BAB I Pendahuluan
BAB I Pendahuluan
BAB I Pendahuluan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mual dan muntah atau dikenal dengan emesis gravidarum merupakan salah satu
tanda awal kehamilan bagi orang awam dikarenakan siklus menstruasi yang panjang
sehingga sebagian ibu hamil baru menyadari bahwa dirinya hamil setelah mengalami
mual muntah. Mual dan muntah merupakan salah satu tanda dan gejala kehamilan
yang umum terjadi pada ibu hamil pada awal kehamilan trimester I namun pada
beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga tapi itu
pusing, perut kembung dan badan terasa lemas disertai keluarnya isi perut melalui
mulut dengan frekuensi kurang dari 5 kali sehari pada ibu hamil trimester 1. Emesis
gravidarum jika tidak segera diatasi dapat menjadi hal yang patologis (Kesehatan RI,
2013). Keluhan muntah kadang-kadang begitu hebat di mana segala apa yang di
badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urin bahkan seperti gejala penyakit
2017 pasal 19 ayat 2 bahwa bidan dapat memberikan pelayanan antenatal care pada
kehamilan normal yang bertujuan untuk mengenali secara dini penyimpangan dari
1
normal dan memberikan penatalaksanaan yang diperlukan (Prawirohardjo, 2014).
umur ibu, paritas, pendidikan dan pekerjaan. Menurut Claudia (2017), ada hubungan
status gravida dan umur ibu hamil dengan kejadian emesis gravidarum. Berdasarkan
Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 8,800 dengan Maternal Mortality Ratio (MMR)
sebanyak 216 per 100.000 kelahiran hidup. (WHO, 2015). Sedangkan Angka
kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2019). Hasil survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012 penyebab terjadinya AKI adalah perdarahan 28%,
preeklamsia dan eklamsia 24%, infeksi 11%, partus lama atau macet 5%, abortus
5%, emboli 3%, komplikasi masa puerperium 8%, dan faktor lain 11%. Penyebab
dari faktor lain 11% tersebut termasuk didalamnya adalah hiperemesis gravidarum.
sedikitnya 15% dari semua wanita hamil. Emesis gravidarum terjadi diseluruh dunia
dengan angka kejadian yang beragam yaitu 1-3% dari seluruh kehamilan di
2
Indonesia,0,9% di Swedia, 0,5% di California,1,9% di Turki, dan di Amerika Serikat
prevalensi
diobservasi secara lengkap adalah 543 orang ibu hamil yang terkena emesis
gravidarum. Di Indonesia sekitar 10% wanita hamil yang terkena emesis gravidarum
(Kemenkes RI, 2015). Di Provinsi Bali khususnya di Kota Denpasar NVP (Nausea
and Vomiting in Pregnancy) atau mual muntah saat hamil dengan kejadian sebanyak
(97,7%) dan Hiperemesis Gravidarum sekitar (2,3%) (Dinas Kesehatan Provinsi Bali,
2016).
diwilayah Dalung Permai, data ibu hamil dengan emesis gravidarum paling tinggi
yaitu di Praktik Mandiri Bidan”PS”. Dari data rekam medis Praktik Mandiri Bidan
“PS”. terdapat kasus ibu hamil dengan emesisi gravidarum Tahun 2020 berjumlah
139 orang (60,4%) dari 230 ibu hamil. Berdasarkan data diatas penulis tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
3
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
umur.
paritas.
pendidikan
pekerjaan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
a. Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi petugas kesehatan dalam
“PS”
4
b. Manfaat bagi ibu hamil untuk menambah pengetahuan ibu hamil tentang emesis
gravidarum.