Juknis Ojt Bapelkes Semarang

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 121

PELATIHAN ANTENATAL DAN USG BAGI DOKTER

DALAM RANGKA PENURUNAN AKI & AKB

PETUNJUK TEKNIS (JUKNIS)


PELAKSANAAN PELATIHAN DAN
ON THE JOB TRAINING (OJT)

BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG


DIREKTORAT PENINGKATAN MUTU TENAGA KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Buku Petunjuk Teknis “Pelatihan
Antenatal Dan Usg Bagi Dokter Dalam Rangka Penurunan AKI & AKB” di 24
Kabupaten/Kota Lokus Percepatan Penurunan AKI Dan AKB Melalui Metode Blended
Learning” ini selesai disusun.
Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia saat ini belum mencapai target
Sustainable Development Goals (SDG’s). Berbagai strategi penurunan AKI dan AKB harus
dilakukan, antara lain akses pelayanan, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan,
peningkatan pemberdayaan masyarakat dan penguatan tata kelola, dengan salah satu
upaya terobosan adalah dengan penetapan kabupaten/kota lokus penurunan AKI dan AKB
yang diatur dalam keputusan Menteri Kesehatan dan dilaksanakan secara bertahap.
Pelatihan ini merupakan salah satu upaya menurunkan Angka Kematian Ibu
dan Bayi. Dimana pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dokter
dalam pelayanan antenatal, persalinan, dan pelayanan masa nifas bagi ibu.
Pelatihan ini akan dilakukan dengan metode Blended Learning yang mengabungkan
online learning dengan On The Job Training (OJT) di Rumah Sakit Umum Daerah
melihat Indonesia saat ini masih dalam kondisi adaptasi kebiasaan baru.
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar besarnya kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku juknis ini.

Semarang, November 2022


Kepala Bapelkes Semarang

Asep Zaenal Mustofa, SKM, M.Epid

2
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Masalah kesehatan ibu, kesehatan balita dan pencegahan penularan penyakit


menular masih menjadi prioritas utama dalam pembangunan nasional bidang
kesehatan sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Pembangunan
Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. SUPAS 2015
menyebutkan AKI 305/100.000 Kelahiran Hidup (KH) dan target RPJMN 2024
sebesar 183/100.000 KH. Angka Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia juga masih
tinggi. SDKI 2017 menyebutkan AKN adalah 15/1.000 KH dengan target 2024
adalah 10 per 100.000 KH dan Angka Kematian Bayi (AKB) 24/1.000 KH dengan
target 2024 adalah 16/100.000 KH, sedangkan target Sustainable Development
Goals (SDGs) pada tahun 2030 secara global untuk AKI adalah sebesar 70/100.000
KH, AKB 12/1.000 KH dan AKN 7/1.000 KH.

Strategi pencapaian penurunan AKI dan AKB nasional adalah melalui peningkatan
akses pelayanan, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, peningkatan
pemberdayaan masyarakat dan penguatan tata kelola, dengan salah satu upaya
terobosan adalah dengan melakukan Revisi Buku KIA pada tahun 2020 dan
menetapkan 120 Kabupaten/Kota lokus percepatan penurunan AKI dan AKB yang
diatur dalam keputusan Menteri Kesehatan dan akan dilaksanakan secara bertahap
di seluruh wilayah NKRI.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan empat pilar Safe Motherhood


dalam upaya menurunkan angka kematian ibu, yaitu keluarga berencana, asuhan
antenatal sesuai standar, persalinan bersih dan aman, serta pertolongan kegawat-
daruratan esensial PONED & PONEK. Keempat pilar Safe Motherhood tersebut
adalah kompetensi Dokter sesuai SNPPDI 2019, sehingga dipandang perlu untuk
meningkatkan kapasitas dokter dalam pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi.

3
Dalam upaya meningkatkan kapasitas dokter dalam pelayanan kesehatan Ibu dan
Bayi, maka dilakukan suatu pelatihan peningkatan kapasitas dokter, agar mampu
dan kompeten dalam melakukan pelayanan kesehatan Ibu, diantaranya kompeten
melakukan pemeriksaan ANC sesuai standar Buku KIA Revisi 2020, mendeteksi
penyulit medis obstetri dan non obsteri, melakukan pelayanan nifas sesuai standar
Buku KIA Revisi 2020, melakukan konseling KB Pasca Persalinan, mengisi buku KIA
Revisi 2020 dengan lengkap dan benar serta melakukan rujukan sedini mungkin bila
ditemukan risiko penyulit medis obstetri dan non obstetri.

Melihat situasi Indonesia yang saat ini masih dalam masa pandemi COVID-19 dan
adaptasi kebiasaan baru, maka pelatihan ini dilaksanakan dengan menggunakan
metode blended learning, yang terdiri dari online learning dan praktik lapangan atau
skill station berupa On The Job Training (OJT) di RSUD atau FKRTL, kemudian
diikuti dengan evaluasi kompetensi peserta pelatihan.

1.1 Gambaran Umum Pelatihan


1.1.1 Rancangan Pelatihan

Pelatihan Peningkatan Kapasitas Dokter di 24 Kabupaten Kota ini dirancang untuk


menyiapkan Dokter agar mampu melakukan pelayanan kesehatan Ibu, yaitu
pelayanan antenatal, persalinan dan masa nifas bagi ibu (termasuk KB
pascapersalinan dan pemberian ASI).

Pelatihan ini juga dia bertujuan meningkatkan kompetensi dokter dalam melakukan
deteksi dini komplikasi obstetri dan/atau komplikasi medis yang dapat terjadi pada
kehamilan, persalinan dan masa nifas. Selain itu pelatihan ini bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi dokter dalam melakukan USG Obstetri Dasar Terbatas
sesuai kewenangan di FKTP, melakukan tata laksana awal dan rujukan ibu hamil
dengan komplikasi obstetri dan kompilkasi medis yang dapat menjadi penyebab
kematian ibu, mengetahui sejak dini permasalahan-permasalahan yang timbul atau
akan timbul dan mentatalaksana pasien dengan komplikasi obstetri dan/atau
komplikasi medis secara holistik berkolaborasi dengan dokter spesialis di FKRTL.

4
Materi dan proses pembelajaran dalam pelatihan ini dirancang sedemikian rupa agar
dapat digunakan dan diterapkan pada Pelatihan Peningkatan Kapasitas Dokter di 24
Kabupaten dan Kota lainnya sehingga Dokter dapat melakukan pemeriksaan ANC
sesuai standar Buku KIA Revisi 2020, mendeteksi penyulit medis obstetri dan non
obsteri, melakukan pelayanan nifas sesuai standar Buku KIA Revisi 2020,
melakukan konseling KB Pasca Persalinan, mengisi buku KIA Revisi 2020 dengan
lengkap dan benar serta melakukan rujukan sedini mungkin bila ditemukan risiko
penyulit medis obstetri dan non obstetri.

Jadwal pelatihan dirancang selama 3 minggu dengan metode blended learning,


yang terdiri dari: online learning, praktik lapangan atau skill station berupa On The
Job Training (OJT) di RSUD atau FKRTL, kemudian diikuti dengan evaluasi
kompetensi peserta pelatihan. Para fasilitator SpOG akan mendapatkan orientasi
fasilitator dan SpOG akan menjadi fasilitator bagi 5 dokter di Kabupaten/Kota
masing-masing. Waktu pelatihan dan proses pembelajaran juga dirancang dengan
efisien agar dapat memberikan tingkat kompetensi yang disyaratkan apabila
dilaksanakan secara benar dan sesuai.

Penyelenggaraan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Dokter di 24 Kabupaten Kota


adalah Pelatihan Berdasarkan Kompetensi (PBK) yang mengacu kepada SNPPDI
2019, sehingga dapat menjadi ajang pembelajaran pengetahuan dan keterampilan
untuk menghasilkan Dokter yang siap, mampu, dan kompeten dalam melakukan
pelayanan antenatal, persalinan dan pelayanan masa nifas yang berkualitas dan
sesuai standar.

1.2 Silabus Pelatihan

A. Definisi Operasional Pelatihan Dengan Metode Blended Learning


Adalah pelatihan dengan metode campuran antara metode pembelajaran di
kelas/tatap muka (klasikal) dan metode pembelajaran jarak jauh/distance learning
full online yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi aplikasi video
conference. Pelatihan ini menggunakan metode belajar mandiri, pembelajaran jarak
jauh secara online dan OJT untuk mencapai kompetensi teknis skiII.

5
2. Tujuan Umum Pelatihan
Menurunkan angka kematian ibu

3. Tujuan Pelatihan
a. Meningkatkan kompetensi dokter dalam melakukan pelayanan antenatal,
persalinan dan pelayanan masa nifas bagi ibu (termasuk KB Pasca-Persalinan
dan pemberian ASI)
b. Meningkatkan kompetensi dokter dalam melakukan deteksi dini penyulit medis
obstetri dan non obstetri yang dapat terjadi pada masa kehamilan, persalinan
dan nifas
c. Meningkatkan kompetensi dokter dalam melakukan USG Obstetri Dasar
Terbatas sesuai kewenangan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
d. Meningkatkan kompetensi dokter dalam melakukan tata laksana awal dan
rujukan ibu hamil dengan penyulit medis obstetri dan non obstetri yang dapat
menjadi penyebab kematian ibu
e. Mengetahui sejak dini permasalah-permasalahan yang timbul atau akan timbul
dan menatalaksana pasien dengan penyulit medis obstetri dan non obstetri
secara holistik berkolaborasi dengan dokter spesialis di Fasilitas Kesehatan
Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL)

4. Metode Mengajar/ Belajar


a. Tugas baca mandiri
b. Kuliah interaktif dan ilustratif online
c. Diskusi Kasus tatap muka/ online
d. OJT di RSUD
e. Penugasan mandiri mengisi logbook

6
5. Materi Pembelajaran
Modul Pelatihan Peningkatan Kapasitas Dokter di 24 Kabupaten/Kota Lokus
Percepatan Penurunan AKI dan AKB, yang terdiri dari:
a. Buku Acuan
b. Buku Panduan Peserta
c. Buku Pegangan Pelatih
d. Buku KIA revisi 2020
e. Juknis Pengisian Buku KIA
f. Video Tutorial

6. Skema Pelatihan

Skema proses pembelajaran dalam Peningkatan Kapasitas Bagi Dokter


Kabupaten/Kota Lokus Percepatan Penurunan AKI dan AKB, sebagai berikut :

a. Pre test
Sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan pre test terhadap peserta. Pre test
bertujuan untuk mendapatkan informasi awal tentang pengetahuan yang dimiliki oleh
peserta dan dituangkan dalam bentuk matriks kebutuhan pelatihan. Pre test
diberikan setiap hari mulai hari Senin - Sabtu tanggal 14 - 19 November 2022.
7
b. Pembukaan
Pembukaan mengawali kegiatan pelatihan secara resmi. Proses pembukaan
pelatihan yang meliputi beberapa kegiatan pelatihan yaitu :
1) Laporan Ketua Panitia Pelatihan
2) Sambutan Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI

8
c. Building Learning Commitment/BLC (Membangun Komitmen Belajar)
Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses
pelatihan, antara lain:
1) Penjelasan oleh fasilitator tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan yang
akan dilakukan
2) Perkenalan antar peserta dengan para fasilitator pelatihan dan perkenalan
antar sesama peserta
3) Mengemukakan harapan dan komitmen peserta selama dan setelah pelatihan

d. Pemberian Wawasan
Setelah BLC, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi pendahuluan
tentang Kematian Ibu dan Penyebab Kematian Ibu, dilanjutkan dengan materi
Kebijakan dan Strategi Percepatan Penurunan AKI dan AKB, Overview Peningkatan
Kapasitas Dokter dalam Pelayanan KIA melalui Blended Learning.

e. Pembekalan pengetahuan dan keterampilan


Pemberian materi pengetahuan dan keterampilan dari proses pelatihan
mengarah pada kompetensi yang akan dicapai oleh peserta. Penyampaian materi
dilakukan dengan menggunakan berbagai metode yang melibatkan semua peserta
untuk berperan serta aktif dalam mencapai kompetensi tersebut, yaitu dengan cara
kuliah interaktif, diskusi kasus, demo video, dan praktek lapangan (OJT)
1) Konsep Asuhan Antenatal Terpadu dan Berkualitas
2) Peran Dokter dalam asuhan antenal yang berkualitas
3) Penggunaan buku KIA revisi 2020 pada masa ANC, persalinan dan PNC:
a) Skrining dan tata laksana Penyulit Medis Obstetri: Perdarahan (abortus,
KET, kelainan plasenta, perdarahan antepartum, perdarahan postpartum),
preeklamsia, eklamsia dan infeksi
b) Skrining dan tata laksana penyulit medis non obstetri: penyakit jantung,
hipertensi, diabetes melitus gestasional, autoimun, kanker
c) Pengisian formulir rujukan dan sistem rujukan masa kehamilan
d) Pengisian grafik evaluasi kehamilan dan berat badan sesuai KIA revisi 2020

9
4) Pengenalan dasar USG Obstetri Dasar Terbatas dalam kehamilan :
 Dasar USG Obstetri Dasar Terbatas trimester I dalam kehamilan
 Dasar USG Obstetri Dasar Terbatas trimester III dalam kehamilan
 Pengisian hasil USG Obstetri Dasar Terbatas pada buku KIA
5) Skrining dan Tata Laksana Masalah pada Nifas ( Perdarahan, depresi, masalah
payudara dan Infeksi)
6) Pengisian ringkasan pelayanan persalinan dan nifas sesuai buku KIA revisi 2020
7) Sosialisasi lembar KIE pada buku KIA revisi 2020
8) Konseling gizi selama kehamilan, nifas dan menyusui
9) KB Pasca Persalinan (KBPP):
a) Konseling KB dengan menggunakan lembar balik Alat Bantu Pengambil
Keputusan (ABPK)
b) Penapisan medis menggunakan metode Kriteria Kelayakan Medis
Kontrasepsi KLOP-KB
c) Pelayanan KBPP metode AKDR pasca plasenta dan implan
10) Latihan pengisian Buku KIA Revisi 2020
11) Setiap hari pembelajaran materi inti peserta akan diberikan tugas mandiri yang
harus dikerjakan. Tugas mandiri disesuaikan dengan materi yang telah diberikan
oleh para fasilitator sebelumnya

f.Post Test ( Ujian Formatif)


Setelah seluruh materi dan latihan pengisian Buku KIA dilaksanakan maka
setiap hari dilakukan ujian post test yang bertujuan untuk menilai peningkatan
pengetahuan peserta setelah pemberian materi secara interaktif

g. Praktik Lapangan (OJT)


Tujuan dari Pelaksanaan Praktik Lapangan atau OJT ini adalah setelah
pemberian materi pelatihan secara interaktif, peserta mampu:
1) Menerapkan pengetahuan dan menunjukkan kompetensi dalam melakukan
kegiatan asuhan antenatal yang berkualitas pada trimester I- III sesuai
standar.
2) Melakukan diskusi kasus sesuai kasus nyata yang didapatkan di RSUD
Kab/Kota, didampingi oleh fasilitator SpOG dan SpPD.

10
h. Ujian Sumatif/Portofolio
Kompetensi ditunjukkan dengan mengisi log book/portofolio berbasis 'BUKU
KIA REVISI 2020' sejumlah minimal 30 kasus yang terdiri dari: minimal 10 kasus
trimester I, minimal 10 kasus trimester III dan minimal 10 konseling/pemasangan
KBPP. Ke-30 kasus tersebut telah diverifikasi oleh fasilitator.
i. Evaluasi Pelatihan
Evaluasi penyelenggaraan pelatihan dilakukan untuk mendapatkan
masukan dari peserta dan fasilitator tentang penyelenggaraan pelatihan dan
akan digunakan untuk penyempurnaan penyelenggaraan pelatihan berikutnya.
j. Rencana Tindak Lanjut (RTL) dan Penutupan
Rencana Tindak Lanjut (RTL) menggambarkan rencana peserta pelatihan
dalam menerapkan hasil pelatihan secara nyata di tempat penugasan masing-
masing.
k. Penutupan
Acara penutupan adalah sesi akhir dari semua rangkaian kegiatan,
dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang dengan susunan acara sebagai
berikut:
1. Laporan ketua penyelenggara pelatihan

2. Pengumuman peringkat keberhasilan peserta


3. Pembagian sertifikat kehadiran
4. Kesan dan pesan dari perwakilan peserta
5. Pengarahan dan penutupan oleh pejabat yang berwenang.
6. Pembacaan doa.
Pada situasi khusus, dilakukan pembelajaran dengan sistem Blended
Learning yaitu mengkombinasikan kuliah secara online/ daring dan pelatihan hands-
on berkelompok secara offline/luring.
Sertifikat Kompetensi diberikan setelah peserta memenuhi semua
prasyarat pelatihan yakni kehadiran (mengikuti seluruh pelatihan secara penuh
termasuk pre-test, post test/ujian formatif dan ujian sumatif/Portofolio) serta
menyelesaikan pengisian log book/portofolio berbasis BUKU KIA REVISI 2020
(sejumlah minimal 30 kasus yang terdiri dari : minimal 10 kasus trimester I, minimal
10 kasus trimester III dan minimal 10 konseling/pemasangan KBPP) yang telah
diverifikasi oleh fasilitator.

11
BAB II
PESERTA, ASILITATOR, PANITIA, DAN PENGAWAS

1. Peserta
a. Kriteria seleksi Peserta
1) Dokter umum di 24 Kabupaten/Kota lokus Percepatan Penurunan AKI
dan AKB yang memenuhi kriteria:
a) Pegawai Negeri Sipil (PNS)
b) Dokter umum yang telah menyelesaikan Internship, dan diutamakan
Dokter tetap yang telah bekerja lebih dari 2 tahun di layanan primer
c) Memiliki STR dan SIP
d) Bukan bidan atau paramedis lain
e) Bekerja di Puskesmas yang melayani persalinan (diutamakan
Puskesmas perawatan dan memiliki alat USG dan EKG

2) Jumlah peserta : 120 dokter umum di 24 kabupaten / kota lokus


Percepatan Penurunan AKI dan AKB

3) Aktif menjadi peserta dari awal sampai akhir pelatihan (baik pada saat
pembelajaran mandiri, online dan OJT didampingi fasilitator)

4) Bersedia mengaplikasikan hasil pelatihan di tempat kerjanya serta tidak


dipindah-tugaskan selama 2 tahun setelah dilatih, dibuktikan dengan
surat pernyataan diri dan diketahui atasan langsung

5) Mendapat surat tugas dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

12
2. Fasilitator
b. Kriteria Fasilitator :
1) Dokter Spesialis :
a) Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (SpOG)
b) Dokter Spesialis Anak (SpA)
c) Dokter Spesialis Penyakit Dalam (SpPD)

2) Bekerja di 24 RSUD Kabupaten/Kota Lokus Percepatan Penurunan AKI dan

AKB
a) Pegawai Negeri Sipil (PNS)
b) Dokter spesialis diutamakan Dokter tetap yang telah bekerja lebih dari 2
tahun di RSUD Kab/Kota Lokus Percepatan Penurunan AKI dan AKB
c) Memiliki STR dan SIP
3) Memiliki latar belakang pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan
kompetesi sesuai dengan bidangnya
4) Kompeten dan berpengalaman mendidik, melatih, memfasilitasi dalam
pelatihan yang terkognisi oleh PP POGI
5) Memiliki komitmen mendampingi dan memfasilitasi peserta latih
6) Ditunjuk dan mempunyai surat tugas dari Kepala Dinas Kab/Kota, RSUD
dan POGI Cabang.

c. Fasilitator Webinar / Zoom Meeting


Fasilitator berasal dari organisasi profesi POGI, IDAI, PAPDI dan PERKI

3. Panitia Penyelenggara
1) Bapelkes Semarang
2) Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota lokus Penurunan AKI/AKB
3) RSUD Kabupaten/Kota yang ditunjuk oleh Dinkes Kab/Kota
4) IDI / PDUI Kab/Kota Lokus Penurunan AKI/AKB

4. Pengawas atau observer


Peran Dinas Kesehatan Provinsi, PDUI Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota
a. Sebagai observer saat blended learning berlangsung
b. Evaluasi tindak lanjut yang dilakukan oleh peserta di tempat kerja dalam
rangka mendapatkan sertifikat
13
BAB III

PELAKSANAAN ON THE JOB TRAINING (OJT)

1. Sesi Maternal
a. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan OJT Minggu I dilaksanakan pada Senin-Rabu. Pelaksanaan
kegiatan OJT/Skill Station Minggu 1 dilakukan selama 7 jam per hari, selama
3 hari di RSUD 24 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.

b. Unsur Yang Terlibat


Unsur yang terlibat dalam kegiatan OJT/Skill Station adalah:
1) 1 Fasilitator SpOG
2) 1 Fasiliator SpPD
3) 5 peserta dokter
4) 2 Observer (Perwakilan Dinkes Kab/Kota dan IDI Kab/Kota)

c. Kegiatan Yang Dilakukan


1) Persiapan
a) Koordinasi Dinas Kesehatan Kab/Kota dengan Tim RSUD (termasuk
bagian diklat)

b) Fasilitator SpOG memahami bahwa harus dipersiapkan minimal 20


pasien poliklinik obstetri selama 3 hari, yang terbagi menjadi:
 Minimal 10 kasus ANC trimester I dan USG Obstetri Dasar
Terbatas trimester I untuk diisi di logbook dan lembar portofolio
 Minimal 10 kasus ANC trimester III dan USG Obstetri Dasar
Terbatas trimester III untuk diisi di logbook dan lembar portofolio

c) Peserta mendiskusikan kasus-kasus kehamilan dengan penyulit


medis non obstetri yang ditemukan dengan fasilitator SpPD setiap
hari selama OJT

14
2) Pelaksanaan OJT Sesi Maternal
a) Hari 1 - 2 : Senin - Selasa, 21 - 22 November 2022
i. Pembukaan OJT:
 Penjelasan fasilitator kepada Direktur RSUD mengenai OJT
 Serah terima peserta dari Dinas Kesehatan Kab/Kota kepada Direktur
RSUD

ii. Fasilitator menjelaskan teknis pelaksanaan OJT:


