RPL PILIHAN KARIR SETELAH LULUS SMA-MA (Genap)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Karir
C Topik / Tema Layanan Pilihan karir setelah lulus SMA-MA
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli memahami beberapa pilihan karir
setelah lulus SMA/MA, serta mampu memahami
konsekuensi dari setiap keputusan pilihan karir tersebut

F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pilihan karir


setelah lulus dari SMA-MA
2. Peserta didik/konseli dapat memahami hal yang harus
diperhatikan untuk studi lanjut
3. Peserta didik/konseli dapat memahami hal yang harus
diperhatikan untuk mengikuti kursus/pelatihan
4. Peserta didik/konseli dapat memahami hal yang harus
diperhatikan untuk memasuki dunia kerja
5. Peserta didik/konseli dapat memahami hal yang harus
diperhatikan untuk memasuki kehidupan berkeluarga

G Sasaran Layanan Kelas 12 PIS 2


H Materi Layanan 1. Pilihan karir setelah lulus dari SMA-MA
2. Hal yang harus diperhatikan untuk studi lanjut
3. Mengikuti kursus/pelatihan
4. Memasuki dunia kerja
5. Memasuki kehidupan berkeluarga

I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit


J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling untuk SMA-MA kelas 12, Yogyakarta,
Paramitra Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal
Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta,
Paramitra
3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi
ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games)
dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra

K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab

L Media / Alat LCD, Power Point , Pilihan karir setelah lulus SMA/MA
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan
langkah-langkah
tanggung jawab peserta didik
kegiatan
2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik
(konsolidasi)
yang akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi)
melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
a. Kegiatan peserta 1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik
2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya
bergantian sampai selesai.
b. Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang
BK/Konselor
berhubungan dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah
pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6
kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses
layanan
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan
mengungkapkan kemanfaatan dan kebermaknaan
kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak
peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan
salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik
menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam
mengikuti kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan
penjelasan terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara
lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak
menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat
penting/kurang penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

Nuhon, 17 Januari 2023


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 1 Nuhon Mahasiswa

JUMADIL, S.Pd.,MM EFRIANDI DARISE


NIP. 197510312003121001 NIM. 2186201008

A. Lulus SMA/MA, Mau Ke Mana Ya..?


Setelah lulus dari SMA/MA, secara garis besarnya ada 4 (empat) alternatif pilihan karir,
diantaranya :

1. Melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi


2. Mengikuti kursus atau pelatihan
3. Memasuki dunia kerja
4. Memasuki kehidupan berkeluarga
Merencanakan Kelanjutan Studi

Dengan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tentunya kesempatan


memperoleh pekerjaan yang lebih baik akan semakin besar pula. Apalagi saat ini tidak
bisa dipungkiri, persaingan begitu ketat untuk mencapai pekerjaan. Disamping itu,
didalam agama dikatakan bahwa setiap insan wajib menuntut ilmu sepanjang hayat, usaha
berpikir dan mengoptimalkan fungsi pikir akan mendatangkan pahala yang besar,
kemiskinan sangat beresiko besar kepada kekufuran (melemahnya / hilangnya keimanan).

Perguruan tinggi yang tepat bukan berarti yang mahal dan terkenal, namun yang
sesuai dengan minat, kemampuan akademis, serta kondisi sosial ekonomi, disamping
kredibilitas dari perguruan tinggi yang bersangkutan.

B. Hal yang harus Diperhatikan untuk Studi Lanjut

Dibawah ini akan dikemukakan berbagai informasi yang harus dipertimbangkan dalam
studi lanjut, diantaranya :

1. Status dan Akreditasi Perguruan Tinggi

Dilihat dari statusnya, perguruan tinggi dibagi dua, yaitu: Perguruan Tinggi Negeri
(PTN), dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi
yang dikelola oleh pemerintah baik dibawah Departemen Pendidikan Nasional maupun
dibawah Departemen lain milik pemerintah. Perguruan tinggi swasta adalah perguruan tinggi
yang dimiliki dan dikelola oleh perseorangan atau kelompok atau yayasan tertentu.
Umumnya, perguruan tinggi negeri mendapat subsidi dari pemerintah dalam pengelolaan
pelaksanaan pendidikan. Lain halnya dengan perguruan tinggi swasta, pembiayaan
pengelolaan pelaksanaan pendidikan menjadi tanggung jawab perguruan tinggi yang
bersangkutan sepenuhnya.

