Bab Iv. Joc

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

JOB ORDER COSTING

Penentuan biaya pesanan: suatu sistem yang menelusuri biaya pada unit individual atau pekerjaan, kontrak atau tumpukan produk
yang spesifik.

Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan


1. Setiap jenis produk perlu dihitung harga produk produksinya secara individual
2. Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan produk menjadi :
- Biaya produksi langsung (Bbb&BTKL) : Diperhitungkan sebagai HPP pesanan ttt berdasarkan biaya yang sesungguhnya
terjadi
- Biaya produksi tidak langsung (BOP) : Diperhitungkan ke harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan
dimuka
3. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi

Untuk menentukan biaya berdasarkan pesanan secara akurat dan efektif pesanan harus dapat diidentifikasi secara terpisah dan harus
ada perbedaan penting biaya perunit antara berbagai pesanan. Rincian suatu pesanan dicatat dalam kartu biaya pesanan untuk masing-
masing pesanan..

Manfaat Informasi HP Produksi / Pesanan


1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan
Taksiran biaya produksi untuk pesanan xx (Bbb+Btkl+BOP)
Taksiran biaya non produksi untuk pesanan xx (Bi. Adm & umum + Bi. Marketing)
xx +
Laba yang diinginkan xx
Taksiran harga jual xx +
2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan.
Diperlukan informasi total harga pokok pesanan =Bi. Produksi + Bi. Non Produksi
3. Memantau realisasi biaya produksi
Informasi taksiran biaya pesanan >< informasi biaya yang sesungguhnya
Informasi biaya sesungguhnya : (Pengumpulan biaya produksi/pesanan dilakukan dengan metode harga pokok pesanan)
4. Menghitung Laba/Rugi Bruto
Harga jual xx
Biaya Produksi : - BBb Sesungguhnya xx
- Btkl Sesungguhnya xx
- Taksiran BOP xx (xx)
xx
5. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan WIP yang disajikan di neraca. Management perlu catatan biaya
produksi/pesanan :
- Dapat diketahui biaya produksi yang telah selesai tapi belum diserahkan pada tanggal neraca: HP Persediaan
produk jadi
- Dapat pula menentukan biaya produksi yang melihat pada pesanan yang pada tanggal neraca masih dalam proses
pengerjaan: HP Persediaan B/S WIP

Siklus Pembuatan Produk dan Akuntansi Biaya

Siklus Pembuatan Produk :

Pembelian Penyimpanan Pengolahan Penyimpanan FG


bb bb Bb menjadi FG
Siklus Akuntansi Biaya :

BOP Pabrik

Penentuan Penentuan
Harga Pokok Pengumpulan Penentuan Harga
Harga Pokok Bb
Bb yang dibeli Biaya Produksi Pokok FG
yang dipakai

BTKL

Aliran Biaya Produksi Dalam Buku Besar

K. Persediaan K. Persediaan
Persediaan Bb Barang Dalam Proses Persediaan FG

Gaji/Upah Kartu Harga Pokok

BOP BP Langsung

Jurnal Pemakaian Bb : Barang dalam Proses xx


Persediaan Bb xx

CONTOH KASUS JOB ORDER COSTING:


1. PT. X Penerbit Buku, produksi buku berdasarkan pesanan. Pendekatan yang digunakan perusahaan dalam penentuan HP produksi
adalah FULL COSTING.
2 Februari 2010 mendapat pesanan mencetak buku A 1.500 exp, harga Rp. 30.000/exp
3 Februari 2010 mendapat pesanan mencetak buku B 2.000 exp, harga Rp. 10.000/exp

a. pembelian Bb dan bahan penolong


Bb : Kertas X 850.000 Bhn Penolong : P 170.000
Kertas Y 3.500.000 Q 300.000
Tinta C 500.000
Tinta D 625.000
5.475.000 Total : 5.945.000
Jurnal
Persediaan Bahan Baku 5.475.000
Utang Dagang 5.475.000
Persediaan Bahan Baku 470.000
Utang Dagang
470.000

b. Pemakaian Bahan Baku :

Bahan Baku Buku A: Kertas X : 850.000


Tinta C : 500.000
1.350.000
Bahan Baku Buku B: Kertas Y : 3.500.000
Tinta D : 625.000
4.125.000
Bi. Produksi Langsung : 5.475.000
Bahan Penolong P: 100.000
Q: 200.000
Biaya Produksi tidak langsung: 300.000 di debit ke BOP sesungguhnya

Jurnal :
Barang dalam Proses 5.475.000
Persediaan Bb 5.475.000
BOP Sesungguhnya 300.000
Persediaan Bahan Penolong 300.000

c. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja


Tk tidak langsung mendebit BOP sesungguhnya
Tk langsung mendebit Barang Dalam Proses (BDP)

Upah Pesanan Buku A 900.000 Gaji bagian adm & umum 4.000.000
Upah Pesanan Buku B 5.000.000 Gaji bagian marketing 7.500.000
Upah Tidak Langsung 3.000.000 11.500.000
8.900.000 Total 20.400.000

