4219 8228 1 SM

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT

PERENCANAAN TOTAL PENJUALAN DAN LABA

(STUDI PADA UMKM RIZKY BAROKAH MALANG)

Ikhsan Aprilian Naro


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Toto Rahardjo, SE., MM.


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

[email protected]

ABSTRACT

Break-even point analysis is an analytical technique used by management to determine at what


level company neither suffer a loss nor gain profit. Break-even point analysis is used by companies
to determine the sales that must be achieved so that they do not suffer any loss. The purpose of this
research is to describe the application of break-even point analysis and to describe the sales
planning and the minimum sales that must be achieved by Rizky Barokah, an MSME, in order to
reach the desired profit in the period of 2017. The descriptive research uses the company’s sales
data from 2014 to 2016, where the data of 2016 is used as the basis for 2017’s sales volume and
and profit planning. The results of the analysis show that the company’s BEP mix is IDR
363,408,491.71, or at the level of 28,739 units. The calculation of margin of safety is 56.72%. The
company wants to increase the profit up to 31.13%. Therefore, the total sales should reach 65,925
units, where the sales of original fermented soybean chips should reach 24,882 units, flavored
fermented soybean chips should reach 23,744 units, apple chips should reach 8,710 units, and
jackfruit chips should reach 8,619 units.

Keywords : break-even point, sales planning, profit

ABSTRAK

Analisis break even point merupakan suatu teknik analisis yang digunakan oleh manajemen untuk
mengetahui keadaan dimana perusahaan tidak mengalami kerugian maupun mengalami laba.
Analisis break even point digunakan untuk mengetahui hasil penjualan yang harus dicapai agar
perusahaan tidak mengalami kerugian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis
break even point, mendeskripsikan gambaran perencanaan penjualan dan penjualan minimal yang
harus dicapai oleh UMKM Rizky Barokah untuk memenuhi target laba yang diinginkan pada
periode 2017. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan
data penjualan, data produksi, catatan biaya-biaya perusahaan periode 2014-2016 dimana tahun
2016 menjadi tahun dasar untuk perencanaan volume penjualan dan laba di tahun 2017. Hasil
analisis yang dilakukan di perusahaan UMKM Rizky Barokah pada tahun 2017 menunjukkan
bahwa nilai BEP mix yang dicapai perusahaan sebesar Rp. 363.408.491,71 atau pada tingkat
28.739 unit. Perhitungan margin of safety didapatkan sebesar 56,72%. Perusahaan menginginkan
kenaikan laba sebesar 31,13% maka penjualan yang harus dicapai adalah sebesar 65.925 unit
dengan rincian penjualan per produk keripik tempe (original) sebesar 24.882 unit, keripik tempe
(rasa) 23.744 unit, keripik buah (apel) 8.710 unit, dan keripik buah (nangka) 8.619 unit.

Kata kunci: break even point, perencanaan penjualan, laba

PENDAHULUAN mereka keluarkan dalam


Dalam menjalankan aktivitas
menghasilkan suatu produk.
bisnis, sebuah perusahaan harus
UMKM Rizky Barokah
melakukan perhitungan agar tidak
berlokasi di Kota Malang, dan
mengalami kerugian, karena pada
memproduksi makanan ringan oleh-
dasarnya sebuah perusahaan
oleh khas Malang khususnya keripik
didirikan untuk memperoleh laba dan
tempe, keripik nangka, dan keripik
menghindari kerugian. Seiring
apel. UMKM Rizky Barokah berdiri
banyaknya perusahaan pesaing yang
sejak tahun 1985 dan didirikan oleh
menjual produk sejenis bermunculan,
Ibu Sri Bawon Rahayu, dimana pada
menuntut sebuah perusahaan untuk
awal berdirinya belum banyak usaha
memiliki strategi dalam menjual
serupa bertebaran seperti sekarang
produknya. Strategi yang digunakan
ini. Sebagai salah satu usaha yang
tiap perusahaan dalam menjual
memproduksi makanan ringan dari
produknya berbeda-beda, namun
bahan mentah hingga siap jual
semuanya memiliki tujuan yang
UMKM Rizky Barokah harus
sama yaitu memperoleh keuntungan
memiliki target penjualan untuk
(profit) yang maksimum. Perusahaan
dapat menutupi beban biaya yang
yang menginginkan profit
telah dikeluarkan.
maksimum tentu harus mampu

