Makalah Nursing Health Kel.5

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

NURSING HEALTH
(Body aligment, Nutrisi, Istirahat)

Disusun oleh:
Angela Augustina Putri Sulistyo (05)
Jihan Layla Putri (19)
Putri Zefanya Priscila Tobing (28)
Vania Angeline Martogi Marbun (36)

Prodi & Kelas:


D4 Keperawatan + Ners,1RKI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA III


2022/2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat membuat makalah yang berjudul “Nursing Health”
dengan baik dan benar.
Kami merancang makalah ini dengan bentuk yang sesederhana mungkin untuk dapat
dimengerti oleh para pembaca makalah ini dan dapat dengan mudah memahami ilmu
pengetahuan yang ada di dalam makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan yang ada dalam makalah ini.
Oleh karena itu kami berharap adanya saran maupun kritik dari para pembaca demi terciptanya
makalah yang lebih baik di masa yang akan datang.

Bekasi,4 Agustus 2022


Penyusun

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4


1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................................................... 4
1.2 TUJUAN ................................................................................................................................ 4
1.3 TUJUAN KHUSUS .............................................................................................................. 5
BAB II
TINJAUAN TEORI .............................................................................................................................. 6
2.1 PENGERTIAN NURSING HEALTH ...................................................................................... 6
2.2 NURSING HEALTH DALAM BODY ALIGNMENT .......................................................... 6
2.3 NURSING HEALTH DALAM NUTRISI ............................................................................... 7
2.4 NURSING HEALTH DALAM ISTIRAHAT ........................................................................ 11
BAB III
PENUTUP ........................................................................................................................................... 21
3.1 KESIMPULAN......................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSAKA ........................................................................................................................... 22
LAMPIRAN.................................................................................................................................. 23

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Keselamatan pasien merupakan salah satu isu global. Sebagai seorang Perawat kita perlu
melihat sejauh mana penerapan keselamatan pasien di Rumah Sakit yakni karena seorang
tenaga kesehatan yang paling dominan bertemu pasien selama 24 jam.

Keselamatan pasien telah diakui di banyak negara, dengan kesadaran global dipupuk
oleh Aliansi Dunia untuk Keselamatan Pasien dari WHO (Emanuel, 2008). Namun tetap ada
tantangan yang signifikan untuk menerapkan kebijakan dan praktik keselamatan pasien.
Salah satu persyaratan mendasar untuk mengadopsi pendekatan baru adalah artikulasi yang
jelas tentang premis dan manifestasinya. Komponen keselamatan pasien telah diungkapkan
oleh banyak ahli, dan model telah dipresentasikan. Namun, satu persepsi tunggal yang dapat
membantu adopsi menyeluruh terhadap perawatan kesehatan pasien di seluruh dunia belum
tersedia. Modul ini bertujuan untuk menawarkan itu. Setelah memperkenalkan poin penting
dalam sejarah perkembangan keselamatan pasien, kami menawarkan sebuah definisi,
deskripsi, dan akhirnya, model keselamatan pasien.

Seiring sejarah intelektual keselamatan pasien berkembang, semakin penting untuk


menentukan keselamatann pasien. Apakah keselamatan pasien adalah cara untuk melakukan
sesuatu- yaitu filosofi (dengan kerangka kerja penjelas, prinsip etika, dan metode) dan
disiplin (dengan keahlian)? Ataukah atribut- maksud, tujuan dan kondisi (aman), properti
yang muncul dari sistem? Definisi yang ada sepertinya sangat beragam dan mengundang
pertanyaan.

Meskipun Institute of Medicine (IOM) mendefinisikan keamanan sebagai "kebebasan


dari kecelakaan", keselamatan pasien sebagai disiplin atau bidang penyelidikan dan tindakan
belum sepenuhnya didefinisikan sampai saat ini dalam pernyataan konsensus utama
organisasi yang telah mendorong keberadaannya (Hughes, 2008)

1.2 TUJUAN
1. Mengetahui apa itu Nursing Health.

2. Mengetahui dan menerapkan Nursing Health pada nutrisi.


3. Mengetahui dan menerapkan Nursing Health pada istirahat.

4
1.3 TUJUAN KHUSUS
Untuk dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah manajemen
pasien safety mengenai pemahaman tentangapa itu Nursing Health.

5
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 PENGERTIAN NURSING HEALTH


Sistem pelayanan kesehatan yang merupakan bagian penting dalammeningkatkan derajat
kesehatan. Merupakan bagian dari sistem pelayanankesehatan yang diberikan pada masyarakat.

Menurut Leavel & Clarkdalam memberikan pelayanan kesehatan harus memandang pada
tingkatpelayanan lesehatan yang akan diberikan, yaitu:
a. Health Promotion (PromosiKesehatan)
Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melaluipeningkatan
kesehatan.Bertujuan untuk meningkatkan status Kesehatan masyarakat. Contoh:
kebersihan perorangan, perbaikan sanitasilingkungan, dansebagainya.
b. Specific Protection (Perlindungan Khusus)
Perlindungan khusus adalah masyarakat terlindung dari bahaya ataupenyakit-
penyakit tertentu. Contoh: Imunisasi, Perlindungan Keselamatan Kerja.
c. Early diagnosis and prompt treatment (Diagnosis Dini &Pengobatan Segera)
Sudah mulai timbulnya gejala penyakit. Dilakukan untukmencegah penyebaran
penyakit. Contoh: survey penyaringankasus.

