Bab Iv. Joc
Bab Iv. Joc
Bab Iv. Joc
Penentuan biaya pesanan: suatu sistem yang menelusuri biaya pada unit individual atau pekerjaan, kontrak atau tumpukan produk
yang spesifik.
Untuk menentukan biaya berdasarkan pesanan secara akurat dan efektif pesanan harus dapat diidentifikasi secara terpisah dan harus
ada perbedaan penting biaya perunit antara berbagai pesanan. Rincian suatu pesanan dicatat dalam kartu biaya pesanan untuk masing-
masing pesanan..
BOP Pabrik
Penentuan Penentuan
Harga Pokok Pengumpulan Penentuan Harga
Harga Pokok Bb
Bb yang dibeli Biaya Produksi Pokok FG
yang dipakai
BTKL
K. Persediaan K. Persediaan
Persediaan Bb Barang Dalam Proses Persediaan FG
BOP BP Langsung
Jurnal :
Barang dalam Proses 5.475.000
Persediaan Bb 5.475.000
BOP Sesungguhnya 300.000
Persediaan Bahan Penolong 300.000
Upah Pesanan Buku A 900.000 Gaji bagian adm & umum 4.000.000
Upah Pesanan Buku B 5.000.000 Gaji bagian marketing 7.500.000
Upah Tidak Langsung 3.000.000 11.500.000
8.900.000 Total 20.400.000
Jurnal :
Distribusi :
Barang dalam proses - BTKL 5.900.000
BOP Sesungguhnya 3.000.000
Biaya Adm & Umum 4.000.000
Biaya Marketing 7.500.000
Utang Gaji dan Upah 20.400.000
Pembayaran
Utang Gaji dan Upah 20.400.000
Kas 20.400.000
Buku Besar
Bb A Bb B Bb C Bb D
850.000 8.50.000 3.500.000 3.500.000 500.000 500.000 625.000 625.000
Bhn Penolong Brg dlm proses Bb Gaji & Upah Utang Gaji & Upah
470.000 470.000 5.475.000 11.500.000 20.400.000
Upah Langsung Upah tak Langsung Bi Adm & Umum Brg Dalam proses BTKL
5.900.000 3.000.000 3.000.000 11.500.000 5.900.000
BOP Sesungguhnya
300.000
3.000.000
d. Pencatatan BOP :
BOP dibebankan pada awal pesanan dengan tarif 150% dari BTKL (tarif ditentukan dimuka)
Buku A : 150% x 900.000 = 1.350.000
Buku B : 150% x 5.000.000 = 7.500.000
8.850.000
- BOP yang sesungguhnya (BOP sesungguhnya) (selain bahan penolong 300.000 dan Btktl 3. 000.000 )
BOP sesungguhnya =
Biaya deprisiasi mesin 1.500.000
Biaya deprisiasi gedung pabrik 2.000.000
Biaya asuransi gedung pabrik dan mesin 700.000
Biaya pemeliharaan mesin 1.000.000
Biaya pemeliharaan gedung 500.000
5.700.000
Jurnal :
BOP Sesungguhnya 5.700.000
Akun deprisiasi mesin 1.500.000
Akun deprisiasi gedung 2.000.000
Premi Asuransi 700.000
Persedian suku cadang 1.000.000
Persedian bahan bangunan 500.000
Penutupan BOP :
BOP dibebankan 8.850.000
BOP sesungguhnya 8.850.000
Jurnal :
FG 3.600.000
Barang dalam proses BB 1.350.000
Barang dalam proses BTK 900.000
Barang dalam proses BOP 1.350.000
Jurnal :
Persediaan produk dalam proses 16.625.000
Barang dalam proses BB 4.125.000
Barang dalam proses BTK 5.000.000
Barang dalam proses BOP 7.000.000
Contoh 2
Transaksi PT. Y bulan januari 2006 :
1. Pembelian bb kredit Rp. 7.000.000
BB 7.000.000
Utang 7.000.000
4. Penyusutan mesin pabrik Rp. 240.000 dan asuransi pabrik Rp. 120.000
BOP Sesungguhnya 360.000
Akumulasi depr. Exp 240.000
Asuransi dibayar di muka (Premi) 120.000
CONTOH 3
PT.Y menggunakan sistem akumulasi biaya berdasarkan pesanan untuk produk yang dihasilkan. Perusahaan membebankan BOP
berdasarkan jam Kerja Langsung.
Kartu biaya pesanan 1 januari 2009 menunjukkan sebagai berikut:
Status produk:
Pesanan 1 telah selesai dan belum diserahkan ke pemesan
Pesanan 2 masih dalam proses
Pesanan 3 masih dalam proses
Pesanan 4 masih dalam proses
Pesanan lain yang sedang diselesaikan selama bulan januari adalah Pesanan 5, pesanan 6 dan pesanan 7.
