(Sap) Kelompok 3 S1-2B
(Sap) Kelompok 3 S1-2B
(Sap) Kelompok 3 S1-2B
Oleh Kelompok 3
TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Diare
Sub pokok bahasan : Pencegahan diare pada anak
Sasaran : Ibu-ibu yang memiliki balita
Target : Masyarakat
Hari/Tanggal : Senin, 09 November 2020
Waktu : 45 menit
Tempat : Kediaman Masing-masing
Penyuluh : Kelompok 3
Metode : Ceramah dan Tanya jawab
Media : Vidio dan Zoom
A. LATAR BELAKANG
Di seluruh dunia kematian akibat diare 600 ribu anak per tahun dan
Indonesia merupakan salah satu dari 11 negara yang tertinggi kematian
balitanya akibat diare. Sejak ditemukan oralit tahun 1998 kematian akibat
diare turun drastis. Namun kematian akibat diare ini masih tinggi bahkan
diare menjadikan 17-18 persen penyebab kematian anak di seluruh dunia.
Di negara maju meskipun sosial ekonomi, hygiene, sanitasi dan
pendidikan meningkat, diare pun masih tetap tinggi. Ternyata rotavirus
merupakan penyebab tertinggi pada diare.
I. PROSES PELAKSANAAN
anemia jawaban
4. Menjelaskan klasifikasi
anemia
5. Menjelaskan dampak
anemia
6. Menjelaskan pencegahan
anemia pada wanita
7. Menjelaskan pengobatan
anemia
3 08.50-09.00 Evaluasi :
( 10 menit ) 1. Meminta audience 1. Menjelaskan
menjelaskan pengertian pengertian anemia
anemia 2. Menjelaskan
2. Meminta audience penyebab anemia
menjelaskan penyebab 3. Menjelaskan
anemia pencegahan anemia
3. Meminta audience 4. Menyebutkan tanda
menjelaskan pencegahan dan gejala anemia
anemia 5. Menyebutkan dampak
4. Meminta audience anemia
menjelaskan tanda dan gejala 6. Menjelaskan
anemia pencegahan anemia
5. Meminta audience pada wanita
menjelaskan dampak anemia
6. Meminta audience
menjelaskan pencegahan
anemia pada wanita
4 09.00-09.05 Terminasi :
( 5 menit ) 1. Mengucapkan terima 1. Memperhatikan
kasih atas perhatian yang
diberikan 2. Menjawab
penutup
J. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
a) Peserta hadir 40 orang
b) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
b. Evaluasi Proses
a) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b) Peserta konsentrasi mendengar penyuluhan
c) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara lengkap dan benar
d) Peserta dapat mendemonstrasikan dengan benar
c. Evaluasi Hasil
a) Apa yang dimaksud dengan diare
b) Sebutkan tanda dan gejala diare
c) Sebutkan penyebab diare pada anak
d) Bagaimana pencegahan diare pada anak
K. PENGORGANISASIAN
1. Protokol/Pembawa Acara :
2. Penyuluh/Pengajar : Indri Ramadanti, Friska Aprilianti,
dan
3. Fasilitator : Novi Rahma Ningrum dan
4. Observer :
L. MATERI
a. Pengertian Diare
Menurut World Health Organization (WHO), penyakit diare adalah
suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi
tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang
air besar yang lebih dari biasanya, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari
yang mungkin dapat disertai dengan muntah dan tinja yang berdarah.
Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering
buang air besar, dengan kondisi tinja yang encer. Pada umumnya, diare
terjadi akibat makanan dan minuman yang terpapar virus, bakteri, atau
parasit.
b. Penyebab Diare pada Anak
1) Infeksi Bakteri
2) Infeksi Virus
Tak banyak yang tahu bahwa infeksi virus juga dapat
menimbulkan penyakit diare. Jenis virus yang bisa menyebabkan
diare berasal dari jenis rotavirus dan notovirus. Kedua kelompok
virus tersebut sangat mudah menular melalui makanan, minuman,
dan benda-benda kotor. Selain mengonsumsi makanan higienis,
Anda juga harus menjaga kebersihan diri dan barang-barang yang
digunakan si Kecil secara cermat. Hal ini agar risiko infeksi virus
yang menyebabkan diare dapat diminimalkan.
3) Konsumsi Jenis Obat-obatan Tertentu
Konsumsi obat memang bertujuan untuk menyembuhkan penyakit.
Namun, ada jenis obat-obatan yang rentan membunuh bakteri baik
dalam sistem pencernaan. Beberapa jenis antibiotik, obat kanker,
obat tekanan darah tinggi, dan obat antasida ternyata rentan
memicu diare. Bila Anda mengonsumsi salah satu jenis obat
tersebut dan mengalami diare, sebaiknya Anda segera
berkonsultasi dengan dokter.
4) Intoleransi Makanan
Penyebab diare pada anak yang lain adalah intoleransi terhadap
jenis makanan tertentu. Biasanya, hal tersebut terjadi karena tubuh
tidak memiliki enzim tertentu untuk mencerna suatu jenis
makanan. Diare akibat intoleransi makanan biasanya disertai gejala
lainnya seperti kram perut, kembung, dan mual. Jenis intoleransi
yang sering dialami anak adalah intoleransi laktosa (alergi terhadap
susu dan produk turunannya) dan intoleransi gluten (alergi
terhadap gandum dan produk turunannya).
