Bab I

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini, keberadaan teknologi informasi dan komunikasi telah tergolong
pesat sehingga hal ini membuat perilaku konsumen cenderung mengalami
perubahan. Berdasarkan peninjauan dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) pada periode 2019-2020 pengguna internet di Indonesia
ditaksir sebanyak 73,7% dengan jumlah total 266.91 juta jiwa dari populasi
warga Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya pertumbuhan terhadap
pengguna internet sejak tahun 2018 sebesar 171,19 % meningkat ke tahun
2019-2020 sebesar 8,9% atau sejumlah 25,5 juta. (APJII 2021). Pertumbuhan
internet yang berkembang pesat inilah yang membuat konsumen mudah
dalam memperoleh informasi baik berupa barang, jasa maupun hal lainnya.

Pada tahun 2019 silam, Merchant Machine lembaga riset asal Inggris telah
menobatkan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan e-commerce
tercepat di dunia—mencapai 78 persen pada 2018. Angka tersebut diambil
dari jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 100 juta
pengguna dari total penduduk Indonesia yang berjumlah sekitar 267 juta jiwa.
Sesuai data tahun 2019, angka tersebut menjadi alasan utama yang
mendorong meningkatnya pertumbuhan e-commerce di Indonesia.
(goodnewsfromindonesia.id, 2020).

Selain itu, momentum pandemi sejak tahun 2020 ini membuat masyarakat
mulai beralih pada layanan digital. Meskipun kini pandemi mulai berangsur
pulih, nampaknya masyarakat sudah mulai terbiasa dengan produk ataupun
layanan dari platform digital. Dilansir dari artikel (aptika.kominfo.go.id,
2022) bahwa di era new normal ini, keberadaan digitalisasi bisnis diyakini
dapat membuka sebuah peluang bagi para pelaku bisnis dalam merintis bisnis
di berbagai sektor agar semakin berkembang di era revolusi 4.0 ini.
2

Masyarakat yang awalnya melakukan aktivitas jual-beli dengan bertatap


muka secara langsung, kini mulai beralih menuju perdagangan elektronik (e-
commerce). E-commerce merupakan salah satu bentuk transaksi jual-beli
berupa barang atau jasa melalui media perantara yang dibekali dengan akses
internet. E-commerce juga menyediakan situs website dan aplikasi belanja
yang biasa disebut sebagai shopping apps. Platform digital berupa e-
Commerce ini dapat dijadikan sebagai solusi dalam transaksi penjualan dan
pembelian yang merujuk pada kebijakan pemerintah dalam menghimbau
masyarakatnya untuk melakukan aktivitas dirumah.

Indonesia menjadi negara ke-10 terbesar terhadap pertumbuhan e-commerce,


yakni sebesar 88,1% pengguna internet yang memakai layanan e-commerce
untuk membeli produk tertentu dalam beberapa bulan terakhir ini. Persentase
tersebut merupakan yang tertinggi di dunia dalam hasil survei We Are Social
pada April 2021 (databooks.katadata.co.id, 2021). Seiring dengan kemajuan
ini, tingkat konsumerisme dari lapisan masyarakat pun menjadi meningkat.
Artikel dari (cncbindonesia.com, 2020) menyatakan bahwa berbelanja secara
online dinilai lebih efisien dan lebih hemat secara materil maupun tenaga.
Berikut ini merupakan pertumbuhan pengguna E-commerce di Indonesia,
yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.1 Pertumbuhan Pengguna E-commerce di Indonesia

Tahun Persentase
2017 26,5%
2018 34,9%
2019 43,9%
2020 50,5%
2021 57,4%
2022 64,1%
(Sumber: Olah Data Peneliti dari Statista, 2022)

Berdasarkan tabel 1.1, yang menjelaskan mengenai e-commerce di Indonesia


sejak tahun 2017 sampai dengan saat ini mengalami peningkatan yang cukup
3

signifikan. Kini, pasarnya terus bertumbuh dan kompetisi pun juga semakin
ketat. Setiap pemain harus berkompetisi untuk memenangkan penjualan.
Program pemasaran yang efektif pun tentunya sangat dibutuhkan agar dapat
mengarahkan konsumen hingga tingkat pembelian dan menghasilkan
penjualan bagi pelaku e-commerce. Besarnya peluang pada e-commerce
menyebabkan persaingan yang sangat ketat antara e-commerce satu dengan
yang lainnya. Sehingga hal ini memberikan dorongan kepada perusahaan
untuk terus melakukan peningkatan dalam berbagai bentuk strategi.

