Acara 5 Baru
Acara 5 Baru
Acara 5 Baru
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan percobaan tentang Morfologi dan Reproduksi Serangga ini adalah untuk:
1. Mengetahui bagian-bagian tubuh serangga secara umum.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Alat – alat yang digunakan dalam praktikum tentang Morfologi dan Reproduksi Serangga ini
adalah belalang dewasa(Ordo : Orthoptera), alkohol/formalin, kertas gambar, pensil, kaca
pembesar.
3.3 Prosedur kerja
1. Gambarlah dari arah lateral tubuh belalang (secara utuh), tunjukan bagian tubuh seperti :
caput, Thorax dan Abdomen pada lembar hasil pengamatan yang ada pada buku paduan.
2. gambarlah secara terpisah :
a) Kepala/caput tunjukkan letak : axilla, mata fecet, ocelli, front, clypeus, gena, occiput,
alat mullut, labrum, labium, mandibula dan maxilla.
b) Thorax, tunjukkan : protarax, mesotharax, dan metatharax.
c) Abdomen : tunjukan ruas abdomen, letak tympanum (kalau ada) dan spiraculum.
d) Tungkai : coxa, femur, tibia, frochanter, tarsus.
e) Gambarlah dari arah darsal, sayap yang dikembangkan, tusuk dengan jarum pentul.
Tunjukan costa, subcosta, radius, media, cubitus dan anal.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Ocellus:
Adalah mata belalang sederhana belalang yang bertugas mendeteksi perbedaan benda
berdasarkan intesitas cahaya
2. Compund Eye:
Adalah mata majemuk. Sebuah mata yang terdiri dari titik-titik mata
3. Antena:
Sungut beruas-ruas di bagian kepala. Di bagian atas mulut. Terdiri dari fungsi-fungsi
sensor seperti menyentuh, membaui, dan kadang digunakan untuk sedikut mendengar.
4. Gena:
Bagian kepala di bawah mata majemuk
5. Frons:
Bagian kepala di bagian depan, diantara mata majemuk dan mulut
6. Clypeus:
Bagian kepala diantara Frons dan Labrum
7. Mandible:
Bagian rahang yang digunakan untuk mengunyah
8. Labium:
Rahang bagian bawah
9. Palps:
Bagian beruas-ruas, perpanjangan dari maxillae dan labium
Meskipun tak bertulang belakang, tetapi tubuhnya tetap keras karena mempunyai kerangka
luar (eksoskeleton).
Belalang tidak mempunyai telinga. Namun demikian belalang masih dapat mendengar
dengan alat pendengar disebut tympanum. Letaknya pada perut dekat sayap. Tympanum
bekerja seperti gendang telinga, yaitu dengan merasakan getaran.
Bagaimana membedakan antara jantan dan betina? Gampang! Pertama perhatikan besar
badannya. Yang betina lebih besar dari pejantan. Kedua, perhatikan bagian belakang
belalang. Pada ini terdapat alat kelamin belalang. Pada jantan
4.2 Pembahasan
Kepala (caput), Antena, Dada (Thorax), Tungkai, Sayap dan Perut (Abdomen).
pronotum tidak memanjang ke belakang, tarsi beruas 3 buah, femur kaki belakang membesar,
ovipositor pendek. Ukuran tubuh betina lebih besar dibandingkan dengan yang jantan.
Sebagian besar berwarna abu-abu atau kecoklatan atau beberapa lainnya berwarnah cerah di
frons, Maxilla, Maxilla, Mata Majemuk, Mata oceli, Antenna, Mandibula dan Labirin.
Mengenai antena pada serangga, dimana pada umumnya antena serangga terbagi
menjadi 3 ruas utama yaitu scape yang merupakan ruas pertama melekat pada kepala, ruas
kedua disebut dengan pedisel, dan dan ruas ketiga disebut dengan flagellum. Bentuk dan
ukuran antena pada setiap jenis serangga berbeda beda. Beberapa bentuk antena tersebut
adalah : filiform yaitu bentuknya menyerupai benang dan pada setiap ruas mempunyai ukuran
bentuk silindris yang sama. Sedangkan Adapun fungsi antena pada setiap jenis serangga
sangat beragam, namun pada umumnya fungsi utama dari antena tersebut adalah sebagai alat
peraba dan pencium. Selain dua fungsi utama antena yang telah disebutkan diatas beberapa
fungsi lain dari antena serangga yang sama pentingnya adalah sebagai alat untuk mengetahui
Prothorax : bagian depan dari thoraks dan sebagai tempat atau dudukan bagi sepasang
tungkai depan. Mesothorax : bagian tengah dari thorax dan sebagai tempat atau dudukan bagi
sepasang tungkai tengah dan sepasang sayap depan. Metathorax : bagian belakang dari thorax
dan sebagai tempat atau dudukan bagi sepasang tungkai belakang dan sepasang sayap
terdiri atas Membran lateral, Tergum, Serkus, Epiprok, Anus, Paraprok, Spirakel, dan
Sterhum (1-9).
