Monev PONEK 2022

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI

PROGRAM PONEK DAN RSSIB


RSUD SK LERIK

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH S.K LERIK


PEMERINTAH KOTA KUPANG
TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

PONEK dan RSSIB adalah salah satu komponen yang dinilai dalam
akreditasi dimana dalam pelaksanaannya memiliki tujuan untuk memberikan
pelayanan pada ibu dan bayi dalam rangka meningkatkan angka kesehatan ibu dan
bayi.
Dalam pelaksanaanya agar pelayanan berjalan dengan baik maka perlu
dilakukan monitoring dan evaluasi program PONEK dan RSSIB untuk menilai
apakah program yang dibuat telah berjalan dengan baik atau tidak, menilai
keberhasilan program yang sedang berjalan serta membenahi bila ada program
yang terhambat.
Maka itu kami dari Tim PONEK RSUD SK Lerik telah melakukan Monitoring
dan evaluasi terhadap Program PONEK dan RSSIB yang telah berjalan di RSUD SK
Lerik sejak Januari sampai Juni 2022.
Semoga hasil Monitoring dan evaluasi ini dapat memberikan data dalam
perbaikan program PONEK dan RSSIB selanjutnya untuk peningkatan pelayanan
terhadap Ibu dan bayi yang melahirkan di RSUD SK Lerik

Tim PONEK

ii
DAFTAR ISI

Halaman judul

Lembar pengesahan...............................................................................................i

Kata pengantar.......................................................................................................ii

Daftar isi.................................................................................................................iii

1. Pendahuluan......................................................................................................1
2. Latar belakang...................................................................................................1
3. Tujuan................................................................................................................2
4. Data dan hasil analsis.......................................................................................2
5. Rekomendasi.....................................................................................................9
6. Penutup.............................................................................................................10

iii
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PONEK

DAN RSSIB RSUD SK LERIK 2022

1. PENDAHULUAN

Hingga kini Kematian ibu dan anak masih menjadi perhatian karena masih
tingginya angka kematian ibu dan anak di dunia, khususnya di Indonesia. Data dari
kementerian kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) tahun 2015 menunjukkan
angka kematian ibu di Indonesia adalah 305/100. 000 kelahiran hidup. Sedangkan
hasil survey demografi dan kesehatan Indonesia menunjukkan penurunan angka
kematian bayi dari 68 kematian per 1000 kelahiran hidup pada tahun 1991 menjadi
24 kematian per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2017.
Monitoring dan Evaluasi pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi (PONEK)
adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengukur mutu layanan PONEK di
RSUD apakah sudah berjalan sesuai standar pelayanan nasional dan apakah
semua program sudah terimplementasi dan mencapai target yang diharapkan.
RSUD SK Lerik sebagai Rumah Sakit Daerah telah melaksanan program
PONEK dan RSIB dalam rangka pelayanan terhadap Ibu dan bayi. RSUD S. K
Lerik telah dilengkapi fasilitas-fasilitas untuk mendukung pelaksanaan program
PONEK dan RSSIB, antara lain tersedianya kamar bersalin, kamar operasi dan
ruang perinatologi.

2. LATAR BELAKANG

Angka kematian ibu di RSUD SK Lerik di Tahun 2019, 2020 dan 2021 nihil
sedangkan angka kematian neonates ditahun 2019 sebanyak 17 bayi, 2020 11 bayi
dan 2021 sebanyak 11 bayi. penyebab terbanyak kematian bayi adalah adalah
asfiksia dan bayi berat lahir rendah (BBLR)
RSUD SK lerik belum memiliki jumlah personil tim yang stanby 24 jam di kamar
operasi sehingga perlu dilakukan monitoring untuk menilai respon time terutama SC
emergensi karena waktu tunggu yang masih lama untuk operasi SC.
Sumber daya Manusia dalam hal ini bidan, perawat perinatologi, tim kamar
operasi perlu mendapatkan pelatihan untuk penyegaran dan memenuhi standar
kompetensi sesuai dengan bidangnya masing-masing, maka itu perlu dilakukan
pelatihan secara regular untuk peningkatan kompetensinya masing-masing.

