Vektor Revisi 2
Vektor Revisi 2
Vektor Revisi 2
vektor. Masih ingat kah kalian mengenai besaran skalar dan vektor? Bagaimana cara
membedakannya? Coba simak uraian dibawah ini.
Pada saat anda menghitung luas sebuah bujur sangkar, maka anda hanya
menyebutkan angka (nilai) nya saja, misalkan 25 cm3. Demikian pula, pada saat anda
membeli dan menimbang satu keranjang buah jeruk, maka pada timbangannya tertera
angka yang menunjukan masa jeruk tersebut, misalkan 3kg. Pernyataan tersebut
sudah cukup bagi anda untuk mengetahui luas jajar genjang dan masa jeruk, anda
tidak membutuhkan arah untuk mengetahui luas jajar genjang dan masa jeruk.
Demikian pula dengan waktu, volume, masa jenis, dan sebagainya. Besaran-besaran
tersebut merupakan besaran skalar, yaitu suatu besaran yang hanya mempunyai nilai
saja, tetapi tidak mempunyai arah. Aljabar yang berlaku bagi besaran scalar adalah
aljabar bilangan real biasa.
Jika sebuah jeruk tadi yang ada beli tadi, berada dalam genggaman tangan anda,
yang mulanya diam, kemudian terjatuh. Apa yang ada amati? Buah jeruk tersebut
jatuh kearah lantai, yang disebabkan oleh gravitasi bumi (gaya). Pada gerak jeruk,
dari keadaan diam bergerak dengan kecepatan yang terus bertambah dengan arah
kebawah hingga menyentuh lantai. Besaran gaya dan besaran kecepatan yang
demikian itu disebut besaran vektor, yaitu suatu besaran yang mempunyai nilai
sekaligus arah, dan didalamnya berlaku aljabar khusus yang dikenal sebagai aljabar
vektor. Jadi dapat disimpulkan vektor adalah besaran memiliki besar (nilai) dan arah.
1
A. Vektor di Bidang (R2) dan Ruang (R3)
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi dengan berbasis pendekatan inkuiri dalam
pembelajaran vektor bidang dan ruang diharapkan siswa bisa bekerjasama,
berani mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan, percaya diri,
konsisten dan disiplin serta siswa dapat mengetahui vektor bidang dan
ruang, dapat menentukan vektor posisi dan panjang vektor, serta dapat
menentukan vektor satuan dan kesamaan dua vektor dengan rasa ingin tahu,
tanggung jawab, bersikap jujur, santun dan pantang menyerah, serta mampu
berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik.
Suatu vektor dapat ditulis dengan notasi huruf kecil yang dicetak tebal
misalnya: a,b,c,…,p,q,r,…,u,v,w,… dan seterusnya, atau cara lain untuk
penulisan vektor seperti: u , v , w … dan seterusnya atau seperti u , v , w … dan
seterusnya, dan cara lain untuk menuliskan vektor adalah dengan
menggunakan notasi huruf kecil yang dibubuhi tanda panah diatas huruf itu,
misalnya: a⃗ , b⃗ , c⃗ , … , ⃗p , ⃗q , r⃗ , … , ⃗u , ⃗v , ⃗
w … dan seterusnya.
A
Gambar 1. Vektor ⃗
AB
Vektor ini dinyatakan sebagai ruas garis berarah ⃗
AB atau sebagai
vektor tunggal a⃗ . Dalam hal ini, ruas garis berarah ⃗
AB dinamakan sebagai
wakil dari vektor a⃗ , titik A dinamakan titik pangkal, dan titik B dinamakan
titik ujung.
Vektor di R2 (bidang atau dua dimensi) artinya vektor yang hanya
mempunyai dua komponen, yaitu x dan y, misal untuk penulisannya adalah
2
( xy)
a⃗ = disebut vektor kolom, atau a⃗ =(x , y) disebut vektor baris, atau
a⃗ =xi+ yj disebut vektor basis. Vektor di R3 (Ruang atau tiga dimensi) artinya
vektor yang mempunyai 3 komponen, yaitu komponen x, y, dan z, misal
()
x
⃗ y atau b=(
penulisannya adalah b= ⃗ x , y , z ) atau b=xi+
⃗ yj+ zk .
z
vektor posisi dari A(x,y) terhadap titik O(0,0). Dituliskan ⃗ ( xy), begitu
OA =
()
x
⃗
juga untuk R jika A(x,y,z) dituliskan OA = y .
3
Contoh soal 1
Tentukan vektor posisi pada titik-titik dibawah ini dalam bentuk vektor
kolom dan basis
3
a. A(2,3) b. B(2,-3,1)
Penyelesaian:
a. Vektor posisi titik A(2,3) adalah
Vektor kolom: ⃗
OA =
2
3 ()
Vektor basis: ⃗
OA =2 i+3 j
b. Vektor posisi titik B(2,-3,1)
()
2
Vektor kolom: ⃗
OB = −3
1
Vektor basis: ⃗
OA =2 i−3 j+k
⃗ 2
()
OA = , artinya dari O menuju A kita bergerak sejauh 2 satuan
3
panjang pada arah sumbu-X positif dan 3 satuan panjang pada arah
sumbu-Y positif.
Aktivitas Siswa 1
Memahami vektor posisi dari dua titik
Kita mau bergerak dari A(2,1) menuju B(4,3) berarti
a. Kita bergerak sejauh … satuan pada sumbu-X posistif dan sejauh…
satuan panjang pada sumbu-Y positif
b. Dapat dituliskan ⃗
AB= (……)
c. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa jika A ( x 1 , y 1 ) dan B ( x2 , y 2 )
maka ⃗
AB= (…… ……)
Sama dengan vektor R2, maka di R3 dapat disimpulkan bahwa jika
A ( x 1 , y 1 , z 1 ) dan B ( x2 , y 2 , z 2 ) maka
4
( )
x 2−x 1
⃗
AB= y 2− y1
z 2−z 1
Contoh soal 2
Tentukan komponen-komponen vektor ⃗
AB jika A ( 2,4 ,−1 ) dan A ( 5,2,3 )
.
Penyelesaian:
( )( )( )
x 2−x 1 5−2 3
⃗
AB= y 2− y1 = 2−4 = −2
z 2−z 1 3−(−1) 4
Panjang vektor ⃗
OA atau a⃗ titik pangkalnyadi O(0,0) dan vektor posisi
dari A(x,y) dapat dinotasi dengan |⃗
OA| atau |⃗a|, agar kita lebih paham
bagaimana merumuskan panjang vektor, kerjakan kemudian diskusikan
dengan teman kelompok anda.
Kegiatan siswa 2
a. Vector di R2
Jika ⃗
OA = ( xy), maka berdasarkan teorema Pythagoras diperoleh:
5
OA =√( …)2 +(…)2
⃗
⃗
OA =√
b. Vector di R3
|⃗
O B |=√ (…) +(…)
' 2 2
|⃗
O B '|=√ …
selanjutnya
2
|⃗
O B| =z 2 +¿
|⃗
O B|= √ z + ¿ ¿
2
|⃗
O B|= √ z 2+ …
|⃗
O B|= √
Simpulkan yang ada peroleh dari aktivitas a dan b diatas, bagaimana
hipotesis kelompok anda, presentasikan didepan kelas kemudian
bandingkan dengan kelompok yang lain jawaban kelompok anda.
Selanjutnya, kerjakan contoh soal dibawah ini. Kemudian pahami.
Contoh soal 3
1. Tentukan panjang vektor berikut
()
3
a. a⃗ =
8
6() b. a⃗ = 6
−2
2. Diketahui titik P(1,2,4) dan Q(2,4,6). Tentukan panjang vektor ⃗
PQ
6
Penyelesaian:
1. a. |⃗a|= √ 82 + …2=√ …=…
b. |⃗a|= √ 32 +… 2+(−…)2=√ …=…
( )( )( )
x 2−x 1 2−… …
2. ⃗
PQ = y − y = 4−… = …
2 1
z 2−z 1 6−… …
Untuk memeriksa hasil vektor satuan yang kita cari adalah benar
dengan cara |a^|=1. Karena vektor satuan adalah suatu vektor yang
ternormalisasi maka hasil dari panjang vektor satuan adalah satu.
|a^|=1
Contoh soal 4
Tentukan vektor satuan dari vektor a⃗ =(−2,3,6).