meminimalkan biaya-biaya yang


Perhitungan dalam menjalankan harus dicapai untuk dapat

sebuah bisnis sangat dibutuhkan, menperoleh laba sesuai yang

karena bila perhitungan tidak diharapkan. Selain itu, analisis break

dilakukan dengan tepat maka hasil even point mampu menghitung

yang akan didapatkanpun tidak seberapa besar tingkat penjualan

sesuai harapan. Dalam profit dapat boleh mengalami penuruan agar

diasumsikan dengan pemasukan perusahaan tidak mengalami

yang lebih tinggi dari biaya-biaya kerugian.

yang telah dikeluarkan. Sebelum


Rumusan Masalah
menentukan besarnya laba yang
Berdasarkan uraian latar
ingin dicapai oleh sebuah perusahaan
belakang, maka rumusan masalah
tentu sangat penting dihitung terlebih
dalam penelitian ini adalah
dahulu titik impas atau break even
bagaimana kah perhitungan break
point pada sebuah produk yang telah
even point yang diterapkan pada
diproduksi, karena break even point
UMKM Rizky Barokah berdasarkan
adalah suatu alat yang digunakan
pada konsep break even point secara
oleh manajemen untuk mengetahui
teoritis.
tingkat penjualan tertentu sebuah
LANDASAN TEORI
perusahaan sehingga tidak

mengalami kerugian maupun Break Even Point

keuntungan. Dalam break even point, Menurut Munawir

perusahaan mampu mengukur (2014:184) break even dapat

seberapa tingkat penjualan yang diartikan sebagai suatu keadaan di


mana dalam operasi perusahaan, ini, peneliti menggunakan metode

perusahaan tidak memperoleh laba matematis dengan rumus sebagai

dan tidak menderita rugi

(penghasilan = total biaya). FC


BEP dalam rupiah =
VC
1− S
Manfaat Analisis Break Even Point
berikut (Kasmir, 2012:340) :
Menurut Kasmir (2012),

Analisis break even point memiliki

beberapa manfaat sebagai berikut: Keterbatasan Analisis Break Even

1) Merancang suatu produk.


FC
2) Penentuan harga jual per BEP dalam unit =
P − VC/unit
satuan.

3) Menentukan jumlah produksi. Point

4) Memaksimalkan jumlah Menurut Warsono (2003:212)


produksi. analisis break even point memiliki
5) Menentukan perencanaan laba beberapa keterbatasan antara lain:
yang dikehendaki.
1) Hubungan biaya volume laba

Perhitungan Break Even Point diasumsikan bersifat linier. Hal

Berdasarkan cara menghitung break ini memiliki arti analisis break

even point, terdapat dua pendekatan even point hanya dapat

yang dapat digunakan yaitu digunakan dalam jangkauan

pendekatan matematis dan output tertentu.

pendekatan grafik. Dalam penelitian


2) Kurva pendapatan total atau struktur biaya dan harga jual

biasa disebut kurva penjualan berubah, maka hasil analisis

dianggap meningkat secara break even point juga berubah.

linier dengan volume output. Model break even point lebih

Dalam realitasnya, sering cocok digunakan untuk industri

terjadi untuk produksi yang yang stabil.

