Full Text

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 207

SKRIPSI

KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PENANAMAN MODAL


DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA MAKASSAR

Oleh :

HASNAWATI

Nomor Induk Mahasiswa : 105611108916

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021
SKRIPSI

KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PENANAMAN MODAL

DAN PELAYANAN TERPADU SATU KOTA MAKSSAR

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun dan Diajukan Oleh :

HASNAWATI

Nomor Induk Mahasiswa : 105611108916

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

i
ii
iii
HALAMAN PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Hasnawati

Nomor Induk Mahasiswa : 105611108916

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa benar Skripsi ini adalah karya saya sendiri dan bukan hasil

plagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila

di kemudian hari pemyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi

akademik sesuai aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 06 Januari 2021

Yang Menyatakan,

Hasnawati

iv
ABSTRAK

Hasnawati, Abdi, Sitti Rahmawati Arfah. Kinerja Pegawai Pada Kantor


Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Makassar.
Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu kegiatan, program kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan, misi
dan visi organisasi, Kinerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
seberapa banyak mereka mempengaruhi kemajuan organisasi. Semakin tinggi atau
semakin baik kinerja pegawai maka tujuan organisasi semakin mudah di capai,
begitu pula sebaliknya yang terjadi apabila kinerja pegawai rendah atau tidak baik
maka kegiatan yang telah direncanakan tidak dapat berjalan dengan baik dan
organisasi sulit untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Kinerja Pegawai Pada Dinas
Penanaman modal dan pelayanan satu pintu kota Makassar. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dimana teknik pengumpulan data yang digunakan
yaitu wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dalam
penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Teknik
pengabsahan data dalam penelitian ini Tringulasi sumber, Tringulasi Teknik, dan
Tringulasi Waktu.
Hasil penelitian ini dapat di ketahui bahwa Kinerja Pegawai Pada kantor
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu pintu Kota Makassar. (1)
kualitas kerja dikatakan cukup baik pegawai di DPMPTS tidak mempermasalhkan
latar belakang pendidikan dengan bidang kerjanya.(2) ketepatan waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan di DPMPTS bisa dikatakan cukup baik jika di lihat dari
jumlah perizinan dan non perizinan yang diterbitkan sesuai standar oprasional
(SOP). (3) Inisiatif untuk memajukan organisasi tentunya setiap pegawai punya
ide-ide kreatif namun ide tersebut kadang hanya di tampung oleh dinas namun ada
juga yang dilaksanakan, namun disesuaikan juga dengan modal yang dimiliki oleh
dinas, jika dilihat dari perencanann tujuan DMPTS ada 9 target yang ingin di
capai di DPMPTS semua target sudah terealisasi. (4) kemampuan, baik PNS
maupun Non PNS sudah memahami dan mampu melaksanakan pekerjaanya
sendiri sesuai dengan tupoksinya serta bidang kerja masing-masing. (5)
komunikasi yang dilakukan pimpinan dan karyawan dapat berlangsung secara
informal dan nonformal yakni tidak terkait dengan jabatan, pegawai dalam
meberikan keterbukaan atau kejelasan informasi serta kejelasan prosedur
pelayanan sudah baik karena dinas sudah menyediakan layanan online, jadi
penggun layanan dapat melakukan registrasi pendaftaran online pada website
tersebut.

Kata Kunci: kinerja pegawai

v
KATA PENGANTAR

“Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh” Segala puji syukur,


penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, sang pencipta yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Kinerja Pegawai Pada Kantor Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar”.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud


tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat :

1. Kedua Orang Tua tercinta Bapak Tahir dan Ibu Sitti Halija yang telah
mendidik mengarahkan, senantiasa mendokan dan memberikan pengorbanan
yang tak ternilai, serta kepada segenap Keluarga Besar Tercinta yang
senantiasa memberikan semangat dan spirit bantuan baik bentuk moral
maupun materil.
2. Kepada Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar beserta jajarannya.
3. Ibu Dr. Ihyani Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Nasrul Haq, S.Sos., MPA selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Makassar dan Ibu Nurbiah Tahir
5. Bapak Dr. Abdi, M. Pd selaku pembimbing I dan Ibu Sitti Rahmawati Arfah,
S. Sos., M. Si selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya
membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat di
selesaikan.
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen baik Pengajar atau Asistennya, seluruh Staff
Pegawai diruang lingkup Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politk Universitas
Muhammadiyah Makassar.

vi
7. Seluruh Pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kota Makassar dan seluruh Informan yang telah membantu
dan memberikan arahan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.
8. Para Jametku (Cindy, Mega, Indah, Epa, Piang, dan Agus) terima kasih
karena sudah menjadi teman yang tidak pernah absen dalam suka dan duka
penulis. Menjadi salah satu penyemangat penulis termasuk dalam
mengerjakan skripsi ini.
9. Saudara-seperjuangan Angkatan Ilmu Administrasi Negara Federasi 2016
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
sebagai rekan-rekan seperjuangan dalam memperjuangkan Toga.
10. Serta yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan doa
dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat
memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Makassar, 06 Januari 2021

Hasnawati

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i


HALAMAN PENERIMAAN TIM ...................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN AKHIR ................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. iv
ABSTRAK ..............................................................................................................v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ivi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................6
D. Manfaat Penelitian ..........................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................8
A. Penelitian Terdahulu .......................................................................................8
B. Konsep Kinerja .............................................................................................10
1. Pengertian Kinerja ....................................................................................10
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja ............................................12
3. Indikator Kinerja .......................................................................................13
C. Konsep Pegawai............................................................................................15
1. Pengertian Pegawai ...................................................................................15
2. Pengertian Pegawai Negeri Sipil ..............................................................16
D. Konsep Pelayanan Publik .............................................................................17
1. Pengertian Pelayanan Publik ....................................................................17
E. Kerangka Pikir ..............................................................................................19
F. Fokus Penelitian............................................................................................20
G. Deskripsi fokus penelitian ............................................................................21
BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................26
A. Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................................26
B. Jenis dan Tipe Penelitian ..............................................................................26

viii
C. Informan .......................................................................................................27
D. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................................28
E. Teknik Analisis Data ....................................................................................30
F. Teknik Pengabsahan Data.............................................................................31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................33
A. Lokasi Penelitian ..........................................................................................33
1. Letak Geografis Kota Makassar ...............................................................33
2. Gambaran Umum Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Makassar ..35
B. Hasil Penelitian .............................................................................................68
C. Pembahasan ..................................................................................................95
BAB V PENUTUP ..............................................................................................112
A. Kesimpulan .................................................................................................112
B. Saran ...........................................................................................................114
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................115
LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Informan penelitian ....................................................................... 28

Tabel 4.1 Jumlah ASN dan Tenaga Kontrak ................................................. 39

Tabel 4.2 Klasifikasi Tingkat Pangkat/Golongan Pegawai............................ 40

Tabel 4.3 Rincian Aset yang Dikelola ........................................................... 41

Tabel 4.4 Daftar Perizinan dan Waktu Penyelesaian ..................................... 42

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir………………………………………………. 20

Gambar 4.1 Peta Administrasi Wilayah Kota Makassar .................................. 33

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Semakin ketatnya tingkat persaingan sumber daya manusia, baik dalam

bisnis maupun dalam organisasi mengakibatkan organisasi dihadapkan pada

tantangan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup. Keberhasilan

suatu perusahaan atau organisasi ini dipengaruhi oleh kinerja pegawai atau

hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melakukan tugas sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan atau organisasi. Dalam

hal ini aparatur Negara sebagai pelayanan masyarakat semakin di tuntut dalam

hal bekerja, terutama dalam hal pemberian pelayanan sebaik-baiknya kepada

mayarakat. Untuk menunjang kualitas kinerja pegawai yang akan diberikan

kepada masyarakat tentunya harus membutuhkan kompetensi yang baik juga

untuk mendorong para pegawai agar memberikan kemampuan mereka

melayani masyarakat.

Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan

suatu kegiatan, program kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan, misi

dan visi organisasi, Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia dalam

Pasolong (2010:197).

Kinerja yaitu gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan dalam sebuah organisasi. Kinerja merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi seberapa banyak mereka mempengaruhi kemajuan organisasi.

Semakin tinggi atau semakin baik kinerja pegawai maka tujuan

1
2

organisasi semakin mudah di capai, begitu pula sebaliknya yang terjadi apabila

kinerja pegawai rendah atau tidak baik maka kegiatan yang telah direncanakan

tidak dapat berjalan dengan baik dan organisasi sulit untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan

Selanjutnya, pegawai merupakan sumber daya yang sangat penting

karena pegawai merupakan salah satu unsur untuk aparatur secara

kelembagaan menjadi bagian dari manajemen pemerintahan untuk

menyelenggarakan tugas pokok dan fungsinya dalam pemerintahan,

pembangunan, dan pelayanan masyarakat. Pelayanan kepada masyarakat oleh

pemerintah disegala bidang merupakan tugas pokok dan kini menjadi tuntutan

yang harus ditingkatkan segera ke arah yang lebih baik dan memberikan

kepuasan kepada pihak yang lain, tidak hanya itu pegawai berkepentingan

dalam merencankan dan mengembangkan karirnya. Dengan dijalankannya

secara efektif pelaksanaan tugas pegawai dalam memberikan pelayanan dan

berkomunikasi dengan masyarakat maka masyarakat benar-benar terlayani

secara baik dan permasalahan yang ada dapat terselesaikan.

Undang-undang Nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik

disebutkan bahwa standar pelayanan adalah tolak ukur yang dipergunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas

pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat

dalam rangka pelayanan yang berkualitas,cepat,mudah terjangkau dan terukur.

Berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mempertahankan

kesuksesannya diawali dari mengelola sumber daya manusia, khususnya upaya


3

meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja pegawai. Hal itu mengacu pada

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Maksud

dan tujuan aturan tersebut agar organisasi dapat mengarahkan dan

mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh pegawai sehingga

pegawai mampu bekerja secara optimal.

Selanjutnya, pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik

dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya

merupakan tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah pusat

maupun daerah dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat

maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Salah satu upaya pemerintah dalam rangka perbaikan dalam pelayanan adalah

dengan dirterbitkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138 Tahun

2017 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

Peraturan Menteri Dalam Negeri tersebut pada intinya mewajibkan pemerintah

daerah melakukan kegiatan antara lain: Peraturan Menteri ini dimaksudkan

sebagai pedoman dalam penyelenggaraan PTSP Daerah. Penyelenggaraan

PTSP Daerah bertujuan: a. meningkatkan kualitas PTSP, mewujudkan

perlindungan dan kepastian hukum kepada masyarakat; b. memberikan akses

yang lebih luas kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan prima; dan c.

meningkatkan kemudahan berusaha dan daya saing daerah.

Sasaran penyelenggaraan PTSP Daerah yaitu terwujudnya PTSP yang

cepat, mudah, transparan, pasti, sederhana, terjangkau, profesional,


4

berintegritas, dan meningkatkan hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan

Perizinan dan Nonperizinan

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpdu Satu Pintu Kota

Makassar merupakan salah satu perangkat pemerintah daerah di kota Makassar

yang menerapkan sistem pelayanan satu pintu. DPMPTP Kota Makassar

sebagai instansi yang khusus bertugas memberikan pelayanan mengenai

perizinan yang langsung bersinggungan kepada masyarakat, pada dasarnya

dapat dikatakan sebagai terobosan baru atau inovasi manajemen pemerintah

daerah yang diharapkan mampu memberikan pelayanan publik yang

berkualitas sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat.

Pembentukan DPMPTSP Kota Makassar sebagai wujud nyata komitmen

kota Makassar dalam memberikan pelayanan yang lebih baik dan memberikan

pelayanan secara terpadu sehingga memudahkan masyarakat dan dunia usaha

dalam memperoleh perizinan. Salah satu bentuk pelayanan umum kepada

masyarakat itu adalah pelayanan prima di bidang perizinan, yang dimaksud

pelayanan perizinan yang prima adalah pelayanan terpadu satu pintu yang

dapat mencerminkan suatu bentuk pelayanan yang memenuhi prinsip

pelayanan yang jelas, sederhana, pasti, aman, efektif, efisien, transparan,

akunta-bel, partisipatif, ekonomis, adil, dan merata.

Berdasarkan informasi yang didapat melalui media online (berita Kota

Makassar). Ombudsman Kota Makasar menerima pengaduan terkait pelayanan

publik sepanjang 2019. Di antaranya ada yang terkait penerbitan izin

mendirikan bangunan. Aduan terkait pengurusan IMB (izin mendirikan


5

bangunan) di kota Makassar, yakni adanya indikasi penundaan yang berlarut-

larut dan dilakukan oleh oknum pejabat tertentu untuk menerbitkan IMB.

Selain itu berdasarkan hasil obervasi awal yang dilakukan pada kantor

Dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu kota Makassar,

khususnya pelayanan publik di bidang perizinan dan masih dirasakan belum

sesuai dengan yang diharapkan masyarakat. Pengguna layanan harus

menunggu sampai dengan 1 bulan lebih hingga terbitnya izin IMB tersebut.

Sesuai dengan Peraturan Walikota Makassar Nomor 27 Tahun 2017

Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu pitu Kota

Makassar, disebutkan dalam pasal 2 pelayanan terpadu satu pintu bertujuan: 1)

memperpendek proses pelayanan, 2) mewujudkan proses pelayanan yang

cepat, mudah, murah, transparan, pasti, dan terjangkau, 3) mendekatkan dan

memberikan pelayanan yang lebih luas kepada masyarakat. sampai saat ini

belum dilakukan dengan maksimal oleh instansi tersebut, seperti pada

pelayanan yang ada di kantor Dinas Penanaman Modal dan pelayana terpadu

Satu Pintu Kota Makassar yang diberikan kepada masyarakat belum

memuaskan. Masih ada yang harus dibenahi agar masyarakat lebih

mendapatkan kepuasan. Hal ini masih tampak dengan adanya permasalahan

yang terjadi.

Mengacu pada fenomena tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengkaji

kinerja pegawai pada Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pitu Kota Makassar, Penulis menggunakan teori Mitchel dalam


6

(Sedarmayanti 2011:51) untuk mengukur kinerja pegawai Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Satu Pintu, dengan menggunakan unsur yang meliputi,

Kualitas kerja, Ketepatan waktu, inisiatif, kemampuan, dan komunikasi

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut. Maka penulis akan

melakukan penelitian dengan judul “Kinerja Pegawai Pada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Kota Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uarian latar belakang diatas maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah “Bagaimana Kinerja Pegawai Pada Dinas Penanaman

modal dan Pelayanan Satu Pintu Kota Makassar.”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Kinerja Pegawai Pada

Dinas Penanaman modal dan pelayanan satu pintu kota Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan, maka tujuan

penelitian ini, adalah:

1. Manfaat akademis

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis

terutama yang berkaitan dengan teori tentang kinerja yang di ajarkan di

bidang ilmu Administrasi negara dan sebagai bahan referensi bagi mereka
7

yang berkeinginan untuk melakukan penelitian lanjutan pada bidang yang

sama.

2. Manfaat praktis

Dalam penelitian ini berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan

dan dijadikan sebagai sumbang saran dan masukan khususnya Pada Kantor

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu Pintu kota Makassar.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penulis akan melakukan penelitian yang berjudul: “Kinerja Pegawai pada

Kantor Dinas Penanaman Modal dan pelayanan Satu Pintu Kota Makassar”.

Sebagai bahan pertimbangan maka penulis mencantumkan beberapa referensi

dalam penulisan jurnal yang terdapat di bawah ini.

Adapun penelitian terdahulu yang membahas mengenai kinerja pegawai

antara lain:

Pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Nur Khodijah (2019)

dengan judul “Analisis Kinerja Pegawai Dinas Penanamana Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Pekanbaru”. Hasil dari

penelitian kinerja pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu (DPMPTSP) kota Pekanbaru belum memuaskan atau belum

maksimal, dengan alasan masih banyak terdapat berbagai faktor penghambat

mulai dari minimnya alat transportasi dari dinas untuk pengecekan lokasi

perizinan, kurangnya kinerja para pegawai serta berbagai kesalahan yang

dilakukan masyarakat yang mempengaruhi keterlambatan penyelesaian

perizinan.

Penelitian kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Sitti Masita

(2016) dengan judul “Kinerja Pegawai Dalam Pelayanan Masyarakat Untuk

Pembuatan E-KTP Pada Kantor Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros”.

8
9

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja pegawai dalam

pelayanan masyarakat untuk pembuatan E-KTP pada kantor Kecamatan

Bontoa Kabupaten Maros, sangat memuaskan di dasarkan pada proses

Pembuatan E-KTP pada kantor Kecamatan Bontoa. Tingkat kepuasan

masyarakat dari pelayanan E-KTP dapat dikatakan baik yang didasarkan hasil

penelitian yang menyatakan bahwa mesyarakat merasa senang dan nyaman

dengan pelayanan dari aparat Kecamatan Bontoa.

Penelitian ke tiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Nuriana (2018)

dengan judul “Kinerja Dinas Penanaman Modal Modal Dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sidoarjo Dalam Memberikan Pelayanan Izin

Mendirikan Bangunan (IMB) Di era digital”. Hasil penelitian ini menunjukkan,

bahwa kinerja DPMPTSP Kabupaten Sidoarjo belum sepenuhnya Optimal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja dinas untuk aspek Efektivitas

Efesiensi, responsivitas, resposibilitas, keadilan, dan produktivitas dinas sudah

optimal.

Yang menjadi pembeda dari ketiga penelitian tersebut adalah teori yang

digunakan dalam penelitian. Penelitian yang akan di lakukan berfokus pada

kinerja pada kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Kota Makassar dengan menggunakan teori Mitchell dalam Sedarmayanti

(2011:51) aspek-aspek yang meliputi kinerja yang dapat dijadikan ukuran

kerja seseorang, kualitas kerja, ketepatan waktu, inisiatif, kemampuan dan

komunikasi. Adapun persamaan dari penelitian tersebut yakni peneliti

terdahulu sama-sama meneliti terkait dengan kinerja pegawai.


10

B. Konsep Kinerja

1. Pengertian Kinerja

Istilah kinerja pada umumnya diartikan sebagai suatu bentuk

seseorang yang bekerja dan melihat seberapa banyak hasil yang

diperolehnya dari pekerjaan itu. Kinerja organisasi akan sangat ditentukan

oleh unsur pegawainya karena itu dalam mengukur kinerja suatu organisasi

sebaiknya diukur dalam tampilan kerja dari pegawainya. terdapat beberapa

pengertian dari kinerja yang diungkapkan oleh beberapa pakar berikut ini.

Adapun pengertian kinerja yang dikemukakan menurut Siswanto (2015:11)

kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan

tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.

Rivai (2015:12) memberikan pengertian bahwa kinerja atau prestasi

kerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan

selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan

berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau

kinerja yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama.

Menurut Edison (2016) kinerja adalah hasil dari suatu proses yang

mengacu dan diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan

atau kesepakatan yang telah ditetapkan sebelumnya. Setyowati dan Haryani

(2016) juga mengemukakan bahwa istilah kinerja dari kata job performance

atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya) yaitu

hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang


11

diberikan padanya. Kinerja menjadi cerminan kemampuan dan

keterampilannya dalam pekerjaan tertentu yang akan berdampak pada

reward dari perusahaan.

Menurut Sutrisno (2016), kinerja adalah kesuksesan seseorang dalam

melaksanakan tugas, hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawab masing-masing atau tentang bagaimana seseorang

diharapkan dapat berfungsi dan berperilaku sesuai dengan tugas yang telah

dibebankan kepadanya serta kuantitas, kualitas dan waktu yang digunakan

dalam menjalankan tugas. Berdasarkan pengertian kinerja dari beberapa

pendapat ahli diatas, dapat ditafsirkan bahwa kinerja pegawai erat kaitannya

dengan hasi pekerjaan seseorang dalam suatu organisasi, hasil pekerjaan

tersebut dapat menyangkut kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu kinerja

pegawai tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan dan keahlian dalam

bekerja, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh semangat kerjanya.

Berdasarkan pembahasan di atas, maka kinerja dapat disimpulkan

sebagai perilaku seseorang yang membuahkan hasil kerja tertentu setelah

memenuhi sejumlah persyaratan. Kinerja merupakan gambaran hasil kerja

yang dilakukan seseorang, atau dengan kata lain kinerja adalah unjuk kerja

seseorang. Untuk kerja tersebut terkait dengan tugas apa yang diemban oleh

seseorang yang merupakan tanggung jawabnya.


12

2. Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja

Menurut Prawirosentono (2012), ada beberapa faktor yang

mempengaruhi kinerja seseorang, antara lain :

a. Efektivitas dan Efisiensi

Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan

bahwa kegiatan tersebut efektif, tetapi apabila akibat-akibat yang tidak

dicari kegiatan menilai yang penting dari hasil yang dicapai sehingga

mengakibatkan kepuasan walaupun efektif dinamakan tidak efesien.

Sebaliknya, bila akibat yang dicari-cari tidak penting atau remeh maka

kegiatan tersebut efesien.

b. Otoritas ( wewenang )

Otoritas adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam suatu

organisasi formal yang dimiliki seorang anggota organisasi kepada

anggota yang lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan

kontribusinya. Perintah tersebut mengatakan apa yang boleh dilakukan

dan yang tidak boleh dilakukan dalam organisasi tersebut.

c. Disiplin

Disiplin adalah taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku. Jadi,

disiplin karyawan adalah kegiatan karyawan yang bersangkutan dalam

menghormati perjanjian kerja dengan organisasi dimana dia bekerja.

d. Inisiatif

Inisiatif berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam membentuk

ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan organisasi.


13

Menurut Mangkunegara (2005), ada beberapa karakteristik orang

yang memiliki kinerja tinggi, yaitu

a. Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi.

b. Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi.

c. Memiliki tujuan yang realistis.

d. Memiliki rencana kerja menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi

tujuannya.

e. Memanfaatkan umpan balik (feedback) yang konkrit dalam seluruh

kegiatan kerja yang dilakukannya.

f. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah

diprogramkan.

3. Indikator Kinerja

Menurut Robbins (2006), ada 6 indikator untuk mengukur kinerja,

antara lain :

a. Kualitas

Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan

yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan

kemampuan karyawan.

b. Kuantitas

Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah

seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.


14

c. Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal

waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output

serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

d. Efektivitas

Efektivitas merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi

(tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud

menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.

e. Kemandirian

Kemandirian merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan

dapat menjalankan fungsi kerjanya.

f. Komitmen Kerja

Komitmen kerja merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai

komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap

Kantor.

Adapun aspek-aspek yang meliputi kinerja yang dapat dijadikan

ukuran kinerja seseorang menurut T.R. Mitchell (Sedarmayanti, 2011:51),

yaitu sebagai berikut :

a. Kualitas kerja

Adalah dilihat dari hasil kerja dan ketelitian serta kecermatan dalam

pelaksanaan dan penyelesaian tugas oleh pegawai, tingkat komitmen

terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas, perbaikan serta

peningkatan mutu hasil kerja.


15

b. Ketepatan waktu

Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang di

nyatakan dengan memaksimalkan waktu yang tersedia untuk

menghasilkan output yang sesuai.

c. Inisiatif

Adalah kemampuan untuk bertindak tidak tergantung pada orang lain,

pengembangan serangkaian kegiatan dan menemukan cara-cara baru

yang bersifat disoveri maupun inovasi dan dalam memperbesar tanggung

jawab seseorang pegawai sanggup dalam menyelesaikan pekerjaan yang

dibebankan kepadanya dengan sebaik-baiknya serta berani menghadapi

resiko atas keputusan yang diambilnya.

d. Kemampuan

Merupakan keefektivan seorang individu dalam melakukan segala

macam pekerjaan.

e. Komunikasi

Adalah proses penyampaian makna dari satu kelompok ke kelompok

lainnya menggunkan perantara yang membuat tujuan untuk

memepengaruhi pemikiran orang lain untuk melakukan sesuatu.

C. Konsep Pegawai

1. Pengertian Pegawai

Berbicara tentang pegawai maka yang dibicarakan adalah tenaga

kerja. “Tenaga kerja adalah orang-orang yang bekerja pada suatu organisasi,
16

baik pada instansi pem erintah maupun pada perusahaan-perusahaan atau

pada usaha-usaha sosial dimana ia memperoleh balas jasa tertentu”

Menurut Mardiasmo (2011) pegawai adalah orang pribadi yang

bekerja pada pemberi kerja baik sebagi pegawai tetap atau pegawai tidak

tetap atau tenaga kerja lepas berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kerja

baik secara tertulis maupun tidak tertulis untuk melaksanakan suatu

pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan terntentu dengan memperoleh

imbalan yang dibayarkan berdasarkan periode tertentu, penyelesaian

pekerjaan atau ketentuan lain yang ditetapkan pemberi kerja, termasuk

orang pribadi yang melakukan pekerjaan dalam jabatan negeri atau badan

usaha milik daerah.

Tenaga kerja dapat diartikan sebagai buruh (labour), pegawai,

karyawan, pekerja dan istilah lainnya yang ada pada hakekatnya mempunyai

maksud yang sama. Dalam kaitannya dengan negara, sebagai organisasi

yang terbesar dalam suatu negara, maka negara mempekerjakan orang-orang

agar kegiatan pemerintahan dan pembangunan dapat berjalan untuk

mencapai tujuan negara tersebut.

2. Pengertian Pegawai Negeri Sipil

Pegawai Negeri Sipil, Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia,

“Pegawai” berarti “orang yang bekerja pada pemerintah (perusahaan dan

sebagainya) sedangkan “Negeri” berarti negara atau pemerintah, jadi PNS

adalah orang yang bekerja pada pemerintah atau Negara.


17

Widjaja dalam sinta (2015) berpendapat bahwa pegawai adalah

merupakan tenaga kerja manusia jasmaniah maupun rohaniah (mental dan

pikiran) yang senantiasa dibutuhkan dan oleh karena itu menjadi salah satu

modal pokok dalam usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu

(organisasi). Selanjutnya Widjaja dalam sinta (2015) mengatakan bahwa

pegawai adalah orang-orang yang dikerjakan dalam suatu badan tertentu,

baik di lembaga-lembaga pemerintah maupun dalam badan-badan usaha.

Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa pegawai merupakan modal

pokok dalam suatu organisasi, baik itu organisasi pemerintah maupun

organisasi swasta. Dikatakan bahwa pegawai merupakan modal pokok

dalam suatu organisasi karena berhasil tidaknya suatu organisasi dalam

mencapai tujuannya tergantung pada pegawai yang memimpin dalam

melaksanakan tugas-tugas yang ada dalam organisasi tersebut. Pegawai

yang telah memberikan tenaga maupun pikirannya dalam melaksanakan

tugas ataupun pekerjaan, baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi

swasta akan mendapat imbalan sebagai balas jasa atas pekerjaan yang telah

dikerjakan

D. Konsep Pelayanan Publik

1. Pengertian Pelayanan Publik

Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009, yang di maksud

dengan pelayanan publik adalah kegiatan dalam rangka pemenuhan

kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi

setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
18

administrative yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Sedangkan menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

(MENPAN) Nomor 63 Tahun 2003, definisi dari pelyanan publik adalah

segala bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di

pusat, di daerah dan di lingkungan Badan Usaha milik Negara atau Badan

Usaha Milik Daerah dalam bentuk barang dan atau jasa, baik dalam rangka

upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka

pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sedangkan

a. Standar Pelayanan Publik

Setiap penyelenggara pelayanan publik harus memiliki standar

pelayanan, sebagai jaminan adanya kepastian bagi pemeberi didalam

pelaksanaan tugas dan fungsinya dan bagi penerima pelayanan dalam

proses pengajuan permohonannya. Standar pelayanan merupakan ukuran

yang dibakukan dalam penyelenggaraan pelayanan publik sebagai

pedoman yang wajib ditaati dan dilaksanakan oleh penyelenggara

pelayanan, dan menjadi pedoman bagi penerima pelayanan dalam proses

pengajuan permohonan, serta sebagai alat kontrol masyarakat atau

penerima layanan atas kinerja penyelenggara pelayanan.

Menurut keputusan MENPAN No. 63 Tahun 2004, standar pelayanan

sekurang-kurangnya meliputi:

1) Prosedur pelayanan

Prosedur pelayanan yang diberlakukan bagi pemberi dan penerima

pelayanan termasuk pengaduan.


19

2) Waktu penyelesaian

Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan

smapai dengan penyelesaian pelayanan termasuk pengaduan.

3) Biaya pelayanan

Biaya atau tarif pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam

proses pemberian pelayanan.

4) Produk pelayanan

Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan.

5) Sarana dan parasarana

Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh

penyelenggara pelayanan publik.

6) Kompetensi petugas pemberi pelayanan

Kompetensi petugas pemeberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat

berdasarkan pengetahuan , keahlian, keterampilan, sikap, dan perilaku

yang dibutuhkan.

E. Kerangka Pikir

Penelitian ini dilakukan di kantor Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar untuk mengetahui efektivitas

kinerja pegawai.

Penelitian tentang efektivitas kinerja pegawai di Dinas Penanaman modal

dan pelayanan satu pintu Kota Makassar ini akan di analisisis berdasarkan

indikator yang di kemukakan oleh Mitchel dalam Sedarmayanti (2011:51)


20

yaitu: (1) kualitas kerja; (2) Ketepatan Waktu; (3) Inisiatif; (4) Kemampuan;

(5) Komu ikasi. Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi rekomendasi

bagi Kantor Dinas Penamanan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota

Makassar agar efektivitas kinerja pegawai dapat lebih meningkat. Ukuran yang

telah dikemukakan, mendasari lahirnya kerangka pikir penelitian seperti, pada

gambar di bawah ini:

Gambar 2.1 . Kerangka Pikir

Ukuran kinerja pegawai

(TR. Mitchell)

1. Kualitas kerja

2. Ketepatan waktu

3. Inisiatif

4. Kemampuan

5. Komunikasi

Capaian Kinerja Pegawai Pada

kantor DPMPTS Kota Makassar


6. Komunikasi

F. Fokus Penelitian

Mengingat pentingnya fokus penelitian tersebut, maka yang dijadikan

fokus dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai pada kantor dinas

penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu kota Makassar dengan

menggunakan teori Teori Mitchel dalam Sedarmayanti (2011:51) Adapun


21

aspek-aspek yang meliputi kinerja yang dapat dijadikan ukuran kinerja

seseorang, yaitu :

1. Kualitas kerja

2. Ketepatan waktu

3. inisiatif

4. Kemampuan

5. Komunikasi

Fokus penelitian ini masih bersifat sementara dan akan berkembang

setelah peneliti di lapangan.

