Purba 1
Purba 1
Purba 1
MEGANTHROPUS PALEOJAVANICUS
2.PITHECANTROPUS ERECTUS
Pithecantropus erectus adalah fosil manusia purba yang pertama kali ditemukan di Indonesia.
Tidak hanya itu, Pithecantropus erectus juga menjadi salah satu jenis manusia purba yang paling
banyak ditemukan di Indonesia.
Fosil Pithecantropus erectus pertama kali ditemukan oleh Eugene Dubois di Desa Trinil, Ngawi,
Jawa Timur pada tahun 1890. Penemuan fosil ini diduga berasal dari lapisan Pleistosen tengah.
Mereka hidup sekitar 1-1,5 juta tahun yang lalu.
Di Pulau Jawa, Dubois pertama kali melakukan penggalian di Desa Kedungbrubus. Selanjutnya,
ia berpindah menuju Trinil yang terletak di pinggiran sungai Bengawan Solo. Dari sinilah,
berbagai jenis penemuan manusia purba Pithecanthropus mulai bermunculan.
Ciri-Ciri Pithecanthropus erectus
Volume otak 900 cc
Tengkorak datar dengan dahi sempit
Bagian atas kepala sedikit naik, untuk merekatkan otot rahang yang kuat
Tulang tengkorak yang sangat tebal
Alis tebal
Rahang besar tanpa dagu
Gigi pada dasarnya seperti gigi manusia, meskipun beberapa bagian mirip kera, seperti taring
besar yang sebagian tumpang tindih
Berjalan tegak sepenuhnya seperti manusia modern (dengan adanya tulang femur)
Tinggi mencapai 170 cm (5 kaki 8 inci)
3. PITHECANTROPUS MOJOKERTENSIS
pithecanthropus Mojokertensis atau yang juga dapat dikenal dengan nama atau sebutan
Pithecanthropus Robustus merupakan salah satu dari banyaknya jenis manusia purba yang
fosilnya ditemukan di wilayah Negara Indonesia. Diketahui penemuan fosil manusia purba jenis
Pithecanthropus Mojokertensis pertama kali ditemukan di daerah Desa Perning yang berada di
Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Menurut sejarah, nama atau sebutan manusia purba
jenis Pithecanthropus Mojokertensis ini memiliki arti yang apabila diterjemahkan dalam Bahasa
Indonesia bermakna manusia kera yang tegak, besar, dan kuat berasal dari Mojokerto. Selain
disebut dengan manusia kera yang tegak, besar, dan kuat berasal dari Mojokerto,
Pithecanthropus Mojokertensis juga dianggap sebagai manusia kera tertua yang ada di Pulau
Jawa.
Pithecanthropus Mojokertensis Ciri-cirinya yaitu.
Mempunyai badan tegap.
Mempunyai tinggi badan antara 165 sampai dengan 180 cm.
Mempunyai tulang raham dan juga gigi geraham.
Mempunyai kening yang menonjol.
Tidak mempunyai dagu.
Volume otak antara 750 sampai 1.300 cc, yang menandakan belum sempurna.
Mempunyai tulang tengkorak bagian atap yang melonjong.
Mempunyai alat untuk pengunyah dan juga sudah makan segalanya.
Otak tengkuknya kecil.
4.PITHECANTHROPUS SOLOENSIS
Pithecanthropus soloensis adalah salah satu jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia.
Sejarah ditemukannya fosil yang memiliki arti “manusia kera dari Solo” ini bermula dari awal
dekade 1890-an. Fosil Pithecanthropus sebenarnya banyak ditemukan di berbagai belahan dunia
dan sebutannya berbeda-beda. Menurut buku Sejarah Indonesia X (2020:5) karya Mariana, di
Indonesia, fosil tersebut yang paling banyak dijumpai oleh para peneliti dan ilmuwan. Beberapa
puluh tahun sebelum penemuan Pithecantropus soloensis, ditemukan terlebih dahulu kerangka
atas kepala dan paha Pithecanthropus erectus. Pada 1891, seorang arkeolog Belanda bernama
Eugene Dubois menemukannya di Desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur. Arti nama tersebut adalah
“manusia kera yang berjalan tegak”.
Ciri-ciri Pithecanthropus Soloensis Hidup di zaman Pleistosen awal dan tengah (sekitar 1-1,5
juta tahun yang lalu). Tinggi berkisar 168-180 cm dan memiliki berat badan 80-100 kilogram.
Ketika berjalan tubuhnya tegak. Volume otak 775-975 cc. Alat pengunyah sangat kuat. Kening
menonjol tebal. Hidung tebal. Tidak memiliki dagu. Kepala bagian belakang menonjol.
5. HOMO SAPIENS
Homo sapiens adalah jenis manusia purba yang menunjukan ciri fisik yang menyerupai manusia
modern. Manusia modern sendiri adalah kita yang hidup di masa modern ini. Banyak teori yang
menyampaikan pendapat tentang manusia purba satu ini. Terutama yang berkaitan dengan asal-
usul dan penyebarannya.
Salah satu teori asal-usul yang paling terkenal dikemukakan oleh dua pakar yaitu Stringer dan
Brauner.
Berikut ini ciri-ciri fisik yang dimaksud:
Memiliki volume otak sekitar 1350-1450 cc.
Mempunyai tinggi badan mulai 130-210 cm.
Berat badan berkisar 30-150 kg.
