RKJM SDN Sumberwuluh 02
RKJM SDN Sumberwuluh 02
RKJM SDN Sumberwuluh 02
(RKJM)
KECAMATAN CANDIPURO
KABUPATEN LUMAJANG
PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi ideal yang diharapkan dalam sebuah lembaga pendidikan khususnya SD
Negeri Sumberwuluh 02 KPP PAUD dan DIKDAS Kecamatan Candipuro adalah
terselenggaranya pelayanan pendidikan yang dapat memenuhi ketentuan dari PP 19 tahun
2007 tentang Standar Nasional Pendidikan dengan pemenuhan 8 standar nasional
pendidikan yaitu standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar, pengelolaan, standar sarana dan prasarana, standar
penilaian dan standar pembiayaan.
Aka tetapi kondisi yang ada yang dialami oleh SD Negeri Sumberwuluh 02 hingga
saat ini belum dapat memenuhi dari apa yang disyaratkan oleh ketentuan PP 19 tahun 2007.
Dari kedelapan standar tidak satupun yang dapat terpenuhi. Setiap standar masih ada bagian-
bagian yang masih perlu ditingkatkan dan dikembangkan agar dapat mencapai standar
nasional.Berangkat dari kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang ada di sekolah
kami maka kami susun program kegiatan/kerja untuk dapat mencapai kondidi yang
diharapkan dalam jangka waktu tertentu yaitu selama empat tahun . Program kerja 4 tahunan
ini kami namakan dengan Rencana Peningkatan Mutu
Rencana Peningkatan Mutu ini sebagai acuan Pendidikan di satuan pendidikan dan
sebagai dasar untuk melaksanakan proses pendidikan serta untuk meningkatkan mutu
pendidikan dalam usaha mencerdaskan anak bangsa di SD Negeri Sumberwuluh 02 pada
khususnya dan di Negara Kesatuan Republik Indonesia pada umumnya. Rencana Kerja
Sekolah ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan tuntunan arah langkah bagi seluruh
sumber daya manusia di Sekolah Dasar Negeri Sumberwuluh 02 dalam mengembangkan
berbagai kegiatan pembelajaran yang lebih operasional serta mampu mewujudkan
keunggulan sekolah secara akademik maupun non akademik.
dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan yang ada. Disamping itu juga
mempertimbangkan hasil evaluasi diri sekolah serta analisis kebutuhan sekolah.
B. Landasan Hukum
Rencana Peningkatan Mutu Sekolah SD Negeri Sumberwuluh 02 ini dilandasi oleh
kebijakan-kebijakan yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
a. Menjamin agar perubahan atau tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai
dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko kecil.
b. Tersedianya panduan bagi sekolah dalam memanfaatkan subsidi baik subsidi dari
pemerintah maupun dari nonpemerintah.
c. Pedoman untuk terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku
sekolah, antar sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten dan antar waktu
d. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan
e. Dapat dijadikan tolak ukur bagi keberhasilan implementasi berbagai program
peningkatan mutu pendidikan di sekolah
f. Membantu sekolah dalam menyusun anggaran secara bijaksana untuk
meningkatkan kualitas pendidikan
g. Untuk memberikan gambaran keadaan sekolah secara menyeluruh di masa empat tahun
mendatang
h. Sebagai pedoman dalam menemukan arah kebijakan sekolah dan landasan komitmen
bersama seluruh komponen sekolah.
i. Sebagai acuan dalam menentukan skala prioritas program sekolah.
j. Untuk memacu peningkatan prestasi sekolah dalam bentuk pengembangan fisik maupun
non fisik
k. Untuk membangkitkan partisipasi orang tua dan masyarakat dalam upaya berinteraksi
secara aktif dalam pengembangan program sekolah.
l. Untuk mendorong pemerintah dan instansi terkait lainnya agar memberikan pembinaan
maupun kerjasamanya dalam program pengembangan sekolah.