Jurnal :
Distribusi :
Barang dalam proses - BTKL 5.900.000
BOP Sesungguhnya 3.000.000
Biaya Adm & Umum 4.000.000
Biaya Marketing 7.500.000
Utang Gaji dan Upah 20.400.000

Pembayaran
Utang Gaji dan Upah 20.400.000
Kas 20.400.000

Buku Besar
Bb A Bb B Bb C Bb D
850.000 8.50.000 3.500.000 3.500.000 500.000 500.000 625.000 625.000
Bhn Penolong Brg dlm proses Bb Gaji & Upah Utang Gaji & Upah
470.000 470.000 5.475.000 11.500.000 20.400.000

Upah Langsung Upah tak Langsung Bi Adm & Umum Brg Dalam proses BTKL
5.900.000 3.000.000 3.000.000 11.500.000 5.900.000

BOP Sesungguhnya
300.000
3.000.000

d. Pencatatan BOP :
BOP dibebankan pada awal pesanan dengan tarif 150% dari BTKL (tarif ditentukan dimuka)
Buku A : 150% x 900.000 = 1.350.000
Buku B : 150% x 5.000.000 = 7.500.000
8.850.000

- BOP dibebankan kepada produk


Barang dalam Proses 8.850.000
BOP dibebankan 8.850.000

- BOP yang sesungguhnya (BOP sesungguhnya) (selain bahan penolong 300.000 dan Btktl 3. 000.000 )
 BOP sesungguhnya =
Biaya deprisiasi mesin 1.500.000
Biaya deprisiasi gedung pabrik 2.000.000
Biaya asuransi gedung pabrik dan mesin 700.000
Biaya pemeliharaan mesin 1.000.000
Biaya pemeliharaan gedung 500.000
5.700.000
Jurnal :
BOP Sesungguhnya 5.700.000
Akun deprisiasi mesin 1.500.000
Akun deprisiasi gedung 2.000.000
Premi Asuransi 700.000
Persedian suku cadang 1.000.000
Persedian bahan bangunan 500.000

 Penutupan BOP :
BOP dibebankan 8.850.000
BOP sesungguhnya 8.850.000

Saldo BOP sesunguhnya


Saldo BOP sesunguhnya
(2) 300.000 (8) 8.850.000
(4) 3.000.000
(7) 5.700.000
9.000.000 8.850.000
150.000
Pembebanan lunas
(Under applied)
Jurnal (Underapplied) :
BOP Variance 150.000
BOP sesungguhnya 150.000

e. Pencatatan Harga Pokok Produksi jadi


Kartu Harga Pokok
Buku A BBb Btk BOP
Kertas X 850.000 900.000 150% x 900.000 = 1.350.000
Tinta C 500.000
1.350.000

Jurnal :
FG 3.600.000
Barang dalam proses BB 1.350.000
Barang dalam proses BTK 900.000
Barang dalam proses BOP 1.350.000

f. Pencatatan Harga Pokok Produk Dalam Proses


Kemungkinan pesanan belum selesai diproduksi pada akhir periode misal buku B belum selesai.
Dalam kartu harga pokok pesanan :
Buku B BBb Btk BOP
Kertas X 3.500.000 5.000.000 150% x 5.000.000 = 7.500.000
Tinta D 625.000
4.125.000

Jurnal :
Persediaan produk dalam proses 16.625.000
Barang dalam proses BB 4.125.000
Barang dalam proses BTK 5.000.000
Barang dalam proses BOP 7.000.000

g. Pencatatan Harga Pokok Produksi yang dijual


Buku A:
HPP Penjualan 3.600.000
FG 3.600.000

h. Pencatatan Pendapatan Penjualan


Piutang 4.500.000
Penjualan 4.500.000

Contoh 2
Transaksi PT. Y bulan januari 2006 :
1. Pembelian bb kredit Rp. 7.000.000
BB 7.000.000
Utang 7.000.000

2. Pemakaian bb Rp. 1.600.000 bahan penolong Rp. 400.000


BDP- BB 1.600.000
Persediaan BB 1.600.000
BOP Sesungguhnya 400.000
Persedian barang penolong 400.000
3. BTKL Rp. 1520.000 BTKTL Rp. 360.000
Gaji 1.880.000
Utang gaji 1.880.000
BDP-BTKL 1.520.000
Gaji 1.520.000
BOP sesunguhnya 360.000
Gaji 360.000

4. Penyusutan mesin pabrik Rp. 240.000 dan asuransi pabrik Rp. 120.000
BOP Sesungguhnya 360.000
Akumulasi depr. Exp 240.000
Asuransi dibayar di muka (Premi) 120.000

