Materi Kerajinan Bahan Alam Lunak Dan Keras

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

PRAKARYA KERAJINAN

KELAS 7 SEMESTER 2

Materi 1: Produk kerajinan bahan alam lunak


Kerajinan lebih mengutamakan keterampilan manual (tangan), nilai artistik/estetik dan
pemanfaatan bahan-bahan alam. Beragam benda kerajinan dari bahan alam lunak dapat
diciptakan dan dibuat berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Bahan alam lunak
terdiri dari:
1. tanah liat
2. getah nyatu
3. playdough
4. flour clay
5. bubur kertas
6. bubur tisu dan sebagainya yang terdapat di daerah masing-masing.

Teknik yang digunakan juga sangat bervariasi, di antaranya dapat berupa teknik
menggunting, mengecor, menempel, melipat, mencetak, memahat, dan juga membentuk.

Perlu diketahui
Bahan alam lunak itu beragam dan tentunya memiliki karakteristik yang berbeda satu sama
lainnya. Berikut akan dipaparkan pengertian serta ciri-ciri dari setiap bahan alam lunak yang
perlu dikenal dan diketahui oleh peserta didik.

Bahan alam adalah bahan atau material yang ada di alam sekitar. Bahan alam yang terdapat
di alam dan ditemukan di tanah atau bagian dari hewan atau tumbuhan. Sementara, lunak
adalah lembut, lentur, lembek, bahkan hingga elastis.

a. Tanah Liat
Tanah liat memiliki warna yang beragam, tetapi semuanya merupakan warna natural
tanah, yaitu cokelat. Ada yang berwarna cokelat muda, tua, cokelat keabu-abuan,
serta cokelat keputihan. Setiap warna bergantung pada kandungan yang terdapat di
setiap tanah liat tersebut. Tanah yang mengandung banyak kaolin akan cenderung
berwarna lebih putih. Sementara tanah yang banyak mengandung stoneware
berwarna lebih kehitaman atau keabu-abuan, sedangkan tanah yang banyak
mengandung earthenware lebih terlihat cokelat kemerahan.
Tanah liat stoneware memiliki daya bakar hingga 1.300oC, sedangkan earthenware
hanya sampai 900oC. Tanah liat mudah hancur jika tidak melalui proses pembakaran.
Jika dibakar, jenis kerajinan ini disebut keramik. Campuran tanah liat adalah air.
Pewarnaan pada tanah liat dapat dilakukan dengan glasir sebagai pembakaran tinggi
(hingga 1.300oC), dapat pula hanya dibakar biskuit (pada suhu 900oC) lalu langsung
diberi warna dengan cat.

b. Adonan Tepung (Playdough)


Adonan tepung yang dikenal juga dengan sebutan playdough merupakan media yang
mudah didapat, tidak mahal, dan aman bagi peserta didik. Pembuatan adonan tepung
(playdough) terdiri dari tepung terigu, pewarna makanan, air, minyak, dan garam.
Selain itu, ada juga flour clay yang terbuat dari tepung tapioka, tepung maizena,
tepung beras, dan tepung lainnya. Bahan pendukung lainnya terdiri dari pewarna
makanan dan air. Pembedanya ada pada lem (sagu/putih) dan ada juga yang
menambahkan soda kue. Kedua bahan ini dapat ditambah zat pengawet natrium
benzoat untuk memperlambat penjamuran.
Adonan tepung (playdough) dapat dibuat sendiri oleh peserta didik dan dapat
digunakan untuk membuat produk kerajinan yang kreatif dan inovatif. Tentunya
keunikannya pun tidak kalah dengan bahan yang terbuat dari tanah liat

C. Getah Nyatu
Getah nyatu banyak terdapat di hutan Kalimantan yang berasal dari pohon nyatu.
Getah nyatu berwarna putih sehingga mudah diberi warna. Warna yang digunakan
berasal dari pewarna alam sehingga warnanya cenderung natural tidak secemerlang
warna buatan. Jika ingin dibentuk, getah nyatu harus dimasak terlebih dahulu agar
lunak dan plastis. Jika dipanaskan akan melunak, tetapi lama kelamaan akan
mengeras jika dibiarkan mendingin.

D. Bubur Kertas
Bubur kertas dibuat dari campuran kertas yang direndam dalam air dan dicampur lem
m kanji/sagu atau lem putih. Apabila ingin ingin menghasilkan bubur kertas yang
berwarna-warni bisa diberi cat. Proses pembuatannya sangat mudah. Jika ingin
menghasilkan tekstur yang halus kertas harus diblender, tetapi jika ingin agak kasar
kertas cukup diremas-remas dalam rendaman air.
Peserta didik dapat dengan mudah memperoleh kertas bekas di lingkungan mereka.
Bahan alam lunak ini tergolong ekonomis. Peserta didik dapat membuat bahan alam
lunak dari kertas ini secara mandiri. Produk kerajinan yang dihasilkan juga beragam,
bergantung dari kreativitas penciptanya.

e. Bubur Tisu
Bubur tisu hampir sama dengan bubur kertas, hanya saja bahan utamanya adalah
kertas tisu yang lembut. Tisu yang digunakan disarankan adalah tisu toilet, karena tisu
jenis ini mudah sekali hancur di dalam air, sehingga memudahkan proses
pengolahannya. Peserta didik dapat membuatnya secara mandiri.

Materi ke 2: Mengenal Ragam Bahan Alam Semikeras/Keras

Keragaman bahan alam semikeras/keras berbeda satu sama lainnya. Di bawah ini
merupakan ciri-ciri dari bahan alam semikeras/keras yang perlu diketahui dan dipahami
oleh peserta didik.

a. Serat Alam
Bahan serat secara alami dapat dihasilkan dari tumbuhan maupun hewan. Meskipun
diperoleh dari alam, namun kualitas bahan serat ini sangat baik dan bisa menghasilkan
berbagai tekstil dan barang yang memiliki nilai fungsi dan ekonomis yang tinggi. Bahan
serat alam dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu yang berasal dari tumbuhan,
hewan, dan mineral. Kali ini kita akan fokus mempelajari bahan dari tumbuhan dan
hewan saja. Adapun serat yang berasal dari tumbuhan dapat diklasifikasi menjadi
empat, yaitu:
1. Serat yang berasal dari biji.
2. Serat yang berasal dari batang.
3. Serat yang berasal dari daun.
4. Serat yang berasal dari buah.
Bahan serat alam yang berasal dari tumbuhan, di antaranya; a.kapas; b. tanaman rami;
c. kulit jagung; d. sabut kelapa; e. pelepah pisang; f. daun pandan; g. batang anggrek;
h. daun kelapa; i. eceng gondok; dan sebagainya.

Sementara, bagian tubuh hewan yang dapat dimanfaatkan seratnya adalah bulunya.
Bulu hewan yang paling sering diolah sebagai bahan baku serat produk tekstil adalah
sebagai berikut.
1. Serat dari stapel
Stapel merupakan serat yang berbentuk rambut hewan yang disebut juga dengan wol.
2. Serat dari filamen
Filamen merupakan serat yang berbentuk jaringan.
Contohnya adalah serat yang berasal dari larva ulat sutera saat membentuk
kepompong. Sementara bahan serat dari hewan lainnya, antara lain kulit sapi, rambut
kuda, dan lain-lain.

b. Pasir
Pasir dapat juga dijadikan bahan kerajinan. Karya dari bahan pasir juga menarik untuk
diproduksi. Sudah banyak produsen pasir warna yang dijual untuk kerajinan. Pasir
yang digunakan kebanyakan merupakan pasir laut. Daerah pesisir dapat
memanfaatkan pasir sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan.

c. Bambu
Bambu sendiri merupakan satu dari sekian tanaman yang sangat mudah dijumpai di
negeri kita ini. Kondisi tanah dan iklim tropis negara Indonesia yang cocok sebagai
tempat tumbuh kembangnya berbagai tumbuhan, sehingga persebaran dan
pertumbuhan bambu menjadi cepat, mudah, dan melimpah. Bambu memiliki banyak
manfaat, mulai dari akar sampai daun. Banyak benda kerajinan yang dapat diproduksi
dari bambu dan dapat bernilai ekonomis.
d. Rotan
Rotan tumbuh di hutan tropis Indonesia. Sumber daya alam ini banyak dihasilkan di
beberapa daerah di Nusantara, antara lain Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatra,
Sulawesi, dan Papua. Rotan dapat diproduksi menjadi berbagai kerajinan, baik yang
memiliki nilai fungsi maupun ekonomis.

e. Kayu
Kayu merupakan sumber daya alam bahan yang sangat melimpah di Indonesia.
Indonesia adalah negara yang memiliki hutan tropis terluas ke tiga di dunia sehingga
banyak menghasilkan kayu yang dapat diolah sebagai produk seni dan kerajinan. Kayu
yang dapat digunakan, antara lain kayu jati, pinus, akasia, mahoni, trembesi, dan
sebagainya.

f. Batu
Negara Indonesia juga dikenal sebagai negara yang dikelilingi pegunungan. Dengan
kondisi demikian, banyak tempat di Indonesia yang memiliki aneka jenis bebatuan
dengan beraneka warna. Batu-batuan Indonesia banyak digunakan tidak hanya
sebagai bahan bangunan tetapi juga sebagai bahan kerajinan yang memiliki fungsi
hias dan bisa bernilai ekonomi.

g. Logam
Potensi logam di Indonesia cukup tinggi dan beragam. Indonesia dikenal dengan
negara yang kaya akan sumber daya alam logam. Berbagai jenis logam dapat
ditemukan di berbagai pertambangan yang tersebar di seluruh daerah Indonesia.
Bahan logam terdiri dari alumunium, baja, besi, emas, kuningan, monel, perak,
perunggu, pewter, platina, seng, stainless, tembaga, dan timah putih yang masing-
masing membutuhkan perlakuan yang berbeda sesuai dengan karakteristik logamnya.
Tidak semua logam tersebut dapat diolah menjadi produk seni dan kerajinan. Salah
satu jenis logam logam yang dapat diolah menjadi produk seni dan kerajinan untuk
peserta didik tingkat SMP, antara lain monel, alumunium lembaran, atau tembaga
lembaran.

Materi ke 3: Perancangan Benda Kerajinan menurut Prinsip Ergonomi

Proses penciptaan produk kerajinan bahan alam semikeras/ keras harus mengacu
pada persyaratan ergonomi. Adapun syarat-syarat perancangan benda kerajinan,
yaitu:
a. Kegunaan
Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat digunakan sesuai
dengan fungsi dan kebutuhan.
Contoh: mangkuk untuk wadah sup.
b. Kenyamanan
Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi
pemakainya. Contoh: cangkir didesain ada pegangannya.
c. Keindahan
Benda kerajinan itu indah dan mempunyai daya tarik lebih dibandingkan dengan
benda yang biasa-biasa saja. Keindahan sebuah benda dapat dilihat dari beberapa
hal, di antaranya dari bentuk, hiasan atau ornamen, dan bahan bakunya.
d. Keluwesan (Flexibility)
Benda kerajinan dari bahan semikeras/keras harus memiliki keserasian antara
bentuk dan wujud benda dengan nilai gunanya. Contonya saja, jenis kulit untuk
membuat tas yang akan dipakai saat sekolah atau bekerja berbeda dengan jenis
kulit yang dipakai untuk membuat koper.

e. Keamanan (Safety)
Benda kerajinan dari bahan alam semikeras/keras tidak boleh membahayakan
pemakainya. Contohnya, hiasan lampu dari kaca, agar aman dapat dilapisi plastik
pada bagian pinggirnya sehingga tidak berbahaya bagi pengguna.

Banyaknya bentuk produk kerajinan tidak lepas dari gagasan ataupun ide
seseorang yang dapat berawal dari suatu pikiran dan kehendak melalui tindak cipta,
rasa, dan karsa. Apapun yang selanjutnya dihasilkan dapat merupakan karya dengan
muatan pesan tertentu yang sangat ditentukan selama proses penciptaan kreatif.
Karya yang dihasilkan mengandung pesan di dalamnya. Berdasarkan proses
berkaryanya, pesan yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut.
1. Produk dengan nilai fungsional.
2. Produk dengan nilai informatif.
3. Produk dengan nilai simbolik.
4. Produk dengan nilai prestise (gengsi).

Penyajian sebuah produk kerajinan disebut juga dengan displai atau kemasan.
Displai atau kemasan telah menjadi bagian penting dari sebuah karya. Saat ini
kemasan sebuah produk turut menentukan apakah produk tersebut layak dikatakan
memiliki kualitas lebih atau biasa-biasa saja.
Bentuk kemasan sangat membantu seorang perajin atau produsen untuk mengenalkan
dan mendekatkan produknya kepada konsumennya. Hanya dalam beberapa detik saja
sebuah kemasan dapat mengubah cara pikir seseorang yang semula tidak tertarik
menjadi memiliki ketertarikan tinggi terhadap sebuah produk.
=Dilihat dari fungsinya, terdapat 4 (empat) fungsi utama kemasan, yaitu;
1. menjual produk;
2. melindungi produk;
3. memudahkan penggunaan produk; dan
4. memperindah penampilan produk.

Berdasarkan ukurannya, media promosi dapat dibagi menjadi dua.


1. Ukuran Kecil
Media yang termasuk ukuran kecil adalah brosur, leaflea, atau pamflet. Berikut
penjelasan media promosi yang berukuran kecil, antara lain:
a. Booklet
Memilki beberapa jumlah halaman, dirancang seperti buku mini.
b. Katalog
Bersifat sebagai daftar yang memuat aneka informasi lengkap untuk memudahkan
konsumen memilih.
c. Leafleat atau pamflet
Hampir mirip dengan brosur, tetapi leafleat atau pamflet. Ini berupa kertas yang
bentuknya dapat lipatan menjadi beberapa bagian. Leafleat atau pamflet bisa
digunakan untuk berbagai hal, misalnya katalog mini, booklet mini, serta profil
perusahaan.
d. Flyer
Dicetak satu halaman, mirip leafleat tetapi tidak dilipat.
e. Kartu Nama
Biasanya berukuran standar 9 x 6 cm yang berisi nama, alamat, nomor kontak, logo
perusahaan, slogan, dan informasi lainnya yang ditulis secara singkat.

2. Ukuran Besar
Media yang berukuran besar biasanya ditempel di dinding.
Dengan teknologi digital poster dapat dibuat dalam versi bergerak, sehingga orang
tetap dapat membaca meskipun sedang dalam keadaan berkendara. Media promosi
yang termasuk berukuran besar lainnya, antara lain:

a. Billboard
Iklan di luar ruang yang menggunakan struktur permanen.
Digital billboard meliputi megatron dan videotron serta mobile billboard.
b. Baliho
Biasanya dipasang di tepi jalan yang menggunakan struktur semipermanen dan
biasanya untuk promosi jangka pendek.
c. Spanduk
Terbuat dari bahan kain atau plastik yang berisi informasi ringkas dan gambar yang
dicetak dengan digital print atau sablon.
d. Banner
Banner biasanya diletakkan pada dudukan/penyangga dari bahan yang ringan
sehingga dapat dipindah pindah.

Materi ke 3: Pengolahan dan Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan


Semikeras/Keras

Berikut ini adalah beberapa pengolahan dan teknik pembuatan produk kerajinan bahan
alam semikeras/
keras.
a. Serat Alam
Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah. Eceng gondok, oleh sebagian
masyarakat dianggap sebagai tanaman pengganggu. Tetapi, bagi warga daerah Kulon
Progo, Ambarawa, eceng gondok justru menjadi sumber penghasilan yang
menjanjikan. Daerah ini menjadi sentra kerajinan dari eceng gondok. Selain eceng
gondok, masih banyak lagi produk kerajinan lainnya dari bahan serat alam.
Hal ini dikarenakan makin banyaknya permintaan pasar terhadap kerajinan dari bahan
ini sehingga para perajin pun semakin kreatif dan inovatif dengan tujuan untuk
memenuhi tuntutan pasar.
Bahan serat alam dapat diolah sehingga menghasilkan kerajinan yang beraneka
ragam, misalnya tas, dompet, topi, alas meja, tempat lampu, dan lain-lain. Teknik
pembuatan kerajinan dari serat la mini sebagian besar dibuat dengan cara dianyam,
ditenun, makrame, dirajut, ditempel, dan juga dijahit.
Adapun proses persiapan pembuatan bahan baku, eceng gondok biasanya
dikeringkan secara alami dengan menggunakan sinar matahari langsung. Namun,
untuk menghindari jamur, bahan serat alam harus direndam terlebih dahulu dalam
kurun waktu tertentu dengan larutan natrium benzoate atau zat lain yang dapat
mengawetkan bahan serat alam.
Adapun proses membuat kerajinan serat alam dapat dilihat dari salah satu kerajinan
berikut ini.

Produk kerajinan dari serat alam sangat banyak, beragam, sangat menarik, dan
artistik untuk digunakan.

b. Pasir
Sebagai negara yang memiliki laut yang luas maka pasir merupakan sumber daya alam
yang melimpah. Bagi Indonesia sangat mudah mendapatkan pasir sebagai bahan
kerajinan. Kerajinan dari pasir banyak diproduksi sebagai tekstur dari berbagai bentuk
produk kerajinan. Pasir itu sendiri dapat diberi warna sehingga tampilan produknya
menjadi lebih menarik.
Proses pembuatan kerajinan menggunakan bahan pasir dapat dilihat pada gambar
berikut ini.

c. Bambu
Bambu memiliki sifat yang kuat namun lentur. Ketahanan terhadap cuaca yang cukup
tinggi serta sifat bahan yang ringan memungkinkan pemanfaatan bambu sebagai
bahan utama konstruksi jembatan di daerah pedesaan. Tekstur batang bambu yang
unik dengan ruas-ruasnya yang menonjol seringkali digunakan sebagai elemen
dekoratif pada interior rumah tangga. Saat ini dengan bantuan perkembangan
teknologi, bambu telah dapat diolah kembali sehingga menghasilkan tampilan yang
mirip kayu dengan serat yang unik.
Proses pembuatan kerajinan bambu dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu
teknik anyam, teknik posting sambung, teknik bakar, dan teknik lubang. Berikut ini
salah satu teknik pembuatan kerajinan bambu.
d. Rotan
Rotan memiliki skala ukuran yang lebih kecil dari bambu, sangat lentur sehingga sangat
ideal untuk dimanfaatkan sebagai material utama pembuatan furnitur ataupun dalam
bentuk anyaman sebagai produk aksesoris rumah tangga.
Menganyam rotan cukup sederhana. Di bawah ini terdapat contoh cara membuat
kerajinan vas bunga dari rotan petrik.

Produk kerajinan rotan dari setiap daerah berbeda-beda dan memiliki kekhasannya
sendiri.

e. Kayu
Jenis kayu bermacam-macam. Sifatnya mulai dari kayu keras sampai kayu lunak. Kayu
juga memiliki serat atau urat kayu dengan warna dasar yang berbeda-beda sehingga
membentuk motif yang unik dan menarik. Serat kayu ini membuka peluang eksplorasi
yang luas. Pada kayu keras, pemanfaatan utamanya adalah untuk fungsi konstruksi
bangunan, sedangkan untuk kayu yang bersifat lebih lunak dan berserat indah banyak
dimanfaatkan sebagai produk dekoratif interior.
Berikut adalah contoh proses pembuatan kerajinan dari bahan kayu secara
sederhana.

f. Batu
Batu alam memiliki potensi yang sangat luas untuk dijadikan produk-produk kerajinan,
seperti batu ukir atau pahat, patung, aksesoris pelengkap fesyen, dan lain-lain. Saat
ini perkembangan desain produk kerajinan batu telah banyak yang menggabungkan
antara perkembangan mode dan teknologi global dengan teknologi dan budaya
Nusantara.
Berikut beberapa produk kerajinan berbahan batu.

g. Logam
Kerajinan logam ada yang diproduksi dengan menggunakan cetakan manual dan ada
yang menggunakan mesin cetakan.
Kerajinan logam yang dibuat dengan menggunakan mesin cetakan biasanya untuk
produksi massal. Produk-produk yang dibuat dengan mesin cetakan biasanya adalah
kalung dan gelang rantai. Di Indonesia, kerajinan logam yang dibuat dengan mesin
cetakan banyak berasal dari daerah Jawa bagian timur.

Contoh proses pembuatan produk kerajinan logam dapat dilihat pada gambar
berikut di bawah ini.

Anda mungkin juga menyukai