SK Manajeman Risiko

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KOTA DEPOK

DINAS KESEHATAN
UPTD LABKESDA
Jl. Raya Bogor Km. 33 No. 13 Kelurahan Curug, Kecamatan Cimanggis
Telp. (021) 22920279 Email : [email protected]
Kota Depok 16453

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD LABKESDA KOTA DEPOK
NOMOR :…(kode isi SK)/…(no.urut SK)/KPTS/…unit/…bln/…tahun

TENTANG
MANAJAMEN RISIKO UPTD LABKESDA KOTA DEPOK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya UPTD Labkesda dan kegiatan pelayanan


laboratorium diupayakan agar tidak berdampak negatif terhadap
lingkungan. Kajian perlu dilakukan untuk menilai sejauh mana
dampak negatif mungkin terjadi sehingga dapat dilakukan
perbaikan dan pencegahan;
b. bahwa UPTD Labkesda Kota Depok sebagai menggunakan
Manajemen Risiko Laboratorium Pelayanan demi kelancaran
operasional kelancaran operasional dan peningkatan mutu
pelayanan.
c. bahwa untuk menyelenggarakan pelayanan dan upaya
Labkesda, maka perlu menetapkan pengendalian dokumen
melalui keputusan Kepala UPTD Labkesda Kota Depok.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009


tentang Pelayanan Publik;
2. Undang – Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Undang-Undang tahun Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 411 /Menkes/Per/III/2010
tentang Laboratorium Klinik;
5. Permenkes Nomor 1691/MENKES/PER/V kehatan Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 III/2011 tentang Keselamatan
Pasien;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012
tentang Sistem Kesehatan Nasional
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52
Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2019 Tentang Penerapan Manajemen Risiko
Terintegrasi Di Lingkungan Kementerian Kesehatan.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD LABKESDA KOTA DEPOK TENTANG


MANAJEMAN RISIKO.

KESATU : Program Manajemen Risiko Laboratorium Pelayanan di lingkungan


UPTD Labkesda Kota Depok terlampir dalam keputusan ini

KEDUA : Program ini menjadi acuan bagi Laboratorium untuk melaksanakan


program manajemen risiko di UPTD Labkesda Kota Depok

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di


kemudian hari terdapat kekeliruan akan di adakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Depok
Pada Tanggal : Maret 2022
KEPALA UPTD LABORATORIUM
KESEHATAN DAERAH,

dr. TITIN HARDIANA


Pembina
NIP. 19760404 200501 2 010

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD


I LABKESDA KOTA DEPOK
NOMOR : :…(kode isi SK)/…(no.urut
SK)/KPTS/…unit/…bln/…tahun
TENTANG : MANAJEMAN RISIKO UPTD
LABKESDA KOTA DEPOK

MANAJEMEN RISIKO

MANAJEMAN RISIKO UPTD LABKESDA KOTA DEPOK

A. Pengertian Manajeman Risiko


Manajemen risiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan harta
benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan atas kemungkinan
timbulnya kerugian karena adanya suatu risiko. Proses pengelolaan risiko yang
mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam
kelangsungan usaha. Suatu pendekatan terstruktur/ metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia
termasuk penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi
risiko dengan menggunakan pemberdayaan atau pengelolaan sumber daya.
Mengidentifikasi risiko itu penting karena untuk memulai proses pembelajaran
yang berguna mencegah kejadian yang sama berulang kembali, itu semua bisa
berjalan dengan baik apabila seluruh pelaksana UPTD Labkesda Kota Depok harus
memahami Kejadian Tidak Diinginkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), dan
bagaimana alur serta cara melaporkan (dibuat sistem pelaporan kejadian di UPTD
Labkesda Kota Depok.
B. Tujuan
Manajeman risiko
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien dan pegawai UPTD Labkesda Kota
Depok
2. Meningkatkan akuntabilitas
3. Menurunkan angka kejadian tidak diharapkan (KTD)
4. Terlaksananya program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD
5. Meminimalisir risiko yang mungkin terjadi di UPTD Labkesda Kota Depok.

C. Proses Manajeman Risiko


1. Identifikasi Risiko
Setiap pemilik risiko harus mengidentifikasi sumber risiko, area dampak,
peristiwa (termasuk perubahan keadaan), penyebabnya dan konsekuensi
potensi risiko. Tujuan dari langkah ini adalah untuk menghasilkan daftar lengkap
risiko berdasarkan peristiwa yang mungkin mendukung, meningkatkan,
mencegah, menurunkan, mempercepat atau menunda pencapaian tujuan.
Pengenalan identifikasi risiko bertujuan agar SDM UPTD Labkesda Kota Depok
dapat melakukan pengendalian risiko dengan benar sehingga terhindar dari
berbagai masalah kesehatan yang diakibatkan pekerjaannya yakni penyakit
akibat kerja dan kecelakaan akibat.
2. Penilaian Risiko
Risiko harus dilakukan analisis dan evaluasi risiko untuk mengetahui mana
yang risiko tinggi, sedang dan rendah. Hasil penilaian dilakukan intervensi atau
pengendalian. Intervensi terhadap risiko mempertimbangkan pada kategori risiko
yang tinggi. Untuk mengetahui kategori risiko tinggi, sedang, atau rendah secara
teori dilakukan dengan rumus
Risiko = Dampak x Probabilitas