5. BOP dibebankan 60% BTKL


BDP-BTKL 60% x 1.520.000
BOP dibebankan 60% x 1.520.000

6. BOP aktual (sesungguhnya) lain-lain Rp. 250.000 tentang :


BOP Sesungguhnya 250.000
AP 250.000

7. Pesanan dikirim dengan tagihan Rp. 1.220.000


Piutang 1.220.000
Penjualan 1.220.000

HPP BB BTKL BOP dibebankan


FG 1.600.000 + 1.520.000 + 400.000

BOP Sesungguhnya : 400.000 BOP dibebankan = 60% x 1.520.000


360.000
360.000
250.000
1.170.000

CONTOH 3
PT.Y menggunakan sistem akumulasi biaya berdasarkan pesanan untuk produk yang dihasilkan. Perusahaan membebankan BOP
berdasarkan jam Kerja Langsung.
Kartu biaya pesanan 1 januari 2009 menunjukkan sebagai berikut:

keterangan Pesanan 1 Pesanan 2 Pesanan 3 Pesanan 4


Bb 7.180 4.000 2.960 4.000
TKL 5.400 3.000 2.000 2.400
BOP dibebankan 4.320 2.400 1.600 1.920
Total biaya produksi 16.900 9.400 6.560 8.320

Status produk:
Pesanan 1 telah selesai dan belum diserahkan ke pemesan
Pesanan 2 masih dalam proses
Pesanan 3 masih dalam proses
Pesanan 4 masih dalam proses
Pesanan lain yang sedang diselesaikan selama bulan januari adalah Pesanan 5, pesanan 6 dan pesanan 7.

Pemakaian bahan baku dan jam kerja untuk masing-masing produk selama bulan januari 2009 sebagai berikut:
Keterangan Pesanan 2 Pesanan 3 Pesanan 4 Pesanan 5 Pesanan 6 Pesanan 7
Bahan baku Rp. 2.500 Rp.1.110 Rp.1.940 Rp.5.000 Rp.3.960 Rp.4.900
Jam kerja lgs 200 jam 150 jam 100 jam 210 jam 100 jam 190 jam

Pada 31 januari 2009 terdapat produk dalam proses dan produk selesai dengan serapan biaya sbb:
Produk Jadi Keterangan Pesanan 4 Pesanan 5
Bb 5.940 4.900
TKL 4.400 3.800
BOP 3.520 3.040
Total 13.860 11.740

Produk dlm proses Keterangan Pesanan 3 Pesanan 6


Bb 4.070 3.960
TKL 5.000 2.000
BOP 4.000 1.600
Total 13.070 7.560

Data lain:
1. Tarif BTK Rp.20 perjam tidak berubah selama tahun 2009
2. Perusahaan hanya memiliki satu akun bahan (pengendali bahan baku) untuk menampung Bb langsung dan bahan baku tidak
langsung. Saldo akun ini pada awal Januari 2009 sebesar Rp.5.500
3. Biaya yang dikeluarkan selama januari 2009 sebagai berikut:
Pembelian Bb Rp.23.000
Bb langsung yang digunakan Rp.5.580
Tenaga Kerja tidak langsung Rp.5.000
Penyusutan peralatan pabrik Rp.2.750
Listrik, air pabrik Rp.5.400
4. Semua penjualan dilakukan secara kredit dengan marjin yang diinginkan 40% dari total biaya produksi
5. Semua varians BOP over/under applied dibebankan ke Harga Pokok Penjualan

Diminta:
1. Hitunglah saldo persediaan bahan dan produk dalam proses per 31 januari 2009
2. Buatlah ayat jurnal untuk pesanan 2
3. Hitunglan harga pokok penjualan bulan januari 2009
4. Hitung selisih BOP
5. Hitunglah laba kotor bulan januari 2009

JAWAB

Identifikasi terlebih dahulu masing-masing pesanan


Pesanan 1 Selesai Telah diserahkan ke pemesan
Pesanan 2 Selesai Telah diserahkan ke pemesan
Pesanan 3 Dalam proses Persediaan produk dalam proses
Pesanan 4 Selesai Belum diserahkan ke pemesan
Pesanan 5 Selesai Telah diserahkan ke pemesan
Pesanan 6 Dalam proses Persediaan produk dalam proses
Pesanan 7 Selesai Belum diserahkan ke pemesan

Tarif pembebanan (berdasarkan jam kerja langsung)

Pesanan 2
Tenaga kerja langsung Rp.3.000 (tarif perjam Rp.20)
Jam kerja langsung = Rp.3.000 / Rp.20 = 150 jam

BOP Rp.2.400 dan Jam Kerja Langsung yg sdh dihitung diatas 150 jam, maka tarif BOP = Rp.2.400 / 150 jam = Rp.16 perjam
Tabel Perhitungan biaya masing2 Pesanan
So Awal Keterangan Pesanan 1 Pesanan 2 Pesanan 3 Pesanan 4 Pesanan 5 Pesanan 6 Pesanan 7
BBb 7.180 4.000 2.960 4.000 - - -
BTKL 5.400 3.000 2.000 2.400 - - -
BOP 4.320 2.400 1.600 1.920 - - -
Total 16.900 9.400 6.560 8.320 - - -