2. Jalur, Jenjang Pendidikan, dan Bentuk Perguruan Tinggi

Ada dua jalur pendidikan tinggi di Indonesia, yaitu jalur akademik dan jalur profesional,
jalur akademik (biasa disebut jenjang Sarjana/S1), lebih menekankan pada penguasaan ilmu
pengetahuan serta pengembangannya. Setelah lulus dari jalur ini, mahasiswa berhak
memperoleh gelar dan terbuka kesempatan untuk terus melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi (pasca sarjana). Jalur pendidikan akademik diselenggarakan oleh Universitas, Institut
serta sekolah tinggi. Jalur profesional (sering disebut jenjang diploma) menekankan pada
penerapan keahlian tertentu. mahasiswa diarahkan pada peningkatan
kemampuan/keterampilan kerja serta aplikasi ilmu dan teknologi. Secara umum perguruan
tinggi di Indonesia di bedakan menjadi 5 (lima) jenis, Yaitu: Universitas, Institut, Sekolah
Tinggi, Akademi dan Poleteknik. Masing-masing jenis memiliki Karateristik yang berbeda.
Universitas, Menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/atau profesional
(diploma) dalam sejumlah ilmu pengetahuan tertentu. Universitas memiliki program studi
paling beragam, mulai dari ilmu eksakta sampai sosial. Institut, menyelenggarakan program
pendidikan akademik (sarjana) dan/atau profesional (diploma) dalam kelompok ilmu
pengetahuan sejenis, misalnya, institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, dan
sebagainya. Sekolah Tinggi, Menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/
atau profesional (diploma) dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu, misalnya, sekolah tinggi
manajemen informatika komputer (STMIK), Sekolah tinggi Akutansi (STAN), dan
sebagainya. Akademi, menyelenggarakan program pendidikan profesional (diploma) dalam
satu atau sebagian cabang ilmu pengetahuan tertentu, misalnya Akademi Bahasa, Akademi
Sekretaris, Akademi Perawat, dan sebagainya. Politeknik, menyelenggarakan program
pendidikan profesional (diploma) dalam sejumlah bidang pengetehuan khusus, misalnya
politeknik elektro, politeknik manufaktur, dan sebagainya.

3. Sistem Penerimaan Mahasiswa

Setiap perguruan tinggi mempunyai cara tersendiri dalam menjaring mahasiswanya.


Secara garis besar sistem penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri dilaksanakan
secara: non test (penelusuran bakat, minat, kemampuan) dan tes, (ujian saringan masuk) yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan. Sistem penerimaan mahasiswa
baru secara non tes dilaksanakan melalui penulusuran bakat, minat dan kemampuan dari
calon mahasiswa. Biasanya perguruan tinggi akan mengirimkan undangan (edaran) tentang
penerimaan mahasiswa secara non tes kepada sekolah menengah atas dengan persyaratan
tertentu, antara lain : siswa menduduki peringkat 1 (satu) sampai dengan 10 (tergantung dari
perguruan tingginya). Istilah yang dipergunakan oleh setiap perguruan tinggi dalam
penerimaan mahasiswa baru secara non tes berbeda-beda, seperti : PMDK (penelusuran Minat
Dan Kemampua) untuk UNJ (Universitas Negeri Jakarta), PPKB (Program Pemerataan
Kesempatan Belajar) untuk UI (Universitas Indonesia), PSSB (Program Seleksi Siswa
Berpotensi) untuk Universitas Diponegoro, PBUD (Penelusuran Bibit Unggul Daerah) untuk
Universitas Gajahmada, dan sebagainya. Ujuan Tulis secara mandiri dilaksanakan oleh
sebagian besar perguruan tinggi negeri di Indonesia.

4. Perguruan Tinggi Kedinasan

Perguruan Tinggi Kedinasan adalah perguruan tinggi di bawah departemen lain selain
Departemen Pendidikan Nasional. Umumnya lulusan perguruan tinggi kedinasan langsung
terikat dengan departemen bersangkutan, sehingga banyak yang bisa langsung mendapat
pekerjaan tanpa harus tes lagi. Keunggulan dari Perguruan Tinggi Kedinasan Adalah: biaya
murah bahkan ada yang gratis, mendapat uang saku, adanya kepastian kerja (prospek cerah)
serta fasilitas lengkap. Untuk dapat diterima di perguruan tinggi kedinasan dituntut syarat-
syarat tertentu, yang terkadang dirasa berat oleh sebagian kalangan siswa. Namun sebenarnya,
setiap manusia memiliki energi yang tidak terbatas untuk membangun dirinya. Manusia dapat
melakukan apa saja yang diinginkannya. Apabila memiliki obsesi untuk sukses jalan akan
terbentang menuju tujuan, asal memiliki program dan melaksanakannya, tetap membangun
kepercayaan diri, serta lupa mendekatkan diri kepada Yang Mahakuasa.