sama harga jual dibedakan


Asumsi Dasar Analisis Break Even
untuk daerah atau konsumen
Point
tertentu.
Analisis break even point
3) Perpaduan antar produksi dan
dipengaruhi oleh berbagai anggapan
penjualan diasumsikan
yang digunakan sebagai dasar untuk
konstan. Analisis break even
dapat melakukan perhitungannya.
point sulit diterapkan pada
Pada umumnya konsep atau
perusahaan yang menghasilkan
anggapan dasar yang digunakan
produk lebih dari satu macam,
dalam analisa break even adalah
jika rasio biaya untuk
sebagai berikut (Munawir,
menghasilkan dua produk atau
2014:197):
lebih tersebut tidak diketahui,
1) Biaya harus dapat dipisahkan
apalagi proporsi harus dibuat
atau diklasifikasikan menjadi
tetap.
dua yaitu biaya tetap dan biaya
4) Bagian titik impas dan
variabel dan prinsip variabilitas
perhitungan merupakan suatu
biaya dapat diterapkan dengan
bentuk analisis statis. Jika
tepat.
2) Biaya tetap secara total akan dijual atau tidak ada perubahan

selalu konstan sampai tingkat harga secara umum.

kapasitas penuh. Biaya tetap 5) Hanya ada satu macam barang

adalah biaya yang akan selalu yang dijual atau diproduksi

ada walaupun perusahaan oleh perusahaan. Jika barang

berhenti beroperasi, yang yang dijual lebih dari satu

artinya tidak mengalami macam, maka kombinasi atau

perubahan meskipun volume komposisi penjualannya (sales

produksi atau volume kegiatan mix) akan selalu tetap

berubah. (konstan).

3) Biaya variabel akan berubah


Pengertian Biaya
secara proporsional
Biaya adalah kas atau nilai
(sebanding) dengan perubahan
setara kas yang dikorbankan untuk
volume penjualan dan adanya
mendapatkan barang atau jasa yang
sinkronisasi antara produksi
diharapkan memberi manfaat saat ini
dengan penjualan. Artinya,
atau dimasa depan bagi organisasi
biaya variabel akan tetap sama
(Hansen dan Mowen, 2012:46).
apabila dihitung biaya per unit
Klasifikasi Biaya
produknya, berapapun

kuantitas unit yang dihasilkan. 1) Biaya Tetap (Fixed Cost)

4) Harga jual per satuan barang Didefinisikan sebagai biaya

tidak akan berubah berapapun yang tidak berubah jumlahnya

jumlah satuan barang yang walaupun jumlah yang diproduksi


atau dijual berubah dalam kapasitas peningkatan dalam aktivitas dan

normal, contohnya biaya pembelian menurun secara proporsional

mesin (Wiratna, 2015:13). Pendapat terhadap penurunan dalam aktivitas

lain mendefinisikan bahwa biaya (Carter, 2009:69).

tetap merupakam biaya yang 3) Biaya Semivariabel

jumlahnya tetap dalam kisaran Didefinisikan sebagai biaya


perubahan volume aktivitas tertentu yang jumlahnya ada yang berubah-
(Mulyadi, 2003:437). Biaya tetap ubah sesuai dengan perubahan
adalah biaya yang jumlahnya tidak kuantitas dan ada tarif tetapnya,
berubah walaupun terjadi perubahan contohnya biaya telfon, biaya listrik
volume produksi (Henry, 2003:298). (Wiratna, 2015:13). Pendapat lain

2) Biaya Variabel (Variable Cost) mengatakan bahwa biaya

Biaya variabel didefinisikan semivariabel didefinisikan sebagai

sebagai biaya yang jumlahnya biaya yang memperlihatkan baik

berubah-ubah, namun perubahannya karakteristik-karakteristik dari biaya

sebanding dengan perubahan volume tetap maupun biaya variabel (Carter,

produksi atau penjualan, contohnya 2009:70).

biaya bahan baku dan biaya tenaga


Metode Pemisahan Biaya Semi
kerja langsung (Wiratna, 2015:12).
Variabel
Pendapat lain mengatakan bahwa
1) Metode Tinggi-Rendah
biaya variabel didefinisikan sebagai
Dalam metode tinggi-rendah
biaya yang totalnya meningkat
(high and low-points), elemen tetap
secara proporsional terhadap
dan elemen variabel dari suatu biaya
dihitung menggunakan dua titik. regresi, menentukan secara