G. Deskripsi fokus penelitian

1. Kualitas kerja

Dilihat dari pengetahuan dan ketelitian dalam pelaksanaan dan

penyelesaian tugas oleh pegawai pada kantor DPMPTSP Kota makassar,

serta tingkat komitmen terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas, untuk

dapat menunjang visi dan misi suatu organisasi, seperti dalam hal:

a. Pengetahuan yang dimiliki selama bekerja

Sebagian besar dari pekerja akan menghasilkan performansi yang efektif

jika mereka memiliki pengetahuan, keterampilan serta perilaku

(Knowledge,skill dan attitude) yang cukup baik dan dapat diaplikasikan

secara bersamaan. kompetensi di lihat dari kemampuan pegawai untuk

melaksanakan suatu pekerjaan dengan benar dan memiliki keunggulan


22

yang didasarkan pada hal-hal yang menyangkut pengetahuan, keahlian

dan sikap.

b. Komitmen Kerja

Pegawai DPMPTS harus memiliki komitmen kerja Komitman tersebut

ditunjukkan oleh individu (pegawai) melalui keterlibatan dirinya pada

organisasi, khususnya ia meyakini atau mempercayai tujuan dan nilai

organisasi, berupaya untuk membantu usaha organisasi mencapai tujuan,

dan mempertahankan diri untuk tetap menjadi pegawai di organisasi.

c. Ketelitian dalam bekerja

Dalam bekerja ketelitian sangat di butuhkan untuk mencapai hasil

pekerjaan yang maksimal dan menghinadari kesalahan-kesalahan yang

akan terjadi pada instansi atau organisasi selama melaksanakan tugas.

2. Ketepatan waktu

Dapat dilihat dari waktu penyelesaian dalam mengerjakan tugas

dengan target waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Ketepatan waktu

sangat berguna diperhatikan dalam suatu organisasi, karena menyangkut

kepercayaan dari pelanggan atau pengguna. Pegawai DPMPTS yang

menjalankan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan akan

membuat organisasi mampu berkembang karena pengguna telah

mempercayai organisasi berdasarkan ketepatan waktu dalam pelayanan,

seperti dalam hal :


23

a. Waktu penyelesaian pekerjaan

Waktu dalam menyelesaikan pekerjaan merupakan faktor utama, secara

sederhana pengelolaan waktu dikenal juga dengan istilah manajemen

waktu. Manajemen waktu adalah proses perencanaan dan pengendalian

secara sadar terhadap waktu yang dihabiskan untuk kegiatan tertentu,

terutama untuk meningkatkan efektivitas, efesiensi, dan produktivitas.

3. Inisiatif

Dilihat dari kesadaran diri pegawai dalam melakukan tugas serta

masalah yang dihadapinya, tanpa bergantung pada orang lain. Pegawai yang

memiliki inisiatif memiliki peran yang sangat dominan dalam sebuah

organisasi karena, pegawai yang memiliki inisiatif tinggi ialah pegawai

yang memiliki ide-ide atau gagasan baru dalam organisasi, ide-ide tersebut

digunakan untuk menyelesaikan masalah kerja yang dihadapi, seperti dalam

hal:

a. Menghasilkan ide-ide kreatif dalam bekerja

Kreatif menunjukkan cara berpikir seseorang dalam memecahkan

masalah. Kreatif dimulai dari berpikir untuk menemukan ide. Ide tersebut

bisa jadi merupakan ide yang sederhana, akan tetapi efektif untuk

memecahkan suatu masalah

b. Perencanaan tujuan

Perencanaan tujuan kerja adalah suatu proses mempersiapkan usaha

untuk melaksanakan suatu pekerjaan secara sistematis dan logis, sampai

pekerjaan itu selesai dan membuahkan hasil yang diharapkan bersama.


24

4. Kemampuan

Dilihat dari kemampuan seorang pegawai dalam menyelesaikan suatu

tugas yang telah ditentukan sehingga mencapai daya guna dan hasil yang

maksimal. Selain itu, seorang pegawai harus memiliki pengalaman kerja

sehingga pegawai dapat menempatkan diri secara tepat serta mampu

menghadapi tantanagan dengan penuh tanggung jawab serta berkomuikasi

dengan baik dengan berbagai pihak untuk tetap menjaga produktivitas

kinerja dan menghasilkan individu yang kompeten dalam bidangnya

masing-masing, seperti dalam hal :

a. Kemampuan Menyelesaikan pekerjaan

Kemampuan atau keterampilan kerja merupakan kecakapan seseorang

(pengetahuan atau penguasaan) atas teknis pelaksanaan tugas yag

diberikan. Istilah kemampuan kerja atau kinerja merupakan istilah dari

performance. Sebaiknya pemberian tugas kepada pegawai lebih

disesuaikan dengan kemampuan dan keterampilan pegawai agar

kesalahan dalam setiap hasil kerja pegawai bisa kita hindari akibat

ketidakpahaman pegawai akan tugasnya yang tidak sesuai dengan

kemampuan mereka.

b. Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja adalah suatu dasar atau acuan seorang karyawan dapat

menempatkan diri secara tepat kondisi, berani mengambil resiko, mampu

menghadapi tantangan dengan penuh tanggung jawab serta mampu

berkomunikasi dengan baik terhadap berbagai pihak untuk tetap menjaga


25

produktivitas, kinerja dan menghasilkan individu yang kompeten dalam

bidangnya.

5. Komunikasi

Dilihat dari bagaimana seorang pegawai dalam meberikan

keterbukaan atau kejelasan informasi serta kejelasan prosedur pelayanan

guna menunjang kualitas pemberian layanan informasi di dalam suatu

organisasi, seperti dalam hal:

a. Keterbukaan informasi

Keterbukaan informasi dalam suatu instansi atau organisasi sangat

penting memberikan keuntungan baik bagi masyarakat maupun badan

publik. bentuk transparansi dan tanggungjawab badan publik terhadap

masyarakat sebagai pengguna informasi publik dalam mewujudkan tata

kelola pemerintahan yang baik.

b. Kejelasan prosedur pelayanan

Artinya adanya kepastian dalam hal prosedur dan tata cara pelayanan,

persyaratan pelayanan baik teknis maupun administratif, unit kerja

pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam meberikan

pelayanan, rincian biaya atau tarif pelayanan dan tata cara pembayaran,

dan jangka waktu penyelesaian pelayanan. Baik bagi masyarakat maupun

badan publik. bentuk transparansi dan tanggungjawab badan publik

terhadap masyarakat sebagai pengguna informasi publik dalam

mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan sejak

tanggal dikeluarkannya izin penelitian dalam kurun waktu kurang lebih 2

bulan, satu bulan pengumpulan data dan satu bulan pengelolaan data yang

meliputi penyajian dalam bentuk skripsi dan proses bimbingan berlangsung.

Dalam Penelitian ini, penulis menentukan objek penelitian yaitu pada

Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota

Makassar. Alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah berdasarkan pada latar

belakang permasalahan yang terjadi di lembaga tersebut.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif. Menurut Moelong dalam Prichatin (2019:44) metode penelitian

kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, presepsi,

motivasi, tindakan, secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk

kata-kata dan bahasa, pada suatau konteks khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatka berbagai metode alamiah.

26
27

Adapun tipe penelitian yang digunakan dalam penelitianini adalah

Deskriptif. Penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu

masalah atau keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat

sekedar mengungkapkan fakta dan memberikan gambaran secara obyektif tentang

keadaan sebenarnya dari objek yang diteliti.

C. Informan

Informan Penelitian, peneliti merupakan instrumen kunci yang sama

dengan karakteristik penelitian kualitatif. Untuk itu peneliti secara indvidu

akan turun ke lapangan di tengah-tengah masyarakat guna memperoleh data

dari informan. Informan diperoleh dari kunjungan lapangan langsung yang

dilakukan di lokasi penelitian dimana dipilih secara purposive ini merupakan

metode penetapan informan dengan berdasarkan informasi yang akan

dibutuhkan, artinya teknik pengambilan informan sumber data dengan

pertimbangan tertentu. Informan tersebut ditetapkan dan ditentukan tidak

berdasarkan pada jumlah yang dibutuhkan, melainkan berdasarkan

pertimbangan fungsi dan peran informasi sesuai fokus masalah pada penelitian.

Dalam Penelitian ini, peneliti mewawancarai langsung kepada beberapa

informan di bidang-bidang terntentu di DPMPTSP Kota Makassar. Informan

adalah orang yang menjadi subjek untuk memberikan berbagai informasi yang

diketahuinya kepada pewawncara atau orang yang mewawancarainya. Maka

informan dalam penelitian ini, bisa di lihat pada tabel 3.1 berikut:
28

Tabel 3.1. Informan Penelitian

No Informan Jabatan/ selaku Kode


Inisial
1 Nur Intan Abdullah, SE., Kepala Sub Bagian Umum NIA
MM dan Kepegawaian
2 Muhammad Al Gazali, SE Kepala Seksi Sistem MAG
Informasi, Dokumentasi,
Evaluasi dan Pelaporan
Perizinan
3 Ismirawati, SE Pegawai bidang Layanan I
Informasi dan Pengaduan
4 Hamira, HA, S.sos Pegawai Bidang Sistem H
Informasi, Dokumentasi,
Evaluasi dan Pelaporan
Perizinan
5 Andi Harits Pegawai Bidang AH
Pendaftaran dan Verifikasi
Berkas Perizinan
6. Andri Nindya Karina, S. Si Pegawai Bidang ANK
Perencanaan dan Pelaporan
7. Andi Muhammad Gian Pegawai bidang seksi AMGG
Gilland, SH layanan informasi dan
pengaduan
8. Herman Pengguna layanan Izin H
Usaha Perdagangan
9. Nurhaeda P Pengguna Layanan Izin N
Usaha Perdagangan
Sumber : Diolah Peneliti (2020)

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

sebagai berikut:

1. Observasi

Teknik observasi dalam pengumpulan data ini adalah dengan melihat

atau mengamati secara langsung situasi dan kondisi, tempat penelitian

dilakukan. Observasi dilakukan pada lokasi penelitian dengan


29

mengidentifikasi Kinerja Pegawai Pada Kantor Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar.

2. Wawancara

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui

wawancara. Wawancara yaitu bentuk penelitian yang dilakukan untuk

memperoleh sejumlah data dengan melakukan tanya jawab dan dialog atau

diskusi langsung kepada pihak-pihak yang bersangkutan atau informan.

Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan seperti Kepala

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Kepala Seksi Sistem Informasi,

Dokumentasi, Evaluasi dan Pelaporan Perizinan, Pegawai bidang Layanan

Informasi dan Pengaduan, Pegawai Bidang Sistem Informasi, Dokumentasi,

Evaluasi dan Pelaporan Perizinan, Pegawai Bidang Pendaftaran dan

Verifikasi Berkas Perizinan, dan beberapa pengguna layanan pada Kantor

DPMPTSP Kota Makassar. Peneliti terlebih dahulu menyusun beberapa

pertanyaan yang akan disampaikan kepada informan agar pembicaraan

dalam wawancara lebih terarah dan fokus pada tujuan yang dimaksud.

3. Dokumentasi

Penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dengan melalui

berbagai sumber data yang ada dan berhubungan dengan masalah kondisi

objektif dan pendukung data lainnya. Dokumentasi sangat diperlukan guna

menunjang data yang ada dan dapat pula dijadikan sebagai bahan referensi

penelitian. Serta dokumentasi juga dalam hal ini berupa foto atau gambar
30

yang diperoleh dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Kota Makassar.

E. Teknik Analisis data

Menurut Sugiyono (2012:224) teknik analisis data merupakan proses

menyusun dan mencari secara sistematis data yang didapat dari hasil catatan,

wawancara, lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data

kedalam kategori, melakukan sintesa, menjabarkan kedalam unit-unit,

menyusun kedalam pola, membuat dan memilih kesimpulan sehingga mudah

dimengerti oleh diri sendiri atau orang lain. Komponen dalam analisis data

yaitu :

1. Reduksi data

Mereduksi data yaitu merangkum, memusatkan pada hal-hal yang penting,

memilih hal-hal pokok, mencari tema dan menghilangkan yang tidak perlu.

Reduksi data ialah proses berfikir sensitif yang membutuhkan keluasan dan

kecerdasan dalam kedalaman wawasan tinggi. Dalam penelitian ini peneliti

memilah data yang akan dibutuhkan dalam kinerja Pegawai pada Kantor

DPMPTSP Kota Makassar.

2. Penyajian data

Penyajian data yaitu untuk memudahkan peneliti melihat gambaran secara

keseluruhan maupun bagian tertentu. Batasan yang di berikan di dalam

penyajian data yaitu sekumpulan informasi yang tersusun serta memberi

kemungkinan adanya pengambilan tindakan dan penarikan kesimpulan.

Penyaji data dilakukan dengan cara memaparkan atau mendeskripsikan hasil


31

temuan dalam wawancara dengan informan terkait dengan kinerja Pegawai

pada Kantor DPMPTSP Kota Makassar.

3. Kesimpulan

Penarikan kesimpulan yaitu melakukan pemeriksaan secara terus

menerus selama proses penelitian berlangsung. Terhitung dari awal

memasuki lokasi penelitian serta selama proses pengumpulan data. Pada

penelitian ini peneliti memberikan kesimpulan berdasarkan hasil observasi,

wawancara dan dokumentasi.

F. Teknik Pengabsahan Data

Pengabsahan data adalah standar validitas dari sebuah data yang

diperoleh. Menurut Yuliani dalam Sugiyono (2012:373), terdapat tiga macam

tringulasi yang menentukan keabsahan data yaitu :

1. Tringulasi sumber

Yaitu untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara memeriksa

data yang diperoleh dari beberapa sumber.

2. Tringulasi teknik

Yaitu untuk menguji kredibilitas data dilakukan dangan cara mengecek data

terhadap sumber yang sama menggunakan teknik berbeda.

3. Tringulasi waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Maka dari itu dalam

melakukan kredibilitas data dilakukan dengan waktu atau situasi berbeda.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tringulasi jenis tringulasi sumber

yaitu dengan melakukan observasi, wawancara serta dokumentasi yang


32

dilakukan secara langsung dengan DPMPTSP Kota Makassar dan beberapa

masyarakat.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Lokasi Penelitian

1. Letak Geografis Kota Makassar

Kota Makassar merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Selatan yang

secara astronomis terletak antara 1190 24’ 17’ 38” Bujur Timur dan 50 8’ 6’

19” Lintang Selatan. Berdasarkan posisi geografisnya, Kota Makassar

memiliki batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan

Kabupaten Maros; Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gowa;

Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar; dan Sebelah Timur

berbatasan dengan Kabupaten Maros.

Gambar 4.1. Peta Administrasi Wilayah Kota Makassar

33
34

Luas wilayah Kota Makassar tercatat 175,77 kilometer persegi yang

meliputi 15 kecamatan, yaitu : Kecamatan Mariso, Mamajang, Tamalate,

Rappocini, Makassar, Ujung Pandang, Wajo, Bontoala, Ujung Tanah, Tallo,

Panakukkang, Manggala, Biringkanaya, Tamalanrea, dan Kep. Sangkarrang.

Kota Makassar merupakan dataran rendah dengan ketinggian yang

bervariasi antara 1-25 m.dpl.

Penduduk Kota Makassar pada tahun 2018 sebanyak 1.489.011 jiwa

yang terdiri atas 737.146 jiwa penduduk laki-laki dan 751.865 jiwa

penduduk perempuan. Penduduk Kota Makassar mengalami pertumbuhan

sebesar 1,32% dengan masing-masing persentase pertumbuhan penduduk

laki-laki sebesar 1,43% dan penduduk perempuan sebesar 1,36%. Sementara

itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2018 penduduk laki-laki

terhadap penduduk perempuan sebesar 98. Kepadatan penduduk di Kota

Makassar tahun 2018 mencapai 8.471 jiwa. Kepadatan penduduk tertinggi

terletak di Kecamatan Makassar dengan kepadatan sebesar 33.751 jiwa dan

terendah di Kecamatan Tamalanrea sebesar 3.563 jiwa.

Visi Kota Makassar adalah mewujudkan kota dunia untuk semua dan

tata lorong bangun kota dunia, sedangkan misi Kota Makassar adalah (1)

merekonstruksi nasib rakyat menjadi masyarakat sejahtera standar dunia, (2)

merestorasi tata ruang kota menjadi kota nyaman kelas dunia, serta (3)

mereformasi tata pemerintahan menjadi pelayanan publik kelas dunia bebas

korupsi.
35

Penjabaran dari misi ketiga yaitu reformasi tata pemerintahan menjadi

pelayanan publik kelas dunia bebas korupsi dalam kerangka pelayanan

publik yang lebih berkualitas dan berskala dunia adalah model pelayanan

publik langsung ke rumah, fasilitas pelayanan publik terpusat terpadu di

kecamatan, pembayaran pajak dan restribusi tahunan online terpadu, dan

bebas bayar internet di ruang publik kota “Makassar Cyber City”. Untuk

memenuhi standar pelayanan publik kelas dunia, maka dibangunlah

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bintang Lima di Kantor Walikota Makassar

Jl. Balaikota, Makassar.

2. Gambaran Umum Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Makassar

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Dinas

Penanaman Modal dan PTSP) Kota Makassar dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Kota Makassar No. 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan

Susunan Perangkat Daerah Kota Makassar (Lembar Daerah Kota Makassar

Tahun 2016 Nomor 8) dan Surat Keputusan Walikota Makassar No.

395/505/KEP/I/2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Pelayanan Perizinan

pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota

Makassar. Sebagai lembaga teknis daerah yang bertanggung jawab kepada

Walikota Makassar, maka Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota

Makassar memiliki tugas membantu Walikota dalam penyelenggaraan

pemerintahan di daerah dalam bidang perizinan terpadu dan penanaman

modal.
36

Sebagaimana tertuang pada Peraturan Daerah Kota Makassar No. 6

Tahun 2014, tugas dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota

Makassar antara lain merumuskan kebijakan teknis pelayanan terpadu di

bidang perizinan, non perizinan dan penanaman modal, baik untuk

masyarakat maupun aparatur/pegawai yang berbasis pada potensi daerah.

Dengan adanya Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Makassar

diharapkan dapat mempercepat upaya mensejahterakan rakyat Makassar,

baik masyarakat maupun aparatur pemerintah melalui perluasan kesempatan

di bidang usaha yang sifatnya dalam kegiatan mempermudah pelayanan

kepada masyarakat, yang dilaksanakan mengarah pada upaya peningkatan

kesejahteraan masyarakat yang dibutuhkan guna meningkatkan

profesionalisme pegawai dan masyarakat untuk mampu bekerja sebagai

wirausaha yang mandiri. Untuk mencapai harapan tersebut diperlukan suatu

pelayanan yang mudah, cepat, transparan dan pasti serta konsekuen,

komprehensif dan sistematis.

a. Visi dan Misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Kota Makassar

Visi Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Makassar dalam

menghadapi masa depan dan tuntutan kerja dirumuskan sebagai berikut :

“Terwujudnya Iklim Investasi yang Kondusif Bagi Semua Melalui

Penyelenggaraan Perizinan dan Penanaman Modal yang Berkelas Dunia”.


37

Sedangkan Misi Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Makassar

yang merupakan penjabaran dari visi tersebut di atas adalah :

1) Meningkatkan standar dan mutu pelayanan perizinan dan penanaman

modal yang transparan, akuntabel dan bebas korupsi, dengan tujuan

peningkatan investasi melalui percepatan pelayanan perizinan.

2) Modernisasi pelayanan perizinan dan penanaman modal melalui

penerapan teknologi informasi, dengan tujuan mempermudah akses

informasi tentang penanaman modal melalui percepatan pelayanan

perizinan secara online.

3) Meningkatkan kompetensi aparatur Dinas Penanaman Modal dan PTSP

Kota Makassar melalui penerapan sistem reward dan punishment,

dengan tujuan peningkatan SDM aparatur dalam meningkatkan mutu

pelayanan perizinan.

4) Optimalisasi potensi daerah untuk peningkatan daya saing investasi,

dengan tujuan meningkatkan potensi dan daya saing investasi guna

menarik para investor baik dalam maupun luar negeri.

Sehingga motto pelayanan pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP

Kota Makassar yaitu: Mewujudkan Pelayanan Prima untuk Rakyat (Mudah,

Cepat Akurat dan Transparan).

Berdasarkan Visi, Misi dan Motto Dinas Penanaman Modal dan PTSP

Kota Makassar maka dalam melaksanakan pelayanannya Dinas Penanaman

Modal dan PTSP Kota Makassar senantiasa berpedoman pada Standar

Pelayanan yang termaktub dalam Standar Operasional Prosedur pelayanan


38

publik. Standar pelayanan ini merupakan tolok ukur yang dipergunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas

pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara pelayanan kepada

masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah,

terjangkau, terukur dan transparan. Penerapan standar pelayanan ini

dimaksudkan untuk memberikan kepastian, meningkatkan kualitas dan

kinerja pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan selaras dengan

kemampuan penyelenggara sehingga mendapatkan kepercayaan masyarakat.

Untuk meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat sebagai

pengguna layanan, Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Makassar

memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yaitu serangkaian instruksi

tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas

organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa

dilakukan. SOP ini dimaksudkan sebagai panduan bagi seluruh aparatur

dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sesuai dengan kewenangannya serta

untuk menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas masing-masing

aparatur. Selain itu, Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Makassar juga

menerapkan beberapa kebijakan-kebijakan dalam upaya meningkatkan

kualitas pelayanan dan meningkatkan iklim investasi, yaitu :

1) Melakukan penyusunan serangkaian kegiatan yang dapat meningkatkan

pelayanan pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Makassar.


39

2) Melakukan kegiatan-kegiatan dan pelatihan bagi aparatur

penyelenggara pelayanan yang diharapkan mampu mengoptimalkan

pelayanan kepada masyarakat.

3) Melakukan penataan kembali ruang pelayanan untuk meningkatkan

kenyamanan masyarakat sebagai penerima pelayanan.

4) Menempatkan tim teknis pada setiap Organisasi Perangkat Daerah

(OPD) dalam lingkup Pemerintah Kota Makassar untuk efisiensi dan

efektivitas pelayanan.

Dalam pelaksanaan pelayanan publik sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Makassar didukung

oleh sumberdaya manusia dan sarana prasarana yang memadai. Dapat di

lihat pada tabel (4.1) Jumlah ASN dan tenaga kontak. sedangkan pada Tabel

4.2 dapat dilihat klasifikasi tingkat pangkat/golongan pegawai pada Dinas

Penanaman Modal dan PTSP Kota Makassar.

Sedangkan aspek sarana prasarana yang dimiliki dan dikelola oleh

Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Makassar sebagaimana disajikan

pada Tabel 4.3.

Tabel 4.1. Jumlah ASN dan Tenaga Kontrak

No. Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah


1. S2 8 10 18
2. S1 24 23 47
3. D3 2 3 5
4. SMA 3 3 6
5. Tenaga Kontrak 22 25 47
Total 59 64 123
Sumber : DPMPTSP Kota Makassar.
40

Jumlah total sumber daya manusia pada Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar sebanyak 123 orang yang

terdiri dari ASN sebanyak 76 orang dan tenaga kontrak sebanyak 47 orang

dengan berbagai jenjang pendidikan, Berdasarkan jenis kelamin terdiri dari

59 orang laki-laki dan 64 orang perempuan. Dari jenjang SMA berjumlah 6

orang, terdiri dari 3 perempuan dan 3 laki-laki. D3 berjumlah 5 orang

terdiri dari 2 laki-laki dan 3 perempuan. S1 berjumlah 47 orang, terdiri dari

24 laki-laki dan 23 perempuan, kemudian pada jenjang S2 terdiri dari 8 laki-

laki dan 10 perempuan. Dari jumlah ASN dan tenaga kontrak di DPMPTSP

kebanyakan pegawai dari jenjang S1. Hal ini berarti bahwa sebagian besar

pegawai di tunjang oleh tingkat pendidikan yang memadai dalam

memberikan pelayanan sesuai tugas pokok dan fungsinya

Tabel 4.2. Klasifikasi Tingkat Pangkat/Golongan Pegawai

No. Golongan Laki-laki Perempuan Jumlah


1. IV/c 1 - 1
2. IV/b 2 - 2
3. IV/a 4 5 9
4. III/d 8 10 18
5. III/c 2 7 9
6. III/b 8 8 16
7. III/a 4 4 8
8. II/d 2 1 3
9. II/c 2 2 4
10. II/b 4 1 5
11. II/a - 1 1
12. Tenaga Kontrak 22 25 47
Total 59 64 123
Sumber : DPMPTSP Kota Makassar
Pada tabel 4.2 klasifikasi tingkat pangkat atau golongan pegawai pada

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar
41

di urutkan dari golongan tertinggi yaitu golongan IV/a sampai dengan

golongan II/a, dan tenaga kontrak berjumlah 47 orang.

Tabel 4.3. Rincian Aset yang Dikelola

No. Aset yang Jumlah No. Aset yang Dikelola Jumlah


Dikelola Aset Aset
(Unit) (Unit)
1. AC 22 23. Notebook 6
2. Lemari 15 24. Printer 31
3. Brankas 1 25. Televisi 7
4. Komputer 44 26. Whiteboard 2
5. Dispenser 8 27. Wireless 1
6. Filling Cabinet 7 28. CCTV 2
7. Kamera Digital 1 29. Mesin Genset 2
8. Keyboard 44 30. Alat Ukur 3
9. Exhaust Fan 3 31. Mesin Fotocopy 1
10. Handy Talky 6 32. Papan Informasi 1
11. Kulkas 5 33. Papan Tarif 1
12. Kursi Kerja 92 34. Mesin Penghancur 1
13. Kursi Pimpinan 8 35. Kertas 1
14. Kursi Tamu 2 36. Mesin Absensi 1
15. Layar Proyektor 1 37. Mesin No. Antrian 2
16. Lemari Arsip 6 38. Mesin Laminating 1
17. Meja Kerja 106 39. Meja Antrian 2
18. Meja Pimpinan 4 40. Resepsionis 1
19. Meja Rapat 3 41. Mesin Penghisap 24
20. Mesin Ketik 4 42. Debu 1
21. Mobil 4 43. Sound System 4
22. Motor 9 44. UPS 10
Rak Server
PC Server
Scanner Barcode
Sumber : DPMPTSP Kota Makassar

Pada tabel 4.3 bisa di lihat rincian aset yang di kelola oleh Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar

berjumlah 499 aset, hal ini berarti dengan jumlah aset yang di kelola

tersebut, sudah memadai untuk menunjang dalam penyelenggraan pelayanan


42

publik pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kota Makassar.

Daftar jenis perizinan dan waktu penyelesaian yang diselenggarakan

oleh Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Makassar dapat dilihat pada

Tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4. Daftar Perizinan dan Waktu Penyelesaian

No. Jenis Izin Waktu


Penyelesaian
1. Izin Gangguan (HO) 12 Hari
2. Izin Mendirikan Bangunan 12 Hari
3. Izin Trayek 12 Hari
4. Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol 12 Hari
5. Izin Usaha Perikanan 12 Hari
6. Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 12 Hari
7. Izin Usaha Perdagangan 12 Hari
8. Izin Usaha Industri 12 Hari
9. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 12 Hari
10. Tanda Daftar Industri 12 Hari
11. Tanda Daftar Usaha Pariwisata 12 Hari
12. Izin Penyelenggaraan Lembaga Pelatihan 12 Hari
13. Swasta 12 Hari
14. Izin Kesehatan 12 Hari
15. Izin Lingkungan 12 Hari
16. Tanda Daftar Gudang 12 Hari
17. Izin Mempekerjakan Tenaga Asing 12 Hari
Izin Reklame
Sumber : DPMPTSP Kota Makassar

Pada tabel 4.5 daftar perizinan dan waktu penyelesaian yang ada di

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar,

ada 17 jenis izin, mulai dari izin gangguan, izin mendirikan banguan, izin

trayek, izin tempat penjualan minuman beralkohol, izin usaha perikanan, izin

usaha jasa konstruksi, izin usaha perdagangan, izin usaha industri, tanda daftar
43

gudang, tanda daftar industri, tanda daftar usaha pariwisata, izin

pennyelenggaran lembaga pelatihan swasta, izin kesehatan, izin lingkungan,

tanda daftar gudang, izin mempekerjakan tenaga asing dan izin reklame,

kemudian waktu penyelesaian sesuai dengan Standar Oprasional Pelayanan 12

hari.

b. Susunan organisasi

Susunan organisai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu, terdiri atas:

1) Kepala Dinas

2) Sekretariat, terdiri atas :

a) Subbagian Perencanaan dan Pelaporan

b) Subbagian Keuangan

c) Subbagian Umum dan Kepegawaian

3) Bidang Kebijakan, Advokasi, Pengaduan, Data dan Sistem Informasi

Layanan

a) Seksi Kebijakan dan Advokasi

b) Seksi Pengaduan dan Layanan Informasi

c) Seksi Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Layanan

4) Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Promosi Penanaman Modal,

terdiri atas :

a) Seksi Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal

b) Seksi Promosi Penanaman Modal

5) Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, terdiri atas :


44

a) Seksi Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal

b) Seksi Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal

6) Bidang Penyelenggaraaan Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan A,

terdiri atas :

a) Seksi Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan A/I

b) Seksi Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan A/II

c) Seksi Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan A/III

7) Bidang Penyelenggaraaan Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan B,

terdiri atas :

a) Seksi Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan B/I

b) Seksi Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan B/II

c) Seksi Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan B/III

8) Bidang Penyelenggaraaan Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan C,

terdiri atas :

a) Seksi Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan C/I

b) Seksi Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan C/II

c) Seksi Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan C/III

9) Kelompok Jabatan Fungsional

10) Unit Pelaksana Teknis (UPT).

Berdasarkan peraturan Wali Kota Makassar nomor 32 Tahun 2019

tentang kedudukan, sususnan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja

Dinas Penanaman Modal dan pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar.

DPMPTSP merupakan unsur pelaksana urusahan pemerintahan di bidang


45

penanaman modal da pelayanan terpadu satu pintu yang menjadi

kewenangan daerah. DPMPTS di pimpin oleh kepala dinas yang

berkedududkan di bawah dan betanggung jawab kepada walikota melalui

secretariat daerah.

a. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Sati Pintu mempunyai

uraian tugas dan fungsi:

1) Merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang penanaman modal

dan pelayanan terpadu satu pintu.

2) Merumuskan dan melaksanakan visi misi dinas.

3) Merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang penanaman modal

dan pelayanan terpadu satu pintu.

4) Merumuskan dan melaksanakan visi misi dinas.

5) Merumuskan dan mengendalikan pelaksanaan program dan kegiatan

sekretariat dan bidang penanaman modal, bidang pelayanan depan

perizinan, bidang pelayanan belakang perizinan teknis, bidang pelayanan

belakang perizinan nonteknis.

6) Merumuskan rencana strategi (RENSTRA) dan rencana kerja (RENJA),

indikator kinerja utama (IKU), rencana kerja dan anggran (RKA)/RKPA,

dokumen pelaksanaan anggaran (DPA)/DPPA dan perjanjian kinerja

(PK) dinas.

7) Mengoordinasikan dan merumuskan bahan penyiapan penyusunan

laporan penyelenggraan pemerintah daerah (LPPD), laporan keterangan

pertanggung jawaban (LKPJ) dan laporan akuntabilitas kinerja instansi


46

pemerintah (LAKIP)/sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

(SAKIP) dinas.

8) Merumuskan (LAKIP)/(SAKIP) dinas.