Pemakaian bahan baku dan jam kerja untuk masing-masing produk selama bulan januari 2009 sebagai berikut:
Keterangan Pesanan 2 Pesanan 3 Pesanan 4 Pesanan 5 Pesanan 6 Pesanan 7
Bahan baku Rp. 2.500 Rp.1.110 Rp.1.940 Rp.5.000 Rp.3.960 Rp.4.900
Jam kerja lgs 200 jam 150 jam 100 jam 210 jam 100 jam 190 jam
Pada 31 januari 2009 terdapat produk dalam proses dan produk selesai dengan serapan biaya sbb:
Produk Jadi Keterangan Pesanan 4 Pesanan 5
Bb 5.940 4.900
TKL 4.400 3.800
BOP 3.520 3.040
Total 13.860 11.740
Data lain:
1. Tarif BTK Rp.20 perjam tidak berubah selama tahun 2009
2. Perusahaan hanya memiliki satu akun bahan (pengendali bahan baku) untuk menampung Bb langsung dan bahan baku tidak
langsung. Saldo akun ini pada awal Januari 2009 sebesar Rp.5.500
3. Biaya yang dikeluarkan selama januari 2009 sebagai berikut:
Pembelian Bb Rp.23.000
Bb langsung yang digunakan Rp.5.580
Tenaga Kerja tidak langsung Rp.5.000
Penyusutan peralatan pabrik Rp.2.750
Listrik, air pabrik Rp.5.400
4. Semua penjualan dilakukan secara kredit dengan marjin yang diinginkan 40% dari total biaya produksi
5. Semua varians BOP over/under applied dibebankan ke Harga Pokok Penjualan
Diminta:
1. Hitunglah saldo persediaan bahan dan produk dalam proses per 31 januari 2009
2. Buatlah ayat jurnal untuk pesanan 2
3. Hitunglan harga pokok penjualan bulan januari 2009
4. Hitung selisih BOP
5. Hitunglah laba kotor bulan januari 2009
JAWAB
Pesanan 2
Tenaga kerja langsung Rp.3.000 (tarif perjam Rp.20)
Jam kerja langsung = Rp.3.000 / Rp.20 = 150 jam
BOP Rp.2.400 dan Jam Kerja Langsung yg sdh dihitung diatas 150 jam, maka tarif BOP = Rp.2.400 / 150 jam = Rp.16 perjam
Tabel Perhitungan biaya masing2 Pesanan
So Awal Keterangan Pesanan 1 Pesanan 2 Pesanan 3 Pesanan 4 Pesanan 5 Pesanan 6 Pesanan 7
BBb 7.180 4.000 2.960 4.000 - - -
BTKL 5.400 3.000 2.000 2.400 - - -
BOP 4.320 2.400 1.600 1.920 - - -
Total 16.900 9.400 6.560 8.320 - - -
JAWAB
PT. Y
LAPORAN HARGA POKOK PENJUALAN
UNTUK BULAN JANUARI 2009
Bahan Baku
Persediaan Awal 5.500
Pembelian Bb 23.000
Bahan Baku yang digunakan 28.500
Pemakaian B tak langsung 5.580
Persediaan akhir Bb 3.510 Liat jawaban no.1 saldo akhir
9.090
Bb Langsung digunakan 19.410
TKL 19.000 Liat jawaban no.1
BOP dibebankan 15.200 Liat jawaban no.1
Total Biaya Produksi 53.610
BDP awal 24.280 Liat jawaban no.1
BDP akhir (20.630) Liat jawaban no.1
Harga Pokok Produksi 57.260
FG awal 16.900 Total biaya produksi pesanan 1
FG Akhir (25.600) Total Biaya produksi pesanan 4 dan 7
Harga Pokok Penjualan 48.560
JAWAB
Jurnal
Persediaan Bahan Baku 23.000.000
Kas 23.000.000
Persediaan Bahan Baku 5.000.000
Kas 5.000.000
Jurnal :
Barang dalam Proses Bb 23.000.000
Persediaan Bb 23.000.000
BOP Sesungguhnya Bb 5.000.000
Persediaan Bahan Penolong 5.000.000
2.b.