5) Berwisata ke Tempat Tertentu
Ternyata, ada jenis penyakit diare yang akrab disebut sebagai
“diare wisatawan”. Hal ini karena sebanyak 30%-70% wisatawan
yang berkunjung ke tempat wisata tertentu ternyata pernah
mengalami diare. Hal tersebut bisa diakibatkan oleh makanan dan
minuman yang kurang higienis atau sanitasi yang buruk.
Sebaiknya, Anda memastikan secara teliti bahwa makanan dan
minuman yang akan Anda santap di tempat baru memang benar-
benar bersih.
6) Keracunan Makanan
Kita wajib berhati-hati dengan makanan dan minuman yang telah
kedaluwarsa atau mengalami perubahan tekstur, rasa, dan aroma.
Sebab, kemungkinan besar makanan tersebut mengandung racun
yang berisiko memicu diare. Makanan yang kedaluwarsa atau
terkontaminasi bakteri Salmonella memang rentan menyebabkan
diare. Gejalanya pun hampir mirip dengan diare akibat intoleransi
makanan. Pengidapnya rentan mengalami nyeri perut dan
kembung. Ingatkan si Kecil agar teliti menyantap makanan yang
masih layak makan dan higienis supaya tidak mengalami diare
e. Pengobatan Anemia
Ketika anak diare, orang tua perlu memastikan kebutuhan cairan
anak tercukupi. Jika usia Si Kecil masih di bawah 6 bulan, berikan ASI
atau susu formula setiap kali ia muntah atau diare. Jika usianya sudah
lebih dari 6 bulan, berikan ia minuman rehidrasi, misalnya oralit. Pada
anak yang sudah diberi MPASI, pastikan asupan nutrisi dari makanan
cukup.
Jika gejala diare pada anak semakin berat atau terdapat gejala yang
perlu diwaspadai, seperti sesak napas, BAB berdarah, kejang, atau
pingsan, segeralah bawa ia ke rumah sakit atau klinik terdekat untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut.
1) Memberikan oralit
Orang tua harus memastikan anak cukup cairan. Selain
memberikan air putih, orang tua juga bisa memberikan cairan
solusi rehidrasi oral atau yang dikenal dengan nama oralit. Oralit
bekerja dengan cara mengandalkan kandungan glukosa untuk
menyerap natrium di dalam tubuh. Dengan begitu elektrolit yang
terbuang saat diare akan segera kembali dan menjaga
keseimbangan elektrolit tubuh. Dilansir dari fda.gov, orang tua
dapat memberikan beberapa mililiter cairan solusi rehidrasi oral
setiap 15 hingga 30 menit pada anak. Ini dapat membantu
meringankan diare pada anak.
2) Memberikan probiotik
Memberikan produk probiotik tablet atau kapsul yang mengandung
bakteri baik dianggap dapat membantu mengurangi gejala diare
pada anak. Probiotik akan membantu mengembalikan
keseimbangan bakteri di dalam usus. Jika kesulitan mendapatkan
produk probiotik tablet atau kapsul, orang tua dapat memilih
yoghurt. Kultur bakteri hidup yang ditemukan dalam yogurt
dipercaya aman dan efektif untuk mengobati diare. Pastikan untuk
membeli yoghurt yang mengandung lactobacillus atau kultur
hidup.
3) Menjaga asupan makan anak
Selama diare, anak tetap harus mendapat asupan makanan seperti
biasa. Namun usahakan memberikan makan dalam porsi kecil,
untuk dikonsumsi dalam beberapa kali jam makan. Jadi bukan
dalam tiga kali porsi makan seperti biasanya. Berikan makanan
seperti biasa, tapi jika memungkinkan berikan beberapa makanan
dengan rasa asin seperti sup. Berikan juga makanan seperti nasi,
pisang, saus apel dan roti panggang. Di luar itu jangan memberikan
makanan berminyak, makanan yang digoreng dan makanan pedas
pada anak. Hindari juga memberikan minuman bersoda pada anak.
M. SUMBER REFERENSI/ DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/diare
https://www.lifebuoy.co.id/semua-artikel/berita-kesehatan/sigap-
menghadapi-diare-pada-anak.html?
gclsrc=aw.ds&&gclid=Cj0KCQiAy579BRCPARIsAB6QoIa4jLWFLg7A
maTyFnsVEue6Lr0NdcJfYELZ3lJz9n4TTADAdTn2DDgaAoPWEALw_
wcB
https://www.sahabatnestle.co.id/content/gaya-hidup-sehat/tips-parenting/
pencegahan-dan-pengobatan-diare-pada-anak.html
https://health.kompas.com/read/2020/03/07/103000768/diare-pada-anak--
penyebab-cara-mengatasi-kapan-perlu-ke-dokter?page=all#page2
https://hellosehat-com.cdn.ampproject.org/v/s/hellosehat.com/obatan-
suplemen/obat/larutan-oralit-adalah/?
amp_js_v=a6&_gsa=1&&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#aoh=16048896231044&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=From%20%251%24s&share=https
%3A%2F%2Fhellosehat.com%2Fobatan-suplemen%2Fobat%2Flarutan-
oralit-adalah%2F
https://www.alodokter.com/diare-pada-anak
https://www-gooddoctor-co-id.cdn.ampproject.org/v/s/
www.gooddoctor.co.id/tips-kesehatan/parenting/kesehatan-anak/apakah-
boleh-memberi-obat-untuk-anak-mencret/amp/?
amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#aoh=16048951155858&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=From%20%251%24s&share=https%3A%2F
%2Fwww.gooddoctor.co.id%2Ftips-kesehatan%2Fparenting%2Fkesehatan-anak
%2Fapakah-boleh-memberi-obat-untuk-anak-mencret%2F