Jbptunikompp GDL s1 2007 Dimerjuand 5862 Bab II
Jbptunikompp GDL s1 2007 Dimerjuand 5862 Bab II
Jbptunikompp GDL s1 2007 Dimerjuand 5862 Bab II
LANDASAN TEORI
kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang kecil
serta dapat diproduksi secara massal (dalam jumlah banyak) membuat harganya
para konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat-alat bantu bahkan mainan yang
permainan yang saat ini cukup terkenal di Indonesia.Saat selesai bermain, maka
akan diberikan suatu nilai, nilai inilah yang menetukan beberapa jumlah tiket yang
bisa diperoleh dan jika dikumpulkan dapat ditukar dengan berbagai macam
yang bersangkutan.
9
10
komputer, tanpa I/O, dan peripheral yang dibutuhkan oleh suatu sistem lengkap.
dapat membantu dalam kinerjanya yaitu berupa RAM (Random Access Memory),
mengkombinasikan CPU dengan memori I/O dapat juga dilakukan dalam suatu
jalur I/O.
11
7. Memiliki satu buah port serial dengan kontrol serial full duplex
UART.
logika.
Berikut ini pada gambar 2.1 merupakan blok diagram fungsional dari
mikrokontroler AT89C51 :
bawah ini:
12
1) Port 0 merupakan (pin 32 sampai dengan 39) adalah port paralel 8-bit dua
arah.Posisi Low Significant Bit (LSB) terletak pada pin 39 dan Most
2) Port 1 (pin 1 sampai dengan 8) adalah port paralel 8-bit dua arah. Posisi
Low Significant Bit (LSB) terletak pada pin 1 dan Most Significant Bit
3) Port 2 (pin 21 sampai dengan 28) adalah port paralel 8-bit dua arah.Port
eksternal.Posisi Low Significant Bit (LSB) terletak pada pin 21 dan Most
4) Port 3 (pin 10 sampai dengan 17) adalah port paralel 8-bit dua arah.Posisi
Low Significant Bit (LSB) terletak pada pin 10 dan Most Significant Bit
(MSB) terletak pada pin 17 Port ini mempunyai beberapa fungsi khusus
yaitu
13
counter 0,
counter 1,
eksternal
eksternal:
5) RST (reset) pada kondisi high akan aktif selama dua siklus.
memori eksternal.
digunakan sebagai port paralel. Satu port paralel terdiri dari 8 kaki, dengan
demikian 32 kaki tersebut membentuk 4 buah port paralel, yaitu port 0, port 1,
a) Port 0.
menyerapo arus (sink) delapan masukkan TTL (sekitar 3,8 mA). Pada saat
‘1’ dituliskan pada kaki-kaki Port 0 ini, maka kaki-kaki Port 0 dapt
(tapi lemah).
verifikasi program yang telah tersimpan dalam flash. Dalam hal ini
b). Port 1
15
Jika ‘1’ dituliskan pada kaki-kaki port1, maka masing-masing kaki akan
Flash.
c) Port 2
Jika ‘1’ dituliskan pada kaki-kaki port 2, maka masing-masing kaki akan
Port 2 akan memberikan byte alamt bagian tinggi (high byte) selama
mengirimkan isi dari SFR P2. Port 2 juga menerima alamat bagian tinggi
d) Port 3
tersebut masih berupa cara-cara manual, semisal dengan melihat dan melakukan
tersebut merupakan cara yang paling sederhana dan gampang, tetapi akan sedikit
sulit jika misalnya letak penampungan air tersebut sulit dijangkau manusia,
17
misalnya diatas atap bangunan atau jika malam hari dan penerangan sekitar
dengan membuat semacam sensor pengukur ketinggian air. Sensor ini kemudian
pengukuran sensor tersebut tidak perlu dekat dengan sensor, dapat ditempatkan di
tempat lain sesuai kebutuhan, sehingga hasil pengukuran dapat dilihat setiap saat
dengan mudah. Sensor pengukur jarak ketinggian air yang digunakan adalah
modul sensor Resistant Air, yaitu modul sensor pendeteksi benda dengan
telah berbentuk modul jadi siap pakai, dengan cara penggunaan yang relatif
tempat dan praktis untuk digunakan. Salah satu bentuk aplikasi dari modul sensor
ketinggian air dan diolah menjadi data. Adapun prosesnya adalah sebagai berikut,
Dan hasil pengukuran oleh sensor,data dari sensor tersebut masih berupa
tagangan DC yang akan diubah kedigital oleh pengubah tegangan analog ke digita
(ADC)l. Lalu kemudian, data yang berupa digital yang telah ada akan
dikirimkan melalui system SMS dari HP1. Kemudian penerima atau HP2 akan
dalam memori, register dan input/output (I/O). Instruksi yang dikenal secara
beberapa hal khusus. Kombinasi dari instruksi dan operan itulah yang membentuk
Data atau operan bisa berada di tempat yang berbeda sehingga dikenal
beberapa cara untuk mengakses data atau operan tersebut yang dinamakan sebagai
di atas mempunyai arti bahwa data konstantanya, yaitu 20h. Yang perlu
Cara ini dipakai untuk menunjuk data yang berada di suatu lokasi memori
Cara ini dipakai untuk mengakses data yang berada di dalam memori,
Mode)
hal ini nilai yang tersimpan dalam DPTR (Data Pointer Register – 2 Byte)
Instruksi dasar untuk kelompok ini adalah MOV, singkatan dari Move yang
jenis memori MCS51, instruksi ini pada memori data dituliskan menjadi
MOVC. Selain itu, masih dikenal pula instruksi MOVX, yaitu instruksi yang
b) Instruksi SUBB
c) Instruksi DA A
d) Instruksi MUL AB
e) Instruksi DIV AB
RR, RRC, RL, dan RLC) serta operasi penukaran data (instruksi SWAP).