D. Metode Penyusunan
1. Pemahaman bersama pengetahuan Rencana Peningkatan Mutu Sekolah kepada semua
warga sekolah.
2. Penyusunan Rencana Peningkatan Mutu Sekolah melalui diskusi dan musyawarah
bersama guru dan komite sekolah
3. Sosialisasi Rencana Peningkatan Mutu Sekolah kepada wali murid atau masyarakat pada
umumnya dan semua pihak ( stake holder ) yang berkepentingan terhadap sekolah
E. Kerangka Pemikiran
F.
1. Kesinambungan Antar Program
Program yang diselesaikan selama kurun waktu 4 (empat ) tahun disebut Rencana Kerja
Jangka menengah ( RPMS ), sedangkan jika selesai membutuhkan waktu 8 ( delapan ) tahun
atau lebih disebut Program jangka Panjang. Rencana Kerja Tahunan, Rencana Peningkatan
Mutu Sekolah saling kerkaitan dan berkelanjutan. Keberhasilan Rencana Kerja Tahunan akan
berpengaruh terhadap Rencana Peningkatan Mutu, dan keberhasilan Rencana Peningkatan
Mutu Sekolah akan memberikan dampak keberhasilan rencana Program jangka Panjang.
Rencana Peningkatan Mutu Sekolah merupakan rencana yang disusun untuk kerja
selama 4 (empat ) tahun. RPMS ini meliputi pelaksanaan 8 standar yaitu standat isi, SKL,
proses, sarana prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan, pengelolaan, penilaian ,
pembiayaan.
Penyusunan Rencana Peningkatan Mutu Sekolah (RPMS) sesuai amanat dari Peraturan
Menteri Nomor 19 Tahun 2007 tentang standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah merupakan gambaran tujuan yang akan dicapai oleh satuan
pendidikan dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin
dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan. RPMS sebagai
salah satu proses dan prosedur pengelolaan sekolah untuk menentukan tindakan masa depan
yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan ketersediaan sumber daya. Selain
dari pada itu RPMS merupakan dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah di masa depan
untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah yang telah ditetapkan.
Materi dasar penyusunan RPMS adalah hasil Evaluasi Diri Sekolah (EDS) berkaitan dengan 8
(delapan) standar pendidikan yang telah ditetapkan acuannya dalam Peraturan Pemerintah RI
No 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) Pasal 2 ayat (1) yaitu meliputi:
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan serta standar
penilaian. Dari delapan standar tersebut jika belum memenuhi angka minimal maka sekolah
harus memprioritaskan rencana kerja pada aspek-aspek yang belum memenuhi SNP.
D Negeri Tambahrejo
02
6
BAB II
KONDISI UMUM
SD Negeri Sumberwuluh 02 pada awal didirikan masih jauh dari standar yang diatur dalam
Standar Nasional Pendidikan (SNP) maupun Standar Pelayanan Minimal (SPM).
B. Kondisi Sekarang
Analisis kondisi saat ini menggambarkan tingkat ketercapaian pelaksanaan program dengan
segala kelebihan dan kekurangan yang ada. Keberhasilan saat ini akan menjadi pedoman dan
petunjuk waktu yang akan datang , sedangkan kekurangan merupakan kesenjangan antara harapan
dan kenyatan yang ada sehingga perlu direfleksi aktor ketidak berhasilan dan menjadikan progran
bagi waktu/tahun berikutnya. Berikut secara lengkap digambarkan analisis kondisi saat ini yang
meliputi 8standar nasional pendidikan .
1. Standar Isi
Yang sudah memenuhi Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) apabila telah memenuhi nilai 2
Berdasarkan gambar 2.1 pemenuhan belum meliputi seluruh komponen standar isi
masih ada yang belum memenuhi SNP dengan nilai rata-rata 1,77 poin. Aspek-aspek yang
perlu peningkatan agar memenuhi SNP yaitu pada aspek layanan bimbingan dan konseling,
struktur kurikulum dan pengembangan kurikulum.
