BAB 3 - Penyajian Data
BAB 3 - Penyajian Data
BAB 3 - Penyajian Data
Data statistik tidak hanya cukup dikumpulkan clan diolah, tetapi juga perlu disajikan
dalam bentuk yang mudah dibaca clan dimengerti oleh pengambil keputusan. Penyajian
data ini bisa dalam bentuk tabel atau grafik dengan keuntungan bahwa data tersebut
akan lebih cepat ditangkap clan dimengerti daripada disajikan dalam bentuk kata-kata.
Seorang manajer penjualan bisa menganalisis kecenderungan peningkatan penjualan
dengan melihat grafik penjualan yang menunjukkan kecenderungan (trend) menaik.
Berdasarkan grafik itu, ia dapat memperkirakan berapa jumlah barang yang akan
diproduksi, berapa tingkat permintaan pasar, clan berapa jumlah barang yang akan
terjual, sehingga overproduction atau underproduction bisa dihindari. Dengan kata
lain, penyajian data dalam bentuk tabel clan grafik akan membuat proses pengambilan
keputusan lebih tepat, cepat, clan akurat.
Selain berupa angka-angka ringkasan (summary figures), penyajian data juga dapat
berbentuk tabel clan grafik. Tabel merupakan kumpulan angka-angka yang disusun
menurut kategori-kategori (misalnya, jumlah pegawai menurut pendidikan clan masa
kerja; jumlah penjualan menurut jenis barang clan daerah penjualan; jumlah produksi
menurut jenis barang clan kantor cabang; clan lain sebagainya) sehingga memudahkan
dalam pembuatan analisis data.
Grafik merupakan gambar-gambar yang menunjukkan secara visual data berupa
angka (mungkin juga dengan simbol-simbol) yang biasanya juga berasal dari tabel-tabel
yang telah dibuat. Baik tabel maupun grafik bisa dipergunakan untuk menyajikan cross
section data clan data berkala.
TABEL 3-1 Penjualan PT. SINAR SAKTI menurut Jenis Barang dan Daerah Penjualan
pada Tahun 2013 (dalam satuan)
A 20 30 50 60 160
B 15 25 40 50 130
C 10 20 25 30 85
Total 45 75 115 140 375
Tabel 3.1 merupakan tabel dua arah (two way table), yaitu tabel yang menunjukkan
hubungan timbal balik antara dua hal: jenis barang clan daerah penjualan. Dari tabel
tersebut selain diperoleh jumlah seluruh penjualan (sebesar 375 satuan di pojok kanan
bawah), juga akan diperoleh gambaran tentang perbandingan hasil penjualan antara
daerah yang satu dengan daerah lainnya clan antara jenis barang yang satu dengan jenis
barang lainnya. Hal tersebut akan memudahkan kita untuk melakukan analisis guna
Bab 3 ■ Penyajian Data 35
mengetahui jenis barang apa yang paling laku clan di daerah mana, yang selanjutnya
dapat digunakan sebagai dasar penentuan alokasi barang-barang untuk berbagai daerah.
Misalnya, berapa jumlah barang A yang harus dikirim ke daerah I, II, III, clan IV, berapa
untuk barang C, clan lain sebagainya. Hal tersebut untuk mencegah atau menghindari
pengiriman jenis barang yang terlalu banyak untuk daerah yang tidak laku atau terlalu
sedikit untuk daerah di mana barang tersebut sangat laku. Jadi, tabel semacam itu juga
berguna untuk kebijakan logistik.
TABEL 3-2 Jumlah Mahasiswa menurut PT dan Fakultas Tahun 2013 (Ribuan Orang)
Ekonomi 15 16 13 14 10
Hukum 12 13 12 13 9
Teknik 11 12 10 12 7
Psikologi 10 11 9 10 8
Komunikas1 9 10 8 9 5
Jumlah 57 62 52 58 39
Dari Tabel 3.2 dapat dilihat bahwa pada tahun 2013 jumlah mahasiswa PT. I = 57
ribu, dengan rincian Fakultas ekonomi 15 ribu, hukum, 12 ribu, teknik 11 ribu, psikologi
10 ribu, komunikasi 9 ribu. Demikian juga untuk Perguruan Tinggi lainnya, bisa dibaca
pada Tabel 3.2.
•1 Hasil penjualan
(dalam satuan)
60 ·
50 ~
40
Keterangan:
■ jenis barang A
-I
■ jenis barang B
D jenis barang C
.. Daerah penjualan
Ill IV
PERAGA 3-1 Penjualan PT. SINAR SAKTI menurut Jenis Barang dan Daerah Penjualan 2013
(dalam satuan)
36 Statistik: Teori dan Aplikasi
Dari Peraga 3.1 secara cepat bisa dilihat bahwa di daerah penjualan IV hampir
semua jenis barang menunjukkan hasil penjualan yang paling tinggi dibandingkan
dengan daerah-daerah lainnya, sedangkan di daerah penjualan I paling rendah hasil
penjualannya untuk setiap barang.
Jadi, jelaslah bahwa gambar lebih mudah disimpulkan (diambil kesimpulannya)
daripada tabel. Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan: "single picture is worth
a thousand words:' Dalam arti luas "words" juga berarti "figures" atau angka-angka.
Data Berkala
Penyajian dengan label
TABEL 3-3 Perkembangan Seluruh Hasil Penjualan PT. SINAR SAKTI menurut Jenis
Barang dari 2007 sampai dengan 2013 (dalam satuan)
Dari Tabel 3.3 selain bisa dilihat perkembangan jumlah hasil penjualan per tahun, juga
sekaligus hasil penjualan untuk setiap jenis barang. Dari Tabel 3.4 dapat dilihat bahwa
nilai ekspor clan impor mengalami peningkatan terus-menerus.
TA.Bil 3-4 Perkembangan Nilai Ekspor dan Imper 1988-1997 ijuta US$)
Bentuk Tabet
Ada berbagai bentuk tabel yang dikenal, yaitu tabel satu arah (one way table), tabel dua
arah (two way table), dan tabel tiga arah (three way table).
Tabel satu arah ialah tabel yang memuat keterangan mengenai satu hal atau satu
karakteristik saja, misalnya:
• Data personalia: jumlah personalia menurut: a) pendidikan, b) masa kerja, c) umur,
d) golongan, dan lain sebagainya.
• Data peralatan: jumlah kendaraan bermotor menurut: a) merek, b) jenis, c) umur,
d) harga, dan lain sebagainya.
Tabel 3.5 dan Tabel 3.6 merupakan contoh dari tabel satu arah.