Data yang dipakai dalam operasi ini bisa berupa data yang berada dalam
Akumulator atau data yang berada dalam memori data, hal ini sedikit
secara aktif.
Jump, setara dengan pernyataan IF ... THEN dalam Pascal). Selain itu dikenal
pula instruksi PUSH dan POP yang dikerjakan secara langsung karena instruksi
aliran program tersebut, semuanya ini dijalankan, isi Program Counter bisa pula
22
berubah karena pengaruh perangkat keras, yaitu saat mikrokontroler di-reset atau
berikutnya.
Program Counter yang runtun sesuai dengan aliran program diganti dengan
langsung.
Kerja dari ketiga instruksi ini persis sama, yakni memberi nilai baru pada
isi Program Counter saat itu disimpan dulu ke dalam Stack (Stack adalah
sebagian kecil dari memori data yang dipakai untuk menyimpan nilai
SCALL yang setara dengan LJMP). Program untuk AT89C51 tidak perlu
Selain instruksi RET yang dipakai untuk mengakhiri program sub-rutin, itu
masih ada pula instruksi RETI, yakni instruksi yang dipakai untuk
kelompok instruksi ini program yang ditulis tidak banyak berarti. Instruksi-
kondisi tertentu yang biasanya dicatat dalam bit-bit khusus yang terhimpun
bersyarat, yaitu:
c) Instruksi JB (Jump in Bit Set), JNB (Jump on Not Bit Set), dan JBC
yang sudah terjadi yang dicatat MCS51. Ada dua instruksi yang melakukan
menentukan pakah harus lompat atau tidak. Kedua instruksi yang dimaksud
a) Instruksi DJNZ
yang akan mengurangi 1 nilai register serbaguna (R0 ..R7) atau memori-
26
data dan akan lompat ke memori program yang dituju jika ternyata
b) Instruksi CJNE
nilai yang disebut dan MCS dalam lompat ke memori program yang
dalam bahasa mesin disajikan dengan kode “10110011” yang dalam bahasa
Assembly dapat disajikan dalam bentuk Mnemonic ADD, sehingga mudah diingat
berupa data langsung maupun suatu lokasi memori yang menyimpan data
operan dalam bentuk yang berbeda. Bagian ini ada baiknya diawali dengan
beberapa definisi:
Program Bahasa Assembly adalah sebuah program yang terdiri atas label-
dengan suatu instruksi mesin. Bahasa Assembly, sering juga disebut kode sumber
27
(Source Code) atau kode simbolik (Symbolic Code) tidak dapat dijalankan oleh
prosesor.
Program bahasa mesin, sering kali disebut sebagai kode objek karena dapat
Assembly ke program bahasa mesin. Program dalam bahasa mesin ini dapat
mengatur alamat absolute agar program dapat dijalankan oleh prosesor yang
bersangkutan.
Segmen adalah suatu unit memori kode atau data. Sebuah segmen dapat
lain, jika dibutuhkan, juga akan menempatkan segmen dengan benar. Sedangkan
absolut tidak memiliki nama dan tidak bisa digabung dengan segmen lain.
absolut dan relocatable dari modul-modul yang terlibat. Sebuah program hanya
program “Cross Assembler”. Program bisa diketik sembarang editor DOS maupun
Windows dan harus disimpan dalam format teks (bukan rtf atau sejenisnya).
berkas objek, tetapi tidak bisa dijalankan dengan komputer yang bersangkutan,
langsung, maka bisa kita gunakan perangkat lunak lain untuk melakukan emulasi
maupun tidak tergantung pada kebutuhan, jika kita yakin program MCS51 yang
dibuat bekerja sesuai dengan keinginan, maka langkah berikutnya yaitu mengubah
jadi format heksa atau biner yang siap untuk dikirim atau disimpan dalam
aplikasi dengan modul Tunggal dan gambar 2.5 merupakan proses pembuatan
Program .asm
Program .scr ASM51 Hex2Bin
51 Programmer
Program .obj
Program .asm
Program .scr ASM51
heksa
Program .lst
biner
a) Instruksi-instruksi mesin;
b) Pengarah-pengarah Assembler;
d) Komentar-komentar
dituliskan agar program mudah dibaca, tidak harus perinstruksi bisa juga
baris atas beberapa field yang dipisahkan dengan spasi tabulasi. Format umumnya
1) Label
Sebuah label mewakili suatu alamat dari instruksi atau data yang mengikat.
