Askep Rohman RPK
Askep Rohman RPK
Askep Rohman RPK
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. H Tanggal Pengkajian : 03 Maret 2022
Umur : 38 Tahun RM No. : 011XXX
Kekerasan seksual
Penolakan
Tindakan criminal
Jelaskan No.1,2,3 :
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : 120/80 mmHg N : 80 x/m S : 36,5°C P : 20 x/menit
2. Ukur : TB : 166 cm BB : 55 Kg
3. Keluhan fisik Ya √ Tidak
Jelaskan : Klien tidak ada keluhan
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Jelaskan :
Keterangan :
: laki-laki : klien
2. Konsep diri :
e. Harga diri : Klien berhubungan baik dengan keluarga dirumahnya dan dihargai
sebagai seorang anak dan keluarga besarnya
3. Hubungan Sosial :
a. Orang yang berarti : Klien mengatakan orang tua adalah orang yang berarti dalam
hidupnya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Klien mengatakan tidak pernah terlibat
dalam kelompok masyarakat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien mengatakan tidak ada hambatan
dalam berhubungan dengan orang lain.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
4. Spiritual :
a. Nilai dan keyakinan : Klien beragama katolik dan meyakini bahwa sakitnya pada saat ini
adalah ujian dari Tuhan.
b. Kegiatan ibadah : Klien berharap dapat melakukan ibadah untuk menghadap tuhan.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Jelaskan : klien tampak lesu kadang tegang dengan suara nada tinggi
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
4. Alam Perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira
berlebihan
Jelaskan : Klien saat ini tampak tenang
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan :
Klien merasa sedih karena ingin cepat pulang
Jelaskan :
- Kontak mata klien bagus selama wawancara
- Klien tampak bersahabat dengan perawat
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
7. Persepsi
Halusinasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
8. Proses Pikir
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Jelaskan : Klien saat ini tidak merasa curiga terhadap orang lain
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Jelaskan : Klien tidak mengingkari penyakit yang diderita, klien mengetahui bahwa sedang
sakit dan dirawat di Rumah Sakit Jiwa
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Bantuan total
√
5. Istirahat dan tidur
6. Penggunaan obat
√ Bantuan minimal Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan √
Sistem pendukung
√
√
Menjaga kerapihan rumah
Mencuci pakaian √
Pengaturan keuangan √
Transportasi √
Lain-lain √
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Lainnya….. Lainnya…..
√ Masalah dengan pekerjaan, spesifik : Klien mengatakan tidak bekerja hanya bantu-
bantu di rumah.
Koping Obat-Obatan
Lainnya : Klien mengatakan mengetahui bagaimana cara penanganan dan cara merawat
penyakit yang di derita saat ini dengan minum obat
Perawat
Perawat,
Rohman
NIM. 211133032
ANALISA DATA
Causa: Halusinasi
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
N
o Diagnosa Keperawatan Tujuan dan kriteria Hasil Intervensi
Dx
1. Risiko Perilaku Kekerasan Setelah dilakukan asuhan Manajemen Pengendalian
keperawatan diharapkan kontrol Marah
diri meningkat dengan kriteria Observasi
hasil : Identifikasi penyebab
1. Verbalisasi ancaman kepada kemarahan
orang lain menurun Identifikasi harapan
2. Verbalisasi umpatan menurun perilaku terhadap ekspresi
3. Perilaku menyerang menurun kemarahan dan lakukan
4. Perilaku melukai diri sendiri tindakan sebelum agrsif
menurun Monitor potensi agresi
5. Perilaku agresif atau amuk tidak konstruktif
menurun Terapeutik
6. Suara keras menurun Gunakan pendekatan yang
tenang dan meyakinkan
Fasilitasi
mengekspresikan marah
secara adaptif
Cegah kerusakan fisik
akibat ekspresi marah
Cegah aktivitas pemicu
agresi
Dukung menerapkan
strategi pengendalian
marah dan ekspresi