2. Standar Proses
1.84
Pelaksanaaan Pemantauan,…
Kualitas RPP
1.42
Perencanaan Proses Pembelajaran
1.38
STANDAR PROSES
1.62
- 1.00 2.00 3.00
Berdasarkan gambar 2.2 sebagian besar pemenuhan komponen standar proses belum
memenuhi SNP dengan nilai rata-rata 1,62 poin. Aspek-aspek yang perlu peningkatan agar
memenuhi SNP yaitu pada aspek pelaksanaan pembelajaran, kualitas pengelolaan kelas,
sumber belajar, kualitas RPP, perencanaan proses pembelajaran.
3. Standar Kelulusan
Berdasarkan gambar 2.3 pemenuhan standar kelulusan masih sangat jauh dari harapan
untuk dapat memenuhi SNP dengan nilai rata-rata 0,90 poin. Semua aspek perlu
peningkatan untuk memenuhi SNP , karena yang baru memenuhi SNP baru satu aspek
berprestasi
4. Standar PTK
Berdasarkan gambar 2.4 pemenuhan belum meliputi seluruh komponen standar iPTK
masih ada yang belum memenuhi SNP dengan nilai rata-rata 1,46 poin. Aspek-aspek yang
perlu peningkatan agar memenuhi SNP yaitu guru
Berdasarkan gambar 2.5 pemenuhan belum meliputi seluruh komponen rata- rata 1,57
poin. Aspek-aspek yang perlu peningkatan agar memenuhi SNP yaitu adalah tempat
bermain, gudang, jamban, UKS, Tempat ibadah, ruang guru , ruang pimpinan danruang
kelas.
Berdasarkan gambar 2.6 pemenuhan belum meliputi seluruh komponen standar sarana
dan prasarana masih ada yang belum memenuhi SNP dengan nilai rata-rata 1,57 poin.
Aspek-aspek yang perlu peningkatan agar memenuhi SNP yaitu adalah evaluasi rencana,
kemitraan , akses laporan, realisasi visi misi, rencana kerja sekolah, sosialisasi visi misi
tujuan, mekanisme penetapan
7. Standar Pembiayaan
8.StandarPenilaian
penilaian oleh pemerintah, penilaian oleh pendidik, teknik penilaian, penilaian secara
menyeluruh dan obyektif
Tantangan sekolah merupakan kesenjangan kondisi nyata sebagai hasil EDS dengan
kondisi yang diharapkan. Tantangan utama diklarifikasi dengan melakukan pembandingan nilai
hasil EDS dengan SNP. Berdasarkan hasil Evaluasi Diri Sekolah yang telah dilakukan maka
ada beberapa tantangan yang dihadapi yaitu:
1. Standar Isi
2. Standar Proses
a. Penyusunan RPP oleh guru dikembangkan dengan tidak hanya mengacu pada silabus
saja akan tetapi juga berorientasi pada kondisi sekolah dan peserta didik.
b. Optimalisasi pemanfaatan lingkungan sekolah dan perpustakaan sebagai sumber belajar
oleh segenap warga sekolah
c. Peningkatan pengelolaan kelas dengan baik, berkualitas dan menyenangkan sehingga
anak didik lebih bahagia dalam belajar dan mencapai ketuntasan minimal mulai dari
kelas 1 sampai dengan kelas 6.