Tabel 1.2 Daftar 10 Marketplace Terpopuler Di Indonesia Tahun 2022


Peringkat Nama Marketplace
1 Tokopedia
2 Shopee
3 Lazada
4 Bukalapak
5 Orami
6 Blibli
7 Ralali
8 Zalora
9. JD.ID
10 Bhhinneka
Sumber: Olah Data Peneliti dari Iprice, 2022

Berdasarkan Tabel 1.1 yang dilansir melalui artikel iprice.co.id, mengenai


daftar 10 marketplace terpopuler di Indonesia Tahun 2022. Pada data tersebut
menjelaskan peringkat e-commerce yang populer di benak konsumen
Indonesia. Potensi yang tinggi pada pasar e-commerce dapat memunculkan
persaingan yang tinggi sehingga hal ini, tidak menutup kemungkinan jika ada
pergesaran peringkat bagi berbagai marketplace terpopuler di Indonesia pada
tahun yang akan datang. Oleh karena itu, marketplace harus menentukan
strategi pemasaran yang tepat agar dapat memenangkan pasar e-commerce di
Indonesia, karena saat ini industri e-commerce hampir memiliki kesamaan
strategi pemasaran terhadap satu sama lainnya.

Salah satu marketplace yang terkenal di Indonesia ialah Shopee. Marketplace


4

ini pertama kali hadir di Singapura pada tahun 2015 sebagai pasar
mobilesentris sosial pertama dimana pengguna dapat menjelajahi, berbelanja,
dan menjual kapan saja. Terintegrasi dengan dukungan logistik dan
pembayaran yang bertujuan untuk membuat belanja online mudah dan aman
bagi penjual dan pembeli. Model bisnis Shopee pertama kali dimulai sebagai
pasar pelanggan untuk pelanggan tetapi telah beralih ke model hybrid.
Berikut ini merupakan grafik 1.2 Mengenai Jumlah Pengunjung Shopee
Tahun 2019-2021

Data Pengunjung Per Kuartal Shopee


Tahun 2019-2021
160.000.000
140.000.000
120.000.000
100.000.000
80.000.000
60.000.000
40.000.000
20.000.000
0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2019;2020;2021 74. 89. 55. 72. 71. 93. 96. 129 127 126 134 138

Sumber: Olah Data Peneliti dari Iprice, 2022

Gambar 1.1 Data Pengunjung Per Kuartal Shopee Tahun 2019-2021

Berdasarkan gambar 1.2 mengenai Jumlah Pengunjung Shopee Tahun 2019-


2021, jumlah pengunjung web Shopee selama dua belas kuartal dari tahun
2019 sampai 2021 ini terus mengalami peningkatan yang signfikan. Pada
kuartal (Q2) 2021 dengan rata-rata jumlah pengunjung Shopee secara
bulanan berjumlah sebanyak 126,9 juta pengunjung in mengalami penurunan
yang pada kuartal sebelumnya telah mencapai 127,4 juta pengunjung. Jumlah
tersebut mengalami peningkatan pada kuartal III 2021 yaitu sebesar 134,3
juta pengunjung. Hingga, pada kuartal IV 2021, jumlah ini mengalami
peningkatan kembali menjadi 138,7 juta pengunjung. Dengan jumlah
pengunjung yang tinggi pada shopee sangat memenungkinkan konsumen
melakukan perilaku impulse buying. Jika berdasarkan ranking aplikasi
5

mobile, Shopee menjadi aplikasi e-commerce yang paling populer dan


banyak diunduh oleh masyarakat global pada tahun 2021 melalui aplikasi
Google Play dan Appstore (databoks.katadata.co.id, 2021). Hal ini membuat
Shopee menjadi aplikasi #1 dengan jumlah unduhan terbanyak dan telah
menunjukan bahwa Shopee dapat menarik perhatian masyarakat untuk
berkunjung ke situs toko online tersebut..

