Kel - 6 Sejarah Pertumbuhan Fiqih
Kel - 6 Sejarah Pertumbuhan Fiqih
Kel - 6 Sejarah Pertumbuhan Fiqih
Oleh: Mohammad Zidan Tsurya Mahiya; Andri Pratama; Ahmad Khaza Wajhal Ula
Pendahuluan
Dalam Islam, “fiqh” mengacu secara khusus pada hukum yang mengatur aspek
kehidupan manusia, termasuk kehidupan pribadi dan sosial, serta hubungan manusia dengan
Allah SWT. Sebagai umat Islam, kita harus menyadari evolusi fiqih dari waktu ke waktu.
Dari zaman kuno hingga sekarang, ekspansi ekonomi terjadi bersamaan dengan fiqih. Pada
masa itu, tidak hanya jumlah umat Islam yang meningkat, tetapi juga perekonomian.
Akibatnya, penting untuk mengikuti pertumbuhan ekonomi secara berkala.
Pembahasan
Di bawah arahan Nabi Muhammad SAW, perkembangan ilmu fiqih dimulai. Bidang ilmu
hukum telah berkembang pada saat itu. Para sahabat Abu Bakar As-Shidiq, Umar bin Khattab,
Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib memimpin pengembangan ilmu fiqih. Para imam
tabiin, tabiit, dan madzhab melanjutkan tradisi ini setelah para sahabat pergi. Pada artikel ini,
kita berbicara tentang pertumbuhan ekonomi selain fiqih. Alhasil, kami membagi
perkembangan sistem ekonomi dan sejarah fiqih menjadi empat periode: masa para sahabat
Nabi Muhammad, masa para tabi'in, dan masa para imam madzhab.
1
Unknown, “Coretan Pena Santri.”
Pertanyaan tentang tahun kelahirannya. Dalam kitab Thahabat fuqaha, Al-yafi'i
mengklaim bahwa Imam Malik lahir pada tahun 94 hijriyah. Imam Maliki
merencanakan kitab Al Muwaththa', dan dalam perencanaannya beliau membutuhkan
waktu 40 tahun, selama 40 tahun tersebut beliau memperlihatkan 70 syariat Islam di
Madinah.
Imam Malik meriwayatkan hadis dari Nu'main al Mujmir, Zaib bin Aslam, Nafi',
Syarik bin Abdullah, az Zuhry, Abi az Ziyad, Sa'id al Maqburi, dan Humaid ath Thawil.
Murid terakhirnya adalah Hudzafah as Sahmi al Ansari. Dia menerima hadits dari 900
guru, 300 dari tabi
4. Mazhab Imam Ahmad
Ahmad bin Ahmad bin Muhammad bin Hanbal ash-Syaibani nama lengkapnya,
namun lebih sering disebut dengan Imam Ahmad. Ia lahir di Bagdad, Irak, pada tahun
164 H/780 M, ibu kota Kekhalifahan Abbasiyah. Saat itu, Bagdad merupakan pusat
peradaban di seluruh dunia, tempat para ahli di bidangnya berkumpul untuk belajar atau
mengajarkan hal-hal baru. Dengan iklim keluarga yang memiliki kebiasaan menjadi
orang besar, kemudian hidup di titik fokus kemajuan dunia, tentunya menyebabkan dia
memiliki iklim yang sangat menarik dan peluang yang luar biasa untuk menjadi orang
besar pula.
Kondisi Ekonomi
Selama masa pertumbuhan ekonomi ini, kemajuan yang signifikan telah dibuat.
Walaupun pada saat ini banyak terjadi perbedaan pendapat yang tidak menimbulkan
perpecahan, karena dalam Islam perbedaan itu harus dihormati, inilah yang mendorong Islam
maju. Peran ekonomi dimainkan oleh imam pertama dari empat madzhab, Abu Hanifah, yang
bertanggung jawab atas penciptaan tokoh terkenal dan buku referensi utama ekonomi Islam,
Abu Yusuf, dan mahakaryanya, "Kitab al-Kharraj .”
Pada masa Imam Malik, khususnya dengan kitab Ibnu Rusyd, khususnya bab jual beli.
Juga pada masa Imam Syafi, ketika ia menulis buku berjudul "al-rutbah fi thalab al-hisbah".
Yang terakhir muncul pada masa imam madzhab Hanbali dan dikenal sebagai "al-istikhraj li
ahkam al-kharraj".
PENUTUP
Seiring berjalannya waktu, fikih tumbuh dalam kompleksitas. Ekspansi ekonomi juga
mengiringi ekspansi ini. memiliki dampak yang signifikan terhadap ekonomi dan fikih di setiap
era. Selain itu, setiap era memiliki karakteristik yang menonjolkan perbedaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta, 2004.