PDF LP Amp SP Isolasi Sosial - Compress
PDF LP Amp SP Isolasi Sosial - Compress
PDF LP Amp SP Isolasi Sosial - Compress
Isolasi sosial
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Definisi
Isolasi sosial adalah suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang
karena orang lain menyatakan sikap yang negatif dan mengancam (Farida,
2012). Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan
orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Pawlin, 1993 dikutip
Budi Keliat, 2001).
2. Penyebab
a. Faktor predisposisi
3) Faktor biologis
Genetik merupakan salah satu faktor pendukung yang menyebabkan
terjadinya gangguan dalam hubungan sosial. Organ tubuh yang jelas
mempengaruhi adalah otak. Insiden tertinggi skizofrenia ditemukan
pada keluarga yang anggota keluarganya ada yang menderita
skizofrenia. Klien skizofrenia yang mengalami masalah dalam
hubungan sosial terdapat kelainan pada struktur otak seperti atropi,
pembesaran ventrikel,
penurunan berat volume otak serta perubahan struktur limbik.
3. Rentang respon
Respon adaptif adalah respon individu dalam penyelesaian masalah yang masih
dapat diterima oleh norma-norma sosial dan budaya lingkungannya yang umum
berlaku dan lazim dilakukan oleh semua orang, respon ini meliputi:
a) Solitude (menyendiri) adalah respon yang dibutuhkan seseorang untuk
merenungkan apa yang telah dilakukan di lingkungan sosialnya juga suatu
a) Kesepian adalah kondisi dimana individu merasa sendiri dan terasing dari
Stres dapat ditimbulkan oleh beberapa faktor antara faktor lain dan
faktor keluarga seperti menurunnya stabilitas unit keluarga dan berpisah
dari orang yang berarti dalam kehidupannya, misalnya karena dirawat di
rumah sakit.
2) Stressor psikologis
pelan
2) Respon verbal kurang dan sangat singkat atau tidak
berulang-ulang
6) Apatis (kurang acuh terhadap
Salah satu gangguan berhubungan sosial diantaranya perilaku menarik diri atau
isolasi sosial yang disebabkan oleh perasaan tidak berharga yang bisa dialami
pasien dengan latar belakang yang penuh dengan permasalahan, ketegangan,
kekecewaan, dan kecemasan (Prabowo, 2014).
7. Mekanisme koping
8. Penatalaksanaan
Menurut Dalami, dkk (2009) isolasi sosial termasuk dalam kelompok penyakit
skizofrenia tak tergolongkan maka jenis penatalaksanaan medis yang bisa
dilakukan adalah:
a. Electro Convulsive Therapy (ECT) Adalah suatu jenis pengobatan dimana
Resiko Gangguan
Persepsi
Sensori Halusinasi
Effect
Isolasi
Sosial:
Menarik diri
Core Problem
Cause
Isolasi sosial menarik diri b/d harga diri rendah (Prabowo, 2014).
11. Rencana asuhan keperawatan
SP II p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian SP II k
pasien 1. Melatih keluarga
mempraktekkan
cara
2. Memberikan kesempatan kepada merawat pasien
pasien mempraktekkan cara dengan isolasi sosial
berkenalan dengan satu orang 2. Melatih keluarga
3. Membantu pasien memasukkan melakukan cara merawat
kegiatan berbincang-bincang langsung keluarganya yang
dengan
mengalami isolasi sosial
hshatruia onrang ke dalam jadwal
kegiatan SP III k
1. Membantu keluarga
SP III p membuat jadwal aktifitas
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian di rumah termasuk minum
pasien obat (discharge planning)
2. Memberikan kesempatan kepada 2. Menjelaskan follow up
pasien mempraktekkan cara pasien setelah pulang
berkenalan dengan dua orang atau
lebih
3. Menganjurkanpasien memasukkan
ke dalam jadwal kegiatan harian
STRATEGI PELAKSANAAN
DIRI)
SP 1 Klien :
c. Tujuan :
1) Pasien dapat membina hubungan saling
percaya 2) Pasien dapat mengenal penyebab
isolasi sosial
3) Pasien dapat mengenal keuntungan berinteraksi dengan orang lain
4) Pasien dapat mengenal kerugian tidak berinteraksi dengan orang
lain 5) Pasien dapat melakukan perkenalan dengan satu orang
6) Pasien dapat memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan
orang lain dalam jadwal kegiatan harian
d. Tindakan Keperawatan
1) Membina hubungan saling percaya.
orang lain
4) Mendiskusikan dengan pasien kerugian tidak berinteraksi dengan orang
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi
1) Bagaimana perasaan ibu S saat ini ?