Upah produksi pamflet 4.000.000
Upah produksi undangan 8.000.000
Upah Tidak Langsung 5.000.000
Total 17.000.000
Jurnal :
Barang dalam proses - BTKL 12.000.000
BOP Sesungguhnya 5.000.000
Utang Gaji dan Upah 17.000.000
Penutupan BOP :
BOP dibebankan 24.000.000
BOP sesungguhnya 24.000.000
Jurnal (Underapplied) :
BOP sesungguhnya 5.500.000
BOP variance 5.500.000
Jurnal :
FG 19.000.000
Barang dalam proses BB 7.000.000
Barang dalam proses BTK 4.000.000
Barang dalam proses BOP 8.000.000
Jurnal :
Persediaan produk dalam proses 40.000.000
Barang dalam proses BB 16.000.000
Barang dalam proses BTK 8.000.000
Barang dalam proses BOP 16.000.000
SOAL 2
Transaksi berikut merupakan transaksi yang dilakukan PT.A pada bulan Januari 2009
1. Pembelian bahan baku yang dilakukan secara kredit sebesar Rp.7.000.000
2. Bukti permintaan bahan baku langsung sebesar Rp.1.600.000 dan bahan baku tidak langsung sebesar Rp.400.000 digunakan
untuk memproduksi barang pesanan (habis terpakai)
3. Biaya gaji untuk pegawai pabrik Rp.1.880.000 terdiri dari tenaga kerja langsungRp.1.520.000 dan tenaga kerja tidak langsung
sebesar Rp.360.000
4. Penyusutan mesin-mesin pabrik sebesar Rp.240.000 dicatat, dan biaya asuransi pabrik sebesar Rp.120.000
5. Suatu pesanan diselesaikan dengan nilai
b. Rp.366.000 serapan tenaga kerja langsung
c. Rp. 290.000 bahan baku yang sebelumnya dibebankan ke pesanan tersebut
d. Biaya overhead pabrik dibebankan dengan tarif 66 2/3% dari BTKL
6. BOP actual lain-lain hitung selisihnya dengan BOP yang dibebankan
7. Pesanan yang dimaksud no.5 dikirimkan ke pemesan dengan nilai tagihan sebesar Rp.1.220.000
1. Persediaan BB 7.000.000
Utang 7.000.000
2. BDP-BB 1.600.000
BBb 1.600.000
BOP Sesungguhnya 400.000
Persediaan Bahan Penolong 400.000
3. BDP – BTKL 1.520.000
BOP sesungguhnya 360.000
Utang upah 1.880.000
7. Piutang 1.220.000
Penjualan 1.220.000
COGS 900.000
Finished Goods 900.000
(366.000+290.000+244.000)
SOAL 3
PT. Marga perusahaan penghasil komponen sepeda motor. Dalam proses produksi dilakukan berdasarkan pesanan. Transaksi :
1. Pembelian dan penerimaan bahan:
Bahan A 58.000
Bahan B 34.000
Bahan C 24.000
Bahan D 8.000
Total 124.000
Biaya dibayar dimuka 2.000
2. Penggunaan bahan:
Penggunaan bahan langsung Penggunaan Bahan tak langsung Total
Pesanan 1 240.000
Pesanan 2 152.000
Pesanan 3 140.000
Total 532.000 6.000 538.000
5. Pembebanan BOP pada pesanan, berdasarkan tarfi ditentukan dimuka yang dihitung dari BTKL dengan tarif 90%
Pesanan 1 90% x 220.000 = 198.900
Pesanan 2 90% x 160.000 = 144.000
Pesanan 3 90% x 90.000 = 81.000
6. Ketiga pesanan telah selesai dan diserahkan kepada pemesan dengan nilai masing-masing:
Pesanan 1 900.000
Pesanan 2 700.000
Pesanan 3 460.000
7. Selisih pembebanan BOP sesungguhnya dengan BOP dibebankan ditutup ke harga pokok penjualan
BOP sesungguhnya 441.000
BOP dibebankan 432.900
Pembebanan terlalu rendah 8.100
JURNAL
1. Bahan baku 126.000
Biaya dibayar dimuka 2.000
Utang usaha 124.000
6. Piutang 2.060.000
Penjualan 2.060.000
COGS 1.434.900
Finished Goods 1.434.900
SOAL 4
Data berikut adalah sebagian data dari operasi PT.X untuk tahun sebelumnya yaitu:
Keterangan Persediaan awal Persediaan akhir
BB 187.500 212.500
WIP 200.000 75.000
FG 225.000 275.000
Informasi lain :
BB digunakan untuk produksi 815.000
Total biaya pabrikasi 1.715.000
BOP dibebankan 60% dari BTKL
Harga pokok produksi yg tersedia u dijual 2.065.000
Beban pemasaran dan administrasi 62.500
Diminta:
1. Biaya bahan yang dibeli
2. BTKL yang dibebankan ke produksi
3. Harga pokok produksi
4. Harga pokok penjualan
JAWAB
1. Biaya bahan baku yang dibeli
BB awal + pembelian – Bb dipakai = BB akhir
187.500 + x – 815.000 = 212.500
x = 840.000
SOAL 5
PT. MD adalah perusahaan meubel yang memproduksi lemari dengan sisitem harga pokok berdasarkan pesanan. Pada bulan
September 2009 mempunyai data sebagai berikut:
1. Pembelian bahan baku yang dilakukan secara tunai Rp.5.000.000
2. Bukti permintaan bahan baku langsung Rp.4.000.000 dan bahan baku tidak langsung Rp.1.000.000
3. Biaya gaji untuk pabrik Rp.4.700.000 terdiri dari
b. BTKL Rp.3.800.000
c. BTKTL Rp.900.000
4. Penyusutan mesin-mesin pabrik senilai Rp.600.000 dicatat, asuransi pabrik Rp,300.000
5. Suatu pesanan diselesaikan dengan nilai Rp.915.000 dengan serapan tenaga kerja langsung Rp.725.000 bahan baku
sebelumnya dibebankan ke pesanan tersebut. BOP dibebankan dengan tarif 60% dari BTKL
6. BOP actual lain-lain
7. Pesanan yang dimaksud no.5 dikirimkan ke pemesan dengan nilai tagihan Rp.10.050.000
Susunlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi diatas.