Penyelesaian:
|⃗a|= √−22 +32 +6 2=√ 49=7
⃗
a
Jadi a^ =
|⃗a|
7
a^ =
7
= (
(−2,3,6) −2 3 6
, ,
7 7 7 )
Sekarang kita sudah mendapatkan hasil dari vektor satuan dari vektor a⃗ ,
sekarang coba anda buktikan apakah vektor satuan tersebut memiliki
panjang satuan yaitu sama dengan 1. Diskusikan dengan kelompok
anda.
|a^|=1
a⃗ a⃗ −⃗a
Dua buah vektor dikatakan sama jika panjang dan arahnya sama, jika
panjangnya sama tetapi arahnya berlawanan maka disebut dengan vektor
lawan. Vektor lawan dari a⃗ adalah −⃗a .
Contoh soal 5
Diketahui segienam berarturan ABCDEF tentukan suatu vector yang
a. Sama dengan ⃗
AB
b. Vector yang berlawanan ⃗
AF
8
Penyelesaian:
a. Vector yang sama dengan ⃗
AB adalah ⃗
ED
b. Vector yang berlawanan dengan ⃗ FA atau ⃗
AF adalah ⃗ DC
()()
a1 b1
a2 = b2 ↔ a1=b 1 , a2 =b2 , a3=b 3
a3 b3
Contoh soal 6
() ()
4 x
Tentukan nilai x, y dan z jika y = 3
2 z
Penyelesaian:
()()
… x
y = … , maka x=…., y=…. dan z=…..
… z
LATIHAN 1
1. Tentukan panjang dari vektor-vektor berikut.
9
()
1
a. ()
2
3
c. 2
3
()
−2
b. ( )
−4
3
d. 3
6
()
3
a. ( )
4
−3
c. −2
6
()
12
b. ( )
−5
12
d. 3
4
6. Diketahui koordinat titik A(4 ,−1) dan B(6,2) tentukan vektor posisi
dan panjang vektor dari ⃗
AB
() ()
2 k
7. Panjang vektor ⃗
p= 3 sama panjang vektor q
⃗ = 3 , tentukan nilai dari
0 2
k
8. Tentuka x, y dan z dari
( )()
1 1
a. −1 = y
6 z
10
()( )
2 x− y
b. 4 = x+ y
2
9 x
()( )
3 x
c. 4 = x−z
6 xy
9. Tentukan suatu vektor yang besarnya sama, tetapi arahnya berlawanan
dengan vektor berikut
( ) () ( )
1 5 −2
a. 3 b. 2 c. −3
−4 6 −4
10. Diketahui vektor a⃗ =4 i−5 j+3 k dan titik P(2,-1,3). Jika panjang ⃗
PQ
sama dengan panjang a⃗ dan ⃗
PQ berlawanan arah dengan a⃗ maka
tentukan koordinat Q
B. Operasi Vektor
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi dengan berbasis pendekatan inkuiri dalam
pembelajaran operasi vektor diharapkan siswa bisa bekerjasama, berani
mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan, percaya diri, konsisten
dan disiplin serta siswa dapat memahami operasi penjumlahan vektor, dapat
menemukan sifat-sifat penjumalahan dan pengurangan vektor, serta dapat
menemukan sifat-sifat perkalian skalar dengan vektor dengan rasa ingin
tahu, tanggung jawab, bersikap jujur, santun dan pantang menyerah, serta
mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik.
11
Menentukan jumlah vektor a⃗ dengan vektor b⃗ adalah dengan
cara memindahkan vektor b⃗ (tanpa mengubah besar dan arahnya),
tetapi titik pangkal vektor b⃗ berimpit dengan titik pangkal vektor a⃗ .
Vektor c⃗ =⃗a + b⃗ adalah vektor yang titik pangkal persekutuan vektor a⃗
dan vektor b⃗ yang telah dipindahkan, serta vektor ini berimpit dengan
diagonal jajargenjang yang dibentuk oleh vektor a⃗ dan vektor b⃗ yang
telah dipindahkan tadi.
Contoh soal 6
()() ( ) ()
2 1
a⃗ + ⃗b= + =
1 3
2+1
1+3
=
3
4
Jika kita gambar akan terlihat seperti gambar dibawah ini.
b. Aturan Segitiga
12
vektor a⃗ dengan vektor b⃗ atau c⃗ =⃗a + b⃗ dapat ditentukan dengan
cara memindahkan vektor b⃗ (tanpa mengubah besar dan arahnya),
sehingga titik pangkal vektor b⃗ berimpit dengan titik ujung dari vektor
a⃗ . Vektor c⃗ =⃗a + b⃗ diperoleh dengan menghubungkan titik pangkal
vektor a⃗ dengan titik ujung vektor b⃗ yang telah dipindahkan tadi.
Penjumlahan seperti itu lah yang dikenal sebagai aturan segitiga.
Contoh soal 7
Diketahui vector seperti gambar dibawah
A C
B B
Tentukan suatu vector yang mewakili ⃗
AB+ ⃗
BC
Penyelesaian
⃗
AB+ ⃗
BC=⃗
AC A
C
13
Gambar 6. Sifat komutatif pada penjumlahan
Aktivitas Siswa 3
Pembuktian Sifat Komutatif dalam penjumlahan vektor
⃗ (b , b , b )
Misalkan a⃗ =( a 1 , a2 , a3 ) dan b= 1 2 3
a⃗ + ⃗b = ( a 1 , a 2 , a3 ) + ( … ,… ,… )
= ( a 1+ … , a2 +… , a3 +… )
= ( …+ a1 , …+a2 , …+a 3) [sifat komutatif bil.riil]
= ( … , … , … ) + ( a1 , … , … )
= …+ …
Apakah terbukti sifat komutatif diatas? Presentasikan didepan
kelas.
2) Asosiatif
Perhatikan gambar berikut:
14
Gambar 7. Sifat asosiatif pada penjumlahan vector
⃗ ⃗c ) diwakilkan oleh ⃗z ,
Gambar diatas menunjukan bahwa a⃗ +(b+
berlaku sifat asosiatif penjumlahan vector sebagai berikut.
a⃗ + ⃗b+ c⃗ =( ⃗a + b⃗ ) +⃗c =⃗a + ( ⃗b+ ⃗c )
Kegiatan siswa 4
Mengetahui sifat-sifat dalam penjumalahan
Berdasarkan pembuktian sifat komutatif yang anda buktikan tadi
coba buktikan kembali sifat lainnya.
1. Buktikan penjumlahan sifat asosiatif
15
a⃗ + ⃗b+ c⃗ =( ⃗a + b⃗ ) +⃗c =⃗a + ( ⃗b+ ⃗c )
2. Buktikan bahwa terdapat elemen identitas dalam
penjumlahan
0⃗ + ⃗a=⃗a + ⃗0
3. Buktikan bahwa terdapat vector negative dalam penjumlahan
a⃗ +(−⃗a )=⃗0
Bandingkan jawaban anda, dan presentasikan hasil anda didepan
kelas.
() ()
x1 x2
kolom menjadi a⃗ = y 1 dan b⃗ = y 2 .Sehingga,
z1 z2
( )( )
x1 x2
⃗
a⃗ + b= y 1 + y 2 =¿
z1 z2
Contoh soal 8
Diketahui vector-vektor a⃗ =3 i+ 6 j+2 k dan a⃗ =2 i+ j+ 4 k tentukanlah
hasil penjumlahan vector a⃗ + ⃗b
Penyelesaian:
()( ) ( )
3 … 3+…
a⃗ + ⃗b= 6 + … = 6+ … =… i+ … j+… k
2 … 2+…
2. Pengurangan Vektor
16
Operasi pengurangan merupakan invers dari operasi penjumlahan
sehingga operasi pengurangan vektor dapat diubah menjadi operasi
penjumlahan vektor.
Cara mengubahnya adalah:
⃗ a +(−b)
a⃗ −b=⃗ ⃗
Contoh soal 9
⃗
Diketahui a⃗ =(3,2) dan b=(2,0) . Tentukan vector a⃗ −b⃗ .