5. Hal Penting Untuk Anda Ketahui

Pertimbangan mendasar yang harus diperhatikan untuk studi lanjut

1. Fokus keinginan primer ; yaitu pertimbangan cita-cita primer pasca lulus seperti : apakah
kebutuhan ekonomis, hasrat belajar dalam bidang sains murni, atau menjadi budayawan,
politikus, pengacara, pengusaha, dan lain-lain.
2. Fokus bakat ; apakah teknik, social-humaniora, kedokteran, bisnis, argrobisnis, dan lain-
lain
3. Fokus Penjurusan Bidang Studi ; Penentuan jurusan/bidang studi harus diprioritaskan
terlebih dahulu sebelum menentukan Perguruan Tinggi yang dipilih. Jurusan /program
studi terkait dengan kesuksesan studi dan cita-cita serta bakat yang dimiliki sedangkan
perguruan tinggi cenderung berkaitan dengan pilihan tempat dan kemampuan
finansial/keuangan.
4. Fokus kemampuan ; Baik kemampuan akademik maupun non akademik, termasuk
didalamnya daya dukung ekonomi keluarga sekalipun. Misalnya, fakultas kedokteran
memang jurusan yang menjanjikan, tapi ingat masa studi rata-ratanya mencapai 6-7 tahun
dan biaya praktikum relatif lebih mahal. Jika daya dukung ekonomi orang tua pas-pasan,
tentu akan mendapat banyak masalah, lain cerita jika orang tua Anda mampu untuk
membiayainya.

C. Mengikuti kursus / Pelatihan

Kursus : Satuan pendidikan luar sekolah yang terdiri atas sekumpulan warga masyarakat
yang memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental tertentu bagi warga belajar,
misalnya : kursus komputer, kursus menjahit (PP No.73 thn 1991)

Pelatihan Kerja : Keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan serta


mengembangkan keterampilan atau keahlian, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada
tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan klasifikasi jabatan atau
pekerjaan baik di sektor formal maupun sektor non formal (Kep.30/Men/99)

Pendidikan/Kursus dan Pelatihan

Pada dasar antara pendidikan dan pelatihan memiliki substansi yang sama yaitu proses
transformasi untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, kompetensi dengan suatu
cara/metode tertentu dan ditempat tertentu. Kalau pendidikan formal adanya di Sekolah atau
Perguruan Tinggi sedangkan Pelatihan adanya di tempat Kursus atau Diklat - diklat di
Lembaga yang telah memiliki legalitas. Pendidikan dengan pelatihan merupakan suatu
rangkaian yang tak dapat dipisahkan dalam sistem pengembangan sumberdaya manusia, yang
di dalamnya terjadi proses perencanaan, penempatan, dan pengembangan tenaga
manusia.Tujuan yang baik dalam sebuah training adalah memiliki kemampuan untuk
melakukan sesuatu (doing something), bukan memiliki kemampuan untuk mengetahui sesuatu
(knowing something).

Perbedaan utama dari Training dan Pendidikan terletak pada beberpa hal, yaitu: waktu
(training dalam jangka waktu singkat, sedangkan pendidikan lebih lama), bidang kajian
(training spesifik, pendidikan lebih luas), dan tujuan (training untuk meningkatkan
kinerja/skill tertentu yang langsung diterapkan dalam pekerjaan, sedangkan pendidikan lebih
umum dan menyeluruh). Training lebih menekankan learning by doing dan penguasaan
secara parsial, sedangkan pendidikan lebih berupa penambahan pengetahuan secara
keseluruhan, penanman konsep serta pembentukan pola pikir dan pola sikap.

D. Memasuki Dunia Keja

Bekerja merupakan suatu kebutuhan manusia, dengan bekerja manusia berharap akan
dibawa kepada keadaan yang lebih baik dan memuaskan bagi dirinya. Pekerjaan adalah
sumber penghasilan, kesempatan mengembangkan diri, serta aktualisasi diri, disamping untuk
berbakti. Sebagai suatu kesempatan hendaknya pekerjaan tidak disia-siakan dan harus
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Bekerja merupakan perwujudan citra manusia dari
Tuhan yang diberi kemampuan untuk menguasai alam semesta secara bijaksana dan
bertanggung jawab. Karena itu orang yang tidak mau atau malas bekerja adalah orang yang
tidak menjunjung martabat diri sendiri sebagai manusia. Manusia hanya dapat hidup sebagai
pribadi terhormat dan mandiri apabila dapat menghayati dirinya sendiri sebagai pribadi yang
bertanggung jawab membangun serta memelihara kehidupan yang manusiawi. Setiap manusia
diberi bekal dan kemampuan yang berbeda. Begitu juga dengan pekerjaan terdapat berbagai
macam pekerjaan yang menyerap waktu, pikiran dan tenaga. Sebagai imbalannya, orang yang
bekerja mempunyai hak balas karya atau penghasilan. Akan tetapi bekerja bukan hanya untuk
mencari uang, harta atau kekayaan, mel;ainkan sebagai salah satu perwujudan iman kepada
Tuhan.