Untuk dapat bertahan dalam memenangkan pasar e-commerce di Indonesia,


Shopee merilis fitur live streaming marketing yaitu Shopee Live. Fitur ini
dirilis sejak tanggal 6 Juni 2019 hingga sekarang Fitur Shopee Live menjadi
salah satu media pemasaran langsung (direct marketing) di Shopee. Fitur ini
menjadi cara baru bagi seller di Shopee untuk melakukan direct marketing
dengan cara berjualan sekaligus berinteraksi secara langsung dengan
pembelinya meskipun mereka tidak berada pada lingkungan fisik yang sama.
Live streaming merupakan suatu tayangan langsung melalui sebuah jaringan
yang disiarkan pada banyak orang (penonton) dalam waktu yang bersamaan
ecara real-time dengan kejadian seperti aslinya (Kurniawati, 2019).

Kehadiran fitur ini bertujuan untuk mengurangi keraguan dan kesulitan dari
banyaknya pertanyaan konsumen mengenai informasi detail dari suatu
produk secara langsung kepada seller terlebih lagi dalam momentum
pandemi ini Sehingga, fitur ini dapat memudahkan konsumen dalam
memahami detail informasi pada sebuah produk yang hendak dibelinya,
seperti tekstur, bentuk, bahan, kelebihan maupun kekurangannya agar
konsumen menjadi lebih objektif secara informasi dan terpuaskan dalam
mengenal produk tersebut.

Fitur ini dioptimalkan bagi pengguna telepon genggam. Para penjual dapat
memanfaatkan fitur tersebut sebagai sarana dalam meningkatkan penjualan,
membangun popularitas atau jangkauan toko. Livestream shopping ini
awalnya digunakan di masa pandemi, namun, kini livestream shopping
masih menjadi salah satu trend penjualan yang masih banyak digunakan
oleh para penjual hingga sekarang. Sistem belanja live streaming terus
6

tumbuh dan diminati oleh masyarakat. Benefit yang di dapat dari strategi
marketing ini ialah menjadi pendorong berkembangnya perdagangan daring
yang semakin mendominasi dalam dunia perniagaan. (Kompas, 2021).
Untuk mendukung observasi yang akan dijadikan dasar mengapa penelitian
ini perlu dilakukan. Maka, peneliti melakukan pra survei kepada 30
responden.

Pra-Survei Konsumen Hadir


Live Stream Shopping

Adanya fitur yang interaktif seperti polling


56,6% 43,3%
dan kolom live chat pada "Shopee Live"
Review atau ulasan pada produk yang
73,3% 26,7%
dilakukan oleh seller sangat informatif
Tampilan produk yang dipaparkan
90,0% 10,0%
terlihat menarik saat "Shopee Live"…

Ya Tidak

Sumber: Olah Data Peneliti Peneliti 2022

Gambar 1.2 Hasil Pra Survei Konsumen

Hadir Live Stream Shopping

Berdasarkan gambar 1.2 hasil pra-survei tersebut, sebanyak 90% responden


menyatakan bahwa tampilan produk yang dipaparkan terlihat menarik saat
―Shopee Live‖ tersebut berlangsung dan hanya 10% konsumen yang merasa
tidak tertarik dengan tampilan produk dari livestream Shopee Live.
Kemudian, sebanyak 73,3% konsumen tertarik pada review atau ulasan pada
produk yang dikarenakan seller menjelaskannya dengan sangat informatif dan
sebanyak 26,7% konsumen lainnya mengaku tidak tertarik dengan review
atau ulasan yang dipaparkan oleh seller. Sedangkan, sebanyak 56,7%
konsumen merasa tertarik melalui livestream shopping selama masa pandemi.
Sementara itu, sebanyak 43,3% konsumen menyatakan belum pernah
membeli barang atau produk dari live stream shopping.