2) Masih ingat ada kejadian apa sampai ibu S dibawa kerumah sakit ini ?
3) Apa keluhan ibu S hari ini ? Dari tadi saya perhatikan ibu S duduk menyendiri,
c. Kontrak
1) Topik
2. Fase kerja
Siapa saja yang tinggal satu rumah dengan ibu S? siapa yang paling dekat dengan
ibu S? siapa yang jarang bercakap-cakap dengan ibu S? Apa yang membuat ibu S
jarang bercakap-cakap dengannya?
Apa yang ibu S rasakan selama dirawat disini? O... ibu S merasa sendirian? Siapa
saja yang ibu S kenal diruangan ini? O... belum ada? Apa yang menyebabkan ibu
S tidak mempunyai teman disini dan tidak mau bergabung atau ngobrol dengan
teman-teman yang ada disini?
Kalau ibu S tidak mau bergaul dengan teman-teman atau orang lain, tanda-
tandanya apa saja? mungkin ibu S selalu menyendiri ya... terus apalagi bu...
(sebutkan)
Ibu S tahu keuntungan kalau kita mempunyai banyak teman? coba sebutkan apa
saja? keuntungan dari mempunyai banyak teman itu bu S adalah... (sebutkan)
Nah kalau kerugian dari tidak mempunyai banyak teman ibu S tahu tidak? coba
sebutkan apa saja? Ya ibu S kerugian dari tidak mempunyai banyak teman
adalah... (sebutkan). Jadi banyak juga ruginya ya kalau kita tidak punya
banyak teman.
Kalau begitu inginkan ibu S berkenalan dan bergaul dengan orang lain ?
Bagus. Bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain.
Begini ibu S, untuk berkenalan dengan orang lain caranya adalah : pertama kita
mengucapkan salam sambil berjabat tangan, terus bilang “ perkenalkan nama
lengkap, terus bilang “ perkenalkan nama lengkap, terus nama panggilan yang
disukai, asal kita dan hobby kita. Contohnya seperti ini “ assalamualaikum,
perkenalkan nama saya Febriana, saya lebih senang dipanggil Febri, asal saya dari
Bandung dan hobby nya membaca.
Selanjutnya ibu S menanyakan nama lengkap orang yang diajak kenalan, nama
panggilan yang disukai, menanyakan juga asal dan hobbynya. Contohnya seperti
ini nama ibu siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari mana dan hobbynya apa?
Ayo ibu S dicoba! misalnya saya belum kenal dengan ibu S. Coba berkenalan
dengan saya! ya bagus sekali! coba sekali lagi bu S. Bagus sekali!. Setelah ibu S
berkenalan dengan orang tersebut, ibu S bisa melanjutkan percakapan tentang hal-
hal yang menyenangkan misalkan tentang hobi, keluarga, pekerjaan dan
sebagainya
3. Terminasi
a. Evaluasi respon
1) Evaluasi subyektif
Coba ibu S ibu sebutkan kembali penyebab ibu S tidak mau bergaul dengan
orang lain? apa saja tanda-tandanya bu? terus keuntungan dan kerugianya apa
saja ? Coba ibu S sebutkan cara berkenalan dengan orang lain, yaitu... ya bagus
-
Nah sekarang coba ibu S praktikkan lagi cara berkenalan dengan saya. Iya bagus
b. Rencana tindak lanjut
Selanjutnya ibu S dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi. Sehingga
ibu S lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain. Ibu S bisa praktikkan
dengan teman-teman yang lain.
Sekarang kita buat jadwal latihannya ya bu, berapa kali sehari ibu mau berlatih
berkenalan dengan orang lain, jam berapa saja bu? coba tulis disini. Oh jadi mau
tiga kali ya bu.
Ya bagus bu S dan jangan lupa dilatih terus ya bu sesuai jadwal latihanya dan
ibu S bisa berkenalan dengan teman-teman yang ada di ruangan ini. Besok saya
akan lihat catatan ibu ya.
Eko, Prabowo. (2014). Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Farida, Kusumawati & Yudi, Hartono.(2012). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika.
Mukhripah, Damaiyanti & Iskandar.(2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: PT
Refika Aditama.
Trimeilia. (2011). Asuhan Keperawatan Klien Isolasi Sosial . Jakarta Timur: TIM.