Titik data (periode) yang dipilih dari matematis garis yang paling sesuai,

data historis merupakan periode atau garis regresi linear, melalui

dengan aktivitas tertinggi dan sekelompok titik. Garis regresi

terendah. meminimalkan jumlah kuadrat

2) Metode Scattergraph deviasi setiap titik aktual yang diplot

Metode scattergraph dapat dari titik di atas atau di bawahnya

digunakan untuk menganalisis dalam garis regresi.

perilaku biaya. Dalam biaya ini, Pengertian Peramalan Penjualan

biaya yang dianalisis disebut variabel Peramalan penjualan (sales

dependen dan diplot di sepanjang forecasting) merupakan proses

garis vertikal atau yang disebut aktivitas memperkirakan produk

dengan sumbu y. Aktivitas terkait yang akan dijual di masa mendatang

disebut sebagai variabel independen, dalam keadaan tertentu dan dibuat

misalnya biaya tenaga kerja berdasarkan data yang pernah terjadi

langsung, jam tenaga kerja langsung, dan/atau mungkin akan terjadi

jam mesin, unit output, atau (Nafarin, 2007:96).

persentase kapasitas dan diplot di Manfaat Peramalan Penjualan

sepanjang garis horizontal yang


Secara umum, peramalan
disebut sumbu x. penjualan memiliki tiga fungsi

3) Metode Kuadrat Terkecil pokok, yaitu sebagai pedoman kerja,

sebagai alat manajemen untuk


Metode kuadrat terkecil (least

squares), kadangkala disebut analisis menciptakan koordinasi kerja dan


sebagai alat manajemen untuk mengakibatkan bertambahnya

melakukan evaluasi atau piutang perusahaan.

pengawasan. Sedangkan secara


Pengertian Perencanaan Laba
khusus, peramalan penjualan
Perencanaan laba adalah
memiliki beberapa fungsi sebagai
rencana kerja yang telah
berikut (Munandar 2010:42):
diperhitungkan dengan cermat dan
1) Sebagai dasar untuk menyusun digambarkan secara kuantitatif dalam
budget unit yang akan bentuk laporan keuangan untuk
diproduksikan karena jumlah jangka pendek dan jangka panjang.
satuan (unit) yang akan
Manfaat Perencanaan Laba
diproduksikan oleh perusahaan
Berikut ini adalah manfaat
ditentukan oleh seberapa
perencanaan laba menurut Carter
banyak perusahaan yang
(2009:7) antara lain:
bersangkutan mampu

menjualnya. 1) Perencanaan laba menyediakan

2) Sebagai dasar untuk menyusun suatu pendekatan yang disiplin

budget kas karena penjualan terhadap identifikasi dan

tunai akan mengakibatkan penyelesaian masalah. Hal ini

pemasukan kas. memungkinkan adanya

3) Sebagai dasar untuk menyusun peluang untuk menilai kembali

budget piutang karena setiap segi operasi dan

penjualan kredit akan memeriksa kembali kebijakan

dan program.
2) Perencanaan laba menyediakan serta memperoleh dukungan

arahan ke semua tingkatan atas rencana akhir.

manajemen. Hal ini membantu 5) Anggaran menyediakan suatu

mengembangkan kesadaran tolok ukur untuk mengevaluasi

akan laba diseluruh lapisan kinerja aktual dan

organisasi dan mendorong meningkatkan kemampuan dari

kesadaran akan biaya serta individu. Hal ini mendorong

efisiensi biaya. manajer untuk merencanakan

3) Perencanaan laba dan berkinerja secara efisien.

