Kelompok 3 Etika

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

KODE ETIK KEPERAWATAN

INDONESIA, PERILAKU ETIK DAN


PENYELESAIAN DILEMA ETIK

Dosen Pengajar : Herawati Jaya, S.Kep, Ns, M. Kes

Di Susun Oleh Kelompok 3 :


Verra Anggrainy (PO7120122060)
Rahma Abelia (PO7120122061)
Wittia Arinda (PO71201220620
M. Valent Diansyah (PO7120122063)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PILITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN PALEMBANG

TAHUN 2022/2023
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Kode Etik
Keperawatan Indonesia, Perilaku Etik dan Penyelesaian Dilema Etik” dengan
tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Etika


Keperawatan dan Hukum Kesehatan. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan tentang seputar Kode Etik Keperawatan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Herawati Jaya, S.Kep, Ns, M. Kes
selaku Dosen pembimbing. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

Palembang, 11 Februari 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................1
1.2 RumusanMasalah.................................................................3
1.3 Tujuan Penulis......................................................................3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kode Etik Keperawatan....................................................15
2.2 Perilaku Etik.....................................................................17
2.3 Dilema Etik......................................................................17

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan..........................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu upaya untuk mencapai Indonesia sehat adalah melalui


profesionalisme di bidang kesehatan, berupa untuk meningkatkan dan
memelihara pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan tetjangkau. Salah
satu penyelenggara pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang
perlu didukung dengan penerapan nilai-nilai moral dan etika profesi. Perawat
selalu dihadapkan dengan masalah-masalah yang berhubungan dengan etik
sehingga sangat penting untuk memahami kode etik profesi keperawatan.
Etik merupakan perilaku dan sikap yang menuntun perawat dalam
bertindak sebagai anggota profesi. Etika keperawatan sebagai tuntutan bagi
profesi bersurnber dari pemyataan Florence Nightingale dalam ikramya
(Nightingale Pledge) yang merupakan ikrar profesi keperawatan kepada
masyarakat yaitu profesi keperawatan berkewajiban membantu yang sakit
untuk mencapai keadaan sehat, membantu yang sehat mempertahankan
kesehatannya, dan membantu mereka yang tidak dapat disembuhkan untuk
menyadari potensinya serta membantu seseorang yang menghadapi kematian
untuk hidup seoptimal mungkin sampai menjelang ajal (Yetti,K. 2014).
Keperawatan adalah suatu profesi yang mempunyai pohon pengetahuan
(Body of Knowledge) dan keterampilan khusus yang diperoleh melalui
pendidikan dan pelatihan berkelanjutan. Pelayanan dilakukan berdasarkan ilmu
dan kiat keperawatan demi kepentingan pasien keluarga serta masyarakat
profesi. Keperawatan mempunyai otonomi dalam mengatur dirinya sendiri,
dan salah satu ciri khasnya adalah patuh terhadap kode etik
Sebagai seorang profesional, perawat mengernban tanggung gugat
untuk membuat keputusan dan mengambil langkah-langkah tentang
asuhan ;eperawatan yanng diberikan. Perawat juga bekerja diberbagai tatanan
1
dan mengemban berbagai peran yang membutuhkan interaksi, bukan saja
dengan pasien, keluaga dan masyarakat saja, tetapi juga dengan tim kesehatan
lainnya.
Dalam melaksanakan tugasnya perawat akan sering mengalami konflik,
baik dengan pasien beserta keluarganya maupun dengan tim kesehatan lain.
Disarnping itu perawat harus mempertahankan dan meningkatkan
kompetensinya dalarn praktek sesuai dengan pertimbangan IPTEK
keperawatan dan kesehatan, terutama yang berkaitan dengan perpanjangan
dengan perpanjangan hidup yang sering menimbulkan dilema etik. Etik
keperawatan berkaitan dengan hak, tanggungjawab dan kewajiban dari tenaga
keperawatan profesional dan institusi pelayanan dimana pasien dirawat.
Pemyataan kode etik perawat dibuat untuk membantu dalarn pembuatan
standar dan merupakan pedoman dalam pelaksanaan tugas. Kode etik ciri
mutlak dari suatu profesi yang memberi makna bagi pengaturan profesi itu
sendiri meliputi bentuk pertanggung jawaban dan kepercayaan yang diberikan
oleh masyarakat.

2
1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan kode etik keperawatan?


b. Bagaimana menerapkan kode etik keperawatan?
c. Apakah dampak positif dan negatif dari kode etik keperawatan?

1.3 Tujuan Pembahasan

a. Menjadi acuan perawat dalam praktik keperawatan menghadapi situasi-


situasi yang terjadi ditempat praktik dan kehidupan profesinya.
b. Mengidentifikasi, mengorganisasikan, memeriksa dan membenarkan
tindakan-tindakan kemanusiaan dengan menerapkan prinsip-prinsip
tertentu.