Periode BBb 1) - 2.500 1.110 1.940 5.000 3.960 4.900


Berjalan BTKL 2) - 4.000 3.000 2.000 4.200 2.000 3.800
BOP 3) - 3.200 2.400 1.600 3.360 1.600 3.040
Total - 9.700 6.510 5.540 12.560 7.560 11.740
Total 16.900 19.100 13.070 13.860 12.560 7.560 11.740
keterangan Selesai selesai BDP FG selesai BDP FG
Keterangan:
Dari soal (kartu biaya pesanan 1 januari 2009)
1) Pemakaian Bb langsung selama januari 2009
2) JKL x Rp.20 (Tarif BTK)
3) JKL x Rp.16 (Tarif BOP)

JAWAB

1. a. SALDO BB per 31 Januari 2009


Saldo Awal 5.500 Data lain 2) saldo Bb awal Januari
Pembelian Bb 23.000 Data lain 3) Pembelian Bb
BB tersedia 28.500
Pemakaian Bb:
Bb (pesanan 2,3,4,5,6,7) 19.410 Pemakaian Bb selama januari 2009
Bahan tak langsung 5.580 24.990 Data lai n 3) Bb tak langsung yg digunakan
Saldo Akhir 3.510

b. SALDO BDP per 31 Januari 2009


Saldo Awal (pesanan 2,3,4) 24.280 Saldo awal table perhitungan biaya
Biaya periode januari (pesanan 2,3,4,5,6,7) (9.400+6.560+8320)
BBb 19.410 Bb lgs periode berjalan table perhitungan biaya
BTKL 19.000 BTKL periode berjalan table perhitungan biaya
BOP dibebankan 15.200 53.610 BOP periode berjalan table perhitungan biaya
77.890
COGM (pesanan 2,4,5,7) /yg sdh selesai 57.260 Total biaya(19.100+13.860+12.560+11.740)
Saldo Akhir (pesanan 3,6) /msh dlm proses 20.630

2. Jurnal untuk Pesanan 2

1. Jurnal BDP Awal


BDP – BBb 4.000 Saldo awal 1 Januari 2009
BDP – BTKL 3.000
BDP – BOP dibebankan 2.400
Persediaan BDP 9.400

2. Jurnal Pembebanan Biaya


BDP – BBb 2.500 Periode berjalan /pemakaian
BDP – BTKL 4.000
BDP – BOP dibebankan 3.200
BBb Langsung 2.500
BTKL 4.000
BOP dibebankan 3.;200
3. Jurnal pemindahan ke produk selesai
FG 19.100
BDP – BBb 6.500 Saldo awal + pemakaian
BDP – BTKL 7.000
BDP – BOP dibebankan 5.600

4. Jurnal ke Harga Pokok Penjualan


COGS 19.100
FG Inventory 19.100

5. Jurnal Penyerahan ke Pemesan


Piutang Dagang 26.740 140% x 19.100
Penjualan 26.740

3. Laporan Harga Pokok Penjualan

PT. Y
LAPORAN HARGA POKOK PENJUALAN
UNTUK BULAN JANUARI 2009
Bahan Baku
Persediaan Awal 5.500
Pembelian Bb 23.000
Bahan Baku yang digunakan 28.500
Pemakaian B tak langsung 5.580
Persediaan akhir Bb 3.510 Liat jawaban no.1 saldo akhir
9.090
Bb Langsung digunakan 19.410
TKL 19.000 Liat jawaban no.1
BOP dibebankan 15.200 Liat jawaban no.1
Total Biaya Produksi 53.610
BDP awal 24.280 Liat jawaban no.1
BDP akhir (20.630) Liat jawaban no.1
Harga Pokok Produksi 57.260
FG awal 16.900 Total biaya produksi pesanan 1
FG Akhir (25.600) Total Biaya produksi pesanan 4 dan 7
Harga Pokok Penjualan 48.560

4. Selisih Pembebanan BOP


BOP sesungguhnya 18.730 Data lain no.2 (5.580+5.000+2.750+5.400)
BOP dibebankan (15.200) BOP periode berjalan table perhitungan biaya
Under applied 3.530

5. Laba Kotor Penjualan

Penjualan 67.984 48.560 x 140%


Harga Pokok Penjualan 48.560
Under Applied 3.530
52.090
Laba Kotor 15.894
TUGAS
SOAL 1
PT. Susah perusahaan percetakan, mendapat pesanan pamflet dan kartu undangan.
1. Membeli Bb dan bahan penolong tunai
Kertas Pamflet 5.500.000 Tinta Pamflet 1.500.000
Kertas undangan 15.000.000 Tinta Emas 1.000.000 (untuk Undangan)
Bahan Penolong 5.000.000
2. Memproses Pesanan
a. Pemakaian Bb Persediaan Bb dan bahan penolong terpakai semua
b. Upah produksi pamflet 4.000.000
Upah produksi undangan 8.000.000
Upah tidak langsung 5.000.000
c. BOP dibebankan, tarif 200% dari BTKL
BOP sesungguhnya di luar bahan penolong dan BTK tidak langsung
- Biaya deprisiasi mesin 3.500.000
- Biaya deprisiasi pabrik 5.000.000
3. Pamflet selesai sebelum akhir periode, undangan setelah akhir periode
Harga jual pamflet 35.000.000
Harga jual undangan 55.000.000