meningkatkan koordinasi. Hal


Analisis Untuk Menetapkan Laba
ini menyediakan suatu cara
1) Margin of Safety
untuk menyelaraskan usaha-
Hubungan atau selisih antara
usaha dalam mencapai cita-
penjualan yang dibudgetkan dengan
cita.
penjualan pada tingkat break even
4) Perencanaan laba menyediakan
merupakan tingkat keamanan
suatu cara untuk memperoleh
(margin of safety) bagi perusahaan
ide dan kerjasama dari semua
dalam melakukan penurunan
tingkatan manajemen.
penjualan (Munawir, 2014:198).
Partisipasi dari semua

tingkatan membantu Rumus yang digunakan untuk

mengeluarkan ide-ide dan menghitung margin of safety adalah

menyediakan suatu cara untuk

mengomunikasikan tujuan
sebagai berikut (Munawir,2014:199): berapa besarnya penjualan minimal

yang harus dicapai adalah sebagai

berikut (Bambang, 2010:372):

Kontribusi Margin

Kontribusi margin atau laba

marginal adalah selisih pendapatan Hubungan Break Even Point

penjualan dengan semua variabel Dengan Tingkat Penjualan dan

(Carter, 2009:269). Laba

Penghitungan besarnya Biaya menentukan harga jual

kontribusi margin menggunakan sebuah produk untuk mencapai laba

rumus sebagai berikut: yang diinginkan, harga jual akan

mempengaruhi volume penjualan,

sedangkan volume penjualan

mempengaruhi secara langsung


Sales Minimum
terhadap biaya. Ketiganya memiliki
Apabila besarnya keuntungan
hubungan yang sinergis dan
atau profit margin yang diinginkan
kontinuitas. Dalam menyusun
telah ditetapkan, maka perlu
anggaran, manajemen memerlukan
ditentukan besarnya penjualan
berbagai parameter seperti break
minimal yang harus dicapai untuk
even point, margin of safety, dan
memungkinkan diperolehnya
laba. Parameter ini memberikan
keuntungan yang diinginkan. Rumus
informasi kepada manajemen dari
yang digunakan untuk menghitung
jumlah target pendapatan penjualan METODE PENELITIAN

yang dianggarkan, berapa Jenis penelitian yang


pendapatan minimum yang harus dilakukan adalah penelitian
dicapai agar perusahaan tidak deskriptif dengan menggunakan
mengalami kerugian dan berapa pendekatan kuantitatif yang
pendapatan maksimum yang harus menggambarkan dan meringkas
dicapai agar perusahaan berbagai kondisi, situasi atau
mendapatkan keuntungan yang variabel. Penelitian deskriptif adalah
maksimum. Hubungan break even penelitian yang berkaitan dengan
point dengan tingkat penjualan dan pengumpulan data untuk
laba adalah dengan adanya memberikan gambaran mengenai
keuntungan atau laba yang situasi atau kejadian (Nazir,
diinginkan dapat digunakan sebagai 2009:54).
alat bantu dalam perencanaan
Variabel yang digunakan untuk
kegiatan dan penyusunan anggaran
penelitian ini adalah:
di masa mendatang, sehingga akan
Variabel-variabel yang
dapat digunakan untuk menentukan
digunakan dalam penelitian ini
target penjualan yang maksimum.
adalah :
Perencanaan penjualan yang

maksimum dapat dilakukan oleh 1) Break Even Point

perusahaan agar mendapat laba Dapat diartikan sebagai suatu

sesuai yang diinginkan. keadaan di mana dalam operasi

perusahaan tidak memperoleh


laba dan tidak menderita rugi. dengan perubahan volume

Analisis break even point tidak produksi atau penjualan.

hanya semata-mata untuk 4) Biaya Semivariabel

mengetahui keadaan perusahaan Biaya semivariabel adalah biaya

yang break even saja, tetapi yang jumlahnya ada yang

analisis break even point berubah-ubah sesuai dengan

mampu memberikan informasi perubahan kuantitas dan ada

kepada pimpinan perusahaan tarif tetapnya. Biaya

mengenai berbagai tingkat semivariabel dapat pula

volume penjualan, serta didefinisikan sebagai biaya yang

hubungannya dengan memperlihatkan baik

kemungkinan memperoleh laba karakteristik-karakteristik dari

menurut tingkat penjualan yang biaya tetap maupun biaya

bersangkutan. variabel.