TABEL 3-5 Produksi Kayu Hutan menurut Jenis Produksi 1996/1997 (000 M 3 )
Jenis Banyaknya
(1) (2)
TABEL 3-6 Nllai Proyek Penanaman Modal Asing menurut Sektor Ekonomi 1997
(1) (2)
Pertanian 463,7
Pertambangan 1,6
Perindustrian 23.017,3
Listrik/gas dan air 1.839,9
Konstruksi 306,8
Perdagangan 472,0
T ra nsportasi 5.900,0
Lembaga Keuangan, Asuransi 1.397,6
Jasa Masyarakat, Sosial, dan Perorangan 433,6
Jumlah 33.832,5
Sumber: Statistik Indonesia 1997, BPS.
Tabel dua arah ialah tabel yang menunjukkan hubungan clua hal atau clua karakteristik,
misalnya:
• Data personalia, menurut masa kerja clan pencliclikan, masa kerja clan golongan,
agama clan pencliclikan, clan lain sebagainya.
• Data peralatan, menurut umur clan merek, umur clan jenis, clan lain sebagainya.
Contoh tabel clua arah cliperlihatkan pacla Tabel 3.7 clan Tabel 3.8.
TABEL 3- 7 Jumlah Mahasiswa Universitas Persada Jakarta, menu rut Fakultas dan
Agama, 1999
TABEL 3-8 Jumlah Mahasiswa Universitas Persad a, menu rut Tingkat dan Fakultas, 1999
Tabel tiga arah ialah tabel yang menunjukkan tiga hal atau tiga karakteristik, misalnya:
• Data personalia, menurut masa kerja, pendidikan, dan golongan; masa kerja, umur
serta golongan, dan lain sebaginya.
• Data peralatan, menurut umur, merek, dan jenis; jenis, merek, dan unit kerja; dan
lain sebagainya.
Contoh dari tabel tiga arah disajikan dalam Tabel 3.9, Tabel 3.10, dan Tabel 3.11.
TABEL 3-9 Jumlah Karyawan Departemen X menurut Masa Kerja, Pendidikan, dan
Golongan PGPS, 2013
•
Ill 1
2
IIIIIIV
3 4 5
I
6 7
SLTP
II Ill
8
IV
9 10
SLTA
11 12 13
I
14
Ak/Univ.
II
15
Ill
16
IV
17 18
<8
8 < 16
16 < 24
24 < 32
.e 32 50 30 25 5 3 2 115
Jumlah
< = kurang dari
Keterangan:
" = sama atau lebih
TABEL 3-10 Jumlah Kendaraan Perusahaan X menurut Umur, Merek, dan Jenis,
pada Tahun 2013
MITSUBISHI HINO
Sedan Bis dll Sedan Bis dll
(1) (2) (3) (4) (5} (6} (7} (8} (9) (10} (11)
< 1 tahun
1th<2th
2th < 3th
3th<4th
4th < 5th
.e 5th 5 2 4 3 18
Jumlah
Dari Tabel 3.9, bisa dibaca bahwa jika karyawan yang sudah mempunyai masa kerja
32 tahun atau lebih harus pensiun, maka ada 115 orang yang harus pensiun, dengan
rincian 50 karyawan SD golongan I, 30 karyawan SLTP golongan I, 25 karyawan SLTA
golongan II, dan 10 karyawan Akademi/Universitas, di mana 5 karyawan golongan II, 3
karyawan golongan III, dan 2 golongan IV. Karena pegawai yang pensiun harus diganti,
agar tidak merusak komposisi kepegawaian maka penggantinya haruslah disesuaikan
dengan pegawai yang akan pensiun, terutama dalam hal pendidikan dan golongan.
Dari Tabel 3.10, bisa diketahui bahwa kendaraan yang sudah berumur 5 tahun atau
lebih, sesuai dengan peraturan yang ada, mungkin harus diganti. Di dalam penggantiannya
harus diperhatikan merek dan jenis kendaraan. Ada 18 mobil yang harus diganti, di antaranya
lima sedan Toyota, dua bus Toyota, dan seterusnya seperti terlihat pada tabel tersebut.
40 Statistik: Teori dan Aplikasi
TABEL 3-11 Penjualan Perusahaan X menurut Jenis Barang, Tempat Penjualan, dan
Tempat Asal Pembeli 2013 (dalam juta rupiah)
•-0-A
B
20
50
10
45
75
80
30
40
60
65
20
15
.
90
80
60
40
245 120
275 140
-
■II■
365
415
C 30 20 90 50 40 25 85 45 245 140 385
D 35 15 65 45 35 10 60 30 195 100 295
E 25 15 85 55 45 30 55 20 210 120 330
160 105 395 220 245 100 370 195 1.170 620 1.790
Jumlah 265 615 345 565 1.790
Pada Tabel 3.11, baris terakhir menunjukkan jumlah penjualan yang dirinci menurut
daerah penjualan, di mana daerah penjualan pertama sebanyak Rp265 juta, daerah kedua
Rp615 juta, dan seterusnya. Sedangkan kolom terakhir menunjukkan rincian jumlah
penjualan menurut jenis barang, yaitu barang A sebanyak Rp365 juta, barang B sebanyak
Rp415 juta, dan seterusnya. Perhatikan bahwa jumlah penjualan sebesar Rpl.790 juta
dapat diperoleh dari baris terakhir (penjualan menurut daerah) dan dari kolom terakhir
(penjumlahan menurut jenis barang). Baris kedua dari bawah menunjukkan jumlah
penjualan yang dirinci menurut daerah asal pembeli, yaitu dari kota sebesar Rpl.170
juta, sedangkan dari desa sebesar Rp620 juta.
Bentuk Grafik
Penyajian dalam bentuk gambar dapat memudahkan pengambilan kesimpulan dengan
cepat. Data berkala (time series data), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke
waktu untuk mengetahui perkembangan suatu hal/kegiatan, biasanya disajikan dalam
bentuk grafik garis untuk memudahkan pembuatan trend. Seperti kita ketahui, trend
dapat dipergunakan sebagai dasar pembuatan ramalan (forecasting) yang amat berguna
untuk dasar perencanaan. Beberapa macam grafik antara lain: grafik garis (line chart),
grafik batangan/balok (bar chart/histogram), grafik lingkaran (pie chart, pie dibaca pai),
grafik gambar (pictogram), dan grafik berupa peta (cartogram).
CONTOH 3.1
Perhatikan Tabel 3.12 berikut, yang berisi data penjualan Harapan Kita selama tujuh tahun.
160
~ 140
·o..
2
C:
~ 120
:i
= C:
1100
:,
·2
Q)
o.. 80
"iii
"'
:r:
0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Tahun
PERAGA 3-2 Penjualan Perusahaan "Harapan Kita", 2007-2013 (dalam jutaan rupiah)
CONTOH 3.2
Perhatikan Tabel 3.13 berikut, yang menyajikan data produksi kacang tanah di Indonesia
selama tahun 1993 sampai 1997.
