S5 - Jurnal Ter-Akreditasi SINTA 10 - 2018

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 1 No.

10 Oktober 2018

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, UKURAN PERUSAHAAN,


STRUKTUR MODAL DAN TAX AVOIDANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Masuk Dalam LQ45 di Bursa Efek
Indonesia Periode 2011-2017)

Mohammad Rizal Panggabean


Alumni Fakultas Ekonomi UST
Email: [email protected]

Abstract
The purpose of this study is to examine the effect of Corporate Social Responsibility,
Corporate Size, Capital Structure and Tax Avoidance on Firm Value simultaneously and
partially. Population in this research is manufacturing company which entered in LQ45 at
Indonesia Stock Exchange (BEI) period 2011-2016.
The type of data in this study is secondary data with sample selection technique used
is purposive sampling with a period of research for six year. Methods of data analysis in this
study is multiple regression analysis with a significance Level of 5%.
The results showed that simultaneously Corporate Social Responsibility, Company
Size, Capital Structure, and Tax Avoidance have a positive and significant effect to Firm
Value. Partially, Corporate Social Responsibility has no significant effect on Firm Value,
Corporate Size has negative and significant effect to Firm Value, Capital Structure has
positive and significant influence to Firm Value, Tax Avoidance has negative and significant
effect to Firm Value.
Keywords: Corporate Social Responsibility, Company Size, Capital Structure, Tax
Avoidance, and Firm Value

PENDAHULUAN
Naik turunnya harga saham di pasar modal terjadi setiap hari dan menjadi sebuah
fenomena yang menarik untuk dibicarakan berkaitan dengan isu naik turunnya nilai suatu
perusahaan. Fenomena besar pernah terjadi di Indonesia ketika terjadi krisis ekonomi global
tahun 2008, harga saham keseluruhan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
mengalami penurunan hingga 40-60 persen dari posisi awal tahun 2008 (www.Kompas.com
edisi 25 November 2008, diakses 6 Oktober 2017)
Hal tersebut mengakibatkan banyak pemegang saham dari investor asing dan
domestik melepaskan sahamnya karena takut mengalami kerugian besar. Kondisi ini
berdampak terhadap perusahaan yaitu penurunan nilai perusahaan dan juga tercermin dari
banyaknya perusahaan yang mengalami penurunan laba sehingga menimbulkan pemutusan
hubungan kerja (PHK). (Saputra, 2014).
Peningkatan nilai perusahaan yang tinggi merupakan tujuan jangka panjang yang
harus dicapai perusahaan yang akan tercermin dari harga pasar sahamnya karena penilaian
investor terhadap perusahaan dapat diamati melalui pergerakan harga saham perusahaan yang
ditransaksikan di bursa untuk perusahaan yang sudah go public. Nilai perusahaan yang tinggi
dapat meningkatkan kemakmuran bagi para pemegang saham, sehingga para pemegang
saham akan menginvestasikan modalnya kepada perusahaan tersebut (Haruman, 2008).
Berbagai faktor yang bisa mempengeruhi nilai perusahaan adalah corporate social
responsibility (CSR), ukuran perusahaan, struktur modal, dan tax avoidace. Suatu kombinasi

