Bab 4
Bab 4
Bab 4
id
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
IV-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
diposisikan dan kemudian diisi cairan. Untuk menunjang sistem terintegrasi akan
lebih baik apabila modul-modul dapat mewakili semua tahap produksi mulai dari
hulu sampai hilir produksi. proses hilir produksi dapat diterapkan pada sistem
pergudangan atau pada sistem material handling penanganan barang jadi setelah
proses produksi utama. Alat yang digunakan pada praktikum otomasi industri
dapat dilihat pada gambar 4.1
(a) (b)
Gambar 4.1 Punching Machine (a), vibratory bowl feeder (b)
Dop menuju
Pemposisian Pelubangan
proses Pemasangan Pemasangan Dikemas
Shuttlecock Dop Dop
manggunakan bulu pita di slop
Shuttlecock shuttlecock
conveyor
Minuman Pemposisian
Pembersihan Pengisian Penutupan Dikemas
Kemasan dop
botol minuman botol di krat
shuttlecock
IV-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
waktu yang tersedia cukup untuk pengadaan alat peraga, apakah waktu yang
tersedia juga cukup untuk penggunaannya.
Sesuai observasi yang dilakukan sebelumnya dilakukan wawancara untuk
mendapatkan informasi mengenai alat peraga yang sudah digunakan dalam
praktikum otomasi selama ini dan saran untuk alat peraga selanjutnya. Responden
untuk wawancara merupakan mahasiswa teknik industri yang telah mengikuti
praktikum otomasi industri. Jumlah responden dalam wawancara sebanyak 15
orang responden. Berikut pada tabel 4.1 merupakan hasil wawancara yang
dilakukan.
Tabel 4.1 Rekap hasil wawancara
No Hasil Wawancara Jumlah
Alat peraga praktikum rusak atau tidak berfungsi secara
1
normal 5
2 Kurang mengikuti perkembangan teknologi 3
3 tidak terintegrasi dengan alat peraga yang lain 1
4 alat peraga kurang lengkap 3
5 kurang memahami cara kerja tiap komponen 2
6 alat peraga mudah dirawat 1
commit to user
IV-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5 Alat peraga mudah dipahami cara kerjanya Alat peraga dapat dioperasikan atau dikendalikan
Alat peraga dapat dibongkar pasang
Menggunakan bahan-bahan yang tidak mudah
6 Alat peraga tidak berbahaya saat digunakan terbakar, tidak beracun dan menggunakan daya
yang rendah
Komponen dapat diperoleh dengan mudah
7 Perawatan alat peraga mudah Penggantian komponen mudah
Harga komponen murah
IV-7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
alat, prinsip kerja alat dan teknologi alat peraga hidrolik. Alternatif konsep adalah
sebagai berikut :
1. Alternatif konsep 1
Pada alternatif pertama ini menggunakan sistem konfigurasi lengan Kartesian
yang mempunyai tiga derajat kebebasan. Sistem robot ini terdiri dari tiga
sumbu linier (Prismatic). Masing-masing sumbu dapat bergerak kearah sumbu
x-y-z. Keuntungan robot ini adalah pengontrolan posisi yang mudah dan
mempunyai struktur yang lebih kokoh. Robot dengan sistem kartesian dapat
digunaan misalnya pada proses packaging, pemindahan barang, menyusunan
barang dan lain-lain. Robot dengan jenis konfigurasi kartesian dapat
menjangkau rak baik secara vertikal maupun horizontal. Contoh dari dari robot
kartesian dapat dilihat pada gambar 4.2.
commit to user
IV-9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Keterangan :
1. Aktuator 1 (A1)
2. Aktuator 2 (A2)
3. Aktuator 3 (A3)
4. Link 1 (L1)
5. Link 2 (L2)
6. Link 3 (L3)
7. Rak penyimpanan
IV-10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menopang beban joint R2 serta lengan end effector. Aktuator dipasang dibagian
luar lengan supaya tidak menggangu jangkauan ke benda yang akan dipindahkan.
Ujung di end effector dibuat seperti forklift untuk mengangkat benda yang
diletakkan diatas pallet. Alternatif konsep 2 dapat diihat pada gambar 4.3.