9) Mengoordinasikan pembinaan dan pengembangan kapasitas dan

organisasi tata laksana dan lain sebagainnya.

b. Sekretariat

Mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas,

pembinaan dan pelayanan administrasi kepada semua unit organisasi di

lingkungan dinas. Sekretariat dalam melaksanakan fungsi dan tugas :

a) Perencanaan oprasional urusan perencnaan dan pelaporan, keuangan,

umum dan kepegawaian.

b) Pelaksanaan urusan perencanaan dan pelaporan, keuangan, umum dan

kepegawaian.

c) Pengoordinasikan urusan perencanaan dan pelaporan, keuangan, umum

dan kepegawaian.

d) Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan perencanaan dan pelaporan,

keuangan, umum dan kepegawaian.

e) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait tugas dan

fungsinya.

f) Perencanaan oprasional urusan perencnaan dan pelaporan, keuangan,

umum dan kepegawaian.

g) Pelaksanaan urusan perencanaan dan pelaporan, keuangan, umum dan

kepegawaian.
47

h) Pengoordinasikan urusan perencanaan dan pelaporan, keuangan, umum

dan kepegawaian.
48

i) Perencanaan oprasional urusan perencnaan dan pelaporan, keuangan,

umum dan kepegawaian.

j) Pelaksanaan urusan perencanaan dan pelaporan, keuangan, umum dan

kepegawaian.

k) Pengoordinasikan urusan perencanaan dan pelaporan, keuangan, umum

dan kepegawaian.

l) Pengendalian, evaluasi dan pelaporan urusan perencanaan dan

pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian.

m) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait tugas dan

fungsinya.

c. Subbagian perencanaan dan pelaporan

Subbagian perencanaan dan pelaporan mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana program

kerja, monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan program

kegiatan dinas.

Subbagian perencanaan dan pelaporan dalam melaksnakan fungsi dan

tugas :

a) Perencanaan oprasional urusan perencanaan dan pelaporan

b) Pelaksanaan urusan perencanaan dan pelaporan

c) Pembagian tugas dan mengontrol pelaksanaan kegiatan perencanaan

dan pelaporan

d) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait tugas dan

fungsinya.
49

d. Subbagian keuangan

Subbagaian keuangan mempunyai tugas melakukan administrasi

dan akuntansi keuangan.

Subbagian keungan dalam melaksanakan tugas dan menyelenggrakan

fungsi:

a) Perencanaan kegiatan di bidang administrasi dan akuntansi keuangan

b) Pelakasanaan kegiatan di bidang administrasi dan akuntansi keuangan

c) Pembagian tugas dan mengontrol pelaksanaan kegiatan di bidang

perencanaan evaluasi dan pelaporan

d) Pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh atasan terkait tugas dan

fungsinya.

e. Subbagian umum dan kepegawaian

Subbagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas melakukan

urusan umum, penatausahaan surat menyurat serta administrasi

kepegawaian.

Subbagian umum dan kepegawaian dalam melaksanakan tugas dan

menyelenggrakan fungsi :

a) Perencanaan kegiatan urusan umum, penatausahaan, surat menyurat,

urusan rumah tangga, kehumasan dokumentasi dan invetarisasi barang

serta adaministrasi kepegawaian.

b) Pelaksanaan kegiatan urusan umum, penatausahaan, surat menyurat,

urusan rumah tangga, kehumasan dokumentasi dan invetarisasi barang

serta adaministrasi kepegawaian.


50

c) Pembagian tugas dan mengontrol pelaksanaan kegiatan urusan umum,

penatausahaan, surat menyurat, urusan rumah tangga, kehumasan

dokumentasi dan invetarisasi barang serta adaministrasi kepegawaian.

d) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait tugas dan

fungsinya.

f. Bidang pelayanan pelayanan belakang perizinan teknis

Bidang Pelayanan Perizinan mempunyai tugas menyusun rencana,

meneliti berkas pemohon dan melakukan koordinasi sesuai ketentuan yang

telah ditetapkan. Dalam melaksanakan tugas, bidang pelayanan

menyelenggarakan fungsi :

a) Penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA) dan dokumen

pelaksanaan anggaran (DPA) bidang pelayanan perizinan.

b) Penyusunan rencana dan program kerja bidang pelayanan perizinan.

c) Membuat norma dan prosesdur kegiatan terkait pelayanan perizinan

teknis.

d) Melaksanakan pelayanan perizinan teknis.

e) Melaksanakan verifikasi administrasi, Pengkajian, Peninjauan lokasi

serta penetapan retribusi pelayanan perizinan teknis.

f) Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas kegiatan dan

anggaran bidang pelayanan perizinan teknis.

g) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan berdasarkan laporan hasil

kegiatan masing-masing seksi di bidang pelayanan belakang perizinan

teknis.
51

h) Melaksanakan koordinasi dengan organisasi perangkat daerah lain

terkait pelayanan dan proses perizinan teknis.

i) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan tugas dan fungsi.

1) Seksi pengkajian dan verifikasi perizinan teknis.

Mempunyai tugas melakukan pengkajian dan verifikasi perizinan

administrasi berkas pemohon perizinan teknis, dalam

melaksanakan tugasnya, seksi pengkajian dan verifikasi perizinan

teknis mempunyai fungsi:

a) Menyusun bahan rencana kerja dan anggaran (RKA)

b) Menyiapkan rencana kegiatan pengkajian dan verifikasi

perizinan teknis.

c) Melakukan pengkajian teknis dan verifikasi hasil peninjauan

lapangan sesuai berkas perizinan teknis.

d) Mengevaluasi hasil kegiatan seksi pengkajian dan verifikasi

perizinan teknis.

e) Mengkoordinasikan pertimbangan dalam pemberian pelayanan

perizinan teknis di bidang pelayanan belakang perizinan teknis.

f) Membuat hasil pengkajian dan verifikasi dalam penyelenggaraan

pelayanan perizinan teknis.

g) Menyusun laporan hasil kegiatan bulanan seksi pengkajian dan

verifikasi sebagai bahan pertanggung jawaban bidang pelayanan

belakang perizinan teknis.


52

h) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan

sesuai dengan tugas dan fungsi.

2) Seksi Peninjauan Perizinan Teknis.

Mempunyai tugas melakukan peninjauan lapangan berdasarkan

permohonan perizinan teknis. dalam melaksnakan tugasnya, seksi

peninjauan perizinan mempunyai fungsi :

a) Menyusun bahan rencana kerja dan anggaran (RKA) dan

dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) bidang pelayanan

belakang perizinan teknis.

b) Menyiapkan rencana kegiatan peninjauan perizinan teknis.

c) Melakukan peninjauan lapangan permohonan perizinan teknis.

d) Mengevaluasi hasil kegiatan seksi peninjauan perizinan teknis.

e) Mengkoordinasikan pertimbangan dalam pemberian pelayanan

perizinan teknis di bidang pelayanan belakang perizinan teknis.

f) Membuat hasil peninjauan lapangan dalam penyelenggaraan

pelayanan perizinan teknis.

g) Menyusun laporan hasil kegiatan bulanan seksi peninjauan

sebagai bahan pertanggung jawaban bidang pelayanan belakang

perizinan teknis.

h) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan

sesuai dengan tugas dan fungsi.

i) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.


53

3) Seksi Penetapan Perizinan Teknis.

Mempunyai tugas melakukan penetapan retribusi berdasarkan hasil

pengkajian teknis dan verifikasi administrasi perizinan teknis,

dalam melaksanakan tugasnya, seksi penetapan perizinan teknis

mempunyai fungsi:

a) Menyusun bahan rencana kerja dan anggaran (RKA).

b) Menyiapkan rencana kegiatan penetapan perizinan teknis.

c) Melakukan penghitungan retribusi perizinan teknis.

d) Mengevaluasi hasil kegiatan seksi penetapan perizinan teknis.

e) Mengkoordinasikan penetapan retribusi berdasarkan hasil kajian

teknis dalam pemberian pelayanan perizinan teknis di bidang

pelayanan belakang perizinan teknis.

g. Bidang pelayanan pelakang perizinan non teknis.

Bidang pelayanan belakang perizinan non teknis mempunyai tugas

melakukan koordinasi dan penyelanggaraan pelayanan perizinan non teknis.

bidang pelayanan belakang non teknis fungsi :

a) Penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA) dan dokumen

pelaksanaan anggaran (DPA) bidang pengolahan erizinan.

b) Melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran bidang.

c) Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data perizinan non

teknis.
54

d) Melakukan koordinasi perizinan non teknis.

e) Melaksanakan sosialisasi dan informasi tentang pelayanan perizinan

non perizinan.

f) Melaksanakan peninjauan, penetapan dan pengkajian perizinan non

teknis.

g) Merumuskan pelaksanaan pengelolaan administrasi perizinan non

teknis.

h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

i) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

1) Seksi Peninjauan Non Teknis.

Mempunyai tugas melakukan peninjauan lapangan berdasarkan

permohonan perizinan teknis. Dalam melaksnakan tugasnya, seksi

peninjauan perizinan non teknis mempunyai fungsi :

a) Menyusun bahan rencana kerja dan anggaran (RKA) dan

dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) bidang pelayanan

belakang erizinan non teknis.

b) Menyiapkan bahan pelaksanaan peninjauan perizinan non teknis.

c) Menyusun jadwal pelaksanaan peninjauan perizinan non teknis.

d) Melaksanakan peninjauan perizinan non teknis.

e) Membuat laporan pelaksanaan peninjauan perizinan non teknis.

f) Melaksanakan pengawasan, menyiapkan rencana kegiatan


55

peninjauan perizinan teknis.

g) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan

sesuai dengan tugas dan fungsi.

h) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

2) Seksi kajian non teknis.

Mempunyai tugas melakukan kajian retribusi berdasarkan

administrasi permohonan perizinan non teknis, Dalam melaksanakan

tugasnya, seksi kajian non teknis mempunyai fungsi :

a) Menyusun bahan tencana kerja dan anggaran (RKA) dan

dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) bidang pelayanan

belakang perizinan non teknis.

b) Membuat rencana kerja anggaran dan dokumen

anggaran seksi kajian perizinanan non teknis.

c) Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan kajian perizinan non

teknis.

d) Menerima, memeriksa dan mengkaji permohonan perizinan non

teknis.

e) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan kajian perizinan non

teknis.

f) Melaksanakan kegiatan sosialisasi.

g) Melaksanakan kegiatan pembinaan.

h) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan


56

sesuai dengan tugas dan fungsi.

i) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

3) Seksi penetapan non teknis.

Mempunyai tugas melakukan penetapan retribusi berdasarkan hasil

pengkajian teknis dan verifikasi administrasi perizinan non teknis,

dalam melaksanakan tugasnya, seksi penetapan perizinan non

teknis mempunyai fungsi :

a) Menyusun bahan rencana kerja dan anggaran (RKA) dan

dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) bidang pelayanan

belakang perizinan non teknis.

b) Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan penetapan perizinan non

teknis.

c) Memverifikasi data permohonan perizinan non teknis.

d) Membuat surat ketetapan retribusi perizinan non teknis.

e) Menerima dan meregister pembayaran serta Membuat tanda

bukti pembayaran.

f) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan penetapan perizinan non

teknis.

g) Melaksanakan Pendataan.

h) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan

sesuai dengan tugas dan fungsi.


57

i) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

h. Bidang pelayanan depan perizinan

Bidang Pelayanan Depan Perizinan mempunyai tugas menyusun

rencana, meneliti berkas pemohon dan melakukan koordinasi sesuai

ketentuan yang telah ditetapkan;

a) Penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA) dan dokumen

pelaksanaan anggaran (DPA) bidang pelayanan depan perizinan.

b) Mengkoordinasikan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

perencanaan dan pengawasan investasi penanaman modal.

c) Pengkajian dan pengusulan kebijakan di bidang perencanaan dan

pengawasan investasi penanaman modal.

d) Penetapan standar prosedur dan kriteria pelaksanaan kegiatan di bidang

perencanaan dan pengawasan investasi penanaman modal.

e) Pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan pengawasan investasi

penanaman modal.

f) Perencanaan, pengembangan potensi dan peluang penanaman modal di

daerah dengan memberdayakan badan usaha melalui pembinaan

penanaman modal, antara lain meningkatkan kemitraan, meningkatkan

daya saing, menciptakan persaingan usaha yang sehat serta menyebarkan

informasi yang seluas-luasnya dalam lingkup penyelenggaraan

penanaman modal.

g) Pembangunan, pengembangan serta pengelolaan perangkat lunak,

infrastruktur jaringan dan perangkat keras informasi.


58

h) Penyelenggaraan fasilitasi kerjasama di bidang penanaman modal.

i) Penyelenggaraan penyusunan kebijakan teknis promosi penanaman

modal.

j) Penyelenggaraan, koordinasi dan penyusunan materi promosi penanaman

modal.

k) Pemberian pelayanan informasi tentang potensi dan peluang investasi di

Kota Makassar kepada pengusaha dari dalam dan luar negeri.

l) Pengkoordinasian dan melakukan kegiatan promosi investasi terpadu

antar lembaga, sektor dan pemerintah.

m) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan

sesuai dengan tugas dan fungsi.

n) Pengelolaanadministrasi urusan tertentu.

1) Seksi Promosi dan Penanaman Modal

Seksi Promosi dan Penanaman Modal mempunyai tugas

mempersiapkan dan memfasilitasi pelaksanaan promosi investasi

bidang investasi dengan pemerintah, lembaga pemerintah dan swasta

dalam dan luar negeri. Seksi Promosi dan Penanaman Modal

menyelenggarakan fungsi :

a) Menyusun bahan rencana kerja dan Anggaran (RKA) dan

dokumen pelaksanaan anggaran (DPA).

b) Melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA).

c) Menyusun rencana dan program kerja seksi layanan informasi dan


59

pengaduan.

d) Mengumpulkan data dan bahan tentang peraturan perundang-

undanngan dangan terkait pelayanan perizinan.

e) Memberikan pelayanan informasi terkait pelayanan perizinan.

f) Mengelola data dan bahan terkait pengaduan pelayanan

perizinan.

g) Memberikan informasi pelayanan perizinan dan melayani

keberatan-keberatan yang diajukan oleh pemohon atas

penolakan berkas yang tidak lengkap.

h) Melakukan koordinasi dengan satuan kerja atau pihak terkait

pengaduan pelayanan perizinan.

i) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

j) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

2) Seksi pendaftaran dan verifikasi berkas perizinan.

Seksi Pendaftaran dan verifikasi berkas perizinan mempunyai tugas

menyusun rencana, meneliti berkas pemohon, sesuai ketentuan

yang telah ditetapkan. Seksi Pendaftaran dan Verifikasi Berkas

Perizinan menyelenggarakan fungsi :

a) Menyusun bahan rencana kerja dan anggaran (RKA) dan

dokumen pelaksanaan anggaran (DPA).

b) Melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA).

c) Menyusun rencana dan program kerjas Seksi pendaftaran


60

d) Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait agar terjalin

kerjasama yang sinergik dalam pemberian pelayanan perizinan

yang prima kepada pemohon.

e) Melakukan penelitian berkas izin dan kelengkapannya yang

diajukan oleh pemohon sesuai ketentuan yang berlaku.

f) Menelaah peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya

dibidang pelayanan depan perizinan.

g) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

h) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

i) Menyusun potensi realisasi/bahan pemantauan untuk

meningkatkan investasi penanaman modal.

j) Menyiapkan bahan rekonsiliasi data realisasi penanaman modal

dalam meningkatkan investasi.

k) Menginventarisasi mengevaluasi data realisasi pelaksanaan

penanaman modal.

l) Melaksanakan pemantauan pelaksanaan penanaman modal.

m) Melakukan perencanaan, identifikasi dan menyusun klasifikasi

investasi penanaman modal.

n) Melakukan penilaian terhadap perusahaan PMDN dan PMA yang

berprestasi dan berkinerja baik.

o) Melakukan pengawasan dalam pelaksanaan penanaman modal.

p) Melakukan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang


61

pengendalian pengawasan pelaksanaan penanaman modal.

q) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

r) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

3) Seksi sistem informasi dokumentasi, evaluasi dan pelaporan

perizinan.

Seksi sistem informasi dokumentasi, evaluasi dan pelaporan

perizinan mempunyai tugas melaksanakan sistem informasi

dokumentasi, evaluasi dan pelaporan perizinan seksi sistem

informasi dokumentasi, evaluasi dan pelaporan perizinan

menyelenggarakan fungsi :

a) Menyusun bahan rencana kerja dan anggaran (RKA) dan

dokumen pelaksanaan anggaran (DPA).

b) Melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA).

c) Menyusun rencana dan program kerja seksi sistem informasi

dokumentasi, evaluasi dan pelaporan perizinan.

d) Mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis,

pedoman dan petunjuk pelaksanaan serta bahan lainnya yang

berkaitan dengan kegiatan sistem informasi dokumentasi,

evaluasi dan pelaporan perizinan.

e) Menyusun, melaksanakan dan mengendalikan program kerja

seksi bidang.

f) Melaksanakan pembangunan, pemeliharaan, peningkatan dan


62

pengembangan sistem informasi manajemen pelayanan perizinan

secara terintegrasi.

g) Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan perizinan lainnya

h) Mengumpulkan, mengolah dan menyusun data perkembangan

pelayanan perizinan.

i) Melaksanakan pemuthakiran data, pembinaan, pengawasan dan

pelaksanaan sistem informasi manajemen dinas.

j) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

i. Bidang penanaman modal

Bidang penanaman modal mempunyai tugas melaksanakan

perencanaan, pengawasan dan promosi investasi penanaman modal untuk

mengoptimalkan pengawasan dalam pengolahan potensi penanaman modal

daerah. bidang penanaman modal menyelenggarakan fungsi :

a) Penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA) dan dokumen

aelaksanaan anggaran (DPA) bidang penanaman modal.

b) Mengkoordinasikan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

perencanaan dan pengawasan investasi penanaman modal.

c) Pengkajian dan pengusulan kebijakan di bidang perencanaan dan

pengawasan investasi penanaman modal.

d) Penetapan standar prosedur dan kriteria pelaksanaan kegiatan di bidang

perencanaan dan pengawasan investasi penanaman modal.


63

e) Pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan pengawasan investasi

penanaman modal.

f) Perencanaan, pengembangan potensi dan peluang penanaman modal di

daerah dengan memberdayakan badan usaha melalui pembinaan

penanaman modal, antara lain meningkatkan kemitraan, meningkatkan

daya saing, menciptakan persaingan usaha yang sehat serta

menyebarkan informasi yang seluas-luasnya dalam lingkup

penyelenggaraan penanaman modal.

g) Pembangunan, pengembangan serta pengelolaan perangkat lunak,

infrastruktur jaringan dan perangkat keras informasi penanaman modal.

h) Penyelenggaraan fasilitasi kerjasama di bidang penanaman modal.

i) Penyelenggaraan penyusunan kebijakan teknis promosi penanaman

modal.

j) Penyelenggaraan, koordinasi dan penyusunan materi promosi penanaman

modal.

k) Pemberian pelayanan informasi tentang potensi dan peluang investasi di

Kota Makassar kepada pengusaha dari dalam dan luar negeri.

l) Pengkoordinasian dan melakukan kegiatan promosi investasi terpadu

antar lembaga, sektor dan pemerintah.

m) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan tugas dan fungsi.

n) Pengelolaanadministrasi urusan tertentu.


64

1) Seksi promosi dan penanaman modal

Seksi promosi dan penanaman modal mempunyai tugas

mempersiapkan dan memfasilitasi pelaksanaan promosi investasi

bidang investasi dengan pemerintah, lembaga pemerintah dan swasta

dalam dan luar negeri. Seksi promosi dan penanaman modal

menyelenggarakan fungsi :

a) Menyusun bahan rencana kerja dan anggaran (RKA) dan

dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) bidang penanaman modal.

b) Melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) bidang

penanaman modal.

c) Menyelenggarakan koordinasi, kerjasama penanaman modal.

d) Memfasilitasi kerjasama antara pengusaha.

e) Menyiapkan dan memfasilitasi kemitraan antar usaha mikro

dengan pengusaha besar.

f) Memfasilitasi lembaga pemerintah/swasta dalam dan luar

negeri terkait penanaman modal.

g) Melakukan inventarisasi dan identifikasi calon mitra usaha.

h) Melakukan pemantauan dan evaluasi kerjasama promosi

penanaman modal.

i) Memetakan tempat atau daerah sebagai tujuan promosi.

j) Memetakan tempat atau daerah sebagai tujuan promosi.

k) Menyelenggarakan promosi secara bersama dan terpadu lintas


65

instansi dan dunia usaha.

l) Memberikan informasi peluang investasi yang prospektif.

m) Melakukan pelayanan informasi dan kebijakan promosi

penanaman modal.

n) Memberikan informasi potensi sumber daya alam dan peluang

investasi.

o) Melakukan penetapan, standar dan prosedur pelaksanaan

promosi.

p) Menyelenggarakan pameran, temu usaha, kontak bisnis dan

seminar penanaman modal.

q) Melakukan proses tindak lanjut hasil setiap kegiatan promosi.

r) Melakukan penyusunan, penyempurnaan sarana dan prasarana

promosi.

s) Menyediakan, penyiapan materi, sarana dan prasarana promosi.

t) Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana promosi.

u) Melakukan monitoring dan evaluasi sarana dan prasarana

promosi.

v) Menyediakan sarana promosi berupa leaflet, poster, buklet, CD

dan sarana promosi lainnya.menyusun rencana dan program kerja

pada Seksi Pengkajian dan Pengendalian.

w) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.


66

x) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

2) Seksi Perencanaan dan Pengawasan Penanaman Modal.

Seksi perencanaan dan pengawasan penanaman modal mempunyai

tugas melakukan perencanaan untuk peningkatan investasi dalam

pelaksanaan penanaman modal dan realisasi investasi perusahaan PMDN

dan PMA. Seksi perencanaan dan pengawasan penanaman modal

menyelenggarakan fungsi :

a) Menyusun bahan rencana kerja dan anggaran (RKA) dan dokumen

pelaksanaan anggaran (DPA) bidang penanaman modal.

b) Melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) bidang

penanaman modal.

c) Menyusun potensi realisasi/bahan pemantauan untuk meningkatkan

investasi penanaman modal.

d) Menyiapkan bahan rekonsiliasi data realisasi penanaman modal

dalam meningkatkan investasi.

e) Menginventarisasi, mengevaluasi data realisasi pelaksanaan

penanaman modal.

f) Melaksanakan pemantauan pelaksanaan penanaman modal.

g) Melakukan perencanaan, identifikasi dan menyusun klasifikasi

investasi penanaman modal.

h) Melakukan penilaian terhadap perusahaan PMDN dan PMA yang

berprestasi dan berkinerja baik.

i) Melakukan pengawasan dalam pelaksanaan penanaman modal.


67

j) Melakukan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

pengendalian pengawasan pelaksanaan penanaman modal.

k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

3) Seksi pemberdayaan usaha daerah.

Seksi pemberdayaan usaha daerah mempunyai tugas menyusun dan

merencanakan sosialisasi, bimbingan teknis, penyuluhan dan kegiatan

lainnya untuk pemberdayaan usaha daerah. Seksi pemberdayaan usaha

daerah menyelenggarakan fungsi :

a) Melakukan pengumpulan data dan analisis pelaku usaha mikro,

kecil, menengah, besar dan koperasi.

b) Melakukan inventarisasi dan identifikasi calon mitra usaha serta

menyusun direktori, usaha kecil, menengah dan koperasi untuk

bermitra dengan pengusaha besar.

c) Menyusun dan melaksanakan sosialisasi, workshop, bimbingan

teknis dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan

pemberdayaan usaha dan penanaman modal.

d) Melaksanakan penyuluhan dan pembinaan pelaku usaha mikro,

kecil, menengah, besar dan koperasi untuk bermitra dengan

pengusaha besar.

e) Memberdayakan badan usaha melalui pembinaan dan

meningkatkan kemitraan penanaman modal.

f) Meningkatkan kemitraan, menyebarkan informasi dalam


68

penyelenggaraan penanaman modal.

g) Melaksanakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas

pelaksanaan tugasnya kepada kepala bidang penanaman modal.

h) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.

i) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

B. HASIL PENELITIAN

kinerja pegawai pada kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kota Makassar menurut T. R. Mitchell dalam

Sedarmayanti dapat diukur dari 5 sub Indikator yaitu: kualitas kerja,

ketepatan waktu, inisiatif, kemampuan dan komunikasi.

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan telaah dokumen maka

hasil penelitian dari Kinerja Pegawai Pada Kantor Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar terdapat 5 sub indikator

kinerja yang menjadi indikator digunakan dalam mengukur efektivitas

kinerja pegawai menurut sub Indikator tersebut.

1. Kualitas kerja

Dilihat dari pengetahuan dan ketelitian dalam pelaksanaan dan

penyelesaian tugas oleh pegawai pada kantor DPMPTSP Kota makassar,

serta tingkat komitmen terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas,

untuk dapat menunjang visi dan misi suatu organisasi.


69

a. Pengetahuan yang dimiliki selama bekerja

Sebagian besar dari pekerja akan menghasilkan performansi yang

efektif jika pegawai DPMPTSP memiliki pengetahuan, keterampilan

yang cukup baik dan dapat diaplikasikan secara bersamaan, Seperti

yang dikatakan oleh NIA selaku Kepala Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian berikut :

“Mengenai wawasan dan pengetahuan pegawai disini memang


harus memiliki wawasan dan pengetahuan di bidang masing-
masing, jadi pegawai disini menggunakan grid-grid kalau dia
sarjana ditempatkan di grid 6 atau 7, sistem kinerjanya disini
kalau SMA di sejajarakan juga dengan SMA. Kalau dari segi
kesesuaian pendidikan, ada yang tidak sesuai pendidikan tapi bisa
diikutkan pelatihan yang diadakan oleh kantor (hasil wawancara
dengan NIA, pada tanggal 10\12\2020).”
Berdasarkan hasil wawancara tersebut bahwa pegawai pada

kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Tepadu Satu, sesuai

dengan penempatana bidang kerja masing-masing, bisa di lihat dari

penempatana-penempatannya atau grid-gridnya, dan dari kesesuaian

pendidikan dengan latar belakang yang dimiliki oleh pegawai ada

yang tidak sesuai namun akan diikutkan pelatihan, artinya pegawai

yang tidak sesuai dengan bidang kerja dengan latar belakng

pendidikan harus mengikuti pekatihan-pelatihan yang diadakan oleh

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang

bergerak di bidang pelayanan perizinan dan nonperizinan .

Seperti yang dikatakan oleh MAG selaku Kepala Seksi Sistem

Informasi, Dokumentasi, Evaluasi dan Pelaporan Perizinan berikut:


70

“Seperti pada latar belakang pendidikan yang di butuhkan di


bagian perizian bisa PNS, itu boleh dari SMA, S1, S2, dan S3,
kalau jurusannya teknik sipil bisa urus menyangkut ke tata
ruangan bisa IMB juga walapaun dasarnya bukan di situ, bisa ikut
pelatihan sesuai bidang nanti diberikan sertifikat. Kalau masalah
kesesuaian dengan disiplin ilmu ada namanya pelatihan ataupun
pengalaman, karena dalam ASN tidak ada yang melarang kalau
tidak terlalu spesifik disiplin ilmunya, seperi juga sayakan sarjana
ekonomi tapi di tempatkan di bagian sistem informasi tapi saya
sudah sering ikut pelatihan dan juga tentunya ada pengalaman,
rata-rata pegawai disini sudah mampu menyelesaikan tugas yang
diberikan sesuai dengan bidang kerja masing-masing (hasil
wawancara dengan MAG pada tanggal 14/12/2020).”
seperti yang dikatakan oleh I selaku pegawai bidang Layanan Informasi

dan Pengaduan berikut:

“Kalau saya bidang kerjaku tidak sesuai dengan latar belakang


pendidikan, karena saya sarjana ekonomi tapi di tempatakan di
bagian informasi, contohnya saja sekarang menteri bukan orang
kesehatan jadi meneteri kesehatan, tapi ada namanya pelatihan
multi pelayanan saya pernah ikut pelatihan servis excellence ada
sertifikatnya pelatihan ini di adakan oleh kantor (hasil wawancara
dengan I pada tanggal 14/12/2020).”
Berdasarkan hasil wawancara tersebut tentang kesesuaian kerja

dan kemampuan kerja pegawai sudah mampu menyelesaikan tugas

yang diberikan sesuai dengan bidang kerja pegawai masing-masing,

kemudian pada latar belakang pedidikan yang di butuhkan di bagian

perizian bisa PNS (Pegawai Negeri Sipil), mulai dari tingkat SMA, S1,

S2, dan S3, kalau jurusannya teknik sipil bisa urus menyangkut ke tata

ruangan dan IMB walapaun dasarnya bukan di situ,akan diikut

pelatihan sesuai bidangnya dan diberikan sertifikat. Seperi juga pada

sarjana ekonomi tapi di tempatkan di bagian sistem informasi namun

pegawai yang ada pada bidang tersebut mengikuti pelatihan bimtek


71

Servis Exellence atau layanan perima yang merupakan suatu pola

pelayanan terbaik dalam manajemen yang mengutamakan kepedulian

terhadap pengguna layanan di DPMPTSP.

b. Komitmen kerja

Pegawai DPMPTS harus memiliki komitmen kerja Komitman

tersebut ditunjukkan oleh individu (pegawai) melalui keterlibatan

dirinya pada organisasi, khususnya ia meyakini atau mempercayai

tujuan dan nilai organisasi, berupaya untuk membantu usaha

organisasi mencapai tujuan, dan mempertahankan diri untuk tetap

menjadi pegawai di organisasi. Seperti yang dikatakan oleh NIA

selaku Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian berikut:

“Disini kami menegaskan kepada para pegawai lainnya untuk bisa


bertindak secara professional dalam bekerja artinya bisa
membedakan mana yang menjadi pekerjaan kantor dengan
permasalahan pribadinya agar pekerjaan kantor yang dilakukan
tidak terbengkalai dan dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Tentunya kepentingan dinas itu di sesuaiakan juga dengan
pekerjaan pegawai dan apa-apa yang akan dikerjakan berdasarkan
tugas pokok masing-masing (hasil wawancara dengan NIA pada
tanggal 15/12/2020).”

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa

pegawai di DPMPTS dalam bekerja lebih dituntut lebih professional

dan lebih mementingkan dinas dibanding kepentingan pribadinya.

