Bimbingan Dan Konseling Kelompok I
Bimbingan Dan Konseling Kelompok I
Bimbingan Dan Konseling Kelompok I
PROGRAM STUDI
PEMATANG SIANTAR
2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat ALLAH Swt. Karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “BIMBINGAN KONSELING DI
SEKOLAH” ini, dapat tersusun sampai selesai dan lancar serta tepat sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah “ Bimbingan Dan Konseling“ yaitu
Bapak Rezki Fauzi, S.Psi, M.Psi.
Penulis,
( Kelompok I )
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi........................................................................................................ ii
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
A. Kesimpulan ......................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Syamsu Yusuf dan Juntika, Landasan Bimbingan dan Konseling.(Bandung : Remaja
Rosdakarya.2014), hal.3
1
2
B. Batasan Masalah
1. Pengertian Bimbingan dan Konseling.
2. Tujuan dari Bimbingan dan Konseling.
3. Fungsi dari Bimbingan dan Konseling secara umum.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat layanan bimbingan dan konseling di sekolah?
2. Bagaimana peranan guru dalam pelaksanaan program bimbingan dan
konseling di sekolah?
3. Apa saja tugas dan peran serta guru dalam pemberian layanan
bimbingan dan konseling kepada para siswa?
D. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian, tujuan dan fungsi layanan
bimbingan konseling.
2. Menambah pemahaman tentang hakikat layanan bimbingan dan
konseling disekolah.
3. Menambah pemahaman tentang tugas dan peran serta guru dalam
pemberian layanan bimbingan kepada para siswa.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Bimbingan
Bimbingan merupakan bantuan yang intergral dari pendidikan
karena pendidikan merupakan sebuah proses dari perubahan-
perubahan yang terjadi pada masing-masing individu untuk dapat
mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Dan pendidikan juga
merupakan pembangunan suatu dunia perasaan dan kesadaran “the up
bulding of a word in feeling or consciousness”.3
2
Alip Badrujama, Teori dan Aplikasi Program Bimbingan Konseling. (Jakarta: PT
Indeks). h.27.
3
Dewa Kentut Sukardi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah, (Jakarta:
Rineka Cipta). h.98
3
4
2. Konseling
a) James P. Adam
Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua
orang individu dimana yang seorang (konselor) membantu yang
lain (konseli) supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam
hubungannya dalam masalah hidup yang dihadapinya pada waktu
itu dan pada waktu yang akan datang.
4
Soetjipto; Raflis Kosasi, 2007, Profesi Keguruan, (Jakarta:Rineka Cipta), h.62
5
Achmad Juntika Nurihsan, 2009, Bimbingan dan Konseling Berbagai Latar Kehidupan,
(Bandung : PT Refika Aditama). h. 10
5
1. Fungsi Pencegahan
Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling
dimaksudkan untuk mencegah timbulnya masalah pada diri siswa
sehingga mereka terhindar dari masalah yang dapat menghambat
perkembangannya.
2. Fungsi Pemahaman
Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling
dilaksanakan dalam rangka memberikan pemahaman tentang diri klien
atau siswa beserta permasalahannya dan juga lingkungannya oleh
pihak–pihak yang membantunya (pembimbing).
3. Fungsi Pengentasan
Apabila seorang siswa mengalami suatu permasalahan dan ia tidak
dapat memecahkannya sendiri lalu ia pergi ke pembimbing atau
konselor, maka yang diharapkan oleh siswa yang bersangkutan adalah
teratasinya masalah yang dihadapinya. Siswa yang mengalami masalah
dianggap berada dalam suatu kondisi atau keadaan yang tidak
mengenakkan sehingga perlu diangkat atau dikeluarkan dari kondisi
atau keadaan tersebut. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi
permasalahan melalui pelayanan bimbingan dan konseling, pada
hakikatnya merupakan upaya pengentasan.
8
Ditjen PMPTT Diknas, Bimbingan dan Konseling di sekolah (Direktur Tenaga
Kependidikan 2008), h. 7
7
4. Fungsi Pemeliharaan
Menurut Prayitno dan Erman Amti, fungsi pemeliharaan berarti
memelihara segala sesuatu yang baik (positif) yang ada pada diri
individu (siswa), baik hal itu merupakan pembawaan maupun hasil-
hasil perkembangan yang telah dicapai selama ini.
5. Fungsi Penyaluran
Setiap siswa hendaknya memperoleh kesempatan untuk
mengembangkan diri sesuai dengan keadaan pribadinya masing-
masing yang meliputi bakat, minat, kecakapan, cita-cita, dan lain
sebagainya. Bentuk kegiatan bimbingan dan konseling berkaitan
dengan fungsi ini adalah :
a) Pemilihan sekolah lanjutan,
b) Memperoleh jurusan yang tepat,
c) Penyesuaian program belajar,
d) Pengembangan bakat dan minat,
e) Perencanaan Karier.
6. Fungsi Penyesuaian
Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling membantu
terciptanya penyesuaian antara siswa dengan lingkungannya. Dengan
kata lain, melalui fungsi ini pelayanan bimbingan dan konseling
membantu siswa memperoleh penyesuaian diri secara baik dengan
lingkungannya (terutama lingkungan sekolah dan madrasah bagi para
siswa).
7. Fungsi Pengembangan
Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling diberikan
kepada para siswa untuk membantu para siswa dalam mengembangkan
keseluruhan potensinya secara lebih terarah.
8. Fungsi Perbaikan
Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling diberikan
kepada siswa untuk memecahkan masalah–masalah yang dihadapi
siswa. Bantuan yang diberikan tergantung kepada masalah yang
dihadapi siswa. Dengan perkataan lain, program bimbingan dan
konseling dirumuskan berdasarkan masalah yang terjadi pada siswa.
8
9. Fungsi Advokasi
Layanan bimbingan dan konseling melalui fungsi ini adalah
membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak atau
kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.9
9
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, (Jakarta : Rajawali Pers,
2013), h. 36-47
10
Lahmuddin, Landasan Formal Bimbingan Konseling Di Indonesia, (Bandung:
Citapustaka Media Perintis, 2011) h. 114.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
10