88
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 1 No. 10 Oktober 2018

yang optimal atas faktor tersebut akan memaksimumkan nilai perusahaan yang selanjutnya
akan meningkatkan kemakmuran kekayaan pemegang saham.
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bentuk tanggung jawab
perusahaan untuk memperbaiki masalah sosial dan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas
operasional perusahaan, oleh sebab itu CSR sangat berperan untuk meningkatkan nilai
perusahaan. Menurut Heinkel et al. (2001) perusahaan harus menganggap CSR sebagai
strategi jangka panjang yang menguntungkan, bukan sebagai aktivitas yang merugikan. Selain
itu, semakin banyak bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan perusahaan terhadap
lingkungannya maka nilai perusahaan akan meningkat.
Ukuran perusahaan juga dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan, karena
semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula perusahaan
memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Ketersediaan
dana dalam jumlah yang besar akan membuat pengelolaan dan pemeliharaan intellectual
capital menjadi semakin optimal dan akan menghasilkan kinerja intellectual capital yang
lebih tinggi. Intellectual capital yang tinggi akan memberikan dampak positif terhadap nilai
perusahaan. (Wiyono, 2012)
Nilai pasar dari suatu ekuitas perusahaan ditambah nilai pasar hutang merupakan
nilai perusahaan karena adanya penambahan hutang dari jumlah ekuitas maka dapat
mencerminkan nilai perusahaan. Saat ini dunia usaha sangat tergantung pada masalah
pendanaan. Terjadinya kemunduran yang disebabkan oleh banyaknya lembaga keuangan yang
mengalami kesulitan pendanaan dan menyebabkan kemacetan kredit yang tanpa
memperhitungkan batas maksimum pemberian kredit dan masalah kelayakan kredit.
Penelitian terdahulu masih menunjukkan ketidakpastian hubungan antara struktur modal
terhadap nilai perusahaan. Menurut Rizqia, et al. (2013) struktur modal memiliki pengaruh
positif terhadap nilai perusahaan.
Ada beberapa aspek perpajakan yang bisa mempengaruhi nilai perusahaan salah
satunya yaitu tax avoidance. Menurut Maharani dan Suardana (2014) penghindaran pajak
merupakan salah satu cara yang dilakukan wajib pajak untuk menghindari pajak secara legal
dengan tidak melanggar peraturan perpajakan. Tindakan penghindaran pajak memang akan
memberikan keuntungan bagi pihak perusahaan, namun penghindaran pajak juga dapat
memberikan efek negatif bagi perusahaan, karena tax avoidance dapat mencerminkan adanya
kepentingan pribadi manajer dengan cara melakukan manipulasi laba yang mengakibatkan
adanya informasi yang tidak benar bagi investor. Dengan demikian para investor dapat
memberikan penilaian yang rendah bagi perusahaan. (Karimah & Taufiq, 2014)
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka yang menjadi pokok permasalahan
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana Pengaruh CSR, ukuran perusahaan, struktur modal, dan tax avoidance
secara parsial terhadap nilai perusahaan manufaktur yang masuk dalam LQ45 di
Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2016?
2. Bagaimana Pengaruh CSR, ukuran perusahaan, struktur modal, dan tax avoidance
secara simultan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang masuk dalam LQ45 di
Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2016?

KAJIAN PUSTAKA
LANDASAN TEORI
Nilai Perusahaan
Tujuan manajemen keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai sekarang per
lembar saham yang telah beredar. Nilai saham yang dimaksud adalah nilai pasar atau harga
pasar saham bukan nilai buku saham. Nilai pasar sham perusahaan mencerminkan nilai