Keterangan :
1. Link 1 (L1)
2. Link 2 (L2)
3. Link 3 (L3)
4. End effector
5. Aktuator 1 (A1)
6. Aktuator 2 (A2)
7. Aktuator 3 (A3)
8. Rak
9. Rak penyimpanan
commit to user
IV-11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Keterangan :
1. Link 1 (L1)
2. Link 2 (L2)
3. Link 3 (L3)
4. Aktuator 1 (A1)
5. Aktuator 2 (A2)
6. Aktuator 3 (A3)
7. Rak
commit to user
IV-12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Dimensi
Dimensi alat peraga disesuaikan dengan dimensi komponen-komponennya.
Seperti dimensi lengan didasarka pada dimensi aktuator atau suntikan yang
digunakan. Sedangkan dimensi tuas kendali disesuaikan dengan dimensi
telapak tangan orang indonesia.
IV-15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Base arm
commit to user
IV-16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tuas kendali
Valve
Rangka Tuas
commit to user
IV-17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Aktuator linear
Aktuator linear, seperti yang tersirat dari namanya berfungsi untuk
memindahkan objek atau menerapkan sebuah gaya dalam saluran yang lurus.
Aktuator ini terdiri dari silinder, ram (piston), yang ditunjukan pada gambar 4.7.
silinder terdiri dari piston dengan diameter 18 mm yang bergerak di dalam
silinder. Piston ini dihubungkan dengan batang dengan diameter 8 mm yang
menggerakan beban. Material yang digunakan dalam membuat silinder adalah
dengan suntikan 10 ml, dilakukan proses pemesinan hingga menjadi seperti pada
gambar 4.7. seal cicin menggunakan material karet, sedangkan untuk seal pada
silinder memanfaatkan seal yang digunakan pada tabung gas elpiji.
commit to user
IV-18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 4.15 Katup Geser
IV-19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5. Papan pondasi
Papan ini merupakan pondasi dari part-part lain seperti arm, tuas kendali
dan tangki air. Pada papan juga terdapat rel sliding yang digunakan sebagai rel
untuk bergesernya arm. Rel dapat bergeser sejauh 8cm, sesuai dengan panjang
maksimum dari aktuator bekerja. Papan pondasi dibuat dari bahan akrilik dengan
tebal 5mm dengan ukuran papan 45x45 cm.
commit to user
IV-20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6. Tangki
Tangki merupakan bagian yang digunakan sebagai penampungan air yang akan di
alirkan ke sistem hidrolik dengan menggunakan gear pump kemudian kembali
lagi dialirkan ke tangki. Tangki dibuat dari bahan akrilik dengan tebal 2mm, yang
mampu menampung 1 liter.
IV-21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
Peserta didik
Tutorial Quisioner
Pretest Tutorial Postest
(15 orang) TAM
commit to user
IV-23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dalam pengujian ini digunakan metode tes, dimana dalam hal ini tes yang
digunakan pada pretest dan post test merupakan test essay dengan 3 buah soal.
Sedangkan penilaian yang digunakan mengunakan skala rubrik dari skala 1-5.
Sebelum perlakuan diberikan kepada kedua kelompok, akan diberi test awal
(pretest) terlebih dahulu. Uji yang digunakan untuk mengetahui perbedaan
kemampuan awal kedua kelompok menggunakan uji t. Hipotesis yang dicari
adalah tidak ada pebedaan hasil pretest antara grup tutorial dengan grup no-
tutorial dan hipotesis nol dierima jika ttabel ≤ thitung ≤ ttabel.
Tabel 4.7 Hasil uji kesamaan data pretest
Group Rata-rata thitung ttabel Kriteria
Tutorial 2,89
0,143 1,761 Tidak Berbeda
Non-tutorial 2,93
Berdasarkan hasil uji t tehadap data pretest pada tabel 4.7 diperoleh nilai -
ttabel = -1,761 ≤ thitung = 0,143 ≤ ttabel = 1,761 pada α = 5%. Dari hasil ini didapakan
bahwa sebelum dilakukan perlakuan kedua grup memiliki kemampuan awal yang
sama. Hasil ini dapat dijadikan sebagai acuan bahwa adanya perbedaan pada hasil
post test nantinya murni dari hasil perlakuan dan bukan dari kondisi awal yang
berbeda.
Tabel 4.8 Deskripsi data hasil post test
IV-24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
rata-rata hasil belajar sebesar 5,47 dengan nilai tertinggi 8,67, nilai terendah 2,67
dan standar deviasi 1,451. Sedangkan pada grup non-tutorial setelah dilakukan
perlakuan mendapat nilai rata-rata sebesar 3,47, dengan nilai tertinggi 4,67 dan
terendah 2,67 dan standar deviasi 0,675. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan
bahwa pada grup tutorial yang mendapatkan pembelajaran mengunakan alat
peraga sistem hidrolik lebih tinggi dari grup non-tutorial yang mendapatkan
pembelajaran metode literature study.
Berdasarkan hasil uji t terhadap data hasil pembelajaran sistem hidrolik,
setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media alat peraga sistem
hidrolik pada kelompok tutorial dan kelompok non-tutorial didapatkan nilai -ttabel
= -1,761 ≤ thitung = 5,440 ≤ ttabel = 1,761 pada α = 5%. Dengan demikian dapat
diputuskan bahwa H0 tidak ada perbedaan antara kedua kelompok “ditolak” dan
menerima H1 yang menyatakan bahwa ada perbedaan antara kedua kelopok yang
bdilkukan perlakuan yang berbeda. Sehingga terdapat peningkatan penguasaan
materi mahasiswa Teknik Industri UNS pada pembelajaran otomasi industri
khususnya pada sistem hidrolik.
Tabel 4.10 Peningkatan nilai kelompok tutorial dan non-tutorial
Dari hasil tabel 4.10 dan 4.11 diketahui bahwa pada kelompok tutorial rata-
rata hasil belajar pada pretest 2,89 dan setelah diberikan perlakuan berupa tutorial
meningkat menjadi 5,47, sehingga pada kelompok tutorial peningkatan rata-rata
mencapai 2,58 atau sektar 89% dari nilai pretest yang sebelumya dilakukan.
commit to user
sedangkan diketahui pada kelompok non-tutorial rata-rata hasl belajar pada pretest
IV-25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2,93 dan setelah diberikan perlakuan berupa literature study meningkat menjadi
3,47, sehingga pada kelompok tutorial peningkatan rata-rata 0,54 atau sektar 18%
dari nilai pretest. Kemudian setelah dilakukan uji signifikansi dengan
menggunakan SPSS terhadap hasil pretest-post test dari masing-masing kelompok
didapatkan hasil seperti pada tabel 4.11. Dari hasil pair test didapatkan bahwa
nilai t pada kelompok non-tutorial sebesar -1,934 dengan signifikansi 0,075.
Signifikasi pada kelompok tutorial 0,075 lebih dari 0,05 yang artinya peningkatan
yag terjadi antara hasil pretest dan post test tidak signifikan. Sedangkan untuk
kelompok Tutorial hasil uji t mendapatkan nilai -5,181 dengan signifikansi 0,000,
yang artinya pada kelompok tutorial terjadi peningkatan yang signifikan antara
pretest dengan post test. Sehingga dapat dijelaskan penggunaan alat peraga efektif
untuk pembelajaran. sistem hidrolik lebih efektif digunakan sebagai media
pebelajaran bagi mahasiswa.
IV-26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pembobotan menunjukkan angka 0,02 atau < 0,1 sehingga hasil penilaian
dianggap memenuhi sarat inkonsistensi atau pembobotan dilakukan secara
konsisten. Kesimpulan dari verifikasi implementasi alat peraga ini adalah penguna
“cukup” membantu dalam proses pengembangan pembelajaran mahasiswa.
Aceptane masih alam kategori cukup.
4.4.3 Perhitungan Silinder Hidrolik
Prinsip dasar sistem hidrolik berasal dari hukum Pascal, pada dasarnya
menyatakan pada suatu bejana tertutup yang ujungnya terdapat beberapa saluran
yang sama maka akan dipancarkan ke segala arah dengan tekanan dan jumlah
aliran yang sama.
Menghitung Gaya Piston
A1 = .(R2 – r2)
= 3,14 x (82 – 42)
= 150,72 mm2
- Secara teori gaya yang didapatkan pada saat langkah mundur
F1 = P x A1
= 0.069 N/mm2 x 150,72 mm2
commit to user
= 10,39 N
IV-31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Akrilik Suntikan Batang alumunium Akrilik Suntikan Batang alumunium Akrilik Akrilik Gear
Seal Seal Rel Sliding Kayu 5mm Motor DC
3mm 10ml 8mm 5mm 10ml 8mm 5mm 5mm pump
Lem Akrilik Skrup Lem Akrilik Skrup Skrup Lem Akrilik Skrup Paku Lem Akrilik sealent Skrup
commit to user
IV-33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-35