Penyelesaian:
Dari data Tabel 3.13 di atas, kita dapat menggambarkan grafiknya seperti terlihat pada
Peraga 3.3
800
c0 750
+-'
0
0
Q. 700
"iii
-"
:, 650
-0
e
0.. 600
_r,
E:,"' 550
--,
0
1993 1994 1995 1996 1997
Tahun
CONTOH 3.3
Perhatikan Tabel 3.14 berikut, yang menyajikan data nilai ekspor Indonesia selama tahun
1993 sampai 1997. Berdasarkan data dari tabel tersebut, buatlah grafiknya.
TABEL 3-14 Nilai Ekspor menurut Pulau dan Waktu, 1993-1997 (dalam juta US$)
Penyelesaian:
Grafik garis dari data Tabel 3.14 disajikan dalam Peraga 3.4.
60.000
55.000
50.000
~ 45.000
!!l
= 40.000
:::l
0c..
V,
-"
w 35.000
~
z
30.000
25.000
0
1993 1994 1995 1996 1997
Tahun
kecelakaan lalu-lintas menurut jenis korban (meninggal, Iuka berat, clan Iuka ringan),
clan lain sebagainya.
CO NTOH 3.4
Perhatikan Tabel 3.15 berikut, yang berisi data penjualan Toko Terang selama delapan
tahun terakhir.
TABEL 3-15 Penjualan Toko "Terang" menurutJenis Barang dan Waktu (dalamjuta Rp)
Televisi 20 30 35 40 50 65 70 85
Radio 25 45 50 60 65 75 80 90
Kulkas 30 50 60 75 85 90 95 100
Jumlah 75 125 145 175 200 230 245 275
Penyelesaian:
Grafik garis berganda untuk data dari Tabel 3.15 disajikan pada Peraga 3.5
100
90
'ii. 80
0:::
C
70
...,:,"'"'
:::::i. 60
C
..!!!
"':,
·2
50
Cl>
a... 40
.r: Keterangan:
E:,"' 30
Televisi: - -
'7 Radio · •••••••
20 Kulkas : •-·-
10
0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Tahun
Perhatikan Tabel 3.16 berikut, yang memuat data realisasi kredit kepemilikan rumah
melalui BTN selama enam tahun terakhir. Dari data tersebut buatlah grafik garis berganda.
TABEL 3-16 Realisasi Kredit Pemilikan Rumah melalui BTN 1992-1997 (Unit)
Jen is 1992 1993 1994 1995 1996 1997
Perumnas 9.016 12.210 28.483 10.572 19.307 16.497
Nonperumnas 19.644 16.919 75.322 160.147 143.940 105.578
Jumlah 38.660 29.129 103.805 170.719 163.247 122.075
$umber: Statistik Indonesia 1997, BPS.
44 Statistik: Teori dan Aplikasi
Penyelesaian:
Grafik untuk data dari Tabel 3.16 disajikan dalam Peraga 3.6.
180.000
-:;::;-
·c 160.000
2
+-' 140.000
"6
~ 120.000
-°" ->-Perumnas
'iii
100.000
"'
.!!l "'""=- Nonperumnas
'"iii 80.000
~
~
60.000
E"'::, 40.000
-,
20.000
0
1992 1993 1994 1995 1996 1997
Tahun
PERAGA 3-6 Jumlah Realisasi Kredit Kepemilikan Rumah melalui BTN 1992-1997*
CONTOH 3.6
Perhatikan Tabel 3.17 berikut, yang memuat data indeks nilai tukar petani di Pulau
Jawa. Dari data tersebut, buatlah grafik garis berganda.
TABEL 3-17 lndeks Nilai Tukar Petani di Pulau Jawa menurut Provinsi 1993-1997
(1983 = 100)
Penyelesaian:
Grafik untuk data dari Tabel 3.17 disajikan dalam Peraga 3.7.
180.000
160.000
~ 140.000
-°"
::,
.:'. 120.000
"'
'E 100.000 - Jawa Barat
"'
~ 80.000 - Jawa Tengah
C
60.000 -A-- D.I. Yogyakarta
~ Jawa Timur
40.000
20.000
o ~----- -- - - -- - - -- - - - -
1993 1994 1995 1996 1997
Tahun
PERA GA 3-7 lndeks Nilai Tukar Petani di Pulau Jawa menurut Propinsi 1993-1997 (1983 = 100)
Bab 3 ■ Penyajian Data 45
Grafik Garis Komponen Berganda
Grafil< garis komponen berganda (multiple component line chart), serupa dengan grafik
berganda, tetapi garis yang teratas/terakhir menggarnbarkan jumlah (total) dari komponen-
komponen, sedangkan garis lainnya menggarnbarkan masing-rnasing kornponen.
CONTOH 3.7
Untuk rnernberikan contoh penggarnbaran grafik garis komponen berganda, perhatikan
Tabel 3.18.
TA.BEL 3-18 Jumlah Pesawat Terbang menurut Pemilikan 1991-1996 (Unit)
Penyelesaian:
Grafik garis komponen berganda untuk Tabel 3.18 disajikan dalarn Peraga 3.8 berikut ini.
-
1.000
900
Cl
C
800
..0 "'
Q) 700
I-
+-' 600
"':s:ro • Pemerintah
Vl
500
0..
..c
(l)
400 D Swasta
ro 300
E:,
---, 200
100
0 •
1991 1992 1993 1994 1995 1996
Tahun
CONTOH 3.8
Contoh lain grafik garis komponen berganda disajikan dalam Peraga 3.9, yaitu penjualan
PT Abadi.
300
--------
----------
&- 200
C
~"'
:,
Keterangan:
---, D : Barang A
E 100
"'
<ti
D: Barang B
9. D: Barang C
0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Tahun
Penggambaran grafik garis komponen berganda dilakukan satu per satu, maksudnya
setelah hasil penjualan barang A digambarkan, kemudian tepat di atas nilai barang A
pada tahun tertentu ditempatkan nilai barang B dan seterusnya sampai nilai barang
C. Proses ini merupakan penjumlahan, sehingga garis teratas (terakhir) menunjukkan
nilai jumlah (total).
CONTOH 3.9
Perhatikan Tabel 3.19, yang memuat data persentase realisasi kredit kepemilikan rumah
melalui BTN selama enam tahun.
TABEL 3-19 Persentase Realisasi Kredit Kepemilikan Rumah melalui BTN 1992-1997
Penyelesaian:
Grafik untuk data dari Tabel 3.19 digambarkan pada Peraga 3.10.
PERAGA 3-10 Persentase Realisasi Kredit Kepemilikan Rumah melalui BTN menu rut Jenisnya*
Perhatikan Tabel 3.20, yang memuat data persentase penjualan Toko Terang menurut
jenis barang dan waktu.
Bab 3 ■ Penyajian Data 47
TABEL 3-20 Persentase Penjualan Toko "Terang" menurut Jenis Barang dan Waktu*
Penyelesaian:
Grafik garis persentase komponen berganda untuk Tabel 3.20 digambarkan pada Peraga 3.11.