JAWAB

1. Bb : Kertas Pamflet 5.500.000 Bhn Penolong : 5.000.000


Kertas Undangan 15.000.000
Tinta Pamflet 1.500.000
Tinta Emas 1.000.000
23.000.000 Total : 28.000.000

Jurnal
Persediaan Bahan Baku 23.000.000
Kas 23.000.000
Persediaan Bahan Baku 5.000.000
Kas 5.000.000

2.a Bahan Baku Pamflet: Kertas Pamflet 5.500.000


Tinta Pamflet 1.500.000 7.000.000
Bahan Baku Undangan: Kertas Undangan 15.000.000
Tinta Emas 1.000.000 16.000.000
Bi. Produksi Langsung : 23.000.000
Biaya Produksi tidak langsung: Bahan Penolong 5.000.000 di debit ke BOP sesungguhnya

Jurnal :
Barang dalam Proses Bb 23.000.000
Persediaan Bb 23.000.000
BOP Sesungguhnya Bb 5.000.000
Persediaan Bahan Penolong 5.000.000

2.b.
Upah produksi pamflet 4.000.000
Upah produksi undangan 8.000.000
Upah Tidak Langsung 5.000.000
Total 17.000.000
Jurnal :
Barang dalam proses - BTKL 12.000.000
BOP Sesungguhnya 5.000.000
Utang Gaji dan Upah 17.000.000

Utang Gaji dan Upah 17.000.000


Kas 17.000.000

2.c BOP dibebankan 200% dari BTKL


pamflet : 200% x 4.000.000 = 8.000.000
undangan : 200% x 8.000.000 = 16.000.000
24.000.000

- BOP dibebankan kepada produk (tarif ditentukan dimuka)


Barang dalam Proses BOP 24.000.000
BOP dibebankan 24.000.000

- BOP yang sesungguhnya (selain bahan penolong dan Btkl)


Biaya deprisiasi mesin 3.500.000
Biaya deprisiasi pabrik 5.000.000
8.500.000
Jurnal :
BOP Sesungguhnya 8.500.000
Akun deprisiasi mesin 3.500.000
Akun deprisiasi gedung 5.000.000

 Penutupan BOP :
BOP dibebankan 24.000.000
BOP sesungguhnya 24.000.000

Saldo BOP sesunguhnya


Saldo BOP sesunguhnya
(2.a) 5.000.000 24.000.000 (2c)
(2.b) 5.000.000
(2.c) 8.500.000
18.500.000 24.000.000
5.500.000
Pembebanan lunas
(Under applied)

Jurnal (Underapplied) :
BOP sesungguhnya 5.500.000
BOP variance 5.500.000

3. Pamflet selesai sebelum akhir periode, undangan setelah akhir periode


Harga jual pamflet 35.000.000
Harga jual undanngan 55.000.000

Kartu Harga Pokok


Pamflet BBb Btk BOP
Kertas pamflet 5.500.000 4.000.000 200% x 4.000.000 = 8.000.000
Tinta pamflet 1.500.000
7.000.000

Jurnal :
FG 19.000.000
Barang dalam proses BB 7.000.000
Barang dalam proses BTK 4.000.000
Barang dalam proses BOP 8.000.000

Undanga BBb Btk BOP


n
Kertas Undangan 15.000.000 8.000.000 200% x 8.000.000 = 16.000.000
Tinta Emas 1.000.000
16.000.000

Jurnal :
Persediaan produk dalam proses 40.000.000
Barang dalam proses BB 16.000.000
Barang dalam proses BTK 8.000.000
Barang dalam proses BOP 16.000.000

Pencatatan Harga Pokok Produksi yang dijual


Pamflet:
HPP Penjualan Pamflet 19.000.000
FG Pamflet 19.000.000

Pencatatan Pendapatan Penjualan pamflet


Piutang 35.000.000
Penjualan 35.000.000

SOAL 2
Transaksi berikut merupakan transaksi yang dilakukan PT.A pada bulan Januari 2009
1. Pembelian bahan baku yang dilakukan secara kredit sebesar Rp.7.000.000
2. Bukti permintaan bahan baku langsung sebesar Rp.1.600.000 dan bahan baku tidak langsung sebesar Rp.400.000 digunakan
untuk memproduksi barang pesanan (habis terpakai)
3. Biaya gaji untuk pegawai pabrik Rp.1.880.000 terdiri dari tenaga kerja langsungRp.1.520.000 dan tenaga kerja tidak langsung
sebesar Rp.360.000
4. Penyusutan mesin-mesin pabrik sebesar Rp.240.000 dicatat, dan biaya asuransi pabrik sebesar Rp.120.000
5. Suatu pesanan diselesaikan dengan nilai
b. Rp.366.000 serapan tenaga kerja langsung
c. Rp. 290.000 bahan baku yang sebelumnya dibebankan ke pesanan tersebut
d. Biaya overhead pabrik dibebankan dengan tarif 66 2/3% dari BTKL
6. BOP actual lain-lain hitung selisihnya dengan BOP yang dibebankan
7. Pesanan yang dimaksud no.5 dikirimkan ke pemesan dengan nilai tagihan sebesar Rp.1.220.000

Buatlah jurnal setiap transaksi!