3
4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kode Etik Keperawatan

Kode etik Adalah pernyataan standar profesional yang digunakan


sebagai pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat
keputusan. Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam
melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional
Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik
sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan. Kode etik bertujuan
untuk memberikan alasan/dasar terhadap keputusan yang menyangkut masalah
etika dengan menggunakan model-model moralitas yang konsekuen dan
absolut. Menurut Hasyim, dkk, pada dasarnya, tujuan kode etik keperawatan
adalah upaya agar perawat, dalam menjalankan setiap tugas dan fungsinya,
dapat menghargai dan menghormati martabat manusia. Tujuan kode etik
keperawatan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antar perawat, klien atau
pasien, teman sebaya, masyarakat, dan unsur profesi, baik dalam
profesi keperawatan maupun dengan profesi lain di luar profesi
keperawatan.
2. Merupakan standar untuk mengatasi masalah yang dilakukan oleh
praktisi keperawatan yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam
pelaksanaan tugasnya
3. Untuk mendukung profesi perawat yang dalam menjalankan tugasnya
diperlakukan secara tidak adil oleh institusi maupun masyarakat
4. Merupakan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan keperawatan
agar dapat menghasilkan lulusan yang berorientasi pada sikap
profesional keperawatan
15
5. Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat pengguna jasa
pelayanan keperawatan akan pentingnya sikap profesional dalam
melaksanakan tugas praktek keperawatan.

Kode etik keperawatan Indonesia :

A. Perawat dan Klien


1) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai
harkat dan martabat manusia, keunikan klien dan tidak
terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan,
warnakulit, umur, jeniskelamin, aliran politik dan agama yang
dianutserta kedudukan sosial.
2) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai
budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama klien.
3) Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang
membutuhkan asuhan keperawatan.
4) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang dikehendaki
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali
jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku.

B. Perawat dan Praktek


1) Perawat memlihara dan meningkatkan kompetensi dibidang
keperawatan melalui belajar terus-menerus.
2) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan
yang tinggi disertai kejujuran profesional yang menerapkan
pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan klien.
3) Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi

16
yang akurat dan mempertimbangkan kemampuan sertakualifikasi
seseorang bilamelakukan konsultasi, menerima delegasi dan
memberikan delegasi kepada orang lain.
4) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi
keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku profesional.

C. Perawat dan Masyarakat


Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk
memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam
memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.

D. Perawat dan Teman sejawat


1) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesame
perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam
memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
2) Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak
etis dan ilegal.

E. Perawat dan Profesi


1) Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar
pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkannya
dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.
2) Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan
profesi keperawatan.
3) Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk
membangun dan memelihara kondisi kerja yang kondusif demi
terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi

17
2.2 Perilaku Etik

2.3 Dilema Etik

Dilema etik adalah suatu masalah yang melibatkan dua atau lebih landasan
moral suatu tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya. Ini merupakan suatu
kondisi dimana setiap alternatif memiliki landasan moral atau prinsip. Pada dilema
etik ini,sukar untuk menentukan mana yang benar atau salah serta dapat
menimbulkan stress pada perawat karena perawat tahu apa yang harus dilakukan,
tetapi banyak rintangan untuk melakukannya. Dilema etik biasa timbul akibat nilai-
nilai perawat, klien atau lingkungan tidak lagi menjadi kohesif sehingga timbul
pertentangan dalam mengambil keputusan. Pada saat berhadapan dengan dilema etik
terdapat juga dampak emosional seperti rasa marah, frustrasi, dan takut saat proses
pengambilan keputusan rasional yang harus dihadapi, ini membutuhkan kemampuan
interaksi dan komunikasi yang baik dari seorang perawat

A. Dilema Etik yang terjadi dalam Keperawatan

1. Agama/ kepercayaan.

Di rumah sakit pastinya perawat akan bertemu dengan klien dari


berbagai jenis agama/ kepercayaan. Perbedaan ini nantinya dapat
membuat perawat dan klien memiliki cara pandang yang berbeda dalam
menyelesaikan masalah .

Misalnya ada seorang wanita(non muslim) meminta seorang


perawat untuk melakukan abortus. Dalam ajaran agama wanita itu,tidak
ada hukum yang melarang tentang tindak abortus. Tetapi di satu sisi
perawat(muslim) memiliki keyakinan bahwa abortus itu dilarang dalam
agama.

Pastinya dalam kasus ini akan timbul dilema pada perawat dalam
pengambilan keputusan.Masih banyak contoh kasus- kasus lainnya yang
pasti muncul di dalam keperawatan.
18
2. Hubungan perawat dengan klien

Dilema yang sering muncul antara lain:

a. Berkata jujur atau tidak. Terkadang muncul masalah-masalah yang


sulit untuk dikatakan kepada klien mengingat kondisi klien. Tetapi
perawat harus mampu mengatakan kepada klien tentang masalah
kesehatan klien.

b. Kepercayaan klien. Rasa percaya harus dibina antara perawat dengan


klien.tujuannya adalah untuk mempercepat proses penyembuhan
klien.

c. Membagi perhatian. Perawat juga harus memberikan perhatiannya


kepada klien.tetapi perawat harus memperhatikan tingkat kebutuhan
klien.keadaan darurat harus diutamakan terlebih dahulu. Tidak boleh
memandang dari sisi faktor ekonomi sosial,suku, budaya ataupun
agama.