Label ini digunakan sebagai operan pada instruksi percabangan (misal: SJMP
TERUS). Simbol dan label dua hal yang berbeda. Simbol tidak menggunakan
Sebuah simbol atau harus diawali dengan sebuah huruf, tanda tanya atau garis
bawah kemudian diikuti dengan huruf, angka, tanda tanya, atau garis hingga
2) Mnemonik
31
3) Operan
Operan ditulis setelah mnemonik, bisa berupa alamat atau data yang
digunakan instruksi yang bersangutan. Bisa juga berupa label yang mewakili
alamat suatu data atau berupa simbol yang mewakili suatu data konstanta.
Perlu diingat beberapa instruksi MCS51 yang tidak memerlukan operan (RET
dan lain-lain).
4) Komentar
Komentar harus diawali dengan titik koma (;). Sebuah baris atau bagian dari
suatu baris akan dianggap sebagai komentar jika diawali dengan titik koma.
DPTR, C, PC, dan AB. Juga tanda dolar ($) yang dapat digunakan untuk
alamat data disimpan. Dalam hal ini digunakan tanda “at” (@) yang dapat
digunakan bersama dengan R0, R1, DPTR, atau PC tergantung dari instruksi
yang digunakan.
7) Data Langsung
Data-data langsung diawali dengan tanda pound (#) dan menyatu dengan
byte). Data langsung akan dievaluasi sebagai suatu konstanta 16-bit dan byte-
rendah yang digunakan. Semua bit di-byte tinggi harus sama (00h atau FFh)
atau nantinya akan mengakibatkan kesalahan “value will not fit in byte”.
8) Alamat Data
hingga 7Fh) atau alamat SFR (80h hingga FFh) pada operasi.
9) Alamat Bit
menyediakan suatu alamat bit memori data internal (00h dan 7Fh) atau alamat
bit di ruang SFR (80h hingga FFh). Cara menuliskannya ada tiga cara, yaitu:
Menggunakan tanda titik (.) antara alamat byte dan posisi bit (misal: SETB
ACC.7).
lompatan relatif (SJMP dan lompatan bersyarat), lompatan dan CALL absolut
(ACALL dan AJMP) dan lompatan Call Far (LCALL dan LJMP). Alamat
yang umum; mnemonic JMP digunakan sebagai wakil dari SJMP, AJMP atau
Diubah ke SJMP jika ada dalam acuan alamat di depan (tujuan lompatan
Diubah ke bentuk AJMP jika tidak ada acuan lompatan di depan dan tujuan
Jika aturan a) dan b) tidak dipenuhi maka akan diubah ke bentuk LJMP.
dan CODE);
program aplikasi yang subprogram atau modul yang berisikan bagian-bagian kode
dalam ruang kode maupun data. Sebuah proses penggabungan harus dilakukan
Dikenal ada dua cara komunikasi secara serial, yaitu komunikasi data
serial sinkron dan komunikasi data serial secara asinkron. Pada komunikasi data
35
komunikasi serial asinkron, clock tidak dikirimkan bersama data serial, tetapi
pada sisi penerima (receiver). Pada IBM PC kompatibel port serialnya termasuk
jenis asinkron.
menjadi data serial yang kemudian diubah kembali menjadi data paralel. IC
UART 8250 dari Intel merupakan salah satunya. Selain berbentuk IC mandiri,
tertentu. Baud Rate yang umum dipakai adalah 110, 135, 150, 300, 600, 1200,
2400, 9600, 38400, 57600, 115200, 230400, 460800, dan 921600 (bit/detik).
Dalam komunikasi data serial, baud rate dari kedua alat yang berhubungan harus
diatur pada kecepatan yang sama. Selanjutnya, harus ditentukan panjang data (6,
7, atau 8 bit), paritas (genap, ganjil, atau tanpa paritas), dan jumlah bit ‘Stop’ (1,
kali dipublikasikan pada tahun 1962. Ini terjadi jauh sebelum IC TTL populer
36
sehingga sinyal ini tidak ada hubungan sama sekali dengan level tegangan IC
TTL. Standar ini hanya menyangkut komunikasi data antara komputer (Data
Terminating Equipment - DCE). Standar RS232 inilah yang biasa digunakan pada
berikut:
a) Logika ‘1’ disebut ‘Mark’ terletak antara -3 Volt hingga -25 Volt.
b) Logika ‘0’ disebut ‘Space’ terletak antara +3 Volt hingga +25 Volt.
daerah tegangan yang tidak memiliki level logika pasti sehingga harus dihindari.
Demikian juga, level tegangan lebih negatif dari -25 Volt atau lebih positif dari
+25 Volt juga harus dihindari karena tegangan tersebut dapat merusaka line driver
Berikut pada gambar 2.7 merupakan struktur konektor port serial DB-9
pada bagian belakang CPU. Pada komputer PC kompatibel biasanya kita dapat
menemukan dua konektor port serial DB-9 yang biasa dinamai COM1 dan
COM2.
37
sebagai berikut:
ini DCE memberitahukan ke DTE bahwa pada terminal masukan ada data
masuk.
2) Received Data (RxD), digunakan DTE untuk menerima data dari DCE.
kesiapan terminalnya.
8) Pin 7 Request To Send (RST), dengan saluran ini DCE diminta mengirim
9) DCE Ready, sinyal aktif pada saluran ini menunjukkan bahwa DCE sudah
siap.
