LK SC

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS KEPERAWATAN STASE MATERNITAS

POST SC (SECTIO CAESARIA) DENGAN DIAGNOSA

“PREV SC 2X + HIPERTENSI GESTASIONAL + STERIL”

Di RUANG KEBIDANAN RS GRAHA HERMINE

Di Susun Oleh :

PATMONO

00320066

PreseptorKlinik PreseptorAkademik

(Ns. Ulya Hemawati, S.Kep) (Utari ChWardhani, Ners, M.Kep)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES AWAL BROS BATAM

TAHUN 2020/2021
PENGKAJIAN POSTNATAL
A. Identitas Klien
Nama : Ny. R Nama Suami : Tn. T
Umur : 37 Tahun Umur : 38 Tahun
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Batu Aji
Tanggal Masuk : 13 September 2021
Diagnose : post SC (prev sc 2x + hipertensi gestasional + steril)

B. Data Umum Kesehatan


Alasan Masuk : Pasien masuk Dari UGD, hamil ke 3, riwayat keguguran tidak ada, G3P2A0
Gravid 39-40 minggu saat ini perut terasa nyeri dan mules sejak tadi pagi, rencana SC atas
indikasi bekas SC 2 kali+ hipertensi gestasional + steril, DJJ 145 x/menit
Faktor Pencetus: infartu kala 1 fase aktif dengan Hipertensi Gestasional janin tunggal hidup
presentasi kepala.
Lamanya Keluhan:sejak subuh tadi pasien mengatakan perut terasa nyeri dan mules
1. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Keluhan Saat Ini= G3P2A0 Gravid 39-40 minggu hari ke 0 post SC, pasien mengatakan
nyeri dibagian perut bekas operasi, skala nyeri 6 (nyeri sedang) nyeri dirasakan hilang
timbul tampak sesekali melokalisir area nyeri.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu:
Pasien mengatakan setiap ada anggota keluarga yang sakit, pasien langsung
memeriksakan kesehatanya di tenaga kesehatan seperti bidan
3. Riwayat Kesehatan keluarga:
Pasien mengatakan didalam keluarga tidak ada yang memiliki Riwayat penyakit
menurun seperti diabetes mellitus, dan hipertensi.
4. Riwayat Menstruasi
Ibu mengalami menstruasi pada usia 14 tahun, lama menstruasi 5 hari dengan siklus 30
hari, darah yang keluar biasanya cukup banyak, encer bewarna merah. Hari pertama
menstruasi terakhir (HPHT) tidak di ketahui (lupa).
5. Riwayat Perkawinan
Pasien mengatakan menikah dengan suaminya 11 tahun yang lalu, dan sudah memiliki
2 orang anak laki-laki.
6. Riwayat Keluarga Berencana
Pasien terakhir menggunakan suntik KB 2 tahun yang lalu.
C. Status Obstetri
1. Nifas hari ke : 0 (ke nol)
2. Riwayat Persalinan Yang Lalu (Jenis kelamin anak, Berat badan Lahir, Keadaam
BBLR) :
BB KeadaanBay MasalahKe
No Tahun TipePersalinan Penolong JK
Lahir iWaktu hamilan
1. 2013 SC Dokter Laki- 2900 Sehat -
laki gram
2. 2017 SC Dokter Laki- 3100 Sehat -
laki gram