89
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 1 No. 10 Oktober 2018

perusahaan. Dengan kata lain, jika nilai perusahaan turun maka nilai pasar saham juga akan
turun dan sebaliknya. (Sudana, 2015: 8). Nilai perusahaan merupakan nilai pasar saham
perusahaan yang mencerminkan penilaian investor atas setiap ekuitas yang dimiliki
perusahaan. Nilai pasar berbeda dari nilai buku. Jika nilai buku merupakan harga yang dicatat
pada nilai saham perusahaan, maka nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa
tertentu yang terbentuk oleh permintaan dan penawaran saham oleh para pelaku pasar. Rasio
nilai pasar memberikan manajemen suatu indikasi terhadap apa yang dipikirkan oleh investor
tentang kinerja masa lalu dan prospek perusahaan di masa depan. (Ragil & Sri ayem, 2016)
Corporate Social Responsibility (CSR)
Tanggungjawab sosial perusahaan adalah tanggungjawab perusahaan terhadap
masyarakat (social) diluar tanggungjawab ekonomis. Jadi kegiatan-kegiatan yang dilakukan
perusahaan demi suatu tujuan sosial dengan tidak memperhitungkan untung atau rugi
ekonomis. Secara umum, CSR mencangkup berbagai tanggung jawab yang dimiliki
perusahaan kepada masyarakat di tempat perusahaan itu beroperasi. Tanggung jawab sosial
dari perusahaan terjadi antara sebuah perusahaan dengan semua stakeholder, termasuk
didalamnya adalah pelanggan, pegawai, komunitas, pemilik atau investor, pemerintah,
supplier bahkan juga kompetitor. (Saraswati & Hadiprajitno, 2013)
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan suatu indikator dari kekuatan financial suatu
perusahaan (Hermuningsih, 2012:233). Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya
suatu perusahaan yang dapat ditujukan dengan total aset, total penjualan, rata rata tingkat
penjualan, dan rata-rata total aset. Jika perusahaan memiliki total asset yang besar, pihak
manajemen lebih leluasa dalam mempergunakan aset yang ada di perusahaan. Umumnya
perusahaan besar memiliki total aset dengan nilai aset yang cukup besar dan dikenal oleh
masyarakat. Hal ini akan memudahkan perusahaan dalam mencari modal melalui para
investor, karena ukuran perusahaan merupakan salah satu hal yang dipertimbangkan investor
dalam melakukan investasi. Mudahnya perusahaan dalam mendapatkan modal akan
medukung operasional perusahaan secara maksimum.
Struktur Modal
Struktur modal merupakan gambaran dari pembiayaan permanen perusahaan yang
terdiri dari utang jangka panjang dan modal sendiri. Jika utang sesungguhnya (realisasi)
berada dibawah target, pinjaman perlu ditambah. Jika rasio utang melampaui target, maka
saham dijual. Jika dalam pendanaan perusahaan yang berasal dari modal sendiri mengalami
kekurangan (deficit) maka perlu dipertimbangkan pendanaan perusahaan yang berasal dari
luar, yaitu hutang (debt financing). (Margaretha, 2011:112) Menurut pecking order theory,
dana eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang daripada modal sendiri karena dua alasan
yaitu pertimbangan biaya emisi, dimana biaya emisi obligasi lebih murah dibandingkan biaya
emisi saham baru. Hal ini disebabkan karena penerbitan saham baru akan menurunkan harga
saham lama. Alasan kedua adalah adanya kekhawatiran manajer bahwa penerbitan saham
baru dapat ditafsirkan sebagai kabar buruk oleh pemodal yang mengakibatkan menurunnya
nilai perusahaan. (Sri Ayem & Ragil, 2016)
Tax Avoidance
Tax avoidance adalah salah satu cara untuk menghindari pajak secara legal yang
tidak melanggar peraturan perpajakan. Menurut Priantara (2011:453) Tax avoidance
merupakan usaha-usaha yang masih termasuk di dalam konteks peraturan-peraturan pajak
yang berlaku dengan memanfaatkan celah hukum untuk memperkecil jumlah pajak yang
terhutang dari tahun sekarang ke tahun-tahun yang akan datang . Tax avoidance secara hukum
pajak tidak terlarang meskipun seringkali mendapatkan sorotan yang kurang baik dari kantor
pajak karena dianggap memiliki konotasi negatif ataupun anggapan kurang nasionalis.

90
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 1 No. 10 Oktober 2018

Menurut Dyreng dkk. (2008) penting untuk menekankan bahwa penghindaran pajak tidak
selalu berarti perusahaan terlibat dalam suatu yang tidak benar. Ada banyak ketentuan atau
celah dalam peraturan perpajakan yang memungkinkan dan mendorong perusahaan untuk
mengurangi tarif pajaknya.

Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan
Corporate Social Responsibility merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan
untuk memperbaiki masalah sosial dan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas operasional
perusahaan, oleh sebab itu CSR sangat berperan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Hanni
dan Surya (2013) menyatakan bahwa semakin luas atau semakin besar pengungkapan
corporate social responsibility maka semakin besar nilai perusahaan karena investor tertarik
untuk berinvestasi pada perusahaan yang tingkat pengungkapan tanggung jawab sosialnya
tinggi. Hal ini di dukung penelitian yang dilakukan oleh Gusti Ayu, dkk (2013) yang
menunjukkan bahwa corporate social responsibility berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis pertama yang akan
diuji dalam penelitian ini, yaitu:
H1: Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan
Ukuran perusahaan juga dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan, karena
semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula perusahaan
memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Ketersediaan
dana dalam jumlah yang besar akan membuat pengelolaan dan pemeliharaan intellectual
capital menjadi semakin optimal dan akan menghasilkan kinerja intellectual capital yang
lebih tinggi. Intellectual capital yang tinggi akan memberikan dampak positif terhadap nilai
perusahaan. (Wiyono, 2012)
Tri Wahyuni,dkk (2013) dengan hasil penelitiannya menyatakan bahwa saat
perusahaan meningkatkan ukuran perusahaannya maka harga saham perusahaan akan ikut
meningkat sehingga nilai perusahaan akan tinggi. Hal ini di dukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Eko Prasetia,dkk (2014) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis kedua yang akan diuji
dalam penelitian ini, yaitu:
H2: Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Menurut pecking order theory, dana eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang
daripada modal sendiri karena pertimbangan biaya emisi. Manajer dapat menggunakan hutang
sebagai sinyal yang lebih terpercaya untuk para investor. Ini karena perusahaan yang
meningkatkan hutang dapat dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek
perusahaan di masa yang akan datang dan hal ini bisa meningkatkan nilai perusahaan di mata
investor. (Ragil & Sri Ayem, 2016)
Dewi dan Wirajaya (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh struktur modal
terhadap nilai perusahaan dengan hasil struktur modal berpengaruh signifikan negatif
terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ragil
dan Sri Ayem (2016). Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Gayatri dan Mustanda
(2014) yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh signifikan positif terhadap nilai
perusahaan.

