9) .Gangguan Kilat SUTM
9) .Gangguan Kilat SUTM
9) .Gangguan Kilat SUTM
SUTT
II
I
SUTM
SUTR
PENYEBAB TEGANGAN LEBIH
EXSTERNAL INTERNAL
SAMBARAN PROSES
PETIR SWITCHING
Tentukan titik P pada muka gelombang di mana tegangan sama dengan 0,3
kali tegangan puncak, dan titik Q pada muka gelombang di mana tegangan
sama dengan 0,9 kali tegangan puncak.
Tarik garis menghubungkan titik P dengan Q hingga memotong sumbu waktu.
Titik potong garis penghubung ini dengan sumbu waktu adalah titik acuan
waktu (O)
Suatu tegangan impuls dinyatakan dengan besar tegangan puncaknya, waktu
muka (Tf) dan waktu ekor (Tt).
TEGANGAN IMPULS SURJA PETIR
Vmax
Ekor glbg
Muka glbg
R
0,3
O
Tcr
T2
STANDAR SURJA PETIR
Waktu muka dan waktu ekor juga tidak selalu tepat seperti yang
diinginkan. Toleransi terhadap kedua waktu ini adalah sebagai
berikut:
Tegangan impuls petir :Tt x Tf = (l,2 ± 30 %) x (50 ± 20 %) s
Tegangan impuls surja hubung:Tt x Tf = (250 ± 20 %) x (2500 ± 60 % ) s
SUTM
Tanah
Perlindungan terhadap Tegangan lebih
Sela batang
Peralatan
Pelindung Tabung pelindung
tegangan
lebih Arrester
GANGGUAN KILAT PADA SUTM
(Saluran Udara Tegangan Menengah)
2h1,09 b 2h1,09
W
Dimana :
W = lebar bayang-bayang listrik
b = jarak antara kawat fasa/ kawat tanah
h = tinggi kawat tanah diatas tanah
Sambaran kilat tidak mengenai kawat fasa / kawat tanah tapi menyambar
tanah dibawah bayang-bayang listrik (daerah perisaian) sehingga
terjadi tegangan lebih transient dan gelombang berjalan
SUTM pakai
satu kawat tanah
SAMBARAN LANSUNG BISA TERJADI PADA
SUTR SUTM
220/380V L1 20 kV
L2
L3
GARDU DISTRIBUSI
Rth
Konstrukdi tiang distribusi Tegangan menegah
++++++
Adanya induksi --------
pada saluran udara
oleh muatan awan ++++ ++++
Terjadi induksi saat
terjadi pelepasan
muatan dari awan
ke awan
+ +
BAYANG-BAYANG LISTRIK
Kawat fasa Kawat netral
h h
n
2h1,09 2h1,09 2h1,09 2h1,09
b
W W
a) b)
Lebar bayang-bayang listrik
Kawat tanah
W = ( b + 4h1,09) meter
Dimana :
W = lebar bayang-bayang listrik
h b = jarak antara kawat fasa/ kawat tanah
h = tinggi kawat tanah diatas tanah
c)
2h1,09 2h1,09
W
c) a) Saluran udara tanpa kawat tanah
b) Saluran udara dengan kawat netral n ( b = 0)
c) Saluran Udara dengan satu kawat tanah (b=0)
PERHITUNGAN GANGGUAN KILAT AKIBAT
SAMBARAN LANSUNG
Maka,
Dimana :
I = besar arus kilat pada pada titik sambaran
I0 = besar arus kilat bila menyambar suatu obyek
dengan tahanan nol
Zk = Impedansi surja kanal kilat
Zp = Impedansi surja kawat
Zk
Probabilitas lompatan api
Probabilitas peralihan
Gradien Tegangan
lompatan api menjadi
Eo ( kVrms/ meter)
busur api, 𝜂
50 0,6
30 0,45
20 0,25
10 0,10
Pada saluran dengan konfigurasi horizontal hampir semua
sambaran terjadi pada kawat paling pinggir dan pada konfigurasi
vertikal pada kawat paling atas
Dimana
R = tahanan pengetanahan
K = factor gandeng antara kawat luar dan kawat tenganh
Penyelesaian
Diket : h =10 meter, Zp =500 ohm, IKL= 100, =160 kV
η = 0,5 Ditanya : Nt = ?