1. Persediaan BB 7.000.000
Utang 7.000.000

2. BDP-BB 1.600.000
BBb 1.600.000
BOP Sesungguhnya 400.000
Persediaan Bahan Penolong 400.000
3. BDP – BTKL 1.520.000
BOP sesungguhnya 360.000
Utang upah 1.880.000

4. BOP Sesungguhnya 360.000


Akum deprisiasi mesin 240.000
Premi Asuransi 120.000

5. Barang dalam Proses-BOP 244.000


BOP dibebankan 244.000
66 2/3% x 366.000

6. BOP dibebankan 244.000


BOP sesungguhnya 244.000
BOP Variance 876.000
BOP sesungguhnya 876.000
(400+360+360- 244)

7. Piutang 1.220.000
Penjualan 1.220.000
COGS 900.000
Finished Goods 900.000
(366.000+290.000+244.000)

SOAL 3
PT. Marga perusahaan penghasil komponen sepeda motor. Dalam proses produksi dilakukan berdasarkan pesanan. Transaksi :
1. Pembelian dan penerimaan bahan:
Bahan A 58.000
Bahan B 34.000
Bahan C 24.000
Bahan D 8.000
Total 124.000
Biaya dibayar dimuka 2.000

2. Penggunaan bahan:
Penggunaan bahan langsung Penggunaan Bahan tak langsung Total
Pesanan 1 240.000
Pesanan 2 152.000
Pesanan 3 140.000
Total 532.000 6.000 538.000

3. Biaya tenaga kerja yang digunakan berdasarkan kurun waktu


Tenaga kerja Langsung Tenaga Kerja tak langsung Total
Pesanan 1 220.000
Pesanan 2 160.000
Pesanan 3 100.000
Total 480.000 40.000 520.000

4. Biaya-biaya terjadi yang berkaitan dengan BOP


Biaya penyusutan mesin 50.000
Biaya listrik 25.000
PBB Pabrik 20.000
Gaji Supervisi produksi 300.000
Total 395.000

5. Pembebanan BOP pada pesanan, berdasarkan tarfi ditentukan dimuka yang dihitung dari BTKL dengan tarif 90%
Pesanan 1 90% x 220.000 = 198.900
Pesanan 2 90% x 160.000 = 144.000
Pesanan 3 90% x 90.000 = 81.000

6. Ketiga pesanan telah selesai dan diserahkan kepada pemesan dengan nilai masing-masing:
Pesanan 1 900.000
Pesanan 2 700.000
Pesanan 3 460.000

Perhitungan HPP masing2 pesanan:


Keterangan Pesanan 1 Pesanan 2 Pesanan 3
Bahan langsung 240.000 152.000 140.000
Tenaga kerja langsung 220.000 160.000 100.000
BOP dibebankan 198.900 144.000 90.000
Total 658.900 456.000 320.000

7. Selisih pembebanan BOP sesungguhnya dengan BOP dibebankan ditutup ke harga pokok penjualan
BOP sesungguhnya 441.000
BOP dibebankan 432.900
Pembebanan terlalu rendah 8.100

JURNAL
1. Bahan baku 126.000
Biaya dibayar dimuka 2.000
Utang usaha 124.000

2. Produk dalam Proses 532.000


BOP sesungguhnya 6.000
Bahan Baku 538.000

3. Produk Dalam Proses 480.000


BOP sesungguhnya 40.000
Utang Gaji 520.000

4. BOP sesungguhnya 395.000


Biaya Penyusutan mesin 50.000
Biaya listrik 25.000
PBB Pabrik 20.000
Gaji Supervisi produksi 300.000

5. Barang dalam proses 423.900


BOP dibebankan 423.900

6. Piutang 2.060.000
Penjualan 2.060.000
COGS 1.434.900
Finished Goods 1.434.900

7. BOP Variance 8.100


BOP sesungguhnya 8.100

SOAL 4

Data berikut adalah sebagian data dari operasi PT.X untuk tahun sebelumnya yaitu:
Keterangan Persediaan awal Persediaan akhir
BB 187.500 212.500
WIP 200.000 75.000
FG 225.000 275.000

Informasi lain :
BB digunakan untuk produksi 815.000
Total biaya pabrikasi 1.715.000
BOP dibebankan 60% dari BTKL
Harga pokok produksi yg tersedia u dijual 2.065.000
Beban pemasaran dan administrasi 62.500

Diminta:
1. Biaya bahan yang dibeli
2. BTKL yang dibebankan ke produksi
3. Harga pokok produksi
4. Harga pokok penjualan

