Satuan Acara Penyuluhan Kes Reproduksi Kel 3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TENTANG

KESEHATAN REPRODUKSI (REMAJA)

OLEH
KELOMPOK 3
1. KRISANTA C. RUNESI 6. MARYANI BAY
2. MARIO PUTRA 7. ANDREAS TANGGKO
3. MARTA GORO 8. NIMAI NORONHA
4. MARTAFINA SALKERY 9. NIRMA SAEFATU
5. MARLINCE GULLING 10. NONCI FINA

KELAS: III/D
MATA KULIAH: MATERNITAS

PROGRAM STUDI S1-ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA
KUPANG
2022
SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Topik : Kesehatan Reproduksi (Remaja)


Sasaran : Siswa/I SMA negri 1 Amarasi Selatan
Hari/Tanggal :
Waktu : 9:00- 10:00
Tempat : Aula SMA Negri 1 Amarasi Selatan
Pelaksana : Mahasiswa/I Prodi SI-Ilmu Keperawatan STIKes
Maranatha Kupang, Semester III

A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia.
Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak
ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologi, perubahan psikologi, dan
perubahan sosial. Di sebagian masyarakat dan budaya masa remaja pada
umumnya di mulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22
tahun. World Health Organization (WHO) remaja merupakan individu yang
sedang mengalami masa peralihan yang secara berangsur-angsur mencapai
kematangan seksual, mengalami perubahan jiwa dari jiwa kanak-kanak
menjadi dewasa, dan mengalami perubahan keadaan ekonomi dari
ketergantungan menjadi relatif mandiri.
Remaja adalah anak berusia 13-25 tahun, di mana usia 13 tahun
merupakan batas usia pubertas pada umummnya, yaitu ketika secara biologis
sudah mengalami kematangan seksual dan usia 25 tahun adalah usia ketika
mereka pada umumnya, secara sosial dan psikologis mampu mandiri.
Berdasarkan uraian di atas ada dua hal penting menyangkut, batasan remaja,
yaitu mereka sedang mengalami perubahan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa dan perubahan tersebut menyangkut perubahan fisik dan psikologi
B. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit di SMA Negri 1 Amarasi
Selatan diharapkan semua siswa-siswi dapat mengetahui tentang
pentingnya kesehatan reproduksi pada remaja.

C. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan kepada siswa-siswi dapat mengerti dan
memahami :
1. Pengertian kesehatan reproduksi
2. Perubahan fisik, Biologis, dan Psikososial remaja
3. Perawatan atau kebersihan organ reproduksi
4. Perilaku remaja dan PMS (Penyakit Menular Seksual)

D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian kesehatan reproduksi
2. Perubahan fisik, Biologis, dan Psikososial remaja
3. Perawatan atau kebersihan organ reproduksi
4. Perilaku remaja dan PMS (Penyakit Menular Seksual)

E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media
1. Leaflet
2. Poster
3. LCD

G. Kegiatan Penyuluhan

No Persiapan dan Kegiatan kegiatan peserta Waktu


penyuluhan
1. Persiapan
1. Memberi salam - Mendengarkan dan 10 Menit
memberi salam
Balik
2. Memperkenalkan diri - Mendengarkan
3. Menjelaskan maksud
- Memperhatikan
dan tujuan
2. Pelaksanaan
 Menjelaskan - Mendengarkan dan 30 Menit

tentang: memperhatikan

1. pengertian kesehatan
reproduksi
2. perubahan fisik,
biologis, dan psikososial
remaja
3. perawatan/ kebersihan
organ reproduksi
4. perilaku remaja dan
PMS( Penyakit Menular
- Bertanya
Seksual)
 Memberikan
kesempatan untuk
bertanya.
3. Penutup
1. Melakukan evaluasi - Menjawab 20 Menit
Pertanyaan
2. Menyampaikan - Mendengarkan
kesimpulan
3. Memberi salam - Mendengarkan dan
penutup menjawab salam