amarah adaptif
Edukasi
Jelaskan makna, fungsi
marah dan respon marah
Anjurkan meminta
bantuan perawat selama
ketegangan meningkat
Ajarkan strategi untuk
mencegah ekspresi marah
secara maladaptif
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/ PARAF&
Tanggal/ IMPLEMENTASI EVALUASI NAMA JELAS
Waktu PERAWAT
02/03/20 1. Mengidentifikasi penyebab marah S:
22
R/ Pasien mengatakan kadang - Pasien mengatakan
Rabu
14.20 marah-marah dengan suara keras kadang marah-marah
tidak suka saat di senggol dengan suara keras tidak
temannya, jika temannya ribut di suka saat di senggol
malam hari waktu beristirahat temannya, jika temannya
pasien mengatakan dirinya emosi ribut di malam hari
dengan menunjuk – nunjuk rasa waktu beristirahat pasien
ingin menonjok temannya mengatakan dirinya
14.40 2. Identifikasi harapan perilaku emosi dengan menunjuk
terhadap ekspresi kemarahan dan – nunjuk rasa ingin
lakukan tindakan sebelum agrsif menonjok temannya
R/ pasien mengatakan harapan - Pasien mengatakan
ketika setelah meluapkan mampu mengontrol
marahnya klien bisa tenang marah dengan latihan
15.00 3. Memonitor potensi agresi tidak nafas dalam
konstruktif
R/ pasien dapat mencederai O:
dirinya sendiri serta orang lain - Pasien tampak duduk
15.15
4. Menggunakan pendekatan yang tenang
tenang dan meyakinkan - Pasien kooperatif
R/ pasien tampak percaya dengan - Pasien mampu
perawat melakukan cara
15.30
5. Fasilitasi mengekspresikan marah mengontrol marah
secara adaptif dengan latihan nafas
R/ klien diajarkan dalam
mengekpresikan marah dengan - Pasien tampak berbicara
Tarik nafas dalam dengan nada tinggi
6. Mencegah kerusakan fisik akibat
15.45 ekpresi marah A:
R/ pasien tampak diam dan Masalah Risiko perilaku
tenang kekerasan teratasi sebagian
7. Mencegah aktivitas pemicu nyeri
16.00 R/ pasien kooperatif P: Intervensi dilanjutkan
8. Mendukung menerapkan strtaegi Kontrak waktu untuk
16.15 pengendalian marah dan ekpresi melanjutkan intervensi
secara adapitf Identifikasi penyebab
R/ klien mengikuti perawat kemarahan
dengan belajar Tarik nafas dalam Identifikasi harapan
9. Jelaskan makna, fungsi marah perilaku terhadap
dan respon marah ekspresi kemarahan dan
16.35
R/ pasien kooperatif dengan lakukan tindakan
mendengarkan sebelum agrsif
10. Menganjurkan meminta bantuan Monitor potensi agresi
perawat selama ketegangan tidak konstruktif
17.00
meningkat Gunakan pendekatan
R/ Pasien mengatakan kadang yang tenang dan
marah-marah dengan suara keras meyakinkan
tidak suka saat di senggol Fasilitasi
temannya, jika temannya ribut di mengekspresikan marah
malam hari waktu beristirahat secara adaptif
pasien mengatakan dirinya emosi Cegah kerusakan fisik
dengan menunjuk – nunjuk rasa akibat ekspresi marah
ingin menonjok temannya Cegah aktivitas pemicu
11. Mengajarkan strategi untuk agresi
17.15 mencegah marah secara Dukung menerapkan
maladaptif strategi pengendalian
R/ membantu pasien mengontrol marah dan ekspresi
marah dengan menghindari orang amarah adaptif
lain yang tidak disukainya Anjurkan meminta
bantuan perawat selama
ketegangan meningkat
Ajarkan strategi untuk
mencegah ekspresi
marah secara maladaptif
03-03- 1. Mengidentifikasi penyebab marah S:
2022
R/ Pasien mengatakan kadang - Pasien mengatakan
Kamis
14.20 marah-marah dengan suara keras kadang marah-marah
tidak suka saat di senggol dengan suara keras tidak
temannya, jika temannya ribut di suka saat di senggol
malam hari waktu beristirahat temannya, jika temannya
pasien mengatakan dirinya emosi ribut di malam hari
dengan menunjuk – nunjuk rasa waktu beristirahat pasien
ingin menonjok temannya mengatakan dirinya
2. Identifikasi harapan perilaku emosi dengan menunjuk
14.40 terhadap ekspresi kemarahan dan – nunjuk rasa ingin
lakukan tindakan sebelum agrsif menonjok temannya
R/ pasien mengatakan harapan - Pasien mengatakan
ketika setelah meluapkan mampu mengontrol