 Minggu pertama (21-23 November) target kompetensi yang akan
diberikan :
 ANC sesuai standar Buku KIA Revisi 2020 (hal. 2, 5 – 10)
 Skrining penyulit medis obstetri
 Skrining penyulit medis non obstetri
 USG Obstetri Dasar Terbatas Trimester I dan III
 Target logbook dan portofolio :

 10 pasien ANC + USG Obstetri Dasar Terbatas Trimester I


 10 pasien ANC + USG Obstetri Dasar Terbatas Trimester III
iii. Fasilitator akan mendemokan :
 Cara menyalakan USG
 Setting USG
 Knobologi
 Anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien Trimester I dan III
 USG Obstetri Dasar Terbatas Trimester I dan III
iv. Peserta mengikuti dan mempraktikkan ANC sesuai standar Buku KIA Revisi
2020 dengan bimbingan fasilitator SpOG

v. Peserta melakukan skrining penyulit medis obstetri dan non obstetri

dalam kehamilan dengan bimbingan fasilitator SpOG

vi. Peserta mengikuti dan mempraktikkan USG Obstetri Dasar Terbatas

Trimester I dan III dengan bimbingan fasilitator SpOG

vii. Peserta mendiskusikan penyulit medis non obstetri yang ditemukan dengan
fasilitator SpPD

viii. Materi yang perlu didiskusikan:


15
 ANC sesuai standar buku KIA
 Skirining penyulit Medis Obstetri dan Non Obstetri dalam kehamilan
 Melakukan USG Obstetri Dasar Terbatas Trimester I dan III

b) Hari ke 3 : Rabu, 22 November 2022

i. Peserta mengikuti dan mempraktikkan pelayanan nifas sesuai standar dan


KB Pasca Persalinan di poliklinik, kamar bersalin dan ruang perawatan
nifas dengan bimbingan SpOG
ii. Praktik pelayanan nifas sesuai standar (Skrining dan tatalaksana penyulit
nifas) buku KIA Revisi 2020 halaman 14 dan 27
iii. Peserta mencari minimal 10 kasus selama 3 hari untuk dilakukan
konseling KB (ibu hamil/nifas) dan atau observasi pemasangan KB AKDR
dan implan
iv. Peserta mempraktikkan konseling KB Pasca Persalinan di poliklinik, kamar
bersalin dan ruang perawatan nifas dengan bimbingan SpOG
v. Peserta melakukan konseling KB dengan menggunakan Alat Bantu
Pengambil Keputusan (ABPK) dan penapisan medis menggunakan
metode Kriteria Kelayakan Medis Kontrasepsi (KLOP)
vi. Pemasangan AKDR sesuai penuntun belajar
vii.Pemasangan implan sesuai penuntun belajar
viii. Bila model /pasien tidak tersedia, fasilitator dapat menggunakan
video tutorial pemasangan AKDR dan Implan

Kegiatan Pembelajaran:
 Pengisian daftar tilik oleh fasilitator SpOG
 Pengisian log book dan portofolio minimal 10 kasus konseling KB dengan
supervisi fasilitator SpOG
 Melakukan diskusi kasus (30 menit)
 Pengisian buku KIA Revisi 2020 halaman 14 dan 27 untuk pelayanan
nifas dan KB (hal 33)

 Semua kegiatan OJT minggu pertama didokumentasikan di dalam logbook


dan lembar portofolio dengan supervisi fasilitator SpOG
Materi yang perlu didiskusikan:

 Pelayanan nifas sesuai standar Buku KIA Revisi 2020


 Konseling KB dengan menggunakan Alat Bantu Pengambil Keputusan
16
(ABPK)
 Penapisan medis menggunakan metode Kriteria Kelayakan Medis
Kontrasepsi (KLOP-KB)
 Pelayanan KBPP
 Pemasangan dan pelepasan AKDR dan KB implan

17
2. Pelaksanaan OJT Sesi Neonatal
a.Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan OJT Minggu I dilaksanakan pada Senin-Rabu. Pelaksanaan kegiatan
OJT/Skill Station Minggu 2 dilakukan selama 8 jam per hari, selama 3 hari di RSUD
24 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.

b.Unsur Yang Terlibat


Unsur yang terlibat dalam kegiatan OJT/Skill Station adalah:
1) 1 Fasilitator Sp.A
2) 5 peserta dokter
3) 2 Observer (Perwakilan Dinkes Kab/Kota dan IDI Kab/Kota)

c.Kegiatan Yang Dilakukan


1) Persiapan
a) Koordinasi Dinas Kesehatan Kab/Kota dengan Tim RSUD (termasuk bagian
diklat)

b) Fasilitator SpA memahami kegiatan OJT yang akan dilaksanakan oleh


peserta

c) Peserta mendiskusikan kasus-kasus kehamilan dengan penyulit medis non


obstetri yang ditemukan dengan fasilitator SpPD setiap hari selama OJT

2) Pelaksanaan OJT sesi Neonatal

a) Hari / Tanggal : Senin – Rabu / 28 – 30 November 2022


 Dilaksanakan selama 3 hari secara tatap muka di di Rumah Sakit
Kabupaten/ Kota, dengan maksimal pertemuan selama 8 jam per hari
dan menerapkan protokol pencegahan COVID-19.
 OJT dilaksanakan dengan dibimbing oleh Mentor SpA di RS
Kab/Kota terhadap 5 orang peserta dokter umum
 OJT dilaksanakan dengan mengisi log book kegiatan berdasarkan
satu kasus untuk Kegawatdaruratan Neonatal dan Neonatal esensial.
Untuk Kegawatan Neonatus (PONED) dan MTBM apabila ada
kasusnya dapat dilakukan penilaian langsung terhadap kasus
(concurrent assessment) , tetapi apabila tidak ada kasusnya dilakukan
secara retrospective 18
assessment berdasarkan rekam medik .
 Pencapaian OJT dalam 3 hari peserta mendapatkan:
 1 kasus kegawatdaruratan neonatal (resusitasi neonatus),
 1 kasus pelayanan Kesehatan neonatal esensial saat lahir (0-6
jam),
 Diskusi minimal 3 Kasus baik kasus yang ada maupun yang
ada di catatan medik Identifikasi Kegawatan Neonatus, Tata Lak
sana Awal, Stabilisasi, dan Transportasi untuk kasus :
 Kegawatan Fase Akut (≤72 jam, PONED) yaitu sianosis (kar
diorespirasi), pucat (syok, hipotermi), kejang, muntah hijau/
bilier
 Morbiditas neonatus di fase kronik (>72 jam, MTBM) yaitu in
feksi lokal, sistemik, hiperbilirubinemia, dehidrasi, kurangnya
asupan nutrisi

19
b) Tabel / form OJT Neonatal

Tabel 5 Pendampingan Prosedur dan Pendampingan Kasus

PENDAMPINGAN PROSEDUR
TARGET PROSEDUR NAMA PASIEN NO MED REC TANDA TANGAN
FASILITATOR
KABUPATEN
Prosedur gadar
matneo, minimal
satu pasien

Prosedur neonatal
esensial, minimal
satu pasien

PENDAMPINGAN KASUS
IDENTIFIKASI NAMA PASIEN NO MED REC TANDA TANGAN
KEGAWATAN FASILITATOR
NEONATUS, TATA
LAKSANA AWAL,
STABILISASI DAN
TRANSPORT
 CONCURRENT
ASSESSMENT,
KASUS NYA
ADA, DISKUSI
BED SIDE
 RETROSPECTIVE
ASSESSMENT,
TIDAK ADA
KASUSNYA,
DISKUSI
BERDASARKAN
MED REC
KASUS PERTAMA
KASUS KEDUA
KASUS KETIGA

20
Tabel 6 Keterampilan Prosedur yang dicapai pada saat OJT
Topik Ketrampilan Sub Topik Ketrampilan
Resusitasi, stabilisasi dan  Persiapan alat, tim dan informasi tentang
transport neonatus lahir dari status ibu hamil/ kehamilan
ibu yang awalnya normal  Penguasaan algoritma resusitasi neonatal
 Langkah awal
 Diagnosis bayi bugar
 VTP atau CPAP
 Langkah alternatuf/ intubasi
 Kompresi dada
 Obat-obatan resusitasi
 Akhir resusitasi
 STABLE
o Status gula darah secara akses vena dan
penentuan nilai laboratorium
o Termoregulasi pencegahan hipotermi
o Air way dan bantuan pernapasan
o Blood pressure dalam menstabilkan sistem
kardiosirkulasi
o Laboratorium, status obyektif kondiri bayi
o KIE, informed consent
 Proses rujukan dan prosedur transport
neonatus sakit
Neonatal esensial  Pemeriksaan fisik neonatus
 Injeksi vit K1
 Imunisasi Hep.B-0
PONED  Identifikasi kegawatan neonatus
 Tata laksana awal kegawatan neonatus,
stabilisasi dan prosedur transport ke rumah
sakit rujukan
Rawat gabung  Manajemen laktasi 21
Pemantauan pasca  PONED
kelahiran selama periode
neonatal
3) Pelaksanaan OJT Sesi Pelayanan Kesehatan Bayi

a) Jadwal Pelaksanaan
i. Dilaksanakan di wahana klinik terpilih selama 3 hari @ 8 jam secara
tatap muka dengan menerapkan protokol pencegahan COVID-
19.
ii. OJT dilaksanakan dengan dibimbing oleh Fasilitator SpA di RS
Kab/Kota terhadap 4 orang peserta dokter umum
iii. OJT dilaksanakan dengan mengisi log book kegiatan berdasarkan
penugasan kajian kasus Diare/Pneumonia/TB/Masalah Gizi/Mengenali
dan Menangani Kegawatdaruratan Bayi.
iv. Jika saat OJT tidak ditemukan kasus
Diare/Pneumonia/TB/Masalah Gizi/Kegawatdaruratan Bayi maka
dapat dilakukan penilaian retrospektif berdasarkan rekam medis.
v. Pencapaian OJT dalam 3 hari peserta mendapatkan minimal 1 kasus
Pneumonia, 1 kasus Diare, I kasus Masalah Gizi, 1 kasus
Kegawatdaruratan Bayi
vi. Penilaian pencapaian OJT melalui checklist sebagaimana dalam
lampiran logbook