2.2 NURSING HEALTH DALAM BODY ALIGNMENT


Kesejajaran tubuh dan postur merupakan istilah yang sama dan mengacupada posisi
sendi, tendon, ligamen dan otot selama berdiri, duduk danberbaring.Kesejajaran tubuh yang
benar mengurangi ketegangan padastruktur muskuloskeletal, mempertahankan tonus
(ketegangan) otot secarakuat dan menunjang keseimbangan.Mekanika tubuh yang baik berawal
dari postur tubuh yang tepat. Posturtubuh yang tepat berarti terdapat keseimbangan antara
kelompok otot danbagian-bagian tubuh dalam kesejajaran (posisi) yang baik.
Prinsip Body Alignment :

1. Keseimbangan dapat dipertahankan jika line of gravity melewatidanbase of support.


2. The base of support lebih luas dan pusat gravity lebih rendah kestabilandan
keseimbangan lebihbesar.

3. Jika line gravity berada diluar pusat dari base of support, energi lebihbanyak digunakan
untuk mempertahankankeseimbangan.

4. The base of support yang luas dan bagian-bagian dari body alignmentbaik akan
menghemat energi dan mencegah kelelahanotot.

6
5. Perubahan dalam posisi tubuh membantu mencegah ketidaknyamanan otot-otot.
6. Body alignment yang jelek dalam waktu yang lama dapat menimbulkanrasa nyeri
kelelahan otot dan kontraktur.

7. Karena struktur anatomi individu berbeda maka intervensi keperawatanharus secara


individual dan sesuai dengan kebutuhan individutersebut.

8. Memperkuat otot-otot yang lemah, membantu mencegah kekakuan ototdan ligament


ketika body alignment jelek baik secara temporal maupunpenggunaan yang kurang hati-
hati.

2.3 NURSING HEALTH DALAM NUTRISI


Peran perawat dalam membantu pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien sangat
diperlukan. Tujuan penelitian mengidentifikasi peran perawat dalam pemenuhan kebutuhan
nutrisi pada pasien. Makanan memiliki peranan yang sangat penting terhadap kehidupan manusia
antara lain untuk memelihara kesehatan tubuh, perawatan penyakit,dan penyembuhan penyakit.
Pasien memerlukan masukan makanan yaitu untuk memperoleh zat-zat yang diperlukan tubuh
Nutrisi berasal dari kata nutrients artinya bahan gizi. Nutrisi adalah prosestersedianya energi dan
bahan kimia dari makanan yang penting untuk pembentukan, pemeliharaan danpenggantian sel
tubuh.Nutrient adalah zat organik dan anorganik dalam makanan yang diperlukan tubuh
agardapat berfungsi untuk pertumbuhan danperkembangan, aktivitas, mencegah defisiensi,
memeliharan kesehatan dan mencegah penyakit, memelihara fungsi tubuh, kesehatan dan
mencegah penyakit, memelihara fungsi tubuh, kesehatan jaringan, dan suhu tubuh, meningkatkan
kesembuhan, dan membentuk kekebalan.

1. Struktur dan Fungsi Nutrient


Nutrient digolongkan ke dalam 6 kategori, yaitu karbohidrat, protein, lemak,
vitamin,mineral, dan air.

A. Karbohidrat
Fungsi karbohidrat adalah memberikan energi. Setiap gram karbohidrat
mengandung 4 kcal. Karbohidrat juga penting dalam oksidasi lemak,
meningkatkan pertumbuhan bakteri dalam saluran pencernaan, yang membantu
sintesis vitamin K dan B12, memproduksi komponen karbon dalam sintesis asam
amino esensial.
B. Protein
Fungsi protein untuk pertumbuhan, regulasi fungsi dan proses tubuh,
pembentukan kembali protein sel, dan energi, memelihara sistem imunitas tubuh,
sel, cairan tubuh, tulang, kulit, gigi, otot, rambut, darah, dan serum. Katabolisme

7
protein memberi 4 kcal/g. Katalis enzim dibentuk dari protein pada regulasi
pencernaan, absorbsi, metabolisme, dan katabolisme.
Diit protein diklasifikasikan menjadi :
 Protein lengkap, berisi asam amino esensial untuk memelihara jaringan
tubuh dan meningkatkan pertumbuhan. Tubuh tidak dapat mensintesis
asam amino esensial. Tubuh dapat mensintesis asam amino nonesensial
dari sumber lain. Sumber protein lengkap antara lain daging, ikan, susu,
keju, dan telur.
 Protein lengkap sebagian, berisi asam amino untuk memelihara
kehidupan, tetapi tidak meningkatkan pertumbuhan.
 Protein tidak lengkap, tidak berisi asam amino esensial untuk
memelihara kehidupan,membentuk jaringan, dan meningkatkan
pertumbuhan. Sumber protein tidak lengkap antara lain buah dan sayuran,
buncis, roti, sereal, beras, pasta, kacang-kacangan.