marahnya klien bisa tenang marah dengan latihan
3. Memonitor potensi agresi tidak nafas dalam dan
15.00 konstruktif memukul bantal atau
R/ pasien dapat mencederai Kasur
dirinya sendiri serta orang lain
4. Menggunakan pendekatan yang O:
15.15 tenang dan meyakinkan - Pasien tampak duduk
R/ pasien tampak prcaya dengan tenang
perawat - Pasien kooperatif
5. Fasilitasi mengekspresikan marah - Pasien mampu
15.30 secara adaptif melakukan cara
R/ klien diajarkan mengontrol marah
mengekpresikan marah dengan dengan memukul bantal
memukul bantal atau kasur atau kasur
6. Mencegah kerusakan fisik akibat - Pasien tampak berbicara
ekpresi marah dengan nada tinggi
R/ pasien tampak diam dan
15.45
tenang A:
7. Mencegah aktivitas pemicu nyeri Masalah Risiko perilaku
R/ pasien kooperatif kekerasan teratasi sebagian
8. Mendukung menerapkan strtaegi P: Intervensi dilanjutkan
16.00
pengendalian marah dan ekpresi Kontrak waktu untuk
secara adapitf melanjutkan intervensi
16.15
R/ klien mengikuti perawat Identifikasi penyebab
dengan belajar memukul bantal kemarahan
atau kasur Identifikasi harapan
9. Menganjurkan meminta bantuan perilaku terhadap
perawat selama ketegangan ekspresi kemarahan dan
meningkat lakukan tindakan
R/ Pasien mengatakan kadang sebelum agrsif
16.35
marah-marah dengan suara keras Monitor potensi agresi
tidak suka saat di senggol tidak konstruktif
temannya, jika temannya ribut di Gunakan pendekatan
malam hari waktu beristirahat yang tenang dan
pasien mengatakan dirinya emosi meyakinkan
dengan menunjuk – nunjuk rasa Fasilitasi
ingin menonjok temannya mengekspresikan marah
10. Mengajarkan strategi untuk secara adaptif
mencegah marah secara Cegah kerusakan fisik
maladaptif akibat ekspresi marah
17.00 R/ membantu pasien mengontrol Cegah aktivitas pemicu
marah dengan menghindari orang agresi
lain yang tidak disukainya Dukung menerapkan
strategi pengendalian
marah dan ekspresi
amarah adaptif
Anjurkan meminta
bantuan perawat selama
ketegangan meningkat
Ajarkan strategi untuk
mencegah ekspresi
marah secara maladaptif
03-03- 1. Mengidentifikasi penyebab marah S:
2022
R/ Pasien mengatakan kadang - Pasien mengatakan
Jum’at
14.20 marah-marah dengan suara keras kadang marah-marah
tidak suka saat di senggol dengan suara keras tidak
temannya, jika temannya ribut di suka saat di senggol
malam hari waktu beristirahat temannya, jika temannya
pasien mengatakan dirinya emosi ribut di malam hari
dengan menunjuk – nunjuk rasa waktu beristirahat pasien
ingin menonjok temannya mengatakan dirinya
2. Identifikasi harapan perilaku emosi dengan menunjuk
14.40 terhadap ekspresi kemarahan dan – nunjuk rasa ingin
lakukan tindakan sebelum agrsif menonjok temannya
R/ pasien mengatakan harapan - Pasien mengatakan
ketika setelah meluapkan mampu mengontrol
marahnya klien bisa tenang marah dengan latihan
3. Memonitor potensi agresi tidak nafas dalam dan
15.00 konstruktif memukul bantal atau
R/ pasien dapat mencederai Kasur, meminta dengan
dirinya sendiri serta orang lain baik menolak dengan
4. Menggunakan pendekatan yang baik
15.15
tenang dan meyakinkan
R/ pasien tampak percaya dengan O:
perawat - Pasien tampak duduk
5. Fasilitasi mengekspresikan marah tenang
15.30
secara adaptif - Pasien kooperatif
R/ klien diajarkan - Pasien mampu
mengekpresikan marah dengan melakukan cara
meminta dengan baik, menolak mengontrol meminta
dengan baik dengan baik menolak
6. Mencegah kerusakan fisik akibat dengan baik
15.45 ekpresi marah - Pasien tampak berbicara
R/ pasien tampak diam dan dengan nada tinggi
tenang
7. Mencegah aktivitas pemicu nyeri A:
16.00 R/ pasien kooperatif Masalah Risiko perilaku
8. Mendukung menerapkan strtaegi kekerasan teratasi sebagian
16.15 pengendalian marah dan ekpresi P: Intervensi dilanjutkan
secara adapitf Kontrak waktu untuk
R/ klien mengikuti perawat melanjutkan intervensi