Professional disini artinya pegawai yang ada di instatansi tersebut

harus bekerja lebih optimal dan memperhatikan tugas-tugas yang

diberikan oleh tasannya. Sejalan dengan pendapat tersebut adapun


72

pernyataan oleh H selaku pegawai Bidang Sistem Informasi,

Dokumentasi, Evaluasi dan Pelaporan berikut:

“Sebagai seorang pegawai perlu mengedepankan kepentingkan


instansi di bandingkan dengan kepentingan pribadi, karena hal
tersebut sudah menjadi tutntutan kerja setiap pegawai (hasil
wawancara dengan H pada tangga 15/12/2020).”
Dari hasil wawancara di atas dapat katakan bahwa komitmen

kerja pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Kota Makassar dalam melaksanakan tugasnya di tuntut untuk

professional dalam hal bekerja, dimana pegawai perlu mengedepankan

kepentingan instansi di bandingkan dengan kepentingan pribadinya

sendiri.

c. Ketelitian dalam bekerja

Dalam bekerja ketelitian pegawai DPMPTSP sangat di butuhkan

untuk mencapai hasil pekerjaan yang maksimal dan menghinadari

kesalahan-kesalahan yang akan terjadi pada DPMPTSP selama

melaksanakan tugas. Seperti yang dikatakan oleh MAG selaku Kepala

Seksi Sistem Informasi, Dokumentasi, Evaluasi dan Pelaporan

Perizinan berikut:

“Setiap pegawai harus selalu teliti dalam menyelesaikan tugas


untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang akan terjadi dan
juga harus sesuai dengan SP (standar pelayanan) dan SOP
(standar oprasional pelayanan) yang berlaku di DPMPTSP,
karena untuk memenuhi indikator layanan publik harus ada SP
dan SOP, karena di DPMPTSP ada pelayanan publik ada izin
yang keluar tentunya harus mempunyai SP dan tiap izin ada
jangka waktu kerja, jadi tiap izin harus ada SP, SOP dan cara-cara
pengaduan juga harus mengikuti ketentuan yang berlaku kalau
73

ada masyarakat yang mengadu harus di layani sampai pengaduan


tersebut selesai (hasil wawancara dengan MAG pada tanggal
14/12/2020).”
Sejalan dengan pendapat tersebut adapaun pernyataan oleh I selaku

Pegawai bidang Layanan Informasi dan Pengaduan berikut:

“iya memang ketelitian dalam bekerja sangat penting karena


disini menangani berbagai izin baik itu izin masuk atau keluar dan
harus mengikuti SP dan SOP yang berlaku di kantor ini tentunya
juga ada SOP pengaduan (hasil wawancara dengan I pada tanggal
14/12/2020).”
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat di katakan bahwa

ketelitian dalam bekerja sangat penting karena dalam menangani

berbagai jenis izin harus sesuai dengan SP dan SOP yang berlaku di

DPMPTSP. Artinya pegawai lebih dituntut dalam bekerja dan harus

teliti dalam menyelesaikan setiap perizinan untuk menghindari

kesalahan-kesalahan dalam hal pembuatan surat izin, karena setiap

perizinan yang ada pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kota Makassar haru sesuai dengan SP (Standar

Pelayanan), SOP (Standar Operasional Prosedur) dan mekanisme

pengaduannya harus sesuai denga ketentuan yang telah dibuat, maka

dari itu pegawai harus memperhatikan ketelitian dalam bekerja guna

menghindari kesalahan dalam pelayananya, karena instansi tersebut

sangat memperhatikan pelayanan yang akan diberikan kepada

masyarakat.
74

2. Ketepatan waktu

Dapat dilihat dari waktu penyelesaian dalam mengerjakan tugas

dengan target waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Ketepatan waktu

sangat berguna diperhatikan dalam suatu organisasi, karena menyangkut

kepercayaan dari pelanggan atau pengguna. Pegawai DPMPTS yang

menjalankan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan akan

membuat organisasi mampu berkembang karena pengguna telah

mempercayai organisasi berdasarkan ketepatan waktu dalam pelayanan.

a. Waktu penyelesaian pekerjaan

Waktu dalam menyelesaikan pekerjaan merupakan faktor utama,

secara sederhana pengelolaan waktu dikenal juga dengan istilah

manajemen waktu. Manajemen waktu adalah proses perencanaan dan

pengendalian secara sadar terhadap waktu yang dihabiskan untuk

kegiatan tertentu, terutama untuk meningkatkan efektivitas, efesiensi,

dan produktivitas.

Seperti yang dikatakan oleh MAG selaku Kepala Seksi Sistem

Informasi, Dokumentasi, Evaluasi dan Pelaporan Perizinan berikut:

“jadi dek disini itu ada 17 jenis izin, semua punya SOP jadi mulai
dari izin IMB(izin mendirikan bangunan) sampai dengan izin
TGD (tanda daftar gudang) semua ada prosedurnya, jadi kalau
waktu penyelesaian setiap izin itu beda-beda tergantung kalau
sesuai dengan SOP pasti tepat waktu tapi kalau berkasnya tidak
lengkap pasti di tolak makanya harus memenuhi ketentuan yang
berlaku di Dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu
pintu kota Makassar, sejauh ini penyelesaian setiap izin semua
sudah mengikuti SOP, maka dari itu dinas terus berupaya agar
setiap izin yang di terbitkan tepat waktu (hasil wawancara dengan
MAG pada tanggl 14/12/2020).”
75

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dikatakan bahwa

waktu penyelesaian setiap izin sudah sesuai dengan SOP yang berlaku

di DMPTSP dan standar pelayanan pada Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan terpadu Satu Pintu Kota Makassar, ada 17 jenis izin mulai

dari izin gangguan, izin mendirikan bangunan, izin trayek, izin tempat

penjualan minuman beralkohol,izin usaha perikanan, izin usahan

konstruksi, izin usaha perdagangan, izin usaha industry, izin daftar

perusahaan, izin daftar industry, izin tanda daftar usaha pariwisata,

izin penyelenggraan lembaga pelatihan swasta, izin kesehatan, izin

lingkungan, izin tanda daftar gudang, izin mempekerjakan tenaga

asing dan izin reklame semua sudah mempunyai standar oprasional

pelayanan yang jelas, telah berjalan dan terlaksana dengan baik sesuai

dengan standar pelayanan yang seharusnya. Dan pada prakteknya para

pegawai yang terkait dengan bagian ini telah memenuhi standar

pelayanan dan meberikan pelayanan yang relevan dengan kebutuhan

penerima layanan. Seperti yang katakan oleh H selaku pengguna

layanan izin usaha Perdagangan:

“Ya kalau prosedur dan pelayanannya sangat bagus karena sudah


online, ini surat yang saya buat sudah lama cuman baru saya urus
lagi, saya ingin menanyakan status surat yang saya buat inikan
saya masuk internet tanggal 26 november 2020 yang saya mau
tanyakan bagimana statusnya, kalau statusnya disini dengan di
rumah kan beda, apa yang kekurangan pokoknya kekurangan lah
menurut saya, yang saya liat statusnya di internet masih dalam
proses (hasil wawancara dengan H pada tanggal 16/12/2020).”
76

Sejalan dengan pendapat tersebut adapun pernyataan oleh N selaku

pengguna layanan izin usaha perdagangan berikut:

“Standar pelayannannya sudah baik dan juga prosedur sudah


sangat jelas apalagi sekarangkan sudah melalui online jadi sangat
mudah untuk mengurus izin di sini dek, cuman ini dek SIUP baru
lagi saya urus, kan sudami keluar izinnya tinggal mau di
efektifkan (hasil wawancara dengan N pada tanggal 16/12/2020).”
Seperti yang dikatakan oleh AH Pegawai Bidang Pendaftaran dan

Verifikasi Berkas Perizinan berikut:

“Kalau mengenai waktu penyelesaian itu kami tidak bisa katakan


tepat waktu karena ada bilang 2 minggu cepat ada 3 minggu
tergantung dari persayaratan juga kalau misalkan ada berkas yang
kurang nanti di masukkan ke backoffice di situ akan di masukkan
persyaratan yang kurang. Kalau sejauh ini menurut saya belum
tepat waktu, itu tergantung si pemohon juga sebenarnya kalau
berkas-berkas sudah lengkap tentunya akan di proses, itumi biasa
lama terbit surat izin yang di buat si pemohon karna syarat-
syaratnya tidak di penuhi dan kami selaku pegawai disini tentunya
berusaha semaksimal mugkin untuk memenuhi kebutuhan
layanan publik (hasil wawancara dengan AH pada tanggal
17/12/2020).”
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat di katakana bahwa

kemudahan untuk mengurus izin sesuai dengan standar pelayanan

sudah sangat baik karena pengurusannya bisa diakses melalui online,

namun waktu penyelesaian izinnya masih perlu ditingkatkan karena

masi ada masyarakat yang tertunda izinnya dalam hal ini karenakan

dari masyarakat itu sendiri atau pengguna layanan yang menunda

pengurusan izin yang ingin dibuat dalam artian baru melakukan lagi

pengurusan izin . Namun pegawai DPMPTSP terus berupaya untuk

meningkatkan kinerja pelayanannya. Karena dalam penerbitan izin


77

ada yang ada mengatakan 2 minggu cepat ada juga yang mengatakan 3

minggu, itu tergantung dari persayaratan dan kelengkapan berkas yang

akan dibuat oleh pemohon izin, kemudian jika ada berkas izin yang

kurang juga nanti dimasukkan ke backoffice. Pada dasarnya

tergantung dari masyarakat yang mengajukan izin jika semua berkas

sudah memenuhi persayaratan dan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku maka izin segera di proses, maka dari itu penerbitan surat

mengalaami ketaralambatan terbit karena pemohon kurang

melengakapi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kami. Tentunya

pegawai sudah berusaha semaksimal mugkin untuk memenuhi

kebutuhan layanan publik

Adapun laporan pengaduan DPMPTSP sejak 2019-2020 :

Laporan pengaduan DPMPTSP tahun 2019

Bulan oktober (izin belum selesai)

1) Jenis izin SIUP (surat izin usaha perdagangan ) 8 izin belum selesai

2) Jenis izin SIUP (surat izin usaha perdagangan ) 1 izin belum selesai

keterangan barkode tidak terbaca.

3) Jenis izin SIUP (surat izin usaha perdagangan) 1 izin belum selesai

keterangan mempertanyakan soal keterangan bangunan lama bisa

dipakai sebagai pengganti IMB

Laporan pengaduan DPMPTSP tahun 2020

bulan januari (izin belum selesai)


78

1) jenis izin TDG (tanda daftar gudang ) 1 izin belum selesai

2) jenis izin SIUP (surat izin usaha perdagangan ) sebanyak 16 izin

belum selesai dan 4 izin ditolak

3) jenis izin IMB (izin memndirikan bangunan) sebanyak 2 izin belum

selesai

4) jenis izin ALKES (alat kesehatan) 1 izin belum selesai

bulan februari (izin belum selesai)

5) jenis izin SIUP (surat izin usaha perdagangan) sebanyak 7 izin

belum selesai

Bulan maret (izin belum selesai)

1) jenis izin SIUP (surat usaha perdagangan) sebanyak 10 izin belum

selesai

2) jenis izin OPRS RS (izin operasi rumah sakit) 1 izin belum selesai

3) jenis izin IUI (izin usaha industry) 1 izin belum selesai

Untuk laporan pengaduan tahun 2019 ada 10 jenis izin SIUP

dari laporan pengaduan tahun 2020 sejak januari sampai dengan

maret paling banyak izin belum selesai pada izin SIUP sebanyak 33

izin belum selesai dari bulan januari sampai maret dan 4 izin SIUP di

tolak, izin IMB 2, izin TGD 1, izizn ALKES 1, izin OPRS RS 1, dan

izin IUI 1. Sesuai dengan pernyataan oleh MAG selaku kepala seksi

sistem informasi Dokumen, Evaluasi, dan Pelaporan Perizinan sebagai

berikut:
79

“Dari jumlah pengaduan tersebut semua terselesaikan dengan baik


sesuai dengan mekanisme pengaduan yang diterapkan dari unit
pengaduan layanan, jadi disini itu memiliki prosedur penanganan
dari keluhan masyarakat penerima layanan. jadi pengaduan
masyarakat itu bisa masuk melalui surat, bisa juga datang
langsung, telepon, E-mail, E-lapor juga disediakan Kotak
pengaduan ada ji itu depan kotaknya dek, jadi penerima layanan
itu dapat menyampaikan melalui masukan yang diberikan dan
semua keluhan layanan direspon dengan baik sesuai prosedur
penyelesaian yang ada disini, begitu dek (hasil wawancara dengan
MAG pada 18/12/2020).”
Sejalan dengan pendapat oleh I selaku pegawai bidang Layanan

Informasi dan Pengaduan berikut:

“Dicari apa yang di adukan pemohon terus di cari izinnya, kalau


izin di tolak itukan waktu mereka mendaftar di sistem bisa di cek
izinnya jadi kalau izinnya di tolak ada keterangan izinnya di tolak
karena apa, biasa kalau online terbatas atau lama dek, kan biasa
itu masyarakat mau cepat responnya. Kalau datang langsung kan
masyarakat akan langsung mengetahui apa- apa yang perlu di
lengkapi, makanya kami di sini sebagai pegawai terus
mengupayakan supaya masrakat itu terlayani dengan baik dek
(hasil wawancara dengan H pada tanggal 14/12/2020).”
Dari hasil wawancara di atas dapat di katakan unit pengaduan

layanan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan terpadu Satu

Pintu Kota Makassar cukup tanggap dan memberikan respon yang

baik bagi penerima layanan. dengan mekanisme pengaduan yang

diterapkan dari unit pengaduan layanan, jadi pengaduan masyarakat

bisa masuk melalui surat, dan bisa juga datang langsung, melalui

telepon, E-mail, E-lapor dan disediakan juga Kotak pengaduan yang

dipajang, jadi masyarakat atau penerima layanan dapat menyampaikan

melalui masukan yang diberikan dan semua keluhan layanan telah

direspon dengan baik sesuai prosedur penyelesaian pengaduan, setiap


80

pengaduan ditangani sesuai dengan prosedur penanganan keluhan

yang telah ditetapkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kota Makassar .

3. Inisiatif

Dilihat dari kesadaran diri pegawai dalam melakukan tugas serta

masalah yang dihadapinya, tanpa bergantung pada orang lain. Pegawai

yang memiliki inisiatif memiliki peran yang sangat dominan dalam sebuah

organisasi karena, pegawai yang memiliki inisiatif tinggi ialah pegawai

yang memiliki ide-ide atau gagasan baru dalam organisasi, ide-ide tersebut

digunakan untuk menyelesaikan masalah kerja yang dihadapi.

a. Menghasilkan ide-ide kreatif dalam bekerja

Kreatif menunjukkan cara berpikir pegawai DPMPTSP dalam

memecahkan masalah. Kreatif dimulai dari berpikir untuk menemukan

ide. Ide tersebut bisa jadi merupakan ide yang sederhana, akan tetapi

efektif untuk memecahkan suatu masalah. Berikut hasil wawancara

dengan oleh INA selaku Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

“Jadi, pasti bawahan itu punya ide untuk memajukan organisasi


atau perusahaan, ide itu juga bisa muncul dari pegawai bagaimana
dia punya ide dalam dalam memberikan pelayanan prima ke
masyarakat itu sendiri dek,tapi terkadang hanya di tampung ada
juga yang dilaksanakan, tergantung juga dari modal kalau bisa
dilaksanakan tentunya akan dilaksanakan, begitupun juga kalau
ada masalah yang dihadapi, kalau tidak selesai di tingkat kepala
seksi masuk di kepala bidang kalau tidak selesai lanjut ke
sekretaris dan nanti sekertaris yang melapor langsung ke kepala
dinas. Tapi kalau masalahnya bisa di tangani di tingkat kepala
seksi maka permasalahan hanya sampai di situ tidak lanjut lagi
(hasil wawancara dengan NIA pada tanggal 14\12\2020).”
81

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa

untuk memajukan organisasi tentunya setiap pegawai punya ide-ide

kreatif namun ide tersebut kadang hanya di tampung tetapi ada juga

dilaksanakan namun disesuaikan juga dengan modal yang dimiliki.

Artinya pegawai dalam memajukan organisasi, tergantung dari modal

kalau bisa dilaksanakan tentunya akan dilaksanakan, begitupun juga

kalau ada masalah yang dihadapi, kalau tidak selesai pada tingkat

kepala seksi akan ditangani oleh kepala bidang kalau tidak selesai akan

lanjut ke sekretaris kemudian sekertaris yang akan melapor langsung

ke kepala dinas. Tapi kalau masalahnya bisa di tangani di tingkat kepala

seksi maka permasalahanya akan sampai di situ tidak lanjut lagi ke

kepala dinasnya.

b. Perencanaan tujuan

Perencanaan tujuan kerja adalah suatu proses mempersiapkan

usaha untuk melaksanakan suatu pekerjaan secara sistematis dan logis,

sampai pekerjaan itu selesai dan membuahkan hasil yang diharapkan

bersama. Seperi yang dikatakan oleh MAG selaku Kepala Seksi Sistem

Informasi, Dokumentasi, Evaluasi dan Pelaporan Perizinan berikut:

“jadi ada 9 target yang ingin di capai di sini tentunya untuk


mencapai tujuan kinerja organisasi diantaranya itu terwujudnya
organisasi pemerintah yang tertib efisien dan efektif, tersedianya
sarana dan prasarana dalam pelayanan pengelolaan SKPD,
terwujudnya aparatur yang disiplin. tersedianya aparatur
pelayanan yang memiliki kapasitas di bidang pelayanan,
tersedianya laporan keuangan yang akuntabel, terwujudnya
pelayanan publik yang cepat dan berkualitas, jumlah permohonan
rekomendasi izin yang di proses sesuai aturan, terwujudnya
82

keinginan masyarakat dan dan pelaku usaha untuk mendapatkan


informasi terkait perizinan dan menciptakan iklim investasi yang
kondusif. Alhamdulillah semua target yang ingin di capai sudah
terealisasi (hasil wawancara dengan MAG pada tanggal
18/12/2020).”
Sejalan yang di katakana ibu ANK selaku Pegawai di DMPTSP sebagai

berikut.

“Tentunya untuk mencapai kinerja yang efektif dan efisien harus


mencapai target yang telah di tentukan dinas, makanya setiap
tahun itu harus membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Pegawai
Pemerintah (LAKIP), ada Program Utamanya juga, Program
Peningkatan Pelayanan Perizinan, Program Peningkatan Iklim
Investasi dan Realisasi Investasi, Program Pengolahan Perizinan
Teknis, dan Program Penyediaan Data dan Informasi Perizinan
inimi Program-Program yang sudah mencapai kategori tinggi
(hasil wawancara dengan ANK pada tanggal 18/12/2020).”
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa

kinerja DPMPTS sudah efektif dan efisien dalam hal mencapai

pencapaian tujuan program berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pegawai Pemerintahan yang di dalamnya sudah terdapat program yang

utama yaitu Program Peningkatan Pelayanan Perizinan dan lainnya. 9

target yang ingin di capai di sini tentunya untuk mencapai tujuan

kinerja organisasi diantaranya itu terwujudnya organisasi pemerintah

yang tertib efisien dan efektif, tersedianya sarana dan prasarana dalam

pelayanan pengelolaan SKPD, terwujudnya aparatur yang disiplin.

tersedianya aparatur pelayanan yang memiliki kapasitas di bidang

pelayanan, tersedianya laporan keuangan yang akuntabel, terwujudnya

pelayanan publik yang cepat dan berkualitas, jumlah permohonan

rekomendasi izin yang di proses sesuai aturan, terwujudnya keinginan


83

masyarakat dan dan pelaku usaha untuk mendapatkan informasi terkait

perizinan dan menciptakan iklim investasi yang kondusif, dan target

yang telah ditentukan sebelumbya telah terealisasi.

4. Kemampuan

Dilihat dari kemampuan seorang pegawai dalam menyelesaikan

suatu tugas yang telah ditentukan sehingga mencapai daya guna dan hasil

yang maksimal. Selain itu, seorang pegawai harus memiliki pengalaman

kerja sehingga pegawai dapat menempatkan diri secara tepat serta mampu

menghadapi tantanagan dengan penuh tanggung jawab serta berkomuikasi

dengan baik dengan berbagai pihak untuk tetap menjaga produktivitas

kinerja dan menghasilkan individu yang kompeten dalam bidangnya

masing-masing, seperti dalam hal:

a. Kemampuan Menyelesaikan pekerjaan

Pemberian tugas kepada pegawai DPMPTSP lebih disesuaikan

dengan kemampuan dan keterampilan pegawai agar kesalahan dalam

setiap hasil kerja pegawai bisa kita hindari akibat ketidakpahaman

pegawai akan tugasnya yang tidak sesuai dengan kemampuan mereka.

Seperti yang dikatakan oleh NIA selaku Kepala Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian berikut:

“Didalam melakukan aktifitas pelaksanaan pekerjaan umumnya


pegawai disini baik PNS maupun Non PNS sudah memahami dan
mampu melaksanakan pekerjaanya sendiri sesuai dengan
tupoksinya serta bidang kerja masing-masing (hasil wawancara
dengan NIA pada tangal 10/12/2020).”
84

Lanjutan yang dikatakan Ibu NIA sebagai berikut :

“Pekerjaan yang dilakukan para pegawai telah berjalan dengan


maksimal ini dibuktikan dengan sebuah penghargaan yang
diberikan sebagi dinas PMPTSP terbaik 2020, pengahargaan yang
diraih tentunya pegawai harus ditutut selalu berinovasi apalagai
perizinan merupakan pelayanan dasar masyarakat. Sehingga dinas
terus berbenah untuk mengingkatkan pelayanan terutama di
tengah pademi. Kenyamanan dan keamanan masyarakat tetap
menajadi perhatian (hasil wawancara dengan NIA pada tanggal
10/12/2020).”
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa

didalam bekerja pegawai Kantor Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar sudah mampu untuk

melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan tugas dan tanggung

jawabnya dan juga adanya penghargaan yang di terima sebagai

DPMPTSP terbaik 2020 untuk meningkatkan .pelayanan masyarakat.

Sehingga tujuan yang diinginkan organisasi akan tercapai sesuai dengan

hasil yang maksimal dan menjadi dasar suatu keberhasilan seseorang

dalam mengerjakan pekerjaanya. Seperti yang di katakana ANK selaku

pegawai Bidang Perencanaan dan Pelaporan berikut:

“Tentunya selaku pegawai disini kami selalu di tutut untuk selalu


bekerja secara professional Kami di sini pegawai kalau tidak
sesuai disiplin ilmunya akan di ikutkan pelatihan sesuai dengan
bidang masing-masing seperti pelatihan bimtek servis exellence
samaji juga pelatihan pelayanan prima, pelatihan keuangan,
pelatihan kepegawaian, bimtek inovasi dan bimtek ketataruangan
(hasil wawancara dengan ANK pada tanggal 18/12/2020).”
Berdasrkan hasil wawancara tersebut dapat di katakan pegawai

yang tidak sesuai di siplin ilmu harus mengikuti pelatihan-pelatihan

yang telah diadakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan


85

Terpadu Satu Pintu, seperti pelatihan bimbingan teknis servis

excellence atau pelatihan pelayanan prima, pelatihan keuangan,

pelatihan kepegawaian, bimbingan teknis inovasi dan bimbingan teknis

ketataruangan sesuai dengan bidang masing-masing karena dengan

pegawai mengikuti pelatihan tersebut tentunya akan mengingkatkan

kinerja pegawai yang pada dasarnya dengan pegawai mengikuti

pelatihan sesuai dengan tupoksi bidang kerja akan meningkan kinerja

pegawai dalam memberikan pelayanan-pelayanan yang berkulaitas

kepada masyarakat yang akan mengurus berbagai surat izin pada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar.

b. Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja adalah suatu dasar/acuan pegawai DPMPTSP

dalam menempatkan diri secara tepat kondisi, berani mengambil resiko,

mampu menghadapi tantangan dengan penuh tanggung jawab dan

menghasilkan individu yang kompeten dalam bidangnya. Seperti yang

dikatakan oleh NIA selaku Kepala Subbagian umum dan kepegawaian

berikut:

“Pengalaman kerja setiap orang itu beda-beda, ada yang 10 tahun


ada yang lebih dari itu, tentunya ini menjadi dasar dan acuan
untuk meningkatkan kinerja pegawai agar oranisasi lebih efektif
dan efisien, dari pengalaman kerja seseorang disitumi di liat
kinerjanya apakah dia mampu atau tidak dalam meyelesaikan
tugas yang di berikan oleh atasan atau sebaliknya, yang saya liat
disini rata-rata pegawai sudah mampu melaksanakan tugas sesuai
dengan bidang kerja masing-masing (hasil wawancara dengan
NIA pada tanggal 10/12/2020).”
86

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa

pengalaman kerja sangat berpengaruh untuk meningkatkan kinerja

organisasi dan tentunya sudah menjadi dasar dan acuan agar organisasi

lebih baik lagi dalam menjalani roda pemerintahan dan pegawai Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Kota Makassar sudah

mampu melaksanakan tugasnya sesuai dengan bidang pekerjaan

masisng-masing. Sejalan dengan yang dikatakan oleh MAG selaku

Kepala Seksi Sistem Informasi, Dokumentasi, Evaluasi dan Pelaporan

Perizinan berikut:

“Tentunya pengalaman kerja itu sangat penting untuk memajukan


instansi dan pada kenyataannya menujukkan makin lama tenaga
kerja bekerja, maka makin banyak juga pengalaman yang didapat
tentunya dengan pengalaman kerja yang dimiliki pegawai, pasti
bisa menyelesaikan tugas yang di bebankan (hasil wawancara
dengan MAG pada tanggal 11/12/2020).”
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa

pengalam kerja yang di miliki pegawai sangat berdampak untuk

kemajuan organisasi karena dengan pengalaman kerja yang dimiliki,

pegawai mampu menyeleaikan pekerjaannya. Pengalam kerja sangat

penting untuk memajukan instansi dan pada kenyataannya menujukkan

makin lama tenaga kerja bekerja, maka makin banyak juga pengalaman

yang didapatkan tentunya dengan pengalaman kerja yang dimiliki oleh

pegawai, akan bisa menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh

atasan sesuai dengan bidang masing-masing.


87

5. Komunikasi

Adalah proses penyampaian makna dari satu kelompok ke kelompok

lainnya menggunkan perantara yang membuat tujuan untuk

memepengaruhi pemikiran orang lain untuk melakukan sesuatu.

Dilihat dari bagaimana seorang pegawai dalam meberikan keterbukaan

atau kejelasan informasi serta kejelasan prosedur pelayanan guna

menunjang kualitas pemberian layanan informasi di dalam suatu

organisasi. Wawancara kembali dengan NIA selaku Kepala Sub Bagian

Umum dan Kepegawaian berikut:

“Dalam kepentingan perusahaan misalnya ada masalah mengenai


perusahaan atau ada kegiatan yang akan dilakukan, kita
melakukan rapat secara formal dengan orang-orang yang terkait.
Dalam rapat itu semua karyawan bisa bebas menyampaikan
pendapat dan akan di tampung terlebih dahulu oleh natulen
setelah itu dicarilah solusi bersama yang akhirnya harus
disepakati oleh semua pihak, untuk menjalin keakraban dengan
pimpinan dan sesama karyawan, saya biasanya berbincang-
bincang dengan mereka walaupun tidak direncanakan sebelumnya
misalnya pada saat istirahat atau di acara-acara yang dilakukan
oleh perusahaan. Dengan berkumpul bersama saya juga dapat
sharing tentang masalah perusahaan. ” (hasil wawancara oleh NIA
pada tanggal 04/02/2021)

Sejalan dengan pernyataan oleh AH selaku pegawai bidang verifikasi dan

pendaftran perizinan berikut:

“iya tentunya itu komunikasi sangat penting dalam kantor ini,


kalau kami disini pegawai seperti biasaji yang kita lihat dek,
itukan kalau kita beriteraksi dengan pegawai lain pasti akrab,
kecuali itu kalau ada sesuatu yang mau di sampaikan ke atasan
pasti kita itu sampaikn dengan sopan, seperti misalkan ada berkas
mau di tanda tangani, karena ada juga batas-batasnya biarpun itu
sudah akrab sekalimi dengan atasanta, begitu dek” (hasil
wawancara oleh AH pada tanggal 04/02/2020)”.
88

Berdasarkan hasil wawancara tersebut di atas komunikasi yang

dilakukan pimpinan dan karyawan dapat berlangsung secara informal dan

nonformal yakni dalam melakukan rapat secara formal dengan orang-

orang terkait, dalam menyampaikan pendapat akan ditampung dahulu pada

notulen, setelah itu akan dicari solusinya yang akhirnya keputusan itu

harus disepekati oleh semua pihak yang terkait dalam forum rapat,

keakraban yang terjalin antara pimpinan dengan bawahan atupun dengan

pegawai lain biasanya dilakukan secara nonformal misalnya pada saat jam

kantor istirahat, dan tidak terkait dengan jabatan karena mereka berdiskusi

dalam ruang lingkup sebagai teman, agar mampu menciptakan suatu

komunikasi yang kondusif sebagai salah satu upaya untuk memajukan

perusahaan.

a. Keterbukaan informasi

Keterbukaan informasi dalam suatu instansi atau organisasi

sangat penting memberikan keuntungan baik bagi masyarakat maupun

badan publik. bentuk transparansi dan tanggungjawab badan publik

terhadap masyarakat sebagai pengguna informasi publik dalam

mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Seperi yang dikatakan

Bapak AMGG selaku pegawai bidang seksi layanan informasi dan

pengaduan berikut :

“keterbukaan informasi perizinan ini saya rasa sudah sangat


jelasmi dek, ini aplikasi perizinan online bisami diakses melalui
http://www.dpmptsp-bintang5.makassar.go.id/index.php, bisami
melakukan registrasi pendaftaran online pada website tersebut.
Pemohon juga dapat memonitoring perkembangan dari prosedur
perizinan dari jarak jauh hingga jarak dekat sehingga
89

memudahkan masyarakat tanpa harusmi lagi datang disini secara


rutin untuk memantau, coba kita lihat di depan itu jarangmi ada
orang yang datang karena itu kami sudah adakan ini melalui
online (hasil wawancara dengan AMGG pada tanggal
16/12/2020).”
Sejalan dengan pendapat ibu N selaku pengguna layanan di DPMPTS

“Pemberian informasinya mengenai prosedur serta apa saja yag


diperlukan untuk membuat surat izin sudah jelas dek karena sudah
online jadi tidak perlu lagi mengulur waktu untuk datang
memantau surat yang dibuat di kantor ini, seperti inikan surat
yang saya ingin buat itu sudah adami izinnya cuman saya mau
efektivkan lagi dek (hasil wawancara dengan N pada
16/12/2020).”
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa

penyediaan informasi bagi para pengguna layanan dan keterbukaan

informasi di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Kota makassar sudah jelas dan tidak perlu lagi datang ke kantor

untuk memantau izin yang ingin di buat karena sudah bisa di akses oleh

masyarakat melalui layanan online yang bisa diakses pada web tersebut

http://www.dpmptsp-bintang5.makassar.go.id/index.php bagi pengguna

izin jadi masyarakat yang ingin membuat izin sudah masuk kategori

sangat baik karena pengguna dari layanan tidak perlu lagi datang

memantau surat izin yang di buat, karena sudah melalui online.

b. Kejelasan prosedur pelayanan

Artinya adanya kepastian dalam hal prosedur dan tata cara

pelayanan, persyaratan pelayanan baik teknis maupun administratif,

unit kerja pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam

meberikan pelayanan, rincian biaya atau tarif pelayanan dan tata cara
90

pembayaran, dan jangka waktu penyelesaian pelayanan. Seperti yang

dikatakan oleh MAG selaku Kepala Seksi sistem informasi,

dokumentasi evaluasi dan pelaporan perizinan berikut:

“Kejelasan prosedurnya dan rincian biaya itu sudah di atur


Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 5 Tahun 2012, dan ada
terdapat Sembilan unsur pelayanan dari pesyaratan pelayanan
sampai penanganan pengaduan, saran dan masukan dari ke 9
unsur ini semua sudah sangat baik, dari ke 9 unsur ini yang
nantinya menjadi penilaian dari masyarakat pengguna layanan
karena kami disini setiap tahun mengadakan survey indek
kepuasan masyaraka yang tentunya masyarakat akan menilai
kinerja pelayanan di kantor ini, nanti saya perlihatkan IKM nya
dari tahun-ketahun tapi sejauh ini sudah sangat baikmi dek (hasil
wawancara dengan MAG pada tanggal 14/12/2020).”
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat di katakan bahwa

kinerja pelayanan di DPMPTSP sudah sangat baik kejelasan prosedur

pelayanan dan rincian biaya atau tariff pelayanan sudah elas di atur

dalam Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 5 Tahun 2012 tentang

Retribusi Perizinan Tertentu dan juga pada indeks kepuasan masyarakat

yang diadakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Kota Makassar sudah sangat baik. Sejalan dengan pendapat

yang dikatakan oleh I selaku Pegawai bidang Seksi Layanan Informasi

dan Pengaduan berikut:

“Kepastian waktu penyelesainan setiap izin itu tegantung juga


dari kelengkapan berkas dari si pembuat izin kalau sudah lengkap
tentunya izinnya juga cepat di proses tapi kalau tidak lengkap
pasti di tolak (hasil wawancara dengan I pada tanggal
14/12/2020).”
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dikatakan bahwa

kejelasan prosedur pelayanan yang ada di Dinas Penanaman Modal dan


91

Pelayanan terpadu satu pintu kota Makassar sudah sangat baik dengan

adanya program peningkatan pelayanan perizinan yang di dukung oleh

kegiatan yaitu pelaksanaan indek kepuasan masyarakat yang di adakan

tiap tahun untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap

pelayanan perizinan dan juga sebagai dasar dalam merumuskan

kebijakan pengembangan pelayanan publik.