C. Lemak

Lemak berfungsi sebagai transport sel, proteksi organ vital, energi,


simpanan energi padajaringan adiposa, absorbsi vitamin, dan transport vitamin
larut lemak. Lemak diklasifikasikan sebagai lemak jenuh dan lemak tidak jenuh.
Daging sapi, daging domba, minyak kelapa, minyak kelapa sawit, dan minyak biji
kelapa sawit mengandung asam lemak jenuh lebih tinggi dan lebih keras. Daging
ayam, ikan dan sayuran berisi asam lemak tidak jenuh lebih tinggi dan lebih
lunak.

D. Vitamin

Vitamin adalah zat organik yang penting bagi tubuh untuk pertumbuhan,
perkembangan, pemeliharaan, dan reproduksi, serta membantu dalam penggunaan
energi nutrient. Vitamin diklasifikasikan sebagai vitamin larut lemak dan vitamin
larut air.

1) Vitamin larut lemak


Vitamin larut lemak disimpan di hati atau jaringan adiposa,
sehingga intake vitaminberlebihan dapat menyebabkan keracunan.
 Vitamin A
Vitamin A berfungsi untuk memelihara penglihatan, memelihara
jaringan epitel,meningkatkan perkembangan tulang dan gigi,
meningkatkan proliferasi sel. Kekurangan vitamin A ditandai
dengan buta senja atau buta total, degenerasi sel keratin yang
menyebabkan infeksi mata, telinga, dan rongga hidung. Kulit
menjadi kasar, kering, dan bersisik, mata kering, perkembangan

8
gigi dan tulang tidak adekuat. Vitamin A disimpan di hati dan
intake berlebihan menyebabkan keracunan.
 Vitamin D
Vitamin D berfungsi untuk mineralisasi tulang, kartilago, dan gigi,
memelihara calcium cairan ekstra selular, dan untuk kontraksi otot.
Kekurangan vitamin D menyebabkan riketsia, kesehatan gigi
kurang, otot kaku dan kejang, osteomalasia (tulang lunak dan
mudah fraktur spontan).
 Vitamin E
Vitamin E berperan sebagai antioksidan yang membantu
memelihara integritas membran sel dan melindungi vitamin A dan
C dari oksidasi. Kekurangan vitamin E ditandai dengan
meningkatnya hemolisis eritrosit, refleks kurang, kerusakan fungsi
neuromuskular, dan anemia.
 Vitamin K
Vitamin K berfungsi untuk pembentukan protrombin dan faktor
pembekuan lain untuk pembekuan darah. Kekurangan vitamin K
dimanifestasikan dengan perdarahan, dan penyakit perdarahan
pada bayi baru lahir.

2) Vitamin larut air


Vitamin larut air disimpan dalam tubuh. Intake berlebihan
diabsorbsi oleh jaringan, dan diekskresikan dalam urine.

 Vitamin B kompleks
Vitamin B1 (thiamine) berfungsi dalam metabolisme
karbohidrat, memelihara fungsi syaraf, nafsu makan dan
pencernaan. Gejala kekurangan vitamin B1 adalah nafsu makan
menurun, apatis, depresi mental, fatigue, konstipasi, edema, gagal
jantung, dan neuritis.
Vitamin B2 (riboflavin) berfungsi dalam metabolisme
protein dan karbohidrat, memelihara kulit dan penglihatan. Gajala
kekurangan vitamin B2 adalah sudut mulut pecah-pecah,
dermatitis, dan peningkatan vaskularisasi kornea dan penglihatan
tidak teratur.
Vitamin B3 (niacin) berfungsi dalam metabolisme
glikogen, regenerasi jaringan, dan sintesis lemak. Kekurangan
vitamin B3 menyebabkan pellagra, ditandai dengan fatigue, sakit
kepala, anoreksi, penurunan berat badan, nyeri abdomen, diare,
dermatitis, gangguan syaraf.

9
Vitamin B12 (cyanocobalamin) berfungsi dalam
membentuk eritrosit matang, dan sintesis DNA dan RNA, absorbsi
vitamin A. Kekurangan vitamin B12 menyebabkan anemi
pernisiosa, dan kerusakan syaraf.
Asam folat berfungsi sebagai ko enzim metabolisme
protein dan pertumbuhan sel, membentuk eritrosit, perkembangan
tulang dan sumsum tulang belakang janin. Tanda kekurangan asam
folat adalah glositis, diare, anemi makrositik, defek kelahiran
(spina bifida).

 Vitamin C
Vitamin C penting untuk absorbsi Fe, melawan infeksi,
penyembuhan luka,pembentukan kolagen, metabolisme beberapa
asam amino. Vitamin C adalah antioksidan, dan melindungi
vitamin A dan E dari oksidasi berlebihan.
Kekurangan vitamin C ditandai dengan penyembuhan
luka kurang, rentan infeksi, retardasi pertumbuhan dan
perkembangan, nyeri sendi, anemi, gusi berdarah.