Analog to Digital Converter (ADC) adalah sebuah piranti yang dirancang
0804 dianggap dapat memenuhi kebutuhan dari rangkaian yang akan dibuat. IC
jenis ini bekerja secara cermat dengan menambahkan sedikit komponen sesuai
dengan spesifikasi yang harus diberikan dan dapat mengkonversikan secara cepat
suatu masukan tegangan. Hal-hal yang juga perlu diperhatikan dalam penggunaan
ADC ini adalah tegangan maksimum yang dapat dikonversikan oleh ADC dari
1. Waktu konversi
2. Resolusi
3. Ketidaklinieran
4. Akurasi
Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk mengubah sinyal analog
menjadi sinyal digital yang nilainya proposional. Jenis ADC yang biasa
atau pendekatan bertingkat yang memiliki waktu konversi jauh lebih singkat dan
tidak tergantung pada nilai masukan analognya atau sinyal yang akan diubah.
merupakan bagian integral dari sistem pengukuran besar fisika. Karena bagian ini
konversi ini, informasi besaran analog berupa tegangan atau arus dari masukkan,
akan diubah menjadi sinyal digital. Hasil konversi ini selalu disajikan oleh ADC
dalam bentuk kode-kode biner berupa byte-byte karakter baik secara paralel
maupun seri.
tersebut.
a. Sejarah GSM
teknologi GSM (Global System for Mobile) datang dan menggantikan teknologi
seluler generasi pertama yang sudah masuk sebelumnya ke Indonesia seperti NMT
Sekarang, dalam kurun waktu lebih dari satu dekade, teknologi GSM telah
menguasai pasar dengan jumlah pelanggan lebih dari jumlah pelanggan telepon
tetap. Di Indonesia, liberalisasi bisnis seluler dimulai sejak tahun 1995, saat
teknologi GSM (Global System for Mobile) datang dan menggantikan teknologi
41
seluler generasi pertama yang sudah masuk sebelumnya ke Indonesia seperti NMT
Dan pada akhirnya teknologi GSM lebih unggul dan berkembang dengan
pesat, ini dikarenakan kapasitas jaringan lebih tinggi, karena efisiensi di spektrum
pada Gambar dibawah. Jaringan GSM terdiri atas tiga subsistem: Base Station
Subsystem (BSS), Network Subsystem (NSS) dan Operation Subsystem (OSS). OSS
tidak dijelaskan lebih lanjut, unsur-unsur BSS dan NSS akan diuraikan lebih
lanjut.
42
Mobile Station (MS) adalah perangkat yang mengirim dan menerima signal
radio. MS dapat berupa mobile handset atau Personal Digital Assistant (PDA).
MS terdiri dari Mobile Equipment (ME) dan Subscriber Identity Module (SIM).
ME berisi transceiver radio, display dan Digital Signal Processor. SIM digunakan
MS yang aktif dan berada dalam coverage area BTS tersebut. Di dalamnya
termasuk modulasi signal, demodulasi, equalize signal dan error coding. Beberapa
BTS terhubung pada satu Base Station Controller (BSC). Satu BTS biasanya
management of radio resources dan menyetel power level dari frekuensi radio
update lokasi user, billing service dan sebagai interface dengan jaringan lain.
Selain itu MSC juga bertanggung jawab untuk call set-up, release dan routing.
43
Visitor Location Register (VLR) berisi informasi dinamis tentang user yang
terkoneksi dengan mobile network termasuk lokasi user tersebut. VLR biasanya
Melalui MSC, mobile network terhubung dengan jaringan lain seperti PSTN
Network), CSPDN (Circuit Switched Public Data Network) dan PSPDN (Packet
Home Location Register (HLR) adalah elemen jaringan yang berisi detil dari
setiap subscriber. Sebuah HLR biasanya mampu mengatur ratusan bahkan ribuan
informasi lokasi dan subscriber antara HLR dan elemen jaringan lainnya seerti
MSC.
Subscriber Identity (IMSI) dan Mobile Station ISDN Number (MSISDN). Untuk
alasan keamanan, IMSI jarang ditaransmisikan melalui perantara radio dan hanya
dikenali pada jaringan GSM yang ditentukan. IMSI menggunakan format [ITU-
multimedia kini menjadi fokus pengembangan, dan GPRS ('General Packet Radio
kini mulai gencar ditawarkan kepada para operator GSM dan TDMA yang
GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan
prinsip 'tunnelling'. Ia menawarkan laju data yang lebih tinggi. Laju datanya
secara kasar sampai 160 kbps dibandingkan dengan 9,6kbps yang dapat
dialokasikan bagi seorang pengguna dan kanal yang sama dapat pula digunakan
efisien.
dimungkinkan GPRS akan menjadi lebih cenderung dipilih oleh pelanggan untuk
jaringan komunikasi bergerak menawarkan layanan data dengan laju bit yang
lebih tinggi dengan tarif rendah ,sehingga membuat layanan data menjadi menarik
bagi pasar massal. Para operator jaringan komunikasi bergerak di luar negeri kini
menjadi pesaing baru di lahan yang pernah menjadi milik jaringan kabel, yakni
melalui jaringan kabel (telepon) dapat pula dilakukan melalui jaringan bergerak.