Adapun dasar hukum yang digunakan dalam pelaksanaan Survei

Kepuasan Masyarakat (SKM) pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP

Kota Makassar adalah :

1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik.

2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2012

tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik.

3) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2009 tentang

Pedoman Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dengan Partisipasi

Masyarakat.

4) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2017 tentang

Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit

Penyelenggara Pelayanan Publik.


92

5) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 12

Tahun 2017 tentang Pembentukan dan Pengklasifikasian Cabang

Dinas dan UPTD.

6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 138

Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Daerah.

7) Peraturan Walikota Makassar Nomor 27 Tahun 2017 tentang

Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu.

Tingkat kepuasan masyarakat atas layanan PTSP terhadap

prosedur pelayanan perizinan disusun dalam standarisasi dan sertifikasi

pelayanan perizinan. Seluruh mekanisme prosedur pelayanan perizinan

disusun dalam standar mutu manajemen (ISO) sebagai salah satu

persyaratan bagi instansi penyelenggara pelayanan publik.

Tabel Hasil Rata-rata Setiap Unsur Pelayanan

No. Unsur Pelayanan Nilai Rata-rata


Unsur Pelayanan
U1 Persyaratan Pelayanan 3,605
U2 Sistem, Mekanisme dan Prosedur 3,559
U3 Waktu Penyelesaian 3,535
U4 Biaya/Tarif 3,589
U5 Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan 3,559
U6 Kompetensi Pelaksana 3,660
U7 Perilaku Pelaksana 3,613
U8 Sarana dan Prasarana 3,581
U9 Penanganan Pengaduan, Saran dan 3,586
Masukan
Nilai Indeks Pelayanan 3,584
Sumber : Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kota Makassar, juli 2019

Dari tabel dan gambar diatas yang merupakan hasil rata-rata

setiap unsur pelayanan diatas, maka dapat disimpulkan :


93

a) Persyaratan pelayanan yang meliputi syarat yang harus dipenuhi dalam

suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif

dengan nilai rata-rata 3,605 yang menyatakan sangat sesuai. Memiliki

mutu pelayanan A serta kinerja unit pelayanan yang tergolong sangat

baik.

b) Sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan mencakup tata cara baku

pelayanan bagi pemberi dan penerima pelayanan, termasuk pengaduan

denga n nilai rata-rata 3,559 yang menyatakan sangat mudah. Memiliki

mutu pelayanan A serta kinerja unit pelayanan yang tergolong sangat

baik.

c) Kecepatan waktu penyelesaian dalam memberikan pelayanan dengan

nilai rata-rata 3,535 tergolong sangat cepat. Memiliki mutu pelayanan A

serta kinerja unit pelayanan yang tergolong sangat baik.

d) Unsur biaya/tarif meliputi ongkos yang dikenakan kepada penerima

layanan dalam mengurus dan/atau memperoleh pelayanan menunjukkan

nilai 3,589 yang menyatakan gratis. Memiliki mutu pelayanan A serta

kinerja unit pelayanan yang tergolong sangat baik.

e) Unsur produk spesifikasi jenis pelayanan yang merupakan hasil

pelayanan yang telah diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan

yang telah ditetapkan menunjukkan nilai 3,559 yang menyatakan sangat

sesuai. Memiliki mutu pelayanan A serta kinerja unit pelayanan yang

tergolong sangat baik.


94

f) Kompetensi pelaksana yang mencakup kemampuan yang dimiliki oleh

pelaksana seperti pengetahuan, keahlian, keterampilan dan pengalaman

menunjukkan nilai 3,660 yang menyatakan sangat kompeten. Memiliki

mutu pelayanan A serta kinerja unit pelayanan yang tergolong sangat

baik.

g) Perilaku pelaksana yang merupakan sikap petugas dalam memberikan

pelayanan menunjukkan nilai 3,613 yang menyatakan sangat sopan dan

ramah. Memiliki mutu pelayanan A serta kinerja unit pelayanan yang

tergolong sangat baik.

h) Sarana dan prasarana yang merupakan penunjang utama

terselenggaranya pelayanan menunjukkan nilai 3,581 yang berarti

memiliki kualitas sangat baik. Memiliki mutu pelayanan A serta kinerja

unit pelayanan yang tergolong sangat baik.

i) Penanganan pengaduan, saran dan masukan pengguna layanan

menunjukkan nilai 3,586 yang berarti telah dikelola dengan baik dan

memiliki mutu pelayanan A serta kinerja unit pelayanan yang tergolong

sangat baik.

Untuk mendapatkan nilai survei unit pelayanan, ke 9 unsur dari

rata-rata tertimbang tersebut dijumlahkan, sebagai berikut:

a) Nilai IKM setelah dikonversi = Nilai Indeks x Nilai Dasar = 3,584 x

25 = 89,602

b) Mutu pelayanan termasuk kategori A.

c) Kinerja unit pelayanan tergolong Sangat Baik.


95

Berdasarkan data di atas dapat di simpulkan bahwa kinerja unit

Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

tergolong sangat baik di lihat dari unsur pelayannya, namun perlu

dipertahankan dan ditingkatkan lagi agar lebih efektif dan efesien lagi

kedepannya.

C. PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan isi dari hasil analisis data dan fakta yang

didapatkan dilapangan serta sesuai dengan teori yang di guanakan, dalam

penelitian ini peneliti menggunakan T. R. Mitchell dalam Sedarmayanti.

Teori tersebut digunakan untuk mengukur sejauh mana kinerja pegawai

melalui beberapa indikator diantaranya kualitas kerja, ketepatan waktu,

inisiatif, kemampuan dan komunikasi.

Mengetahui kinerja pegawai berarti berusaha untuk mempelajari

serta memahami kinerja yang dimiliki oleh pegawai dalam sebuah organisasi.

Dengan kata lain, mengetahui kinerja pegawai menjadi sangat penting atau

memiliki nilai yang amat strategis. Informasi mengenai kinerja pegawai,

indikator-indikator dan faktor-faktor yang ikut berpengaruh terhadap

kinerja pegawai sangat penting untuk diketahui, sehingga menganalisis

kinerja hendaknya dapat diterjemahkan sebagai suatu kegiatan evaluasi

untuk menilai atau melihat keberhasilan danke gagalan pelaksanaan tugas

dan fungsi yang dibebankan kepadanya.


96

Dalam menilai kinerja pegawai sangat ditentukan oleh fungsi yang

diemban oleh pegawai terhadap tugas-tugas yang akan dilakukan. Dalam

fungsi tersebut terkandung suatu tujuan dan sasaran yang akan dicapai

oleh organisasi dalam periode tertentu.Tujuan dan sasaran tersebut akan

mengarahkan setiap pegawai untuk bertindak efektif dan efisien agar

dapat memberikan kontribusi yang maksimal bagi organisasi. Olehnya itu

dalam memahami kinerja tidak semata-mata didasarkan oleh kebutuhan

untuk bekerja tetapi lebih dari itu, dibalik kebutuhan untuk bekerja

terkandung suatu hasil yang perlu dicapai.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis pada pada

Kantor Dinas Penanaman Modal Kota Makassar , maka diperoleh data hasil

penelitian dilihat dari indikator sebagai berikut:

1. Kualitas Kerja

Berdasarkan teori yang digunakan oleh peneliti dengan

menggunakan teori Mitchell dalam Sedarmayanti dan penelitian terdahulu

oleh Nuriana (2018) dilihat dari pengetahuan dan ketelitian dalam

pelaksanaan dan penyelesaian tugas oleh pegawai serta tingkat komitmeb

terhadapa pelaksanann penyelesaian tugas. Pada kantor dinas penanaman

modal dan pelayanan terpadu satu pintu kota Makassar pegawai sudah

mampu menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan bidang kerja

masing-masing. Pegawai pada kantor dinas penanaman modal dan

pelayanan terpadu satu pintu kota Makassar tidak mempermasalahakan

dengan latar belakang pendidikan pegawai, karena pegawai yang tidak


97

sesuai dengan disiplin ilmunya akan di ikutkan pelatihan sesuai bidang

kerja masing-masing pegawai.

Hasil penelitian mengenai Penilaian Kinerja pegawai pada kualitas

kerja dapat kita lihat bahwa pegawai melaksanakan tugasnya dengan baik.

Untuk tanggung jawab dalam pekerjaan pegawai semaksimal mungkin

melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan. Kendala yang dilami oleh

pegawai adalah dilihat dari kompetensi yang dimiliki, bahwa kompetensi

yang dimiliki menjadi kendala tersendiri bagi pegawai khususnya pegawai

tetap atau organik, mengenai kurang mampunya menguasai teknologi

sehingga masih menggunakan kemampuan tenaga kontrak yang lebih

berkompeten dibidang ilmu teknologi. Pelaksanaan tugas mendapat

tanggung jawab penuh dari pegawai untuk mendapatkan hasil yang baik

dibidang pelayanan masyarakat serta evaluasi tentang target kerja yang

telah dan akan dilaksanakan sehingga pemahaman kerja pegawai serta

instruksi pimpinan tentang tugas kerja yang akan dilaksanakan dapat

dijalankan dengan baik.. Kualita Kerja memimiliki sub indikator antara

lain :

a. pengetahuan yang dimiliki selama bekerja

Menurut TR Mitchell dalam Sedarmayanti (2011:51)

menyatakan bahwa kinerja pegwai meliputi aspek kualitas yang terdiri

dari pengetahuan yang dimiliki selama bekerja yang merupakan unsur

terpenting dalam keberhasilan dalam suatu organisasi. Kendala yang

dilami oleh pegawai adalah dilihat dari kompetensi yang dimiliki,


98

bahwa kompetensi yang dimiliki menjadi kendala tersendiri bagi

pegawai khususnya pegawai tetap atau organik, mengenai kurang

mampunya menguasai teknologi sehingga masih menggunakan

kemampuan tenaga kontrak yang lebih berkompeten dibidang ilmu

teknologi. Pelaksanaan tugas mendapat tanggung jawab penuh dari

pegawai untuk mendapatkan hasil yang baik dibidang pelayanan

masyarakat serta evaluasi tentang target kerja yang telah dan akan

dilaksanakan sehingga pemahaman kerja pegawai serta instruksi

pimpinan tentang tugas kerja yang akan dilaksanakan dapat dijalankan

dengan baik.

Pegawai di kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Tepadu Satu sudah sesuai dengan penempatana bidang kerja masing-

masing, terutama pada bidang pelayanan perizinan, yang bisa di lihat

dari penempatana-penempatannya atau grid-gridnya, dan dari kesesuain

pendidikan dengan latar belakang yang dimiliki oleh pegawai ada yang

tidak sesuai namun akan diikutkan pelatihan yang di adakan oleh

DPMPTSP. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nuriana (2018)

dalam peningkatakan pelayananya pegawai pada instansi tersebut

mengadakan pelatihan-pelatihan guna untuk meningkatkan kinerja

pegawai agar lebih baik dalam menunjang visi dan misi organisasi

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan adanya pelatihan-

pelatihan yang diadakan tentunya akan meningkatkan kinerja SDM.

b. komitmen kerja
99

Menurut TR Mitchell dalam Sedarmayanti (2011:51)

menyatakan bahwa kinerja pegwai meliputi aspek kualitas yang terdiri

dari komitmen selama selama bekerja yang merupakan unsur terpenting

dalam keberhasilan dalam suatu organisasi. Pegawai DPMPTS harus

memiliki komitmen kerja Komitman tersebut ditunjukkan oleh individu

(pegawai) melalui keterlibatan dirinya pada organisasi, khususnya ia

meyakini atau mempercayai tujuan dan nilai organisasi, berupaya untuk

membantu usaha organisasi mencapai tujuan, dan mempertahankan diri

untuk tetap menjadi pegawai di organisasi. Dikataakan bahwa pegawai

di DPMPTS dalam bekerja lebih dituntut lebih professional dan lebih

mementingkan dinas di banding kepentingan pribadinya. Dalam

penelitian yang dilakukan oleh nuriana (2018) bahwa dalam melakukan

pekerjaan penting untuk melibatkan diri pada organisasi artinya

pegawai dalam sebuah instantsi lebih mengedepatkan tujuan

orgisasinya, pada penelitian yang dilakukan pegawai pada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar

telah bekerja secara professional dengan melibatkan diri dalam

organisasi dan telah berupaya untuk mencapai tujuan organisasi dengan

meningkatkan kinerja pelayannya.

c. ketelitian dalam bekerja

Menurut TR Mitchell dalam Sedarmayanti (2011:51)

menyatakan bahwa kinerja pegwai meliputi aspek kualitas yang

terdiri dari ketelitian dalam bekerja yang merupakan unsur terpenting


100

dalam keberhasilan dalam suatu organisasi. Ketelitian dalam

bekerja sangat penting karena dalam menangani berbagai jenis izin

harus sesuai dengan SP dan SOP yang berlaku di DPMPTSP. Artinya

pegawai lebih dituntut dalam bekerja dan harus teliti dalam

menyelesaikan setiap perizinan untuk menghindari kesalahan-

kesalahan dalam hal pembuatan surat izin, karena setiap perizinan

yang ada pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Kota Makassar haru sesuai dengan SP (Standar Pelayanan), SOP

(Standar Operasional Prosedur) dan mekanisme pengaduannya harus

sesuai denga ketentuan yang telah dibuat, maka dari itu pegawai harus

memperhatikan ketelitian dalam bekerja guna menghindari kesalahan

dalam pelayananya, karena instansi tersebut sangat memperhatikan

pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat. Pada penelitian

yang dilakukan oleh Nuriana (2018) dalam penelitiannya ketelitian

dalam bekerja sangat penting dalam meningkatkan kinerja pegawai

hal ini juga didasari oleh standar oprasional yang telah ditetapkankan.

2. Ketepatan waktu

Berdasarkan teori yang digunakan oleh peneliti dengan

menggunakan teori Mitchell dalam sedarmayanti dan penelitian terdahulu

oleh Nur Khodijah (2019) Dapat dilihat dari penyelesain dalam

mengerjakan tugas dan target waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

Ketepatan waktu sangat berguna diperhatikan dalam suatu oragnisasi,

karena menyangkut kepercayaan dari pengguna layanan. Menyelesaikan


101

pekerjaan atau manajemen waktu dinas penanaman modal dan pelayanan

terpadu satu pintu kota Makassar untuk menghasilkan kinerja yang baik

harus bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Waktu penyelesaian

setiap izin sudah sesuai dengan standar oprasional pelayanan (SOP) yang

berlaku di DMPTSP dan standar pelayanan pada Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan terpadu Satu Pintu Kota Makassar telah berjalan dan

terlaksana dengan baik sesuai dengan standar pelayanan yang seharusnya

meskipun ada beberapa pengaduan yang di terima, telah selesaikan sesuai

dengan prosedur pengaduan yang berlaku. Dan pada prakteknya para

pegawai yang terkait dengan bagian ini telah memenuhi standar pelayanan

dan meberikan pelayanan yang relevan dengan kebutuhan penerima

layanan. Hal ini juga di dukung dengan jumlah perizinan dan non

perizinan yang diterbitkan sesuai SOP berdasarkan jumlah izin yang

diverifikasi sebanyak 5.361 dokumen terdiri dari izin IMB, Izin

lingkungan (IPLC dan B3), SPPL, KRK dan siteplan. Berlakunya Perwali

Nomor 30 Tahun 2019 maka, seluruh izin teknis telah dilimpahkan ke

DPMPTSP sehingga jumlah izin teknis dan non teknis yang diterbitkan

sesuai SOP juga bertambah.

Berdasarkan hasil observasi yang di lakukan peneliti, pada

penyelesaian setiap izin memang harus mengikuti standar yang telah di

tentukan oleh dinas, para pegawai yang terkait dengan bidang ini telah

memenuhi standar pelayanan dan meberikan pelayanan yang baik kepada


102

pengguna layanan , namun peneliti masi menemukan masyarakat yang

melakukan pengaduan di DMPTS.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi tersebut dapat

disimpulkan bahwa pada indikator ketepatan waktu bisa dikatakan cukup

efektif jika di liat dari jumlah perizinan dan non perizinan yang diterbitkan

sesuai SOP yang diverifikasi sebanyak 5.361 dokumen, meskipun ada

aduan dari masyarakat tetapi dinas sudah menyelesaikan sesuai dengan

standar yang berlaku di kantor DPMPTSP. Ini seperti yang dikatakan Nur

Khodijah (2019) pada penelitiannya, peneliti menemukan adanya

ketidaktepatan wakktu dalam penyelesaian masyarakat mengeluh karena

berkas pengurusannya belum juga selesai dengan waktu yang disepakati.

beberapa tugas seperti pada pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB),

hal tersebut merupakan kurangnya kesadaran masyarakat dalam

melengkapi persyaratan- persyaratan yang telah tertera sehingga

masyarakat menganggap bahwa dalam mengurus surat perizinan masi

berbelit-belit. Pada penelitian yang dilakukan, peneliti juga masih

menemukan pengaduaan-pengaduan oleh masyarakat meski Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar

sudah meyelesaikan sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

3. Inisiatif

Berdasarkan teori yang digunakan oleh peneliti dengan

menggunakan teori Mitchell dalam sedarmayanti dan penelitian terdahulu

oleh Sitti Masita (2016) dilihat dari pengetahuan dan ketelitian dalam
103

pelaksanaan dan penyelesaian tugas. Dalam pelayanan perizina oleh

pegawai pada kantor DPMPTSP Kota makassar, serta tingkat komitmen

terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas, untuk dapat menunjang visi

dan misi suatu organisasi.

Dilihat dari kesadaran diri pegawai dalam melakukan tugas serta

masalah yang dihadapinya, tanpa bergantung pada orang lain. Pegawai

yang memiliki inisiatif memiliki peran yang sangat dominan dalam sebuah

o rganisasi karena, pegawai yang memiliki inisiatif tinggi seperti inisiatif

dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat dan cepat dalam

menanggapi mermohonan izin yang dibutuhkan oleh pengguna layanan

ialah pegawai yang memiliki ide-ide atau gagasan baru dalam organisasi,

ide-ide tersebut digunakan untuk menyelesaikan masalah kerja yang

dihadapi. Dapat disimpulkan bahwa untuk memajukan organisasi tentunya

setiap pegawai punya ide-ide kreatif namun ide tersebut kadang hanya di

tampung oleh dinas namun ada juga yang dilaksanakan, itu disesuaikan

juga dengan modal yang dimiliki oleh dinas, jika dilihat dari perencanann

tujuan DMPTS ada 9 target yang ingin di capai di DPMPTS terwujudnya

organisasi pemerintah yang tertib efisien dan efektif, tersedianya sarana

dan prasarana dalam pelayanan pengelolaan SKPD, terwujudnya aparatur

yang disiplin. tersedianya aparatur pelayanan yang memiliki kapasitas di

bidang pelayanan, tersedianya laporan keuangan yang akuntabel,

terwujudnya pelayanan publik yang cepat dan berkualitas, jumlah

permohonan rekomendasi izin yang di proses sesuai aturan, terwujudnya


104

keinginan masyarakat dan dan pelaku usaha untuk mendapatkan informasi

terkait perizinan dan menciptakan iklim investasi yang kondusif dari 9

target ini semua sudah terealisasi. Inisiatif memiliki ssub indikator ebagai

berikut:

a. menghasilkan ide kreatif dalam bekerja

Menurut TR Mitchell dalam Sedarmayanti (2011:51)

menyatakan bahwa kinerja pegwai meliputi aspek inisiatif yang terdiri

dari mampu menghasilkan ide kretafif yang merupakan unsur terpenting

dalam keberhasilan dalam suatu organisasi. Kreatif menunjukkan

cara berpikir pegawai DPMPTSP dalam memecahkan masalah. Kreatif

dimulai dari berpikir untuk menemukan ide. Ide tersebut bisa jadi

merupakan ide yang sederhana, akan tetapi efektif untuk memecahkan

suatu masalah. Ini seperti yang dikatakan oleh Sitti Masita (2016) pada

penelitiannya pegawai dalam menyelesaikan pekerjaanya kreativitas

yang dimiliki oleh pegawai, sudah baik dalam meningkatkan dan

mensukseskan program yang ada sehingga kinerja pegawai bisa

terwujud.

Dapat dikatakan bahwa untuk memajukan organisasi tentunya

setiap pegawai punya ide-ide kreatif namun ide tersebut kadang hanya

di tampung tetapi ada juga dilaksanakan namun disesuaikan juga

dengan modal yang dimiliki oleh Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar .


105

b. perencanaan tujuan

Menurut TR Mitchell dalam Sedarmayanti (2011:51)

menyatakan bahwa kinerja pegwai meliputi aspek inisiatif yang terdiri

dari merencanakan tujuan yang akan dicapai yang merupakan unsur

terpenting dalam keberhasilan dalam suatu organisasi. Perencanaan

tujuan kerja adalah suatu proses mempersiapkan usaha untuk

melaksanakan suatu pekerjaan secara sistematis dan logis, sampai

pekerjaan itu selesai dan membuahkan hasil yang diharapkan bersama.

Dapat dikatakan bahwa untuk mencapai kinerja organisasi yang efektif

dan efesien harus mempunyai target, dari 9 target yang di tentukan oleh

DPMPTSP semua sudah tercapai serta dikatakan bahwa kinerja

DPMPTS sudah efektif dan efisien dalam hal mencapai pencapaian

tujuan program berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pegawai

Pemerintahan yang di dalamnya sudah terdapat program yang utama

yaitu Program Peningkatan Pelayanan Perizinan dan lainnya. Ini seperti

yang dikatakan oleh Sitti Masita (2016) pada penelitiannya dalam

pencapaian tujuan atau target yang telah ditentukan pada program

peningkatatan pelayanan prima telah tercapai sesuai dengan tujuan yang

telah ditentukan.

4. Kemampuan

Berdasarkan teori yang digunakan oleh peneliti dengan

menggunakan teori Mitcell dalam Sedarmayanti dan penelitian terdahulu

oleh Nuriana (2018) Dilihat dari kemampuan seorang pegawai dalam


106

menyelesaikan suatu tugas yang telah ditentukan sehingga mencapai daya

guna dan hasil yang maksimal. Selain itu, seorang pegawai harus memiliki

pengalaman kerja sehingga pegawai dapat menempatkan diri secara tepat

serta mampu menghadapi tantanagan dengan penuh tanggung jawab serta

berkomuikasi dengan baik dengan berbagai pihak untuk tetap menjaga

produktivitas kinerja dan menghasilkan individu yang kompeten dalam

bidangnya masing-masing. Disimpulkan bahwa didalam bekerja pegawai

Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota

Makassar sudah mampu untuk melaksanakan pekerjaan yang sesuai

dengan tugas dan tanggung jawabnya dan juga adanya penghargaan yang

di terima sebagai DPMPTSP terbaik 2020 untuk meningkatkan .pelayanan

masyarakat. Sehingga tujuan yang diinginkan organisasi akan tercapai

sesuai dengan hasil yang maksimal dan menjadi dasar suatu keberhasilan

seseorang dalam mengerjakan pekerjaanya. Sejalan dengan observasi yang

di lakukan oleh peneliti bahwa pegawai di DPMPTS sudah mampu

menyelesaikan tugasnya sesuai dengan bidang kerja masing-masing.

Disimpulkan bahwa baik PNS maupun Non PNS sudah memahami

dan mampu melaksanakan pekerjaanya sendiri sesuai dengan tupoksinya

serta bidang kerja masing-masing juga adanya penghargaan yang di

terima sebagai DPMPTSP terbaik 2020 untuk meningkatkan .pelayanan

masyarakat. Kemampuan memiliki sub indikator yaitu:


107

a. kemampuan menyelesaikan pekerjaan

Menurut TR Mitchell dalam Sedarmayanti (2011:51)

menyatakan bahwa kinerja pegawai meliputi aspek kemampuan yang

terdiri dari kemampuan menyelesaikan pekerjaan yang merupakan

unsur terpenting dalam keberhasilan dalam suatu organisasi.

mengetahui bahwa ketepatan waktu sangatlah berpengaruh terhadap

kinerja pegawai dan juga pelayanan yang diberikan. Hal tersebut dilihat

dari bagaimana waktu yang terbuang dalam hal melaksanakan tugas,

jika pegawai datang tidak tepat waktu akan memberikan dampak

keterlambatan melaksanakan tugas dan memakan waktu yang lama

untuk menyelesaiakan tugas yang diberikan sehingga tugas tidak dapat

diselesaiakan tepat waktu.

Pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh pegawai juga sering

ditaati dengan membawa pekerjaan di rumah, dengan harapan pekerjaan

terselesaiakan akan tetapi dapat memberikan masalah baru dengan

terlambat ke kantor karena menyelesaiakan tugas dirumah. Oleh karena

itu dibutuhkan tingkat disiplin dari setiap pegawai dalam melaksanakan

tugas guna kelancaran rencana program pada Kantor Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Makassar. Ini seperti

yang dikatakan oleh Nuriana (2018) dalam penelitiannya kemampuan

menyelesaikan pekerjaan sudah baik karena pegawainya punya

motivasi kerja yang tinggi yang bisa meningkatkan kinerja

pelayanannya, selain motivasi pegawai instansi juga memiliki rasa


108

tanggungjawab pada pekerjaanya, sehingga kinerja pegawai bisa

terlaksana dengan baik sesuai dengan visi misi organisasi

Pemberian tugas kepada pegawai DPMPTSP lebih disesuaikan

dengan kemampuan dan keterampilan pegawai agar kesalahan dalam

setiap hasil kerja pegawai bisa kita hindari akibat ketidakpahaman

pegawai akan tugasnya yang tidak sesuai dengan kemampuan mereka.

Dapat dikatakan bahwa didalam bekerja pegawai Kantor Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar

sudah mampu untuk melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan tugas

dan tanggung jawabnya dan juga adanya penghargaan yang di terima

seb agai DPMPTSP terbaik 2020 untuk meningkatkan .pelayanan

masyarakat. Sehingga tujuan yang diinginkan organisasi akan tercapai

sesuai dengan hasil yang maksimal dan menjadi dasar suatu

keberhasilan seseorang dalam mengerjakan pekerjaanya. Dikatakan

bahwa untuk memajukan organisasi tentunya setiap pegawai punya ide-

ide kreatif namun ide tersebut kadang hanya di tampung tetapi ada juga

dilaksanakan namun disesuaikan juga dengan modal yang dimiliki oleh

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota

Makassar .

b. Pengalaman Kerja

Menurut TR Mitchell dalam Sedarmayanti (2001:51)

menyatakan bahwa kinerja pegwai meliputi aspek kemampuan yang

terdiri dari kemampuan menyelesaikan pekerjaan yang merupakan


109

unsur terpenting dalam keberhasilan dalam suatu organisasi.

Pengalaman kerja adalah suatu dasar/acuan pegawai DPMPTSP dalam

menempatkan diri secara tepat kondisi, berani mengambil resiko,

mampu menghadapi tantangan dengan penuh tanggung jawab dan

menghasilkan individu yang kompeten dalam bidangnya.

Dikatakan bahwa pengalam kerja sangat berpengaruh untuk

meningkatkan kinerja organisasi dan tentunya sudah menjadi dasar dan

acuan agar organisasi lebih baik lagi dalam menjalani roda

pemerintahan dan pegawai DPMPTS sudah mampu melaksanakan

tugasnya sesuai dengan bidang pekerjaan masisng-masing serta

dikatakan bahwa pengalaman kerja yang di miliki pegawai sangat

berdampak untuk kemajuan organisasi karena dengan pengalaman kerja

yang dimiliki, pegawai mampu menyelesaikan pekerjaannya

5. Komunikasi

Berdasarkan teori yang digunakan oleh peneliti dengan

menggunakan teori dari Mitchell dalam sedarmayanti dan penelitian

terdahulu oleh Nuriana (2018) dalam proses penyampaian makna dari satu

kelompok ke kelompok lainnya menggunkan perantara yang membuat

tujuan untuk memepengaruhi pemikiran orang lain untuk melakukan

sesuatu. Dilihat dari bagaimana seorang pegawai dalam meberikan

keterbukaan atau kejelasan informasi serta kejelasan prosedur pelayanan

guna menunjang kualitas pemberian layanan informasi di dalam suatu

organisasi. komunikasi yang dilakukan pimpinan dan karyawan dapat


110

berlangsung secara informal dan nonformal yakni tidak terkait dengan

jabatan karena mereka berdiskusi dalam ruang lingkup sebagai teman, agar

mampu menciptakan suatu komunikasi yang kondusif sebagai salah satu

upaya untuk memajukan perusahaan.

Kemudian pada sub indikator Keterbukaan informasi pada Dinas

Penanaman Modal dan pelayanan Terpadu Satu pintu Kota Makassar

sudah sangat jelas dan bisa di akses di internet jadi penggun layanan dapat

melakukan registrasi pendaftaran online pada website tersebut. Pemohon

juga dapat memonitoring perkembangan dari prosedur perizinan dari jarak

jauh hingga jarak dekat sehingga memudahkan masyarakat tanpa harus

datang ke kantor.