3. Standar Kompetensi Lulusan Tantangan
Tabel II.1
9. sirkulasi 1 Bangunan
6. Standar Pengelolaan
a. Mengembangkan visi, misi serta tujuan sekolah dengan mekanisme yang akuntabel
serta sesuai dengan SNP kemudian mengimplementasikannya dalam seluruh kegiatan
pendidikan di sekolah
b. Melakukan kemitraan dengan pihak-pihak terkait yang dapat mendorong cepatnya
proses pendidikan yang berkualitas, seperti departemen-departemen, instansi
pemerintah, penegak hukum, lembaga sosial dan swadaya masyarakat, serta
perusahaan- perusahaan yang komitmen dengan pendidikan
c. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan bersahabat di tengah pemukiman
penduduk yang heterogen dan majemuk
d. Melaksanakan pelayanan mutu pendidikan serta evaluasi PTK minimal setahun sekali
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian
a. Melaksanakan penilaian dengan menggunakan teknik penilaian yang berlaku dan diakui
tingkat akurasinya
b. Melakukan penilaian secara adil, sahih, menyeluruh dan transparan menyangkut mata
pelajaran yang disampaikan serta perilaku siswa terkait budi pekerti
Hasil evaluasi diri ecara detail dan rinci upaya dan rekomendasi yang diperoleh dari hasil EDS
untukmasing-masing standar adalah sebagai berikut:
Kebugaran Jasmani serta Pelaksanaan senam pasi sebelum KBM setiap hari Selasa dan Kamis
hidup sehat agar ditingkatkan dan dikembangkan
Mengekspesikan seni Mengekspresikan seni budaya pada even-even sekolah yag sesuai
dan budaya pada saat rapat pleno, tutup tahun, kegiatan pentas seni lainnya
Berkomunikasi secara Membiasakan berbahasa yang sopan santun dan lemah lembut kepada
efektif dan santun siapapun
Siap melanjutkan Penjelasan dan bimbingan kelanjutan studi pada siswa dan orang tua
pendidikan ke jenjang
berikutnya
Percaya diri dan Mengerjakan PR di rumah , tidak ada siswa yang tidak mengerjakan
bertanggung jawab pR ketika diberi tugas oleh guru
Kompetensi Guru Perlu peningkatan komptensi guru melalui diklat dan seminar
Semua guru sudah S1, hanya 2 guru yang masih magang dan sedang
menempuh Pendidikan S-1
Gudang Terlalu sempit dan tidak muat menanpung kearsipan yang ada di
sekolah, sehingga perlu adanya pembuatan gudang yang memadai
Ruang UKS Administarsi cukup lengkap namun perlu sarana dipan dan alat- alat
serta obat-obatan ringan
Ruang guru Ruang guru masih belum ada almari dan rak untuk guru perlu kiranya
diusahakan mebelair untuk guru-guru . perlu juga penataan ruang guru
yang menjadikan para guru nyaman menempati ruang tersebut
Ruang Pimpinan Ruang pimpinan ukuran memenuhi standar namun sarana parasaran
belum memenuhi standar
Ruang Perpustakan Gedung perpustakan mengalami rusak berat dari segi tanah, dinding,
lantai .Penyampaian laporan tingkat kerusakan kepada dinas pendidikan
Ruang kelas Ada 6 ruang kelas tetapi mebelair meja kursi murid semua ruang kelas
rusak .
Kepala sekolah menerapkan Peningkatan pemanfaatan sumber daya yang ada secara
kepemimpinan yang efektif maksimal untuk mencapai tujuan
Partisipasi Warga sekolah Peningkatan partisipasi warga sekolah guru karyawan siswa ,
masyarakat, wali murid, komite sekolah.
Pemerintah desa dan semua instansi yang terkait sebagai stake
holder sekolah secara maksimal untuk mencapai tujuan
Kepala sekolah melakukan Peningkatan kegiatan monitoring, evaluasi dan supervisi serta
evaluasi pendayagunaan pemantauan pada guru
pendidik
Sekolah menjalin kemitraan Peningkatan jalinan kerjasama dengan mobil hijau, KLH
dengan lembaga lain danKP4 KP, untuk mempersiapkan sekolah adiwiyata
Program peningkatan mutu Melaksanakan program peningkatan mutu secara efektif dan
sekolah efisien
Sekolah menyediakan akses Akses laporan pengelolaan keuangan dilakukan setiaap ada
laporan pengelolaan keuangan pertemuan apa saja, rapotan, rapat komite, rapat pleno, secara
sekolah secara transparan dan lisan dan berkala .
akuntabel
Laporan tertulis baru disampaikan pada dinas pendidikan.