Sebagai gambaran kecil, layanan bergerak yang kini menjadi sukses di pasar (bagi
telah dilaksanakan di bulan Maret 1999 yang lalu antara Ericsson dengan operator
GPRS menggunakan modulasi radio yang sama dengan standar GSM, pita
frekuensi yang sama, struktur burst yang sama, hukum-hukum lompatan frekuensi
yang sama, dan struktur bingkai (frame) TDMA yang sama. Kanal-kanal data
paket yang baru sangat mirip dengan kanal-kanal lalulintas percakapan tersakelar
rangkaian. Dengan demikian BSS (Base Station Subsystem) yang sudah ada akan
dibutuhkan sebuah entitas jaringan fungsional baru, yakni PCU (Packet Control
Unit) yang berfungsi sebagai pengatur segmentasi paket, akses kanal radio,
Ia memilki dua elemen jaringan baru; yakni SGSN (Serving GPRS Support Node)
dan GGSN (Gateway GPRS Support Node). SGSN memiliki tingkat hirarki yang
sama dengan MSC dan VLR, menjaga alur (track) lokasi dari setasiun-setasiun
dihubungkan ke BSS melalui Frame Relay. GGSN secara kasar analog dengan
tetap tinggal bebas bagi pelanggan lain untuk menggunakannya jika tidak ada data
pemultiplekan spektrum secara statistik. Ini berarti tidak ada waktu penciptaan
sehingga membuatnya menjadi suatu landasan yang ideal bagi layanan data yang
Satu pertimbangan yang perlu mendapat perhatian para operator adalah luas
diperkenalkan. Pengaruh adanya jaringan GPRS pada sistem yang sudah ada
minimal jika lalulintas datanya sedikit. Jika sebaliknya, yakni ada banyak
lalulintas data, maka operator akan membutuhkan cadangan PDCH (Packet Data
Channel). Jumlah maksimum slot waktu yang dicadangan untuk PDCH ditentukan
sebelumnya, mengingat slot waktu GPRS dilepaskan segera jika komunikasi suara
membutuhkan hubungan. Kerugiannya memang laju data turun jika lalu lintas
Dalam sebuah sel dengan satu pembawa, dua kanal GPRS dapat dialokasikan
enam PDCH.
dalam GPRS, ada sedikit keleluasaan untuk untuk memperkecil slot waktu GPRS
48
namun kapasitas bagi lalu lintas suara dapat jatuh. Apabila jumlah kanal yang
tersedia dalam sebuah sel sangat rendah, maka pengaruh yang sebanding pada
kapasitas suara dapat turun dramatis. Oleh sebab itu dalam sel-sel yang kecil harus
diperkirakan tidak terlalu banyak lalu lintas GPRS-nya. Pada umumnya dapat
dipakai pedoman, kira-kira 80% kapasitas disediakan untuk lalulintas non GPRS.
Aspek yang lain dari hal ini adalah kapasitas yang tersedia bagi penggunanya.
Sebagai contoh, misalnya ada sebuah sel yang mengalokasikan tiga PDCH, yang
yang dapat dilayani sangat tergantung pada tipe lalulintas yang terjadi. Sebuah sel
tetapi hanya 100 sampai 1.000 pengguna untuk aplikasi e-mail atau WWW, yang
ini berarti memberikan kecepatan transmisi yang layak dengan tidak ada tundaan
paket yang signifikan. Pada aplikasi seperti transfer file, sel tersebut dapat
tujuan perencanaan, suatu model lalulintas yang terdiri dari campuran semua tipe
data dapat digunakan. Penggunaan model semacam ini dapat menuju ke suatu
konklusi, yakni sel tersebut dapat menampung sekitar 1.000 pengguna. Gambaran
di atas menunjukan bahwa GPRS sangat efektif untuk pelayanan pengguna data
SMS merupakan fitur GSM yang paling poluler hingga saat ini. Dimulai
untuk sistem ini juga menjadi sangat simpel, kecil, dan ringan, karena
layanan tambahan, seperti voice mail, call waiting, dan short message service
a. Arsitektur SMS
SMS dimaksudkan untuk menjadi alat pertukaran informasi antara dua mobile
subscriber. Elemen-elemen utama pada arsitektur SMS terdiri dari Short Message
Entity (SME), SMS Service Centre (SMSC) dan Email Gateway yang terkoneksi
dengan elemen-elemen pada GSM sebagai channel penghantar. Berikut ini adalah
Short Message Entity (SME) adalah elemen yang dapat mengirim atau
menerima pesan singkat. SME dapat berupa software aplikasi pada mobile
handset, dapat juga berupa perangkat facsimile, perangkat telex, remote internet
server, dll.
Sebuah SME dapat berupa server yang terkoneksi dengan SMS center secara
langsung atau melalui gateway. Dikenal juga External SME (ESME) yang
server.
SMS Service Centre (SMSC) memegang peran kunci dalam arsitektur SMS.
Fungsi utama SMSC adalah menyampaikan pesan singkat antara SME dengan
MS, juga menyimpan dan meneruskan pesan singkat (menyimpan pesan jika
penerima SME tidak tersedia). SMSC dapat terintegrasi sebagai bagian dari
51
mobile network (cth: terintegrasi dengan MSC) atau sebagai entitas network
independen.