100%
90%
80%
70%
60%
50% Keterangan:
40%
■ : Televisi
30%
D: Radio
20%
10%
D: Kulkas
0%
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Tahun
PERAGA 3-11 Persentase Penjualan Toko "Terang" menurut Jenis Barang dan waktu
2006-2013
CONTOH 3.11
Perhatikan Tabel 3.21, yang memuat data neraca pembayaran Indonesia. Gambarlah
grafik garis berimbang neto.
Penyelesaian:
Grafik garis berimbang neto untuk data dari Tabel 3.21 disajikan pada Peraga 3.12.
.., 10
·.,;
ii 8
~::, 6 -1.-----------=--==li"'-~- D Surplus
e-::,
4
• Defisit
(/) 2
o-- -- -------------~------
199411995 1995/1996 1996/1997
Tahun
CONTOH 3.12
Perhatikan Tabel 3.22, yang berisi data neraca perdagangan Indonesia. Kemudian,
gambarlah grafik garis berimbang netonya.
Penyelesaian:
Grafik garis berimbang neto untuk data pada Tabel 3.22 disajikan dalam Peraga 3.13.
10.000,0
8.000,0
8_ 6.000,0 - i - -............
E
4.000,0
~
Q_ 2.000,0
Selisih
"'
-"
w 0,0
□
_c
ij -2.000,0
Vl 1 88 1989 1990 1991 1992 1993 1994
-4.000,0
-6.000,0
-8.000,0
Grafik ini dapat juga digambar dalam bentuk batangan/balok, di mana penggambarannya
hampir sama seperti grafik garis. Hanya bedanya kita pergunakan batangan/balok
sebagai pengganti garis. Seperti halnya grafik garis, grafik batangan ini pun terdiri dari
beberapa macam.
4.000
3.000
2.000
0-
....,
N
;;;
0
r--
0: ~-1
~I
0
0-
N•
0
0
1.000 0-
,..; (Y)
:0
(Y)
""~ ,..,_
<"i
0
0-
,.;
LJ')-
-0
"'
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Tahun
Sumber. Litbang "Kompas"/IWN, Kementerian Perdagangan dan BPS _ _ _I
PERAGA 3-14 Nilai Ekspor Garmen Indonesia
CONTOH 3.13
Perhatikan Tabel 3.23, yang berisi data persentase kelahiran balita menurut tenaga
penolong kelahiran di Indonesia selama tahun 1999. •
TABEL 3-23 Persentase Balita menurut Tenaga Penolong Kelahiran di Indonesia, 1999
Dokter 13,8
Bidan 30,7
Tenaga Medls Lain 8,1
Dukun 47,4
Total 100,0
Sumber: BPS
Penyelesaian:
Grafik batangan tunggal dari Tabel 3.23 disajikan dalam Peraga 3.15.
50,0
45,0
40,0
35,0
OJ
"' 30,0
~OJ 25,0
f"
OJ 20,0
Cl..
15,0
10,0
5,0
0,0
Dokter Bidan Tenaga Medis Lain Dukun
Penolong Kelahiran
PERAGA 3-15 Persentase Balita Menurut Tenaga Penolong Kelahiran di Indonesia, 1999
50 Statistik: Teori dan Aplikasi
CONTOH 3.14
Perhatikan Peraga 3.16 berikut, yang menyajikan contoh dari grafik batangan berganda.
Sumber data adalah Tabel 3.15.
100
r:::
"' 75
"'::,
·2
Q)
a... Keterangan:
50
_r:::
~
D :Televisi
E 0:Radio
::,
--, 25
: Kulkas
0
2011 2012 2013
Tahun
*Sebagian data dari Tabel 3.15.
CONTOH 3.15
Perhatikan Tabel 3.24 berikut, yang menyajikan data tentang calon pemilih warga DKI
pada Pemilu tahun 1999. Gambar grafik batangan bergandanya.
TABEL 3-24 Calon Pemilih Warga DKI Jakarta pada Pemilu 1999 Menurut ldentitas
Penduduk dan Wilayah
Penyelesaian:
Grafik batangan berganda untuk data pada Tabel 3.24 disajikan dalam Peraga 3.17.
-----. D Kipem*)
Jakarta Selatan
·-,
Jakarta Barat
Jakarta Pusat
--.
0 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000
PERAGA 3-17 Calon Pemilih Warga DKI Jakarta pada Pemilu 1999 Menurut Wilayah dan
ldentitas Calon Pemilih
Bab 3 ■ Penyajian Data 51
CONTOH 3.16
Dengan mengacu pada Tabel 3.22, buatlah grafik batangan komponen berganda.
Penyelesaian:
Grafik batangan komponen berganda dari Tabel 3.22 disajikan pada Peraga 3.18.
120.000,0
100.000,0
L
0
Cl...
E 80.000,0
I0
Cl...
U)
..>I.
llJ 60.000,0
I lmpor
~
z
40.000,0 □ Ekspor
20.000,0
0,0
l
PERAGA
1992 1993 1994
Tahun
1995 1996 1997
3-18 Nilai Ekspor dan lmpor termasuk Migas, Indonesia, 1992-1997 (Juta US$)*
CONTOH 3.17
Dengan mengacu pada Tabel 3.25, buatlah grafik batangan persentase komponen
berganda.
TABEL 3-24 Persentase Nilai Ekspor Indonesia ke Negara ASEAN 1993-1997 (Juta
US$)
Penyelesaian:
Grafik batangan persentase komponen berganda untuk Tabel 3.25 disajikan dalam
Peraga 3.19.
52 Statistik: Teori dan Aplikasi
100%
90%
80%
0a. 70%
E 60% □ Singapura
"Z
0
a. 50%
(/) D Filipina
-"'
w 40%
■ Thailand
~ 30%
z □ Malaysia
20%
■ Brunei
10%
0%
1993 1994 1995 1996 1997
Tahun
Catalan: Pro porsi nilai ekspor ke Brunei sangat kecil sehingga tidak terlihat dalam peraga .
CONTOH 3.18
Dengan mengacu pada Tabel 3.21 dan 3.22, buatlah grafik batangan berimbang neto.
Penyelesaian:
Grafik batangan berimbang neto untuk data pada Tabel 3.21 dan Tabel 3.22 disajikan
dalam Peraga 3.20 dan Peraga 3.21.
- - - - - - -- - -- - - - - - - -- - ------,
12
10
tJ Surplus
10
8
0 6
a.
E 4
~a. 2
0 Selisih
(/)
-"'
1997
llJ 0
..c
1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996
:§ -2
ai -4
<J)
-8
-10
*Data dari Tabel 3.22. Tahun
Selain dari grafik garis dan batangan, data dapat juga digambarkan dalam bentuk
lingkaran. Grafik lingkaran adalah gambar grafik berupa lingkaran, di mana luas lingkaran
merupakan komponen dari beberapa nilai. Bentuk-bentuk dari grafik lingkaran di
antaranya adalah grafik lingkaran tunggal (single pie chart), yaitu grafik lingkaran yang
terdiri atas satu lingkaran, dan grafik lingkaran berganda (multiple pie chart), yaitu
grafik lingkaran yang terdiri atas lebih dari satu lingkaran.