Kecenderungan konsumen untuk membeli ialah karena mengingat apa yang


7

pernah dipikirkan serta berupa sugesti untuk membeli atau hal yang baru akan
direncanakan, dimana pembelian tersebut tidak berdasarkan kebutuhan
melainkan hanya lebih bersifat keinginan semata. Hal ini tentunya akan
berdampak pada diri konsumen, baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Para impulsive buyer membuat pembeli menjadi lebih boros
terutama dalam membeli barang, walaupun kenyataanya produk tersebut tidak
dibutuhkan oleh konsumen, membelanjakan uang untuk kepentingan sesaat
demi mencari kesenangan dalam berbelanja menjadi suatu alasan mengapa
konsumen sampai melakukan pembelian impulsif.

Produk yang ditampilkan oleh streamer atau penjual dijelaskan secara detail
dengan bahasa yang lugas dan tepat sehingga calon konsumen cenderung
beranggapan bahwa produk tersebut dinilai menarik. Calon konsumen
memperoleh kepuasan secara tiba-tiba seolah ia mendapatkan produk yang di
inginkan. Ketersediaan uang mampu mengubah isi hati calon pembeli karena
uang merupakan sumber kekuatan untuk membeli barang yang disenangi dan
cenderung tidak bersifat jangka panjang, pembelian yang tidak direncanakan
dan frekuensi tinggi dianggap mampu memberikan kesenangan. Selain itu,
keputusan pembelian pun dapat dengan mudah berubah dari yang awalnya
kebutuhan hingga menjadi sekedar keinginan saja.

Durasi yang direkomendasikan untuk streaming di Shopee Live berlangsung


adalah sekitar satu hingga dua jam. Jika lebih dari itu, maka penonton akan
mulai bosan untuk melihatnya. Selain berinteraksi dengan para penonton,
tujuan lain dari melakukan streaming ini ialah sarana untuk meningkatkan
penjualan produk yang dilakukan melalui tayangan live streaming
berlangsung (popmama, 2022). Ketertarikan terhadap produk yang
dipamerkan menjadi alasan pengguna live streaming shopee betah berlama-
lama untuk sekedar melihat saja atau jika produk yang ditampilkan sesuai
dengan yang mereka senangi, mereka akan membeli produk tersebut
walaupun nantinya tidak digunakan. Pengguna lebih senang melakukan
pembelian melalui live streaming Shopee Live karena produk yang dijual di
review secara detail dan jelas bentuknya. Adanya fitur ini calon pembeli
8

memudahkan calon pembeli untuk bertanya kepada penjual mengenai


spesifikasi produk yang dijual sehingga mereka dapat memahami produk
yang akan dibelinya tanpa mengurangi informasi yang diperoleh.

Oleh karena itu, hal ini mengindikasikan bahwa Direct Marketing dapat
berpengaruh terhadap keputusan pembelian impulsif pada live streaming
Shopee Live. Sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Fitryani & Nanda, A.S, (2021), yang menjelaskan keterkaitan atau hubungan
antara peran Impulsive Buying saat Live Streaming yang dapat mendorong
minat belanja masyarakat secara spontan.

Selain direct marketing, trend belanja online membuat seseorang merasa


bahagia, dimana kebahagiaan tersebut akan semakin meningkat dengan
berbagai macam promo pada marketplace seperti Flash Sale. Mengacu pada
teori Belch & Belch (2015), flash sale merupakan salah satu bagian dari alat
promosi yang dapat menimbulkan stimulus penjualan agar dapat terjual
dengan langsung atau segera. Seringkali, program Flash sale menyajikan
beraneka macam barang yang telah diberikan diskon besar-besaran untuk
produk tertentu dalam waktu yang terbatas pula. Tujuan flash sale ialah
sarana untuk meningkatkan penjualan, dengan cara menstimulus konsumen
agar trik marketing dari flash sale ini dapat mempengaruhi online impulse
buying saat live streaming sedang berlangsung. Untuk mengetahui seberapa
menariknya flash sale di benak konsumen, maka peneliti melakukan pra-
survey sebagai berikut:
9

Pra- Survei Konsumen Tertarik pada


Flash Sale “Shopee Live”

Frekuensi waktu saat Flash Sale, menstimulasi


26,7%
saya untuk melakukan pembelian secara… 73,3%
Besarnya potongan harga saat Flash Sale,
20%
menstimulasi saya untuk melakukan… 80%
Tersedianya jenis produk yang diinginkan saat
20%
Flash Sale, dapat menstimulasi saya untuk… 80%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%