3. Email Gateway
interkoneksi SMSC pada internet. Dengan email gateway, pesan dapat dikirim
dari sebuah SME menuju sebuah host internet dan sebaliknya. Peran email
gateway adalah mengubah format pesan (dari SMS ke email dan sebaliknya) dan
Terdiri dari message sending dan message delivery. Pada message sending,
pesan dikirm dari MS ke SMSC, dialamatkan ke SME lain sebagai mobile user
lain atau host internet. Originator (asal) SME menentukan validity period dari
pesan tersebut, pesan yang sudah tidak valid lagi akan dihapus oleh SMSC
Originated (SM-MO).
sebagai Short Message Mobile Terminated (SM-MT). SM-MO dan SM-MT dapat
dikirim atau diterima saat voice call atau koneksi data sedang berlangsung. Pada
GSM pesan dikirim pada channel SDCCH/SACCH, pada GPRS pesan dikirim
2. Status Report
52
SME asal (originator) meminta status report pada pengiriman pesan singkat
ke SME penerima (recipient). Status report memberikan indikasi pada user asal
apakah pesan terkirim dengan sukses atau tidak kepada SME penerima.
3. Reply Path
Replay Path dapat diatur oleh SME asal (atau SMSC serving) untuk
4. Addressing Mode
address ditentukan oleh IETF pada format [RFC-2822] atau operator specific
numbering.
5. Validity Period
pesan. Validity period ini menentukan batas waktu sebuah pesan harus dikirim
mereka sendiri. Sebagai contoh, Nokia mempunyai suatu protokol SMSC yaitu
CIMD sedangkan SMSC penjual yang lain, CMG, mempunyai suatu protokol
SMSC yaitu EMI. Kita tidak bisa menghubungkan dua SMSCs jika mereka tidak
mendukung suatu SMSC protokol umum. Untuk mengatasi masalah ini, SMS
protocol SMSC yang satu protokol SMSC yang lain. Ini dapat digunakan untuk
saling behubungan antar SMSCs untuk tujuan seperti pertukaran antar operator
SMS.
Aplikasi di mana pesan SMS dapat digunakan hampir tak terbatas. Beberapa
Person to person text messaging sangat banyak digunakan oleh aplikasi SMS
dan memang pada awalnya teknologi SMS di rancang untuknya. Dalam beberapa
macam aplikasi pesan teks, seorang pengguna mobile phone mengetik sebuah
Ketika pesan diterima oleh penerima, akan diberitahu menggunakan suara atau
54
getaran. Pengguna dapat membaca pesan teks suatu waktu dan membalasnya jika
perlu.
Sebuah aplikasi chatting merupakan contoh lain dari aplikasi Person to person
secara interaktif. Dalam sebuah aplikasi chatting, semua teks SMS dikirim dan
ditulis oleh pengguna mobile phone yang berbeda dan ditampilkan dengan warna
b. Provision of Information
c. Downloading
Pesan SMS dapat membawa data biner dan juga SMS dapat digunakan
gambar dan logo operator dapat di encode (disandikan) kedalam satu atau lebih
ini juga biasanya tidak gratis dan tagihan SMS akan dibebankan kepada pelanggan
yang menggunakan layanan ini. Objek download di encode kedalam satu atau
pertimbangan, yaitu :
1. Mobile phone biasanya dibawa oleh pemiliknya kapan saja. Kapan saja
menggunakan suara atau getaran. Dan pemiliknya dapat membaca apa isi
model “pull (tarikan)” dimana sebuah alat akan menanya server terlebih
dahulu untuk memeriksa apakah ada informasi baru atau tidak. Model
Kapan saja suatu e-commerce dan transaksi kartu kredit dibuat, server akan
mengirim pesan teks kepada pelanggan. Dengan itu pelanggan dapat mengetahui
memonitor dan meneliti bursa saham. Jika suatu kondisi tertentu telah terpenuhi,
contoh, kita dapat mengatur sistem peringatan jika harga saham suatu
dari suatu sistem. Jika dalam keadaan tertentu, program akan mengirim pesan
program melakukan “ping” terhadap server, jika respon tidak diterima maka
2.8 AT COMMAND
kompatibel modem Hayes. Ponsel pada dasarnya adalah Modem (GSM Modem),
COMMAND untuk GSM yang umum digunakan. Set Instruksi pada tabel
merupakan beberapa contoh instruksi tertentu untuk fasilitas SMS pada ponsel.
ETSI (The European Telecommunication Standard Institute) data dari GSM 03.04
dan GSM 03.08 bisa menampung panjang karakter lebih dari 160 karakter,
dimana panjang setiap karakter adalah 7-bit menurut kode A ASCII standar 7-bit.
Untuk SMS yang mempunyai panjang karakter 8-bit per karakter dan bisa
58
menampung maksimal 140 karakter biasanya tidak dapat dibaca oleh ponsel
sebagai teks, sebagai gantinya data tersebut dipakai untuk Smart Messaging
Protocol) setting. Sedangkan untuk SMS dengan panjang 16-bit per-karakter bisa
UNICODE (UCS2) dan bisa dibaca oleh hampir semua ponsel untuk beberapa
ponsel, SMS dengan 16-bit per-karakter bisa digunakan untuk Flash SMS.