C0NTOH 3.19
Perhatikan Tabel 3.26 berikut, yang memuat data jumlah kendaraan bermotor di
Indonesia pada tahun 1999. Buatlah grafik lingkaran tunggalnya.
Penyelesaian:
Grafik lingkaran untuk data pada Tabel 3.26 disajikan dalam Peraga 3.22.
34%
: Mobil penumpang
0 :Bis
:
□ Mobil gerobak
D :Sepeda motor
PERAGA 3-22 Jumlah Kendaraan Bermotor di Indonesia Menurut Jenis dalam Tahun 1999
(dalam ribuan)
54 Statistik: Teori dan Apl"kas,
CONTOH 3.20
Perhatikan Tabel 3.27 berikut, yang memuat data persentase impor Indonesia menurut
negara kelompok ekonomi. Buatlah grafik lingkaran tunggalnya.
TABEL 3-27 Persentase Nilai lmpor Indonesia menurut Negara Kelompok Ekonomi
Januari-Desember 1997
ASEAN 12,94
Korea Selatan 5,57
Jepang 19,80
NAFTA 14,84
APEC Lainnya 15,07
Uni Eropa 19,99
Timur T engah 3,85
Lainnya 7,94
Total 100,00
$umber: BPS, Ringkasan Eksekutif Statistik Ekonomi Makro Indonesia, Maret 1998
Penyelesaian:
Grafik lingkaran tunggal dari Tabel 3.27 disajikan dalam Peraga 3.23.
Jepang
20%
APEC Lainnya
15%
-
NAFTA 15%
~RAGA 3-23 Persentase Nilai lmpor Indonesia menurut Negara Kelompok Ekonomi
Tahun 1997
CONTOH 3.21
Kita akan menggambarkan grafik lingkaran berganda dari Tabel 3.28 berikut.
Tabel Persentase
A 33 17 50 100
B 50 37,5 12,5 100
C 50 25 25 100
12,5%
25% :X
50% [ :Y
37,5%
17% C :Z
25%
A
B
C
Keterangan:
(i) Titik pusat lingkaran-lingkaran harus terletak dalam satu garis.
(ii) Jarak antara dua lingkaran harus lebih kecil daripada jumlah jari-jari kedua lingkaran yang
berdekatan.
(iii) Komposisi (urutan bentuk gambar) dari tiap lingkaran harus seragam.
(iv) Komponen-komponen dalam lingkaran harus dibedakan dalam warna atau diberi arsir.
(v) Keterangan serta kelengkapan grafik harus ada, seperti halnya pada grafik lain.
Cartogram adalah grafik berupa peta. Suatu karakteristik (sifat/hal) yang akan
digambarkan diberi tanda/ciri khusus (berupa gambar sederhana). Misalnya, untuk
menggambarkan hasil bumi (kopi), di daerah/tempat yang menghasilkan hasil bumi
(kopi) pada peta diberi tanda gambar kopi dan lain sebagainya. Gambar ikan dan
menara minyak menunjukkan produksi ikan dan minyak bumi. Satu ekor ikan di Bagan
Siapi-api, Sumatra Utara dan satu menara minyak di Sungai Gerong, Sumatra Selatan
menunjukkan produksi ikan 1000 ton dan produksi minyak 1.000 barrel.
56 Statistik: Teori dan Aplikasi
CONTOH 3.22
Perhatikan Tabel 3.29 berikut.
TABEL 3-29 Rata-rata Kepadatan Penduduk menurut Angka Sensus Penduduk Tahun
1980 di Indonesia
(1) (2)
Jawa dan Madura 690
Sumatera 59
Kalimantan 12
Sulawesi 55
Maluku 19
Nusa Tenggara 96
Sumber: Statistik Indonesia, 1985. Biro Pusat Statistik.
Dari tabel tersebut, kemudian dapat digambarkan kepadatan penduduk pada sebuah
peta. Contoh grafik peta dapat dilihat pada Peraga 3.24.
(1) (2)
1979 143,2
1980 146,8
1981 150,6
1982 154,4
1983 158, 1
1984 161,6
1985 164,0
Sumber: Biro Pusat Statistik.
Pertumbuhan Ekonomi 5,8 8,0 9,1 9,5 9,9 9,9 9,4 8,5 7,3 5,7
Konsumsi 2,0 3,9 4,7 4,5 5,1 4,1 5,2 5,0 5,8 6,3
Masyarakat 1,6 3,5 3,8 3,9 5, 1 4,3 4,5 4,8 5,0 5,3
Pemerintah 6,5 7,6 13,0 10,0 5,7 2,6 10,5 6,4 12,1 12,7
lnvestasi 16,7 6,5 2,2 1,9 7,2 14,6 17,8 16,3 14,3 12,8
Ekspor 26,5 0,6 -1,0 6,6 9,3 5,7 6,0 6,4 7,4 10, 1
Imper 25,9 4,2 -4,0 2,8 17,4 10,3 8,6 10,2 10,8 11,0
Pertanian 1,9 4,1 2,8 3,1 3,1 3,2 3,4 3,6 3,6 3,8
lndustri Pengolahan 6,0 3,3 3,9 5,0 5,6 6,1 6,9 7,8 8,6 9,5
Nonmigas 7,0 4,9 6,4 5,4 6,5 6,8 7,7 8,7 9,4 10,2
Lainnya 5,3 4,0 3,9 4,6 5,2 5,8 6,3 6,9 7,4 7,6
Pertanian 15,6 15,6 15,7 15,0 14,7 14,4 14,0 13,5 13,1 12,7
lndustri Pengolahan 27,1 30,1 30,7 30,6 30,6 31,4 32,0 32,1 32,5 33,0
Nonmigas 23,8 26,3 27,0 26,8 27,3 27,8 28,5 28,9 29,6 30,4
Lainnya 56,7 54,3 53,7 54,4 54,6 54,2 54,0 54,4 54,5 54,3
Tenaga Kerja
Kesempatan Kerja 89,8 90,8 91,6 90,8 92,3 94,2 96,7 99,7 103,0 106,6
Uuta orang)
Pertanian 40,5 39,7 40,6 42,0 43,0 43,8 44,4 44,9 45,4 45,7
Distribusi (%) 45,1 43,8 44,3 46,3 46,6 46,5 45,9 45,1 44,1 42,9
lndustri Pengolahan 11,7 12,1 12, 1 10,9 11,0 11, 1 11,5 12,0 12,7 13,4
Distribusi (%) 13,0 13,3 13,2 12,0 11,9 11,8 11,9 12,0 12,3 12,6
Lainnya 37,6 39,0 38,9 37,9 38,3 39,3 40,8 42,7 44,9 47,4
Distribusi (%) 41,9 42,9 42,4 41,7 41,5 41,7 42,2 42,9 43,6 44,5
Jumlah Uuta orang) 5,8 8,0 9,1 9,5 9,9 9,9 9,4 8,5 7,3 5,7
% terhadap angkatan 6,1 8, 1 9,1 9,5 9,7 9,5 8,9 7,9 6,8 5,1
kerja
Keterangan: *) Untuk tahun 2000 mengunakan seri PDB lama, sedangkan pertumbuhan tahun selanjutnya menggunakan
seri PDB baru.