Abdomen pada serangga primitive tersusun atas 11-12 ruas yang dihubungkan oleh
bagian seperti selaput (membran). Jumlah ruas untuk tiap spesies tidak sama. Pada serangga
primitif (belum mengalami evolusi) ruas abdomen berjumlah 12. Perkembangan evolusi
ruas abdomen. Serangga betina dewasa yang tergolong apterygota, seperti Thysanura,
memiliki ovipositor yang primitive dimana bentuknya terdiri dari dua pasang embelan yang
terdapat pada bagian bawah ruas abdomen kedelapan dan kesembilan. Sesungguhnya,
terdapat sejumlah serangga yang tidak memiliki ovipositor, dengan demikian serangga ini
menggunakan cara lain untuk meletakkan telurnya. Jenis serangga tersebut terdapat dalam
ordo Thysanoptera, Mecoptera, Lepidoptera, Coleoptera, dan Diptera. Serangga ini biasanya
(Jumar, 2000).
Berdasarkan pengamatan anatomi luar sayap belalang (Valanga nigricornis) terdiri atas
Sayap pada serangga merupakan tonjolan integumen dari bagian mesothorax dan
metathorax. Sayap depan lebih sempit daripada sayap belakang dengan vena-vena
menebal/mengeras dan disebut tegmina. Sayap belakang membranus dan melebar dengan
vena-vena yang teratur. Tiap sayap tersusun atas permukaan atas dan bawah yang terbuat
dari bahan khitin yang tipis. Bagian-bagian tertentu dari sayap yang tampak sebagai garis
tebal disebut sebagai pembuluh sayap atau rangka sayap (Jumar, 2000).
atas Koska, Tibia (betis), Tarsus, Arolium, Femur (paha), dan Trokhanter.
Serangga dewasa dan beberapa serangga muda (pradewasa) memiliki tungkai pada
bagian toraksnya. Akan tetapi, terdapat serangga muda yang apodous (tidak bertungakai),
seperti pada larva lalat (sering disebut tampayak). Bahkan pada serangga dewasa yang tidak
bertungkai secara jelas,Sejumlah bentuk tungkai serangga yang khas beserta fungsinya
dijelaskan sebagai berikut: Tipe cursorial, adalah tungkai yang digunakan untuk berjalan dan
berlari. Misalnya pada lipas (Periplaneta sp.) dan kumbang. Tipe fossorial, adalah tungkai
yang digunakan untuk menggali, ditandai dengan adanya kuku depan yang keras sekali.
Misalnya tungkai depan orong-orong (Gryllotalpa africana). Tipe saltatorial, adalah tungkai
yang berfungsi untuk meloncat, ditandai dengan pembesaran femur tungkai belakang. Tipe
raptorial, adalah tungkai yang berfungsi untuk menangkap dan mencengkeram mangsa,
ditandai dengan pembesaran femur tungkai depan. Tipe natatorial, adalah tungkai yang
berfungsi untuk berenang, ditandai dengan bentuk yang pipih serta adanya sekelompok
“rambut-rambut renang” yang panjang. Tipe ambolatorial, adalah tungkai yang berfungsi
untuk berjalan ditandai dengan femur dan tibia yang lebih panjang dari bagian tungaki
2. Serangga memiliki cara merusak tanaman yang berbeda-beda antara lain yaitu mengisap,
3. Serangga memiliki morfologi yang terdiri dari caput (kepala) yaitu mata, mulut, antena, dan
cula serta dada yang terdiri dari kaki dan perut (abdomen)
4. Struktur tubuh serangga bagian dalam terdiri dari beberapa sitem yaitu system pencernaan,
5.2. Saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat disarankan untuk
pengamatan terhadap serangga
DAFTAR PUSTAKA