1
3. TUJUAN

Tujuan umum : Untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan
angka kesehatan Ibu dan Bayi di RSUD S. K. Lerik
Tujuan khusus :
1) Mengukur mutu pelayanan PONEK di RSUD S. K Lerik
2) Sebagai alat ukur kinerja RS dalam menurunkan angka kematian ibu dan
bayi serta meningkatkan angka kesehatan Ibu dan Bayi di RSUD S. K.
Lerik.

4. DATA DAN ANALISIS

Pelaksanaan Monitoring dan evaluasi dilaksanakan tiap 6 bulan untuk


mendapatkan data yang cukup agar dapat menilai pelaksanaan program yang telah
berjalan.
Data diperoleh dari laporan harian dan bulanan yang telah dibuat dari bulan
januari sampai juni 2022. Data berasal dari triase Obgyn, kamar bersalin, Nifas,
Kamar operasi dan rumah NICU.
Dari data yang ada, kami telah melakukan perhitungan indikator mutu
pelayanan Ponek dan RSSIB meliputi:
a. Angka kemampuan menangani BBLR dengan berat badan lahir antara
1500-2500 gram
Untuk periode januari sampai dengan juni 2022 terdapat 55 bayi dengan
BBLR yang dirawat di RSUD SK Lerik Kota Kupang. Sebanyak 7 bayi
meninggal terdiri dari 4 bayi dengan berat lahir 1500-2500 gram dan 3 bayi
dengan berat lahir 1000-1500 gr. Sebagian besar kematian karna asfiksia.

Tabel 1. Kemampuan Menangani BBLR 1500-2500 Gram


Targe Jan Feb Maret April Mei Juni Total
t
BBLR 1500- 2 11 4 11 8 8 44
2500 gr yang
mampu
ditangani
Jumlah BBLR 3 12 4 11 9 9 48
Persentase >90% 66% 91% 100% 100% 89% 89% 91%
pencapaian

2
Grafik 1. kemampuan menangani BBLR berat an-
tara 1500-2500 gram
100%
80%
60%
40%
20%
0%
januari februari maret april mei juni

pencapaian target 90%

b. Angka kemampuan menangani BBLR dengan berat badan lahir kurang


dari 1500 gram
Untuk periode januari sampai juni 2022 ada 7 bayi yang dirawat dengan
berat badan lahir kurang dari 1500 gram. Tiga bayi meninggal sedangkan 4
hidup. Sebagian besar Kematian akibat dari asfiksia.

Tabel 2. Kemampuan Menangani Bblr < 1500 Gram


Target jan feb maret April Mei juni Total
BBLR < 1500gr 3 0 1 0 0 0 4
yang mampu
ditangani
Jumlah BBLR 4 0 3 0 0 0 7
Persentase >60% 75% 0% 33% 0% 0% 0% 57%
pencapaian

Grafik 2. kemampuan menangani BBLR < 1500 gram


80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
januari februari maret april mei juni

pencapaian target 60%

3
c. Angka kematian ibu
Jumlah seluruh persalinan di RSUD SK Lerik dari januari 2022 sampai
Juni 2022 sebanyak 357 pasien. Untuk periode januari sampai Juni 2022 tidak
ada pasien yang meninggal karena Eclampsia, Perdarahan dan sepsis. Angka
ini bertahan selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2019 sampai dengan
2022.
Tabel 3. Angka Kematian Ibu
Ket Target jan feb maret April Mei juni Total
Eclampsia ≤30% 0 0 0 0 0 0 0
Perdarahan ≤1% 0 0 0 0 0 0 0
sepsis ≤0,2% 0 0 0 0 0 0 0
persentase 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

d. Angka Seksio sesarea (SC)

Tabel 4. Angka SC
Ket Targe jan feb maret April Mei juni Total
t
Jumlah SC 19 38 16 14 21 16 128
Jumlah <20% 57 75 61 54 64 46 357
kelahiran
Persentase 33% 50% 26% 25% 32% 34% 35%
pencapaian

Grafik 3. Angka SC
50%
45%
40%
35%
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
januari februari maret april mei juni

pencapaian target <20%

Dari 357 persalinan di RSUD SK Lerik, Sebanyak 128 pasien menjalani


operasi section secarea. Terdiri dari SC emergensi 80 pasien dan SC elektif 48
pasien. Dari data diatas persentase SC di RSUD S. K. Lerik trimester awal
sebanyak 35% dari target yaitu < 20%.

4
e. Angka keterlambatan SC > 30 menit

Table 5. Angka keterlambatan SC > 30 menit

Ket Target jan feb maret April Mei juni Total


SC > 30 6 23 13 7 11 8 68
menit
Jumlah SC >0,5% 7 27 14 10 13 9 80
Persentase 85% 85% 92% 70% 84% 88% 85%
pencapaia
n

Dari total 80 Sectio secarea emergency yang dilakukan di RSUD S. K.


Lerik Kota Kupang terdapat keterlambatan section secarea > 30 menit
sebanyak 68 kasus, sehingga jumlah keterlambatan SC diatas 30 menit
adalah 85% dimana targetnya adalah < 0,5%.

Grafik 4.
Angka keterlambatan SC > 30 menit
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
januari februari maret april mei juni

pencapaian target < 0,5%

Angka keterlambatan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:


 Belum adanya tim kamar operasi yang stanby di ruangan selama 24
jam. Hingga kini RSUD SK lerik masih menggunakan sistem on call di
luar jam dinas karna keterbatasan tenaga asisten bedah, asisten
anestesi dan tenaga instrument. Beberapa tenaga kamar operasi saat
ini sedang menjalani pendidikan di luar daerah.
 Waktu tunggu hasil laboratorium untuk darah rutin sekitar 1 jam
sehingga keputusan untuk operasi juga masih menunggu hasil
laboratorium.
 Waktu menunggu keputusan keluarga yang kadang lama karena
masih menunggu keputusan dari keluarga besar.
 Saat mendapat telepon tidak semua tim langsung menuju ke RS. Ada
yang menunggu tim lengkap baru menuju ke RS.
 Jarak antara kamar operasi dengan ruang IGD dan kamar bersalin
yang cukup jauh sehingga waktu mengantar pasien lebih lama

5
 Lift yang kadang tidak berfungsi baik sehingga perlu waktu
menghubungi tenaga teknis yang tidak berada 24 jam di RS untuk
untuk memperbaiki lift
 Beberapa tim tidak stanby dengan HP ditangannya atau disekitarnya
sehingga saat ada panggilan operasi terlambat mengetahui adanya
rencana operasi emergensi

f. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Tabel 6. Angka IMD


Ket Target jan feb maret April Mei juni Total
Ya 37 36 40 38 43 30 224
Persentase 99,5% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pencapaian

Grafik 5. INISIASI MENYUSUI DINI (IMD)


100%

100%

99%
januari
februari
maret
april
mei
juni

pencapaian target 99,5%

Pada periode januari sampai dengan Juni 2022 Semua bayi yang
dilahirkan di Kamar Bersalin dilakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Kecuali
tidak memungkinkan atau terdapat kontraindikasi misalnya asfiksia, berat
badan lahir rendah (BBLR).

g. ASI Eklslusif

Tabel 7. Angka ASI Ekslusif

Ket Target jan feb maret April Mei juni Total


Ya 37 36 40 38 43 30 224
Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pencapaian

Pada periode januari sampai dengan juni 2022 Semua bayi yang
dilahirkan di Kamar Bersalin diberikan ASI ekslusif Kecuali tidak
memungkinkan atau terdapat kontraindikasi misalnya asfiksia, berat badan
lahir rendah (BBLR).