E. Mineral
Mineral membantu membentuk jaringan tubuh dan regulasi metabolisme
1) Calcium
Calcium berfungsi untuk membentuk dan memelihara tulang dan
gigi, pembekuan darah, tansmisi syaraf, kontraksi dan relaksasi otot,
permeabilitas membran sel. Tanda dan gejala kekurangan calcium adalah
pertumbuhan pendek, ricketsia, osteoporosis, tetani.
2) Magnesium
Magnesium berfungsi untuk pembentukan tulang, relaksasi otot,
sintesis protein. Tanda dan gejala kekurangan magnesium adalah penyakit
ginjal, tremormengakibatkan kejang
3) Sodium
Sodium berfungsi untuk membantu memelihara keseimbangan
cairan tubuh danasam basa. Makanan rendah sodium penting bagi orang
dengan penyakit jantung,hipertensi, edema, gangguan ginjal, penyakit
liver.
4) Potasium/kalium
Fungsi potasium untuk sintesis protein, keseimbangan cairan, dan
regulasi kontraksi otot. Pembatasan potasium dilakukan pada klien dengan
kerusakan/gagal ginjal

10
5) Fosfor
Fosfor berfungsi untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang dan
gigi, keseimbangan asam basa, metabolisme energi, struktur membran sel,
regulasi hormon dan ko enzim. Tanda dan gejala kekurangan fosfor adalah
pertumbuhan pendek, riketsia.
6) Besi (Fe)
Besi berfungsi untuk membawa oksigen melalui hemoglobin dan
myoglobin, unsur pokok sistem enzim. Kekurangan besi ditandai dengan
deplesi simpanan besi, anemi, pucat.

7) Iodine
Fungsi iodine adalah unsur pokok hormon tiroid yang meregulasi
basal metabolisme rate. Kekurangan iodine menyebabkan goiter.

8) Zinc
Fungsi zinc untuk pertumbuhan jaringan, perkembangan dan
penyembuhan, kematangan seksual dan reproduksi, unsur utama beberapa
enzim dalam energi dan metabolime asam nukleat. Kekurangan zinc
menyebabkan kerusakan pertumbuhan, kematangan seksual, dan fungsi
sistem imun, lesi kulit, akrodermatitis, penurunan sensasi rasa dan
penghirupan.
9) Air
Air diperlukan untuk memelihara fungsi sel. Air diperoleh dari
minum cairan dan makan makanan tinggi air, dan dengan oksidasi
makanan. Haus menandakan butuh air dan mendorong seseorang untuk
minum.

2.4 NURSING HEALTH DALAM ISTIRAHAT


1. Istirahat
Istirahat adalah suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional danbebas
dari perasaan gelisah. Istirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali, tapi
juga kondisi yang membtuhkan ketenangan. Terkadang,jalan-jalan di taman, nonton tv,
dan sebagainya juga dapat dikatakan sebagaibentuk istirahat. Keadaan istirahat berarti
berhenti sebentar untuk melepaskanlelah, bersantai untuk menyegarkan diri, atau suatu
keadaan untukmelepaskan diri dari segala hal yang membosankan, menyullitkan bahkan
menjengkelkan (Alimul, 2006).

Sebagai pembanding, klien atau orang sakit tidak beraktifitas tapi mereka sulit
mendapatkan istirahat begitu pula dengan mahasiswa yang selesai ujianmerasa

11
melakukan istirahat dengan jalan-jalan. Oleh karena itu perawatdalam hal ini berperan
dalam menyiapkan lingkungan atau suasana yangnyaman untuk beristirahat bagi klien
atau pasien. Setiap orang memiliki kebiasaanmereka sendiri untuk memperoleh istirahat
dan menemukan cara-cara untukmenyesuaikan sebaik mungkin dengan lingkungan yang
baru atau kondisiyang mempengaruhi kondisi istirahat.

A. Karakteristik istirahat
Terdapat beberapa karakteristik istirahat, misalnya Narrow (1967),yang
dikutip Perry dan Potter 1993, (dalam Alimul 2006),mengemukakan ada 6
karakteristik, yaitu:

1. Merasakan bahwa segala sesuatunya dapat diatasi;


2. Merasa diterima;

3. Mengetahui apa yang sedang terjadi;


4. Bebas dari gangguan ketidaknyamanan;

5. Mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan;

6. Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan.

B. Meningkatkan istirahat
Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan untuk memperoleh
istirahat yang cukup. Dalam kesehatan komunitas dan rumah, perawatmembantu
klien mengembangkan perilaku istirahat dan relaksasi. Halini mencakup saran-
saran perubahan lingkungan atau kebiasaan gaya. Istirahat dan tidur merupakan
kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhioleh semua orang. Dengan istirahat
dan tidur yang cukup, tubuh baru dapatberfungsi secara optimal. Istirahat dan
tidur sendiri memiliki makna yangberbeda pada setiap individu.

Tidur merupakan suatu keadaaan perilaku individu yang relative tenang


disertai peningkatan ambang rangsangan yang tinggi terhadap stimulus dariluar.
Keadaan ini bersifat teratur, silih berganti dengan keadaan terjaga(bangun), dan
mudah dibangunkan, (Hartman). Pendapat lain jugamenyebutkan bahwa tidur
merupakan suatu keadaan istirahat yang terjadidalam suatu waktu tertentu,
berkurangnya kesadaran membantu memperbaikisistem tubuh/memulihkan
energi. Tidur juga sebagai fenomena dimanaterdapat periode tidak sadar yang
disertai perilaku fisik psikis yang berbedadengan keadaan terjaga.

Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dalam istirahat tidur:


1. Mengidentifikasifaktor yang mempengaruhi masalah tidur

2. Mengurangi distraksi lingkungan dan hal mengganggu tidur

12
3. Anjurkan pasien tidur saat mengantuk
4. Membuat pasien untuk memicu tidur

5. Meningkatkan aktivitas pada siang hari


6. Memberikan diazepam dalam tindakan pengobatan
7. Mengurangi potensial cedera sebelum tidur

8. Memberikan pendidikan kesehatan dan rujukan

2. Tidur
Status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap
lingkunan menurun. Tidur juga dikatakan merupakan keadaan tidak sadar dimana
individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensoris yang sesuai (Guyton, 1986 dalam
Alimul 2006), atau juga dapat dikatakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang relatif,
bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu
urutan siklus yang berulang, dengan ciri adanya aktivitas yang minimum, memiliki
kesadaran yang bervariasi, terdapat perubahan proses fisiologis dan terjadi penurunan
respons terhadap rangsangan dari luar.
A. Fisiologi Tidur
Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang otak,
yaitu: Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region
(BSR). RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang
dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran, memberi stimulus visual,
pendengaran, nyeri, dan sensori raba serta emosi dan proses berfikir. Pada saat
sadar, RAS melepaskan katekolamin, sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan
serum serotonin dari BSR. (Hidayat, 2008).

Ritme Sirkadian
Setiap makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang berbeda.
Pada manusia, bioritme ini dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan dengan faktor
lingkungan (misalnya: cahaya, kegelapan, gravitasi dan stimulus
elektromagnetik). Bentuk bioritme yang palingumum adalah ritme sirkadian yang
melengkapi siklus selama 24 jam. Dalam hal ini, fluktuasi denyut jantung,
tekanan darah, temperature, sekresi hormon, metabolism dan penampilan serta
perasaan individu bergantung pada ritme sirkadiannya.
Tidur adalah salah satu irama biologis tubuh yang sangat kompleks.
Sinkronisasi sirkadian terjadi jika individu memiliki pola tidur-bangun yang
mengikuti jam biologisnya. Individu akan bangun pada saat ritme fisiologis paling
tinggi atau paling aktif dan akan tidur pada saat ritme tersebut paling rendah.

13
B. Tahapan Tidur
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan bantuan alat
elektroensefalogram (EEG), elektro-okulogram (EOG), dan elektrokiogram
(EMG), diketahui ada dua tahapan tidur, yaitu non-rapid eye movement (NREM)
dan rapid eye movement (REM). (Asmadi, 2008).
1) Tidur NREM
Tidur NREM disebut juga sebagai tidur gelombang-pendek karena
gelombang otak yang ditunjukkan oleh orang yang tidur lebih pendek
daripada gelombang alfa dan beta yang ditunjukkan orang yang sadar.
Pada tidur NREM terjadi penurunan sejumlah fungsi fisiologi tubuh. Di
samping itu, semua proses metabolic termasuk tanda-tanda
vital,metabolism, dan kerja otot melambat. Tidur NREM sendiri terbagi
atas 4 tahap (I-IV). Tahap I-II disebut sebagai tidur ringan (light sleep) dan
tahap III-IV disebut sebagai tidur dalam (deep sleepatau delta sleep).
2) Tidur REM
Tidur REM biasanya terjadi setiap 90 menit dan berlangsung
selama 5-30 menit. Tidur REM tidak senyenyak tidur NREM, dan
sebagian besar mimpi terjadi pada tahap ini. Selama tidur REM, otak
cenderung aktif dan metabolismenya meningkat hingga 20%. Pada
tahapindividu menjadi sulit untuk dibangunkan atau justru dapat bangun
dengan tiba-tiba, tonus otot terdepresi, sekresi lambung meningkat, dan
frekuensi jantung dan pernapasan sering kali tidak teratur.
Selama tidur, individu melewati tahap tidur NREM dan REM.
Siklus tidur yang komplet normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan
setiap orang biasanya melalui empat hingga lima siklus selama 7-8 jam
tidur. Siklus tersebut dimulai dari tahap NREM yang berlanjut ke tahap
REM. Tahap NREM I-III berlangsung selama 30 menit, kemudian
diteruskan ke tahap IV selama ± 20 menit. Setelah itu, individu kembali
melalui tahap III dan II selama 20 menit. Tahap I REM muncul
sesudahnya dan berlangsung selama 10 menit.

C. Faktor yang Mempengaruhi Kuantitas dan Kualitas Tidur

1. Penyakit
Penyakit dapat menyebabkan nyeri atau distress fisik yang dapat
menyebabkan gangguan tidur. Sakit dapat mempengaruhi kebutuhan tidur
seseorang. Banyak penyakityang memperbesar kebutuhan tidur, misalnya
penyakit yang disebabkan oleh infeksi, namun banyak juga penyakit yang
menjadikan klien kurang atau bahkan tidak bisa tidur, misalnya nyeri habis

14
operasi.Individu yang sakit membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak
daripada biasanya di samping itu, siklus bangun-tidur selama sakit juga dapat
mengalami gangguan.