Tujuan pemasangan kawat tanh adalah untuk melindungi kawat fasa dari sambaran lansung
Jika terjadi sambaran akan lansung mengenai kawat tanah dan tidak ada mengenai kawat fasa
Tetapi tidak semua tiang SUTM yang diketanahkan (selang 3 s/d 4 gawang) dan panjang gawag relatif
kecil ( 40 s/d 80 meter)
Maka dalam hal ini dianggap sambaran mengenai tiang
Jumlah sambaran tiang diketahkan diasumsikan sama dengan yang tidak diketanahkan
Tiang diketanahkan mempunyai tahan kontak 20 ohm, yang tidak diketanahkan sampai ribuan ohm
Jadi untuk sambaran kekawat tanah tdd :
a. Sambaran pada tiang diketanahkan (50%)
b. Sambaran pada tiang yang tidak diketanahkan (50%)
Tegangan pada puncak tiang sebelum pantulan dari dasar tiang sampai adalah :
Dimana :
Io = besar arus kilat minimum yang menyebabkan lompatan api
V50% = kekuatan isolasi minimum
R = tahanan kontak tiang
= koefisien pembanding ( 0,3 unt6uk satu kawat tanah, 0,15 untuk dua kawat Tanah
ht = tinggi kawat tanah ditas tanah
50 0,6
30 0,45
20 0,25
10 0,10
Contoh kasus (contoh 10.8 hal191)
Suatu SUTM dengan kawat tanah,tiang besi dengan data tsb :
Tinggi kawat tanah diatas tanah ht = 12 meter. Tahanan kontak tiang yang ditanahkan R = 20 ohm
Tahan kontak tiang yang tidak diketanahkan = R = 100 ohm. Jumlah sambaran kilat pada saluran NL = 90
sambaran /100 km/tahun. IKL =100. Jumlah kawat tanah satu ( ), = 160 kV , η = 0,5
Tentukan jumlah gangguan kilat pada saluran.
Penyelesaian
Untuk tiang yang ditanahkan
arus kilat minimum yang mengakibatkan lompatan api adalah
Dimana :
V1’ = tegangan induksi pada kawat 1 setelah kehadiran kawat tanah 2
V2 = tegangan induksi pada kawat 1 sebelum kehadiran kawat tanah 2
Karena tegangan induksi sebelum diketanahkan sebanding dengan tinggi kawat diatas
tanah, atau
Kawat tanah
Maka FAKTOR PERISAIAN MENJADI :
Kawat fasa
Dimana :
h1 = tinggi rata-rata kawat fasa diatas tanah
h2 = tinggi rata-rata kawat tanah diatas tanah R
B. PERHITUNGAN JUMLAH GANGGUAN KILAT AKIBAT SAMBARAN INDUKSI
Kawat tanah
y
y
Δy
Dimana :
Vi = tegangan induksi pada kawat (kV)
I0 = besar arus kilat (kA)
h = tinggi rata-rata kawat diatas tanah(v)
y = jarak horizontal antara sambaran kilat dengan kawat (v)
Bila saluran dilengkapi kawat tanah maka tegangan induksi pada
kawat fasa adalah :
Dimana :
V'i = tegangan induksi pada kawat dengan kawat tanah(kV)
Vi = tegangan induksi pada kawat faas dengan kawat tanah (kV)
Z22 = Impedansi sendiri kawat tanah (ohm)
Z12 = impedansi surja bersama antara kawat kawat tanah dan kawat fasa (ohm)
h1 = tinggi rata-rata kawat fasa diatas tanah (m)
h2 = tinggi rata-rat kawat tanah diatas tanah (m)
R = tahanan kontak tiang (ohm)
Untuk saluran
tanpa kawat tanah
Penyelesaian
NOTE:
Dengan memasang
kawat tanah pada SUTM
dapat mengurangi
Besar gangguan kilat karena sambaran induksi untuk saluran gangguan sebesar 62 –
38 = 24 gangguan (30%)
pakai kawat tanah adalah :
GANGGUAN KILAT TOTAL PADA SUTM
Dimana :
No = Jumlah gangguan kilat total
Ni = Jumlah gangguan kilat akibat sambaran induksi
Nt = Jumlah gangguan kilat akibat sambaran lansung