b) Hari I, Senin / 28 November 2022 : OJT di Rumah Sakit selama 8 Jam dengan
materi terkait 22
Pneumonia/Diare/Masalah Gizi
i. Fasilitator membuat janji temu dengan peserta pelatihan
ii. Fasilitator memberikan lembaran studi kasus, Peserta diminta menuliskan
informasi lokasi, nama pasien dan kasus/penyakit pada lembaran studi
kasus.
iii. Fasilitator membagi kasus diare/pneumonia/TB/masalah gizi masing-
masing peserta mendapatkan 1 dengan menggunakan pada lembaran
studi kasus.
iv. Fasilitator memberikan waktu untuk peserta melakukan kajian kasus
terhadap pasien bayi dengan diare, pneumonia, TB, masalah gizi yang
ada di RS lokasi OJT (anamnesis, pemeriksaan fisik, kajian kasus
(penelaahan/penilaian terhadap proses pra rujukan/ rujukan, apakah
tepat/berlebihan/terlambat).
v. Fasilitator memberikan bimbingan pemberian resomal/rehidrasi
intravena/oksigen/injeksi antibiotika
vi. Fasilitator memberikan waktu kepada peserta latih mempresentasikan
hasil kajian/studi kasus @peserta.
vii. Fasilitator (1 fasilitator mengampu 5 peserta) memandu jalannya
diskusi dan tanya jawab terkait kasus yang telah
dipresentasikan
viii. Fasilitator menyimpulkan hasil dari presentasi dan sesi tanya jawab
ix. Fasilitator menjelaskan penugasan hari berikutnya
x. Fasilitator menutup sesi OJT

c) Hari II, Selasa / 29 November 2022 OJT di Rumah Sakit selama 8 jam
dengan materi terkait Pneumonia/Diare/Masalah Gizi
i. Fasilitator memberikan lembaran studi kasus, Peserta diminta menuliskan
informasi lokasi, nama pasien dan kasus/penyakit pada lembaran studi
kasus.
ii. Fasilitator membagi kasus diare/pneumonia/TB/masalah gizi masing-
masing peserta mendapatkan 1 dengan menggunakan pada lembaran
studi kasus.
iii. Fasilitator memberikan waktu untuk peserta melakukan kajian kasus
terhadap pasien bayi dengan Diare, Pneumonia, TB, Masalah Gizi
yang ada di RS lokasi OJT (anamnesis, pemeriksaan fisik, kajian kasus
(penelaahan/penilaian terhadap proses pra rujukan/ rujukan, apakah
23
tepat/berlebihan/terlambat).
iv. Fasilitator memberikan bimbingan pemberian resomal/rehidrasi
intravena/oksigen/injeksi antibiotika
v. Fasilitator memberikan waktu kepada peserta latih mempresentasikan
hasil kajian/studi kasus @peserta.
vi. Fasilitator (1 fasilitator mengampu 5 peserta) memandu jalannya
diskusi dan tanya jawab terkait kasus yang telah
dipresentasikan
vii. Fasilitator menyimpulkan hasil dari presentasi dan sesi tanya jawab
viii. Fasilitator menjelaskan penugasan hari berikutnya
ix. Fasilitator menutup sesi OJT
d) Hari III, Rabu / 30 November 2022 : OJT di Rumah Sakit selama 8 Jam
dengan materi terkait pemantauan pasca rujukan balita
Diare/Pneumonia/Masalah gizi, serta materi Mengenali dan Menangani
Kegawatdaruratan Bayi
i. Fasilitator memberikan lembaran studi kasus, Peserta diminta menuliskan
informasi lokasi, nama pasien dan kasus/penyakit pada lembaran studi
kasus.

ii. Fasilitator membagi kasus diare/pneumonia/masalah


gizi/kegawatdaruratan bayi masing-masing peserta mendapatkan 1
dengan menggunakan lembaran studi kasus.
iii. Fasilitator memberikan waktu untuk peserta melakukan kajian kasus
terhadap pasien anak yang ada di RS lokasi OJT (anamnesis,
pemeriksaan fisik, kajian kasus (penelaahan/penilaian terhadap
proses pasca perawatan untuk ditindaklanjuti di puskesmas).
iv. Fasilitator memberikan bimbingan pelayanan pasca Perawatan Diare dehidrasi,
v. Pneumonia, TB, Masalah Gizi
vi. Fasilitator memberikan bimbingan bagaimana mengenali dan
menangani kegawatdaruratan bayi, bantuan hidup dasar bayi dan
anak, transport bayi sakit kritis, tatalaksana gawat napas pada bayi
dan anak, serta syok dan akses vaskuler pada bayi dan anak
vii. Fasilitator (1 fasilitator mengampu 1 peserta)24memandu jalannya
diskusi dan tanya jawab terkait kasus yang telah dipresentasikan
viii. Fasilitator menyimpulkan hasil dari presentasi dan sesi tanya jawab
ix. Fasilitator menjelaskan hasil OJT
x. Fasilitator menutup sesi OJT
25
BAB IV
PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGGARA

1. Penyelenggara   
Pelatihan Antenatal Dan Usg Bagi Dokter Dalam Rangka Penurunan Aki & Akb
dilaksanakan oleh Direktorat Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan melalui Bapelkes
Semarang bekerjasama dengan Organisasi Profesi , Dinas Kesehatan Provinsi, dan
Dinas  Kesehatan Kabupaten / Kota di Lokus Percepatan Penurunan AKI dan AKB.  

2. Tempat penyelenggaraan   
1. Sesi Online dilaksanakan di tempat masing – masing denganmenggunakan  aplikasi
Zoom / Platform Conference lainnya  
2. Sesi On The Job Training dilaksanakan di Rumah Sakit Kabupaten / Kota  

26
BAB V
EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN
 
 
Penilaian peserta didik memiliki prinsip-prinsip valid; andal; edukatif; otentik; objektif;
adil;  akuntabel; dan transparan. Evaluasi sumatif hasil pembelajaran meliputi:
1. Tingkat kehadiran nilai mutlak (20%)  
2. Ranah akademik (25%-35%)  
a. Tugas mandiri  
b. Soal Kasus  
c. Pre dan Post test
3. Ranah keprofesian (45%-55%)  
a. Prosedur (DOPS)  
b. Cased-based discussion  
c. Mini-Cex  
Data proses pembelajaran dicatat oleh sistem dan secara pribadi melalui portfolio yang 
berisi logbook dan sub-portfolio lainnya yang relevan. Peserta didik dinyatakan lulus 
modul apabila hasil akhir dari evaluasi hasil pembelajaran mendapatkan nilai angka ≥
70  (nilai maksimal 100).  
Tingkat kehadiran dilakukan berdasarkan sistem presensi yang berlaku di masing-
masing  rumah sakit pendampingan dan tingkat kehadiran minimal 90% dibutuhkan
untuk  disertakan dalam akhir program pendampingan.  
Di akhir pembelajaran, peserta akan memperoleh sertifikat dengan SKP dari IDI.  
27
LAMPIRAN:
1. JADUAL
2. DAFTAR PESERTA
3. DAFTAR RSUD TEMPAT WAHANA BESERTA MENTOR DAN OBSERVER
4. FORM - FORM

28
JADWAL PELATIHAN ANTE NATAL & USG BAGI DOKTER DALAM PENURUNAN AKI & AKB
BAPELKES SEMARANG TAHUN 2022
Hari Tanggal Waktu Materi T P P Fasilitator
SM SM OJT
0 Kamis, 10 09.00 - 09.45 Pengarahan Program Pelatihan Pelayanan 1
Koord. Pelatihan
Nov 2022 Ante Natal & USG bagi Dokter dalam    
TeknisBapelkes Semarang
penurunan AKI AKB
09.45 - 10.45 Penjelasan Aplikasi Sipelatdu dan tautan Panitia
  kemkes      
10.45 - selesai Belajar Mandiri (membaca modul Panitia
  pembelajaran)      
              Peserta
               
I Jum'at, 11 07.30 - 08.00 Pembukaan Kepala Bapelkes Semarang
Nov 2022      
    08.00 - 09.30 Building Learning Commitment (BLC)   2   Pengendali Pelatihan
09.30 - 10.15 Kebijakan dan Strategi Penurunan AKI dan 1 Direktorat GIZI KIA
    AKB    
10.15 - 11.00 Kebijakan Pelatihan SDM Kesehatan 1 Direktorat Peningkatan Mutu
Tenaga Kesehatan
       
    11.00 - 13.00 ISHOMA        

29
Pelayanan Kesehatan Maternal:
    13.00 - 13.45 Gambaran Umum Pelatihan Dokter Umum 1     POKJA PAKI
Dalam Pelayanan Kesehatan Maternal

    13.45 - 15.15 Etika Profesi Kedokteran 2     PD IDI Provinsi Jawa Tengah

15,15 Belajar Mandiri melalui


    lentera.bapelkessemarang        
               
II Senin, 14 07.30 - 07.45 Refleksi Pengendali Pelatihan
Nov 2022      
    07.45 - 08.00 Pre Tes      
    08.00 - 10.15 Pelayanan ANC 3     POGI
  - Fokus asuhan antenatal terpadu buku KIA    
    revisi 2020    
  - Pengisian grafik evaluasi kehamilan dan    
    BB sesuai buku KIA revisi 2020    
    10.15 - 11.45 Penggunaan USG Obstetri Dasar Terbatas 2     POGI
      - Pengantar        
      - Etika Pemeriksaan USG Obstetri terbatas        
      - Mediko legal pemeriksaan USG        
    11.45 - 13.00 Ishoma        
    13.00 - 15.15 Penggunaan USG Obstetri Dasar Terbatas 3     POGI

30
      - Pengenalan alat        
      - Fisika dasar USG        
      - Knobologi        
      - Biosafety persiapan pemeriksaan USG        
15,15 Belajar Mandiri (membaca modul)
           
               
III Selasa, 15 07.30 - 07.45 Persiapan pembelajaran Pengendali Pelatihan
Nov      
    07.45 - 08.00 Refleksi      
    08.00 - 11.00 Penggunaan USG Obstetri Dasar Terbatas 4     POGI
  - Kebijakan teknik pemeriksaan USG dasar    
    terbatas TM I, II, III    
  - Integrasi aplikasi pemeriksaan USG    
obstreti dasar terbatas pada konsep ANC
    berkualitas    
11.00 - 11.45 Skrining dan Tatalaksana Penyulit Medis 1 POGI
    Obstetri dan Non-    
obstetri pada Kehamilan
  - Rujukan kehamilan dengan penyulit medis    
       
Obstetri dan non Obstetri
  - Skrining dan tatalaksana penyulit medis    
       
non obstetri pada kehamilan
    11.45 - 13.00 Ishoma        

31
13.00 - 15.15 Skrining dan Tatalaksana Penyulit Medis 3 POGI
    Obstetri dan Non-    
obstetri pada Kehamilan
  - Kebijakan skrining penyulit medis obstetri :    
    anemia, tripel elinimasi, pre eklamsi dan    
penyakit lain
  - Konseling gizi selama kehamilan, nifas dan    
       
menyusui
15,15 Belajar Mandiri (membaca modul,
mengerjakan post test dan tugas mandiri
    harian)        
               
IV Rabu, 16 07.30 - 07.45 Refleksi Pengendali Pelatihan
Nov      
    07.45 - 08.00 Pre Tes      
08.00 - 11.00 Skrining dan Tatalaksana Penyulit Medis 3 1 PAPDI
    Obstetri dan Non-  
obstetri pada Kehamilan
  - Tatalaksana penyakit degeneratif      
    endometabolik (Obesitas, DM tipe II,  
Dislipidemia, Gangguan Tyroid)
  - Tatalaksana rujukan kehamilan dengan      
     
penyulit medis di RS
Deteksi Risiko Penyakit Jantung dalam 1 PERKI
    11.00 - 11.45 Kehamilan dan Interpretasi EKG    