Sosialisasi visi, misi, dan tujuan Sosialisasi visi misi dan tujuan sekolah kepada warga
sekolah sekolah/ stake holder sekolah
Cakupan dan Mekanisme Melaksanakan penyusunan visi misi dan tujuan sekolah
Penetapan Visi, Misi dan sesuai dengan mekanisme yang sudah ditetapkan.
Tujuan Sekolah
Besaran Standar Biaya Menetapkan dan mengalokasikan besaran Standar Biaya Operasi
Operasi Nonpersonalia Nonpersonalia
RAPBS dan RAKS disusun Meningkatkan kerjasama komite dalam rangka penyusunan
bersama-sama dengan Komite RAPBS dengan mempertimbangkan kemampuan ekonomi orang
Sekolah dan tua siswa
mempertimbangkan
kemampuan ekonomi orang
tua siswa
BAB III
A. Visi Sekolah
B. Misi Sekolah
C. TUJUAN SEKOLAH
Mengacu pada visi misi sekolah , serta tujuan umum Pendidikan Dasar, maka tujuan
sekolah dalam mengembangkan Pendidikan dirumuskan sebagai berikut :
1. Siswa bersikap dan bertingkah laku sesuai budaya bangsa dan budi pekerti luhur.
2. Siswa mampu dan mau mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari hari.
3. Sswa memiliki semangat berprestasi di bidang akademik maupun non akademik.
4. Siswa mampu merawat diri dan lingkungan serta mampu mencegah pencemaran
dan kerusakan lingkungan.
D.Sasaran Sekolah
Berdasarkan tantangan nyata yang dihadapi, dapat dirumuskan sasaran sekolah sebagai berikut:
1. Pada tahun 2022 rata-rata nilai UN siswa adalan 26,00 dan mulai tahun pelajaran
2021/2022 diadakan tambahan jam belajar bagi siswa kelas 5 (lima)
2. Pada tahun 2024 melengkapi sarana dan fasilitas kantin, komputer di sekolah
3. Tahun pelajaran 2022/2023 sudah terbentuk kelompok Olimpiade MIPA, OOSN, PKP,
dan lomba keagamaan
4. Tahun 2022 membentuk dan melaksanakan tim pelaksana sekolah adiwiyata dan KMDM
(Kecil Menanam Dewasa Memanen )
5. Pada tahun 2015 nilai akreditasi adalah B dengan peningkatan nilai/skor
6. Tahun 2022 mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan ( sekolah adiwiyata)
7. Pada tahun 2022 sudah terbentuk tim pengembang kurikulum dan tim pelaksana
8. Prosentase siswa kelas 6 yang lancar membaca Al Quran dan rutinitas
menjalankan shalat lima waktu sebagai berikut:
a) tahun 2022 sebanyak 50%
b) tahun 2023 sebanyak 65 %
c) tahun 2024 sebanyak 80 %
d) tahun 2025 sebanyak 100%
9. Tahun 2024 diadakan pelatihan atau workshop riset sederhana dan PTK serta lomba
riset tingkat sekolah
Untuk mencapai sasaran sekolah maka diperlukan identifikasi fungsi-fungsi dari setiap sasaran
sebagaimana tertuang dalam tabel berikut:
Tabel III.1
NO SASARAN FUNGSI-FUNGSI
1. Nilai rata-rata nilai UN siswa pada tahun 2022 adalah Pendidik, Peserta didik, Kurikulum,
26,25 dan tambahan jam belajar bagi siswa kelas 5 Sarana Prasarana, Pembiayaan
E. Analisis SWOT
Setiap fungsi yang terdapat dalam setiap sasaran kemudian dianalisis lebih lanjut
tingkat kesiapannya dengan mengacu pada kriteria ideal yaitu Standar Nasional Pendidikan,
naskah akademik atau konsep dan pedoman lainnya yang relevan. selain itu dapat juga
dilakukan justifikasi sendiri pada kriteria ideal yang bersifat umum. Bila hasil analisis ternyata
tingkat kesiapan ”siap” pada faktor internal (kondisi telah memenuhi kriteria ideal) berarti
merupakan kekuatan, dan jika ”tidak siap” merupakan kelemahan. Bila hasil analisis
ternyata tingkat kesiapan ”siap” pada faktor eksternal (kondisi telah memenuhi kriteria ideal)
berarti merupakan peluang, dan jika ”tidak siap” merupakan tantangan.