Penyelesaian:
() () ()
3 2 1
a⃗ −b⃗ = − = =(1,2)
2 0 2
Bila digambarkan seperti gambar dibawah ini:
Contoh soal 10
Diketahui titik-titik A(2,3,1) dan B(3,2,5). Tentukan komponen-
komponen vector ⃗
AB
Penyelesaian
()()( )()
… … …−… …
AB= ⃗b−⃗a= … − … = …−… = …
⃗
… … …−… …
17
3. Perkalian Skalar dengan Vektor
Dari gambar.8 diatas, jika a⃗ adalah vektor tak nol dan k suatu bilangan
real tak nol (skalar), maka perkalian skalar k dengan vektor a⃗ ditulis k a⃗ .
Jika k > 0 maka k a⃗ searah dengan vektor a⃗ , sedangkan jika k < 0 maka k a⃗
berlawanan arah dengan vektor a⃗ .
Aktivitas Siswa 5
Pembuktian sifat no 1
()
x1
Misalkan a
⃗ = y 1 , dengan m dan n skalar
z1
()
…
( m+n ) ⃗a =(m+n) …
…
18
( )( )
( m+ n ) … m…+n …
¿ ( m+ n ) … = m…+n …
( m+ n ) … m…+n …
( )( ) ( ) ( )
m… n … … …
¿ m… + n … =m … +n …
m… n … … …
¿ m …+n …
Apakah yang kalian dapatkan? Presentasikan hasilnya didepan kelas.
Aktifitas siswa 6
Membuktikan sifat-sifat perkalian scalar
Buktikan sifat nomer 2, 3, 4 dan 5 dari sifat perkalian skalar dengan vektor,
diskusikan dengan teman kelompok anda, kemudian jelaskan pembuktikan
sifat tersebut didepan kelas.
Contoh soal 11
()
3
1. Jika a⃗ = , tentukan 2 ⃗a
2
() ( )
x 6
2. Tentukan nilai x dan y agar vector 4 dan y terletak pada satu garis
7 14
lurus
Penyelesaian:
1. a⃗ =()3
2
() ( )
3
2 ⃗a =2 =
2
…
…
2. Vector a⃗ dan k b⃗ terletak pada satu garis lurus. Dengan demikian, a⃗ dan
b⃗ akan terletak pada satu garis lurus jika b=k
⃗ a⃗
19
() ( )
x 6
Ketahui a
⃗ = 4 , ⃗
b= y
7 14
⃗
b=k a⃗
( ) ()
6 x
y =k 4
14 7
…
14=k 7 → k= =…
…
6 6
6=kx → x= → =…
… …
y=k ( 4 )=2 ( … )=…
Jadi nilai x=…… dan y=……
LATIHAN 2
1. Tentukan jumlah vector-vector berikut
( )( )
2 −1
a. ()()
4 + 3
1 2
c. −3
5
+ 2
−3
( )( )
2 1
b. ()()
6 2
+
3 4
d. −2 + 1
−1 −1
⃗
2. Diketahui a⃗ =2 i+ pj+qk , b=qi +2 j+rk , dan c⃗ = pi+rj+2 k , jika a⃗ + ⃗b=⃗c ,
tentukan nilai p+q+r
3. Diketahui vector seperti gambar dibawah ini
Jika ⃗
AB=⃗u , ⃗
AD=⃗v , dan ⃗ w . Nyatakan vector-vektor berikut dalam u⃗ ,
AE =⃗
w . Tentukan vektor ⃗
⃗v , atau ⃗ AC
4. Tentukan vector tunggal yang mewakili penjumlahan vector-vektor
berikut
a. ⃗
PQ + ⃗
QR c. ⃗
AB + ⃗
BC +⃗
CD
20
b. ⃗
RS+ ⃗
ST d. ⃗
FT + ⃗
TV + ⃗
VS
5. Nyatakan selisih vector-vektor berikut vector tunggal
a. ⃗
PD −⃗
DO c. ⃗
RS−⃗
LS
b. ⃗
AC −⃗
BC
6. Nyatakan vector ⃗
AB dalam komponen-komponen jika:
a. A(1,7) dan B(4,1)
b. A(4,-2,-8) dan B(-6,3,9)
7. Diketahui A(1,2,4) dan B(3,5,1)
a. Nyatakan vector ⃗
AB dalam komponen-komponen
b. Tentukan panjang vector ⃗
AB
8. Tentukan jarak titik A dan B jika:
a. A(1,2) dan B(2,1)
b. A(3,5,4) dan B(1,2,3)
2
() ()
9. Jika a⃗ = , b⃗ =
4
1
2
dan c⃗ =
−2
3 ( )
maka tentukan vector d⃗ jika vector
⃗
d=3 ⃗a−b⃗ +⃗c
10. Diketahui vector a⃗ =3 i+ 2 j−k , ⃗
b=4 i− j+2 k dan c⃗ =−i+ j+ 3 k .
Tentukan.
a. a⃗ + ⃗b+ c⃗
⃗ c⃗
b. a⃗ −b+2
c. a⃗ −3 ⃗b+ 4 c⃗
⃗
d. 2 ⃗a + b−3 ⃗c
11. Misalkan diketahui vector a⃗ =( x+ y ) i+ ( 2 x− y ) j+3 k dan vector
⃗
b=5 i+ 4 j+3 k . Jika vector a⃗ sama dengan vector b⃗ hitunglah nilai x dan
nilai y.
12. Jika ⃗p= √ 2 i−2 j−3 k dan q⃗ =ai −aj−k dengan panjang ⃗p sama dengan q⃗ ,
maka tentukan nilai a
() ()
2 4
13. Tentukan x dan y agar vector 1 dan x terletak pada satu garis lurus.
4 y
21
( 3
)
14. Jika titik P= 2 ,− ,1 , Q=(1,0,0) dan R=(4 , a , 3) terletak pada satu
2
garis lurus, tentukanlah nilai a
C. Perbandingan
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi dengan berbasis pendekatan inkuiri dalam
pembelajaran perbandingan vektor diharapkan siswa bisa bekerjasama,
berani mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan, percaya diri,
konsisten dan disiplin serta siswa dapat memahami dan menemukan
pembagian ruas garis dan pembagian dalam vektor dengan rasa ingin tahu,
tanggung jawab, bersikap jujur, santun dan pantang menyerah, serta mampu
berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik.
22
Gambar 10. Pembagian ruas garis
Contoh soal 12
PQRS adalah layang-layang yang diagonalnya-diagonalnya berpotongan
di O sehingga SO=OQ=3 cm, PO=6cm, dan OR=4cm. tentukan
perbandingan dari:
a. SO:OQ c. PO:OR
b. SO:SQ d. PR:CO
Penyelesaian:
a. SO :OQ=3 :3=1:1
b. DO : DB=3 : ( 3+3 ) =1:2
c. AO : OC=6 :4=3 :2
d. AC : CO=( 6+4 ) :−4=5 :−2
23
Gambar 11. Pembagian vector ⃗
AB
Agar anda memahami pembagian dalam bentuk vektor, kerjakan
kegiatan dibawah ini dengan berdiskusi bersama teman anda.
Aktifitas Siswa 7
Memahami pembagian dalam bentuk vector
Misalkan a⃗ , b⃗ , dan c⃗ berturut-turut menyatakan vektor posisi dari titik
A, B, dan C dengan titik C membagi ruas garis ⃗
AB sehingga berlaku
⃗
AC : ⃗
CB=m:n
⃗
AC : ⃗
CB=m:n
⃗
AC …
=
⃗
CB …
( … ) (⃗
AC ) =(…)( ⃗
CB)
( … )( c⃗ −⃗a )=( … )( …−⃗c )
( … ) c⃗ − ( … ) ⃗a=( … )( … )−( …) c⃗
( … ) c⃗ + ( … ) c⃗ =( … ) ⃗a + ( … ) ( … )
( ( … )+ ( … ) ) ⃗c =( … ) a⃗ + ( … ) ( … )
( … ) a⃗ + ( … ) ( … )
c⃗ =
( … )+ ( … )
Jadi apa yang dapat anda peroleh? Jelaskan setiap langkah-langkahnya
kemudian kesimpulan hipotesis akhir anda didepan kelas.
24
C membagi ruas garis ⃗
AB sehingga berlaku ⃗
AC : ⃗
CB=m: n, maka c⃗
berlaku rumus:
m ⃗b+n a⃗
c⃗ =
m+n
Contoh soal 13
Diketahui titik A(4,3) dan B(-6,8). Jika titik C membagi ruas garis ⃗
AB
dengan ⃗
AC : ⃗
CB=9:−4, maka tentukan koordinat titik P.