32
    11.45 - 13.00 Ishoma        
13.00 - 13.45 Deteksi Risiko Penyakit Jantung dalam 1 PERKI
    Kehamilan dan    
Interpretasi EKG
    13.45 - 15.15 Pelayanan Nifas dan KB Pasca Persalinan 2     POGI
  - Penguatan Peran Dokter dalam Pelayanan    
    Nifas sesuai Standar    
  - Skrining dan tatalaksana masalah pada    
nifas (Perdarahan, Depresi, Masalah
    Payudara dan Infeksi)    
15,15 Belajar Mandiri (membaca modul dan tugas
    mandiri harian)        
               
V Kamis, 17 07.30 - 07.45 Persiapan pembelajaran Pengendali Pelatihan
Nov      
    07.45 - 08.00 Refleksi      
    08.00 - 11.45 Pelayanan Nifas dan KB Pasca Persalinan 4 4   POGI
  - Desiminasi lembar KIA pada buku KIA    
    revisi 2020 (hal 18-32)    
  - Penguatan peran Dokter dalam penguatan    
    KBPP    
  - Latihan Pengisian buku KIA pada buku KIA    
    revisi 2020 (hal 13-14 dan 27)    
    11.45 - 13.00 Ishoma        

33
    13.00 - 15.15 Pelayanan Nifas dan KB Pasca Persalinan       POGI
  - Penguatan peran Dokter dalam pelayanan    
    KBPP    
  - Pelayanan KBPP termasuk metode AKDR    
    pasca plasenta dan Implan    
  - Konseling KB dengan menggunakan    
lembar ABPK dan penapisan medis
    menggunakan KLOP    
15,15 Belajar Mandiri (membaca modul,
mengerjakan post test dan tugas mandiri
    harian)        
               
VI Jum'at, 18 07.30 - 07.45 Refleksi Pengendali Pelatihan
Nov      
    07.45 - 08.00 Pre Tes      
08.00 - 08.11.45 Pelayanan Neonatal 1 IDAI
    4  
      - Kapita selekta pelayanan neonatal esensial        
      - Kegawatdaruratan neonatal        
      - Pelayanan neonatal esensial        
    11.45 - 13.00 Ishoma        
13.00 - 14.30 Pelayanan Neonatal 2 IDAI
       

34
  - Kegawatan neonatus stabilisasi dan    
    transport (PONED)    
      - MTBM        
14,30 Belajar Mandiri (membaca modul,
mengerjakan post test dan tugas mandiri
    harian)        
               
VII Sabtu, 19 07.30 - 07.45 Refleksi Pengendali Pelatihan
Nov      
    07.45 - 08.00 Pre Tes      
08.00 - 12.30 Pelayanan Kesehatan Bayi IDAI
2 4
     
  - Introduksi penyebab terbanyak kematian    
    bayi dan intervensi pencegahan kematian    
  - Deteksi dini tatalaksana dan stabilisasi pra    
    rujukan pneumonia dan TB    
  - Deteksi dini tatalaksana dan stabilisasi pra    
    rujukan diare    
    12.30 - 13.00 Ishoma        
13.00 - 18.15 Pelayanan Kesehatan Bayi 6 IDAI
       
  - Deteksi masalah gizi dan tatalaksana dan    
    rujukan    

35
  - Overview mengenali dan menangani    
kegawatdaruratan bayi di FKTP , PAT dan
    BHD    
  - Tatalaksana stabilisasi dan transportasi    
    bayi sakit gawat    
18,15 Belajar Mandiri (membaca modul,
mengerjakan post test dan tugas mandiri
    harian)        
               
VIII, IX, Senin-Rabu OJT Pelayanan Ante Natal & Pelayanan 21 Mentor Wahana Klinik
X 21-23 Nov   Nifas     (RSUD)
2022
               
               
XI, XII, Senin-Rabu OJT Pelayanan Kesehatan Bayi & 24 Mentor Wahana Klinik
XIII 28 - 30 Nov   Pelayanan Neonatal dan ujian kasus sesi     (RSUD)
2022 neonatal
               
XIV Jum'at, 2 07.30 - 07.45 Refleksi Pengendali Pelatihan
Des 2022      
07.45 - 08.30 Evaluasi Peserta (Post Tes, penugasan, Mentor & Panitia
         
portofolio, logbook)
08.30 - 09.15 Anti Korupsi 1 Widyaiswara Bapelkes
        Semarang
    09.15 - 10.45 Rencana Tindak Lanjut (RTL)   2   Direktorat Gizi KIA

36
    10.45 - 11.00 Evaluasi penyelenggara       Panitia
    11.00 - 11.30 Penutupan       Kepala Bapelkes Semarang
        37 25 45  

37
DAFTAR PESERTA PELATIHAN

38
DAFTAR WAHANA, MENTOR DAN OBSERVER PELATIHAN

39
PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS BAGI DOKTER DALAM
YANKES IBU DAN BAYI DI KABUPATEN / KOTA
LOKUS PERCEPATAN PENURUNAN AKI DAN AKB MELALUI
METODE BLENDED LEARNING

LOG BOOK
PESERTA

DIREKTORAT GIZI DAN KIA


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DATA PESERTA PELATIHAN

NAMA

1
RSUD/
INSTANSI

MOBILE

Tempel Foto Berwarna 4x6

TANGGAL PENGISIAN:

Tanda Tangan: :

LEVEL PEMBELAJARAN OBJEKTIF


ANTENATAL DAN POSTNATAL CARE

Level 1 (observasi)
● Mengetahui langkah-langkah dan prosedur namun tetap memerlukan asistensi
● Membantu melakukan kegiatan/aktivitas prosedural

Level 2 (melakukan prosedur dibawah supervisi)


● Mengetahui langkah-langkah dan urutan prosedur dan mampu melakukan
prosedur tersebut, namun efisiensi masih harus ditingkatkan
● Melakukan prosedur dalam observasi langsung

Level 3 (melakukan secara mandiri)


● Mengetahui langkah-langkah dan urutan prosedur dan mampu melakukan
prosedur secara efisien
● Melakukan prosedur secara independen/mandiri

Target 2 minggu praktek lapangan (Ujian Sumatif)


1. 10 kasus asuhan antenatal trimester I dan melakukan 5 USG trimester I
2. 10 kasus asuhan antenatal trimester III dan melakukan 5 USG trimester III
3. 10 kasus konseling KB/pemasangan KB AKDR dan implan

Informasi Penting dalam Penggunaan Logbook

Level kompetensi saat keterampilan dikerjakan oleh Peserta Pelatihan harus terdokumentasi
dengan tanda checklist (v) pada kolom yang telah disediakan di logbook. Berikan tanda
checklist disertai dengan tanggal dan tanda tangan konfirmasi Pelatih/Fasilitator setiap kali
Peserta Pelatihan melakukan kegiatan/langkah-langkah/prosedur sesuai dengan level
kompetensi.

Hanya Pelatih/Fasilitator yang ditunjuk yang dapat memberikan tanda tangan konfirmasi disertai
nama lengkap pada kolom yang tersedia pada logbook setiap kali Peserta Pelatihan melakukan

2
kegiatan/langkah-langkah/prosedur sesuai dengan level kompetensi.
c

3
Antenatal Care

Rumah Sakit OJT:..............................................................................................................................................................................

LEVEL KOMPETENSI Sertifikasi

Peserta ceklist ketika sudah Pelatih tanda-tangan ketika


Target Kompetensi tercapai kompetensi sudah tercapai

1 2 3 Tanda Tangan Tanggal

Melakukan Evaluasi Kesehatan Ibu


1
Hamil

Melakukan Pemeriksaan Fisik


2
Trimester 1
Melakukan USG Obstetri Dasar
3
Terbatas Trimester 1
Mengisi pemeriksaan laboratorium
4
trimester 1
5 Mengisi Grafik Evaluasi Kehamilan.
Mengisi Grafik Peningkatan Berat
6
Badan .
Melakukan Skrining Preeklampsia pada
7
usia kehamilan < 20 minggu
Melakukan Pemeriksaan Fisik
8
Trimester 3
Melakukan USG Obstetri Dasar
9
Terbatas Trimester 3
Mengisi pemeriksaan laboratorium
10
trimester 3
11 Melakukan rencana konsultasi lanjut
Mendorong pasien untuk melilih metode
12
kontrasepsi
13 Menentukan rencana persalinan
Mengisi Ringkasan Pelayanan
14
Persalinan
Melakukan konseling gizi selama
15
kehamilan

Tanta Tangan Untuk Melengkapi Kompetensi


Nama Pelatih/Fasilitator Tanda Tangan Pelatih/Fasilitator Tanggal

Nama Peserta Tanda Tangan Peserta Tanggal

1
Postnatal Care

Rumah Sakit OJT:..............................................................................................................................................................................

LEVEL KOMPETENSI Sertifikasi

Peserta ceklist ketika sudah Pelatih tanda-tangan ketika


Target Kompetensi tercapai kompetensi sudah tercapai

1 2 3 Tanda Tangan Tanggal

Melakukan Evaluasi Kesehatan pada


1
Ibu Nifas

Melakukan Skrining dan Tata Laksana


2
Masalah pada Nifas
Melakukan Pemeriksaan Fisik pada Ibu
3
Nifas
Melakukan Konseling Gizi pada Ibu
4
Nifas dan Menyusui

Tanta Tangan Untuk Melengkapi Kompetensi


Nama Pelatih/Fasilitator Tanda Tangan Pelatih/Fasilitator Tanggal

Nama Peserta Tanda Tangan Peserta Tanggal

LEVEL PEMBELAJARAN OBJEKTIF


KB PASCA PERSALINAN (KBPP)

Level 1 (observasi)
● Mengetahui langkah-langkah konseling dan prosedur namun tetap memerlukan
asistensi
● Membantu melakukan kegiatan/aktivitas prosedural

Level 2 (melakukan prosedur dibawah supervisi)


● Mengetahui langkah-langkah konseling dan urutan prosedur dan mampu
melakukan prosedur tersebut, namun efisiensi masih harus ditingkatkan
● Melakukan prosedur dalam observasi langsung

Level 3 (melakukan secara mandiri)


● Mengetahui langkah-langkah konseling dan urutan prosedur dan mampu
melakukan prosedur secara efisien

2
● Melakukan prosedur secara independen/mandiri

Target 2 minggu praktek lapangan (Ujian Sumatif)


1. 10 kasus asuhan antenatal trimester I dan melakukan USG trimester I
2. 10 kasus asuhan antenatal trimester III dan melakukan USG trimester III
3. 10 kasus konseling KB/ Penapisan medis penggunaan kontrasepsi
menggunakan Roda Klop KB / pemasangan KB AKDR/ implan

Informasi Penting dalam Penggunaan Logbook

Level kompetensi saat keterampilan dikerjakan oleh Peserta Pelatihan harus terdokumentasi
dengan tanda checklist (v) pada kolom yang telah disediakan di logbook. Berikan tanda
checklist disertai dengan tanggal dan tanda tangan konfirmasi Pelatih/Fasilitator setiap kali
Peserta Pelatihan melakukan kegiatan/langkah-langkah/prosedur sesuai dengan level
kompetensi.