Tidak Ya

Sumber: Data Olah Peneliti 2022

Gambar 1.3 Hasil Pra Survei Konsumen


Tertarik pada Flash Sale “Shopee Live”

Berdasarkan gambar 1.3, hasil dari pra survei menunjukkan alasan bahwa
konsumen lebih tertarik pada flash sale di Shopee Live dalam kategori baik
dengan jawaban ―Iya‖ sebesar 80% responden yang menyatakan bahwa
dengan tersedianya jenis produk yang konsumen inginkan saat program flash
sale berlangsung, konsumen merasa terstimulasi untuk melakukan pembelian
secara spontan. Kedua, diketahui sebanyak 80% responden menyatakan
bahwa setiap melihat besarnya potongan yang diberikan saat Flash Sale
berlangsung, konsumen menjadi terstimulasi untuk melakukan pembelian
secara spontan. Dan yang terakhir, sebanyak 73% menunjukkan frekuensi
waktu yang diberikan oleh Shopee ini membuat mereka tertarik untuk
melakukan pembelian impulsif pada program flash sale. Sejalan dengan
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Laura dan Andarini (2021), bahwa
flash sale berpengaruh terhadap perilaku impulse buying pada pengguna
Shopee. Semakin seringnya promo flash sale yang muncul dengan waktu
yang terbatas, maka hal ini dapat mempengaruhi konsumen untuk
berperilaku impulse buying saat berbelanja online.
10

Hingga saat ini, banyaknya marketplace yang menerapkan diskon untk


waktu-waktu tertentu seperti flash sale, hal ini guna menarik minat
konsumen agar melakukan pembelian. Mengutip dari survei global yang
dilakukan RetailMeNot ditemukan sebesar 51% responden setuju apabila
konsumen terpengaruh oleh diskon, promo, kupon dan hadiah gratis saat
berbelanja online. Shopee menghadirkan kampanye Shopee 12.12 Fashion
Sale yang selalu menanpilkan beragam promo lainnya seperti Gratis Ongkir
Rp 0, Cashback sampai dengan Rp 1212.

Semakin seringnya terpapar oleh diskon flash sale, konsumen akan diliputi
rasa tertarik untuk membeli barang atau produk yang kurang dibutuhkan. Hal
ini dapat memicu suatu pembelian tanpa pertimbangan dan perencanaan oleh
konsumen sehingga secara spontan mereka akan melakukan pembelian
secara impulsif dengan alasan agar tidak kehabisan waktu promo yang
tersedia (Pure Impulse Buying). Ketika promo flash sale ini berlangsung dan
memiliki potongan harga yang banyak maka konsumen pun ada yang
membuat rencana untuk melakukan pembelian pada produk kebutuhannya
yakni dengan cara menantikan promo flash sale pada produk yang mereka
butuhkan serta otomatis langsung membeli tanpa pikir panjang atau impulsif
ketika produk yang dibutuhkannya sedang menampilkan promo flash sale
(planned impulse buying). Selain itu, promo puncak yang ditampilkan saat
flash sale memang selalu ada di setiap harinya namun tidak begitu memberi
potongan harga yang cukup dramatis namun tetap memangkas harga hingga
separuh harga dimana hal ini dapat mengundang minat para konsumen
pengguna Shopee untuk melakukan pembelian.

Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Laura P.W.,
& Andarini. S (2021) dimana dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
flash sale berpengaruh terhadap perilaku impulse buying pada pengguna
Shopee. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak promo flash sale
yang diberikan dengan waktu yang sangat terbatas maka hal tersebut dapat
menstimulasi konsumen untuk berperilaku impulse buying saat berbelanja
online di e-commerce Shopee.
11

Untuk mengetahui seberapa populernya Shopee Live di Provinsi Lampung,


maka peneliti menggali data sebagai berikut:

Minat Shopee Live pada Google Trends 2022

17. Sumatera Selatan 23


16. Kalimantan Timur 28
15. Kalimantan Selatan 44
14. Sulawesi Selatan 47
13. Lampung 48
12. Sumatera Utara 51
11. Kalimantan Barat 57

0 10 20 30 40 50 60

Total

Sumber : Olah Data Peneliti Peneliti dari By.U - Google Trends periode 2022
Gambar 1.4 Minat Shopee Live pada Google Trends 2022

Dilihat dari gambar 1.4, menunjukkan bahwa masyarakat Lampung cukup


banyak yang melakukan pencarian informasi mengenai Shopee Live.
Berdasarkan grafik diatas, subwilayah Lampung dalam 9 bulan terakhir berada
di nomor urut ke 13 dari total 20 subwilayah yang ada, yakni sebanyak 48
responden (kurang populer) sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Shopee
masih belum familliar di benak konsumen.