Penyelesaian:
⃗ (−4 ) b⃗
9 b+
⃗
AC : ⃗
CB=9:−4, maka c⃗ =
9−4
( ) () ( )( )
9 −6 + (−4 ) 4 −54 + −16
( )
8 3 72 −12
c⃗ = = = −14
5 5 12
Jadi koordinat titik C adalah (-14,12)
LATIHAN 3
1. Suatu garis AE dibagi menjadi empat bagian yang sama oleh titik B,
C, dan D. tentukanlah nilai-nilai perbandingan dari
a. AB : BD c. AE : EB
b. AB : AE d. AE : EC
2. Jika P(x p , y p ) adalah suatu titik pada AB. Tentukan koordinat P jika:
a. A adalah (3,2), B adalah (9,5) dan AP : PB = 2:1
b. A adalah (-1,-3), B adalah (7,5), dan P adalah titik tengah dari AB
3. Titik R adalah terletak diantara titik P(2,7,8) dan Q(-1,1,-1) yang
membagi garis PQ didalam dengan perbandingan 2 : 1, maka
koordinat R adalah…
25
4. Diketahui jika titik-titik A(6,4,7), B(2,-4,3), dan P(-1,4,2). Titik R
terletak pada garis AB sehingga AR : RB = 3 : 1. Panjang vektor ⃗
PR
adalah…
5. Diketahui titik A (3,-5,-7) dan titik B(-1,1,3). Titik P terletak pada
perpanjangan AB sehingga ⃗
AP=−3 ⃗
PB . Jika P vektor posisi titik P,
maka ⃗
P adalah…
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi dengan berbasis pendekatan inkuiri dalam
pembelajaran perkalian dua vektor diharapkan siswa bisa bekerjasama,
berani mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan, percaya diri,
konsisten dan disiplin serta siswa dapat menemukan dan menyelesaikan
perkalian skalar dua vektordan perkalian silang dua vektor, serta dapat
menemukan hukum-hukum perkalian skalar dua vektor dan perkalian silang
dua vektor dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, bersikap jujur, santun
dan pantang menyerah, serta mampu berkomunikasi dan bekerjasama
dengan baik.
26
Hasil kali skalar dari vektor a⃗ dan vektor b⃗ adalah suatu bilangan real
yang ditentukan dengan rumus:
a⃗ ∙ ⃗b=|⃗a||⃗b|cos θ
Contoh soal 14
Diketahui |⃗a|=3 dan |b⃗|=4 , jika sudut antara kedua vector adalah 60° .
Tentukan a⃗ ∙ ⃗b
Penyelesaian:
a⃗ ∙ ⃗b=|⃗a||⃗b|cos θ
1
a⃗ ∙ ⃗b =3∙ 4 cos 60=12∙ =6
2
Setelah anda memahami hasil kali skalar antara a⃗ ∙ ⃗b, selanjutnya anda
mempelajari bentuk lain dari hasil kali skalar, agar anda memahami
bentuk lain dari hasil kali skalar, mari kita berdiskusi bersama teman
kelompok adan untuk mengerjakan kegiatan dibawah ini.
Aktifitas siswa 8
Memahami bentuk lain dari hasil kali scalar
Perhatikan gambar dibawah.
27
Berdasarkan gambar diatas aturan kosinus diperoleh:
2 2 2
|⃗
PQ| =|⃗
OP| +|⃗
OQ| −2|⃗
OP||⃗
OQ|cos θ
2
|⃗
PQ| =|⃗a| +|.⃗
2 2
. .| −2|…||…|cos θ
Berdasarkan gambar di atas diperoleh juga bahwa:
()
a1
Jika ⃗
OP=⃗a= a 2 , maka |⃗a|2=…
a3
()
b1
⃗ ⃗
Jika OQ=b= b 2 , maka |b⃗| =…
2
b3
( )
a1−b 1
⃗
Jika PQ = a2−b 2 , maka:
a3−b 3
2
|⃗
PQ| =(a1−b1) +(a2−b2) +(a3−b2)
2 2 2
2
PQ| =( a12 + ( . .. )2 + ( . . . )2 ) + ( ( .. . )2 + ( . .. )2 +b 32) −2( .. .+a 2 b 2+. . .)
|⃗
2
|⃗
PQ| =|⃗a| +|b| −2( .. .+a 2 b2 +. . .)
2 2
28
( . . . ) ∙ ( . .. ) =. ..+ a2 b 2+ …
Simpulkan apa yang dapat anda peroleh? Diskusikan dengan kelompok
lainnya.
() ()
a1 b1
Berdasarkan aktifitas diatas diperoleh bahwa, jika a⃗ = a2 dan b⃗ = b2 ,
a3 b3
maka berlaku:
a⃗ ∙ ⃗b=a1 b1 +a2 b2 +a 3 b 3
∙ i j k
i 1 0 0
j 0 1 0
k 0 0 1
⃗
f. Jika a⃗ =a1 i+ a2 j+a3 k dan b=b 1 i+ b2 j +b3 k , maka
a⃗ ∙ ⃗b=a1 b1 +a2 b2 +a 3 b 3
2 2 2 2
a⃗ ∙ ⃗a =⃗a =a1 + a2 +a3
b⃗ ∙ ⃗b=⃗b2=b 12+ b22+ b32
g. Tidak memiliki invers karena, a⃗ ∙ ⃗b bukan vektor sehingga elemen
invers tidak mungkin ditemukan
29
Dari hukum-hukum diatas, coba anda diskusikan dengan teman kelompok
anda untuk membuktikan hukum diatas melalui lembar aktifitas dibawah
ini.
Aktifitas Siswa 9
Buktikan hukum nomer a, b, c dan d dari hukum hasil kali titik atau
skalar, diskusikan dengan teman kelompok anda, kemudian jelaskan
pembuktikan hukum tersebut didepan kelas.
Contoh soal 15
Tentukan a⃗ ∙ ⃗b bila a⃗ =2 i+5 j+ k dan b=4
⃗ i−2 j+6 k
Penyelesaian:
a⃗ ∙ ⃗b=a1 b1 +a2 b2 +a 3 b 3
a⃗ ∙ ⃗b=( 2i ∙ 4 i )+()+()
a⃗ ∙ ⃗b=( 2∙ 4 ) (i ∙i ) +()()+()( )
a⃗ ∙ ⃗b=( 8 ) (1 )+( )( )+()()
a⃗ ∙ ⃗b=¿
a⃗ ∙ ⃗b=…
Dari rumus hasil skalar dua vektor, kita dapat menentukan sudut antara
dua buah vektor dan panjang dari jumlah atau selisih dua buah vektor.
Contoh soal 16
⃗
Tentukan besar sudut antara vector a⃗ =−i+ j dan vector b=i−2 j+2 k
Penyelesaian:
a⃗ =−i+ j
⃗
b=i−2 j+2 k
30
a⃗ ∙ b⃗
cos θ=
|⃗a||⃗b|
(−1 ) 1+ (−2 ) 1+2 ( 0 ) −3 −1
cos θ= = = √3
√2 √ 9 3√2 2
°
θ=135
Aktifitas siswa 10
Misalkan untuk vector u⃗ =u1+ u2+ u3 dan vector ⃗v =v 1 + v 2+ v 3 dan θ
adalah sudut antara u⃗ dan ⃗v, serta u⃗ dan ⃗v saling tegak lurus, sehingga
θ=9 0° .
|u⃗|=√ …+…+ …
|⃗v|= √…+ …+…
u⃗ ∙ ⃗v =|u⃗||⃗v|cos θ
u⃗ ∙ ⃗v = √ …+ …+… √ …+…+ … cos θ
u⃗ ∙ ⃗v =…
Simpulkan yang ada peroleh, presentasikan didepan kelas.
a⃗ ∙ ⃗b=0
Jadi a⃗ dan b⃗ dua vector yang saling tegak lurus atau orthogonal jika
dan hanya jika a⃗ ∙ ⃗b=0
31
Contoh soal 17
Diketahui a⃗ = ( 46), b⃗ =( m3 )
a⃗ ∙ ⃗b=0
a 1 b1 + a2 b 2=0
( 4 ) ()+( )m=0
( )+(m)=0
()m=( )
()
m= =…
()
Jadi, vector a⃗ tegak lurus terhadap vector b⃗ untuk nilai m = …………
32
⃗ ( b 1 , b2 , b3 ), maka perkalian silang antara a⃗ dan
Jika a⃗ =( a 1 , a2 , a3 )dan b=
a⃗ × ⃗b=
| || || |
a2 a 3
b2 b 3
a a a a
i− 1 3 j+ 1 2 k
b1 b 3 b1 b2
| |
i j k
Selanjutnya kita dapat menggunakan determinan dari matriks a1 a 2 a 3 ,
b1b2 b3
| || || |
a2 a3
b2 b3
a a a a
i− 1 3 j+ 1 2 k
b1 b3 b1 b2
(( a2 ) ( b3 ) −( a 3 )( b2 ) ) i−( ( a1 ) ( b3 ) −( a 3 )( b1 ) ) j+ ( ( a1 ) ( b2 ) −( a 2) ( a2 ) ) k
Untuk lebih memahami perkalian silang pada dua vektor coba anda kerjakan
kemudian anda pahami contoh soal dibawah ini.
