Document

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ketut Kurnia Arini Yoga

No. NPM : 2106122010069

TUGAS AGAMA HINDU FKG B

Pertanyaan :
1. Coba jelaskan pendapat saudara tentang mengapa seni keagamaan dikatakan
sangat penting dalam membentuk kepribadian manusia yang etis?
2. Seni agama hindu dapat digali melalui sumber historis, sosiologis, dan filosofis.
Coba jelaskan pernyataan tersebut dengan sejelas-jelasnya dengan diberikan
contohnya di masyarakat?
3. A. Coba jelaskan bagaimana perkembangan seni keagamaan hindu dindonesia?
B. Coba jelaskan tantangan yang dihadapi dalam perkembangan seni hindu dalam
perjalanannya sampai sekarang!

Jawaban :
1. Menurut saya mengapa seni keagamaan sangat penting dalam membentuk
kepribadian manusia yang etis adalah karena Pada zaman prasejarah kelompok orang
dalam masyarakat tampak dengan seni manusia melakukan sesuatu untuk kebutuhan
hidupnya sehari-hari. Dengan seni melaksanakan pemujaan atau kebhaktian, dengan
seni memuja dewa, roh, atau sesuatu yang khusus dengan memukul gendang atau
bunyi-bunyian. Seni mempunyai fungi kerohanian untuk mendekatkan manusia
dengan dewa yang dipuja. Kemudian fungsi ini diteruskan dalam kehidupan tari-
tarian. Dengan demikian seni tari juga meneruskan fungi spiritual Bagi kehidupan
masyarakat Hindu, fungsi dimaksud tampak masih diperlukan. Hal ini terbukti dari
adanya gamelan dan taritarian sakral yang hanya dimanfaatkan atau disuguhkan
dalam suatu upacara tertentu, seperti tari sangiang, topeng sidakarya, dan yang
lainnya, yang Seni memiliki estetika dan kekuatan yang dapat memenuhi kebutuhan
dan keperluan hidup manusia. Seni memiliki fungsi pendidikan yang dapat
menjangkau beberapa keterampilan dan berbagai kreativitas lainnya. Seni juga
memiliki konteks yang beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan dan struktur sosial
budaya masyarakat pendukungnya. Menlalui seni, manusia mampu mengekspresikan
pikiran dan suasana lingkungan yang melingkupi dirinya 209 difungsikan sebagai
kekuatan penolak kejahatan dalam rangka memohon keselamatan dan kesejahteraan
lahir batin bagi umat dalam arti las. Sejalan dengan kebutuhan hidup dan kehidupan
masyarakat, maka fungsi seni juga mengalami perkembangan, seperti fungsi
pendidikan, yang dapat menjangkau beberapa hal seperti: keterampilan, dan berbagai
kreatifitas lainnya.
Agama Hindu senantiasa menerapkan ajaran-ajaran mulia yang benar-benar
mendorong dan menuntun orang-orang untuk dapat berbuat yang lebih mulia. Seni
merupakan salah satu media yang sangat efektif. Melalui media seni, masyarakat
dapat menikmati hiburan sekaligus dapat memetik nilai-nilai spiritual.

2. A. Sumber Historis
Perkembangan seni keagamaan di Indonesia dari segi historisnya, khususnya pada
zaman Hindu, diakui berasal dari budaya asing yang di bawa oleh negara lain, yaitu
raja-raja yang berkuasa dan pedagang-pedagang luar yang datang ke Indonesia
sehingga tersebar secara proses imitasi (peniruan), proses adaptasi (penyesuaian),
proses kreasi (penguasaan). Indonesia mulai berkembang pada zaman kerajaan Hindu
berkat hubungan dagang dengan negara-negara tetangga maupun yang lebih jauh
seperti India, Tiongkok, dan wilayah Timur Tengah. Agama Hindu masuk ke
Indonesia diperkirakan pada awal Masehi, dibawa oleh para musafir dari India antara
lain: Maha Resi Agastya, yang di Jawa terkenal dengan sebutan Batara Guru atau
Dwipayana dan juga para musafir dari Tiongkok yakni musafir Buddha Pahyien. Pada
abad ke-4 di Jawa Barat terdapat kerajaan yang bercorak Hindu, yaitu kerajaan
Tarumanagara yang dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai abad ke-16. Pada
masa ini pula muncul dua kerajaan besar, yakni Sriwijaya dan Majapahit.

B. Sumber Sosiologis
Seni keagamaan Hindu dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia, yaitu
sebagai media religius yakni menciptakan sebuah seni rupa yang ditujukan untuk
keagamaan. Relief bangunan yaitu membangun sebuah relief bangunan yang bercitra
seni rupa seperti halnya bangunan candi borobudur yang berada di Jawa Tengah.
Seperti pahatan patung yaitu menciptakan patung yang juga bertujuan keagamaan;
juga sebagai simbolis yaitu sebagai simbol sebuah suku yang dipercayai masyarakat;
dan sebagai komersial yaitu menciptakan sebuah seni rupa yang bertujuan untuk
mendapatkan uang, seperti souvenir; serta sebagai kesenian daerah ataupun upacara-
upacara yang dilakukan di tempat-tempat tertentu. Prasasti yang ditujukan sebagai
tanda peninggalan dari kerajaan-kerajaan yang berkuasa pada masanya.