3. Komplikasi Nifas Yang Lalu:Pasien mengatakan tidak ada komplikasi saat


melahirkan anak pertamadankedua

D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Baik Kesadaran : CM
2. TTV : TD=135/100,Nadi=100, Temp=37,6 RR=20 x/menit
3. Kepala:
a. Rambut : Keadaan rambut bersih (+) Kekuatan kuat (+)
b. Mata : Sklera=anikterik (-) Konjungtiva=tidak anemis (-)
c. Wajah : Cloasma gravidarum ada
d. Hidung : Keadaan hidung bersih (+)/ secret (-) polip atau sumbatan (-)
e. Mulut : Keadaan mulut bersih (+) / carries (-) / ginggivitis (-)
f. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid (-) /kelenjar getah
bening (-) /hiperpigmentasi pada kulit.
4. Pemeriksaan Thorak dan Dada :
a. Payudara : simetris kiri dan kanan, tampak bersih, aerola hiperpigmentasi, tidak
ada nyeri tekan, ASI banyak dan lancar, puting susu menonjol, tidak ada
pembendungan pada payudara.
b. Paru – paru
I : Simetris kiri dan kanan, ictus cordis tidak teraba
P: Tidak ada nyeri tekan
P: Sonor di kedua lapang paru
A: Suara nafas vesikuler
c. Jantung
I :Simetris kiri dan kanan, tidak ada pembesaran jantung
P: Tidak ada nyeri tekan
P: Redup
A: Suara irama jantung teratur
5. Abdomen :
I: Ada luka bekas Sectio Caesarea sepanjang kurang lebih 10 cm, luka tidak basah
adanya striae
A: Bising usus normal
P: Terdapat nyeri tekan pada luka post op Sectio Caesarea
P: Tympani
Fundus Uteri
Tinggi : Dua jari dibawah pusat
Posisi : Tengah
Kontraksi : Baik
6. Perineum :
Lokhea :Rubra, jenis /warna merah segar, konsistensi cair, jumlah 10 ML
Tanda REEDA : Tidak ada (-)
7. Ekstremitas
Varises : Tidak ada (-)
Edema : Tidak ada (-)
Tanda Hoffman : Tidak ada (-)
Reflek Patella : Positif (+)
8. Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari :
Aktivitas/Istrirahat = ADL di bantu oleh suami dan keluarga
Eliminasi= Kandung kemihkosong, tidak ada distensi, pasien terpasang DC
Makanan dan Cairan : Makanan dengan diet ML 1100 kkal dan cairan infus ecosol
ringer lactat 500 ML
Nyeri/ketidaknyamanan= Pasien mengatakan nyeri luka post Op, skala nyeri 6 (nyeri
sedang), nyeri dirasakan hilang timbul.
9. Adaptasi Psikologis (Bonding and attachment, fase adaptasi psikologis, tanda-tanda
blues): Pasien mengatakan lega dan senang dengan kelahiran anak ke-3, Pasien
menerima bayi dengan baik, terbukti dengan pasien setelah melahirkan minta
menyusui bayinya. Dan tidak ada tanda-tanda baby blues.
E. Pemeriksaan Diagnostik

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

HEMATOLOGI
⮚ Leukosit (WBC) *20,500 Ribu/µL 3.8-10.6

⮚ Eritrosit (RBC) 4,02 Juta/µL 4.4-5.9

⮚ Hemoglobin (HGB) *11.1 g/dl 13.2-17.3


*30,6 % 40-52
⮚ Hematokrit (HCT)
421 Ribu/µL 150-440
⮚ Trombosit (PLT)
*78.8 FI 80-100
⮚ MCV
27,8 Pg 26-34
⮚ MCH
*36.1 g/dl 32-36
⮚ MCHC
- % < 14
⮚ RDW

F. Terapi

Nama Obat Dosis Fungsi


Ceftriaxone Inj 2 GR Antibiotik
Ondansetron Inj 8 MG/4 ML 1 Obat untuk mual dan
muntah
Dexamethasone Inj 5 MG Obat reaksi alergi, dan
peradangan
Ketorolac Tab 10 MG 15 3x Sehari 1 Tablet Anti nyeri
Tablet
Inf RL 20TPM Menggantikancairantubu
h yang hilang
ANALISA DATA