Hanya Pelatih/Fasilitator yang ditunjuk yang dapat memberikan tanda tangan konfirmasi
disertai nama lengkap pada kolom yang tersedia pada logbook setiap kali Peserta Pelatihan
melakukan kegiatan/langkah-langkah/prosedur sesuai dengan level kompetensi.

Pelatih/Fasilitator juga memberikan tandatangan konfirmasi saat semua level kompetensi


yang diminta pada pelatihan telah dicapai secara lengkap oleh Peserta Pelatihan

Pelayanan KBPP

Rumah Sakit OJT:..............................................................................................................................................................................

LEVEL KOMPETENSI Sertifikasi

Peserta ceklist ketika sudah Pelatih tanda-tangan ketika


Target Kompetensi tercapai kompetensi sudah tercapai

1 2 3 Tanda Tangan Tanggal

Melakukan Konseling KB dengan


1 menggunakan lembar balik Alat Bantu
Pengambil Keputusan (ABPK)

Melakukan Penapisan medis


Menggunakan Metode Kriteria
2
Kelayakan Medis Kontrasepsi (KLOP)-
KB

3 Melakukan pemasangan AKDR*

3
4 Melakukan pemasangan Implan*

(*) Tidak wajib dilaksanakan dan level kompetensi hanya sampai 2


Tanta Tangan Untuk Kelengkapan Kompetensi
Nama Pelatih/Fasilitator Tanda Tangan Pelatih/Fasilitator Tanggal

Nama Peserta Tanda Tangan Peserta Tanggal

PORTOFOLIO

PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS DOKTER DALAM


YANKES IBU DAN BAYI DI KABUPATEN/KOTA LOKUS
PERCEPATAN PENURUNAN AKI DAN AKB MELALUI
METODE BLENDED LEARNING

4
DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DATA PESERTA PELATIHAN

NAMA

RSUD/INSTANSI

MOBILE

Tempel Foto Berwarna 4x6

TANGGAL PENGISIAN:

Tanda Tangan: :
LEVEL DARI EDUKASI SECARA OBJEKTIF

Level 1 (observasi)

5
● Mengetahui langkah-langkah dan prosedur namun tetap memerlukan asistensi
● Membantu melakukan kegiatan/aktivitas prosedural

Level 2 (melakukan prosedur di bawah supervisi)


● Mengetahui langkah-langkah dan urutan prosedur dan mampu melakukan
prosedur tersebut, namun efisiensi masih harus ditingkatkan
● Melakukan prosedur dalam observasi langsung

Level 3 (melakukan secara mandiri)


● Mengetahui langkah-langkah dan urutan prosedur dan mampu melakukan
prosedur secara efisien
● Melakukan prosedur secara independen/mandiri

Target 2 minggu praktek lapangan


1. 10 kasus asuhan antenatal trimester I dan melakukan 5 USG trimester I
2. 10 kasus asuhan antenatal trimester III dan melakukan 5 USG trimester III
3. 10 kasus konseling KB/ Penapisan medis penggunaan kontrasepsi
menggunakan Roda Klop KB/ Pemasangan KB AKDR dan implan

6
1
1. KASUS ASUHAN ANTENATAL TRIMESTER I
Level
Capaian Kompetensi
No Tanggal Nama Usia No.RM Diagnosis TTD Fasilitator
peserta
I II III
1

2
8

10

2. KASUS ASUHAN ANTENATAL TRIMESTER III


Level
Capaian Kompetensi
No Tanggal Nama Usia No.RM Diagnosis TTD Fasilitator
peserta I II III
1

3
5

10

3. PEMERIKSAAN USG TRIMESTER 1


Level
Capaian
No Tanggal Nama Usia No.RM Diagnosis Kompetensi TTD Fasilitator
peserta
I II III
1

4
2

4. PEMERIKSAAN USG TRIMESTER 3


Level
Capaian kompetensi
No Tanggal Nama Usia No.RM Diagnosis TTD Fasilitator
peserta
I II III
1

5
4

5. PELAYANAN KB PASCA PERSALINAN

Capaian peserta Level


No Tanggal Nama Usia No.RM Diagnosis (konseling/penapisan medis/ kompetensi TTD Fasilitator
pemasangan AKDR/implan) I II III

6
DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN
Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

7
Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN


Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :

8
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN

9
Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

10
DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN
Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

11
Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN


Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

12
Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN


Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

13
Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN


Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

14
Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

15
DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN
Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

16
DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN
Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

17
Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN


Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

18
Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN


Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

19
Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN


Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

20
Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN

21
Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

22
DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN
Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

23
Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN


Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

24
Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN


Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

25
Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN


Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :

26
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN

27
Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

28
DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN
Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

29
Catatan Fasilitator:

DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN


Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

30
Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN


Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

31
Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN


Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

32
Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN

33
Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

34
DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN
Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

35
Catatan Fasilitator:

DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN


Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

36
Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN


Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

37
Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

38
DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN
Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

39
Catatan Fasilitator:

DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN


Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

40
Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN


Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

41
Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

DATA PEMERIKSAAN FOTO HASIL PEMERIKSAAN


Nama Pasien: Institusi:
Nomer RM : Nama pemeriksa:
Tanggal :
Diagnosis :
Hasil pemeriksaan (deskriptif):

42
Kesan (diagnosis): TTD dan Nama Fasilitator:

Catatan Fasilitator:

43
LOG BOOK OJT NEONATAL

Peningkatan Kapasitas Dokter


Dalam Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi
Melalui Metode Blended Learning

Gelombang …………… Grup ……………….

Asal Kabupaten/Kota : ………………………………...

Nama Peserta : ………………………………..

Asal Instansi : …………………………………

Nama Mentor Sp.A : …………………………………

Tanggal OJT Neonatal : …………………………………

Tempat OJT Neonatal : …………………………............

44
PENDAMPINGAN PROSEDUR (Kompetensi Melakukan Prosedur pada Pasien)
TARGET NAMA PASIEN, PENJELASAN PROSEDUR TANDA TANGAN
PROSEDUR NO MED REC, YANG DILAKUKAN MENTOR Sp.A
KELUHAN UTAMA / KABUPATEN/KOTA
DIAGNOSA
PROSEDUR
GADAR
MATNEO,
MINIMAL
SATU
PASIEN

45
PENDAMPINGAN PROSEDUR (Kompetensi Melakukan Prosedur pada Pasien)
TARGET NAMA PASIEN, PENJELASAN PROSEDUR TANDA TANGAN
PROSEDUR NO MED REC, YANG DILAKUKAN MENTOR Sp.A
KELUHAN UTAMA / KABUPATEN/KOTA
DIAGNOSA
PROSEDUR
NEONATAL
ESENSIAL,
MINIMAL
SATU
PASIEN

46
PENDAMPINGAN KASUS
Identifikasi kegawatan KELUHAN PENJELASAN TINDAKAN TANDA
neonatus (kegawatan UTAMA / YANG DILAKUKAN / HASIL TANGAN
akut sampai 72 jam DIAGNOSIS DISKUSI KASUS MENTOR Sp.A
pasca lahir atau KABUPATEN/
kegawatan lanjut KOTA
sampai 28 hari), tata
laksana awal,
stabilisasi dan transport
*)
KASUS PERTAMA

NAMA PASIEN :

USIA :

NO MED REC :

47
*) CONCURRENT ASSESSMENT, kasus nya ada, diskusi bed side atau
RETROSPECTIVE ASSESSMENT, tidak ada kasusnya, diskusi berdasarkan med rec.

48
PENDAMPINGAN KASUS
Identifikasi kegawatan KELUHAN PENJELASAN TINDAKAN TANDA
neonatus (kegawatan UTAMA / YANG DILAKUKAN / HASIL TANGAN
akut sampai 72 jam DIAGNOSIS DISKUSI KASUS MENTOR Sp.A
pasca lahir atau KABUPATEN/
kegawatan lanjut KOTA
sampai 28 hari), tata
laksana awal,
stabilisasi dan transport
*)
KASUS KEDUA

NAMA PASIEN :

USIA :

NO MED REC :

49
*) CONCURRENT ASSESSMENT, kasus nya ada, diskusi bed side atau
RETROSPECTIVE ASSESSMENT, tidak ada kasusnya, diskusi berdasarkan med rec.

50
PENDAMPINGAN KASUS
Identifikasi kegawatan KELUHAN PENJELASAN TINDAKAN TANDA
neonatus (kegawatan UTAMA / YANG DILAKUKAN / HASIL TANGAN
akut sampai 72 jam DIAGNOSIS DISKUSI KASUS MENTOR Sp.A
pasca lahir atau KABUPATEN/
kegawatan lanjut KOTA
sampai 28 hari), tata
laksana awal,
stabilisasi dan transport
*)
KASUS KETIGA

NAMA PASIEN :

USIA :

NO MED REC :

51
*) CONCURRENT ASSESSMENT, kasus nya ada, diskusi bed side atau
RETROSPECTIVE ASSESSMENT, tidak ada kasusnya, diskusi berdasarkan med rec.

Daftar Tilik Penggunaan Alat Pulse Oximeter Bayi

Berikan tanda (√) dalam kotak yang tersedia bila keterampilan/tugas telah dikerjakan dengan
memuaskan, dan berikan tanda (x) bila tidak memuaskan dan atau tidak dikerjakan
√ Memuaskan: langkah/tugas dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya (prosedur standar
atau penuntun)
X Tidak Memuaskan: Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/tugas sesuai dengan
yang seharusnya (prosedur standar atau penuntun)

No Prosedur Pengamatan
1 2 3
1 Persiapan alat
2 Pengisian identitas pada formulir skrining
3 Persiapan petugas
4 Pastikan bayi dalam kondisi optimal
5 Desinfeksi kabel probe pulse oximeter
6 Pilih lokasi tempat sensor
7 Bersihkan lokasi tempat sensor dari darah/ kotoran
8 Nyalakan pulse oximeter dengan menekan tombol power on
9 Pasang kabel probe pulse oximeter dengan tepat
10 Sambungkan kabel ke alat pulse oximeter
11 Periksa indikator pulse oximeter
12 Baca hasil pemeriksaan saturasi
13 Ikuti algoritma pemeriksaan
14 Catat hasil pemeriksaan di formulir skrining
15 Putuskan kabel dengan pulse oximeter
16 Sampaikan hasil pemeriksaan kepada orangtua/ wali