C. Sumber Filosofis
Kehidupan masyarakat pada dasarnya dapat dilihat dari berbagai macam aspek,
misalnya tingkah laku kehidupan sehari-hari pada satu komunitas kelompok
kemasyarakatan. Tingkah laku kehidupan di masing-masing kelompok adalah
berbeda-beda yang disesuaikan dengan keadaan lingkungan tempat kelompok itu
berada. Kebiasaan atas tingkah laku yang ditunjukan oleh suatu komunitas
masyarakat tersebut dinamakan dengan tradisi. Tradisi ini timbul dari kebudayaan
yang terdapat dalam kelompok tertentu. Kebudayaan memiliki banyak aspek. Budaya
dapat diartikan sebagai segala hasil cipta, rasa, dan karsa manusia untuk membantu
kehidupannya. Maka dengan hal ini keberadaan seni yang ada dalam masyarakat
termasuk salah satu hasil dari kebudayaan yang tercipta dari kreatifitas rasa karsa
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam pelaksanaan keagamaan
agama Hindu, senantiasa mengimplementasikannya dalam bentuk seni, sehingga
dalam pelaksanaan upacara agama senantiasa dibarengi dengan seni. Dalam bahasa
sansekerta “Seni” berasal dari kata “San” yang berarti persembahan dalam upacara
agama.

Contoh di masyarakat :
Misalnya dengan sering mendukung produk-produk lokal dan mengembangkannya
menjadi sesuatu yang lebih diminati orang-orang lokal juga , dengan melakukan ini
history dari produk-produk lokal ini tidak akan punah karena jika dilihat sekarang
banyak sekali produk import yang masuk ke Indonesia.

3. A. Seni memiliki nilai estetika dan kekuatan yang dapat memenuhi kebutuhan dan
keperluan hidup manusia. Pada zaman prasejarah kelompok orang dalam masyarakat
tampak dengan seni manusia melakukan sesuatu untuk kebutuhan hidupnya sehari-
hari. Dengan seni melaksanakan pemujaan atau kebhaktian, dengan seni memuja
dewa, roh, atau sesuatu yang khusus dengan memukul gendang atau bunyi-bunyian.
Seni mempunyai fungsi kerohanian untuk mendekatkan manusia dengan dewa yang
dipuja. Kemudian fungsi ini diteruskan dalam kehidupan tari-tarian. Dengan
demikian seni tari juga meneruskan fungsi spiritual Bagi kehidupan masyarakat
Hindu, fungsi dimaksud tampak masih diperlukan. Hal ini terbukti dari adanya
gamelan dan tari- tarian sakral yang hanya dimanfaatkan atau disuguhkan dalam
suatu upacara tertentu, seperti tari sangiang, topeng sidakarya, dan yang lainnya, yang
difungsikan sebagai kekuatan penolak kejahatan dalam rangka memohon keselamatan
dan kesejahteraan lahir batin bagi umat dalam arti luas. Sejalan dengan kebutuhan
hidup dan kehidupan masyarakat, maka fungsi seni juga mengalami perkembangan,
seperti fungsi pendidikan, yang dapat menjangkau beberapa hal seperti: keterampilan,
dan berbagai kreatifitas lainnya. Dengan demikian kesenian memiliki konteks yang
beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan dan struktur sosial budaya masyarakat
pendukungnya. Seni pada dasarnya mengandung berbagai nilai, yaitu nilai estetika,
yakni mencipta sesuatu yang menawan bagi penerimanya. Seni juga memiliki nilai
pengetahuan dan informasi. Yang paling penting seni memiliki nilai hidup yang
diungkapkan di dalamnya. Nilai-nilai ini berupa problematik yang biasanya
dipandang secara filsafat.

B. Dinamika dan tantangan perkembangan seni keagamaan Hindu di Indonesia


memiliki keunikan tersendiri. Banyak hal yang dialami sejak awal perkembangan seni
di Indonesia, mulai kejayaan budaya masa kerajaan Singosari dan Majapahit. Karya-
karya seni rupa pada masa Singosari dan Majapahit merupakan wujud kegemilangan
seni rupa Indonesia-Hindu yang bergaya klasisisme. Secara garis besar,
perkembangan seni rupa di Jawa Timur dimulai masa peralihan Singosari, Majapahit,
dan masa akhir pengaruh Hindu.
Pengaruh agama Buddha dalam waktu yang lama sangat terasa pada karya-
karya seni di Jawa Tengah. Sebaliknya yang terjadi di Jawa Timur, agama Hindu
memberikan pengaruh yang besar. Raja pertama dari zaman yang baru ini ialah raja
Sindok yang memerintah dalam tahun 929-947. Daerah kerajaan Sindok sekitar
gunung Semeru dan gunung Wilis, yaitu di daerah Surabaya, Malang, dan Kediri. Di
bawah pemerintahan Sindok, kerajaan mengalami kemakmuran dan perkembangan
yang pesat. Raja Sindok yang bergelar Sri Maharaja Sri Icana Wikramatunggadewa
sangat memperhatikan pembangunan bangunan-bangunan sakral. Beberapa candi
yang ditemukan di Jawa Timur pada masa kerajaan ini adalah candi Badut, candi
Songgoriti, candi Belahan, pemandian Jolotundo, Gua Selomangleng (di Kediri dan
Tulungagung), dan bangunan lain di Penanggungan.

Anda mungkin juga menyukai