H. Pengorganisasian

Leader : Nonci A. Fina


Co-Leader : Krisanta C. Runesi
Observer : 1. Andreas Tangko
2. Martafina Salkery
3. Nimai Noronha
Fasilitator : 1. Mario Putra
2. Marlince Gulling
3. Marta Goro
4. Nirma Saefatu
5. Maryani Bay
I. Job Description
1. Leader
Menyampaikan materi penyuluhan tentang kesehatan reproduksi
(Remaja)
2. Co-Leader
a. Bertanggung jawab atas kelancaran acara
b. Membuka dan menutup acara
c. Mengatur waktu kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan
3. Observer
a. Mengobservasi performa leader, co-leader, fasilitator, dan
keantusiasan peserta
b. Mengevaluasi serangkaian acara kegiatan mulai dari awal hingga
akhir
4. Fasilitator
a. Membantu kelancaran acara pendidikan kesehatan agar dapat berjalan
dengan baik
b. Mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta
c. Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik dari luar
maupun dari dalam kelompok
I. Setting Tempat

Keterangan :

: Mahasiswa

: Leader

: Co-Leader

: Observer

: Fasilitator

K. Evaluasi
1. Evaluasi Persiapan
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media : leaflet,Poster,dan LCD
d. Penyelenggaraan Pendidikan kesehatan dilakukan oleh mahasiswa
e. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
f. Peserta hadir ditempat pendidikan kesehatan
g. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilaksanakan di SMA Negri 1
Amarasi Selatan
h. Pengorganisasian penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilakukan
minimal 1 hari sebelumnya.
2. Evaluasi proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta antusias dan aktif terhadap materi yang disampaikan oleh
penyaji
c. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan pendidikan kesehatan
d. Pendidikan kesehatan berjalan dengan tertib
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan proses pendidikan kesehatan
3. Evaluasi hasil
Siswa dan Siswi mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan dari awal
sampai akhir.
LAMPIRAN: MATERI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
A. Pengertian Remaja Dalam Konteks Kesehatan Reproduksi Remaja

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke


masa dewasa.Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya
setempat. Menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) batasan usia
remaja adalah 12 sampai 24 tahun.

Sedangkan dari segi program pelayanan, definisi remaja yang digunakan


oleh Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun
dan belum kawin. Menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan Perlindungan
Hak Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun.

Kesehatan Reproduksi (kespro) adalah Keadaan sejahtera fisik, mental dan


sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran &
sistem reproduksi . Kesehatan Reproduksi Menurut WHO adalah suatu
keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit
atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem
reproduksi, fungsi serta prosesnya. Atau Suatu keadaan dimana manusia
dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan
proses reproduksinya secara sehat dan aman.

Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan faktor yang dapat
berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi yaitu :

1. Faktor sosial-ekonomi dan demografi (terutama kemiskinan, tingkat


pendidikan yang rendah, dan ketidaktahuan tentang perkembangan
seksual dan proses reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang terpencil).
2. Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, praktek tradisional yang
berdampak buruk pada kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak anak
banyak rejeki, informasi tentang fungsi reproduksi yang membingungkan
anak dan remaja karena saling berlawanan satu dengan yang lain, dsb).

3. Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua pada remaja, depresi
karena ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita pada
pria yang membeli kebebasannya secara materi, dsb)

4. Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca
penyakit menular seksual, dsb).

Kesehatan Reproduksi Remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut


sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja.Pengertian
sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari
kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural.

Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi


yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada
disekitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki
sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses
reproduksi.

B. Perubahan Fisik, Biologis, Psikososial Remaja

1. Tumbuh Kembang Remaja.


Masa remaja dibedakan dalam :
a. Masa Remaja Awal, 10 – 13 Tahun.
b. Masa Remaja Tengah, 14 – 16 Tahun.
c. Masa Remaja Akhir, 17 – 19 Tahun.

2. Pertumbuhan Fisik Pada Remaja Perempuan :


a. Mulai menstruasi.
b. Payudara dan panggul membesar.
c. Indung telur membesar.
d. Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat.
e. Vagina mengeluarkan cairan.
f. Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina.
g. Tubuh bertambah tinggi (lengan dan tungkai kaki bertambah panjang )
h. Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak
terlihat seperti anak kecil lagi.
i. Kaki dan tangan bertambah besar
j. Keringat bertambah banyak
k. Indung telur mulai membesar dan berfungsi sebagai organ reproduksi

3. Perubahan fisik yang terjadi pada remaja laki-laki :


a. Terjadi perubahan suara mejadi besar dan berat.
b. Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin.
c. Tumbuh kumis.
d. Mengalami mimpi basah.
e. Tumbuh jakun.
f. Pundak dan dada bertambah besar dan bidang.
g. Penis dan buah zakar membesar.
h. Tubuh bertambah berat dan tinggi
i. Keringat bertambah banyak
j. Kulit dan rambut mulai berminyak
k. Lengan dan tungkai kaki bertambah besar
l. Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak
terlihat seperti anak kecil lagi

4. Pada Usia Remaja, Tugas-Tugas Perkembangan yang harus dipenuhi


adalah sebagai berikut:
a. Mencapai hubungan yang baru dan lebih mendalam dengan teman
sebaya baik sesama jenis maupun lawan jenis
b. Mencapai peran sosial maskulin dan feminin
c. Menerima keadaan fisik dan dapat mempergunakannya secara efektif
d. Mencapai kemandirian secara emosional dari orangtua dan orang
dewasa lainnya
e. Mencapai kepastian untuk mandiri secara ekonomi
f. Memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja
g. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan dan kehidupan
keluarga
h. Mengembangkan kemampuan dan konsep-konsep intelektual untuk
tercapainya kompetensi sebagai warga negara
i. Menginginkan dan mencapai perilaku yang dapat dipertanggung-
jawabkan secara sosial
j. Memperoleh rangkaian sistem nilai dan etika sebagai pedoman
perilaku

5. Perubahan Psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun


remaja laki-laki, mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan,
lingkungan pergaulan dan tanggung jawab, yaitu :
a. Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya.
b. Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua.
c. Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri.
d. Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat
tergantung pada kelompoknya.

C. Menjaga Kebersihan Organ Reproduksi

Perubahan fisik selama pubertas harus dikuti dengan perawatan,


kebersihan dan kesehatan fisik, terutama alat-alat reproduksi. Selama masa
haid remaja perempuan disarankan untuk memakan makanan yang
mengandung banyak zat besi (bayam, hati, buah-buahan, dll) karena selama
masa haid perempuan dapat mengalami anemia atau kekurangan zat besi
dalam darah.
Tips merawat kesehatan organ reproduksi :
1. Perempuan
a. Selama haid, menggunakan pembalut wanita untuk menampung darah
haid. Ataupun dibuat dengan kain bersih.
b. Mengganti pembalut empat jam sekali, atau lebih sering selama masa
haid
c. Setiap kali buang air, siramlah (basuh) alat kelamin dengan air yang
bersih atau pengganti air (tissue).
d. Setelah buang air besar,bersihkan alat kelamin dari depan ke belakang,
bukan sebaliknya, agar sisa kotoran tidak masuk ke alat kelamin.
e. Jangan sering menggunakan antiseptik/cairan pembunuh kuman untuk
mencuci alat kelamin, khususnya vagina, karena akan mematikan
mikro-organisma yang secara alami dapat melindungi vagina
f. Jangan memakai celana dalam yang terlalu ketat.
g. Mengganti celana dalam dua kali sehari.
h. Gunakan celana dalam yang menyerap keringat.
2. Laki-Laki
a. Mandi secara teratur dua kali sehari.
b. Mengganti celana dalam dua kali sehari dan gunakan celana dalam
yang menyerap keringat.
c. Membersihkan anus dan penis dengan air bersih setiap kali buang air
besar maupun kecil.
d. Sunat dapat mencegah penumpukan kotoran (disebut smegma) di
penis
e. Bagi yang belum disunat, kulit penutup penis ditarik kebelakang agar
bagian dalam penis dapat dicuci dengan air bersih setiap kali mandi.
f. Tidak menggunakan celana dalam yang ketat. Celana ketat dapat
mengganggu stabilitas suhu testis di dalam buah zakar.

D. Perilaku Seksual Remaja Dan Kesehatan Reproduksi

Perilaku seksual remaja terdiri dari tiga buah kata yang memiliki
pengertian yang sangat berbeda satu sama lainya. Perilaku dapat di artikan
sebagai respons organisme atau respons seseorang terhadap stimulus
(rangsangan) yang ada (Notoatmojdo,1993). Sedangakan seksual adalah
rangsangan-rangsangan atau dorongan yang timbul berhubungan dengan
seks. Jadi perilaku seksual remaja adalah tindakan yang dilakukan
berhubungan dengan dorongan seksual yang datang baik dari dalam dirinya
maupun dari luar dirinya.
Adanya penurunan usia rata-rata pubertas mendorong remaja untuk aktif
secara seksual lebih dini. Dan adanya presepsi bahwa dirinya memiliki
resiko yang lebih rendah atau tidak beresiko sama sekali yang berhubungan
dengan perilaku seksual, semakin mendorong remaja memenuhi memenuhi
dorongan seksualnya pada saat sebelum menikah. Persepsi seperti ini disebut
youth vulnerability oleh Quadrel et. aL. (1993) juga menyatakan bahwa
remaja cenderung melakukan underestimate terhadap vulnerability dirinya.
Banyak remaja mengira bahwa kehamilan tidak akan terjadi pada intercourse
(sanggama) yang pertama kali atau dirinya tidak akan pernah terinfeksi
HIV/AIDS karena pertahanan tubuhnya cukup kuat.
Dari kedua definisi kesehatan reproduksi tersebut ada beberapa faktor
yang berhubungan dengan status kesehatan reproduksi seseorang, yaitu
faktor sosial ,ekonomi,budaya, perilaku lingkungan yang tidak sehat, dan ada
tidaknya fasilitas pelayanan kesehatan yang mampu mengatasi gangguan
jasmani dan rohani. Dan tidak adanya akses informasi merupakan faktor
tersendiri yang juga mempengaruhi kesehatan reproduksi.
Perilaku seksual merupakan salah satu bentuk perilaku manusia yang
sangat berhubungan dengan kesehatan reproduksi seseorang. Pada pasal 7
rencana kerja ICPD Kairo dicantumkam definisi kesehatan reproduksi
menyebabkan lahirnya hak-hak reproduksi. Berdasarkan pasal tersebut hak-
hak reproduksi di dasarkan pada pengakuan akan hak-hak asasi semua
pasangan dan pribadi untuk menentukan secara bebas dan bertangung jawab
mengenai jumlah anak , penjarangan anak (birth spacing ), dan menentukan
waktu kelahiran anak-anak mereka dan mempunyai informasi dan cara untuk
memperolehnya, serta hak untuk menentukan standar tertinggi kesehatan
seksual dan reproduksi. Dalam pengertian ini ada jaminan individu untuk
memperoleh seks yang sehat di samping reproduksinya yang sehat (ICPD,
1994). Sudah barang tentu saja kedua faktor itu akan sangat mempengaruhi
tercapai atau tidak kesehatan reproduksi seseorang ,termasuk kesehatan
reproduksi remaja.
E. Penyakit Menular Seksual (PMS)
Dampak lain dari perilaku seksual remaja terhadap kesehatan reproduksi
adalah tertular PMS termasuk HIV/AIDS. Penyakit yang ditimbul karena
seks bebas yang disebut dengan penyakit menular seksual, yakni :
1. GONORE
Penyebab : Kuman Neisseria Gonorrhae
Gejalanya :
Pada laki-laki antara lain :
 Rasa sakit pada waktu BAK atau ereksi
 Keluar nanah dari saluran kencing terutama pada pagi hari
Pada perempuan antara lain :
 Nyeri didaerah perut bagian bawah, kadang-kadang disertai keputihan
dengan bau tidak sedap
 Alat kelamin terasa bau dan gatal
 Rasa sakit atau panas pada waktu kencing dan perdarahan setelah
melakukan hubungan seksual.
2. SIFILIS (Raja Singa)
Penyebab : kuman treponema pallidum
Gejalanya :
 Timbul benjolan disekitar alat kelamin
 Kadang-kadang disertai pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan
menghilang dengan sendirinya tanpa diobati.
3. HERPES , Lebih dikenal dengan herpes genitalis (Herpes genitalis)
Penyebab : Virus Herpes Simpleks
Gejalanya antara lain :
 Pada awalnya ada seperti rasa terbakar atau gatal pada kelamin
 Timbulnya bintil-bintil berisi air diatas kulit dengan warna dasar
kemerahan dan jika pecah menimbulkan luka lecet yang terbuka dan
sangat nyeri
 Pembengkakan pada kelenjar lipatan paha
 Nyeri kadang gatal serta kemerahan pada tempat yang terkena
4. KANDIDIASIS VAGINA
Penyebab : jamur candida albikans
Gejala :
 Cairan vagina berwarna seperti keju atau susu basi disertai gatal
 Panas dan kemerahan dikelamin dan sekitar