2) Biaya Tetap (Fixed Cost) 5) Besarnya Tingkat Laba yang

Biaya tetap adalah biaya yang Diharapkan

tidak berubah jumlahnya Besarnya keuntungan yang

walaupun terjadi perubahan dikehendaki oleh perusahaan

jumlah volume produksi. dari penjualan produksi.

3) Biaya Variabel (Variable Cost) 6) Volume Penjualan

Biaya variabel adalah biaya Volume penjualan adalah jumlah

yang jumlahnya berubah-ubah, unit penjualan yang dicapai oleh

namun perubahannya sebanding


perusahaan selama satu periode dicapai perusahaan. Perhitungannya

akuntansi. sebagai berikut :

7) Penjualan Minimal (Sales

Minimum)

Setelah tingkat laba yang ingin

dicapai telah ditetapkan,

selanjutnya perlu menentukan

berapa besarnya penjualan

minimal yang harus dicapai oleh

perusahaan.
Selanjutnya adalah menentukan titik
HASIL DAN PEMBAHASAN
break even point (dalam rupiah)

Tabel 4.28 Perhitungan Kontribusi masing-masing jenis produk, maka

Margin UMKM Rizky Barokah dari itu digunakan komposisi

Tahun 2017 penjualannya sebagai berikut:

Menentukan Break Even Point

Tahun 2017

Perhitungan break even point

dilakukan untuk menentukan

penjualan minimum yang harus


Menentukan Sales Minimum komposisi penjualan. Berikut ini

adalah perhitungan penjualan


UMKM Rizky Barokah
minimal yang harus dicapai oleh
mengharapkan laba operasi yang
masing-masing produk:
diperoleh pada tahun 2017 adalah

sebesar Rp. 252.854.670 (31,13%)

dari penjualan tahun 2016 yaitu

sebesar Rp. 812.254.000, maka

tingkat penjualan yang harus dicapai

dapat diketahui menggunakan

perhitungan sales minimum. Menentukan Margin of Safety

Besarnya sales minimum tersebut


Margin of safety bertujuan
dapat dihitung dengan cara sebagai
untuk mengetahui sampai seberapa
berikut:
besar penjualan boleh turun agar

perusahaan tidak mengalami

kerugian. Perhitungan margin of

safety untuk tahun 2017 adalah

sebagai berikut:

Untuk menentukan besarnya

tingkat penjualan masing-masing Berdasarkan perhitungan di

produk sesuai dengan laba operasi atas, dapat diketahui bahwa margin

yang ditargetkan pada tahun 2017 of safety sebesar 56,72%. Hal ini

adalah dengan menggunakan menunjukkan bahwa tingkat


penjualan UMKM Rizky Barokah 2. Pada tahun 2017, UMKM

tidak boleh turun lebih dari 56,72% Rizky Barokah mengharapkan

agar tidak mengalami kerugian. laba sebesar 31,13% dari

penjualan tahun 2016 yang


PENUTUP
sebesar Rp. 812.254.000 atau
Kesimpulan
atau dengan kata lain sebesar
1. Berdasarkan penelitian yang
Rp. 252.854.670. Maka sales
telah dilakukan, diketahui
minimum yang harus dicapai
bahwa UMKM Rizky Barokah
adalah sebesar Rp.
belum memiliki suatu alat
833.617.469,82 dengan margin
analisis yang digunakan untuk
of safety sebesar 56,72% agar
membantu perusahaan agar
perusahaan tidak mengalami
mampu memperoleh laba
kerugian.
sesuai tingkat yang diharapkan.