NO. DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI


1. DS: Pasien mengatakan nyeri di Nyeri akut Preeclampsia
bagian perut bekas operasi (hipertensigestasional)
P : nyeri luka post op
Q : terasa panas diremas - remas SC
R : lower abdomen
S:6 Jaringanterputus
T : nyeri dirasakan hilang timbul dan
Ketika bergerak Merangsangpengeluaran
histamine dan
DO: -Pasien tampak menahan nyeri prostaglandin
dan sesekali melokalisir nyeri
-Luka post SC tertutup oleh Rangsanganujungsarafpe
leukomed T.Plus 8x15 rifer
-Kontraksi baik
-TFU 2 jari dibawah pusat nyeri
-TTV: TD= 130/100 mmHg N= 80
x/menit
S= 37,6 C RR= 20 x/menit

2. DS: Pasien mengatakan ada luka post Resiko gangguan Post op


Operasi dan masih nyeri pada daerah integritas kulit
luka Kelemahanfisik
DO: -Hari ke 0 Post SC
-Luka post op tertutup Leukomed Kurangmobilisasi
T.Plush 8x15
-Rembesan tidak ada tirah baring lama
-Pasien tampak bedrest di tempat resikokerusakanintegritas
tidur kulit

3. DS: Resiko infeksi Prosedur invasif


- Pasien mengatakan hari ke 0 post
operasi SC Diskontinuitasjaringan
- Pasien mengatakan nyeri pada
luka jahitan Luka
- Pasien mengatakan nyeri hilang
timbul Luka terpapardunialuar

DO: Perkembangbiakankuma
- Pada abdomen tampak luka ndanbakteri
jahitan post sc
- Luka post op tertutup leukomed T Resikoinfeksi
plus x15
- Hasil pemeriksaan DR Rutin
Leukosit: *20.500Ribu/µL
- S=37,6 C
- Keadaan umum : Baik

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan luka post operasi, agen cedera fisik
2. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan prosedur invasif
3. Resiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasif
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

N DX.KEP NOC NIC


O
.
1. Nyeri akut berhubungan -Pain Level Pain management
dengan luka post operasi, -Pain Control - Lakukan pengkajian nyeri secara komprensif termasuk lokasi,
agen cedera fisik -Comfort Level karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi.
Setelah dilakukan tindakan
- Kaji faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi pasien terhadap
keperawatan selama 1x 24
nyeri.
jam, masalah nyeri teratasi
dengan Kriteria Hasil: - Observasi vital sign
Kriteria Hasil :
- Mampu mengontrol nyeri - Berikan posisi yang nyaman dan ciptakan suasana ruangan yang
(tahu penyebab nyeri, tenang.
mampu menggunakan
- Berikan teknik relaksasi dan distrak
tehnik nonfarmakologi
- Berikan suasana gembira bagi pasien
untuk mengurangi nyeri,
Analgetic administration
mencari bantuan).
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai tipe dan beratnya nyeri
- Melaporkan bahwa nyeri
berkurangdengan
menggunakan manajemen
nyeri
- Mampu mengenal nyeri
(skala,intensitas, frekuensi,
dan tanda nyeri)

- Menyatakan rasa nyaman


setelah nyeri berkurang

- Tanda-tanda vital dalam


rentang normal

2. Resiko gangguan integritas - Tissue intergrity : Skin Pressure management


kulit / jaringan berhubungan and mocus membranes - Monitor adanya kerusakan integritaskulit
dengan prosedur invasif -Hemodyalisisakses
- Monitor tanda-tandainfeksi
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x 24 - Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
jam, masalah gangguan
- Mobilisasi/ubah posisi setiap dua jam sekali
integritas kulit teratasi dengan
- Monitor kulit adanya kemerahan
Kriteria Hasil:
KriteriaHasil : - Pertahankan suhu lingkungan netral dan suhu cavum auricula 36.5
-Integritas kulit yang baik derajat Celsius

bisa dipertahankan - Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien


(sensasi,elasitas, - Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
tempratur,hidrasi dan
- Anjurkanmenggunakanpelembab
pigmentasi)
- Tidakadaluka / - Anjurkanminum air yang banyak