d. Pemberian informasi kepada klien. Perawat berperan memberikan


informasi kepada klien baik itu tentang kesehatan klien, biaya
pengobatan dan juga tindak lanjut pengobatan

3. Hubungan perawat dengan dokter

a. Perbedaan pandangan dalam pemberian praktik pengobatan. Terjadi


ketidaksetujuan tentang siapa yang berhak melakukan praktik
pengobatan, apakah dokter atau perawat.

b. Konflik peran perawat. Salah satu peran perawat adalah melakukan


advokasi,membela kepentingan pasien. Saat ini keputusan pasien
dipulangkan sangat tergantung kepada putusan dokter. Dengan
keunikan pelayanan keperawatan, perawat berada dalam posisi untuk
bisa menyatakan kapan pasien bisa pulang atau kapan pasien harus
tetap tinggal.

4. Pengambilan keputusan

19
Dalam pengambilan keputusan yang etis, seorang perawat tergantung
pada pemikiran yang rasional dan bukan emosional. Terkadang saat
berhadapan dengan dilema etik terdapat juga dampak emosional seperti rasa
marah, frustrasi, dan takut saat proses pengambilan keputusan rasional yang
harus dihadapi. Dalam hal ini dibutuhkan kemampuan interaksi dan
komunikasi yang baik dari seorang perawat.

B. Prinsip moral dalam menyelesaiakan dilema etik keperawatan

1. Otonomi, Otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu


mampu berpikir logis dan memutuskan. Orang dewasa dianggap
kompeten dan memiliki kekuatan membuat keputusan sendiri,
memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang dihargai.

2. Keadilan, Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan


adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal
dan kemanusiaan.

3. Kejujuran, Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan


seseorang untuk mengatakan kebenaran. mengatakan yang sebenarnya
kepada pasien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
keadaan dirinya salama menjalani perawatan.

4. Kerahasiaan, Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah informasi


klien dijaga privasinya. Yang terdapat dalam dokumen catatan
kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien.
Tak seorangpun dapat memperoleh informasi kecuali jika diijinkan
oleh klien dengan bukti persetujuannya. Diskusi tentang klien diluar
area pelayanan, menyampaikannya pada teman atau keluarga tentang
klien dengan tenaga kesehatan lain harus dicegah.
C. Pemecahan Dilema Etik Keperawatan
Kerangka pemecahan dilema etik, menurut Kozier and Erb (1989)
1. Mengembangkan Data Dasar
a. Siapa saja orang-orang yang terlibat dalam dilema etik tersebut
seperti klien, suami, anak, perawat, rohaniawan.
11
0
b. Tindakan yang diusulkan. Sebagai klien dia mempunyai otonomi
untuk membiarkan penyakit menggerogoti tubuhnya walaupun
sebenarnya bukan hal itu yang di inginkannya. Dalam hal ini,
perawat mempunyai peran dalam pemberi asuhan keperawatan, peran
advocad (pendidik) serta sebagai konselor yaitu membela dan
melindungi klien tersebut untuk hidup dan menyelamatkan jiwa klien
dari ancaman kematian.
c. Maksud dari tindakan. Dengan memberikan pendidikan, konselor,
advokasi diharapkan klien dapat menerima serta dapat membuat
keputusan yang tepat terhadap masalah yang saat ini dihadapi.
d. Konsekuensi tindakan yang diusulkan Misalnya pada kasus wanita
yang mengidap kanker payudara dan harus dilakukan pengangkatan
payudara.

11
1
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sebagai perawat selalu dihadapkan dengan masalah-m~alah yang


berhubungan dengan etik. Oleh karena itu etik menjadi sangat penting
untuk dipahami oleh individu perawat sendiri. Etik merupakan perilaku
dan dalam skala yang lebih luas, etik merupakan perilaku dan dalam
skala yang lebih luas, etik merupakan sikap yang menuntun perawat
dalam bertindak sebagai anggota profesi.

Keperawatan adalah suatu profesi yang mempunyai keterampilan


khusus yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan.
Pelayanan dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan demi
kepentingan pasienlklien serta masyarakat profesi. Keperawatan
mempunyai otonomi dalam mengatur dirinya sendiri, dan salah satu ciri
khasnya adalah patuh terhadap kode etik.

Sebagai seorang profesional, perawat akan mengemban tanggung


gugat untuk membuat keputusan dan mengambil langkah-langkah
tentang asuhan keperawatan yang diberikan. Perawat juga bekerja
diberbagai tatanan dan mengemban berbagai peran yang membutuhkan
interaksi bukan saja dengan pasien, keluarga dan masyarakat tetapi juga
dengan tim kesehatan lainnya.

Pernyataan kode etik perawat dibuat untuk membantu dalam


pembuatan standar dan merupakan pedoman dalam pelaksanaan tugas.
Kewajiban dan tanggung jawab perawat profesional. Kode etik ciri
mutlak dari suatu profesi yang memberi makna bagi pengaturan profesi
itu sendiri meliputi bentuk pertanggung jawaban dan kepercayaan yang
diberikan oleh masyarakat.
11
2
DAFTAR PUSTAKA

11
3

Anda mungkin juga menyukai