Contoh soal 18
Diketahui ⃗p=(6,2,10) dan q⃗ =(4,1,9). Tentukan ⃗p × q⃗ dan tunjukan
bahwa ⃗p × q⃗ tegak lurus dengan ⃗p dan q⃗ .
Penyelesaian:
Ketahui ⃗p=(6,2,10), q⃗ =(4,1,9)
⃗p × q⃗ =
| || || |
a2 a3
b2 b3
a a a a
i− 1 3 j+ 1 2 k
b 1 b3 b1 b2
33
Untuk menunjukan bahwa ⃗p × q⃗ tegak lurus dengan ⃗p dan q⃗ , maka:
( ⃗p × q⃗ ) ∙ ⃗p=0
( ⃗p × q⃗ ) ∙ ⃗p=( 8 , … , … ) ∙ ( 6,2,10 )
( ⃗p × q⃗ ) ∙ ⃗p=( 8 )( 6 )+( ) ( 2 ) +() ( 10 )=0
( ⃗p × q⃗ ) ∙ ⃗p=48+( )+( )=0
Apakah ( ⃗p × q⃗ ) ∙ ⃗p=0 ? Kalau iya maka ⃗p × q⃗ tegak lurus dengan ⃗p.
Selanjutnya, kita akan tunjukan ⃗p × q⃗ tegak lurus dengan q⃗ .
( ⃗p × q⃗ ) ∙ ⃗q =( 8 , … , … ) ∙(4,1,9)
( ⃗p × q⃗ ) ∙ ⃗q =( 8 ) ( 4 ) +() (1 ) +() ( 9 )
( ⃗p × q⃗ ) ∙ ⃗q =32+( )+( )=0
Apakah ( ⃗p × q⃗ ) ∙ ⃗q =0? Kalau iya maka ⃗p × q⃗ tegak lurus dengan q⃗
× i j k
i 0 k −j
j −k 0 i
k j −i 0
Dalam cross product vector operasinya menghasilkan operator i , j , dan
k
⃗ 1 i+ b2 j+b3 k , maka
e. Jika a⃗ =a1 i+ a2 j+a3 k dan b=b
34
| |
i j k
⃗
a⃗ × b= a1 a2 a3
b1 b2 b 3
Aktivitas Siswa 11
Dari hukum-hukum diatas kenapa pada hukum hasil kali silang (cross
product) a⃗ × ⃗b=− ⃗b × a⃗ tidak memenuhi hukum komutatif, coba diskusikan
dengan teman kelompok anda, kemudian presentasikan hipotesis didepan
kelas.
Aktifitas siswa 12
Memahami konsep perkalian silang
Kita akan membuktikan bahwa pada perkalian silang antara dua vector
juga berlaku hukum distributif yaitu
a⃗ × ( ⃗b+ c⃗ ) =(⃗a × ⃗b)+( ⃗a × ⃗c )
⃗
Misalkan a⃗ =(a1 , a2 , a 3), b=(b c⃗ =(c 1 , c2 , c 3)
1 ,b 2 , b3 ), dan
( ) ( )( ) ( ) ( )
a1 b1 c1 a1 b 1+ c 1
a⃗ × ( ⃗b+ c⃗ ) = a2 × b2 + c2 = a2 × b 2+ c 2
a3 b3 c3 a3 b 3+ c 3
LATIHAN 4
1. Hitunglah
a. k ∙(i+ j) b. (i−2 k ) ∙( j+3 k ) c. (2 i− j+3 k )∙(3 i+2 j−k )
35
⃗
2. Diketahui vector a⃗ =2 i+ j−3 k dan b=−i+3 j−2 k hitunglah
a. a⃗ ∙ ⃗b
b. |⃗a| dan |b⃗|
c. Besar sudut antara a⃗ dengan vector b⃗
3. Bila |⃗a|=2 , |b⃗|=3 dan besar sudut antara a⃗ dan b⃗ adalah 60° , hitunglah
a⃗ ∙ ( ⃗b+ ⃗a ) dan b⃗ ∙ ( ⃗a + ⃗b ).
⃗
4. Bila a⃗ =(1,2,1), b=(1,3,2) , dan c⃗ =(0 ,−1,1). Hitunglah a⃗ ∙ ( ⃗b+ ⃗c )
5. Tentukan kosinus sudut yang dibentuk oleh vector a⃗ =(2,−4,4) dan
⃗
b=(−3,2,6)
π
⃗
6. Jika a⃗ =(2, k ) dan b=(3,5) dan ∠ ( a⃗ , b⃗ )= , tentukanlah nilai k
4
7. Diketahui vector-vektor u⃗ =i+ √ 2 j+ √ 5 k dan ⃗v =i−√ 2 j+ √5 k sudut
antara vector u⃗ dan ⃗v
8. Diketahui vector u⃗ =(a ,−2 ,−1) dan ⃗v =(a , a ,−1). Jika vector u⃗ tegak
lurus pada u⃗ maka nilai a
⃗
9. Diketahui vector a⃗ =i−xj+3 k dan b=2 i+ j−k dan c⃗ =i+3 j+2 k jika a⃗
⃗ c)
tegak lurus b⃗ maka 2 ⃗a ( b−⃗
10. Tentukan perkalian silang dari vector-vektor berikut
a. (−3 i−4 k ) × (−i+2 j )
b. (−5 i+2 j−3 k )×4 i
c. ( 4 i+ j−2 k ) × ( 3 i+k )
d. (2 i−3 j+5 k )×(−i+2 j−3 k )
e. (−i+ j+ k ) × ( i− j+2 k )
f. ( i−3 j+2 ) × ( 5 i+ j−2 k )
g. (3 i+2 j)×(3 i+2 j)
⃗
11. Jika a⃗ =2 i−2 j−k dan b=i+ j+k carilah
a. a⃗ × ⃗b
b. b⃗ × ⃗a
36
c. ( a⃗ × ⃗b ) × ( ⃗a × b⃗ )
d. 2 ⃗a × (−5 b⃗ )
e. a⃗ × ( ⃗b × a⃗ )
w =(10 ,−3,14). Tentukan ( u⃗ × ⃗v ) ∙ ⃗
12. Diketahui u⃗ =(4,3,1), ⃗v =(2,5,6), dan ⃗ w
E. Proyeksi Suatu Vektor pada Vektor Lain
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi dengan berbasis pendekatan inkuiri dalam
pembelajaran proyeksi vektor pada vektor lainnya diharapkan siswa bisa
bekerjasama, berani mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan,
percaya diri, konsisten dan disiplin serta siswa dapat meneyelesaikan
proyeksi skalar orthogonal dan proyeksi vektor orthogonal dengan rasa
ingin tahu, tanggung jawab, bersikap jujur, santun dan pantang menyerah,
serta mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik.