5. TRIKOMONIASIS
Penyebab : parasit trichomonas vaginalis
Gejalanya :
 Keputihan banyak, kadang berbusa dan berwarna hijau dan berbau
busuk
 Gatal pada kemaluan
 Nyeri saat berhubungan seks dan buang air kecil
6. HIV / AIDS
Penyebab : virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus)
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah kumpulan
berbagai penyakit akibat turunya kekebalan tubuh akibat HIV.
Cara penularannya :
 Darah ,bisa berbentuk luka
 Cairan sperma
 Cairan vagina
AIDS tidak ditularkan melalui :
 Hidup serumah dengan penderita AIDS
 Berjabat tangan atau cium pipi
 Berenang dikolam renang
 Menggunakan fasilitas bersama
 Makan atau minum dari piring dan gelas yang sama
 Bersin
Bagaimana pencegahannya
 No free Sex
 Not to use second spuit
 Hubungan seksual yang aman (gunakan kondom)
 Hindari kontak lansung dengan produk darah penderita AIDS
DAFTAR PUSTAKA

Bobak,Lowdermik, Jensen.(2004).”Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi


4.EGC.Jakarta

Potter& perry.(2005).Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Edisi


4.EGC.Jakarta

Soekidjo, Notoatmodjo.(2007).Kesehatan masyarakat,edisi ke 11.Jakarta :


Rineka Cipta.

Salmah, Siti. Makalah Seks Bebas Di Kalangan Remaja Dan Mahasiswa.


[Diakses pada tanggal 09 november 2015]. Link situs
http://sitisalmah27.blogspot.co.id/2014/03/makalah-seks-bebas-dikalangan-
remaja.html
FORMAT LAPORAN KEGIATAN

LAPORAN KEGIATAN………….

A. Pelaksanaan
Judul kegiatan :
Pelaksana :
Hari/ tanggal :
Waktu :
Tempat :
Sasaran :
B. Acara dihadiri oleh :
C. Pengorganisasian
Moderator :
Penyaji/ penyuluh :
Fasilitator :
Notulen :
Pembagian kerja
Moderator :
Penyaji/ penyuluh :
Fasilitator :
Notulen :
D. Hasil Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
Lampiran
1. Dokumentasi Kegiatan
2. hasil Diskusi( Tanya jawab)
3. Daftar Hadir Peserta

Anda mungkin juga menyukai