lesipadakulit - Anjurkanmeningkatkanasupannutrisi

- Perfusijaringanbaik

- Melindungi kulit dan


mempertahankan
kelembaban kulit dan
perawatan alami

3. Resiko infeksi berhubungan -Imune Status Infection Control


dengan efekprosedurinvasif -Knowleadge infection
Control - Pertahankan teknik aseptik
-Risk Control
- Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x 24 - Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
jam, masalah resiko infeksi - Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas,
teratasi dengan Kriteria Hasil: drainase, dan luka post op
Kriteria Hasil : - Observasi suhu badan pasien setiap 4 jam
- Klien bebas dari tanda dan - Mengajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
gejala infeksi
- Kolaborasi pemberian terapi antibiotik
- Menunjukan kemampuan
untuk mencegah timbulnya
infeksi

- Jumlah leukosit dalam


batas normal

- Menunjukan perilaku
hidup bersih sehat
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO. TGL NO. DX KEP IMPLEMENTASI EVALUASI


1. 13 1. Nyeri akut 1. Melakukan pengkajian nyeri secara S: Pasien mengatakan masih nyeri di perut
September berhubungan komprehensif (PQRST) luka post operasi
2021 dengan luka post 2. Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi P= nyeri bertambah jika digerakan
operasi, agen reaksi pasien terhadap nyeri. Q= seperti tertusuk
cedera fisik 2. Mengobservasi vital sign R= dibagian perut
3. Memberikan posisi yang nyaman dan S= skala nyeri 4 (nyeri ringan)
mempertahankan tirah baring T= kadang hilang timbul
4. Memberikan teknik relaksasi dan distraksi O: - Pasien tampak menahan nyeri dan
5. Memberikan suasana gembira bagi pasien sesekali melokalisir area nyeri
seperti terapi musik -Kontraksi uterus baik
6. Kolaborasi dalam pemberian obat anti nyeri -TFU 2 jari dibawah pusat
sesuai advice dokter -TTV: TD= 126/75 mmHg N= 85
x/menit
S= 36,7oC RR= 19 x/menit
A: Masalah keperawatan nyeri teratasi
sebagian
P: Diharapkan nyeri berkurang skala nyeri
0, Intervensi dilanjutkan :
- Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif (PQRST)
- Kaji faktor-faktor yang
mempengaruhi reaksi pasien
terhadap nyeri.
- Observasi vital sign
- Berikan posisi yang nyaman dan
ciptakan suasana ruangan yang
tenang.
- Berikan teknik relaksasi dan
distraksi
- Berikan suasana gembira bagi
pasien
- Kolaborasi pemberian anti nyeri
sesuai advice dokter
2. 13 2. Resiko gangguan 1. Memonitoradanyakerusakanintegritaskulit S : Pasien mengatakan ada luka post
September integritas kulit operasi dan masih nyeri pada daerah
2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan
2021 berhubungan luka
kering
dengan prosedur O:- Pasien tampak bedrest di tempat tidur
3. Memobilisasi/ubah posisi setiap dua jam
invasif - Luka post SC tertutup perband
sekali
4. Memonitor kulit adanya kemerahan - Rembesan tidak ada

5. Memonitor aktivitas dan mobilisasi pasien - Hari ke 0 post SC

6. Memandikan pasien dengan sabun dan air A: Masalah keperawatan Gangguan


hangat integritas kulit teratasi sebagian
P: Di harapkan integritas kulit yang baik
bias dipertahankan, Intervensi
dilanjutkan
- Monitor
adanyakerusakanintegritaskulit
- Jaga kebersihan kulit agar tetap
bersih dan kering
- Mobilisasi/ubah posisi setiap dua
jam sekali
- Monitor kulit adanya kemerahan
- Monitor aktivitas dan mobilisasi
pasien