⃗
Gambar 14. Proyeksi vektor a pada b
37
a⃗ ∙ b⃗
Dengan mensubtitusi nilai cos θ= , diperoleh
|⃗a||⃗b|
⃗a ∙ ⃗b ⃗a ∙ ⃗b
|c⃗|=|a⃗| ↔|⃗c|=
|⃗a||⃗b| |⃗b|
2. Vektor orthogonal dari vektor a⃗ pada arah vektor b⃗ ,ditentukan oleh:
c⃗ =|⃗c|e^
Dengan e^ adalah vektor satuan dari vektor c⃗ . Oleh karena vektor c⃗ searah
dengan vektor b⃗ , maka vektor satuan dari vektor c⃗ sama dengan vektor
satuan dari vektor b⃗ . Vektor satuan dari vektor b⃗ ditentukan oleh:
b⃗
e^ =
|b⃗|
⃗a ∙ b⃗ b⃗
Dengan mensubtitusikan |c⃗|= dan e^ = ke persamaan c⃗ =|⃗c|e^ ,
|b⃗| |b⃗|
diperoleh:
a⃗ ∙ ⃗b ⃗b
c⃗ = × ↔ c⃗ =¿
|⃗b| |⃗b|
Berdasarkan uraian diatas, rumus proyeksi vektor a⃗ pada vektor b⃗ dapat
disimpulakan sebagai berikut:
⃗a ∙ b⃗
|c⃗|=
|b⃗|
Untuk lebih memahami coba anda kerjakan kemudian pahami contoh soal
dibawah ini.
38
Contoh soal 19
Tentukan proyeksi scalar dan proyeksi vector a⃗ =(5 ,−1 ,−4) pada
⃗
b=(2,2 ,−1).
Penyelesaian:
⃗
Diketahui a⃗ =(5 ,−1 ,−4), b=(2,2 ,−1)
Proyeksi scalar a⃗ pada b⃗ adalah:
⃗a ∙ b⃗ ( 5 ) (2)+()( )+( )() ( )
|c⃗|= = = =…
|b⃗| √ 22 +( )2+()2 ( )
Proyeksi vector a⃗ pada b⃗ adalah:
(⃗a ∙ ⃗b) ⃗b
c⃗ =
⃗ 2= () ¿
¿ b∨¿
¿¿
LATIHAN 5
1. Tentukan proyeksi scalar dari
⃗p=i+2 j−2 k dan q⃗ =3 i−2 j+6 k
2. Vector yang merupakan proyeksi vector (3,1,-1) pada (2,5,1) adalah
3. Tentukanlah proyeksi scalar dan proyeksi vector dari
⃗
a⃗ =(1,1,2) pada b=(4 ,−12,6)
4. Diketahui vector-vektor a⃗ =3 i−6 j−k , ⃗
b=i+ 4 j−5 k dan
c⃗ =3 i−4 j+12 k . Tentukanlah proyeksi vector a⃗ + ⃗b pada c⃗ .
⃗
5. Diketahui vector-vektor a⃗ =−2 i+ j+k , b=i+ 5 j dan c⃗ =4 i+4 j−2 k .
Tentukanlah proyeksi vector 3 ⃗a −2 ⃗b pada c⃗
6. Diketahui titik-titik M(-5,7,-6) dan N(7,-9,9). Tentukanlah proyeksi
vector a⃗ =(1 ,−3,1) pada ⃗
MN
7. Diketahui titik-titik A(-2,3,-4), B(3,2,5), C(1,-1,2), dan D(3,2,-4).
AB pada ⃗
Hitunglah proyeksi scalar ⃗ CD
8. Diketahui segitiga ABC dengan titik A(2,-1,-3) B(-1,1,-11) dan C(4,-
AB pada ⃗
3,-2) proyeksi vector ⃗ AC adalah
39
9. Diketahui titik-titik P(1,1) Q(5,3) dan R(2,4) jika titik S merupakan
proyeksi titik R pada garis PQ maka panjang PS adalah
10. Sudut antara vector a⃗ =xi+ ( 2 x +1 ) j−x √ 3 k dan vector b⃗ adalah 60°
1
jika panjang proyeksi a⃗ ke b⃗ sama dengan √ 5 maka x
2
F. Aplikasi Vector dalam Kehidupan Sehari-hari
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi dalam pembelajaran aplikasi vektor dalam
kehidupan sehari-hari diharapkan siswa bisa bekerjasama, berani
mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan, percaya diri, konsisten
dan disiplin serta siswa dapat memahami dan menemukan manfaat vektor
dalam kehidupan sehatri-hari dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab,
bersikap jujur, santun dan pantang menyerah, serta mampu berkomunikasi
dan bekerjasama dengan baik.
40
5) Pesawat terbang yang ingin terbang dan mendarat menggunakan metode
vektor, sehingga ketika turun tidak langsung jatuh kebawah, tapi melalui
arah vektor yang disesuaikan. Dengan demikian orang-orang yang berada
didalamnya pun tidak jatuh atau terombang-ambing.
6) Metode vektor juga diaplikasikan terhadap orang yang sedang bermain
layang-layang. Sehingga arah layang-layang yang sedang terbang tidak
lurus terhadap orang yang memegang tali layangan. Dengan demikian
orang tersebut dapat melihat layangan lebih jelas karena ada pengaruh
vektor.
7) Seorang pilot pada pesawat terbang menggunakan komputer navigasi yang
dihubungkan dengan cara vektor, sehingga seorang pilot yang mengemudi
tidak salah arah atau berpindah di tempat yang tidak diinginkan.
Dan masih banyak lagi aplikasi vektor dalam kehidupan sehari-hari yang
sering kita jumpain.
41
Rangkuman
()
x
a. a
⃗ = y b. a⃗ =(x , y , z ) c. a⃗ =xi+ yj+ zk
z
4) Panjang vektor
()
x
b. Jika vektor a⃗ = y , maka panjang vektor a⃗ ditentukan oleh |⃗a|= √ x 2+ y 2+ z 2
z
c. Jika A(x 1 , y1 , z 1) dan A(x 2 , y 2 , z 2), maka panjang ⃗
AB ditentukan oleh
AB|= √ (x 2−x1 ) +( y ¿ ¿ 2− y1 ) +( z ¿ ¿ 2−z 1 ) ¿ ¿
|⃗ 2 2 2
5) Vektor satuan adalah vektor yang ternormalisasi, yang berarti panjangnya bernilai
satu. Dituliskan dengan menggunakan topi ( a^ ). Vektor satuan dari a⃗ adalah
⃗
a
a^ = . Dimana |a^ |=1
|⃗a|
6) Dua buah vektor dikatakan sama jika komponen-komponen yang bersesuaian
sama.
Misal,
( )( )
x1 x2
y1 = y 2 ↔ x 1=x 2 , y 1= y 2 , z 1=z 2.
z1 z2
7) Penjumlahan duah buah vektor dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
menggunakan aturan jajargenjang dan aturan segitiga.
8) Sifat-sifat penjumlahan vektor
42
a. Komutatif : a⃗ + ⃗b= ⃗b+⃗a
b. Asosiatif : a⃗ + ⃗b+ c⃗ =( ⃗a + b⃗ ) +⃗c =⃗a + ( ⃗b+ ⃗c )
c. Terdapat elemen identitas: 0⃗ + ⃗a=⃗a + ⃗0
d. Mempunyai suatu vektor negative (invers tambah): a⃗ + (−⃗a )= ⃗0
9) Operasi pengurangan merupakan invers dari operasi penjumlahan. Pengurangan
⃗ a + ( −⃗b )
vektor: a⃗ −b=⃗
10) Sifat-sifat perkalian skalar dengan vektor
a. ( m+n ) ⃗a =m ⃗a +n ⃗a
b. m ( ⃗a + b⃗ )=m ⃗a +n ⃗a
c. m ( n ⃗a )=(mn)⃗a
d. 1 ⃗a=⃗a
e. (−1 ) ⃗a =−⃗a
11) Perkalian titik (Dot Product) dari dua vektor a⃗ dan b⃗ adalah suatu bilangan real
yang ditentukan dengan rumus: a⃗ ∙ ⃗b=|⃗a||⃗b|cos θ dan a⃗ ∙ ⃗b=a1 b1 +a2 b2 +a 3 b 3
12) Hukum-hukum hasil kali titik (dot product)
a. Komutatif: a⃗ ∙ ⃗b=⃗b ∙ ⃗a
b. Distributif: a⃗ ∙ ( ⃗b+ ⃗c ) =⃗a ∙ ⃗b+ a⃗ ∙ c⃗
c. Tidak Asosiatif: a⃗ ∙ ( ⃗b ∙ ⃗c ) ≠ ( ⃗a ∙ b⃗ ) ∙ ⃗c
d. k ( ⃗a ∙ b⃗ )=( k a⃗ ) ∙ ⃗b=⃗a ∙ ( k ⃗b ) =( ⃗a ∙ ⃗b ) k
e. i∙ i= j∙ j=k ∙k =1, i∙ j= j ∙ k=k ∙ i=0
∙ i j k
i 1 0 0
j 0 1 0
k 0 0 1
43
14) Perkalian silang (Cross Product) dua vektor a⃗ dan b⃗ ditentukan dengan rumus:
a a
| || || |
a a a a
a⃗ × ⃗b= 2 3 i− 1 3 j+ 1 2 k
b2 b3 b1 b 3 b1b2
15) Hukum-hukum hasil kali silang
a) Tak belaku hukum komutatif: a⃗ × ⃗b=− ⃗b × a⃗
b) Hukum distributif: a⃗ × ( ⃗b+ c⃗ ) =(⃗a × ⃗b)+( ⃗a × ⃗c )
c) k ( ⃗a × ⃗b ) =( k ⃗a ) × ⃗b=⃗a × ( k b⃗ )=( ⃗a × ⃗b ) k
d) i× i= j × j=k × k=0, i× j=k , j× k =i, k ×i= j
× i j k
i 0 k −j
j −k 0 i
k j −i 0
c⃗ =¿
18)
44
LATIHAN EVALUASI BAB AKHIR
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat
1. Vektor satuan dari a⃗ =( 2,1,−2) adalah…
a. (−2 1 2
, ,
3 3 3 ) ( d.