JURNAL
1. Bahan baku 5.000.000
Kas 5.000.000
6. Piutang 10.050.000
Penjualan 10.050.000
COGS 10.080.000
Finished Goods 10.080.000
(4.000+3.800+2.280)
SOAL 6
PT. A mengumpulkan data biaya produksi melalui prosedur akumulasi biaya pesanan. Untuk pesanan tersebut tersedia data sbb:
Bb langsung: 8 juni 2009 dikeluarkan nilai Rp.900.000
15 juni 2009 dikeluarkan nilai Rp.496.500
23 Juni 2009 dikeluarkan nilai Rp.300.000
BOP dibebankan berdasarkan jam kerja langsung dengan tarif Rp.7.500 perjam
Diminta:
1. Posting data tersebut ke dalam kartu biaya pesanan
2. Tentukan harga jual untuk produk pesanan, dengan asumsi mark up 40% dari biaya
JAWAB
Kartu Biaya Pesanan:
BBb (900.000+496.500+300.000) = 1.696.500
BTKL (837.000+766.500) = 1.603.500
BOP Rp.7.500 x 160 jam = 1.200.000
Harga Pokok Produksi 4.500.000
Selama bulan januari 2009 Pesanan 1 dan pesanan 2 telah selesai dikerjakan, tetapi belum diserahkan pemesan.
Untuk menyelesaikan Pesanan 1 membutuhkan BTK Rp.1.050.000 dan Pesanan 2 Rp.3.000.000, Dan BB pesanan 1
Rp.875.000 Pesanan 2 Rp.1.560.000.
Selama bulan januari diterima pesanan baru yaitu Pesanan 3 sudah dikerjakan tapi belum selesai sampai akhir bulan. Total
BTKL Rp.6.180.000 dan total BB Rp.5.350.000
BOP dibebankan berdasarkan BTKL dengan tarif 50%.
BOP actual bulan januari 2009 Rp.3.000.000
Diminta:
1. Hitung biaya Pesanan 1,Pesanan 2, dan pesanan 3 pada awal bulan dan akhir bulan
2. Hitunglah varians BOP bulan Januari 2009
JAWAB
1. Perhitungan Biaya masing-masing pesanan
1. Sisa Bahan
Dapat Berasal dari : - Pengolahan Kurang baik
- Suku cadan rusak/cacat tidak bisa diretur
Contoh : PT. Kerta Jaya dalam proses produksi pesanan selalu mempunyai sisa bahan yang dapat dijual kepada pengumpul kertas.
Pada bulan januari 2007 perusahaan mempunyai sisa bahan berupa potongan kertas sebanyak 490 Kg dan dijual Rp.
800/Kg
2. Produk Cacat
Contoh : PT. X menerima pesanan 1400 unit komponen motor pada bulan Juni 2006 harga pokok 1 unit komponen :
BBB Rp. 2.000
BTKL Rp. 1.600
BOP dibebankan Rp. 900
Jika kerusakan yang terjadi karena kesalahan (bukan normal) dan dapat diperbaiki
Jurnal:
Rugi produk cacat 52.500
Persedian BB 30.000
BTKL 12.500
Macam-macam biaya 10.000
3. Produk Rusak
1.Produk rusak laku dijual : - bersifat normal
- karena kesalahan
2. Produk rusak tidak laku dijual : - bersifat normal
- karena kesalahan
Contoh :
PT. Bintang menerima 1000 unit mainan untuk diproduksi berdasarkan pesanan harga pokok produk 1 unit mainan Rp. 4.500 :
- BB 2.000
- BTKL 1.600
- BOP 900
Ternyata 50 unit rusak
Jurnal :
Kas 100.000
Rugi Penjualan 125.000
BDP- BBB 100.000
BDP- BTK 80.000
BDP- BOP 45.000
c. Tidak laku dijual (bersifat normal)
Jurnal :
BOP Sesungguhnya 225.000
BDP- BBB 100.000
BDP- BTK 80.000
BDP- BOP 45.000