Bab 3 ■ Penyq1an Dat'l 59
Ekspor 65,4 57,4 59,2 63,3 73,0 76,0 75,4 79,3 84,4 90,4
Migas 15, 1 12,6 12,9 15,2 19,6 19,7 15,3 14,8 14,6 14,6
Nonmigas 50,3 44,8 46,3 48,0 53,4 56,4 60,0 64,5 69,8 75,8
(Pertumbuhan, %) 22,8 -11,0 3,4 3,7 11,3 5,5 6,5 7,5 8, 1 8,7
lmpor -40,4 -34,7 -35,7 -39,5 -48,3 -52,2 -54,4 -59,3 -65,2 -72,6
Migas -6,0 -5,7 -6,7 -7,8 -11,5 -11,3 -10,1 -11,0 -12,0 -13,0
Nonmigas -34,4 -29,0 -29,0 -31,7 -36,8 -41,0 -44,3 -48,2 -53,2 -59,6
(Perturnbuhan, %) 29,1 -15,8 0,1 9,4 15,9 11,4 8,2 8,9 10,3 11,9
Jasa-jasa -17,0 -15,8 -15,7 -16,6 -17,9 -19,1 -19,4 -19,7 -20,0 -20,4
Pembayaran Bunga
-3,5 -3,4 -3,1 -2,9 -2,9 -3,1 -3,1 -3,0 -2,9 -2,9
Pinjaman Pernerintah
Transaksi Berjalan 8,0 6,9 7,8 7,3 6,9 4,7 1,5 0,4 -0,9 -2,6
Neraca Arus Modal -10,4 -10,5 -4,7 -4,0 -2,4 -3,1 -0,7 1,2 3,1 4,7
Pemerintah -0,4 -2,2 -3,2 -3,5 -2,8 -2,9 -2,3 -1,9 -1,8 -1,8
Arus Masuk 3,9 2,5 2,3 1,8 2,3 3,1 4,0 3,3 3,3 3,3
Arus Keluar -4,3 -4,7 -5,5 -5,3 -5,1 -6,0 --6,3 -5,1 -5,1 -5,0
Swasta -10,0 -7,5 -0,9 -0,1 -,5 -0,0 2,1 3,4 5,4 6,6
PMA Neto -4,6 -3,0 0, 1 0,6 0,1 0,3 0,5 0,8 1,5 1,9
Portofolio 0,0 -0,2 1,2 2,3 2,4 2,4 2,6 2,8 3,0 3,2
Lainnya -5,4 -4,3 -2,3 -1,8 -2,0 -2,7 -1,0 -0,3 0,9 1,4
Exceptional Financing 3,6 1,5 2,6 3,7 -1,0 -1,1 -1,5 -2,0 -2,5 -1,4
IMF Neto 1,1 -1,4 -1,0 0,6 -1,0 -1,1 1,5 -2,0 -2,5 -1,4
Penjadwalan Hutang
2,5 2,9 3,6 3,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
(Rescheduling)
Surplus/Defisit
1,2 -2,1 5,7 6,9 3,5 0,5 -0,7 -0,5 -0,3 0,7
(Overall Balance)
Cadangan Devisa
29,4 28,0 32,0 36,3 36,3 36,8 36,0 35,6 35,2 35,9
(Dalam Bulan lrnpor)
Cadangan Devisa 6, 1 6,7 7,5 7,8 6,6 6,2 5,9 5,4 5,0 4,6
Bersih 20,8 20,8 25,8 29,5 30,5 32, 1 32,9 34,4 36,6 38,7
Utang Luar Negeri 141,7 135,0 131,3 138,2 134,9 130,9 129,2 128,7 129,7 133, 1
Pemerintah 74,9 71,4 74,7 81,7 77,8 73,8 70,0 66,1 61,8 58,6
Swasta 66,8 63,7 56,7 56,6 57,1 57,1 59,2 62,6 67,9 74,5
60 Statistik: Teori dan Aplikas1
Penerimaan Negara 20,7 17,9 15,8 16,4 17,4 14,9 14,9 14,9 15,3 16,1
dan Hibah
Penerimaan Pajak 11,8 11,0 11, 1 11,9 12,1 11,6 11,6 11,9 12,6 13,6
Pajak Penghasilan 6,1 5,6 5,3 5,9 5,9 5,6 5,5 5,6 6,1 6,6
Pajak Pertambahan Nilai 3,4 3,3 3,4 3,6 3,8 3,9 3,7 3,9 4,1 4,4
Lainnya 2,3 2,1 2,3 2,4 2,4 2,2 2,4 2,5 2,5 2,5
Penerimaan Bukan Pajak 8,8 6,8 4,7 4,5 5,3 3,2 3,3 2,9 2,6 2,4
Migas 6,4 4,8 3,2 2,9 3,8 1,8 2,0 1,7 1,5 1,3
Bukan Migas 2,5 2,0 1,5 1,6 1,6 1,4 1,3 1,2 1,2 1,2
Pengeluaran Negara 23,9 20,2 17,2 18,1 18,6 15,5 15,5 15,2 15,3 15,8
Belanja Pemerintah Pusat 20,3 15,4 12,0 12,4 13,0 10,4 10, 1 9,8 9,6 9,6
Belanja Daerah 3,6 4,8 5,2 5,7 5,6 5,1 5,4 5,4 5,7 6,2
Keseimbangan Primer 2,5 2,8 3,3 1,8 1,6 1,8 1,7 1,9 1,9 2,0
Surplus/Defisit -3,2 -2,4 -1,4 -1,7 -1,1 -0,7 -0,6 -0,3 -0,0 0,3
Pembiayaan 3,2 2,4 1,4 1,7 1,1 0,7 0,6 0,3 0,0 0,1
Dalam Negeri 1,9 1,8 1,0 1,5 1,8 1,5 1, 1 0,8 0,4 0, 1
Perbankan -0,1 -0,1 -0,3 -0,4 1,0 0,4 0,2 0,0 0,0 0,0
Non-Perbankan (Neto) 2,0 1,9 1,3 1,1 0,7 1, 1 0,9 0,8 0,4 0,1
Penjualan Aset Perbankan 2,0 1,7 1,0 0,9 0,6 0,2 0,1 0,1 0,0 0,0
Privatisasi 0,0 0,2 0,4 0,3 0,2 0,1 0,2 0,2 0,1 0, 1
Penerbitan Obligasi 0,0 0,0 0,1 0,6 1,0 1,6 1,8 1,9 1,7 1,3
Pembayaran Pokok 0,0 0,0 -0,2 -0,3 -1,0 -0,7 -1,2 -1,3 -1,3 -1,2
Pembelian Kembali 0,0 0,0 0,0 -0,4 -0,0 -0,1 -0,0 -0,1 -0,1 -0,1
Luar Negeri 1,2 0,6 0,4 0,1 -0,6 -0,8 -0,5 --0,5 -0,4 -0,4
Penyerapan Pinjaman 2,1 1,5 1,0 1,0 1,3 1,0 1,2 0,9 0,8 0,7
Amortisasi -0,9 -0,9 -0,6 -0,8 -2,0 -1,8 -1,7 -1,4 -1,2 -1,1
Bab 3 ■ Penyajian Data 61
T ABEL 3-3 Proyeksi Jumlah Penduduk Menu rut Kelompok Usia Sekolah dan Sasaran
Jumlah Peserta Didik Menurut Jenjang Pendidikan
(ribu orang)
Jumlah Penduduk
• Usia 0 - 3 Tahun 16.256,6 16.374,3 16.370,2 16.363,0 16,350,9 16.335,2
• Usia 4 - 6 Tahun 11 .859,4 11 .561,4 11,697,9 11,828,4 11,955,0 12.076,3
• Usia 7 - 12 Tahun 25 .308,6 25.144,0 24.835,7 24.528,3 24.218,6 23.910,0
• Usia 13 - 15 Tahun 13.033,7 13.100,7 12.934,1 12.769, 1 12.603,9 12.440,2
• Usia 16 - 18 Tahun 12.651,6 12.601,6 12.725,1 12.845,0 12.961,3 13.073,7
• Usia 19 - 24 Tahun 25.112,5 25.306,5 25.318,1 25.423,5 25.322,5 25.311,9
• Usia 25 Tahun ke Atas 149.956,8 152.961,4 155.816,6 158.707,2 161.638,2 164.605,0