3. 13 3. Resiko infeksi 1. Mempertahankan teknik aseptik S:Pasien mengatakan hari ke 0 post operasi
September berhubungan 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah SC
2021 dengan penurunan tindakan keperawatan O: Hasil pemeriksaan Darah Rutin
sistem imun Leukosit: 14,570 Ribu/µL
3. Memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik - TTV S=36,7oC
dan lokal
- Terapi Antibiotik Lanjut
4. Menginspeksi kulit dan membran mukosa
terhadap kemerahan, panas, drainase, dan luka - Keadaan umum : Baik
post op
A: Masalah resiko infeksi teratasi sebagian
5. Mengobservasi suhu badan pasien setiap 4 jam
P: Diharapkantidak ada tanda-tanda
6. Mengajarkan pasien dan keluarga tanda dan
infeksi,leukosit dalam batas normal5-
gejala infeksi
10ribu/µL, Intervensi dilanjutkan
7. Kolaborasi pemberian terapi antibiotik sesuai
- Pertahankan teknik aseptik
advice dokter
- Cuci tangan sebelum dan sesudah
tindakan keperawatan
- Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokal
- Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase dan luka post op
- Observasi suhu badan pasien setiap
4 jam
- Mengajarkan pasien dan keluarga
tanda dam gejala infeksi
- Kolaborasi pemberian terapi
antibiotik sesuai advice

4 13 Nyeri akut 1. Melakukan pengkajian nyeri secara S :Pasien mengatakan nyeri sudah
September berhubungan komprehensif (PQRST) berkurang hari ini
2021 dengan luka post 2. Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi P= nyeri bertambah jika digerakan
operasi, agen reaksi pasien terhadap nyeri. Q= seperti tertusuk
cedera fisik 7. Mengobservasi vital sign R= dibagian perut
8. Memberikan posisi yang nyaman dan S= skala nyeri 3 (nyeri ringan)
mempertahankan tirah baring T= kadang hilang timbul
9. Memberikan teknik relaksasi dan distraksi O: - Mobilisasi pasien sudah bisa duduk
10. Memberikan suasana gembira bagi pasien dan menyusui anaknya
seperti terapi musik - TFU 2 jari dibawah pusat
11. Kolaborasi dalam pemberian obat anti nyeri
- Kontraksi uterus baik
sesuai advice dokter
- TTV: TD= 122/73 mmHg N= 91
x/menitS= 36,4 C RR= 18 x/menit

A: Masalah keperawatan nyeri teratasi


sebagian
P: Diharapkan nyeri berkurang skala nyeri
0, Intervensi dilanjutkan :
- Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif (PQRST)
- Kaji faktor-faktor yang
mempengaruhi reaksi pasien
terhadap nyeri.
- Observasi vital sign
- Berikan posisi yang nyaman dan
ciptakan suasana ruangan yang
tenang.
- Berikan teknik relaksasi dan
distraksi
- Berikan suasana gembira bagi
pasien
- Kolaborasi pemberian anti nyeri
sesuai advice dokter

5 13 Resiko gangguan 1. Memonitor adanya kerusakan integritas kulit S : Pasien mengatakan ada luka post
September integritas kulit 2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap bersih operasi dan masih nyeri pada daerah
2021 berhubungan dan kering luka
dengan prosedur 3. Memobilisasi/ubah posisi setiap dua O: Hari pertama Post SC
invasif jamsekali
4. Memonitor kulit adanya kemerahan
5. Memonitor aktivitas dan mobilisasi pasien - Luka post SC tertutup oleh
leukomed T.Plush