Untuk mendapatkan pekerjaan ada beberapa tahap yang harus dilaksanakan:

a. Mencari lowongan kerja


Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mencari dan memilih pekerjaan, yaitu :

 Mendaftarkan diri ke Departemen Tenaga Kerja sebagai calon pencari kerja


 Membaca koran atau majalah yang memuat lowongan kerja
 Melihat informasi lowongan kerja melalui medis elektronik, seperti televisi, internet
dan sebagainya
 Rajin mengunjungi pusat-pusat perkantoran dan pameran bursa kerja
 Bergaul dan bertanya kepada orang-orang yang sudah bekerja
 Memantapkan rasa percaya diri
b. Mengikuti Tes (Seleksi)
Setiap calon tenaga kerja pada umumnya harus mengikuti tes (seleksi) seleksi tersebut
biasanya:
 Seleksi administrasi. Merupakan seleksi terhadap berkas yang dikirim. Kelengkapan
berkas persyaratan yang diminta merupakan penentu kelulusan tes ini. Pada
umumnya persyaratan yang diminta oleh penerima tenaga kerja adalah : surat
lamaran, fotocopy ijazah/STTB, fotocopy KTP, Surat Keterangan Catatan Kepolisian
(SKCK) dari kepolisian, pasfoto ukuran 3X4 atau 4X6, dan Daftar Riwayat Hidup
 Seleksi Akademis. Merupakan seleksi yang berhubungan dengan penalaran/
kemampuan belajar. Biasanya seleksi ini bersifat tertulis. Materi tes umumnya dalam
Bidang Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Pengetahuan Umum
 Psikotest (test kemampuan secara keseluruhan) psikotes dilaksanakan untuk
mengetahui seberapa besar kesesuaian antara pekerjaan dengan kepribadian pelamar
kerja. Tes ini meliputi tes bakat, minat, kecepatan dan ketelitian kerja, sikap kerja.
 Tes wawancara. Setelah mengalami beberapa kali seleksi, pihak pencari tenaga kerja
biasanya memanggil para pelamar yang memenuhi kriteria penilaian untuk mengikuti
wawancara.
 Seleksi Kesehatan (tes fisik) tes fisik dilaksanakan untuk mengukur sejauh mana
kesesuaian secara fisik antara pelamar kerja dengan tuntutan pekerjaan. Biasanya tes
ini meliputi tes penglihatan, pendengaran, ketahanan fisik dan sebagainya.

E. Memasuki Kehidupan Keluarga

Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan. Menikah/ berkeluara merupakan salah


satu kebutuhan manusia untuk melanjutkan keturunan. Menikah hukumnya wajib bagi yang
sudah mampu. Namun demikian untuk berumah tangga tidaklah mudah. Untuk memasuki
kehidupan berkeluarga/ menikah diperlukan berbagai macam pertimbangan. Kesiapan secara
fisik maupun ekonomi sangat diperlukan disamping kesiapan mental.

Ketika Anda memutuskan untuk menikah berarti Anda sudah harus siap bertanggung
jawab, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi terhadap anak, keluarga suami/istri Anda, dan
lingkingan. orang yang sudah berumah tangga secara otomatis sudah dianggap dewasa,
walaupun secara usia masih belia. Berbagai macam tanggung jawab ekonomi, sosial, moral
akan dibebankan kepada Anda. Anda dituntut untuk dapat memberi nafkah apabila Anda laki-
laki, dapat memelihara keluarga (anak dan suami) apabila Anda perempuan. Disamping itu,
lingkungan dan keluarga akan menuntut Anda untuk Bertanggung Jawab layaknya orang
dewasa baik secara ekonomi, sosial, etika dan moral.

Sekiranya Anda setelah lulus SMA memutuskan untuk menikah harus diperhatikan
secara matang. Karena pernikahan di usia dini umumnya mengalami banyak hambatan dan
tantangan.

Anda mungkin juga menyukai