JAWAB
1. Biaya bahan baku yang dibeli
BB awal + pembelian – Bb dipakai = BB akhir
187.500 + x – 815.000 = 212.500
x = 840.000

2. BTKL yang dibebankan dalam produksi


Total Biaya Pabrikasi = BBb + BTKL +BOP
1.715.000 = 815.000 + x + 0,6x
X+0,6x = 1.715.000 – 815.000
1,6 x = 900.000
X = 562.500
BTKL = Rp. 562.500

3. Harga Pokok Produksi


Persediaan awal WIP + (BBb + BTKL + BOP)-Persediaan akhir WIP =
200.000 +(815.000 + 562.500+ 337.500)-75.000 = 1.840.000

4. Harga Pokok Penjualan


Persediaan awal FG 225.000
HPP Produksi :
Persediaan awal WIP 200.000
Biaya Produksi 1.715.000
Persediaan akhir WIP (75.000) 1.840.000
Persediaan akhir FG (275.000)
Harga Pokok Penjualan 1.790.000

SOAL 5
PT. MD adalah perusahaan meubel yang memproduksi lemari dengan sisitem harga pokok berdasarkan pesanan. Pada bulan
September 2009 mempunyai data sebagai berikut:
1. Pembelian bahan baku yang dilakukan secara tunai Rp.5.000.000
2. Bukti permintaan bahan baku langsung Rp.4.000.000 dan bahan baku tidak langsung Rp.1.000.000
3. Biaya gaji untuk pabrik Rp.4.700.000 terdiri dari
b. BTKL Rp.3.800.000
c. BTKTL Rp.900.000
4. Penyusutan mesin-mesin pabrik senilai Rp.600.000 dicatat, asuransi pabrik Rp,300.000
5. Suatu pesanan diselesaikan dengan nilai Rp.915.000 dengan serapan tenaga kerja langsung Rp.725.000 bahan baku
sebelumnya dibebankan ke pesanan tersebut. BOP dibebankan dengan tarif 60% dari BTKL
6. BOP actual lain-lain
7. Pesanan yang dimaksud no.5 dikirimkan ke pemesan dengan nilai tagihan Rp.10.050.000
Susunlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi diatas.

JURNAL
1. Bahan baku 5.000.000
Kas 5.000.000

2. Barang dalam Proses BBB 4.000.000


BOP sesungguhnya 1.000.000
Bahan Baku 5.000.000

3. Produk Dalam Proses BTKL 3.800.000


BOP sesungguhnya 900.000
Utang Gaji 4.700.000

4. BOP sesungguhnya 900.000


Akum Penyusutan mesin 600.000
Asuransi 300.000

5. Barang dalam proses BOP 2.280.000


BOP dibebankan 2.280.000

6. BOP dibebankan 2.280.000


BOP sesungguhnya 2.280.000
BOP Variance 520.000
BOP sesungguhnya 520.000
(1.000+900+900- 2.280)

6. Piutang 10.050.000
Penjualan 10.050.000
COGS 10.080.000
Finished Goods 10.080.000
(4.000+3.800+2.280)

SOAL 6
PT. A mengumpulkan data biaya produksi melalui prosedur akumulasi biaya pesanan. Untuk pesanan tersebut tersedia data sbb:
Bb langsung: 8 juni 2009 dikeluarkan nilai Rp.900.000
15 juni 2009 dikeluarkan nilai Rp.496.500
23 Juni 2009 dikeluarkan nilai Rp.300.000

TK Langsung: 17 Juni 2009: 90 jam @Rp. 9.300= Rp.837.000


24 Juni 2009: 70 jam @Rp.10.950= Rp.766.500

BOP dibebankan berdasarkan jam kerja langsung dengan tarif Rp.7.500 perjam

Diminta:
1. Posting data tersebut ke dalam kartu biaya pesanan
2. Tentukan harga jual untuk produk pesanan, dengan asumsi mark up 40% dari biaya

JAWAB
Kartu Biaya Pesanan:
BBb (900.000+496.500+300.000) = 1.696.500
BTKL (837.000+766.500) = 1.603.500
BOP Rp.7.500 x 160 jam = 1.200.000
Harga Pokok Produksi 4.500.000

Harga jual = 140% x 4.500.000 = 6.300.000


SOAL 8
PT. A pada awal bulan januari 2009 mempunyai dua pesanan yang masih dalam proses dengan serapan
biaya sebelumnya sbb:
BTKL Bb
Pesanan 1 Rp.960.000 Rp.560.000
Pesanan 2 Rp. 630.000 Rp.350.00

Selama bulan januari 2009 Pesanan 1 dan pesanan 2 telah selesai dikerjakan, tetapi belum diserahkan pemesan.
Untuk menyelesaikan Pesanan 1 membutuhkan BTK Rp.1.050.000 dan Pesanan 2 Rp.3.000.000, Dan BB pesanan 1
Rp.875.000 Pesanan 2 Rp.1.560.000.
Selama bulan januari diterima pesanan baru yaitu Pesanan 3 sudah dikerjakan tapi belum selesai sampai akhir bulan. Total
BTKL Rp.6.180.000 dan total BB Rp.5.350.000
BOP dibebankan berdasarkan BTKL dengan tarif 50%.
BOP actual bulan januari 2009 Rp.3.000.000