91
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 1 No. 10 Oktober 2018

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis ketiga yang akan diuji
dalam penelitian ini, yaitu:
H3: Struktur Modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Tax Avoidance terhadap Nilai Perusahaan
Penghindaran pajak merupakan salah satu cara yang dilakukan wajib pajak untuk
menghindari pajak secara legal dengan tidak melanggar peraturan perpajakan. Tindakan
penghindaran pajak memang akan memberikan keuntungan bagi pihak perusahaan, namun
penghindaran pajak juga dapat memberikan efek negatif bagi perusahaan.
Ampeiyanti dan Aryani M (2016) dalam penelitiannya tax avoidance berpengaruh
negatif terhadap nilai perusahaan dengan menyatakan jika perusahaan melakukan tax
avoidance jangka panjang maka nilai perusahaan akan menurun, karena tax avoidance yang
dilakukan perusahaan menimbulkan biaya untuk tax avoidance dan risiko bagi perusahaan
seperti kehilangan reputasi dan timbulnya masalah agensi dalam perusahaan. Hal ini berbeda
dengan penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Cahyonowati (2014) dengan hasil tax
avoidance jangka pendek berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis keempat yang akan
diuji dalam penelitian ini, yaitu:
H4: Tax avoidance berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

Gambar Kerangka Pikir Penelitian

H5 (+)

CSR (X1)
H1 (+)

Nilai Perusahaan (Y)


H2 (+)
Ukuran Perusahaan (X2)

H3 (+)
H4 (-)
Struktur Modal (X3)

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Tax Avoidance (X4)
Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif yaitu
penelitian yang berhubungan dengan angka dan bilangan yang diolah dan dianalisis
menggunakan teknik perhitungan matematika.

Definisi Operasional dan Indikator


Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan nilai pasar saham perusahaan yang mencerminkan
penilaian investor atas setiap ekuitas yang dimiliki perusahaan. Pengukuran nilai perusahaan
sering dikaitkan dengan harga saham perusahaan di pasar modal. Nilai perusahaan
diproksikan dengan Tobin’s Q (Hermuningsih, 2012):

92
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 1 No. 10 Oktober 2018

Tobin’s Q =

Corporate Socail Responsibility


Corporate Social Responsibility merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan
untuk memperbaiki masalah sosial dan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas operasional
perusahaan. Untuk menentukan CSR dalam penelitian ini menggunakan indikator Global
Reporting Initiative generasi (GRI G4) dengan total kinerja indikator mencapai 91 indikator.
Indikator Pengukuran CSR:

CSRIj = ∑ Xij
∑ nj

Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan (Size) merupakan suatu indikator dari kekuatan financial suatu
perusahaan (Hermuningsih, 2012). Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu
perusahaan yang dapat ditujukan dengan total aktiva, total penjualan, rata rata tingkat
penjualan, dan rata-rata total aktiva. Ukuran Perusahaan dalam penelitian ini di ukur
menggunakan rumus:

Ukuran Perusahaan = Ln (Total Aktiva)

Struktur Modal
Struktur modal adalah perbandingan pendanaan jangka panjang perusahaan yang
ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri. Dalam
penelitian ini struktur modal di ukur dengan menggunakan rumus:

Debt to Equity Ratio =

Tax Avoidance
Tax avoidance merupakan usaha-usaha yang masih termasuk di dalam konteks
peraturan-peraturan pajak yang berlaku dengan memanfaatkan celah hukum untuk
memperkecil jumlah pajak yang terhutang dari tahun sekarang ke tahun-tahun yang akan
datang. Tax avoidance dalam penelitian ini di ukur menggunakan rumus:
Current ETR =

Populasi Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel


Populasi penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
manufaktur LQ45 masih aktif dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2016.
Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang masuk dalam LQ45 secara
berturut-turut dan tercatat di BEI selama periode tahun 2011 sampai tahun 2016 dan lengkap
melaporkan laporan keuangan selama periode penelitian. Teknik pengambilan sampel dengan
metode Purposive Sampling yaitu sampel yang diambil dengan pertimbangan tertentu.
Metode Analisis Data

93
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 1 No. 10 Oktober 2018

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi
linier berganda. Analisis regresi linier berganda yaitu analisis yang digunakan untuk menguji
persamaan secara matematis yang dirumuskan sebagai berikut :

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + e

HASIL DAN PEMBAHASAN


Statistik Diskriptif Variabel

Tabel 1.
Descriptive Statistics
Tabel 1. Menunjukkan bahwa
N menunjukkan
Minimum bahwa variabelMean
Maximum nilai perusahaan (Y) memiliki nilai minimum
Std. Deviation
NilaiPerusahaan 48 1.025 18.640 4.34264 4.736485
CSR 48 .011 .132 .05128 .036505
UkuranPerusahaan 48 29.811 33.199 3.12295E1 .885972
StrukturModal 48 .133 2.560 .81075 .586512
TaxAvoidance 48 .066 .435 .23683 .055459
Valid N (listwise) 48
standar deviasi 0,036505, ukuran perusahaan (X2) memiliki nilai minimum sebesar 29,881
dan nilai maksimum sebesar 33,199, nilai rata-rata sebesar 3,12296 dengan standar deviasi
0,885972, struktur modal (X3) memiliki nilai minimum sebesar 0,133 dan nilai maksimum
sebesar 2,560, nilai rata-rata sebesar 0,81075 dengan standar deviasi 0,586512, tax avoidance
(X4) memiliki nilai minimum sebesar 0,066 dan nilai maksimum sebesar 0,435, nilai rata-rata
sebesar 0,23683 dengan standar deviasi 0,055459.

Uji Asumsi Klasik


Uji Normalitas
Tabel 2.
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 48
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.51353950
Most Extreme Differences Absolute .063
Positive .063
Negative -.059
Kolmogorov-Smirnov Z .440
Asymp. Sig. (2-tailed) .990
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan tabel 2 hasil uji normalitas dengan nilai Kolmogrov Smirnov Z 0,440
dan diperoleh signifikansi Unstandardized Residual sebesar 0,990 > 0,05. Sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa data yang digunakan ddalam penelitian ini terdistribusi normal.

Uji Multikolinieritas

Tabel 3.
Hasil Uji Multikolinieritas
94
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 1 No. 10 Oktober 2018

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 84.172 8.528 9.870 .000
CSR 10.418 6.606 .080 1.577 .122 .916 1.091
UkuranPerusahaan -2.669 .269 -.499 -9.911 .000 .936 1.068
StrukturModal 6.312 .408 .782 15.462 .000 .929 1.076
TaxAvoidance -9.045 4.296 -.106 -2.105 .041 .938 1.066
a. Dependent Variable: NilaiPerusahaan

Pada tabel 3 menunjukkan hasil dari uji multikolinieritas dan semua variabel
mempunyai nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi
multikolinieritas
Uji Heterokedastisitas

Tabel 4.
Hasil Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 6.460 5.056 1.278 .208
CSR -4.997 3.917 -.195 -1.276 .209
UkuranPerusahaan -.152 .160 -.143 -.949 .348
StrukturModal .205 .242 .129 .849 .401
TaxAvoidance -1.945 2.548 -.115 -.763 .449
a. Dependent Variable: RES1

Hasil perhitungan pada tabel 4 tersebut diketahui nilai signifikansi dari masing-
masing variabel independen lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi
heterokedastisitas.