4 )
−2 1 2
,− ,
4 4
b. (2 1 2
, ,−
3 3 3 ) ( e.
9 )
−2 1 2
,− ,
9 9
c. (2 1
, ,−
4 4 4 ) 2
45
c. √6
( ) () ( )
4 2 4
9. Bila vektor-vektor a⃗ = −5 , b= ⃗ 2 , c⃗ = 1 dan ⃗p=⃗a−2 b+3 ⃗ ⃗c, maka
3 1 −1
panjang vektor ⃗p adalah…
a. 3 √ 46 d. 2 √ 23
b. 2 √ 46 e. √ 23
c. √ 46
10. Jika koordinat titik P dan Q berturut-turut adalah (-3p,5p,3p) dan (p,-2p,-p),
maka panjang ⃗ PQ adalah…
a. 3p d. 10p
b. 8p e. 12p
c. 9p
11. P, Q dan R merupakan titik-titik sedemikian sehingga ⃗ PQ =(2,0,1),
⃗ ⃗
PR=(1,1,2), dan R =(0,2,1). Koordinat titik Q adalah…
a. (−3,1 ,−2) d. (1 ,−3 ,−2)
b. ( 1,1,0 ) e. (−1,3,2 )
c. (1 ,−1,0)
12. Jika vector ⃗p=2i+3 j dan q⃗ =4 i−3 j+k , maka nilai 2 ⃗p + 4 ⃗q adalah…
a. 20 i+ 6 j−4 k d. 16 i−6 j+ 2k
b. 20 i−6 j+ 4 k e. 16 i−6 j−2 k
c. 16 i+6 j+2 k
() ( ) ()
1 5 4
⃗
13. Jika vector a⃗ = 2 , b= ⃗
4 , dan c⃗ = −1 maka vector a⃗ + 2 b−3 ⃗c =…
3 −1 1
() ()
6 −1
a. 11 d. 13
−8 −2
() ( )
7 −6
b. 13 e. −12
−8 8
()
−1
c. 12
−2
14. Diberikan segi enam berarturan ABCDEF. Jika ⃗
AB=⃗u , ⃗
BC =⃗v , maka
⃗ ⃗ ⃗ ⃗ ⃗
AB+ BF+ BE+ BD + BC=…
a. 2 ⃗u +2 ⃗v d. 5 ⃗u +6 ⃗v
b. 4 ⃗u +4 ⃗v e. 8 u⃗ +6 ⃗v
c. 4 ⃗u +6 ⃗v
46
15. Diketahui vector-vektor a⃗ =8 i−4 j +3 k , b=3 ⃗ i−2 k dan c⃗ =−i+5 j+7 k .
⃗
Resultan dari 2 ⃗a −b+3 ⃗c adalah…
a. 13 i+ 4 j+ 25 k d. 10 i+ 5 j+ 27 k
b. 13 i+ 4 j+ 29 k e. 10 i+ 7 j+29 k
c. 10 i+ 9 j+27 k
16. Jika ⃗p, q⃗ , dan ⃗s berturut-turut adalah vector posisi titik-titik sudut jajaran
genjang PQRS dengan PQ sejajar SR maka ⃗s=…
a. −⃗p+ q⃗ +⃗r d. ⃗p−⃗q−⃗r
b. −⃗p−⃗q + r⃗ e. ⃗p+ q⃗ +⃗r
c. ⃗p−⃗q + r⃗
( ) () ()
−5 1 −3
17. Diketahui vector-vector a
⃗ = −4 , ⃗
b= 2 , dan c⃗ = 8 , maka vector
−3 3 5
( a⃗ + 2 b⃗ )−( ⃗a−3 c⃗ )=…
() ()
7 −7
a. 28 d. 6
8 5
( ) ()
−7 7
b. −28 e. −6
18 −5
()
−7
c. 28
21
( ) () ( )
−1 a −4
18. Diketahui vector u= 2 , v= 4 , dan w= 8 , jika 2 u−3 v=−w , maka
3 b −3
nilai a dan b berturut-turut adalah…
a. -2 dan 1 d. 2 dan -1
b. -2 dan -1 e. -3 dan 2
c. -2 dan 3
⃗
19. Diketahui a⃗ =3 i−2 j , b=−i+4 j , dan r⃗ =7 i−8 j . Jika r⃗ =k ⃗a +m ⃗b, maka k +
m adalah…
a. 3 d. -1
b. 2 e. -2
c. 1
20. Pada persegipanjang OACB, D adalah titik tengah OA dan P titik potong CD
dengan diagonal AB. Jika a⃗ =⃗ OA dan b= ⃗ ⃗ OB , maka ⃗ CP=…
1 2⃗ −1 2⃗
a. a⃗ + b d. ⃗a + b
3 3 3 3
47
1 2 −2 1
b. a⃗ − b⃗ e. a⃗ − ⃗b
3 3 3 3
−1 2
c. ⃗a − b⃗
3 3
() ()3
2
1
21. Jika a⃗ = , b⃗ = , dan c⃗ =
0 ( )
−5
4
, maka panjang vector d=⃗ ⃗ a + b−⃗
⃗ c adalah…
a. √ 5 d. 3 √ 13
b. 2 √ 13 e. 2 √ 41
c. √ 85
() ( )
1
22. Jika a⃗ = , b⃗ =
2
−4
0
, dan c⃗ =( )
−5
3
, maka panjang vector d=⃗ ⃗ c −⃗a −⃗b
adalah…
a. 17 d. 2 √ 13
b. 2 √ 41 e. √ 5
c. 3 √ 13
( ) () ( )
1 1 2
23. Jika ⃗p= −3 , q⃗ = 1 , dan r⃗ = 2 , maka nilai |3 ⃗p−5 q⃗ + r⃗|=…
2 0 −4
a. √ 14 d. 2 √ 37
b. √ 74 e. 4 √14
c. 3 √ 13
24. Titik A(3,2,-1), B(1,-2,1), dan C(7,p-1,-5) segaris jika nilai p adalah…
a. 13 d. -11
b. 11 e. -13
c. 5
25. Agar kedua vektor a⃗ =(x , 3,5) dan b=(4⃗ , y ,10) segaris, haruslah nilai x - y
sama dengan…
a. -9 d. 2
b. -6 e. 3
c. -4
26. Titik A(3,1,-4), B(3,-4,6) dan C(-1,5,4) titik P membagi AB sehingga AP : PB
= 3 : 2 maka vector yang diwakili oleh ⃗ PC adalah…
( ) ()
−4 4
a. 3 d. −7
−6 −2
( ) ( )
−4 −4
b. 3 e. 7
6 2
48
( )
−4
c. −7
2
27. Diketahui titik A(3,-5,-7) dan titik B(-1,1,3). Titik P terletak pada
perpanjangan AB sehingga ⃗ AP=−3 ⃗ PB . Jika P vektor posisi titik P, maka
⃗
P=…
a. 4 i−3 j+2 k c. −i− j−12 k
b. −3 i−5 j−2 k e. −3 i+ 4 j+ 8 k
c. 4 i−2 j−5 k
28. Diketahui titik P(2,7,8) dan Q(-1,1,-1) titik R membagi PQ didalam
perbandingan 2 : 1, panjang ⃗ PR adalah…
a. √ 4 d. √ 14
b. √ 6 e. √ 56
c. √ 12
() ()
2 1
1
29. ⃗
PQ = 0 dan vector ⃗ PR = 1 . jika ⃗ PS= ⃗ PQ , maka vector ⃗ RS=…
2
1 2
() ()
0 1
−1 2
a. d.
−3 0
2 1
()
−1
()
1
0
b. e. −1
−1
1
2
()
3
2
c.
1
0
30. P adalah titik (0,2,4), Q adalah titik (1,3,5), dan R adalah titik (-2,0,-4). Jika
⃗
QP=⃗a dan ⃗ QR =⃗b, maka a⃗ ∙ ⃗b adalah…
a. 15 d. -5
b. 12 e. -15
c. 3
31. Diketahui persegi ABCD dengan panjang setiap sisinya 3. Maka
⃗
AB ∙ ⃗
BD +⃗AB ∙ ⃗AC =…
a. −6 √ 2 d. 12
b. 0 e. 12 √2
c. 6 √ 2
49
32. Diketahui persegi panjang OABC dengan panjang OA = 8 dan AB = 6. Jika
OA=⃗u dan OB=⃗v . Maka u⃗ ∙ ⃗v =…
a. 10 d. 96
b. 48 e. 144
c. 64
33. Jika diketahui |⃗a|=8, |b⃗|=4 , dan sudut-sudut vector a⃗ dan b⃗ sama dengan
60 , maka |⃗a−b⃗|=…
°
a. 3 d. 4√ 2
b. 6 e. 4√ 3
c. 10
⃗
34. Diketahui vector-vektor a⃗ =(1,3,3), b=(3,2,1) dan c⃗ =(1 ,−5,0). Sudut antara
( a⃗ −b⃗ ) dan (⃗a + ⃗c ) adalah…
a. 30° d. 90°
b. 45 ° e. 120°
c. 60°
35. Panjang vector a⃗ , b⃗ , dan a⃗ + ⃗b berturut-turut adalah 12, 8, dan 4 √7 . Besar
sudut antara a⃗ dan b⃗ adalah…
a. 45 ° d. 120°
b. 60° e. 150°
c. 90°
36. Vektor u⃗ yang panjangnya 4 membentuk sudut 120° dengan vektor ⃗v yang
panjangnya 5. Maka panjang vektor 2 ⃗u +3 ⃗v adalah…
a. 9 d. 6 √ 3
b. 23 e. 8 √ 3
c. 13
37. Jika diketahui ⃗ OA =2 i+ k , ⃗
OB =i+ j+ k , ⃗
OC=i+cj+ 4 k , jika ∠ ABC=60° ,
maka c=…
a. 3 d. -1
b. 2 e. -2
c. 1
38. Diketahui titik A(5,1,3), B(2,-1,-1) dan C(4,2,-4). Besar sudut ABC…
π
a. π d.
6
π
b. e. 0
2
π
c.
3
39. Jika ⃗ OA =( 1,2 ) , ⃗ OB=(4,2) dan θ=∠( ⃗ OA , ⃗
OB) maka nilai sin θ adalah…
3 9
a. d.
5 25
50
3 25
b. e.
4 9
5
c.
3
40. ⃗p=mi+mj−3 k dan q⃗ =mi−5 j−2k . Jika ⃗p tegak lurus q⃗ , maka nilai m sama
dengan…
a. 2 atau 3 d. -3 atau -2
b. 2 atau -2 e. 3 atau -2
c. 2 atau -3
41. Diketahui vector u⃗ =3i+2 j −k dan vector ⃗v =3 i+ 9 j−12 k . Jika vector 2
u⃗ −a ⃗v tegak lurus terhadap ⃗v maka nilai a adalah…
1
a. -1 d.
3
−1
b. e. 3
3
c. 1
42. Diketahui vector-vektor a⃗ =2 i−4 j +3 k , b=xi+⃗ zj+4 k , c⃗ =5 i−3 j+ 2 k , dan
⃗
d=2i+ zj+ xk . Jika vector a⃗ tegak lurus terhadap vector b⃗ , dan vector c⃗ tegak
lurus dengan vector d⃗ maka a⃗ −b=… ⃗
a. −6 j−k d. −2 i−k
b. 4 i−2 j−k e. 4 i−6 j −k
c. 6 i−k
43. Diketahui P=(a , 1 ,−1), Q=(0,7,1), dan R=(2,8 , c) . Agar vektor ⃗ PQ tegak
lurus pada ⃗ QR haruslah nilai a – c = …
a. -3 d. 3
b. -2 e. 5
c. 2
44. a⃗ + ⃗b=i− j+4 k dan |⃗a−b⃗|=√ 14 , hasil dari a⃗ ∙ ⃗b=…
1
a. 4 d.
2
b. 2 e. 0
c. 1
45. Diketahui titik A(2,7,8), B(-1,1,-1), C(0,3,2) jika ⃗ AB wakil dari u⃗ dan dan ⃗ BC
v
⃗ u
⃗
wakil dari , maka proyeksi orthogonal vector dan adalah… v
⃗
a. −3 i−6 j−9 k d. −9 i−18 j−27 k
b. i+2 j+3 k e. 3 i+ 6 j+9 k
1
c. i+ j+k
3
46. Diketahui titik P(4,-3,1), Q(5,-1,3), R(6,-2,0) panjang proyeksi vektor ⃗ PQ
pada vektor ⃗ PR adalah…
51
1 1
a. d. √2
3 3
2 1
b. e. √6
3 3
1
c. √3
2
47. Sebuah vektor ⃗x dengan panjang 2 membuat sudut lancip dengan vektor
⃗y=(3,4). Bila vektor ⃗x diproyeksikan kevektor ⃗y , panjang proyeksinya 2.
Vektor ⃗x tersebut adalah…
a. (3
5 ) 4
√ 5 , √5
5
d.( )
2 11
5 5
,
b. (4
5 ) 3
√ 5 . √5
5
e. ( )
6 8
5 5
,
c. ( )
3 4
5 5
,
48. Vektor yang merupakan proyeksi vektor (2,1,-1) pada vektor (1,3,-1)
adalah…
6 1
a. ( 1,3 ,−1 ) d. ( 1,3 ,−1 )
11 √2
1 1
b. ( 1,3 ,−1 ) e. ( 1,3 ,−1 )
2 4
6
c. (1,3 ,−1 )
√ 11
( )
x
49. a⃗ = y mempunyai panjang 3 √ 6 dan membentuk sudut lancip dengan
−3
()
1
⃗
vektor b= 2 . Jika proyeksi scalar orthogonal vektor a⃗ pada b⃗ adalah 2,
−2
maka nilai xy adalah…
a. -24 d. 12
b. -18 e. 18
c. -12
50. Garis g melalui A(3,6,7) dan B(5,3,8), sedangkan garis h melalui C (−2,4,2)
dan D(−1,6 ,−1) . Besar sudut g dan h adalah…
a. 0° d. 60°
b. 30° e. 90°
c. 45 °
52
53
Glosarium
Istilah Arti
Aturan jajargenjang : Perhitungan dua vektor dengan metode jajargenjang
Aturan segitiga : Perhitungan dua vektor dengan metode segitiga
Perkalian skalar : Perkalian suatu vektor dengan suatu skalar
Skalar : Besaran yang memiliki besar (nilai) saja
Vektor : Besaran yang memiliki besar (nilai) dan arah
Vektor orthogonal : Vektor yang saling tegak lurus
Vektor posisi : Suatu vektor yang titik pangkalnya O
Vektor satuan : Suatu vektor yang panjangnya atau besarnya bernilai satu.
54
Tabel sudut-sudut istimewa trigonometri
55
Kunci Jawaban
1. a⃗ =(2,1,−2)
|⃗a|= √22 +12 +¿ ¿
⃗a ( 2,1,−2) 2 1 2
a^ = = = , ,−
|⃗a| 3 3 3 3
Jawaban B
2.
3. msaDKajdl
4.
56
Daftar Pustaka
57