3. Analisis Risiko
Analisis risiko melibatkan pengembangan akan pemahaman risiko.
Analisis risiko memberikan masukan mengambil risiko untuk dilakukan evaluasi
dan keputusan apakah risiko perlu ditangani, dan pada strategi risiko dan
metode penanganan yang paling tepat. Analisis risiko juga dapat memberikan
masukan dalam membuat keputusan dan pilihan yang melibatkan berbagai jenis
dan tingkat risiko.
Setelah dilakukan penilaian risiko, perlu dilakukan pengendalian risiko
berdasarkan skala prioritas tingkat risiko sebagaimana tertera pada tabel berikut:
Level Dampak
Tingkat Risiko Deskripsi
Tidak berdampak pada pencapaian tujuan intansi/kegiatan
secara umum
Sangat Rendah Agak mengganggu pelayanan
(1) Dampaknya dapat ditangani pada tahap kegiatan rutin.
Kerugian kurang material dan tidak mempengaruhi
stakeholders
Mengganggu pencapaian tujuan intansi/kegiatan meskipun
tidak signifikan
Cukup menggangu jalannya pelayanan
Rendah (2) Mengancam efisiensi dan efektivitas beberapa aspek
program.
Kerugian kurang material dan sedikit mempengaruhi
stakeholders
Mengganggu pencapaian tujuan intansi/kegiatan secara
signifikan
Sedang (3) Mengganggu kegiatan pelayanan secara signifikan
Mengganggu administrasi program
Kerugian keuangan cukup besar
Sebagian tujuan intansi/kegiatan gagal dilaksanakan
Terganggunya pelayanan lebih dari 2 hari tetapi kurang dari
1 minggu
Tinggi (4)
Mengancam fungsi program yang efektif dan organisasi.
Kerugian besar bagi organisasi dari segi keuangan maupun
non keuangan
Sebagian besar tujuan intansi/kegiatan gagal dilaksanakan
Terganggunya pelayanan lebih dari 1 minggu
Sangat Tinggi
Mengancam program dan organisasi serta stakeholders.
(5)
Kerugian sangat besar bagi organisasi dari segi keuangan
maupun non keuangan

Matriks Analisis Risiko


Dampak/Keparahan

1 2 3 4 5
Matriks Risiko 5x5
Sangat Sangat
Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
Hampir
5 Pasti 5 10 15 20 25
Terjadi

Sering
Kemungkinan (Probabilitas)

4 4 8 12 16 20
Terjadi

Mungkin
3 3 6 9 12 15
Terjadi

Jarang
2 2 4 6 8 10
Terjadi

Hampir
1 Tidak 1 2 3 4 5
Terjadi

Leve Level Dimulai dari Status


Warna Deskripsi Status Risiko
l Risiko
Sangat Tinggi 5  5
Tinggi 4 10 – 14
Sedang 3 5–9
Rendah 2 3–4
Sangat Rendah 1 1–2

4. Evaluasi
Evaluasi risiko adalah proses membandingkan antara hasil analisa risiko
dengan kriteria risiko untuk menentukan apakah risiko dapat diterima atau
ditoleransi.
Tujuan evaluasi risiko adalah untuk membantu dalam membuat
keputusan, berdasarkan hasil analisis risiko, berkaitan dengan risiko yang
memerlukan prioritas penanganannya.

D. Tahapan Manajeman Risiko UPTD Labkesda Kota Depok


1. Tim K3 bersama dengan penanggung jawab  program/pelayanan, melakukan
pengelompokan identifikasi sumber risiko dan dampak kegiatan
program/pelayanan yang kemungkinan memberikan dampak negatif terhadap
lingkungan UPTD Labkesda Kota Depok
2. Tim K3 bersama dengan penanggung jawab program/pelayanan melakukan
penilaian risiko untuk mengetahui analisis risiko kategori risiko tinggi, sedang
atau rendah.
3. Tim K3 bersama dengan penanggung jawab  program/pelayanan, melakukan
penentuan prioritas di lingkungan UPTD Labkesda Kota Depok
4. Tim K3 menetapkan tingkat dampak serta munculnya peluang dan menetap
tingkat resikonya. Jika ditemukan tingkat risiko yang tidak dapat diterima, maka
diusulkan tindakan rencana kerja untuk menghilangkan risiko atau menurunkan
risiko
5. Tim K3 bersama dengan penanggung jawab program/pelayanan melakukan
pelaporan risiko dengan pihak manajeman
6. Tim K3 bersama dengan penanggung jawab  program/pelayanan tim mutu
menyusun rencana tindak lanjut investigasi terhadap kejadian yang tidak
diharapkan.
7. Tim K3 melakukan evaluasi atas upaya tindak lanjut yang dilakukan oleh
masing-masing penanggung jawab beserta  pelaksana program/ pelayanan.

Ditetapkan di Depok
Pada Tanggal : Maret 2022
KEPALA UPTD LABORATORIUM
KESEHATAN DAERAH,

dr. TITIN HARDIANA


Pembina
NIP. 19760404 200501 2 010

Anda mungkin juga menyukai