Uji Autokorelasi
Tabel 5.
Hasil Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea .13965
Cases < Test Value 24
Cases >= Test Value 24
Total Cases 48
Number of Runs 19
Z -1.605
Asymp. Sig. (2-tailed) .109

95
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 1 No. 10 Oktober 2018

a. Median

Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,109 lebih besar dari 0,05 yang dapat
disimpulkan bahwa data residual terjadi secara acak (random) atau tidak terjadi autokorelasi
antara nilai residual.

Analisis Data
Regresi Linier Berganda
Tabel 6
Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 84.172 8.528 9.870 .000
CSR 10.418 6.606 .080 1.577 .122
UkuranPerusahaan -2.669 .269 -.499 -9.911 .000
StrukturModal 6.312 .408 .782 15.462 .000
TaxAvoidance -9.045 4.296 -.106 -2.105 .041
a. Dependent Variable: NilaiPerusahaan

Tabel 6 menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan, struktur modal dan tax
avoidance merupakan variabel yang mempunyai nilai signifikan lebih kecil dari 0,05.
Variabel CSR mempunyai nilai signifikan 0,122 lebih besar dari nilai signifikan 0,05.

Uji t
Corporate Social Responsibility
Nilai signifikan variabel corporate social responsibility lebih besar dari 0,05 yaitu
sebesar 0,112 dan nilai t hitung 1.577 < 2,016, dengan demikian hipotesis tidak terdukung.
Hal ini menunjukkan bahwa CSR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Teori sinyal
menyatakan bahwa dorongan perusahaan untuk mengungkapkan informasi kepada pihak
eksternal karena terjadi asimetri informasi antarmanajemen dengan pihak eksternal tetapi,
pengungkapan CSR sebuah perusahaan belum tentu dapat meningkatkan nilai perusahaannya
dan perusahaan yang tidak mengungkapkan CSR belum tentu memiliki nilai perusahaan yang
rendah. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Fachrur dan Rika
(2013) dan Cecilia,dkk (2015).

Ukuran Perusahaan
96
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 1 No. 10 Oktober 2018

Nilai signifikan variabel ukuran perusahaan lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000
dan nilai t hitung -9,911 < 2,016, dengan demikian Hipotesis tidak terdukung. Hal ini
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
Agency theory menyatakan bahwa perusahaan besar memiliki biaya keagenan yang lebih
besar daripada perusahaan kecil. Berbagai biaya yang muncul akan mempengaruhi
profitabilitas perusahaan sehingga deviden yang diterima oleh investor akan menurun dan
akan menurunkan nilai perusahaan. (Nugroho, 2011). Hasil penelitian ini konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Arviansyah (2010), Eli Safrida (2010), Suwarno,dkk (2016).
Struktur Modal
Nilai signifikan variabel struktur modal lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000) dan
nilai t hitung 15,462 > 2,016 dengan demikian Hipotesis terdukung. Hal ini menunjukkan
bahwa Struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Trade-off theory
menjelaskan jika posisi struktur modal perusahaan berada dibawah titik optimal maka setiap
penambahan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan. Menurut pecking order theory,
dana eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang daripada modal sendiri. Hasil penelitian ini
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Jantana (2012), Gayatri & Mustanda (2014),
Purnomo (2016).
Tax Avoidance
Nilai signifikan variabel tax avoidance lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,041 dan
nilai t hitung -2.105 < 2,016 dengan demikian Hipotesis terdukung. Hal ini menunjukkan
bahwa tax avoidance berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Agency theory
menjelaskan bahwa para pemegang saham mempunyai proteksi minim dalam menghadapi
konfilik agen, dan para pemegang saham memiliki kontrol yang rendah atas perusahaan dan
juga terdapat beberapa biaya yang harus ditanggung yaitu pengorbanan waktu dan tenaga
untuk melakukan penghindaran pajak serta adanya risiko jika penghindaran pajak terungkap,
hal ini bisa menurunkan nilai perusahaan di mata investor. Hasil penelitian ini konsisten
dengan penelitian yang dilakukan oleh Amalia (2014) dan Ni Made & Aryani M (2016)