mengekpresikan marah dengan Identifikasi penyebab
meminta dengan baik, menolak kemarahan
16.35
dengan baik Identifikasi harapan
9. Menganjurkan meminta bantuan perilaku terhadap
perawat selama ketegangan ekspresi kemarahan dan
meningkat lakukan tindakan
R/ Pasien mengatakan kadang sebelum agrsif
17.00
marah-marah dengan suara keras Monitor potensi agresi
tidak suka saat di senggol tidak konstruktif
temannya, jika temannya ribut di Gunakan pendekatan
malam hari waktu beristirahat yang tenang dan
pasien mengatakan dirinya emosi meyakinkan
dengan menunjuk – nunjuk rasa Fasilitasi
ingin menonjok temannya mengekspresikan marah
10. Mengajarkan strategi untuk secara adaptif
mencegah marah secara Cegah kerusakan fisik
maladaptif akibat ekspresi marah
17.15 R/ membantu pasien mengontrol Cegah aktivitas pemicu
marah dengan menghindari orang agresi
lain yang tidak disukainya Dukung menerapkan
strategi pengendalian
marah dan ekspresi
amarah adaptif
Anjurkan meminta
bantuan perawat selama
ketegangan meningkat
Ajarkan strategi untuk
mencegah ekspresi
marah secara maladaptif
04-03- 1. Mengidentifikasi penyebab marah S:
2022
R/ Pasien mengatakan kadang - Pasien mengatakan
Sabtu
07.30 marah-marah dengan suara keras kadang marah-marah
tidak suka saat di senggol dengan suara keras tidak
temannya, jika temannya ribut di suka saat di senggol
malam hari waktu beristirahat temannya, jika temannya
pasien mengatakan dirinya emosi ribut di malam hari
dengan menunjuk – nunjuk rasa waktu beristirahat pasien
ingin menonjok temannya mengatakan dirinya
2. Identifikasi harapan perilaku emosi dengan menunjuk
terhadap ekspresi kemarahan dan – nunjuk rasa ingin
07.50
lakukan tindakan sebelum agrsif menonjok temannya
R/ pasien mengatakan harapan - Pasien mengatakan
ketika setelah meluapkan mampu mengontrol
marahnya klien bisa tenang marah dengan latihan
3. Memonitor potensi agresi tidak nafas dalam dan
konstruktif memukul bantal atau
08.10
R/ pasien dapat mencederai Kasur, meminta dengan
dirinya sendiri serta orang lain baik menolak dengan
4. Menggunakan pendekatan yang baik, berdoa
tenang dan meyakinkan
08.30
R/ pasien tampak percaya dengan O:
perawat - Pasien tampak duduk
5. Fasilitasi mengekspresikan marah tenang
secara adaptif - Pasien kooperatif
R/ klien diajarkan - Pasien mampu
08.50 mengekpresikan marah dengan melakukan cara
berdoa mengontrol dengan
6. Mencegah kerusakan fisik akibat berdoa
ekpresi marah - Pasien tampak berbicara
R/ pasien tampak diam dan dengan nada tinggi
09.00
tenang
7. Mencegah aktivitas pemicu nyeri A:
R/ pasien kooperatif Masalah Risiko perilaku
8. Mendukung menerapkan strtaegi kekerasan teratasi sebagian
pengendalian marah dan ekpresi P: Intervensi dilanjutkan
09.20
secara adapitf Kontrak waktu untuk
09.35
R/ klien mengikuti perawat melanjutkan intervensi
mengekpresikan marah dengan Identifikasi penyebab
berdoa kemarahan
9. Menganjurkan meminta bantuan Identifikasi harapan
perawat selama ketegangan perilaku terhadap
meningkat ekspresi kemarahan dan
R/ Pasien mengatakan kadang lakukan tindakan
09.50 marah-marah dengan suara keras sebelum agrsif
tidak suka saat di senggol Monitor potensi agresi
temannya, jika temannya ribut di tidak konstruktif
malam hari waktu beristirahat Gunakan pendekatan
pasien mengatakan dirinya emosi yang tenang dan
dengan menunjuk – nunjuk rasa meyakinkan
ingin menonjok temannya Fasilitasi
10. Mengajarkan strategi untuk mengekspresikan marah
mencegah marah secara secara adaptif
maladaptif Cegah kerusakan fisik
R/ membantu pasien mengontrol akibat ekspresi marah
10.15
marah dengan menghindari orang Cegah aktivitas pemicu
lain yang tidak disukainya agresi
Dukung menerapkan
strategi pengendalian
marah dan ekspresi
amarah adaptif
Anjurkan meminta
bantuan perawat selama
ketegangan meningkat
Ajarkan strategi untuk
mencegah ekspresi
marah secara maladaptif