Ada dua cara dalam mengirim dan menerima SMS, yaitu dengan format
teks (text mode) dan dalam format PDU (Protocol Description Unit). Dalam
(encoding) dari aliran bit-bit yang dipresentasikan dalam bentuk PDU, formatnya
berbeda dengan abjad dan ada beberapa alternatif dalam encoding ketika
menampilkan SMS, dan pilihan alternatif yang paling umum adalah “PCCP437”,
“PCDN”, “88591”, ”IRA”, dan “GSM”. Semua set instruksi ditentukan oleh AT
Ketika kita membaca pesan pada ponsel kita, maka ponsel mampu
membaca encoding yang paling tepat untuk pesan yang masuk (incoming SMS)
apakah mengunakan format teks ataupun dengan format PDU. Bila yang
digunakan format teks, aplikasi dibatasi oleh set-set instruksi yang dipilih untuk
encoding, sedangkan dalam format PDU, apapun jenis encoding yang digunakan
dapat diimpelentasikan. Karakter yang terdapat pada format PDU tidak hanya
berisi pesan saja, akan tetapi juga berisi bebagai informasi tentang pengirim,
59
Nomor Service Center, waktu pengiriman, dan lain-lain. Di bawah ini contoh
079116143786007F011000A81407008090500F60105C8F71D14969741F977FD007
Format PDU di atas berisikan pesan “How Are You?” dan karakter di atas
dibuat dari 8-bit heksadesimal dan seperi telah dijelaskan sebelumnya, PDU
tersebut memiliki berbagai informasi seperti dijelaskan dalam tabel 2.3 berikut:
Service Center, Nomor Tujuan, Validity Period (lama keabsahan SMS) yang
Keterangan:
angka).
Telkomsel : +6281100000
60
IM3 : +6285500000
Mentari : +6281500000
Pro XL : +6281800000/+62818445009
4) Tipe PDU
bernilai 00.
11.
Submit yang dikirimkan dari SMS Center ke Ponsel, diiisi dengan 00.
yang umum digunakan yaitu skema 7-bit data dan skema 8-bit data, maka
8) Validity Periode (Lama keabsahan SMS), yaitu lama SMS tersebut berada
berikut:
9) User Data Length (Panjang Data User/UDL), mewakili panjang dari data
10) Isi data dari SMS setelah dikonversi ke dalam bentuk heksa atau dalam
karena itu kita perlu melakukan konversi PDU (Encode Septect to Octect).
Konversi ini dilakukan dengan pemindahan dan pergeseran bit-bit dengan contoh
sebagai berikut:
Data yang akan dikirim “How Are You?”, setiap huruf dari data adalah 7-
bit, maka untuk diubah menjadi 8-bit (Octect) kita ambil bit data dari bit huruf
berikutnya yaitu “o”, kemudian bit data huruf “o” akan kekurangan 2 bit untuk
Karakter:
2.10 MODEM
digital menjadi sinyal analog sehingga data dari komputer bisa dikirimkan melalui
Digital ialah isyarat yang mengandungi siri suis elektronik yang diwakili
oleh ciri hidup dan mati, ciri hidupnya diwakili oleh angka 1, manakala ciri
matinya pula diwakili oleh 0. Dengan penggunaan ciri ini serta kombinasi
dan sebagainya
dan data serta maklumat dihasilkan berasaskan kekuatan gelombang serta tahap
dan 0 tadi kepada isyarat berbentuk gelombang serta frekuensi begitu jugalah
sebaliknya.
63
Data dari komputer yang berbentuk sinyal digital diberikan kepada modem
untuk diubah menjadi sinyal analog. Sinyal analog tersebut dapat dikirimkan
digital kembali dan dikirimkan kepada komputer. Terdapat dua jenis modem
Switching dikenal ada dua buah yaitu Circuit Switching and Packet Switching.
1. Circuit Switching
station
1. Circuit Establishment
data)
3. Circuit disconnect
adalah :
a. Pelanggan
a
b switch
Trunk
c
switch
Trunk
d
switch
65
a dan b koneksi dalam satu buah end office, sedangkan c dan d koneksi
static routing dikarenakan kondisi traffic yang makin kompleks dan lebih
berikut :
1. Alternate Routing
Adalah routing-routing pilihan yang dapat digunakan antara dua end
office. Tiap switch diberikan sejumlah route untuk mencapai tiap tujuan. Jika
hanya ada satu route dalam tiap pasang source-destination, ini disebut dengan
fixed alternate routing. Yang lebih umum digunakan adalah dynamic alternate
routing. Routing decision didasari atas status current traffic (akan ditolak jika
2. Adaptive Routing
sebuah jaringan. Situasi seperti ini, switch yang ada saling bertukar informasi
untuk mempelajari kondisi jaringan sehingga tipe routing ini lebih efisien
Telecom menggunakan central network untuk mencari the best alternate route
controller mengumpulkan status data dari tiap switch untuk mencari alternate
percuma. Jadi komunikasi data akan tidak efisien jika menggunakan circuit-
switched network.
terhubung mempunyai rate yang sama saat transmit atau receiving data. Ini
dan terminal.
2. Packet Switching
paket-paket kecil. Jika source mempunyai message yang lebih panjang untuk
dikirim, message itu akan dipecah ke dalam barisan-barisan paket. Tiap paket
berisi data dari user dan info control. Info control berisi minimal adalah info agar
secepat mungkin. Secara kontras, dalam circuit switching, waktu pada link
division multiplexing.