Alat analisis yang dapat Saran

digunakan disini adalah Untuk Perusahaan :

Dalam merencanakan
analisis break even point,
penjualan pada tingkat laba yang
karena dengan analisis break
diharapkan hendaknya perusahaan
even point operusahaan mampu
menggunakan analisis break even
mengukur seberapa tingkat
point sehingga dapat diketahui pada
penjualan yang harus dicapai
volume penjualan berapakah
untuk dapat memperoleh laba
perusahaan tersebut tidak menderita
sesuai yang diharapkan.
kerugian maupun memperoleh laba.
Selain itu dengan analisis break even Diterjemahkan oleh Ali Akbar
Yulianto. 2011. Edisi 11. Buku
point perusahaan dapat mengetahui
2. Jakarta: Salemba Empat.
sales minimum atau penjualan

minimal yang harus dicapai untuk Cecily A. Raiborn and Michel R.


Kinney. 2010. Akuntansi
memperoleh laba sesuai yang telah
Biaya: Dasar dan
direncanakan oleh perusahaan.
Perkembangan. Diterjemahkan
Untuk Peneliti yang Ingin oleh Rahmat Hilman. Edisi 7.
Buku 1. 2011. Jakarta:
Melakukan Penelitian Sejenis di
Salemba Empat.
Kemudian Hari:

Dalam melakukan Garrison, Ray H., Eric W. Noreen,


dan Peter C. Brewer. 2013.
perhitungan analisis break even
Managerial Accounting
point, diperlukan pemisahan atau
(Akuntansi Manajerial).
pengklasifikasian secara tegas antara Diterjemahkan oleh Kartika
Dewi. 2014. Edisi 14. Buku 1.
biaya tetap, biaya variabel, dan biaya
Jakarta: Salemba Empat.
semivariabel sehingga memudahkan

dalam melakukan analisis. Hanson, Don R dan Maryanne M.


Mowen. 2012. Management
DAFTAR PUSTAKA
Accounting (Akuntansi
Bambang Riyanto. 2010. Dasar-
Manajemen). Diterjemahkan
Dasar Pembelanjaan
oleh Arnos Deny, Kwary.
Perusahaan. Edisi 4.
2014. Edisi 8. Buku 1. Jakarta:
Yogyakarta: BPFE UGM.
Salemba Empat.

Brigham, Eugene, dan Houston Joel


F. 2007. Dasar-Dasar
Manajemen Keuangan.
Horngren, Charles T., Datar, Srikant M. Munandar. 2010. Budgeting
M., dan Foster, Goerger. 2005. Perencanaan Kerja,
Cost Accounting: Managerial Pengkoordinasian Kerja,
Emphasis (Akuntansi Biaya: Pengawasan Kerja. Edisi 2.
Dengan Penekanan Yogyakarta: BPFE UGM.
Manajerial). Diterjemahkan
oleh Pujiati. 2011. Edisi 8. Moh. Nazir. 2003. Metodologi
Buku 1. Jakarta: Erlangga. Penelitian. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan
Keuangan. Edisi Revisi. Munawir. 2014. Analisa Laporan
Jakarta: Rajawali Pers. Keuangan. Edisi 4.
Yogyakarta: Liberty.
Kuswandi. 2005. Meningkatkan
Laba Melalui Pendekatan Soehardi Sigit. 2002. Analisa Break
Akuntansi Keuangan dan Even Ancangan Linear Secara
Akuntansi Biaya. Jakarta: PT. Ringkas dan Pasti. Edisi 3.
Elex Media Komputindo. Yogyakarta: BPFE UGM.

M. Hariwijaya. 2007. Metodologi William K. Carter. 2006. Cost


dan Penulisan Skripsi Tesis Accounting (Akuntansi Biaya).
dan Disertasi untuk Ilmu Diterjemahkan oleh Krista.
Sosial dan Humaniora. 2009. Edisi 14. Buku 1.
Yogyakarta: Parama Ilmu. Jakarta: Salemba Empat.

M. Nafarin. 2007. Penganggaran Wiratna Sujarweni. 2015. Akuntansi


Perusahaan. Edisi 3. Jakarta: Biaya Teori danPenerapannya.
Salemba Empat Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.
Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya.
Edisi 5. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai