Aksi Nyata Topik 2 Prinsip Pengajaran Dan Asesmen Yang Efektif I Di Sekolah Menengah
Aksi Nyata Topik 2 Prinsip Pengajaran Dan Asesmen Yang Efektif I Di Sekolah Menengah
Aksi Nyata Topik 2 Prinsip Pengajaran Dan Asesmen Yang Efektif I Di Sekolah Menengah
NIM 22424299072
PROGRAM PPG GELOMBANG 2 PENDIDIKAN SEJARAH
Aksi Nyata Topik 2 Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di Sekolah Menengah
REFLEKSI PEMBELAJARAN
1 Pemahaman baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari konsep rancangan perencanaan
pembelajaran dan asesmen yang efektif?
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara murid, guru, dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan yang
sebaiknya tidak dipisahkan. Pembelajaran dapat diawali dengan proses perencanaan asesmen
dan perencanaan pembelajaran. Pendidik perlu merancang asesmen yang dilaksanakan pada
awal pembelajaran, pada saat pembelajaran, dan pada akhir pembelajaran. Perencanaan
asesmen, terutama pada asesmen awal pembelajaran sangat perlu dilakukan karena untuk
mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang
pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik. Perencanaan pembelajaran
meliputi tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen pembelajaran
yang disusun dalam bentuk dokumen yang fleksibel, sederhana, dan kontekstual.
Tujuan Pembelajaran disusun dari Capaian Pembelajaran dengan
mempertimbangkan kekhasan dan karakteristik Satuan Pendidikan. Pendidik juga harus
memastikan tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan tahapan dan kebutuhan peserta didik.
Proses selanjutnya adalah pelaksanaan pembelajaran yang dirancang untuk memberi
pengalaman belajar yang berkualitas, interaktif, dan kontekstual. Sepanjang proses
pembelajaran, pendidik dapat mengadakan asesmen formatif untuk mengetahui sejauh mana
tujuan pembelajaran sudah dicapai oleh peserta didik. Tahapan selanjutnya adalah proses
asesmen pembelajaran.
Asesmen pembelajaran diharapkan dapat mengukur aspek yang seharusnya diukur
dan bersifat holistik. Asesmen dapat berupa formatif dan sumatif. Asesmen formatif dapat
berupa asesmen pada awal pembelajaran dan asesmen pada saat pembelajaran. Asesmen pada
awal pembelajaran digunakan mendukung pembelajaran terdiferensiasi sehingga peserta
Ringkasan Bab Prinsip Pembelajaran Prinsip Asesmen Prinsip Pembelajaran dan Prinsip
Asesmen 4 didik dapat memperoleh pembelajaran sesuai dengan yang mereka butuhkan.
Sementara, asesmen formatif pada saat pembelajaran dapat dijadikan sebagai dasar dalam
melakukan refleksi terhadap keseluruhan proses belajar yang dapat dijadikan acuan untuk
perencanaan pembelajaran dan melakukan revisi apabila diperlukan.
Apabila peserta didik dirasa telah mencapai tujuan pembelajaran, maka pendidik
dapat meneruskan pada tujuan pembelajaran berikutnya. Namun, apabila tujuan
pembelajaran belum tercapai, pendidik perlu melakukan penguatan terlebih dahulu.
Selanjutnya, pendidik perlu mengadakan asesmen sumatif untuk memastikan ketercapaian
dari keseluruhan tujuan pembelajaran. Pembelajaran dilaksanakan dengan mengacu pada
prinsip pembelajaran sebagai berikut:
a. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat
pencapaian murid, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan
perkembangan murid yang beragam.
b. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas murid menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
c. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter murid secara
holistik.
d. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar murid. Prinsip asesmen adalah sebagai berikut:
a. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan
penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk guru, murid, dan orang
tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran
selanjutnya.
b. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran.
c. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya, dan
sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai ke depannya.
d. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian murid bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai,
serta strategi tindak lanjut.
e. Hasil asesmen digunakan oleh murid, guru, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali
sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Capaian Pembelajaran sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak
cukup konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran seharihari. CP perlu diurai menjadi
tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh
peserta didik hingga mereka mencapai akhir fase. Proses berpikir dalam merencanakan
pembelajaran. Proses berpikir dalam merencanakan pembelajaran ditunjukkan dengan gambar
berikut:
2 Bagian manakah dari konsep rancangan perencanaan pembelajaran dan asesmen yang paling
menantang?
a. Mengembangkan modul ajar
Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana
pelaksanaan pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran
mencapai Capaian Pembelajaran (CP). Pengembangan modul ajar bertujuan untuk
menyediakan perangkat ajar yang dapat memandu guru melaksanakan pembelajaran.
Dalam penggunaannya, guru memiliki kemerdekaan untuk:
● Memilih atau memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan pemerintah untuk
menyesuaikan dengan karakteristik murid, atau
● Menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan karakteristik murid
Kriteria yang harus dimiliki modul ajar adalah:
1. Esensial: pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar
dan lintas disiplin.
2. Menarik, bermakna, dan menantang: menumbuhkan minat belajar dan melibatkan
murid secara aktif dalam proses belajar; berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki sebelumnya sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga
tidak terlalu mudah untuk tahap usianya.
3. Relevan dan kontekstual: berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki sebelumnya, serta sesuai dengan konteks waktu dan lingkungan murid.
4. Berkesinambungan: keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar
peserta didik.
TUGAS
1 Mahasiswa merancang perencanaan pembelajaran dan asesmen yang efektif.
Merancang perencanaan pembelajaran dan asesmen yang efektif dapat membantu
meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan efektivitas proses pembelajaran. Ada
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam merancang perencanaan pembelajaran dan
asesmen yang efektif, di antaranya:
a. Tujuan pembelajaran: Mahasiswa perlu menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas dan
terukur sebelum merancang perencanaan pembelajaran dan asesmen. Tujuan
pembelajaran harus merupakan standar yang ingin dicapai oleh siswa setelah mengikuti
pembelajaran.
b. Konten pembelajaran: Mahasiswa perlu memilih konten pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran dan tingkat kemampuan siswa. Konten pembelajaran harus
mencakup materi yang relevan dan bermanfaat bagi siswa.
c. Metode pembelajaran: Mahasiswa perlu memilih metode pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran dan konten pembelajaran. Metode pembelajaran yang
efektif dapat meningkatkan motivasi siswa dan membantu mereka memahami materi
dengan lebih baik.
d. Asesmen: Mahasiswa perlu merancang asesmen yang terkait dengan tujuan
pembelajaran dan konten pembelajaran. Asesmen yang efektif dapat mengukur sejauh
mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran dan memberikan umpan balik yang
bermanfaat bagi siswa.
Waktu: Mahasiswa perlu memperhitungkan waktu yang tersedia untuk pembelajaran
dan asesmen saat merancang perencanaan pembelajaran dan asesmen. Mahasiswa juga perlu
memperhitungkan waktu yang diperlukan oleh siswa untuk mempersiapkan diri sebelum
mengikuti pembelajaran dan asesmen.
2 Mahasiswa didik mempresentasikan rancangan pembelajaran dan asesmen yang efektif.
Mempresentasikan rancangan pembelajaran dan asesmen yang efektif, mahasiswa didik
dapat melakukan beberapa langkah seperti:
a. Menentukan tujuan pembelajaran yang jelas dan sesuai dengan kompetensi yang ingin
dicapai.
b. Memilih dan menyusun materi pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
c. Menyusun strategi pembelajaran yang efektif, misalnya dengan menggunakan metode
ceramah, diskusi kelompok, dan latihan.
d. Menentukan metode asesmen yang tepat, seperti tes tertulis, observasi, atau proyek.
e. Menyusun jadwal pembelajaran dan asesmen yang tepat sesuai dengan kurikulum.
f. Mempresentasikan rancangan pembelajaran dan asesmen kepada audiens dengan jelas
dan terstruktur.
Mahasiswa didik juga dapat menambahkan beberapa elemen lain seperti penggunaan
media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran untuk membuat rancangan pembelajaran dan
asesmen yang lebih efektif.
3 Mahasiswa menyusun rubrik penilaian proses pembelajaran di satuan pendidikan dari perspektif
karakteristik peserta didik (untuk persiapan kegiatan minggu ke 5)