- Rembesan tidak ada

A: Masalah keperawatan Gangguan


integritas kulit teratasi sebagian
P: Di harapkan integritas kulit yang baik
bias dipertahankan, Intervensi
dilanjutkan
- Monitor adanya kerusakan
integritas kulit
- Jaga kebersihan kulit agar tetap
bersih dan kering
- Mobilisasi/ubah posisi setiap dua
jam sekali
- Monitor kulit adanya kemerahan
- Pertahankan suhu lingkungan netral
dan suhu cavum auricula 36.5
derajat Celsius
- Monitor aktivitas dan mobilisasi
pasien
6 13 Resiko infeksi 1. Mempertahankan teknik aseptik S: Pasien mengatakan hari pertama post
September berhubungan 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah SC
2021 dengan tindakan keperawatan O: TTV -S=36,4oC
efekprosedurinvas 3. Memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik -Terapi Antibiotik Lanjut
if dan lokal -Tidak adanya tanda-tanda infeksi
4. Menginspeksi kulit dan membran mukosa -Keadaan umum : Baik
terhadap kemerahan, panas, drainase, dan A: Masalah resiko infeksi teratasi sebagian
luka post op P: Diharapkantidak ada tanda-tanda
5. Mengobservasi suhu badan pasien setiap 4 infeksi,leukosit dalam batas normal5-
jam 10ribu/µL, Intervensi dilanjutkan
6. Mengajarkan pasien dan keluarga tanda dan - Pertahankan teknik aseptik
gejala infeksi - Cuci tangan sebelum dan sesudah
7. Kolaborasi pemberian terapi antibiotik tindakan keperawatan
sesuai advice dokter - Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokal
- Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase dan luka post op
- Observasi suhu badan pasien setiap
4 jam
- Mengajarkan pasien dan keluarga
tanda dam gejala infeksi
- Kolaborasi pemberian terapi
antibiotik sesuai advice
7 13 Nyeri akut 1. Melakukan pengkajian nyeri secara S :Pasien mengatakan nyeri masih ada
September berhubungan komprehensif (PQRST) sesekali
2021 dengan luka post 2. Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi P= nyeri bertambah jika digerakan
operasi, agen reaksi pasien terhadap nyeri. Q= seperti tertusuk
cedera fisik 3. Mengobservasi vital sign R= dibagian perut
4. Memberikan posisi yang nyaman dan S= skala nyeri 2 (nyeri ringan)
mempertahankan tirah baring T= kadang hilang timbul
5. Memberikan teknik relaksasi dan distraksi O: - Pasien tampak sudah bisa berjalan –
6. Memberikan suasana gembira bagi pasien - TTV: TD= 126/75 mmHg N= 86
seperti terapi musik x/menitS= 36,4oC RR= 20 x/menit
7. Kolaborasi dalam pemberian obat anti nyeri
A: Masalah keperawatan nyeri teratasi
sesuai advice dokter
P: intervensidihentikan

8 13 Resiko gangguan 1. Memonitor adanyakerusakanintegritaskulit S :Pasien mengatakan luka post operasi


September integritas kulit 2. Menjaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan nyeri sudah berkurang hari ini
2021 berhubungan dan kering O: -Luka post SC tertutup perband dan
rencana GP hari ini
dengan prosedur 3. Memobilisasi/ubah posisi setiap dua jam -Rembesan tidak ada
invasif sekali A: Masalah keperawatan Gangguan
4. Memonitor kulit adanya kemerahan integritas kulit teratasi sebagian
P: Di harapkanintegritaskulit yang
5. Memonitor aktivitas dan mobilisasi pasien
baikbisadipertahankan, Intervensi
dilanjutkan
9 13 Resiko infeksi 1. Mempertahankan teknik aseptik S: Pasien mengatakan hari ini hari ke dua
September berhubungan 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah post SC
2021 dengan tindakan keperawatan O: -S=36,4oC
efekprosedurinvas 3. Memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik -Terapi Antibiotik Oral lanjut
if dan lokal -Keadaan umum : Baik
4. Menginspeksi kulit dan membran mukosa -Tidak tampak adanya tanda-tanda
terhadap kemerahan, panas, drainase, dan luka infeksi
post op A: Masalah resiko infeksi teratasi
5. Mengobservasi suhu badan pasien setiap 4 jam P: intervensidihentikan
6. Mengajarkan pasien dan keluarga tanda dan
gejala infeksi
7. Kolaborasi pemberian terapi antibiotik sesuai
advice dokter

Anda mungkin juga menyukai