Diminta:
1. Hitung biaya Pesanan 1,Pesanan 2, dan pesanan 3 pada awal bulan dan akhir bulan
2. Hitunglah varians BOP bulan Januari 2009

JAWAB
1. Perhitungan Biaya masing-masing pesanan

Saldo Awal Pesanan 1 Pesanan 2 Pesanan 3


Bb 560.000 350.000 -
BTKL 960.000 630.000 -
BOP dibebankan (50% BTKL) 480.000 320.000 -
Total 2.000.000 1.300.000
Periode Berjalan
Bb 630.000 1.560.000 5.350.000
BTKL 1.050.000 3.000.000 6.180.000
BOP Dibebankan (50% BTKL) 525.000 1.500.000 3.090.000
Total 2.205.000 6.060.000 14.620.000
Total 4.205.000 7.360.000 14.620.000

2. BOP sesungguhnya – BOP dibebankan=


3.000.000 – (525.000+1.500.000+3.090.000) =
Over applied = 2.115.000
KERUGIAN DALAM PROSES PRODUKSI PESANAN
Kerugian dalam proses produksi, diakibatkan karena adanya :
- Sisa Bahan
- Produk Cacat
- Produk Rusak

1. Sisa Bahan
Dapat Berasal dari : - Pengolahan Kurang baik
- Suku cadan rusak/cacat tidak bisa diretur

Contoh : PT. Kerta Jaya dalam proses produksi pesanan selalu mempunyai sisa bahan yang dapat dijual kepada pengumpul kertas.
Pada bulan januari 2007 perusahaan mempunyai sisa bahan berupa potongan kertas sebanyak 490 Kg dan dijual Rp.
800/Kg

Perlakuan penjualan tersebut dapat :


1. Ditutup ke ikhtisar R/L
Kas 392.000
Pendapatan lain lain 392.000

2. Sebagai pengurang HPP


Kas 392.000
HPP 392.000

2. Dikreditkan ke BOP sesumgguhnya


Kas 392.000
BOP sesumgguhnya 392.000

2. Produk Cacat
Contoh : PT. X menerima pesanan 1400 unit komponen motor pada bulan Juni 2006 harga pokok 1 unit komponen :
BBB Rp. 2.000
BTKL Rp. 1.600
BOP dibebankan Rp. 900

Terjadi kerusakan 50 unit (kerusakan normal) dapat diperbaiki dengan biaya


- BB Rp. 30.000
- BTKL Rp. 12.500
- BOP dibebankan Rp. 10.000
Jurnal :
BOP sesungguhnya 52.500
Persedian BBB 30.000
BTKL 12.500
Macam-macam biaya 10.000

Jika kerusakan yang terjadi karena kesalahan (bukan normal) dan dapat diperbaiki
Jurnal:
Rugi produk cacat 52.500
Persedian BB 30.000
BTKL 12.500
Macam-macam biaya 10.000

3. Produk Rusak
1.Produk rusak laku dijual : - bersifat normal
- karena kesalahan
2. Produk rusak tidak laku dijual : - bersifat normal
- karena kesalahan

Contoh :
PT. Bintang menerima 1000 unit mainan untuk diproduksi berdasarkan pesanan harga pokok produk 1 unit mainan Rp. 4.500 :
- BB 2.000
- BTKL 1.600
- BOP 900
Ternyata 50 unit rusak

a. Laku Dijual (bersifat normal)


Harga jual produk rusak Rp. 2000/unit (50 x Rp. 2000 = 100.000)
HP Produk selesai : 1000 unit x Rp. 4.500 = Rp. 4.500.000
50 unit x Rp. 4.500 = Rp. 225.000
Rp. 4.500.000
Jurnal :
Kas 100.000
BOP Sesungguhnya (225-kas) 125.000
BDP- BBB 100.000
BDP- BTK 80.000
BDP- BOP 45.000

b. Laku Dijual karena kesalahn


Harga jual produk rusak 50 x Rp. 4.500 = Rp. 225.000
Penjualan 50 x Rp. 4.500 = Rp. 100.000
Rugi Penjualan Rp. 125.000

Jurnal :
Kas 100.000
Rugi Penjualan 125.000
BDP- BBB 100.000
BDP- BTK 80.000
BDP- BOP 45.000
c. Tidak laku dijual (bersifat normal)
Jurnal :
BOP Sesungguhnya 225.000
BDP- BBB 100.000
BDP- BTK 80.000
BDP- BOP 45.000

d. Tidak laku dijual (Karena Kesalahan)


Jurnal :
Rugi produk Rusak 225.000
BDP- BBB 100.000
BDP- BTK 80.000
BDP- BOP 45.000

Anda mungkin juga menyukai