• Total Jumlah Penduduk 216.415,1 219.141,8 221.141,8 224.196,0 226.766,6 229.366,7
Jumlah Peserta Didik
• SD/Ml & yang sederajat 29.075,1 28.813,8 28.533,0 28.121,2 27.827,6 27.678,8
• SMP/MTs & yang
10.476,2 10.858,6 11.238,1 7.717,3 12.064,6 12.202,7
sederajat
• SMNSMK/MA &
6.508,9 6.845,1 7.279,3 7.800,3 8.413,8 9.065,9
yang sederajat
1979:
t ttttt tttt t
1980:
tt t ttttttt tt
1981: t t ttttttt t t
1982:
t ttttttt ttt t
1983:
t ttttttt t t tt
1984:
tt t t tttt tt
1985:
ttt
Sumber: Badan Pusat Statistik, BPS.
ttt t
PERAGA 3-25 Jumlah Penduduk Indonesia dari Tahun 1979 s/d 1985
64 Statistik: Teori dan Aplikasi
2.500
26 April 2007
IHSG menembus
-1
level 2.000
2.000
1 Agustus 2007 15 Agustus 2007
IHSG· 2.256,31 IHSG: 2.029,08
Penurunan -3,93% (-92,36 pom) Penurunan -6,44%
1811,10 karena kekhawabran investor (-139,56 poin) kare na
akan semakin memburuknya aks1 jual secara besar-
masalah gaga! bayar kredit besaran
perumahan d, AS
1.500 -
C C
-~
C .n .n .n ~
Penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik sangat membantu untuk pembuatan
suatu analisis, Hasil penjualan sebanyak Rp200 juta dalam tahun 1999 tidak dapat
dianalisis jika penguraian lebih lanjut dari angka tersebut belum tersedia, Penyajian data
dalam bentuk tabel dapat menguraikan hasil penjualan sebanyal< Rp200 juta menjadi
komponen-komponen (kategori-kategori). Misalnya, penjualan menurut jenis barang,
daerah penjualan, salesman, dan lain sebagainya. Penguraian menjadi komponen-
komponen/bagian-bagian/kategori harus disesuaikan dengan tujuan analisis. Secara
singkat, apa yang ingin Anda ketahui dari analisis itu?
CONTOH 3.24
Ada dua orang karyawan dalam suatu perusahaan, yaitu Adan B. Dalam waktu yang
sama, A dapat menghasilkan pekerjaan sebanyak 150 unit, sedangkan B hanya 100 unit.
Selisih hasil kerja A dan B = (150 - 100) unit = 50 unit dan rasionya 150/100 = 1,5.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa: A lebih berprestasi daripada B, sebab hasil
kerja A (50 unit) lebih tinggi dari B dan prestasi A adalah 1,5 kali prestasi B.
CONTOH 3.25
Buatlah analisis hasil penjualan berdasarkan data pada Tabet 3.39 berikut:
TABEL 3-39 Hasil Penjualan PT. TIMUNG menurut Janis Barang (JB) dan Tempat
Penjualan (TP), 2013 (dalam jutaan rupiah)
A 25 20 15 65 25 150
B 55 100 150 55 40 400
C 20 10 15 15 40 100
D 20 25 10 70 25 150
Jumlah 120 155 190 205 130 800
Bab 3 ■ Penyajian Data 65
Dari Tabel 3.39 dapat dilihat bahwa menurut jenis barang, barang B paling laku,
sedangkan C merupakan jenis barang yang kurang laku. Ternyata B, paling laku di daerah
penjualan D 3 , sedangkan di D 5 barang B tidak begitu laku. Menurut daerah penjualan,
ternyata D 4 merupakan daerah yang menghasilkan paling banyak untuk barang A clan
D. Di D 4 barang A clan D yang paling laku. Hampir 35% hasil penjualan D 4 berasal dari
barang jenis D (dari Rp205 juta hasil penjualan D 4, Rp70 juta adalah hasil penjualan
barang jenis D). Daerah yang memberikan bagian (share) hasil penjualan yang terkecil
adalah daerah D 1, yaitu hanya 15% saja. Dibandingkan dengan hasil penjualan dari
daerah D 4 , jumlah penjualan daerah D 1 hanya 58%-nya.
•• .,... . . o • • • •--- , ..,. • ••• .,., • • , ,.,.,, , ••••• • ,,. •• o • • •• •u • •• o , ,._._ u.,..a•• •" • • ., .._. •• • ••••• •• • •• ••• • " ' ' '' ' '' ' " ' '' " '' " ' ' ' " ' '
Aplikasi Komputer
~
Grafik dapat dibuat dengan Microsoft Excel. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah
1. Buatlah tabel dari data yang akan dibuat grafiknya
2. Blok tabel yang telah dibuat
3. Pilih menu Insert
4. Pilih Chart dari menu insert
5. Pilih jenis grafik yang diinginkan (garis, batang, lingkaran, dan sebagainya)
Munculkan kotak dialog. Kemudian:
• Pilih salah satu bentuk grafik • Ketik judul tabel di bawah Chart Title
• Pilih Next
• Pilih series in; row atau column
• Pilih Next
• Pilih Finish
j
• Pilih Next
66 Statistik: feori dan Aplikas1
Setelah grafik muncul di layar, Anda dapat memperbesar atau memperkecil serta mengubah
ukuran sesuai dengan keinginan Anda. Untuk lebih jelasnya silahkan baca buku tentang
Microsoft Excel.