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan yang ada diatas, maka penulis
tertarik untuk mengangkat tema penelitian dengan judul “PENGARUH
DIRECT MARKETING DAN FLASH SALE TERHADAP ONLINE
IMPULSE BUYING PADA LIVE STREAMING MARKETING SHOPEE
LIVE.
12

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah Direct Marketing berpengaruh terhadap online impulse buying
pada Live Streaming Marketing Shopee Live?
2. Apakah Flash sale berpengaruh terhadap online impulse buying pada Live
Streaming Marketing Shopee Live?
3. Apakah Direct Marketing, dan Flash sale berpengaruh terhadap online
impulse buying pada Live Streaming Marketing Shopee Live?

1.3 Ruang Lingkup Penelitian


1.3.1 Ruang Lingkup Subjek
Ruang lingkup subjek dalam penelitian ini ialah konsumen marketplace
yang pernah berbelanja pada fitur Live Streaming Marketing Shopee Live.
Hal ini bertujuan agar konsumen dapat menjelaskan pengalaman belanja
mereka.
1.3.2 Ruang Lingkup Objek
Ruang lingkup objek dalam penelitian ini adalah Direct Marketing, dan
Flash sale terhadap online impulse buying.
1.3.3 Ruang Lingkup Tempat
Ruang Lingkup Tempat pada penelitian ini, akan dilakukan di Bandar
Lampung.
1.3.4 Ruang Lingkup Waktu
Ruang lingkup waktu yang ditentukan pada penelitian ini adalah waktu
yang berdasarkan kebutuhan penelitian yang dilaksanakan pada bulan
Maret 2021 sampai Juni 2022.
1.3.5 Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan
Ruang lingkup pada penelitian ini akan mengacu pada ilmu manajemen
pemasaran yaitu manajemen pemasaran, perilaku konsumen dan
pemasaran strategik.
13

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1) Untuk mengetahui pengaruh Direct Marketing terhadap Online
Impulse Buying pada Live Streaming Marketing Shopee Live
2) Untuk mengetahui pengaruh Flash Sale terhadap Online Impulse
Buying pada Live Streaming Marketing Shopee Live
3) Untuk mengetahui pengaruh Direct Marketing, dan Flash sale terhadap
Online Impulse Buying pada Live Streaming Marketing Shopee Live

1.5 Manfaat Penelitian


1.5.1 Bagi Penulis
Untuk menambah pemahaman serta lebih mendukung teori-teori yang
telah ada berkaitan dengan masalah yang telah diteliti.
1.5.2 Bagi Perusahaan
Penulis berharap dalam penlitian ini dapat dijadikan sebagai sumber
informasi agar perusahaan dapat menciptakan strategi pemasaran lainnya
sehingga konsumen merasa tertarik untuk membeli produk yang
ditawarkan pada Live Streaming Marketing Shopee Live.
1.5.3 Bagi Institusi
Penulis berharap dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan
bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut dan dapat
menambah referensi bagi perpustakaan IIB Darmajaya.

1.6 Sistematika Penulisan


Pada penelitian ini, pembahasan dan penyajian untuk hasil penelitian akan
disusun dengan materi sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini menjelaskan gambaran secara ringkas mengenai penelitian
diantaranya latar belakang, ruang lingkup penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
14