3. Operasi Internal
dan virtual circuit. Pada datagram tiap paket bisa diroutekan berbeda, misalnya
station A akan kirim paket 1, 2, dan 3. Route A menuju E ada dua route, maka
dari kepadatan masing-masing jalur. Sedangkan pada virtual circuit, sebuah route
antara station dikonfigurasi sebelum terjadi transfer data. Ini bukan dedicated path
68
seperti dalam circuit-switching. Sebuah paket masih disimpan dalam tiap node.
decision untuk tiap paket, dilakukan hanya sekali dan berlaku untuk semua paket.
Jika ada dua station yang akan saling menukar data dalam periode waktu
berfungsi apabila semua paket mengambil route yang sama. Error control adalah
pelayanan untuk meyakinkan semua paket dapat tiba di tujuan, tapi juga tiba
Keuntungan dari datagram adalah call setup phrase dapat dihindari. Jadi
sebuah station yang mengirim hanya satu atau sedikit paket pengiriman datagram
akan lebih cepat. Keuntungan yang lain adalah lebih flexible, lebih primitive.
Sebagai contoh, apabila ada satu bagian network yang buntu, maka datagram
dikirim maka hal ini akan menjadi sulit apabila route yang diambil mengalami
reliable. Pada virtual circuit, apabila ada node yang gagal, semua virtual circuit
yang mendefinisikan lewat node tersebut akan lenyap. Pada datagram, paket-
paket akan mencari alternatif routing dimana akan mengabaikan node yang gagal.
Dari sudut pandang user, tidak akan dapat begitu berbeda apabila provider
4. Ukuran Paket
data. Pada gambar terlihat bahwa data apabila dipecah makin kecil membutuhkan
waktu lebih cepat, dan tiap paket pecahannya harus disisipi headernya. Akan
tetapi jika dipecah semakin kecil akan didapatkan waktu transmisi yang lebih
besar dari sebelum paket lebih diperkecil lagi. Dalam hal ini harus dipilih
1 1
DATA 2 1
1
2 1
DATA
3 2 1
3 2 1 3 2
4
DATA DATA
2
1 5 3
4
4 3 2
Header
6 5 4
Time 5 4 3
7 5
6
DATA DATA
2 1
8 7
5 4 6
DATA
9 8 7
5
DATA 10 9 8
2
Header 10 9
10
DATA
menggunakan datagram atau virtual circuit. Pada interface antara sebuah station
yang lain. Semua paket yang disajikan ke dalam network diidentifikasi kepunyaan
virtual circuit yang jauh berbeda dari konsep operasi internal virtual circuit.
secara independent dan mungkin tidak ditransmisikan secara berurut. Tipe service
seperti ini dikenal dengan nama external datagram service yang juga jauh berbeda
dari konsep operasi internal datagram service. Secara internal, jaringan akan
a. External virtual circuit, internal virtual circuit : Jika user meminta virtual
B3 B2 B1 Packet-
A Switched
C3 C2 C1 Network
External Datagram
L3 L2 L1 Packet-
A Switched
23 22 21 Network
2 1
2 3
6 C
1
A 4 5
Internal Datagram
2 3
VC # 1
6 C
1
A 4 5
VC # 2
Internal Virtual Circuit
dari jaringan dimana tidak ada call setup. Ini akan cocok untuk penggunaan
sequencing dan error control. Ini akan cocok untuk aplikasi seperti file
Pada Gambar II.14 dimisalkan ada 4 node, node 1 sebagai source address
dan node 4 sebagai destination address. Untuk circuit switching ada sejumlah
delay sebelum message dikirim, yaitu untuk call request, lalu jika destination
station tidak sibuk, sinyal accepted dikirim dari destination address. Proses ini
tidak berlangsung setelah koneksi telah disetup. Virtual circuit switching hampir
74
sama dengan circuit switching. Berbeda dengan circuit switching, call acceptance
akan memakan waktu (delay) walaupun koneksi telah established. Hal itu karena
paket itu mengalami antrian dan harus menunggu untuk retransmisi. Sekali virtual
circuit established, message akan dikirim dalam bentuk paket-paket. Maka virtual
message pendek akan lebih cepat dari virtual circuit packet switching dan
mungkin juga circuit switching. Selama tiap datagram diroute secara bebas,
proses untuk tiap datagram di tiap node mungkin lebih panjang dari paket-paket
virtual circuit. Jadi untuk message yang panjang-panjang, teknik virtual circuit
mungkin diutamakan.
Switching
Dedicated transmission path No dedicated path No dedicated path
Continous transmission of data Transmission of packets Transmission of packets
Fast enough for interactive Fast enough for interactive Fast enough for interactive
Messages are not stored Packets stored until delivered Packets may be stored until
delivered
The path is established for Route established for entire Route established for each
entire conversation conversation packet
Call setup delay; negligible Call setup delay; packet Packet transmission delay
transmission delay transmission delay
Busy signal if called party Sender notified of connection Sender may be notified if
busy denial packet not delivered
Overload may block call Overload may block call Overload increases packet
setup; no delay for established setup; increases packet delay delay
calls
User responsible for message Network may be responsible Network may be responsible
loss protection for packet sequences for individual packets
Usually no speed or code Speed and code conversion Speed and code conversion
conversion
Fixed-bandwidth transmission Dynamic use of bandwidth Dynamic use of bandwidth
No overhead bits after call Overhead bits in each packet Overhead bits in each packet
setup