Peraga 3.26 merupakan jenis grafik batangan persentase komponen berganda yang
diperoleh dari Tabel 3.31 dengan langkah-langkah yang telah disebutkan di atas.
TABEL 3-40 Pengeluaran per Kapita Penduduk Indonesia menurut Jenis Pengeluaran,
1990-1996 (persen)
100%
90%
80%
70%
60% Bukan Makanan
50% Makanan Jadi
40% Makanan Lainnya
30%
Makanan Pokok
20%
10%
0%
1990 1993 1996
Tahun
6. Apa yang Anda ketahui tentang grafik? Sebutkan macam-macam grafik yang Anda
ketahui!
7. Menurut pendapat Anda, mana yang lebih baik: penyajian dalam bentuk tabel atau
grafik? Berikan alasan Anda. Berikan contoh tabel satu arah, dua arah, dan tiga arah
(masing-masing 5 buah), mencakup berbagai persoalan, misalnya data personalia,
produksi, keuangan, peralatan, penduduk, pemasaran, dan lain sebaginya. Jika perlu
dengan data buatan (artificial data).
8. Berikan contoh grafik garis tunggal, grafik garis berganda, grafik batangan tunggal,
grafik batangan berganda, grafik lingkaran dengan menggunakan data buatan (artificial
data).
9. Buatlah grafik garis berganda, kemudian grafik batangan berganda dengan
menggunakan data berikut:
Angka lndeks Harga Konsumen di DKI Jakarta, 1998 (1993 = 100)
a) Buatlah grafik garis berganda untuk Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan.
b) Buatlah grafik batangan berganda untuk Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan .
13. Hasil penjualan dari PT SINAR ABADI, menurut jenis barang, 2007.
(1) (2)
A 150
B 80
C 20
Jumlah 250
Gambarkan grafik garis berganda dan tarik garis trend masing-masing! Kesimpulan
apa yang Anda bisa tarik?
17. lmpor menurut golongan barang ekonomi (miliar US$).
Gambarkan grafik garis berganda dan tarik garis trend masing-masing! Kesimpulan
apa yang Anda bisa tarik?
18. Ekspor dan lmpor nonmigas Uutaan US$) disajikan berikut ini .
.,
Ekspor: 11,5 13,5 14,6 18,2 23,3 27,1 30,4 35,0 38,1 41,8 40,8
lmpor: 12,3 15,2 20,0 23,6 25,1 30,0 37,7 39,3 37,7 23,6 00,0
22. Sajikan data berikut mengenai persentase wanita di antara orang-orang yang mendapat
gelar doktor pada beberapa bidang studi, dalam bentuk grafik batang.
23. Berdasarkan data pada soal no. 22, apakah grafik lingkaran dapat digunakan untuk
menyajikan data tersebut? Jelaskan!
24. Pada tahun 1999 terdapat 90.523 kasus kematian karena kecelakaan di Indonesia.
Dari sejumlah kasus kematian tersebut, 61.893 orang meninggal karena kecelakaan
kendaraan bermotor, 13.141 orang meninggal karena jatuh, 7 .382 orang karena
keracunan, dan sisanya karena kecelakaan lainnya.
a) Carilah persentase untuk setiap jenis penyebab kematian. Berapa persen kematian
akibat kecelakaan jenis lainnya?
b) Sajikan data hasil perhitungan pada a) dalam bentuk grafik batang.
25. Berdasarkan data hasil perhitungan pada soal no. 24 a), dapatkah grafik lingkaran
digunakan untuk menyajikan informasi tersebut? Jelaskan!
26. Ekspor ke beberapa negara ASEAN (miliar US$):
Gambarkan grafik garis berganda dan buatlah analisis sederhana untuk menggambarkan
informasi yang diberikan pada grafik tersebut.
27. Dengan menggunakan data pada soal no. 26, buatlah:
a) grafik garis komponen berganda.
b) grafik batang berganda.
28. Berdasarkan data pada soal no. 26, buatlah juga:
a) grafik garis persentase komponen berganda.
b) grafik batang persentase komponen berganda.
29. Jenis grafik apa saja yang akan Anda rencanakan untuk dibuat dalam suatu penelitian
(studi) dari setiap kasus berikut.
a) Jen is mobil apa saja yang dikendarai mahasiswa? Berapa umur kendaraan mereka?
b) Berapa jam per minggu yang digunakan untuk belajar bagi mahasiswa? Bagaimana
perubahan jumlah jam belajar selama satu semester?
c) Siaran radio apa yang paling populer bagi mahasiswa?
Bab 3 ■ Penyajian Data 71
30. Diketahui informasi sebagai berikut: "Dari pendapatan yang diperoleh, rumah tangga
akan menggunakannya untuk membiayai berbagai jenis pengeluaran. Kegiatan
pengeluaran rumah tangga tidak saja untuk memenuhi konsumsi, tetapi juga kegiatan
yang bersifat transfer. Pada tahun 1992 dan 1994 pengeluaran untuk konsumsi
mencapai 80, 1 dan 81,8 persen dari total pengeluaran . Di tahun 1996 pengeluaran
ini turun menjadi 75,9 persen. Di sisi lain, pengeluaran transfer mengalami kenaikan,
sehingga tabungan rumah tangga tidak mengalami perubahan yang berarti. Pada tahun
1992 tabungan rumah tangga mencapai 15,9 persen, sedangkan di tahun 1994 turun
menjadi 13,9 persen, dan di tahun 1996 tabungan naik lagi menjadi 15,7 persen dari
total pengeluaran" . Berdasarkan informasi tersebut buatlah tabel ringkasannya!
31. Berdasarkan tabel yang telah Anda buat pada soal no. 30 buatlah:
a) grafik garis berganda yang mengandung informasi ketiga jenis pengeluaran
terse but.
b) grafik batang untuk membandingkan ketiga jenis pengeluaran dari tahun ke
tahun.
32. Berdasarkan soal no. 30, buatlah juga:
a) grafik garis persentase komponen berganda.
b) grafik lingkaran untuk setiap tahun.
33. Menurut pendapat Anda, apakah informasi yang diberikan pada soal no. 30 termasuk
dalam bentuk penyajian data? Jelaskan!
34. Berdasarkan data yang disajikan pada soal no. 26, buatlah analisis sederhana dalam
bentuk uraian yang menggambarkan tentang perkembangan ekspor Indonesia ke
beberapa negara ASEAN!