BAB II Landasan teori


Pada bab ini, menjelaskan tentang teori-teori yang dapat mendukung suatu
penelitian, selain itu, pada penelitian terdahulu pun berkaitan dengan masalah
yang diteliti serta bab ini juga akan membahas tentang kerangka pikir dan
hipotesis.
BAB III Metode Penelitian
Pada bab ini, menjelaskan mengenai sumber data, metode pengumpulan data,
populasi dan sampel, definisi operasional variabel dan metode analisis data.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab ini menjelaskan tentang demonstrasi pengetahuan akademis yang
dimiliki dan ketajaman daya fikir dalam menganalisis persoalan yang dibahas
dengan berpedoman dengan teori-teori yang tertuang di bab kedua.
BAB V Simpulan dan Saran
Pada bab ini berisikan simpulan dan saran yang merupakan hasil dari
pembahasan dari bab-bab sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
15

DAFTAR PUSTAKA

Agrawal, S., & Abhinav Sareen, S. (2016). Flash Sales–The Game Changer in
Indian E-Commerce Industry. International Journal of Advance Research and
Innovation, 4(1), 192-195.

Anang.F.(2018).Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran). Penerbit Deepublish


Anwar Sanusi. 2019.Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta Selatan: Penerbit
Salemba Empat.
Chan, T. K., Cheung, C. M., & Lee, Z. W. (2017). The state of online impulse-
buying research: A literature analysis. Information & Management, 54(2),
204-217.
Damayanti.M., Jamal, B., dan Makmur, K. (2020). Pengaruh Iklan dan Frekuensi
Kunjungan Terhadap Pembelian Impulsif Online Shop (Aplikasi Shopee)
pada Mahasiswi Administrasi Bisnis Universitas Halu Oleo Kediri. Jurnal
Administrasi Bisnis, vol.5
Darwipat, D., Syam, A. and Marhawati, M. (2020) ‗Pengaruh Program Flash Sale
terhadap Perilaku Impulsive Buying Konsumen Marketplace‘, Journal of
Economic Education and Entrepreneurship Studies, 1(2). doi:
10.26858/je3s.v1i2.18635.
Devica, S. (2020) ‗Persepsi Konsumen Terhadap Flash Sale Belanja Online Dan
Pengaruhnya Pada Keputusan Pembelian‘, Jurnal Bisnis Terapan, 4(1).
doi: 10.24123/jbt.v4i1.2276.
Dodoo, N. A., & Wu, L. (2019). Exploring the anteceding impact of personalised
social media advertising on online impulse buying tendency. International
Journal of Internet Marketing and Advertising, 13(1), 73-95.
Edy.I.C., & Haryanti.S.S.(2018). Impulsive Buying Behaviour Pada Konsumen
Online.
Fadillah, A. N. et al. (2021) ‗Pengaruh direct marketing terhadap keputusan
pembelian impulsif pizza hut delivery The effect of direct marketing on
impulsive purchasing decisions for pizza hut delivery‘, 13(1), pp. 1–6.
Firmansyah, M. A., & SE, M. (2019). Perilaku Konsumen (Sikap Dan Pemasaran).
Penerbit Qiara Media.
Ginting, A. K., & Harahap, K. (2022). Pengaruh Direct Marketing dan Product
Quality Terhadap Repurchase Intention pada Live Streaming Marketing
Shopee Live (Studi pada Pengguna Aplikasi Shopee di Kota Medan).

15
16

Journal of Social Research, 1(8), 851-863.