2. Lingkungan
Faktor lingkungan dapat membantu sekaligus menghambat proses tidur.
Tidak adanya stimulus tertentu atau adanya stimulus dapat menghambat upaya
tidur. Sebagai contoh, temperatur yang tidak nyaman atau ventilasi yang buruk
dapat mempengaruhi tidur seseorang. Akan tetapi, seiring waktu individu bisa
beradaptasi dan tidak lagi terpengaruh dengan kondisi tersebut.

3. Latihan dan Kelelahan


Kondisi tubuh yang lelah dapat mempengaruhi pola tidur seseorang.
Semakin lelah seseorang, semakin pendek siklus tidur REM yang dilaluinya.
Setelahberistirahat biasanya siklus REM akan kembali memanjang.

4. Gaya Hidup
Individu yang sering berganti jam kerja harus mengatur aktivitasnya agar
bisa tidur pada waktu yang tepat.

5. Stress Emosional
Ansietas dan depresi sering kali mengganggu tidur seseorang. Kondisi
ansietas dapat meningkatkan kadar norepinfrin darah melalui stimulasi system
saraf simapatis.Kondisi ini menyebabkan berkurangnya siklus tidur NREM
tahap IV dan tidur REM sertaseringnya terjaga saat tidur.

6. Stimulant dan Alkohol


Kafein yang terkandung dalam beberapa minuman dapat merangsang
susunan syaraf pusat (SSP) sehingga dapat mengganggu pola tidur. Sedangkan
konsumsi alkohol yang berlebihan dapat mengganggu siklus tidur REM.
Ketika pengaruh alkohol telah hilang, individu sering kali mengalami mimpi
buruk.

7. Diet
Penurunan berat badan dikaitkan dengan penurunan waktu tidur dan
seringnya terjaga di malam hari. Sebaliknya, penambahan berat badan
dikaitkan dengan peningkatan total tidur dan sedikitnya periode terjaga di
malam hari.

8. Merokok

15
Nikotin yang terkandung dalam rokok memiliki efek stimulasi pada tubuh.
Akibatnya, perokok sering kali kesulitan untuk tidur dan mudah terbangun di
malam hari.

9. Medikasi
Obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang.
Hipnotik dapat mengganggu tahap III dan IV tidur NREM, metabloker dapat
menyebabkan insomnia dan mimpi buruk, sedangkan narkotik (misalnya:
meperidin hidroklorida dan morfin (yang biasanya di gunakan dalam
pengobatan saat perang)) diketahui dapat menekan tidur REM dan
menyebabkan seringnya terjaga di malam hari.

10. Motivasi
Keinginan untuk tetap terjaga terkadang dapat menutupi perasaan lelah
seseorang. Sebaliknya, perasaan bosan atau tidak adanya motivasi untuk
terjaga sering kali dapat mendatangkan kantuk.

11. Lingkungan
Keadaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seseorang dapat
mempercepat terjadinya proses tidur.

D. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan


Istirahat Tidur
1. Pengkajian
Aspek yang perlu dikaji pada klien untuk mengidentifikasi mengenai
gangguan kebutuhan istirahat dan tidur meliputi pengkajian mengenal:
a. Riwayat tidur
 Pola tidur, seperti jam berapa klien masuk kamar untuk tidur, jam
berapa biasa bangun tidur, dan keteraturan pola tidur klien;
 Kebiasaan yang dilakukan klien menjelang tidur, seperti membaca
buku, buang air kecil, dan lain-lain;
 Gangguan tidur yang sering dialami klien dan cara mengatasinya;
 Kebiasaan tidur siang; apakah klien biasa tidur siang? Jam berapa?
Berapa lama?
 Lingkungan tidur klien. Bagaimana kondisi lingkungan tidur
apakah kondisinva bising, gelap, atau suhunya dingin? dan lain
lain;
 Peristiwa yang baru dialami klien dalam hidup. Perawat
mempelajari apakah peristiwa, yang dialami klien, yang
menyebabkan klien mengalami gangguan tidur?;

16
 Status emosi dan mental klien. Status emosi dan mental
memengaruhi terhadap kemampuan klien untuk istirahat dan tidur.
Perawat perlu mengkaji mengenai status emosional dan mental
klien, misalnya apakah klien mengalami stres emosional atau
ansietas?, juga dikaji sumber stres yang dialami klien

b. Perilaku deprivasi tidur yaitu manifestasi fisik dan perilaku yang timbul
sebagai akibat gangguan istirahat tidur, seperti:
 Penampilan wajah, misalnya adakah area gelap di sekitar mata,
bengkak di kelopak mata, konjungtiva kemerahan, atau mata yang
terlihat cekung;
 Perilaku yang terkait dengan gangguan istirabat tidur, misalnya
apakah klien mudah tersinggung, selalu menguap, kurang
konsentrasi, atau terlihat bingung;
 Kelelahan, misalnya apakah klien tampak lelah, letih, atau lesu.

c. Gejala Klinis
Gejala klinis yang mungkin muncul seperti; perasaan lelah, gelisah, emosi,
apetis, adanya kehitaman di daerah sekitar mata bengkak, konjungtiva
merah dan mata perih, perhatian tidak fokus, ataupun sakit kepala pada
klien.

d. Penyimpangan Tidur
Penyimpangan ini mengkaji penyimpangan tidur seperti insomnia,
somnambulisme, enuresis, narkolepsi, night terrors, mendengkur, dan lain-
lain.

e. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik ini meliputi:
 Tingkat energi, seperti terlihat kelelahan, kelemahan fisik, terlihat
lesu.
 Ciri-ciri diwajah, seperti mata sipit, kelopak mata sembab, mata
merah, dan adanya semangat.
 Ciri-ciri tingkah laku, seperti oleng/ sempoyongan, menggosok-
gosok mata, bicara lambat, ataupun sikap loyo.
 Data penunjang yang menyebabkan adanya masalah potensial,
seperti obesitas, eviasi septum, TD rendah, RR dangkal dan dalam.

f. Diagnosa keperawatan
Diagnosis keperawatan yang mungkin ditemukan pada klien dengan
gangguan pemenuhan istirabat tidur menurut Asmadi (2008), antara lain:

17
 Gangguan pola tidur disebabkan karena ansietas yang klien,
lingkungan yang tidak kondusif untuk tidur (misalnya, lingkungan
yang bising), ketidakmampuan mengatasi stres yang dialami, dan
nyeri akibat penyakit yang diderita, Insomnia, hiperinsomnia,
kehilangan tidur REM, dan ketakutan.
 Perubahan proses berpikir disebabkan oleh terjadinya deprivasi
tidur.
 Gangguan harga diri terutama diatami pada klien yang mengalami
enuresis.
 Risiko cedera terutama pada klien yang menderita
somnambulisme. Klien melakukan aktivitas tanpa disadari
sehingga berisiko terjadinya kecelakaan, bisa berupa jatuh dari
tempat tidur, turun tangga, atau membentur tembok.

2. Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik ini dilakukan melalui:
 Elektroecepalogram (EEG).
 Elektromipogram (EMG).
 Elektrookulogram (EOG).

3. Intervensi
Intervensi keperawatan adalah panduan untuk perilaku spesifik yang
diharapkan dari klien, atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat.
Intervensi dilakukan untuk membantuk klien mencapai hasil yang diharapkan
dalam asuhan keperawatan.

4. Implementasi
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan
yang telah disusun pada tahap perencanaan. Implementasi dilakukan sesuai
dengan intervensi dan kebutuhan klien.

5. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan untuk
mengetahui sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai. Evaluasi
ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil akhir yang teramati dengan
tujuan dan kriteria hasil yang dibuat dalam rencana keperawatan.
Adapun komponen evaluasi secara berurutan adalah sebagai berikut:
1) menentukan kriteria, standar, dan pertanyaan evaluasi.
2) mengumpulkan data mengenai keadaan klien terbaru.
3) menganalisa dan membandingkan data terhadap kriteria dan standar.
4) merangkum hasil dan membuat kesimpulan.
5) melaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan.

18
E. Gangguan Tidur yang UmumTerjadi
1. Insomnia
Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara
kualitasmaupun kuantitas. Gangguan tidur ini umumnya ditemui pada individu
dewasa.Penyebabnya bisa karena gangguan fisik atau karena faktor mental
seperti perasaan gundah atau gelisah. Ada tiga jenis insomnia:
a. Insomnia inisial: Kesulitan untuk memulai tidur.
b. Insomnia intermiten: Kesulitan untuk tetap tertidur karena seringnya
terjaga.
c. Insomnia terminal: Bangun terlalu dini dan sulit untuk tidur kembali.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi insomnia antara


lain dengan mengembangkan pola tidur-istirahat yang efektif melalui olahraga
rutin, menghindari rangsangan tidur di sore hari, melakukan relaksasi sebelum
tidur (misalnya: membaca, mendengarkan musik, dan tidur jika benar-benar
mengantuk).

2. Parasomnia
Parasomnia adalah perilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul
saat seseorang tidur. Gangguan ini umum terjadi pada anak-anak. Beberapa
turunan parasomnia antara lainsering terjaga (misalnya: tidur berjalan, night
terror), gangguan transisi bangun-tidur(misalnya: mengigau), parasomnia yang
terkait dengan tidur REM (misalnya: mimpi buruk), dan lainnya (misalnya:
bruksisme).

3. Hipersomnia
Hipersomnia adalah kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yang
berkelebihan terutamapada siang hari. Gangguan ini dapat disebabkan oleh
kondisi tertentu, seperti kerusakan system saraf, gangguan pada hati atau
ginjal, atau karena gangguan metabolisme (misalnya: hipertiroidisme). Pada
kondisi tertentu, hipersomnia dapat digunakan sebagai mekanismekoping
untuk menghindari tanggung jawab pada siang hari.

4. Narkolepsi
Narkolepsi adalah gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul
secara tiba-tibapada siang hari. Gangguan ini disebut juga sebagai “serangan
tidur” atau sleep attack. Penyebab pastinya belum diketahui. Diduga karena
kerusakan genetik system saraf pusat yang menyebabkan tidak terkendali

19
lainnya periode tidur REM. Alternatif pencegahannya adalah dengan obat-
obatan, seperti: amfetamin atau metilpenidase, hidroklorida, atau dengan
antidepresan seperti imipramin hidroklorida.
5. Apnea Saat Tidur dan Mendengkur
Apnea saat tidur atau sleep adalah kondisi terhentinya nafas secara
periodik pada saat tidur. Kondisi ini diduga terjadi pada orang yang mengorok
dengan keras, sering terjaga di malam hari, insomnia, mengatup berlebihan
pada siang hari, sakit kepala di siang hari, iritabilitas, atau mengalami
perubahan psikologis seperti hipertensi atau aritmia jantung. Mendengkur
sendiri disebabkan oleh adanya rintangn dalam pengairan udara di hudung dan
mulut pada waktu tidur, biasanya disebabkan oleh adenoid, amandel atau
mengendurnya otot di belakang mulut.