Uji F
Tabel 7
Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Dari hasil uji statistik F yang terdapat pada tabel 7 dapat diperoleh nilai profitabilitas ( Fnilai
hitung) sebesar 9
1 Regression 946.744 4 236.686 94.527 .000a
perusahaan.
Residual 107.668 43 2.504
Total 1054.411 47 Koefisien
a. Predictors: (Constant), TaxAvoidance, CSR, UkuranPerusahaan, StrukturModal Determinasi
Tabel b. Dependent Variable: NilaiPerusahaan 8
Hasil Adjusted R
Square
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .948a .898 .888 1.582372
a. Predictors: (Constant), TaxAvoidance, CSR, UkuranPerusahaan,
StrukturModal

97
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 1 No. 10 Oktober 2018

Dari Tabel 8 dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,888 yang
berarti pengaruh CSR, ukuran perusahaan, struktur modal, dan tax avoidance 88,8%.
Sedangkan 11,2% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.

PENUTUP
Kesimpulan
1. Corporate social responsibility tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan.
2. Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap nilai perusahaan.
3. Struktur modal berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan.
4. Tax avoidance berpengaruh signifikan negatif terhadap nilai perusahaan.
5. Corporate social responsibility, ukuran perusahaan, struktur modal, dan tax
avoidance secara simultan berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan.

Saran
1. Penelitian selanjutnya hendaknya menambah jumlah sampel penelitian dan juga
melibatkan industri lain agar mencerminkan reaksi dari perusahaan publik sacara
keseluruhan.
2. Penelitian selanjutnya hendaknya menambah variabel penelitian lain seperti good
corporate govermance, kebijakan deviden, dan variabel dari segi perpajakan yang
lainnya.
3. Pemerintah diharapkan membuat peraturan yang jelas tentang item-item yang perlu
diungkapkan terkait pengungkapan corporate social responsibility dalam laporan
keuangan perusahaan publik.
4. Para investor sebaiknya mempertimbangkan berbagai faktor sebelum melakukan
investasi dan hasil penelitian ini bisa menjadi salah satu pertimbangannya.

Implikasi
1. Perusahaan sebaiknya fokus terhadap market economy daripada pengungkapan CSR
untuk meningkatkan nilai perusahaan dan untuk investor yang ingin melakukan
investasi terhadap suatu perusahaan sebaiknya tidak hanya melihat dari sisi
pengungkapan CSR suatu perusahaan saja tetapi juga mempertingbangkan faktor
yang lainnya seperti market economy perusahaan.
2. Perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan biaya agensi yang akan muncul akibat
ukuran perusahaan Dan bagi investor, ukuran perusahaan bukan satu-satunya faktor
jaminan keberlangsungan hidup perusahaan untuk jangka waktu yang panjang. Akan
tetapi, ada faktor yang lain seperti pelaksanaan good corporate govermance,
pertumbuhan perusahaan, dan faktor lainnya.
3. Perusahaan harus tetap bisa mengoptimalkan struktur modalnya untuk menjaga
kepercayaan investasi yang dilakukan oleh investor karena hal tersebut akan
menjelaskan prospek jangka panjang perusahaan kepada investor. Investor bisa
menjadikan struktur modal suatu perusahaan sebagai acuan untuk melakukan
investasi.
4. Perusahaan sebaiknya mempertimbangkan hal tersebut jika ingin melakukan tax
avoidance karena kemungkinan permasalah agensi juga akan terjadi. Bagi investor
sebaiknya meningatkan pengawasannya kepada perusahaan terutama dari segi
perpajakan yang dilakukan oleh perusahaan
DAFTAR PUSTAKA