Hendria, R. (2013). Pengaruh Program Direct Marketing Terhadap Keputusan
Menggunakan Meeting Package Grand Hotel Lembang.
Herlina, H., Loisa, J. and Mulyana, T. M. S. (2021) ‗Dampak Flash Sale
Countdown Timer Di Marketplace Online Pada Keputusan Pembelian
Dengan Minat Beli Sebagai Intervening‘, Digismantech (Jurnal Program
Studi Bisnis Digital), 1(1), pp. 11–17. doi:
10.30813/digismantech.v1i1.2616.
Huang, Y., & Suo, L. (2021). Factors Affecting Chinese Consumers‘ Impulse
Buying Decision of Live Streaming E-Commerce. Asian Social Science, 17,
16.
Kathiravan, C., Mahalakshmi, P. and Palanisamy, V. (2019) ‗Perilaku Pembelian
Impulsif Konsumen Secara Online Dipicu oleh Pemasaran Digital‘. doi:
10.35940/ijrte.B1124.0782S619.
Kannan, N., Babu, K., Hu, Y. J., & Narasimhan, S. (2016). Social Media, Flash
Sales, and the Maker Movement: An Empirical Analysis.
Kangean, S., & Rusdi, F. (2020). Analisis Strategi Komunikasi Pemasaran dalam
Persaingan E-Commrece di Indonesia.
Kotler.P & Keller.K.L. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta. Erlangga
Kotler, Philip, & Keller, Kevin Lane. (2016). Manajemen Pemasaran Edisi Ke-12
Jilid Pertama. Jakarta (ID): Indeks. Google Scholar
Pratita, B. W. A., Pratikto, H., & Sutrisno, S. (2018). Analisis Faktor-Faktor yang
Memengaruhi Keputusan Pembelian Pelanggan di Kober Bar Malang.
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 3(4), 497-503.
Rambat.L., & Ridho.B.I.(2015).Praktikum Metode Riset Bisnis.Jakarta.Salemba
Empat.
Puspita, Nungky. 2020. ―Pengaruh Program Direct Marketing Terhadap Customer
Relationship Management Pada Function Room Di Harris Hotel Sentul City
Bogor.‖ Jurnal Manajemen Perhotelan 5(2):82–93. doi: 10.9744/jmp.5.2.82-
93.
Saladin, Djaslim. 2006. Manajemen Pemasaran. Bandung: Linda Karya. Google
Scholar
Sudaryono, Dr. (2014). Manajemen Pemasaran teori dan implementasi.
Yogyakarta: Andi. Google Scholar
Rahma, W. S., & Septrizola, W. (2019). Pengaruh Hedonic Shopping Motivation
dan Shopping Lifestyle terhadap E-Impulse Buying Mahasiswi Universitas
Negeri Padang pada Lazada. co. id. Jurnal Kajian Manajemen dan

16
17

Wirausaha, 1(01), 276-282


Suliyanto.(2018). Metode Penelitian Bisnis.Purwokerto. Penerbit Andi
Sarah, E. M., & Sitanggang, K. M. (2022). Pengaruh Flash Sale Promotion Dan
Discount Terhadap Online Impulsive Buying Di Universitas Sari Mutiara
Indonesia. Business, Economics And Entrepreneurship, 4(1), 63-73.
Safitri, K. A. and Mahaputra, Z. O. (2020) ‗Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan‘, Jurnal Bisnis Terapan, 4(2).
Setiadi, N. J. (2019) ‗E-Book; Edisi Revisi Perilaku Konsumen : Perspektif
Kontemporer pada Motif , Tujuan, dan Keinginan Konsumen‘, (June), pp.
75–76.
Surianto, E. J. and Utami, L. S. S. (2021) ‗Pengaruh Komunikasi Persuasif
Melalui Fitur Shopee Live Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada
Followers Lilybelleclothing di Aplikasi Shopee)‘, Prologia, 5(2), p. 382. doi:
10.24912/pr.v5i2.10218.
Tjiptono, F., & Chandra, G. (2017). Pemasaran Strategik: Mengupas Pemasaran
Strategik, Branding Strategik, Customer Satisfaction, Strategi Kompetitif
Hingga E-Marketing. Andi Offset. Google Scholar
Utami, Christina Whidya. 2017. Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi
Operasional Bisnis Ritel Modern di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Wangi, L.P., & Andarini, S. (2021). Pengaruh Flash Sale Dan Cashback Terhadap
Perilaku Impulse Buying Pada Pengguna Shopee.
Wardi, Y. (2022). The Influence Of Live Sale And Flash Sale On Repurchase
Intention In The New Normal Era On Shopee Customers In Padang City.
Banking and Management Review.
Zakiyyah, A. M. (2018) ‗Pengaruh Flash Sale Terhadap Pembelian Impulsif
Online Pada Toko Online ―Pulchragallery‖‘, Jurnal Manajemen Dan Bisnis
Indonesia, 4(1), pp. 63–70. doi: 10.32528/jmbi.v4i1.1716.
Wongkitrungrueng, A., Dehouche, N., & Assarut, N. (2020). Live streaming
commerce from the sellers‘ perspective: implications for online relationship
marketing. Journal of Marketing Management, 36, 488 - 518.

17

Anda mungkin juga menyukai