6. Enuresa
Enuresa merupakan buang air kecil yang tidak disengaja pada waktu tidur,
atau biasa disebut isilah mengompol. Enuresa dibagi menjadi dua jenis:
enuresa noktural: merupakanamengompol di waktu tidur, dan enuresa diurnal,
mengompol saat bangun tidur. Enuresanoktural umumnya merupakan
gangguan pada tidur NREM.

20
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dapat disimpulkan, bahwa perawat mempunyai peran pada pasien, yaitu meliputi peran
perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan,peran perawat sebagai koordinator,perawat sebagai
edukator,perawat sebagai kolaborator,dan peran perawat sebagai konsultan. Peran perawat yang
cukup dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu perawat sebagai advokat dan perawat sebagai
pembaharu. Selain itu, perawat berperan dalam pemenuhan kebutuhan tidur dan postur tubuh.

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan yang mutlak harus dipatuhi oleh semua orang.
Dengan istirahat yang cukup,tubuh dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri
memiliki makna yang berbeda pada setiap individu.Tidur adalah salah satu bentuk istirahat yang
terjadi secara berulang-ulang dalam perubahan status kesadaran yang terjadi pada periode
tertentu. Jikaseseorangmemperolehistirahat yang cukup, mereka akanmerasatenaga mereka telah
pulih kembali.

21
DAFTAR PUSAKA

Kasiati dan Ni Wayan Dwi Rosmalawati. 2016. Kebutuhan Dasar Manusia I


Harnanto, Adi Mardi dan Sunarsih Rahayu. 2016. Kebutuhan Dasar Manusia II.
Alimul.H.Aziz. 2006. Pengantar KDM dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Dwi Rosmalawati, Ni wayan. 2016. Kebutuhan Dasar Manusia I. Jakarta: Salemba Medika.

22
SOAL
1. Disebut apakah sejumlah energi yang dibutuhkan untuk aktivitas saat istirahat?
A. Metabolisme
B. Katabolisme
C. Anabolisme
D. Basal metabolisme
E. Elektrolit

2. Berapakah energi yang dihasilkan oleh lemak dalam proses katabolisme?


A. 4 kcal/g
B. 5 kcal/g
C. 7 kcal/g
D. 9 kcal/g
E. 12 kcal/g

3. Dalam struktur dan fungsi nutrient,nutrient dibagi menjadi 6 kategori salah satunya yaitu :
A. Laktosa
B. gula
C. lemak
D. Kalsium
E. Kalium

4.Dalam struktur dan fungsi nutrient pada mineral,mineral memiliki beberapa fungsi dalam
membentuk jaringan tubuh,berikut dibawah ini yang BUKAN termasuk fungsi mineral :
A. Membentuk dan memelihara tulang
B. Pembekuan darah
C. Sistesis protein
D. Regulasi kontraksi otot

23
E. Memompa darah ke seluruh tubuh

5. Perilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul saat seseorang tidur, disebut ?
A. Parasomnia
B. Hipersomnia
C. Insomnia
D. Narkolepsi
E. Enuresa

6. Perilaku pada pertanyaan no 1 diderita oleh ....


A. anak-anak
B. remaja
C. dewasa muda
D. dewasa tengah
E. lanjut usia

7. Pasien yang mengalami hipersomnia adalah pasien dengan penyakit ...., kecuali ....
A. hipotiroidisme
B. hipertiroidisme
C. CKD
D. sirosis
E. hepatitis

8. Karena struktur anatomi individu berbeda maka intervensi keperawatan harus secara
individual dan sesuai dengan kebutuhan individu seperti dibawah ini.
1. Merasakan bahwa segala sesuatunya dapat diatasi.
2. Merasa diterima.
3. Mengetahui apa yang sedang terjadi.
4. Bebas dari gangguan ketidaknyamanan.

24
5. Tidur dengan nyaman.
Diantara karakteristik di atas, yang tidak termasuk karakteristik istirahat menurut Narrow (1967),
yang dikutip Perry dan Potter 1993, adalah ...
A. 1 dan 2
B. 4 dan 5
C. 5 dan 6
D. 3 dan 4
E. 1 dan 6

9. Dibawah ini salah satu faktor mempengaruhi kuantitas dan kualitas tidur adalah :
A. Merokok
B. Makanan
C. Berolahraga
D. Buah
E. Banyak minum

10. Dalam memperoleh Istirahat yang cukup, pilihlah beberapa manfaat dari istirahat yang
cukup:
1. meningkatkan kekebalan tubuh
2. Memperkuat daya ingat
3. Meningkatkan produktivitas dan konsentrasi
4. Mengatur metabolisme
A. 1 dan 3
B. 1 dan 2
C. 2 dan 3
D. 1,2, dan 4
E. benar semua

25

Anda mungkin juga menyukai