6
Grafik 6. ASI EKSLUSIF
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
januari februari maret april mei juni

pencapaian target 100%

h. Perawatan metode kangguru (PMK)

Tabel 8. Angka PMK

Ket Target jan feb maret April Mei juni Total


Ya 1 1 1 2 4 0 9
Jumlah 80% 7 12 7 11 9 9 55
BBLR
Persentase 14% 8% 14% 18% 44% 0% 16%
pencapaian

Grafik 7. Perawatan Metode Kangguru


(PMK)

80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
januari februari maret april mei juni

Pencapaian Target 80%

Dari 55 jumlah bayi baru lahir dengan BBLR hanya 9 bayi yang
dilakukan PMK. Sehingga angka PMK pada BBLR di RSUD SK lerik
sebanyak 16%.
Tidak semua bayi BBLR dilakukan PMK. PMK disesuaikan dengan kondisi
bayi jika bayi bugar dan sehat tidak dilakukan PMK. Keluarga pasien juga
merupakan salah satu faktor yang tidak bersedia dilakukan PMK.

7
i. Indikator mutu pelayanan ibu dan bayi
No Indikator mutu standar pencapaian
1 Kematian ibu karena eclampsia ≤ 30% 0%
2 Kematian ibu karena perdarahan ≤1% 0%
3 Kematian ibu karena sepsis ≤0,2% 0%
4 Angka kemampuan menangani
BBLR BB 1500-2500 gram >90% 91%

5 Angka kemampuan menangani


BBLR BB < 1500 gram ≥ 60% 57%

6 Angka persentase SC < 20% 35%


7 Angka keterlambatan SC > 30
< 0,5% 85%
menit
8 Angka IMD 99,5% 100%
9 Angka ASI Ekslusif 100% 100%
9 PMK pada BBLR 80% 16%

Pelatihan PONEK telah dilakukan dengan mengirim peserta PONEK


sebanyak 5 orang yaitu SpOG 1 orang, dokter Spesialis anak 1 orang,
dokter umum 1 orang, perawat perinatologi 1 orang dan bidan 1 orang.

5. REKOMENDASI

Dari data dan hasil analisis monitoring dan evaluasi program PONEK dan
RSSIB, maka dibuatlah beberapa rekomendasi untuk perbaikan mutu
pelayanan PONEK dan RSSIB di RSUD SK lerik agar sesuai standar pelayanan
minimal nasional:
 Penambahan tenaga bidan di triase, kamar bersalin dan ruangan nifas
 Penambahan tenaga perawat di ruang NICU
 Penambahan tenaga kamar operasi (asisten, instrument, penata
anastesi serta sirkuler) yang telah terlatih agar tersedia tenaga 24 jam
di kamar operasi
 Pelatihan tenaga perawat di ruang NICU dan pelatihan penggunaan
alat ventilator
 Membuat SPO untuk kriteria bayi yang wajib dilakukan PMK
 Pelatihan PONEK untuk tenaga Spesialis, dokter umum, bidan dan
perawat
 Tersedianya petugas teknis 24 jam untuk memperbaiki lift jika terjadi
kerusakan atau kemacetan lift
 Melengkapi ruangan NICU yang sesuai standar untuk perawatan bayi-
bayi bermasalah

8
 Tersedianya oksigen sentral di ruangan kamar bersalin, nifas,
triase, kamar operasi dan ruang NICU

6. PENUTUP

Demikian hasil laporan monitoring dan evaluasi dari program PONEK dan
RSSIB periode januari-juni 2022. Semoga hasil monitoring dan evaluasi ini
bermanfaat dalam memperbaiki mutu pelayanan di RSUD SK Lerik melalui
peningkatan SDM, perbaikan dan kelengkapan sarana dan prasarana serta
managemen RS yang dikelola secara baik.
Monitoring dan evaluasi perlu dilakukan secara berkesinambungan untuk terus
mencari tahu kekurangan-kekurangan dalam pengelolaan RS dan dalam pemberian
pelayanan dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta
meningkatkan angka kesehatan ibu dan bayi.

Kupang, 15 Juli 2022

Mengetahui Disusun oleh:


DIREKTUR RSUD SK LERIK Ketua TIM PONEK

Drg Dian Sukmawati Arkiang


Pembina Dr Kiswa Anggreany SpOG
NIP. 1977092620064003 Pembina
NIP: 198004172006042039

9
10

Anda mungkin juga menyukai