52
53
54
Definisi Operasional
No Prosedur 1 2 3
1 Persiapan alat Pulse oximeter, probe kabel Pulse oximeter, probe kabel, Pulse oximeter, probe
formulir skrining kabel, formulir skrining,
alcohol swab
2 Pengisian identitas pada formulir Formulir skrining diisi Formulir skrining diisi Formulir skrining diisi
skrining identitas bayi saja atau identitas bayi, keterangan, identitas bayi, keterangan
ditambah keterangan atau identitas orang tua, tidak dan identitas orang tua
identitas orang tua, tetapi lengkap secara lengkap
tidak lengkap
3 Persiapan petugas Tidak cuci tangan, tidak Tidak cuci tangan, Cuci tangan, menggunakan
menggunakan APD menggunakan APD APD (masker dan sarung
tangan)
4 Pastikan bayi dalam kondisi Bayi menangis, bergerak Bayi dalam keadaan salah Memastikan bayi tenang,
optimal kencang, kedinginan atau satu dari kondisi: menangis, tidak menangis, tidak
sedang menjalani fototerapi bergerak kencang, kedinginan bergerak kencang, tidak
atau menjalani fototerapi kedinginan, tidak sedang
menjalani fototerapi
5 Desinfeksi probe kabel pulse Mengusap alcohol swab Mengusap swab alcohol pada Pengusapan menyeluruh
oximeter secara minimal probe kabel pulse oximeter probe kabel pulse
oximeter, membiarkan
kering sempurna
6 Pilih lokasi tempat sensor Memilih di pergelangan Memilih pergelangan tangan Memilih telapak tangan
tangan kanan atau kaki, atau kanan atau kaki kanan atau kaki
di telapak tangan kiri
7 Bersihkan lokasi tempat sensor Mengusap alcohol swab Mengusap swab alcohol pada Pengusapan menyeluruh
dari darah/ kotoran secara minimal tempat sensor tempat sensor,
membiarkan kering
sempurna
8 Nyalakan pulse oximeter dengan Tidak menyalakan pulse Menyalakan pulse oximeter Menyalakan pulse
menekan tombol power on oximeter setelah memasang kabel oximeter sebelum
memasang kabel
9 Pasang kabel pulse oximeter ke Pasang bagian kabel probe Pasang bagian kabel probe Pasang bagian kabel probe
tangan atau kaki bayi dengan tepat dengan emmitter cahaya pada dengan emmitter cahaya pada dengan emmitter cahaya
telapak tangan kanan atau punggung tangan kanan atau pada punggung tangan
kaki, ada celah antara sensor kaki tegak lurus dengan kanan atau kaki tegak
dan kulit bayi bagian probe yang terdapat lurus dengan bagian probe
photodetector namun ada yang terdapat
celah sensor menempel pada photodetector dan
kulit bayi memastikan sensor

55
menempel merekat pada
kulit bayi (tidak boleh ada
celah)
10 Sambungkan kabel probe ke pulse Tidak menyambungkan kabel Menyambungkan kabel probe Menyambungkan kabel
oximeter probe ke pulse oximeter ke pulse oximeter dengan probe ke pulse oximeter
terburu-buru dengan hati-hati
11 Periksa indikator pulse oximeter Tidak memeriksa indikator Memeriksa indikator pulse Memeriksa indikator pulse
pulse oximeter oximeter dengan terburu-buru oximeter bekerja dengan
baik
12 Baca hasil pemeriksaan saturasi Membaca hasil pemeriksaan Membaca hasil pemeriksaan Membaca hasil
dengan terburu-buru selama kurang 1 menit pemeriksaan selama 1
menit
13 Ikuti algoritma pemeriksaan Tidak mengikuti algoritma Mengikuti algoritma alur Mengikuti algoritma alur
alur pemeriksaan pemeriksaan namun pemeriksaan secara runtut
waktunya tidak sesuai
14 Catat hasil pemeriksaan di Hanya menuliskan hasil Pencatatan hasil pemeriksaan, Pencatatan hasil
formulir skrining pemeriksaan atau identitas identitas petugas pemeriksa pemeriksaan, identitas
pemeriksa saja dan rencana tindak lanjut petugas pemeriksa dan
dilakukan dengan tidak rencana tindak lanjut
lengkap dilakukan dengan lengkap
15 Putuskan kabel dengan pulse Tidak memutus kabel probe Memutus kabel probe dengan Memutus kabel probe
oximeter dengan pulse oximeter pulse oximeter secara terburu- dengan pulse oximeter
buru secara hati-hati
16 Sampaikan hasil pemeriksaan Menyampaikan hasil Menyampaikan hasil Menyampaikan hasil
kepada orangtua/wali pemeriksaan, kemungkinan pemeriksaan, kemungkinan pemeriksaan,
diagnosis, rencana tindak diagnosis, rencana tindak kemungkinan diagnosis,
lanjut tidak lengkap dan atau lanjut dengan lengkap namun rencana tindak lanjut
tidak empatik tidak empatik dengan lengkap dan
empatik

Nilai : ≤ 16 : tidak lulus


Nilai : 16-47 lulus
Nilai : 48 lulus (excellent)

56
Daftar Tilik Pengambilan Sampel Darah Tumit
Berikan tanda (√) dalam kotak yang tersedia bila keterampilan/tugas telah dikerjakan dengan
memuaskan, dan berikan tanda (x) bila tidak memuaskan dan atau tidak dikerjakan
Memuaskan: langkah/tugas dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya (prosedur standard
atau penuntun)
Tidak Memuaskan: Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/tugas sesuai dengan
yang seharusnya (prosedur standard atau penuntun)

No Prosedur Pengamatan
1 2 3
1 Persiapan Alat
2 Pengisian identitas pada Kertas saring
3 Persiapan petugas
4 Pemanasan tumit
5 Desifeksi dengan alcohol swab
6 Pijat dan fiksasi daerah sekitar tumit
7 Tusukan pada area yang benar/dianjurkan
8 Hapus tetesan pertama
9 Buat tetesan kedua sampai bulat menggantung
10 Jatuhkan tetesan pada lingkaran kertas saring
11 Cek kualitas sampel

No Prosedur Definisi Operasional


1 2 3
1 Persiapan Alat Swab alcohol, lancet, Swab alcohol, lancet bayi, Swab alcohol, lancet bayi,
kertas saring kertas saring, kasa kasa, kertas saring, rak
pengering, tempat
pembuangan lancet
2 Pengisian identitas pada Kertas Kertas saring diisi Kertas saring diisi identitas Kertas saring diisi lengkap
saring identitas bayi saja atau bayi, Keterangan, identitas Diisi identitas bayi,
ditambah keterangan orang tua, tidak lengkap Keterangan, identitas
atau identitas orang tua, orang tua, lengkap

57
tetapi tidak lengkap
3 Persiapan petugas Tidak cuci tangan, tidak Tidak cuci tangan , Cuci tangan, gunakan
menggunakan APD menggunakan APD sarung tangan, masker
4 Pemanasan tumit Dilakukan pemanasan Dilakukan pemanasan dengan Dilakukan pemanasan 3-5
hanya dengan diusap- menempelkan tangan petugas menit menggunakan alat
usap saja ke tumit pemanas (wash lap)
5 Desifeksi dengan alcohol swab Mengusap alcohol swab Mengusap swab alcohol pada Pengusapan menyeluruh
secara minimal area tusukan area tusukan, membiarkan
kering sempurna
6 Pijat dan fiksasi daerah sekitar Pijat dan fiksasi Pijat dan fiksasi tetapi area Dilakukan pijat ringan,
tumit dilakukan tidak benar tusukan kurang tegang fiksasi dengan benar
sehingga mengurangi dengan indicator area
ketepatan penusukan tusukan nampak meregang
sehingga mudah utk
ditusuk dengan benar
7 Tusukan pada area yang Tusukan pada area yang Tusukan pada area Tusukan tepat pada area
benar/dianjurkan tidak dianjurkan dianjurkan, penusukan tidak lateral/ medial tumit,
tepat, darah keluar tidak tusukan tepat, darah keluar
lancar lancar
8 Hapus tetesan pertama Tetesan pertama tidak Tetesan pertama dilakukan Tetesan dihapus dengan
dilakukan penghapusan penghapusan, tetapi tidak kasa kering dan dilakukan
sempurna dengan sempurna
9 Buat tetesan kedua sampai bulat Tetesan darah yang Tetesan darah belum Terbentuk tetesan bulat,
menggantung keluar langsung membentuk tetesan bulat menggantung kemudian
diteteskan ke lingkaran menggantung sudah diteteskan
kertas saring diteteskan
10 Jatuhkan tetesan pada lingkaran Tetesan darah diluar Tetesan tidak tepat ditengah, Tetesan darah tepat
kertas saring kertas saring, atau tetapi menyebar sempurna, ditengah ingkaran kertas
ditepi kertas saring, sehingga masih dapat saring, darah menyebar
tidak memenuhi digunakan utk uji penuh dalam kertas saring
persyaratan sampel
11 Cek kualitas sampel Lingkaran tidak tembus Lingkaran tembus muka Lingkaran penuh, tembus
bolak balik belakang, hanya satu muka belakang, jumlah
lingkaran yang memenuhi minimal 2 lingkaran pada
syarat kertas saring

Interpretasi:
Nilai : ≤ 11 : tidak lulus
Nilai : 22-32 lulus
Nilai : 33 lulus (excellent)

58
PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS BAGI DOKTER DALAM
YANKES IBU DAN BAYI DI 80 KABUPATEN / KOTA LOKUS
PERCEPATAN PENURUNAN AKI DAN AKB MELALUI METODE
BLENDED LEARNING

LOG BOOK PESERTA

SESI TATA LAKSANA


PENYEBAB TERBANYAK KEMATIAN BAYI

2022

59
DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

1
DATA PESERTA PELATIHAN
NAMA

ASAL
PUSKESMAS

WAHANA
KLINIK

TELP/HP

Tempel Foto Berwarna 4x6

TANGGAL PENGISIAN:

2
Lembar Studi Kasus Pneumonia/TB

60
Pendampingan Kasus
Concurrent assessment; kasusnya ada, diskusi bedside atau
Retrospective assessment; tidak ada kasus, diskusi berdasarkan rekam medis

Kasus Identitas Pasien dan Keterangan Penjelasan hasil diskusi kasus


Klinis

Pneumonia/TB Insial pasien :


No. rekam medis:

Keluhan utama

Anamnesis

Pemeriksaan fisis

Pemeriksaan penunjang

Tata laksana

Tanda tangan fasilitator

_______________________

61
3
CHECKLIST UNTUK FASILITATOR DI KABUPATEN/KOTA
PNEUMONIA DAN TB

Dari pelatihan ini diharapkan peserta sudah dapat


No Item yang dinilai Penilaian

0 1 2

Pneumonia

1 Dapat melakukan anamnesis dan mengenal factor


risiko pneumonia

2 Dapat melakukan pemeriksaan fisik pneumonia yang


meliputi menghitung laju napas, menentukan adanya
takipne, mengukur saturasi oksigen, mengetahui dadanya
desaturasi, mengetahui adanya tarikan dinding dada

3 Mengetahui adanya tanda bahaya pada pneumonia

4 Mengetahui klasifikasi dan diagnosis pneumonia pada anak

5 Memberikan oksigen

6 Mengetahui pemilihan antibiotika dan dosis serta cara


dan lama pemberian pada pneumonia

7 Dapat melakukan tata laksana suportif lain seperti


penurun panas, pemberian makan, dan mengatasi tanda
bahaya yang ada

8 Mengetahui kapan harus merujuk dan tata laksana


pra rujukan

9 Dapat melakukan edukasi untuk pencegahan


dan pengobatan anak di rumah

Tuberkulosis/TBC

1 Mengetahui diagnosis TBC pada anak

2 Mengetahui pemeriksaan untuk diagnosis TBC pada anak

3 Mengetahui cara melakukan uji tuberkulin/PPD dan


pembacaan serta interpretasinya

4 Mengetahui bagaimana cara mendapatkan bahan

62
pemeriksaan untuk pemeriksaan BTA/TCM

5 Mengetahui prinsip pengobatan TBC

6 Mengetahui regimen pengobatan dan dosis obat TBC Anak

7 Mengetahui waktu dan apa yang harus dievaluasi saat


pasien control

8 Dapat melakukan edukasi terkait penyakit dan pengobatan


TBC anak

9 Dapat mengetahui bila terjadi efek samping obat dan tata


laksananya

10 Dapat melakukan investigasi kontak dan terapi pencegahan


tuberculosis

11 Dapat mengetahui kecurigaan adanya TBC RO pada pasien

12 Mengetahui pencegahan terjadinya TBC pada anak

13 Dapat melakukan pencatatan dan pelaporan

14 Dapat melakukan rujukan pasien TBC anak

4
No Item yang dinilai Penilaian

0 1 2

Jumlah

Skor Akhir: Jumlah nilai/46 x 100% =

Baik bila nilai ≥ 70

Nama/Tanda tangan Penilai: .......................................

*Cara pemberian nilai pada skala kinerja:

1. Peserta pelatihan mengetahui/mengerjakan dengan tidak benar


2. Kandidat mengetahui/mengerjakan tetapi tidak lengkap
3. Kandidat mengetahui/mengerjakan dengan lengkap dan benar

63
5
Lembar Studi Kasus Diare
Pendampingan Kasus
Concurrent assessment; kasusnya ada, diskusi bedside atau
Retrospective assessment; tidak ada kasus, diskusi berdasarkan rekam medis

Kasus Identitas Pasien dan Keterangan Penjelasan hasil diskusi kasus


Klinis

Diare Insial pasien :


No. rekam medis:

Keluhan utama

Anamnesis

Pemeriksaan fisis

Pemeriksaan penunjang

Tata laksana

Tanda tangan fasilitator

64
________________________

6
CHECKLIST UNTUK FASILITATOR DI KABUPATEN/KOTA
DIARE

Dari pelatihan ini diharapkan peserta sudah dapat


No Item yang dinilai Ya Tidak

1. Memahami definisi diare

2. Memahami penyebab diare

3. Dapat melakukan anamnesis

4. Dapat melakukan pemeriksaan fisik yang meliputi keadaan


umum, kesadaran, tanda vital dan berat badan

5. Dapat menentukan klasifikasi derajad dehidrasi

6. Memahami pemeriksaan penunjang yang diperlukan

7. Memahami tata laksana Lintas Diare

8. Memahami penggunaan dan dosis pemberian oralit

9. Memahami rencana terapi A

10. Memahami rencana terapi B

11. Memahami rencana terapi C

12. Memahami waktu yang tepat untuk merujuk pasien

13. Memahami cara memberikan rehidrasi per-oral dengan Oralit

14. Memahami cara memberikan rehidrasi intravena

15. Memahami dan menentukan jenis cairan yang digunakan


untuk rehidrasi dan pelaksanaanya

16. Memahami persiapan pra-rujukan untuk anak diare

17. Memahami persiapan pra-rujukan untuk anak gizi sangat


kurus dengan diare

18. Memahami indikasi penggunaan antibiotika

65
19. Memahami penggunaan preparat Seng dan dosis

20. Mampu memberikab edukasi pada keluarga

Skor Akhir: Jumlah Ya/20 x 100% =

Baik bila nilai ≥ 70

Nama/Tanda tangan Penilai: .......................................

7
Lembar Studi Kasus Masalah Gizi
Pendampingan Kasus
Concurrent assessment; kasusnya ada, diskusi bedside atau
Retrospective assessment; tidak ada kasus, diskusi berdasarkan rekam medis

Kasus Identitas Pasien dan Keterangan Penjelasan hasil diskusi kasus


Klinis

66
Masalah Gizi Insial pasien :
No. rekam medis:

Keluhan utama

Anamnesis

Pemeriksaan fisis

Pemeriksaan penunjang

Tata laksana

Tanda tangan fasilitator

________________________

8
CHECKLIST UNTUK FASILITATOR DI KABUPATEN/KOTA
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN & PENENTUAN
STATUS GIZI ASI DAN MPASI

67
Dari pelatihan ini diharapkan peserta sudah dapat
No Item yang dinilai Ya Tidak

Pemantauan pertumbuhan dan penentuan status gizi, ASI dan MPASI

1. Memahami komposisi ASI

2. Memahami metode menyusui yang benar

3. Menilai kecukupan ASI

4. Memahami suhu penyimpanan ASI

5. Memahami kontraindikasi ASI

6. Memahami persyaratan donor ASI

7. Memahami syarat MPASI

8. Memahami kapan pemberian MPASI

9. Memahami komposisi MPASI sesuai usia anak

10. Memahami yang dimaksud dengan responsive feeding

11. Mampu melakukan edukasi praktik pemberian makan yang baik

12. Memahami cara pengukuran berat badan yang benar

13. Memahami cara pengukuran panjang badan dengan benar

14. Mampu menginterpretasikan hasil pengukuran tersebut

15. Mampu mendeteksi masalah gizi yang ada

16. Mampu melakukan evaluasi etiologi dan faktor risiko


terjadinya masalah gizi

17. Mampu melakukan edukasi dan konseling gizi anak dengan


atau tanpa masalah gizi (growth faltering, gizi kurang, gizi
buruk)

18. Mampu memahami growth faltering

19. Mampu memberi konseling untuk growth faltering

20. Mampu melakukan rujukan yang tepat

Skor Akhir: Jumlah Ya/20 x 100% =

Baik bila nilai ≥ 70

68
Nama/Tanda tangan Penilai: .......................................

9
CHECKLIST UNTUK FASILITATOR DI KABUPATEN/KOTA
KEGAWATDARURATAN BAYI DAN ANAK
No Item yang dinilai Penilaian

Penilaian Kegawatadaruratan pada Bayi 0 1 2

1 Melakukan triage menggunakan metode segitiga


asesmen gawat anak (SAGA): tampilan, usaha
napas, warna kulit/sirkulasi, menyimpulkan dan
melakukan tatalaksana awal

2 Melakukan penilaian primer (ABCDE): airway,


breathing, circulation, disability, exposure serta
tatalaksana yang sesuai
- bila tidak memerlukan BHD, lanjut ke no 3
- bila memerlukan BHD, lanjut ke no 4-12

3 Melakukan evaluasi pasien menggunakan metode


skor deteksi awal gawat anak (SADEWA),
menyimpulkan dan melakukan tatalaksana
- bila terdapat gawat napas, lanjut ke no 13-
16 - bila terdapat tanda syok, lanjut ke no
17-19

4 Menilai status kesadaran pasien secara cepat


dengan cara memanggil nama sambil menepuk
bahu

5 Jika pasien tidak ada respon, tidak sadar, tidak


bernapas, atau gasping, melakukan pendekatan
“HATI”
• Hubungi bantuan
• Amankan diri dan lingkungan

69
• Tidak membahayakan pasien
• Investigasi ABC

6 Melakukan perasat jalan napas :


- Head tilt-chin lift atau
- Jaw thrust (jika curiga trauma servikal)

7 Melakukan penilaian pernapasan (bila mungkin


dengan: look, listen and feel)

8 Memberikan napas buatan/ventilasi (dengan mulut


atau balon resusitasi) sebanyak 5 kali

9 Meraba nadi kurang dari 10 detik, pada arteri


karotis (anak) atau arteri brakialis (bayi)
Jika <60x/menit dilakukan kompresi jantung luar

10 Melakukan kompresi dada di lokasi yang tepat


dengan RJP berkualitas, yaitu :
- Push hard: kedalaman kompresi berkisar 1/3 – 1/2
diameter anteroposterior dada
- Push fast: kecepatan kompresi 100-120 kali/menit -
Complete recoil : lepaskan tekanan hingga dada dapat
mengembang penuh
- Minimize interruption: interupsi kompresi dada tidak
lebih dari 10 menit
- Avoid excessive ventilation: saat ventilasi, dada
cukup terlihat terangkat

10
11 Melakukan RJP sebanyak 5 siklus atau 1 menit, tiap
siklus terdiri dari :
15 kali kompresi jantung dan diikuti 2 kali bantuan
napas (15 : 2)

12 Melakukan penilaian nadi dan napas setelah 5 siklus,


bila belum teraba nadi dan belum bernapas lanjutkan
RJP

13 Bila ada tanda gawat napas, lakukan langkah 13-


16 Memilih terapi oksigen sesuai kondisi klinis

14 Mempersiapkan terapi HFNC:


• Pilihan interface
• Pengaturan aliran (flow) awal

70
• Pengaturan FiO2 awal

15 Melakukan pemantauan pasien dengan


HFNC: • Kondisi klinis
• Usaha napas (work of breathing)
• Saturasi oksigen (SpO2)

16 Melakukan penyesuaian pengaturan HFNC sesuai


hasil pemantauan

17 Bila ada tanda syok, lakukan langkah 17-19


Mampu melakukan pemasangan akses vakuler
perifer dan bila gagal merencanakan pemasangan
intraoseus

18 Mampu mempersiapkan alat intraoseus dan


melakukan pemasangan

19 Mengetahui jenis obat dan cairan yang dapat


diberikan melalui akses intraosseus untuk mengatasi
syok

20 Mampu menentukan, mempersiapkan, melakukan


pengecekan peralatan, obat-obatan serta komunikasi
yang baik bila menemukan kasus yang perlu dirujuk
dan transport antar rumah sakit

Skor Akhir: Jumlah nilai/40 x 100% =

Baik bila nilai ≥ 70

Nama/Tanda tangan Penilai: .......................................

*Cara pemberian nilai pada skala kinerja:

1. Peserta pelatihan mengetahui/mengerjakan dengan tidak benar


2. Kandidat mengetahui/mengerjakan tetapi tidak lengkap
3. Kandidat mengetahui/mengerjakan dengan lengkap dan benar

71
11
Lembar Studi Kasus Sesi Bayi

Nama :
Asal institusi :
Kab/Kota :
Gelombang :
Pendampingan Kasus
Concurrent assessment; kasusnya ada, diskusi bedside atau
Retrospective assessment; tidak ada kasus, diskusi berdasarkan rekam medis

Kasus Identitas Pasien Penjelasan Tanda tangan


dan Keterangan hasil diskusi fasilitator
Klinis kasus kab/kota

Pneumonia/TB

Diare

Masalah Gizi

Kegawatdarurata
n Bayi

12
Lembar Penilaian
Pelatihan Peningkatan Kapasitas Dokter di 120 Kabupaten/Kota Lokus Percepatan
Penurunan AKB Metode Blended Learning Tahun 2022

Nama :
Asal institusi :
Kab/Kota :

72
Gelombang :
Penilaian Bobot Nilai Total Nilai
Persentase

Tingkat kehadiran sesi OJT 20%

Tugas Pembelajaran Mandiri 25%

Case-based discussion 30%


1 kasus pneumonia/TB
1 kasus diare
1 kasus masalah gizi
1 kasus kegawatdaruratan bayi
(concurrent/retrospective berdasarkan
rekam medis)

Prosedur (berdasarkan checklist) 25%

Nilai akhir

13

73

Anda mungkin juga menyukai