Berdasarkan fungsi pada sasaran yang telah ditentukan, maka dapat diperoleh analisis
SWOT sebagai berikut:
Analisis SWOT Untuk Sasaran:Nilai rata-rata nilai UN siswa pada tahun 2023 adalah 26,25 dan tambahan jam belajar bagi siswa kelas 5
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Pendidik Internal:
Guru kelas 4, 5 dan 6 memiliki Guru kelas 4, 5, 6 memiliki 50% Guru kelas 4, 5 dan 6 sudah
kompetensi dalam bidang sertifikat kompetensi bersertifikat kompetensi dan
pelajaran yang di UN-kan berpengalaman dalam bimbingan
Eksternal: belajar
Dinasmemfasilitasi Ada pelatihan bedah kisi-kisi
Pelatihan sukses UN oleh Dinas pembekalan sukses UN UN dan pembekalan sukses
Pendidikan dan bedah kisi-kisi UN untuk Guru UN oleh Dikdas
bagi guru kelas 6
Peserta didik Internal:
Siswa bersemangat, patuh, aktif Siswa aktif dan mau Siswa bersemangat, aktif,
dan bekerja sama dalam belajar bekerjasama dalam belajar patuh dan mau bekerjasama
Eksternal: dalam belajar
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Sarana Internal:
Prasarana
Tersedianya perpustakaan, ruang kelas Sekolah dilengkapi ruang Ruang kelas masih kurang,
dan laboratorium yang cukup untuk kelas yang sesuai dengan perpustakaan belum memenuhi
mendukung pembelajaran student rasio siswa, perpustakaan, standar, dan belum ada
active learning laboratorium laboratorium serta tempat
Eksternal: bermain/berolahraga
Tersedianya anggaran sekolah yang Sekolah menyusun RKA-S Sekolah menyusun RKA-S
memadai untuk sukses UN dengan pedoman pengelolaan dengan pedoman pengelolaan
biaya investasi dan biaya investasi dan operasional
operasional
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Eksternal:
Tabel III.3
Analisis SWOT Untuk Sasaran: Terbentuk kelompok Olimpiade MIPA, Rebana, dan lomba keagamaan
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Pendidik Internal:
Guru Pembina Olempiade MIPA, Ada tim Guru Pembina Belum ada tim Guru Pembina
OOSN,PKP, dan lomba keagamaan kelompok Olimpiade kelompok Olimpiade MIPA,
Eksternal: MIPA, OOSN,PKP, dan PKP, dan lomba keagamaan
lomba keagamaan
Pelatihan kisi-kisi sukses olimpiade
MIPA serta banyaknya event lomba Belum ada Pelatihan kisi-kisi
MIPA, rebana dan keagamaan Ada Pelatihan kisi-kisi sukses olimpiade MIPA serta
sukses olimpiade MIPA belum banyaknya event lomba
serta banyaknya event MIPA, OOSN,PKP, dan
lomba MIPA, keagamaan
OOSN,PKP,dan
keagamaan
Peserta Didik Internal:
Tabel III.4
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Pendidik Internal:
Guru dan Kepala Sekolah menjalankan Dokumen administrasi Dokumen administrasi guru dan
tugas pokok dan fungsi serta menyusun guru dan kepala sekolah kepala sekolah belum lengkap dan
dokumen administrasi lengkap dan teratur teratur
Eksternal:
visitasi dan uji kompetensi pendidik Guru lulus visitasi dan uji
serta pendampingan kompetensi guru
Sebagian guru ada yang belum
lulus visitasi dan uji kompetensi
Tenaga Internal:
Kependidikan
Kemampuan mengelola administrasi Tenaga administrasi Tenaga administrasi mempunyai
sekolah mempunyai kualifikasi kualifikasi pendidikan minimal
pendidikan minimal SMA/SMK dan mampu
SMA/SMK mengelola administrasi sekolah
Eksternal:
Tabel III.5
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Kurikulum Internal:
Pendidik Internal:
Tim pelaksana model pembelajaran Sudah ada tim pelaksana belum ada tim pelaksana model
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
tim pengembang kurikulum Lembaga membentuk tim Lembaga belum membentuk tim
pengembang kurikulum pengembang kurikulum
sekolah
Eksternal:
Tabel III.6
Analisis SWOT Untuk Sasaran:Peningkatan prosentase siswa lancar baca Al Quran dan ibadah lima waktu
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Kurikulum Internal:
Jumlah jam belajar Al Quran Minimal jumlah jam Jam belajar Al Quran selama 30
Eksternal: belajar Al Quran adalah menit
30 menit
berkembangnya metode pengajaran Al
Quran Sudah menerapkan salah satu
Menerapkan salah satu metode pengajaran Al Quran
metode pengajaran Al
Quran
Pendidik Internal:
Jumlah pengajar Al Quran Rasio pengajar Al Quran Rasio pengajar Al Quran 1:10
Eksternal: memenuhi kriteria 1:5
Tabel III.9
Analisis SWOT Untuk Sasaran: Pelatihan atau workshop riset sederhana dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) serta lomba riset tingkat sekolah
TINGKAT
KESIAPAN
FUNGSI FAKTOR KRITERIA KESIAPAN KONDISI NYATA
Tidak
Siap
Siap
Kurikulum Internal:
Intergrasi budaya penelitian dengan Pembelajaran di sekolah Budaya riset belum sepenuhnya
pelajaran mengajarkan bidaya riset dilakukan dalam kegiatan belajar
mengajar
Pendidik Internal:
Melakukan penelitian tindakan kelas Setiap guru pernah Belum ada guru yang
Eksternal: melakukan PTK melakukan PTK
Berdasarkan sasaran yang telah di tentukan dan analisis SWOT maka dapat diambil langkah
solusi sebagai berikut:
peserta usia sekolah dasar; Mengadakan pelatihan atau workshop sukses olimpiade MIPA
5. Sasaran 6: Terbentuk tim pengembang kurikulum dan tim pelaksana dialog empat
bahasa
Rencana: Melakukan evaluasi KTSP secara rutin dan terprogram kemudian
ditindaklanjuti; Membentuk tim pengembang kurikulum dan tim pelaksana dan
mengonsultasikan pelaksanaannya dengan lembaga atau pihak memiliki kompetensi di
bidang pendidikan; Mendorong penyelenggara pendidikan agar ikut aktif dan berperan
serta dalam pengembangan kurikulum; Melakukan kerjasama dengan lembaga
penyelenggara pendidikan bertaraf internasional dalam pengembangan kurikulum
berbasis wawasan global
C. Program 1: Melakukan evaluasi Kurikulum 2013 secara rutin dan terprogram kemudian
ditindaklanjuti
D. Program 2: Membentuk tim pengembang kurikulum dan tim pelaksana dialog 4 bahasa serta
mengonsultasikan pelaksanaannya dengan lembaga atau pihak memiliki kompetensi di bidang
pendidikan
E. Program 3: Mendorong penyelenggara pendidikan agar ikut aktif dan berperan serta dalam
pengembangan kurikulum
F. Program 4: Melakukan kerjasama dengan lembaga penyelenggara pendidikan bertaraf
internasional dalam pengembangan kurikulum berbasis wawasan global
6. Sasaran 7: Peningkatan prosentase siswa khatam Al Quran
Rencana: Mengembangkan budaya belajar Al Quran setiap pagi dengan menambah
jumlah pengajar sesuai dengan kriteria minimal 1:5 dan optimalisasi peran madrasah
diniyah dalam menunjang peningkatan siswa yang khatam Al Quran
G. Program 1: Mengembangkan budaya belajar Al Quran setiap pagi dengan menambah jumlah
pengajar sesuai dengan kriteria minimal 1:5
H. Program 2: Optimalisasi peran madrasah diniyah dalam menunjang peningkatan siswa yang
khatam Al Quran
7. Sasaran 8: Pelatihan atau workshop riset sederhana dan PTK serta lomba riset tingkat
sekolah
Rencana: Mengadakan diklat atau workshop guru mengenai penelitian sederhana untuk
siswa sekolah dasar dengan cara bekerjasama dengan lembaga atau pihak yang
berkompeten; Mendorong guru untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas serta
menfasilitasi diklat penelitian tindakan kelas bagi guru di lingkungan sekolah
I. Program 1: Mengadakan diklat atau workshop guru mengenai penelitian sederhana untuk siswa
sekolah dasar dengan cara bekerjasama dengan lembaga atau pihak yang berkompeten
H. Program 2: Mendorong guru untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas serta
menfasilitasi diklat penelitian tindakan kelas bagi guru
I. Jadwal Kegiatan
Tabel III.7
Jadwal Kegiatan
tim pelaksana
b. Mempertahankan,
memfasilitasi dan
mengupayakan tenaga Kepala Sekolah
pendidik dan kependidikan
yang memenuhi kualifikasi
minimal
c. Mengembangkan budaya
belajar Al Quran setiap pagi
dengan menambah jumlah Kepala Sekolah
pengajar sesuai dengan kriteria
minimal 1:5
c.Mendorong penyelenggara
pendidikan agar ikut aktif dan
berperan serta dalam Kepala Sekolah
pengembangan kurikulum
d.Melakukan kerjasama
dengan lembaga
penyelenggara pendidikan
bertaraf internasional dalam Kepala Sekolah
pengembangan kurikulum
berbasis wawasan global
Tabel III.11
1. Pemerintah
2. Bantuan Masyarakat
3. Pendapatan Asli
Sekolah
4. Lain-Lain
4.1 Beasiswa
Tabel III.8
Sumber Pendanaan
Total
Lain-
Program/Kegiata Biaya Pemerintah Masyarakat PAS
Lain
n (Rp.00
0) APBD APBD Mas Alum Beass
BOS DAK KS SB
Prov Kab y ni wa
1. Pengembangan
Kompetensi
Lulusan
2. Pengembangan
Kurikulum/KTS
P
3. Pengembangan
pembelajaran
4. Pengembangan
sistem penilaian
5. Pengembangan
pendidik dan
tenaga
kependidikan
6. Pengembangan
sarana dan
prasarana
sekolah
7. pengembangan
menejemen
sekolah
8. Pembinaan
kesiswaan/ekstr
akurikuler
9. Budaya dan
lingkungan
sekolah
10. Penanaman
karakter (Budi
pekerti)
11. Non Program
Sekolah
(beasiswa)
BAB IV
PENUTUP
Penyelenggaraan pendidikan yang beroirentasi pada mutu serta peningkatan kualitas SDM
peserta didik merupakan amanat dari Undang-undang yang wajib dilaksanakan oleh satuan pendidikan.
Implementasi pedidikan yang bermutu membutuhkan perencanaan yang matang dan sistematis serta
memiliki perspektif ”esok harus lebih baik dari pada saat ini”.
Penyusunan Rencana Peningkatan Mutu Sekolah yang ideal berdasarkan pedoman dan
ketentuan yang diatur dalam permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan
pendidikan dan peraturan pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan menjadi harapan bagi semua pihak. Disadari bahwa setiap sekolah masing-masing memiliki
kelebihan di satu sisi dan memiliki kekurangan di sisi lainnya. Oleh karenanya kami terbuka untuk
menerima kritik dan saran baik dari pihak internal maupun ekternal dalam rangka menuju standarisasi
yang lebih baik.