98
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 1 No. 10 Oktober 2018

Ampeiyani, Made, Ni., dan M.Aryani, Lely, Kt, Ni. 2016. “Pengaruh Tax Avoidance Jangka
Panjang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Karakter Eksekutif Sebagai Variabel
Pemoderasi”. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
Cecilia., Rambe, Syahrul., dan Torong, Bahri, Zainul.M. 2015. “Analisis Pengaruh Corporate
Social Responsibility, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai
Perusahaan”. Jurnal Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Dewi, Mahatma, Sari, Ayu., dan Wirajaya, Ary. 2013. ”Pengaruh Struktur Modal,
Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan”. Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana.
Dian, Fachrur., dan Lidyah, Rika. 2013. “Pengaruh Corporate Social Responsibility,
Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusi terhadap Nilai Perusahaan”.
Jurnal Ekonomi STIE MDP.
Dyreng., Scott., Michelle, Hanlon., dan Edward Maydew. 2008. Long Run Corporate Tax
Avoidance. The Accounting Review. 83(1).61-82.
Elfianto, Nugroho. 2011. “Analisis Pengaruh Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Perputaran
Modal Kerja, Ukuran Perusahaan, dan Leverage Terhadap Profitabilitas Perusahaan”.
Skripsi Universitas Diponegoro.
Gayatri, Rassri, Putu, Luh, Ni., dan Mustanda, Ketut, I. 2014. “Pengaruh Struktur Modal,
Kebijakan Deviden Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
Haruman, Tendi. 2009. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Keputusan Keuangan dan
Nilai Perusahaan”. Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak.
Hermuningsih, S., 2012. “Pengaruh Profitabilitas, Size Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening”. Jurnal Siasat Bisnis 16(2): 232-242.
Hinkel, Robert, Alan Kraus., dan Josef, Zechner. 2001.The effect of green investment on
corporate behavior. Journal of Financial and Quantitative Analysis, 36(4),pp:431.

Karimah, Nadia, Hana., dan Taufiq, Eindye. 2014. “Pengaruh Tax Avoidance Terhadap Nilai
Perusahaan”. Jurnal Economic UPN Veteran Jakarta.
Maharani, I. Gusti, Ayu, Cahya., dan Ketut, Alit, Suardana. 2014 “Pengaruh Corporate
Govermance, Profitabilitas, dan Karakteristik Eksekutif Tax Avoidance. Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana Bali.
Nugroho, Ragil., dan Ayem, Sri. 2016. “Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal, Kebijakan
Deviden, Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Akuntansi
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.
Prasetia, Eko, Ta”dir., Tommy, Parengkuan., dan Saerang, S. Ivone. 2014. “Struktur Modal,
Ukuran Perusahaan, Dan Risiko Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal
EMBA Universitas Sam Ratulangi Manado.
Priantara, D. 2013, Kupas Tuntas Pengawasan, Pemeriksaan, dan Penyelidikan Pajak,
Jakarta: Indeks.
Putri, Maita, Chyntia, Hanni., dan Raharja Surya. 2013. “Pengaruh Corporate Social
Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai
Variabel Moderating”. Jurnal Akuntansi Universitas Diponegoro.
Rizqia, D. A., Aisja, S., & Sumiati. 2013. “Effect of Managerial Ownership, Financial
Leverage, Profitability, Firm Size, and Investment Opportunity on Devidend Policy
and Firm Value. Research Journal of Finance and Accounting. 4(11), 120-130.
Saputra. 2014 “Pengaruh Kebijakan Deviden dan Struktur Modal Terhadap Nilai
Perusahaan”. Skripsi Akuntansi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.

99
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 1 No. 10 Oktober 2018

Saraswati, Rara., dan Hadiprajitno Basuki. 2013. “Pengaruh Corporate Govermance Pada
Hubungan Corporte Social Responsibility Dan Nilai Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di BEI”. Jurnal Akuntansi Universitas Diponegoro.
Shodiq, Purnomo. 2016. “Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap
Nilai Perusahaan” Tesis Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Simarmata, Permata, Putra, Ari., dan Cahyonowati, Nur. 2014. “Pengaruh Tax Avoidance
Jangka Panjang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kepemilikan Institusional
Sebagai Variabel Pemoderasi”. Jurnal Akuntansi Universitas Diponegoro
Suwarno., Puspito, Ade., dan Qomariah, Nurul. 2016. “Studi Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan dan Peluang Pertumbuhan Terhadap Nilai Perusahaan
Wahyuni, Tri., Emawati, Endang., Murhadi, R.Werner. 2013. “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Nilai Perusahaan”. Jurnal Universitas Surabaya.
Wiyono, Indriana, Lany. 2012. “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Kebijakan Deviden dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Manajemen Universitas
Katolik Widya Mandala Surabaya.
www.ekonomi.kompas.com/read/2008/11/25/11505763/ketika.krisis.dan.bursa.global.berjatu
han. Diakses pada tanggal 6 Oktober 2017.
www.idx.co.id
www.Sahamok.com

100

Anda mungkin juga menyukai