6. HOMO WAJAKENSIS
Homo Wajakensis adalah jenis manusia purba golongan Homo Sapiens yang fosilnya ditemukan di Wajak
(Wadjak), sebuah desa yang berada di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Karena itulah hasil penemuan
fosil tersebut dinamakan sebagai Homo Wajakensis. Karena tergolong sebagai Homo Sapiens, jenis manusia
purba ini memiliki bentuk yang hampir sempurna baik dari volume otak, rangka / postur tubuh, dan dari
cara berjalannya.
Ciri-Ciri Homo Wajakensis
Volume Otak yang Mencapai 1630 cc
Tinggi Badan Sekitar 173 cm
Bentuk Tengkorak Sedikit Lonjong
Struktur Otot Sangat Tampak
7. HOMO FLORENSIS
Homo floresiensis ditemukan di Gua Liang Bua di Flores. Temuan itu kemudian diberi nama
Homo floresiensis atau Manusia Liang Bua, sesuai dengan lokasi penemuannya. Fosil yang
ditemukan berupa tengkorak manusia purba yang memiliki bentuk sangat mungil. Diperkirakan
ukuran tubuhnya tidak lebih besar dari anak-anak usia lima tahun. Karena ukurannya yang lebih
kecil dari manusia pada umumnya, Homo Floresiensis juga sering mendapat julukan sebagai
Hobbit dari Liang Bua.
Ciri-ciri Tengkorak berukuran kecil dan memanjang Bagian dahi tidak menonjol dan sempit
Volume otak 380 cc Tinggi badan sekitar 100 cm Beratnya sekiar 30 kg Berjalan tegak dan tidak
memiliki dagu
Penemuan fosil manusia purba di Asia antara lain terdapat di daerah Peking. Nama
dari fosil tersebut yaitu Homo erectus pekinensis atau Sinanthropus pekinensis yang
memiliki arti Manusia Peking (sekarang Beijing), Cina. Fosil ini ditemukan oleh Davidson
Son Black dan Franz Waidenreich pada tahun 1929-1980 didalam gua Zhoukoudian
(Choukoutien), dekat Beijing (Peking), Cina. Diduga fosil ini hidup pada 250.000-400.000
tahun yang lalau, pada zaman Pleistosen.
b. Homo Neanderthalensis
Neanderthalensis yang sudah ada di muka bumi sekitar 250.000 tahun yang lalu. Homo
Neanderthalensis ini banyak mendiami daerah Eropa, Asia Barat, Asia tengah dan Afrika
Utara. Kemampuan bertutur kata dari Homo Neanderthalensis diduga belum begitu
berkembang. Volume otaknya bervariasi antara 1.000 sampai 2.000 Cc. Tinggi badan
makhluk ini diperkirakan antara 130-210 Cm dengan berat- badan antara 30-150 Kg.
Ditemukan di gua Shanidar yang merupakan sebuah situs arkeologi di Gunung Bradost,
Zagros Gunung di Arbil Governorate, Wilayah Kurdistan, Irak. Situs ini terletak di
Lembah Besar Zab. Digali dari 1957-1961 oleh Ralph Solecki dan tim dari Universitas
Columbia dan mendapatkan kerangka Neanderthal di Irak, yang berasal dari 60-80,000
tahun .
Manusia purba yang hidup pada zaman Praaksara sekarang sudah berubah
menjadi fosil.Afrika merupakan salah satu tempat ditemukannya fosil manusia purba.
Fosil yang ditemukan di Afrika cukup beragam,mulai dari manusia purba
jenis Australipithecus Africanus, Australipithecus Robustus dan lain-lain. Itu sebabnya
makalah ini dibuat untuk mengetahui lebih jelas dan terperinci mengenai jenis-jenis
manusia purba dan ciri fisik, tempat ditemukannya,serta orang yang menemukan fosil
manusia purba tersebut.
Pada tahun 1924 Raymond Dart kelahiran Australia, guru besar anatomi
Universitas Witwatersrand di Johannesburg, Afrika Selatan menemukan fosil pecahan
tengkorak dan bagian belakang rahang bawah manusia yang digali dari sebuah
pertambangan batu gamping di Taung, Tanjung Harapan (Bostwana). Setelah diteliti
secara intensif, akhirnya Dart berhasil menyimpulkan bahwa fosil tersebut adalah
kerangka seorang anak yang berusia sekitar 5 - 6 tahun. la menamakan makhluk kecil itu
dengan nama Australopithecus Africanus atau kera Afrika
Selatan.
Ciri-Ciri Australipithecus Africanus yaitu:
· Memiliki tinggi ± 1,5 m
· Volume otak 450-600 cc
· Memiliki tubuh yang ramping
· Australopithecus jantan lebih besar dalam ukuran tubuh 20-40% lebih tinggi, 30-
40% lebih berat dari perempuan.
Fosil manusia purba yang ditemukan di Eropa antara lain adalah Homo Neandethalensis yang
ditemukan di Lembah Neander, Jerman pada tahun 1856 dan Homo Cro magnon yang ditemukan di
dekat Lez Eyzies, Prancis pada tahun 1868.
Ciri-ciri Homo Neandethalensis :
1. Tengkorak yang memanjanag ke belakang
2. Tulang kening yang sangat menonjol
3. Dahi yang datar, muka lebar, dan telah memiliki otak yng besar
4. Volume otak sangat besar 1300-1750 cc
5. Ukuran tubuh perempuan 156 cm beratnya 80 kg, laki-laki 165 cm beratnya 80 kg
6. Tulang hidungnya besar, giginya kecil tetapi gigi serinya agak besar