Kemudian kejelasan prosedur pelayanan artinya adanya kepastian

dalam hal prosedur dan tata cara pelayanan, persyaratan pelayanan baik

teknis maupun administratif, unit kerja pejabat yang berwenang dan

bertanggung jawab dalam meberikan pelayanan, rincian biaya atau tarif

pelayanan dan tata cara pembayaran, dan jangka waktu penyelesaian

pelayanan dapat dikatakan bahwa kejelasan prosedur pelayanan yang ada

di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan terpadu satu pintu kota

Makassar sudah sangat baik dengan adanya program peningkatan

pelayanan perizinan yang di dukung oleh kegiatan yaitu pelaksanaan indek

kepuasan masyarakat yang di adakan tiap tahun untuk mengukur tingkat

kepuasan masyarakat terhadap pelayanan perizinan dan juga sebagai dasar

dalam merumuskan kebijakan pengembangan pelayanan publik dan


111

rincian biaya atau tariff pelayanan sudah jelas di atur dalam Peraturan

Daerah Kota Makassar Nomor 5 Tahun 2012 tentang retribusi perizinan

tertentu. Sejalan dengan hasil observasi yang di lakukan oleh peniliti

kejelasan informasi dan dan kejelasan prosedur yang ada di DPMPTS

sudah sangat jelas dengan adanya layanan online jadi masyarakat tidak

perlu lagi datang untuk mematau surat izin yang di buat.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dapat disimpulkan

komunikasi yang dilakukan pimpinan dan karyawan dapat berlangsung

secara informal dan nonformal, dan dalam meberikan keterbukaan atau

kejelasan informasi serta kejelasan prosedur pelayanan sudah baik karena

dinas sudah menyediakan layanan online, jadi penggun layanan dapat

melakukan registrasi pendaftaran online pada website tersebut dan

komunikasi yang dilakukan pimpinan dan karyawan dapat berlangsung

secara informal dan nonformal yakni tidak terkait dengan jabatan. Dalam

penelitian yang dilakkukan oleh Nuriana (2018) dalam penelitinnya pada

aspek standar pelayanananya dinas sudah mampu memenuhi aspek biaya

pelayanan dan juga dengan menerpakan sistem pelayanan online yang

mengandalkan SIPPADU. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan pada

Dinas Penanaman Modal dan pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota

Makassar juga suda menerapkan pelayanan online yang di namakan E-

Lebbani yang dihadirkan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kota Makassar untuk semakin memeprmudah

pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat atau pengguna layanan.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan dalam bab

sebelumnya maka kesimpulannya sebagai berikut:

1. Kualitas Kerja

Pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Kota Makassar bisa dikatakan cukup baik, pegawai di DPMPTS

tidak mempermasalahkan latar belakang pendidikan dengan bidang

kerjanya karena pegawai yang tidak sesuai bidang kerja akan di ikutkan

pelatihan sesuai dengan bidangnya masing-masing.

2. Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan di DPMPTS bisa

dikatakan cukup baik jika di liat dari jumlah perizinan dan non perizinan

yang diterbitkan sesuai standar oprasional (SOP) yang diverifikasi

sebanyak 5.361 dokumen, meskipun ada aduan dari masyarakat namun

dinas sudah menyelesaikan sesuai dengan standar yang berlaku di kantor

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota

Makassar

112
113

3. Inisiatif

Untuk memajukan organisasi tentunya setiap pegawai punya ide-ide

kreatif namun ide tersebut kadang hanya di tampung oleh dinas namun ada

juga yang dilaksanakan, namun disesuaikan juga dengan modal yang

dimiliki oleh dinas, jika dilihat dari perencanann tujuan DMPTS ada 9

target yang ingin di capai di DPMPTS semua target sudah terealisasi.

4. Kemampuan

Baik PNS maupun Non PNS sudah memahami dan mampu

melaksanakan pekerjaanya sendiri sesuai dengan tupoksinya serta bidang

kerja masing-masing. juga adanya penghargaan yang di terima sebagai

DPMPTSP terbaik 2020 untuk meningkatkan .pelayanan masyarakat.

Sehingga tujuan yang diinginkan organisasi akan tercapai sesuai dengan

hasil yang maksimal dan menjadi dasar suatu keberhasilan seseorang

dalam mengerjakan pekerjaanya

5. Komunikasi

Komunikasi yang dilakukan pimpinan dan karyawan dapat

berlangsung secara informal dan nonformal yakni tidak terkait dengan

jabatan. Kemudian Pegawai dalam meberikan keterbukaan atau kejelasan

informasi serta kejelasan prosedur pelayanan sudah baik karena dinas

sudah menyediakan layanan online, jadi penggun layanan dapat

melakukan registrasi pendaftaran online pada website tersebut kejelasan

prosedur pelayanan yang ada di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan


114

terpadu satu pintu kota Makassar sudah sangat baik dengan adanya

program peningkatan pelayanan perizinan yang di dukung oleh kegiatan

yaitu pelaksanaan indeks kepuasan masyarakat (IKM) yang di adakan tiap

tahun untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

perizinan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dengan hasil penelitian yang di peroleh,

maka sebagai bahan masukan untuk Kinerja Pegawai Pada Kantor Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar sebagai

berikut :

1. Pihak DPMPTSP kota Makassar harus selalu meningkatkan kinerja

pelayanananya walaupun sudah di katakana cukup baik, namun dalam

beberapa hal terdapat yang perlu di benahi, pada jangka watu penyelesaian

perijinan lebih di optimalkan lagi ke depannya dan sangat penting memilih

pegawai yang kompeten di bidangnya sehingga dapat melaksanakan

tugasnya dengan baik.

2. Pihak pengguna layanan di DPMPTSP tentu harus jauh lebih sabar saat

mengajukan perijinan. Hal tersebut dikarenakan perijinan yang ada tidak

dapat langsung selesai sehari begitu saja terdapat jangka waktu

penyelesaiannya yang telah di tetapkan. Jika terdapat adanya penundaan

waktu sekiranya dapat maklumi.


115

DAFTAR PUSTAKA

Edison Emron, I. Y. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:


Alfabeta.
Gibson. (2013). Penilaian Kerja. Jakarta: Erlangga.
Makmur. (2011). Efektivitas Kebijakan Kelembagaan Pengawasan. Bandung: PT
Refika Aditama.
Mangkunegara, P. A. (2005). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. PT Refika
Aditama.
Mardiasmo. (2011). Perpajakan (edisi revisi tahun 2011). Bandung : CV Andi
Offset
Mardiasmo. (2017). Efesiensi dan Efektivitas. Jakarta: Andy.
Pasolong, H. (2010). Teori Administrasi Publik. Bandung : Alfabeta
Prawirosentono, S. (2012). manajemen Sumber Daya Manusia, Kebijakan Kinerja
Karyawan, Kiat Membangun Organiasi Kompetitif Era Perdagangan
Bebas Dunia. Yogyakarta: BPFE.
Prichatin, A. (2019). Efektivitas Program Keluarga Harapan(PKH) Dalam Upaya
Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga (Studi Kasus Pada PKH Desa
Kasegaran Kecematan Cilongok Kabupaten Banyumas). IAN Purwakerto.
Rahadhitya, D. R. (2015). Faktor- faktor Yang Berpengaruh Terhadap Efektivitas
Audit Internal (studi Pada Inspektorat Provinsi Jawa Tegah). Fakultas
Ekonomi dan Bisnis.
Rivai, Z. V. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.
Depok: PT Rajagrafindo.
Ravianto J. 2014. produktivitas dan pengukuran. Jakarta : Binama Aksara
Rachman. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bogor : Ghalia
Indonesia
Schein, H. E. (2010). Organizational Culture and Leadership. John Wiley &
Sons.
Sedarmayanti. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi
dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: PT Rafika Aditama.
Setyowati, H. (2016). Pengaruh Kepemimpinan Motivasi dan Kompetensi
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Restoran Taman Pringsewu.
Yogyakarta: Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis dan terapan.
116

Siagian, P. S. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. jakarta: Bumi Aksara.


Siswanto, B. (2015). Manajemen Tenaga Kerja. Bandung : Sinar Baru.
Steers, M. R. (2010). Efektivitas Organisasi Perusahaan. Jakarta : Erlangga.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sutrisno, E. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Widjaja dalam sinta (2015). Efektivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Dalam
Pleyananan Publik Di Kantor Kelurahan Kolongan Kecamatan Tomohon
Kecamatan Tomohon Tengah Kota Tomohon.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
Peraturan walikota Makassar Nomor 27 tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar.
Peraturan Walikota Makassar Nomor 32 Tahun 2019 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
Masyita, S. (2016). Kinerja Pegawai Dalam Pelayanan Masyarakat Untuk
Pembuatan E-KTP Pada Kantor Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros.
Jurnal Ilmiah Bongaya.
Khodijah, N. (2019). Analisis Kinerja Pegawai Dinas Penanamana Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Pekanbaru Jurnal Office,
Volume (3).
Nuriana, I. (2018). Kinerja Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten Sidoarjo Dalam Memberikan Pelayanan Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) Di era digital. Jurnal Fisip Aministrasi
Negara Universitas Airlangga
https://beritakotamakassar.com/berita/2019/12/05/pengurusan-imb-dan-zonasi-
psb-disoal/
117

N
118

1. kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Makassar.

2. Wawancara serta foto bersama Kepala Sub bagian Umum dan


Kepegawaian.
119

3. Wawancara serta foto bersama Kepala Seksi Sistem Informasi,


Dokumentasi, Evaluasi dan Pelaporan Perizinan DPMPTSP.

4. Wawancara serta foto bersama Pegawai bidang Layanan Informasi dan


Pengaduan.
120

5. Wawancara serta foto bersama Pegawai Bidang Sistem Informasi,


Dokumentasi, Evaluasi dan Pelaporan Perizinan DPMPTSP.

6. Wawancara serta foto bersama Pegawai Bidang Pendaftaran dan


Verifikasi Berkas Perizinan DPMPTSP.
121

7. Wawancara dan foto bersama Pegawi Bidang Perencanaan dan Pelaporan


DPMPTSP.

8. Wawancara dan foto bersama pegawai bidang seksi layanan informasi dan
pengaduan.
122

9. Wawancara dan foto bersama pengguna layanan Izin Usaha Perdagangan

10. Wawancara dan foto bersama Pengguna Layanan Izin Usaha Perdagangan
DPMPTSP.
123
122
123
124

RIWAYAT HIDUP

Hasnawati. Lahir pada tanggal 29 Oktober 1991 di

Bone Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan. Anak

ke tiga dari empat bersaudara, buah cinta dari pasangan

Bapak Tahir dan Ibu Sitti Halija Penulis menyelesaikan

pendidikan Sekolah Dasar di Sekolah Dasar Impres

Tamainusi Kecematan Soyojaya Kabupaten Morowali

Utara Sulawesi Tengah pada tahun 2010 prestasi yang pernah diraih juara 1

lombalari antar sekolah dan juara 2 lomba puisi antar sekolah. Pada tahun itu

juga penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Petasia Kabupaten

Morowali Utara Sulawesi Tengah dan lulus pada tahun 2013. Kemudian penulis

melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Petasia Kabupaten Morowali Utara

Sulawesi Tengah dan lulus pada tahun pada tahun 2016 organisasi yang pernah

diikuti pramuka dan mercing band. Kemudian pada tahun yang sama, penulis

melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi tepatnya di Universitas

Muhammadiyah Makassar pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Strata 1 (S1).


KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA MAKASSAR

Hasnawati1, Abdi2, Sitti Rahmawati Arfah3

1) ProgramStudiIlmuAdministrasiNegaraFisip Unismuh Makassar


2) ProgramStudiIlmuAdministrasiNegaraFisip Unismuh Makassar
3) ProgramStudiIlmuAdministrasiNegaraFisip Unismuh Makassar

ABSTRACT
The purpose of this study was to find out employee performance at the investment
office and one stop service in Makassar city. This study used a qualitative method where the
data collection techniques used interviews, observation and documentation study. The data
analysis techniques were data reduction, data presentation and conclusion. The data
validation technique in this study was Source tringulation, technique tringulation, and time
tringulation. The results of this study showed that the effectiveness of employee performance
at the Makassar City One Stop Investment and Integrated Service Office was quite effective
when viewed from the results of the work in which the employees of the Makassar City
Investment and One Stop Integrated Services Office could be said to be effective when
viewed from their achievements. the performance target was 89, 84% were in the high
category and also employees at DPMPTS did not pay attention their educational background
with their field of work.

Keywords: Employee Performance

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Kinerja Pegawai Pada Dinas Penanaman
modal dan pelayanan satu pintu kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dimana teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan studi
dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data dan
kesimpulan. Teknik pengabsahan data dalam penelitian ini Tringulasi sumber, Tringulasi
Teknik, dan Tringulasi Waktu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kinerja Pegawai
Pada Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar
sudah cukup baik jika di lihat dari hasil kerja di mana Pegawai Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar bisa dikatakan cukup baik jika di lihat dari
capaian target kinerjanya yaitu 89, 84% berada pada kategori tinggi dan juga pegawai di
DPMPTS tidak mempermasalhkan latar belakang pendidikan dengan bidang kerjanya.

Kata Kunci: Kinerja Pegawai

1
PENDAHULUAN Ravianto (2014:11) efektivitas yaitu
seberapa baik pkerjaan yang
Semakin ketatnya tingkat
dilakukan, sejauh mana orang
persaingan sumber daya manusia, baik
menghasilkan keluaran sesuai dengan
dalam bisnis maupun dalam organisasi
yang diharapkan. Artinya apabila suatu
mengakibatkan organisasi dihadapkan
pekerjaan dapat diselesaikan sesuai
pada tantangan untuk dapat
dengan perencanaan, baik dalam
mempertahankan kelangsungan hidup.
waktu, biaya, maupun mutunya maka
Keberhasilan suatu perusahaan atau
dapat dikatakan efektif. Pendapat lain
organisasi ini dipengaruhi oleh kinerja
dikemukakan oleh Gibson dalam
pegawai atau hasil kerja yang dicapai
Bungkaes (2013:46) Pengertian
oleh seorang pegawai dalam
efektivitas adalah penilaian yang
melakukan tugas sesuai dengan
dibuat sehubungan dengan prestasi
tanggung jawab yang diberikan oleh
individu, kelompok dan organisasi.
perusahaan atau organisasi. Dalam hal
Semakin dekat prestasi mereka
ini aparatur Negara sebagai pelayanan
terhadap prestasi yang diharapkan
masyarakat semakin di tuntut dalam
“standar” maka mereka dinilai
hal bekerja, terutama dalam hal
semakin efektif. Pendapat Maulana
pemberian pelayanan sebaik-baiknya
dan Rachman (2016) bahwa
kepada mayarakat. Untuk menunjang
“efektivitas diartikan sebagai
kualitas kinerja pegawai yang akan
kemampuan suatu unit yang mencapai
diberikan kepada masyarakat tentunya
tujuan yang diinginkan. Schein (2010)
harus membutuhkan kompetensi yang
mengatakan bahwa “efektivitas adalah
baik juga untuk mendorong para
kemampuan untuk bertahan,
pegawai agar memberikan kemampuan
menyesuaikan diri dan tumbuh lepas
mereka melayani masyarakat.
dari fungsi tertentu yang dimilikinya”.
Efektivitas sering digunakam Berdasarkan pendapat tersebut, dapat
untuk mengukur keberhasilan yang ditekankan bahwa efektivitas keadaan
dicapai oleh sebuah orgnisasi. dimana terjadi kesesuaian antara

2
tujuan dan sasaran yang telah berkualitas,cepat,mudah terjangkau
ditetapkan sebelumnya dengan hasil dan terukur.
yang dicapai. Berhasil tidaknya suatu
organisasi dalam mempertahankan
Kinerja yaitu gambaran
kesuksesannya diawali dari mengelola
mengenai tingkat pencapaian
sumber daya manusia, khususnya
pelaksanaan suatu kegiatan dalam
upaya meningkatkan efektivitas dan
sebuah organisasi. Kinerja merupakan
efisiensi kinerja pegawai. Hal itu
salah satu faktor yang mempengaruhi
mengacu pada Undang-Undang Nomor
seberapa banyak mereka
5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
mempengaruhi kemajuan organisasi.
Negara. Maksud dan tujuan aturan
Semakin tinggi atau semakin baik
tersebut agar organisasi dapat
kinerja pegawai maka tujuan
mengarahkan dan mengembangkan
organisasi semakin mudah di capai,
potensi dan kemampuan yang dimiliki
begitu pula sebaliknya yang terjadi
oleh pegawai sehingga pegawai
apabila kinerja pegawai rendah atau
mampu bekerja secara optimal dan
tidak baik maka kegiatan yang telah
efektif.
direncanakan tidak dapat berjalan
Selanjutnya, pelayanan publik
dengan baik dan organisasi sulit untuk
adalah segala bentuk jasa pelayanan,
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
baik dalam bentuk barang publik
Undang-undang Nomor 25 maupun jasa publik yang pada
tahun 2009 tentang pelayanan publik prinsipnya merupakan tang ung jawab
disebutkan bahwa standar pelayanan dan dilaksanakan oleh instansi
adalah tolak ukur yang dipergunakan pemerintah pusat maupun daerah
sebagai pedoman penyelenggaraan dalam rangka upaya pemenuhan
pelayanan dan acuan penilaian kualitas kebutuhan masyarakat maupun dalam
pelayanan sebagai kewajiban dan janji rangka pelaksanaan ketentuan
penyelenggara kepada masyarakat peraturan perundang-undangan. Salah
dalam rangka pelayanan yang satu upaya pemerintah dalam rangka

3
perbaikan dalam pelayanan adalah Makassar merupakan salah satu
dengan dirterbitkannya Peraturan perangkat pemerintah daerah di kota
Menteri Dalam Negeri Nomor 138 Makassar yang menerapkan sistem
Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan pelayanan satu pintu. DPMPTP Kota
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Makassar sebagai instansi yang khusus
Peraturan Menteri Dalam Negeri bertugas memberikan pelayanan
tersebut pada intinya mewajibkan mengenai perizinan yang langsung
pemerintah daerah melakukan kegiatan bersinggungan kepada masyarakat,
antara lain: Peraturan Menteri ini pada dasarnya dapat dikatakan sebagai
dimaksudkan sebagai pedoman dalam terobosan baru atau inovasi
penyelenggaraan PTSP Daerah. manajemen pemerintah daerah yang
Penyelenggaraan PTSP Daerah diharapkan mampu memberikan
bertujuan: a. meningkatkan kualitas pelayanan publik yang berkualitas
PTSP, mewujudkan perlindungan dan sesuai dengan tuntutan dan harapan
kepastian hukum kepada masyarakat; masyarakat.
b. memberikan akses yang lebih luas Berdasarkan informasi yang
kepada masyarakat untuk memperoleh didapat melalui media online (berita
pelayanan prima; dan c. meningkatkan Kota Makassar). Ombudsman Kota
kemudahan berusaha dan daya saing Makasar menerima pengaduan terkait
daerah. pelayanan publik sepanjang 2019. Di
Sasaran penyelenggaraan PTSP antaranya ada yang terkait penerbitan
Daerah yaitu terwujudnya PTSP yang izin mendirikan bangunan. Aduan
cepat, mudah, transparan, pasti, terkait pengurusan IMB (izin
sederhana, terjangkau, profesional, mendirikan bangunan) di kota
berintegritas, dan meningkatkan hak Makassar, yakni adanya indikasi
masyarakat untuk mendapatkan penundaan yang berlarut-larut dan
pelayanan Perizinan dan Nonperizinan dilakukan oleh oknum pejabat tertentu
Dinas Penanaman Modal dan untuk menerbitkan IMB. Setelah
Pelayanan Terpdu Satu Pintu Kota melakukan penelitian di lapangan

4
peneliti mendapatkan bahwa pelayanan dibandingkan dengan berbagai
IMB di Kantor Dinas Penanaman kemungkinan, seperti standar hasil
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu kerja, target atau sasaran atau kinerja
Pintu Kota Makassar sudah dikatakan yang telah ditentukan terlebih dahulu
cukup optimal karena sudah dan disepakati bersama.
tersedianya sarana dan prasarana yang
Menurut Edison (2016) kinerja
penunjang seperti buku panduan dan
adalah hasil dari suatu proses yang
standar oprasional pelayanan,
mengacu dan diukur selama periode
komputer sehigga waktu penyelesaian
waktu tertentu berdasarkan ketentuan
pelayanan pemberian IMB bagi
atau kesepakatan yang telah ditetapkan
masyarkat dapat dikatakan cukup
sebelumnya. Setyowati dan Haryani
optimal. Meskipun ada beberapa
(2016) juga mengemukakan bahwa
aduan dari masyrakat tapi dinas sudah
istilah kinerja dari kata job
menyelesaikan sesuai dengan alur
performance atau actual performance
pengaduan yang berlaku di kantor
(prestasi kerja atau prestasi
Dinas Penanaman Modal dan Pelyanan
sesungguhnya) yaitu hasil kerja secara
Terpadu Satu pintu Kota Makassar.
kualitas dan kuantitas yang dicapai
Kemudian yang menjadi kendala
oleh seorang pegawai dalam
pegawai dalam menerbitkan izin
melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tersebut, tidak lengkapnya persyaratan
tanggung jawab yang diberikan
yang di ajukan oleh pemohon sehingga
padanya. Kinerja menjadi cerminan
membutuhkan waktu yang lama.
kemampuan dan keterampilannya
Rivai (2015:12) memberikan dalam pekerjaan tertentu yang akan
pengertian bahwa kinerja atau prestasi berdampak pada reward dari
kerja adalah hasil atau tingkat perusahaan.
keberhasilan seseorang secara
Menurut Sutrisno (2016),
keseluruhan selama periode tertentu di
kinerja adalah kesuksesan seseorang
dalam melaksanakan tugas
dalam melaksanakan tugas, hasil kerja

5
yang dapat dicapai oleh seseorang atau Berdasarkan Keputusan
sekelompok orang dalam suatu Menteri Pendayagunaan Aparatur
organisasi sesuai dengan wewenang Negara (MENPAN) Nomor 63 Tahun
dan tanggung jawab masing-masing 2003, definisi dari pelyanan publik
atau tentang bagaimana seseorang adalah segala bentuk pelayanan yang
diharapkan dapat berfungsi dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah
berperilaku sesuai dengan tugas yang di pusat, di daerah dan di lingkungan
telah dibebankan kepadanya serta Badan Usaha milik Negara atau Badan
kuantitas, kualitas dan waktu yang Usaha Milik Daerah dalam bentuk
digunakan dalam menjalankan tugas. barang dan atau jasa, baik dalam
rangka upaya pemenuhan kebutuhan
Menurut Mardiasmo (2011)
masyarakat maupun dalam rangka
pegawai adalah orang pribadi yang
pelaksanaan ketentuan peraturan
bekerja pada pemberi kerja baik sebagi
perundang-undangan. Sedangkan
pegawai tetap atau pegawai tidak tetap
menurut Bab 1 Pasal 1 ayat 1 Undang-
atau tenaga kerja lepas berdasarkan
undang Nomor 25 Tahun 2009, yang
perjanjian atau kesepakatan kerja baik
di maksud dengan pelayanan publik
secara tertulis maupun tidak tertulis
adalah kegiatan dalam rangka
untuk melaksanakan suatu pekerjaan
pemenuhan kebutuhan pelayanan
dalam jabatan atau kegiatan terntentu
sesuai dengan peraturan perundang-
dengan memperoleh imbalan yang
undangan bagi setiap warga Negara
dibayarkan berdasarkan periode
dan penduduk atas barang, jasa,
tertentu, penyelesaian pekerjaan atau
dan/atau pelayanan administrative
ketentuan lain yang ditetapkan
yang disediakan oleh penyelenggara
pemberi kerja, termasuk orang pribadi
pelayanan publik.
yang melakukan pekerjaan dalam
jabatan negeri atau badan usaha milik METODE PENELITIAN
daerah.
Waktu yang digunakan peneliti
untuk penelitian ini dilaksanakan sejak

6
tanggal dikeluarkannya izin penelitian Kepala Seksi Sistem Informasi,
dalam kurun waktu kurang lebih 2 Dokumentasi, Evaluasi dan Pelaporan
bulan (november- desember), satu Perizinan, Pegawai bidang Layanan
bulan pengumpulan data dan satu Informasi dan Pengaduan, Pegawai
bulan pengelolaan data yang meliputi Bidang Sistem Informasi,
penyajian dalam bentuk skripsi dan Dokumentasi, Evaluasi dan Pelaporan
proses bimbingan berlangsung.Dalam Perizinan, Pegawai Bidang
Penelitian ini, penulis menentukan Pendaftaran dan Verifikasi Berkas
objek penelitian yaitu pada Kantor Perizinan, Pegawi Bidang Perencanaan
Dinas Penanaman Modal dan dan Pelaporan, pegawai bidang seksi
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota layanan informasi dan pengaduan,
Makassar. Alasan pemilihan lokasi pengguna layanan Izin Usaha
penelitian ini adalah berdasarkan pada Perdagangan, Pengguna Layanan Izin
latar belakang permasalahan yang Usaha Perdagangan.
terjadi di lembaga tersebut.
Teknik pengumpulan data
Adapun tipe penelitian yang dalam peneltian ini menggunakan :
digunakan dalam penelitianini adalah Observasi,Wawancara, Dokumentasi.
Deskriptif. Penelitian deskriptif Komponen dalam analisis data yaitu
terbatas pada usaha mengungkapkan Reduksi data, penyajian data dan
suatu masalah atau keadaan atau penarikan kesimpulan.
peristiwa sebagaimana adanya
sehingga bersifat sekedar
mengungkapkan fakta dan HASIL DAN PEMBAHASAN
memberikan gambaran secara obyektif
Dinas Penanaman Modal dan
tentang keadaan sebenarnya dari objek
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Dinas
yang diteliti. informan dalam
Penanaman Modal dan PTSP) Kota
penelitian ini terdiri dari Kepala Sub
Makassar dibentuk berdasarkan
Bagian Umum dan Kepegawaian,
Peraturan Daerah Kota Makassar No. 8

7
Tahun 2016 tentang Pembentukan Kinerja pegawai pada kantor
Susunan Perangkat Daerah Kota Dinas Penanaman Modal dan
Makassar (Lembar Daerah Kota Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Makassar Tahun 2016 Nomor 8) Makassar menurut T. R. Mitchell
Sebagai lembaga teknis daerah yang dalam Sedarmayanti dapat diukur dari
bertanggung jawab kepada Walikota 5 sub Indikator yaitu: kualitas kerja,
Makassar, maka Dinas Penanaman ketepatan waktu, inisiatif, kemampuan
Modal dan PTSP Kota Makassar dan komunikasi.
memiliki tugas membantu Walikota
Kinerja pegawai dalam
dalam penyelenggaraan pemerintahan
memberikan pelayanan menjadi tolak
di daerah dalam bidang perizinan
ukur keberhasilan suatu organisasi, ini
terpadu dan penanaman modal.
dikarenakan pegawai merupakan
Sebaliknya, buruknya kinerja faktor yang dapat mewujudkan
sumber daya manusia ditunjukkan efektivitas dan efisiensi dalam
dengan ketidakmampuannya pelaksanaan tugas dan fungsi
melaksanakan suatu program sesuai organisasi berhasil dilakukan atau
dengan yang telah ditetapkan. Hal itu tidak, secara menyeluruh untuk
menggambarkan kinerja yang kurang memenuhi kebutuhan yang ditetapkan
efektif karena tidak mampu melakukan dari setiap kelompok yang berkenaan
sesuatu berdasarkan kriteria yang dengan usaha-usaha yang sistematik
diinginkan. Jika apa yang dan meningkatkan kemampuan
direncanakan organisasi dapat tercapai organisasi secara terus menerus
maka hal itu dapat dikatakan efektif, mencapai kebutuhannya secara efektif.
namun sebaliknya apa yang Untuk itu kinerja seorang pegawai
direncankan organisasi belum tercapai diharapkan mampu efektif dalam
maka hal itu tidak efektif dan menjadi menjalankan pekerjaannya agar dapat
bahan evaluasi kedepannya. menjamin percepatan, kelancaran,

8
pelayanan terhadap masyarakat secara masing. pegawai pada kantor dinas
baik dan tepat. penanaman modal dan pelayanan
terpadu satu pintu kota Makassar tidak
Berdasarkan dari hasil
mempermasalahakan dengan latar
penelitian tentang efektivitas kinerja
belakang pendidikan pegawai, karena
pegawai pada kantor dinas penanaman
pegawai yang tidak sesuai dengan
modal dan pelayanan terpadu satu
disiplin ilmunya akan di ikutkan
pintu kota Makassar peneliti
pelatihan sesuai bidang kerja masing-
menemukan hal sebagai berikut :
masing pegawai.
Hasil Kerja
Jika di liat dari LAKIP (Laporan
Berdasarkan teori yang Akuntabilitas Kinerja Instansi
digunakan oleh peneliti dengan Pemerintah) Capaian target Kinerja 9
menggunakan teori Mitchell dalam Sasaran Dinas Penanaman Modal dan
sedarmayanti dilihat dari pengetahuan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
dan ketelitian dalam pelaksanaan dan Makassar pada tahun 2019 seluruhnya
penyelesaian tugas oleh pegawai pada berkategori tinggi. Yang di mana
kantor DPMPTSP Kota makassar, terdapat program utama yaitu program
serta tingkat komitmen terhadap peningkatan pelayanan perizinan,
pelaksanaan dan penyelesaian tugas, program peningkatan iklim investasi
untuk dapat menunjang visi dan misi dan realisasi investasi, program
suatu organisasi. pengolahan perizinan teknis, program
pengolahan perizinan teknis, dan
Berdasarkan hasil wawancara
program penyediaan data dan
yang dilakukan oleh informan Pada
informasi perizinan inilah rogram-
kantor dinas penanaman modal dan
program yang telah mencapai kategori
pelayanan terpadu satu pintu kota
tinggi atau 89,84%.
Makassar pegawai sudah mampu
menyelesaikan tugas yang diberikan Berdasarkn hasil wawancara
sesuai dengan bidang kerja masing- dan observasi tersebut dapat

9
disimpulkan bahwa pada indikator telah berjalan dan terlaksana dengan
hasil kerja, Pegawai Dinas Penanaman baik sesuai dengan standar pelayanan
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu yang seharusnya meskipun ada
Pintu Kota Makassar bisa dikatakan beberapa pengaduan yang di terima,
efektif jika di lihat dari capaian target telah selesaikan sesuai dengan
kinerjanya yaitu 89, 84% berada pada prosedur pengaduan yang berlaku.
kategori tinggi dan juga pegawai di Dan pada prakteknya para pegawai
DPMPTSP tidak mempermasalhkan yang terkait dengan bagian ini telah
latar belakang pendidikan dengan memenuhi standar pelayanan dan
bidang kerjanya karena pegawai yang meberikan pelayanan yang relevan
tidak sesuai bidang kerja akan di dengan kebutuhan penerima layanan.
ikutkan pelatihan sesuai dengan Hal ini juga di dukung dengan jumlah
bidangnya masing-masing. perizinan dan non perizinan yang
diterbitkan sesuai SOP berdasarkan
Ketepatan waktu
jumlah izin yang diverifikasi sebanyak
Menyelesaikan pekerjaan atau 5.361 dokumen terdiri dari izin IMB,
manajemen waktu dinas penanaman Izin lingkungan (IPLC dan B3), SPPL,
modal dan pelayanan terpadu satu KRK dan siteplan. Berlakunya Perwali
pintu kota Makassar untuk Nomor 30 Tahun 2019 maka, seluruh
menghasilkan kinerja yang baik harus izin teknis telah dilimpahkan ke
bisa menyelesaikan pekerjaan tepat DPMPTSP sehingga jumlah izin teknis
waktu. Berdasarkan hasil wawancara dan non teknis yang diterbitkan sesuai
yang di lakukan oleh informan waktu SOP juga bertambah.
penyelesaian setiap izin sudah sesuai
Berdasarkan hasil observasi
dengan standar oprasional pelayanan
yang di lakukan peneliti, pada
(SOP) yang berlaku di DMPTSP dan
penyelesaian setiap izin memang harus
standar pelayanan pada Dinas
mengikuti standar yang telah di
Penanaman Modal dan Pelayanan
tentukan oleh dinas, para pegawai
terpadu Satu Pintu Kota Makassar

10
yang terkait dengan bidang ini telah yang memiliki ide-ide atau gagasan
memenuhi standar pelayanan dan baru dalam organisasi, ide-ide tersebut
meberikan pelayanan yang baik digunakan untuk menyelesaikan
kepada pengguna layanan , namun masalah kerja yang dihadapi.
peneliti masi menemukan masyarakat
Berdasarkan hasil wawancara
yang melakukan pengaduan di
yang dilakukan dapat disimpulkan
DMPTS.
bahwa untuk memajukan organisasi
Berdasarkan hasil wawancara tentunya setiap pegawai punya ide-ide
dan observasi tersebut dapat kreatif namun ide tersebut kadang
disimpulkan bahwa pada indikator hanya di tampung oleh dinas namun
ketepatan waktu bisa dikatakan cukup ada juga yang dilaksanakan, itu
efektif jika di liat dari jumlah perizinan disesuaikan juga dengan modal yang
dan non perizinan yang diterbitkan dimiliki oleh dinas, jika dilihat dari
sesuai SOP yang diverifikasi sebanyak perencanann tujuan DMPTS ada 9
5.361 dokumen, meskipun ada aduan target yang ingin di capai di DPMPTS
dari masyarakat tetapi dinas sudah terwujudnya organisasi pemerintah
menyelesaikan sesuai dengan standar yang tertib efisien dan efektif,
yang berlaku di kantor DPMPTSP. tersedianya sarana dan prasarana
dalam pelayanan pengelolaan SKPD,
Inisiatif
terwujudnya aparatur yang disiplin.
Dilihat dari kesadaran diri tersedianya aparatur pelayanan yang
pegawai dalam melakukan tugas serta memiliki kapasitas di bidang
masalah yang dihadapinya, tanpa pelayanan, tersedianya laporan
bergantung pada orang lain. Pegawai keuangan yang akuntabel, terwujudnya
yang memiliki inisiatif memiliki peran pelayanan publik yang cepat dan
yang sangat dominan dalam sebuah berkualitas, jumlah permohonan
organisasi karena, pegawai yang rekomendasi izin yang di proses sesuai
memiliki inisiatif tinggi ialah pegawai aturan, terwujudnya keinginan

11
masyarakat dan dan pelaku usaha pekerjaan yang sesuai dengan tugas
untuk mendapatkan informasi terkait dan tanggung jawabnya dan juga
perizinan dan menciptakan iklim adanya penghargaan yang di terima
investasi yang kondusif dari 9 target sebagai DPMPTSP terbaik 2020 untuk
ini semua sudah terealisasi. meningkatkan .pelayanan masyarakat.
Sehingga tujuan yang diinginkan
Kemampuan
organisasi akan tercapai sesuai dengan
Dilihat dari kemampuan seorang hasil yang maksimal dan menjadi dasar
pegawai dalam menyelesaikan suatu suatu keberhasilan seseorang dalam
tugas yang telah ditentukan sehingga mengerjakan pekerjaanya. Sejalan
mencapai daya guna dan hasil yang dengan observasi yang di lakukan oleh
maksimal. Selain itu, seorang pegawai peneliti bahwa pegawai di DPMPTS
harus memiliki pengalaman kerja sudah mampu menyelesaikan tugasnya
sehingga pegawai dapat menempatkan sesuai dengan bidang kerja masing-
diri secara tepat serta mampu masing.
menghadapi tantanagan dengan penuh
Berdasarkan hasil wawancara
tanggung jawab serta berkomuikasi
dan observasi dapat di simpulkan
dengan baik dengan berbagai pihak
bahwa baik PNS maupun Non PNS
untuk tetap menjaga produktivitas
sudah memahami dan mampu
kinerja dan menghasilkan individu
melaksanakan pekerjaanya sendiri
yang kompeten dalam bidangnya
sesuai dengan tupoksinya serta bidang
masing-masing.
kerja masing-masing juga adanya
Berdasarkan hasil wawancara penghargaan yang di terima sebagai
dapat disimpulkan bahwa didalam DPMPTSP terbaik 2020 untuk
bekerja pegawai Kantor Dinas meningkatkan .pelayanan masyarakat.
Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Makassar
sudah mampu untuk melaksanakan

12
Komunikasi memudahkan masyarakat tanpa harus
datang ke kantor.
Dilihat dari bagaimana seorang
Kemudian kejelasan prosedur
pegawai dalam meberikan keterbukaan
pelayanan artinya adanya kepastian
atau kejelasan informasi serta
dalam hal prosedur dan tata cara
kejelasan prosedur pelayanan guna
pelayanan, persyaratan pelayanan baik
menunjang kualitas pemberian layanan
teknis maupun administratif, unit kerja
informasi di dalam suatu
pejabat yang berwenang dan
organisasi.Keterbukaan informasi
bertanggung jawab dalam meberikan
dalam suatu instansi atau organisasi
pelayanan, rincian biaya atau tarif
sangat penting memberikan
pelayanan dan tata cara pembayaran,
keuntungan baik bagi masyarakat
dan jangka waktu penyelesaian
maupun badan publik. bentuk
pelayanan dapat dikatakan bahwa
transparansi dan tanggungjawab badan
kejelasan prosedur pelayanan yang ada
publik terhadap masyarakat sebagai
di Dinas Penanaman Modal dan
pengguna informasi publik dalam
Pelayanan terpadu satu pintu kota
mewujudkan tata kelola pemerintahan
Makassar sudah sangat baik dengan
yang baik, keterbukaan informasi pada
adanya program peningkatan
Dinas Penanaman Modal dan
pelayanan perizinan yang di dukung
pelayanan Terpadu Satu pintu Kota
oleh kegiatan yaitu pelaksanaan indek
Makassar sudah sangat jelas dan bisa
kepuasan masyarakat yang di adakan
di akses di internet jadi penggun
tiap tahun untuk mengukur tingkat
layanan dapat melakukan registrasi
kepuasan masyarakat terhadap
pendaftaran online pada website
pelayanan perizinan dan juga sebagai
tersebut. Pemohon juga dapat
dasar dalam merumuskan kebijakan
memonitoring perkembangan dari
pengembangan pelayanan publik dan
prosedur perizinan dari jarak jauh
rincian biaya atau tariff pelayanan
hingga jarak dekat sehingga
sudah jelas di atur dalam Peraturan
Daerah Kota Makassar Nomor 5

13
Tahun 2012 tentang retribusi perizinan kategori tinggi dan juga pegawai di
tertentu. Sejalan dengan hasil DPMPTS tidak mempermasalhkan
observasi yang di lakukan oleh peniliti latar belakang pendidikan dengan
kejelasan informasi dan dan kejelasan bidang kerjanya karena pegawai yang
prosedur yang ada di DPMPTS sudah tidak sesuai bidang kerja akan di
sangat jelas dengan adanya layanan ikutkan pelatihan sesuai dengan
online jadi masyarakat tidak perlu lagi bidangnya masing-masing, (2)
datnag untuk mematau surat izin yang Ketepatan waktu dalam menyelesaikan
di buat. pekerjaan di DPMPTS bisa dikatakan
Berdasarkan hasil wawancara dan cukup efektif jika di liat dari jumlah
observasi dapat disimpulkan pegawai perizinan dan non perizinan yang
dalam meberikan keterbukaan atau diterbitkan sesuai standar oprasional
kejelasan informasi serta kejelasan (SOP) yang diverifikasi sebanyak
prosedur pelayanan sudah efektif 5.361 dokumen, meskipun ada aduan
karena dinas sudah menyediakan dari masyarakat tetapi dinas sudah
layanan online, jadi penggun layanan menyelesaikan sesuai dengan standar
dapat melakukan registrasi pendaftaran yang berlaku di kantor DPMPTSP. (3)
online pada website tersebut. Untuk memajukan organisasi tentunya
setiap pegawai punya ide-ide kreatif
KESIMPULAN namun ide tersebut kadang hanya di
tampung oleh dinas namun ada juga
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
yang dilaksanakan, namun disesuaikan
dipaparkan dalam bab sebelumnya
juga dengan modal yang dimiliki oleh
maka kesimpulannya sebagai beriku:
dinas, jika dilihat dari perencanann
(1) Pegawai Dinas Penanaman Modal
tujuan DMPTS ada 9 target yang ingin
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
di capai di DPMPTS semua target
Kota Makassar bisa dikatakan cukup
sudah terealisasi. (4) Kemampuan Baik
baik jika di lihat dari capaian target
PNS maupun Non PNS sudah
kinerjanya yaitu 89, 84% berada pada
memahami dan mampu melaksanakan

14
pekerjaanya sendiri sesuai dengan Edison Emron, I. Y. (2016).
Manajemen Sumber Daya
tupoksinya serta bidang kerja masing-
Manusia. Bandung: Alfabeta.
masing. pegawai dalam meberikan
Mardiasmo. (2011). Perpajakan (edisi
keterbukaan atau kejelasan informasi revisi tahun 2011). Bandung :
serta kejelasan prosedur pelayanan CV Andi Offset

sudah efektif karena dinas sudah Rivai, Z. V. (2015). Manajemen


Sumber Daya Manusia Untuk
menyediakan layanan online, jadi
Perusahaan. Depok: PT
penggun layanan dapat melakukan Rajagrafindo.
registrasi pendaftaran online pada Ravianto J. 2014. produktivitas dan
website tersebut kejelasan prosedur pengukuran. Jakarta : Binama
Aksara
pelayanan yang ada di Dinas
Rachman. 2016. Manajemen Sumber
Penanaman Modal dan Pelayanan Daya Manusia Perusahaan.
terpadu satu pintu kota Makassar Bogor : Ghalia Indonesia
sudah sangat baik dengan adanya Schein, H. E. (2010). Organizational
program peningkatan pelayanan Culture and Leadership. John
Wiley & Sons.
perizinan yang di dukung oleh
Setyowati, H. (2016). Pengaruh
kegiatan yaitu pelaksanaan indek Kepemimpinan Motivasi dan
kepuasan masyarakat yang di adakan Kompetensi Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Restoran
tiap tahun untuk mengukur tingkat Taman Pringsewu. Yogyakarta:
kepuasan masyarakat terhadap Jurnal Ilmiah Manajemen
Bisnis dan terapan.
pelayanan perizinan.
Sutrisno, E. (2016). Manajemen
DAFTAR PUSTAKA Sumber Daya Manusia. jakarta:
Kencana Prenada Media
Bungkaes. (2013). Hubungan Group.
Efektivitas Pengelolaan Undang-undang Nomor 25 Tahun
Program Raskin Dengan 2009 Tentang Pelayanan Publik
Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakayt di Desa Peraturan walikota Makassar Nomor
Mamahan Kecamatan Gemeh 27 tahun 2017 Tentang
Kabupaten Kepulauan Tlaaud. Penyelenggaraan Pelayanan
Jurnal Acta Diurna.

15
Perizinan Terpadu Satu Pintu
Kota Makassar.
Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 138 Tahun 2017
tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP).

16
Plagiarism Checker X - Report
Originality Assessment

Overall Similarity: 8%
Date: Feb 7, 2021
Statistics: 80 words Plagiarized / 1019 Total words
Remarks: Low similarity detected, check your supervisor if changes are required.
6BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya tingkat persaingan

sumber daya manusia, baik di dalam bisnis dan dalam organisasi menyebabkan organisasi

dihadapkan dengan tantangan untuk mampu mempertahankan kelangsungan hidup.

Keberhasilan suatu perusahaan dan organisasi dipengaruhi pada kinerja pegawai dan hasil

kerja yang dicapai dari seorang pegawai di 7dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

amanah yang di embannya dan akan diberikan pada perusahaan atau organisasi. Dalam hal

ini aparatur negara sebagai pelayanan mayarakat semakin di tuntut dalam hal bekerja,

terutama dalam hal pemberian pelayanan sebaik-baiknya kepada mayarakat. Untuk

menunjang kualitas kinerja pegawai yang akan diberikan kepada masyarakat tentunya

harus membutuhkan kompetensi yang baik untuk memotivasi pegawai agar memberikan

kemampuan mereka melayani masyarakat. Efektivitas sering digunakam untuk mengukur

keberhasilan yang dicapai oleh sebuah orgnisasi. Ravianto (2014:11) efektivitas yaitu

seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang menghasilkan keluaran sesuai

dengan yang diharapkan. Pendapat lain dikemukakan oleh Gibson dalam Bungkaes

(2013:46) Pengertian efektivitas merupakan penilaian yang dibuat sehubungan pada

prestasi individu, kelompok atau organisasi. Semakin dekat prestasi mereka terhadap

prestasi yang ingin diharapkan “standar” maka mereka dinilai semakin efektif. Pendapat

Maulana dan Rachman (2016) bahwa “efektivitas dartikan sebagai kemampuan suatu unit

yang mencapai tujuan yang di inginkan. Berdasarkan pendapat tersebut, bisa dikatakan

bahwa efektivitas keadaan dimana terjadi kesesuaian antara tujuan dan sasaraan yang telah

ditetapkan sebelumnya dengan hasil yang di capai. Kinerja merupakan gambaran tentang

prestasi pelaksanaan sebuah kegiatan, program kebijaksanaan didalam menciptakan target

2tujuan, misi dan visi organisasi, LAN dalam Pasolong (2010:197). Kinerja yaitu tentang

tingkat pencapaian melalukan suatu kegiatan dalam sebuah organisasi. Kinerja merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi seberapa banyak mereka mempengaruhi kemajuan

organisasi. Semakin tinggi atau semakin baik kinerja pegawai maka tujuan organisasi

semakin mudah di capai. Selanjutnya, pegawai adalah sumber daya yang amat penting

karena pegawai yaitu salah satu unsur untuk aparatur secara kelembagaan jadi bagian
untuk manajemen pemerintahan dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi dalam

pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat. 1Pelayanan kepada masyarakat

oleh pemerintah disegala bidang adalah tugas pokok, kini menjadi tuntutan yang harus

ditingkatkan segera ke arah yang lebih baik dan memberikan kepuasan kepada pihak lain,

tidak hanya itu pegawai berkepentingan dalam merencankan dan mengembangkan

karirnya. Dengan dijalankannya secara efektif pelaksanaan tugas pegawai dalam

memberikan pelayanan dan berkomunikasi dengan masyarakat maka masyarakat

benarbenar terlayani secara baik dan permasalahan yang ada dapat terselesaikan. Efektivits

kinerja pegawai juga dipengaruhi oleh ketersediaan pedoman standar pelayanan.

Selanjutnya, pelayanan publik merupakan suatu bentuk jasa pelayanan, berupa barang

publik ataupun jasa umum pada prinsipnya merupakan tanggung jawab yang dilaksanakan

organisasi pemerintah pusat maupun daerah dalam upaya pemenuhan kebutuhan

masyarakat ataupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan dalam peraturan perundang-

undangan. Sebagai profesi pelayanan publik yang berpijak pada prinsip profesionalisme

atau etika seperti efektivitas, efisiensi, netralitas. 3Ruang lingkup penyelenggaraan

pelayanan publik saat ini semakin meluas dan menyentuh tidak hanya pemenuhan dan

penegakkan hak-hak dasar manusia, dalam hal pendidikan sandang serta pangan dan

sebagainya akan tetap juga, kehidupan masyarakat setiap hari seperti perizinan, identitas

status, transportasi dan telekomunikasi. Oleh karena itu, kinerja pegawai merupakan salah

satu komponen yang perlu untuk ditingkatkaan, yaitu bagaimana kinerja seorang pegawai

yang ada pada birokrat dapat lebih memeberikan kepuasan pelayanan terhadap orang

yang menerima pelayanan tersebut. Dalam pelaksanaan pelayanan publik adalah kewajiban

pemerintah kepada warga negara atau penduduk sehingga prosedur senantiasa bisa

diaktualisasikan sesuai dengan harapan maupun keinginan publik, pemerintah sebagai

perangkat negara harus bisa menyelenggarakan pelayanan publik yang baik pada

masyarakat. Berdasarkan informasi yang didapat melalui media online (berita Kota

Makassar). Ombudsman Kota Makasar menerima pengaduan terkait pelayanan publik

sepanjang 2019. Di antaranya ada yang terkait penerbitan izin mendirikan bangunan.
Aduan terkait pengurusan IMB (izin mendirikan bangunan) di kota Makassar, yakni adanya

indikasi penundaan yang berlarut-larut dan dilakukan oleh oknum pejabat tertentu untuk

menerbitkan IMB. Setelah melakukan penelitian di lapangan peneliti mendapatkan bahwa

pelayanan IMB di Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota

Makassar sudah dikatakan cukup optimal karena sudah tersedianya sarana dan prasarana

yang penunjang seperti buku panduan dan standar oprasional pelayanan, komputer

sehigga waktu penyelesaian pelayanan pemberian IMB bagi masyarkat dapat dikatakan

cukup optimal. Meskipun ada beberapa aduan dari masyrakat tapi dinas sudah

menyelesaikan sesuai dengan alur pengaduan yang berlaku di kantor Dinas Penanaman

Modal dan Pelyanan Terpadu Satu pintu Kota Makassar. Kemudian yang menjadi kendala

pegawai dalam menerbitkan izin tersebut, tidak lengkapnya persyaratan yang di ajukan

oleh pemohon sehingga membutuhkan waktu yang lama. Sesuai dengan Peraturan

Walikota Makassar Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu pitu Kota Makassar, disebutkan dalam pasal 2 pelayanan terpadu satu pintu

bertujuan: 1) memperpendek proses pelayanan, 2) terwujudnya cara pelayanan yang cepat,

mudah, dan murah, transparan, pasti, dan terjangkau, 3) memperoleh dan memberikan

pelayanan yang luas pada masyarakat. sampai saat ini belum dilakukan dengan maksimal

oleh instansi tersebut, seperti pada pelayanan yang ada di kantor DPMPTSP Makassar yang

diberikan kepada masyarakat belum memuaskan. Masih ada yang harus dibenahi agar

masyarakat lebih mendapatkan kepuasan. Hal ini masih tampak dengan adnya

permasalahan yang terjadi. Mengacu pada indikasi tersebut, maka peneliti tertarik untuk

mengkaji kinerja pegawai pada Kantor DPMPTS Makassar, Penulis menggunakan teori

Mitchel dalam (Sedarmayanti 2011:51) untuk mengukur efektivitas kinerja pegawai

DPMPTS Makassar, dengan menggunakan unsur yang meliputi, 5Kualitas kerja, Ketepatan

waktu, inisiatif, kemampuan, dan komunikasi. 8Berdasarkan uraian tersebut. Maka penulis

akan melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Kinerja Pegawai Pada Dinas

Penanaman Modal Pelayanan Satu Pintu Kota Makassar”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan

uarian latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana
Efektivitas Kinerja Pegawai Pada Dinas Penanaman modal dan Pelayanan Satu Pintu Kota

Makassar.” B. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan

yang ingin di tuju didalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui Efektivitas Kinerja Pegawai

Pada Dinas Penanaman modal dan pelayanan satu pintu kota Makassar. C. Manfaat

Penelitian Berdasarkan pada tujuan 4penelitian yang telah dikemukakan, maka tujuan

penelitian ini, adalah: 1. Manfaat akademis Hasil penelitian ini bisa menambah 2wawasan

penulis terutama yang berkaitan pada teori mengenai efektivitas kinerja yang di ajarkan di

bidang ilmu Administrasi negara dan untuk bahan referensi untuk mereka yang

berkeinginan melakukan penelitian lanjutan dengan bidang yang sama. 2. Manfaat praktis

Dalam penelitian ini berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan dijadikan

sebagai sumbang saran dan masukan khususnya Pada Kantor Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu satu Pintu kota Makassar.


Sources
https://ojs.unm.ac.id/jo/article/download/3450/1947
1 INTERNET
2%
https://mafiadoc.com/kinerja-pegawai-di-dinas-kelautan-dan-perikanan-_59c79c851723ddebe392ea67.html
2 INTERNET
1%
https://www.academia.edu/8962745/Desentralisasi
3 INTERNET
1%
http://digilib.uinsby.ac.id/463/4/Bab%201.pdf
4 INTERNET
1%
http://eprints.umpo.ac.id/3611/2/BAB%20I.pdf
5 INTERNET
1%
http://eprints.ums.ac.id/23812/3/BAB_I.pdf
6 INTERNET
1%
https://bpkad.banjarkab.go.id/index.php/2017/07/31/pentingnya-motivasi-dan-disiplin-kerja-terhadap-kinerja-
7 pegawai/
INTERNET
<1%
http://eprints.ums.ac.id/38041/6/BAB%20I.pdf
8 INTERNET
<1%
https://jateng.kemenag.go.id/warta/berita/detail/ptsp-dapat-lebih-mendekatkan-dan-memberikan-akses-
9 pelayanan-yang-cepat-mudah-dan-murah
INTERNET
<1%
Plagiarism Checker X - Report
Originality Assessment

Overall Similarity: 15%


Date: Feb 7, 2021
Statistics: 392 words Plagiarized / 2605 Total words
Remarks: Low similarity detected, check your supervisor if changes are required.
20BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penulis akan melakukan penelitian

yang berjudul : “ Efektivitas Kinerja Pegawai pada Kantor Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Satu Pintu Kota Makassar”. Sebagai bahan pertimbangan maka penulis

mencantumkan beberapa referensi dalam penulisan jurnal yang terdapat di bawah ini.

Adapun penelitian terdahulu yang membahas mengenai efektivitas kinerja pegawai antara

lain: No. Nama Peneliti Tahun Judul Hasil penelitian 1. Ermawaty, Muhammad darwis dan

Muh. Nasrullah 2017 Efektivitas kinerja pegawai pada kantor Kecematan Pallangga

Kabupaten Gowa. Efektivitas 19kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa berada pada kategori efektif. ini membuktikan bahwa pegawai Kantor

kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa bisa melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

bisa memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat 2. Sitti Masita 2016 14Efektivitas

Kinerja Pegawai Dalam Pelayanan Masyarakat Untuk Pembuatan E-KTP Kantor Kecamatan

Bontoa Kabupaten Maros. Efektivitas kinerja pegawai dalam pelayanan masyarakat untuk

pembuatan E-KTP pada kantor Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros, sangat memuaskan di

dasarkan pada proses Pembuatan E-KTP pada kantor Kecamatan Bontoa. Tingkat kepuasan

masyarakat dari pelayanan E-KTP dapat dikatakan baik yang didasarkan hasil penelitian

yang menyatakan bahwa mesyarakat merasa senang dan nyaman dengan pelayanan dari

aparat Kecamatan Bontoa. 3. Tri Arga Putra 2018 Efektivitas kinerja pegawai Kantor Camat

Sentaja Raya Kabupaten Kuantan Singingi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Efektivitas

kinerja pegawai Kantor Camat Sentaja Raya Kabupaten Kuantan Singingi yang dilihat dari

aspek prestasi, kedisiplinan, kreatifitas, kerjasama, kecakapan, tanggung jawab secara

umum sudah dapat dikatakan efektif dan maksimal dalam melaksanakan rencana kerja

karena tujuan dari kantor Camat Sentaja Raya Kabupaten Kuantan Singingi untuk

meningkatakan pelayanan, pelayanan yang prima efektif dan efisien sudah berhasil. 4..

Nuriana 2018 Kinerja Dinas Penanaman Modal 23Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Sidoarjo Dalam Memberi Pelayanan IMB Di era digital. dapat ditarik kesimpulan

bahwa kinerja DPMPTSP Kabupaten Sidoarjo belum sepenuhnya Optimal. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kinerja dinas untuk aspek Efesiensi, resposibilitas dan keadilan, dinas
sudah optimal namun untuk aspek efektivitas , produktivitas dan responsivitas belum

optimal. Dapat disimpulkan bahwa yang menjadi pembeda antara penelitian yang akan

dilakukan dengan penelitian yang sudah ada yaitu penelitian yang akan di lakukan

berfokus pada kinerja DPMPTSP kota Makassar dimana efektifitas cukup maksimal.

Sedangkan keempat penelitian terdahulu di atas efektifitas kinerja pegawai sudah berjalan

dengan maksimal. Dapat dikatakan bahwa Kinerja seorang pegawai dapat mempengaruhi

kemajuan organisasi. Semakin tinggi atau semakin bagus kinerja pegawai maka target

organisasi semakin mudah di capai, dapat berjalan dengan baik. B. Konsep Efektivitas 1.

Pengertian Efektivitas 21 Efektivitas merupakan unsur pokok dalam mencapai tujuan

ataupun tujuan yang telah ditentukan dalam suatu organisasi, kegiatan maupun program.

Dikatakan efektif jika tujuan maupun target 27tercapai sesuai dengan yang telah di

tentukan. Pengertian tersebut sesuai dengan pendapat, pada umumnya hanya beberapa

organisasi yang dapat mencapai tujuannnya yang sesuia dengan visi dan misi melalui

program yang telah direncanakan maka organisasi tersebut tidak efektif dalam mencapai

tujuannya, berkaitan dengan efektivitas organisasi Menurut Berdasarkan pendapat diatas

dapat digaris bawahi, efektivitas yaitu sebuah keadaan yang menunjukkan sejauh mana

rencana tersebut dapat tercapai secara efektif dan efisien. Semakin banyak rencana yang

tercapai, semakin efektif pula kegiatan tersebut. Menurut Gibson (2013:46) mengemukakan

bahwa Efektivitas adalah penilaian yang dibuat sehubungan dengan prestasi individu,

kelompok dan organisasi. Semakin dekat prestasi mereka pada prestasi yang telah

diharapkan “standar” maka mereka dinilai semakin efektif. 2Dari beberapa menyatakan

seberapa jauh target sasaran atau tujuan telah tercapai. Dengan demikian efektivitas lebih

menekankan bagaimana hasil yang akan diinginkan itu tercapai sesuai dengan rencana

yang ditentukan. 2. Ukuran Efektivitas 2 Makmur (2011:7-9) mengungkapkan indikator

efektivitas dilihat dari segi kriteria efektivitas, sbb : 1. Ketepatan waktu Waktu yaitu sesuatu

yang bisa 29menentukan keberhasilan sesuatu kegiatan yang telah dilakukan dalam sebuah

organisasi. 2. Ketepatan perhitungan biaya Berkaitan dengan ketepatan di dalam

pemanfaatan biaya, dalam arti tidak mengalami kekurangan begitu juga 2sebaliknya tidak
mengalami kelebihan pembiayaan dengan suatu kegiatan mampu dilakukan dan

diselesaikan dengan baik. 3. Ketepatan di dalam pengukuran ketetapan ukuran

sebagaimana yang ditetapkan sebelumnya yang merupakan gambaran pada efektivitas

aktivitas yang akan menjadi tanggung jawab di dalam suatu organisasi. 2 4. Ketepatan

dalam menentukan suatu pilihan Membuat pilihan bukanlah sebuah persoalan yang mudah

dan bukan hanya dugaan tetapi melewati sebuah proses, hingga bisa mendapatkan yang

baik diantara yang terbaik ataupun yang jujur diantara yang terjujur ataupun keduaya yang

terbaik dan terjujur diantara keduanya. 5. Ketepatan berpikir Ketepatan berfikir untuk

menjadikan keefektifan sehingga kesuksesan yang senantiasa diharap dalam melakukan

suatu wujud kerjasama bisa memberikan hasil yang sebanyak - banyaknya. 6. Ketepatan di

dalam melakukan perintah Keberhasilan kegiatan sebuah organisasi sangat dipengaruhi

pada kemampuan seorang pemimpin, salah satunya adalah kesanggupan memberikan

komando yang jelas dan gampang dimengerti oleh bawahannya. Jika perintah yang

diberikan tidak dapat dimengeri atau dipahami, akan mengalami ketidakberhasilan yang

akan menyebabkan kerugian pada organisasi. 7. Ketepatan dalam menentukan suatu

tujuan Ketepatan di dalam menentukan sasaran adalah kegiatan organisasi dalam

mencapai suatu tujuan yang akan ditetapkan sebelumnya. Tujuan yang akan ditetapkan

secara tepat akan menunjang keberhasilan. efektivitas pelaksanaan kegiatan terutama yang

berorientasi pada jangka panjang. 8. Ketepatan sasaran Untuk menentukan sasaran yang

tepat baik secara individu atau secara organisasi menjadi penentu keberhasilan kegitatan

organisasi. Begitu pula sebaliknya, jika tujuan 2yang ditetapkan kurang tepat, maka itu bisa

menghambat pelaksanaan kegiatan itu sendiri. 2 Dalam penjelasan indikator efektivitas dari

Makmur di atas intinya bisa dilihat bahwa efektivitas adalah sebuah pengukuran dalam

tercapainya tujuan maupun sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya dengan

menggunakan ukuran - ukuran ketepatan efektivitas dimana suatu target atau sasaran

dapat tercapai sesuai dengan apa yang sudah di rencanakan. C. Konsep Kinerja 7

Pengertian kinerja pada dasarnya ditfsirkan sebagai suatu bentuk seseorang yang bekerja

atau melihat seberapa banyak hasil yang telah diperolehnya dari pekerjaan itu. Kinerja
organisasi sangat ditentukan dari unsur pegawainya karena itu didalam mengukur kinerja

suatu organisasi baiknya diukur dalam tampilan kerja pegawainya. Terdapat beberapa

definisi dari kinerja yang dikatakan oleh beberapa pakar sebagai berikut. Adapun

pengertian kinerja yang dikemukakan menurut Siswanto (2015:11) kinerja merupakan

prestasi yang telah dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan suatau tugas dan

pekerjaan yang telah diberikan kepadanya. Menurut Edison (2016) kinerja yaitu hasil pada

suatu proses yang memulai dan diukur dalam periode tertentu berdasar pada kesepakatan

yang sudah pasti sebelumnya. Berdasarkan penjelasan kinerja dari beberapa gagasan ahli

di atas, 4dapat ditafsirkan bahwa kinerja pegawai erat kaitannya dengan hasil pekerjaan

seseorang didalam suatu organisasi, hasil pekerjaan tersebut bisa menyangkut kualitas,

kuantitas, serta ketepatan waktu kinerja pegawai tidak hanya dikuasai oleh kemampuan

serta keahlian didalam bekerja, namun sangat dipengaruhi sebaba semangat kerjanya.

Berdasarkan pembahasan di atas, kinerja bisa disimpulkan sebagai sikap seseorang yang

menghasilkan hasil kerja tertentu setelah mencukupi sejumlah persyaratan. Kinerja adalah

gambaran hasil kerja 17dilakukan seseorang, atau dengan kata lain kinerja merupakan unjuk

kerja dari seseorang. Untuk kerja tersebut terkait pada tugas yang diemban oleh seseorang

yang merupakan kewajibannya. 2. 24Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja Menurut

Prawirosentono, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang, antara lain : a.

Efektivitas 1Efisiensi dalam sebuah tujuan tertentu akhirnya bisa di capai, boleh

mengatakan bahwa suati kegiatan tersebut efektif, Sebaliknya, bila akibat yang dicari-cari

tidak penting atau remeh maka kegiatan tersebut efesien. b. Otoritas ( wewenang) Otoritas

merupakan sifat suatu komunikasi ataupun perintah didalam sebuah organisasi formal

yang dimiliki oleh seorang personil organisasi kepada personil lain untuk membuat sebuah

kegiatan kerja tepat pada kontribusi. Perintah tersebut menyebutkan apa yang boleh

dilaksanakan dan tidak boleh dilakukan dalam sebuah organisasi. c. Disiplin Disiplin yaitu

taat kepada hukum atau peraturan yang berlaku. Disiplin karyawan merupakan sebuah

kegiatan karyawan yang bersangkutan didalam menghormati perjanjian kerja dengan

sebuah organisasi dimana ia bekerja. d. Inisiatif Inisiatif adalah yang berkaitan dengan daya
pikir atau kreatifitas dalam membentuk ide atau gagasan untuk mengusulkan suatu yang

berkaitan dengan organisasi. Menurut Mangkunegara, ada beberapa sifat orang yang

memiliki kinerja yang tinggi, yaitu 1. Mempunyai tanggung jawab pribadi yang tinggi. 2.

Berani dalam memilih atau menjamin resiko yang dihadapinya. 3. Mempunyai sasaran yang

nyata. 4. Mempunyai rencana kerja yang merata dan berjuang untuk melaksanakan

sasarannya. 5. Memnjadikan umpan balik (feedback) 1yang konkrit didalam seluruh

kegiatan- kegiatan kerja yang akan dilakukan. 6. Mencari peluang untuk menjadikan

rencana yang akan telah diprogramkan. 3. Indikator Kinerja Menurut Robbins (2006), ada 6

indikator untuk mengukur kinerja, antara lain : 1. Kualitas kerja Diukur dari apresiasi oleh

pegawai pada kualitas pekerjaan yang telah dihasilkan serta kesempurnaan tugas pada

keterampilan dari seorang karyawan. 2. Kuantitas Kuantitas jumlah yang akan dihasilkan

bisa dikatakan 21dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus diselesaikan. 83. Ketepatan

Waktu Ketepatan waktu adalah tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu telah

ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu

telah tersedia untuk aktivitas yang lain. 4. Efektivitas Efektivitas adalah batas 5penggunaan

sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan

menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya. 5. Kemandirian

Kemandirian adalah 30tingkat seorang karyawan yang nantinya dapat menjalankan fungsi

kerja. 6. Komitmen Kerja Kesepakatkan kerja adalah tingkat dimana karyawan mempunyai

kesepakatan kerja dengan organisasi 25dan tanggung jawab karyawan terhadap Kantor.

Adapun aspek-aspek yang meliputi kinerja yang dapat dijadikan ukuran kinerja seseorang

menurut T.R. Mitchell (Sedarmayanti, 2011:51), 25yaitu sebagai berikut : 1. Kualitas kerja

Adalah 13dilihat dari hasil kerja dan ketelitian serta kecermatan dalam proses dan

penyelesaian tugas pada karyawan, tingkat ketelitian pada pelaksanaan dan pemecahan

masalah, perbaikan serta peningkatan mutu hasil kerja. 2. Ketepatan waktu Adalah

berakaitan dengan sama atau tidaknya waktu penyelesaian tugas dengan sasaran waktu

yang telah direncanakan sebelumnya. 3. Inisiatif Adalah kemampuan untuk bertindak tidak

berhubung dengan orang lain, pengembangan serangkaian kegiatan dan menemukan


caracara baru yang bersifat disoveri maupun inovasi dan dalam memperbesar tanggung

jawab seseorang pegawai sanggup dalam menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan. 4.

7Kemampuan Seorang pegawai untuk bekerja sama dengan orang lain dalam

menyelesaikan suatu tugas yang telah ditentukan sehingga mencapai dayaguna dan hasil

guna yang maksimal. Kesediaan karyawan dalam berperan 10dan bekerja sama dengan

orang lain baik secara vertical ataupun secara horizontal, didalam ataupun di luar aktivitas

kerja sehingga hasil pekerjaan akan meningkat. 5. Komunikasi Alat yang digunakan untuk

berkomunikasi, terutama dalam suatu sistem penyampaian dan penerimaan berita. Dalam

sebuah organisasi komunikasi sangat berperan dalam pencapaian tujuan karena tanpa

adanya komunikasi, instansi tersebut tidak akan berkembang. D. Konsep Pegawai 1.

Pengertian Pegawai Berbicara tentang pegawai maka yang dibicarakan adalah tenaga kerja.

Tenaga kerja adalah orang-orang yang bekerja pada suatu organisasi, baik pada instansi

pemerintah maupun pada perusahaanperusahaan atau pada usaha-usaha sosial dimana ia

memperoleh balas jasa tertentu. Menurut Soedaryono (2006:6) pegawai adalah “seseorang

15yang melakukan penghidupan dengan bekerja dalam kesatuan organisasi baik kesatuan

pemerintah maupun kesatuan kerja swasta”. Menurut Robbins (2001:10) pegawai

merupakan “orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja, baik sebagai karyawan tetap

atau tidak, berdasarkan kesepakatan kerja baik tertulis ataupun tidak tertulis, untuk

melakukan suatu pekerjaan didalam wewenang ataupun kegiatan tertentu yang di tetapkan

oleh pemberi kerja”. Tenaga kerja dapat diartikan sebagai buruh (labour), pegawai,

karyawan, pekerja dan istilah lainnya yang ada pada hakekatnya mempunyai maksud yang

sama. Dalam kaitannya dengan negara, sebagai organisasi yang terbesar dalam suatu

negara, maka negara mempekerjakan orang-orang agar kegiatan pemerintahan dan

pembangunan dapat berjalan untuk mencapai tujuan negara tersebut. 2. Pengertian

Pegawai Negeri Sipil 15 3Pegawai Negeri Sipil, Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia,

“Pegawai” berarti “orang yang bekerja pada pemerintah (perusahaan dan sebagainya)

sedangkan “Negeri” berarti negara atau pemerintah, jadi PNS adalah 22orang yang bekerja

pada pemerintah atau Negara. Widjaja (2006) berpendapat bahwa karyawan 2merupakan
tenaga kerja manusia jasmaniah ataupun rohaniah (mental dan pikiran) yang senantiasa

dibutuhkan dan karena itu menjadi salah satu modal pokok usaha kerja sama untuk

mencapai target tertentu (organisasi). Selanjutnya Widjaja (2006) mengatakan bahwa

pegawai adalah orang-orang yang dikerjakan dalam suatu badan tertentu, baik di

lembaga-lembaga pemerintah maupun dalam badan-badan usaha. Dari definisi di atas bisa

dikatakan pegawai merupakan modal pokok dalam suatu organisasi, baik itu organisasi

pemerintah ataupun organisasi swasta. Dikatakan bahwa pegawai merupakan modal pokok

dalam suatu organisasi sebagai balas jasa atas pekerjaan yang telah dikerjakan E. Konsep

Pelayanan Publik 1. Pengertian Pelayanan Publik Berdasarkan dengan (MENPAN) Nomor 63

Tahun 2003, pengertian pelayanan publik yaitu segala bentuk pelayanan yang dilakukan

pada 6instansi pemerintah di pusat, di daerah dan di lingkungan (BUMN) atau (BUMD)

dalam bentuk barang dan jasa, baik dalam rangka usaha pemenuhan kmasyarakat ataupun

rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sedangkan menurut Bab 1

Pasal 1 ayat 1 Undangundang No. 25 Tahun 2009, yang di maksud dengan pelayanan

publik adalah 11kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai pada

peraturan perundang undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa,

atau pelayanan administrative yang disediakan sebagai pelaksana pelayanan umum. 1.

Standar Pelayanan Publik Setiap penyelenggara pelayanan uum harus mempunyai ukuran

pemberian pelayanan, sebagai jaminan akan adanya kejelasan untuk pemberi dalam

melaksanakan tugas dan tagging jawabnya bagi setiap penerima pengguna layanan dalam

proses pengajuan permohonannya. Ukuran pelayanan yaitu ukuran yang telah di dalam

pelaksnaan pelayanan umum sebagai produr yang harus diikuti dan dilakukan oleh

pelaksanan pelayanan, dan jadi prosedur bagi penerima pelayanan didalam proses

pengusulan permohonan, serta sebagai alat kontrol masyarakat ataupu penerima

pengguna layanan atas kinerja pelaksananan pelayanan. Menurut keputusan MENPAN No.

63 Tahun 2004, standar pelayanan sekurang-kurangnya meliputi : a. 18Prosedur pelayanan

Prosedur Pelayanan yang diberlaku bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk

pengaduan atau pelaporan. 26b. Waktu penyelesaian Waktu penyelesaian yang telah
ditetapkan sejak pada pengajuan permohonan sampai pada penyelesaian pelayanan

termasuk pelaporan. c. 9Biaya pelayanan Biaya atau tariff pelayanan termasuk yang

ditetapkan didalam proses pemberian pada pelayanan. d. Produk pelayanan hasil

pelayanan yang telah diterima sesuai dengan ketentuan yang di tetapkan. e. Sarana dan

parasarana Penyediaan sarana serta penunjang pelayanan yang memenuhi oleh pelaksana

pelayanan umum. 16f. Kompetensi petugas pemberi pelayanan Kompetensi petugas

pemeberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat berdasarkan pengetahuan , keahlian,

keterampilan, sikap, dan perilaku yang di butuhkan. F. Kerangka Pikir Penelitian ini

dilakukan di kantor DPMPTS Kota Makassar untuk mengetahui efektivitas kinerja pegawai.

Penelitian tentang efektivitas kinerja pegawai di DPMPTSP Kota Makassar ini akan di

analisisis berdasarkan indikator yang di kemukakan oleh Mitchel dalam Sedarmayanti

(2011:51) yaitu: (1) kualitas kerja; (2) Ketepatan Waktu; (3) Inisiatif; (4) Kemampuan; (5)

Komuikasi. Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi rekomendasi bagi Kantor 12Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar agar efektivitas

kinerja pegawai dapat lebih meningkat. Ukuran yang telah di kemukakan, mendasari

lahirnya kerangka piker penelitian seperti, pada gambar di bawah ini : G. Fokus Penelitian

Berdasarkan yang sudah dijelaskan peneliti, 22bahwa yang menjadi fokus penelitian ini

yaitu peneliti ingin mengetahui bagaimana Kinerja pegawai pada kantor 12Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar. H. Deskripsi fokus

penelitian 1. Kualitas kerja Dilihat dari sejauh mana kinerja yang di hasilkan oleh karyawan

atau pegawai mampu memberikan kualitas kerja yang diharapkan oleh organisasi. Kinerja

dari pegawai yang berkualitas akan memberikan dampak yang signifikan terhadap

perkembangan organisasi selain itu juga kualitas kinerja pegawai akan berdampak pada

kepuasan pengguna. 2. Ketepatan waktu Dapat dilihat dari kesesuaian antara waktu yang

dihabiskan dalam mengerjakan tugas dengan target waktu yang telah ditentukan

sebelumnya. Ketepatan waktu sangat berguna diperhatikan dalam suatu organisasi, karena

menyangkut kepercayaan dari pelanggan atau pengguna. Pegawai yang menjalankan tugas

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan akan membuat organisasi mampu berkembang
karena pengguna telah mempercayai organisasi berdasarkan ketepatan waktu dalam

pelayanan. 3. Inisiatif Dilihat dari kesadaran diri pegawai dalam melakukan tugas serta

masalah yang di hadapinya, tanpa bergantung pada orang lain. Pegawai yang memiliki

inisiatif tinggi memiliki peran yang sangat dominan dalam sebuah organisasi karena,

pegawai yang memiliki inisiatif tinggi ialah pegawai yang memiliki ide-ide atau gagasan

baru dalam organisasi, ide-ide tersebut digunakan untuk menyelesaikan masalah kerja

yang di hadapi. 4. Kemampuan Dilihat dari keterampilan yang dimiliki seorang pegawai

dapat memberikan pengaruh pada kinerja dari pegawai. Karena pengetahuan dan wawasan

serta keterampilan yang dimiliki oleh pegawai dapat memepermudah dalam pelaksanaan

tugas. Selain itu, seorang pegawai harus memiliki kemampuan berkomuikasi dengan baik

terhadap rekan sesama maupun kepada atasannya,seorang pegawai harus mampu dalam

bekerja sama dengan pegawai yang lain. 5. Komunikasi Dalam sebuah organisasi

komunikasi sangat berperan penting dalam pencapaian tujuan sebab tanpa adanya

percakapan, organisasi tersebut tidak akan berkembang.


Sources
https://fahmiboe88.blogspot.com/2016/11/contoh-penulisan-karya-tulis-prestasi.html
1 INTERNET
1%
http://digilib.uinsby.ac.id/9998/4/bab%201-%205.pdf
2 INTERNET
1%
http://repository.unissula.ac.id/12001/2/babI.pdf
3 INTERNET
1%
https://novifadillah.blogspot.com/2012/
4 INTERNET
1%
https://www.coursehero.com/file/p7erqmqr/4-Efektivitas-Merupakan-tingkat-penggunaan-sumber-daya-organisasi-
5 tenaga-uang/
INTERNET
1%
https://blogimamku.blogspot.com/2011/10/konsep-manajemen-pelayanan-publik.html
6 INTERNET
1%
http://fmipa.umri.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/PANDUAN-DP3.pdf
7 INTERNET
1%
http://eprints.umm.ac.id/42619/3/BAB%202.pdf
8 INTERNET
1%
https://www.academia.edu/37826462/Permasalahan_Pelayanan_dalam_Pembuatan_kartu_keluarga_serta_permasalaha
9 n_dan_solusinya_1_Latar_Belakang
INTERNET
1%
1 http://repository.unpas.ac.id/27537/4/BAB%20II.docx
INTERNET
0 1%

1 https://www.kompasiana.com/tenderwatch/54ffd0b5a333118f6850fa7b/pelayanan-publik-menurut-uu-no-25-
tahun-2009

1 INTERNET
1%

1 https://dinaspariwisata.tangerangselatankota.go.id/main/news/view/
INTERNET
2 1%

1 http://repository.unpas.ac.id/27532/6/BAB2.docx
INTERNET
3 1%
1 https://ojs.stiem-bongaya.ac.id/index.php/JIB/article/download/18/10/
INTERNET
4 1%

1 http://repository.unpas.ac.id/42990/3/BAB%20II.pdf
INTERNET
5 1%

1 https://pt.scribd.com/document/147580934/Buku-Ajar
INTERNET
6 1%

1 http://eprints.umm.ac.id/35927/3/jiptummpp-gdl-danisuhend-48876-3-babii.pdf
INTERNET
7 <1%

1 https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/widyacipta/article/download/2684/2034
INTERNET
8 <1%

1 https://ojs.unm.ac.id/jo/article/download/3450/1947
INTERNET
9 <1%

2 http://eprints.umm.ac.id/65894/3/BAB%20II%20FAHRIZAL.pdf
INTERNET
0 <1%

2 http://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/1765/3/BAB_II.pdf
INTERNET
1 <1%

2 https://www.bkn.go.id/wp-content/uploads/2019/11/MAKALAH-DISIPLIN-PNS.pdf
INTERNET
2 <1%

2 https://issuu.com/irfanha/docs/memorandum_edisi_07_oktober_2017
INTERNET
3 <1%
2 https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1205315010-3-BAB%20II.pdf
INTERNET
4 <1%

2 http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2204/3/BAB%20II.pdf
INTERNET
5 <1%

2 https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/14100/Tugas%20Akhir_Nanda%20Adi%20Wicaksono_14211103.
pdf?sequence=1&isAllowed=y

6 INTERNET
<1%

2 http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/57311/Chapter%20II.pdf;sequence=4
INTERNET
7 <1%

2 https://bejanakehidupan.com/23-pengertian-efektivitas-menurut-para-ahli/
INTERNET
8 <1%

2 http://eprints.umm.ac.id/41635/3/BAB%202.pdf
INTERNET
9 <1%

3 https://jurnal.akmicirebon.ac.id/index.php/akmi/article/download/21/18/
INTERNET
0 <1%
Plagiarism Checker X - Report
Originality Assessment

Overall Similarity: 15%


Date: Feb 5, 2021
Statistics: 141 words Plagiarized / 947 Total words
Remarks: Low similarity detected, check your supervisor if changes are required.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Waktu yang digunakan peneliti untuk

penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal dikeluarkannya izin penelitian dalam kurun waktu

kurang lebih 2 bulan (november- desember), satu bulan pengumpulan data dan satu bulan

pengelolaan data yang meliputi penyajian dalam bentuk skripsi dan proses bimbingan

berlangsung. Dalam Penelitian ini, penulis menentukan objek penelitian yaitu pada Kantor

4Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar. Alasan

pemilihan lokasi penelitian ini adalah berdasarkan pada latar belakang permasalahan yang

terjadi di lembaga tersebut. B. Jenis dan Tipe Penelitian Jenis 6penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Moelong dalam Prichatin

(2019:44) metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, presepsi,

motivasi, tindakan, secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

bahasa, pada suatau konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatka berbagai

metode alamiah. Adapun tipe penelitian yang digunakan dalam penelitianini adalah

Deskriptif. Penelitian deskriptif 2terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau

keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar mengungkapkan

fakta dan memberikan gambaran secara obyektif tentang keadaan sebenarnya dari objek

yang diteliti. . C. Informan Informan Penelitian, peneliti adalah sarana penelitian sama

dengan karakteristik penelitian kualitatif. Peneliti secara indvidu akan turun langsung ke

lapangan di tengah - tengah masyarakat untuk mendapatkan data informan. Informan

diperoleh dari pertemuan langsung di lapangan dan dilakukan di lokasi penelitian dimana

secara purposive ini adalah metode penetapan informan berdasarkan dengan informasi

yang akan di butuhkan, artinya teknik proses pengambilan informan sumber data dengan

pendapat tertentu. Informan ditetapkan atau ditentukan tidak berdasar pada jumlah yang

akan di butuhkan, melainkan pada pertimbangan fungsi atau peran informasi sesuaidengan

fokus masalah pada penelitian tersebut. Maka informan 4dalam penelitian ini terdiri dari:

No Informan Jabatan/ selaku Kode Inisial 1 Nur Intan Abdullah, SE., MM Kepala Sub Bagian

Umum dan Kepegawaian NIA 2 Muhammad Al Gazali, SE Kepala Seksi Sistem Informasi,
Dokumentasi, Evaluasi dan Pelaporan Perizinan MAG 3 Ismirawati, SE Pegawai bidang

Layanan Informasi dan Pengaduan I 4 Hamira, HA, S.sos Pegawai Bidang Sistem Informasi,

Dokumentasi, Evaluasi dan Pelaporan Perizinan H 5 Andi Harits Pegawai Bidang

Pendaftaran dan Verifikasi Berkas Perizinan AH 6. Andri Nindya Karina, S. Si Pegawi Bidang

Perencanaan dan Pelaporan ANK 7. Andi Muhammad Gian Gilland, SH pegawai bidang

seksi layanan informasi dan pengaduan AMGG 8. Herman pengguna layanan Izin Usaha

Perdagangan H 9. Nurhaeda P Pengguna Layanan Izin Usaha Perdagangan N D. Teknik

Pengumpulan Data 6Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan : (a)

Observasi; (b) Wawancara; (c) Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

sebagai berikut : a. Observasi Observasi yaitu dilakukan dengan cara melakukan

pengamatan di kantor yang telah ditetapkan sebelumnya sebagai lokasi penelitian dengan

cara datang secara langsung dan mengamati keadaan yang sesuai dengan fokus penelitian.

b. Wawancara Wawancara dilakukan dengan menentukan topik dan tujuan wawancara

diharapkan agar jawaban dan pertanyaan tidak keluar dari fokus wawancara. Kemudian

menentukan narasumber atau responden dan terakhir mempersiapkan pertanyaan yang

akan di bahas. Mengadakan wawancara dengan informan untuk mendapatkan informasi

sebanyak mungkin, dengan menggunakan instrumen berupa pedoman wawancara tidak

terstruktur yang telah disiapkan terlebih dahulu, sehingga pertanyaan yang diajukan dapat

mencapai sasaran yang di kehendaki. c. Dokumentasi Dokumentasi dapat berupa gambar

dan tulisan. Dokumentasi adalah untuk melengkapi dari penggunaan metode observasi

atau wawancara di dalam penelitian kualitatif. C. Teknik Analisis data Menurut Sugiyono

(2012:224) 5teknik analisis data adalah proses menyusun dan mencari secara sistematis

data yang didapat dari hasil catatan, wawancara, lapangan dan dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan data. Komponen dalam analisis data yaitu : 1. Reduksi data Mereduksi

data yaitu merangkum, memusatkan pada hal-hal yang penting, memilih hal-hal pokok,

mencari tema dan menghilangkan yang tidak perlu. Reduksi data ialah proses berfikir

sensitif yang membutuhkan keluasan dan kecerdasan dalam kedalaman wawasan tinggi.

Dalam penelitian ini peneliti memilah data yang akan dibutuhkan dalam efektivitas kinerja
Pegawai pada Kantor DPMPTSP Kota Makassar. 2. Penyajian data Penyajian data yaitu

3untuk memudahkan peneliti melihat gambaran secara keseluruhan maupun bagian

tertentu. Batasan yang di berikan di dalam penyajian data yaitu sekumpulan informasi yang

tersusun serta memberi kemungkinan adanya pengambilan tindakan dan penarikan

kesimpulan. Penyaji data dilakukan dengan cara memaparkan atau mendeskripsikan hasil

temuan dalam wawancara dengan informan terkait dengan efektivitas kinerja Pegawai

pada Kantor DPMPTSP Kota Makassar. 3. Kesimpulan Penarikan kesimpulan yaitu

melakukan pemeriksaan secara terus menerus selama proses penelitian berlangsung.

Terhitung dari awal memasuki lokasi penelitian serta selama proses pengumpulan data.

Penelitian menganalis dan mencari tema, pola, hubungan persamaan, hal-hal yang

terkadang timbul dan dikemukakan dalam kesimpulan. Pada penelitian ini peneliti

memberikan kesimpulan berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. F.

Teknik Pengabsahan Data Teknik pengabsahan data, bersifatnsearah dengan proses

penelitian berlangsung. Keabsahan data kualitatif dapat dilakukan dari awal pertama

pengambilan data, display atau pengambilan kesimpulan. Untuk pengujian keabsahan

data, peneliti menggunakan dua cara sebagai berikut : a. Triangulasi 1. Triangulasi sumber

Menggali kebenaran informasi 2melalui 1berbagai metode dan sumber perolehan data.

Misalnya, selain melalui wawancara atau observasi bisa menggunakan observasi terlibat,

dokumen tertulis, arsip, dokumen sejarah, . 2. Triangulasi metode Dilakukan dengan cara

membandingkan informasi atau data dengan cara yang berbeda. Dalam penelitian kualitatif

menggunakan metode wawancara, observasi, dan survey. Metode 8wawancara dan

observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengecek kebenarannya. Selain itu dapat

1menggunakan informan yang berbeda untuk mengecek kebenaran informasi tersebut.

1.Triangulasi sumber dugunakan saat data atau informasi yang diperoleh dari informan

diragukan kebenarannya. 2.Triangulasi Teori Hasil akhir penelitian berupa rumusan

informasi, sebuah rumusan informasi Selain itu, triangulasi teori dapat meningkatkan

kedalaman pemahaman asalkan peneliti mampu menggali pengetahuan teoritik secara

mendalam atas hasil analisis data yang telahiperoleh. b. Melakukan Membercheck


Membercheck merupakan proses mengecek 7data yang telah diperoleh peneliti kepada

pemberi data. Tujuan dari membercheck yaitu agar 3mengetahui seberapa jauh data yang

telah diperoleh sesuai dengan yang diberikan oleh pemberi data tersebut.
Sources
https://phisiceducation09.blogspot.com/2013/03/triangulasi-dalam-penelitian-kualitatif.html

1 INTERNET
5%
http://ejurnal.untag-smd.ac.id/index.php/dedikasi/article/view/1225/1342

2 INTERNET
3%
http://repository.uinsu.ac.id/4678/5/BAB%20III.pdf

3 INTERNET
2%
https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI_1612494308

4 INTERNET
1%
https://lintar.net/teknik-analisis-data/

5 INTERNET
1%
https://www.gurupendidikan.co.id/metode-penelitian-kualitatif/

6 INTERNET
1%
http://eprints.umm.ac.id/35377/4/jiptummpp-gdl-syaifuddin-48625-4-babiii.pdf

7 INTERNET
1%
http://digilib.uinsby.ac.id/10712/6/bab%203.pdf

8 INTERNET
1%
Plagiarism Checker X - Report
Originality Assessment

Overall Similarity: 10%


Date: Feb 7, 2021
Statistics: 602 words Plagiarized / 6279 Total words
Remarks: Low similarity detected, check your supervisor if changes are required.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kota Makassar Kota Makassar

adalah ibukota Provinsi Sulawesi Selatan secara astronomis berada di 1antara 1190 24’ 17’

38” Bujur Timur dan 50 8’ 6’ 19” Lintang Selatan. Berdasar pada posisi geografisnya, Kota

Makassar mempunyai batas-batas seperti berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan

Kabupaten Maros; Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gowa; Sebelah Barat

berbatasan dengan Selat Makassar; lalu Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Luas

wilayah Kota Makassar tercatat 175,77 km2 yang meliputi 15 kecamatan, yaitu : Kecamatan

Mariso, Mamajang, Tamalate, Rappocini, Makassar, Ujung Pandang, Wajo, Bontoala, Ujung

Tanah, Tallo, Panakukkang, Manggala, Biringkanaya, Tamalanrea, dan Kep. Sangkarrang.

Kota Makassar adalah dataran rendah dengan ketinggianya bervariasi antara 1-25 mdpl.

Penduduk Kota Makassar pada tahun 2018 sebanyak 1.489.011 jiwa yang terdiri atas

737.146 jiwa penduduk laki-laki dan 751.865 jiwa penduduk perempuan. Penduduk Kota

Makassar mengalami pertumbuhan sebesar 1,32% dengan masing-masing persentase

pertumbuhan penduduk laki-laki sebesar 1,43% dan penduduk perempuan sebesar 1,36%.

Sementara angka rasio jenis kelamin tahun 2018 penduduk laki-laki terhadap penduduk

perempuan sebesar . Kepadatan penduduk di Kota Makassar pada tahun 2018 mencapai

8.471 jiwa/km2. Adapaun Visi Kota Makassar yaitu kota dunia terwujudnya 1semua dan tata

lorong bangun kota dunia, sedangkan itu misi Kota Makassar yaitu (1) merekonstruksi

nasib rakyat jadi masyarakat sejahtera standar dunia, (2) merestorasi tata ruang kota

menjadi 17kota nyaman kelas dunia, serta (3) mereformasi tata pemerintahan menjadi

pelayanan publik atau umum kelas dunia dan bebas dari korupsi. Penguraian dari misi

ketiga adalah reformasi tata pemerintahan jadi pelayanan umum kelas dunia dan bebas

dari korupsi di dalam tujun pelayanan umum agar lebih berkualitas serta berskala dunia

adalah model pelayanan umum yang langsung ke rumah, fasilitas pelayanan umu berpusat

terpadu di kecamatan, pembayaran pajak dan restribusi tahunan online terpadu, dan bebas

bayar internet di ruang publik kota “Makassar Cyber City”. Agar dapat memenuhi standar

dari pelayanan umum kelas mendunia, maka dari itu dibangunlah PTSP Bintang Lima di

Kantor Walikota Makassar yang beralamat Jl. Balaikota, Makassar. B. Gambaran Umum
Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Makassar DMPTSP Kota Makassar digambarkan

berdasar pada PERDA Kota Makassar No. 128 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan

Perangkat Daerah Kota Makassar (Lembar Daerah Kota Makassar Tahun 2016 Nomor 8)

dan Surat Keputusan Walikota Makassar No. 395/505/KEP/I/2017 perihal Percepatan

Penyelenggraaan Pelayanan Perizinan pada DPMPTSP Kota Makassar. Menjadi 5lembaga

teknis daerah yang bertanggung jawab kepada Walikota Makassar, maka DPMPTSP Kota

Makassar mempunyai tugas membantu Walikota dalam pelaksanaan pemerintahan daerah

didalam bidang perizinan terpadu penanaman modal. Sebagaimana tertuang dalam

Peraturan Daerah Kota Makassar No. 6 Tahun 2014, tugas serta fungsi dari DPMPTSP Kota

Makassar yaitu menyusun 1kebijakan teknis pelayanan terpadu di bidang perizinan, atau

non perizinan dan penanaman modal, baik untuk masyarakat ataupun pada aparatur atau

pegawai yang berbasis pada potensi daerah. Dengan demikian DPMPTSP Kota Makassar

diharap bisa mempersingkat upaya dalam mensejahterakan rakyat Makassar, baik

masyarakat ataupun aparat pemerintah melalui perluasan kesempatan di bidang usaha

yang sifatnya dalam kegiatan mempermudah pelayanan kepada masyarakat, yang

dilaksanakan mengarah pada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang

dibutuhkan guna meningkatkan profesionalisme pegawai dan masyarakat untuk mampu

bekerja sebagai wirausaha yang mandiri. dalam mencapai harapan tersebut perlunya

sebuah 1pelayanan yang mudah, cepat, transparan dan serta konsekuen, komprehensif dan

sistematis. Berdasar pada Visi, Misi serta Motto DPMPTSP Kota Makassar maka didalam

melakukan pelayanannya DPMPTSP Kota Makassar senantiasa berpedoman dalam Standar

Pelayanan yang termaktub dalam suatu Standar Operasional Prosedur pelayanan publik.

Standar pelayanan ini merupakan ukuran yang dipergunakan sebagai pedoman

pelaksananaan 8pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan kewajiban dan janji

penyelenggara pelayanan kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas,

cepat, mudah, serta terukur dan transparan. Penerapan standar pelayanan ini dimaksudkan

untuk memberi 10kepastian, meningkatkan kualitas dan kinerja pelayanan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat dan selaras dengan kemampuan penyelenggara sehingga


mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Dalam meningkatkan pelayanan pada

masyarakat sebagai pengguna layanan, DPMPTSP 1Kota Makassar memiliki Standar

Operasional Prosedur (SOP) serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan berbagai proses

penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan akan di selenggrakan ,

24dimana dan oleh siapa dilakukan. SOP dimaksudkan sebagai panduan untuk seluruh apar

dalam penyelenggaraan tugas serta fungsinya sesuai dengan tanggung jawabnya serta

untuk menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas masing-masing aparatur. Selain itu,

DPMPTSP 1Kota Makassar juga menerapkan beberapa kebijakan dalam upayauntuk

meningkatkan kualitas pelayanan serta meningkatkan iklim investasi, sebagai berikut : 1.

Melakukan penyusunan serangkaian kegiatan yang dapat meningkatkan pelayanan pada

DPMPTSP Kota Makassar. 2. Membuat kegiatan serta pelatihan unutk aparat

penyelenggaraan pelayanan yang dapat diharapkan bisa mengoptimalkan pelayanan pada

masyarakat. 3. Melakukan penataan kembali ruang pelayanan untuk meningkatkan

kenyamanan masyarakat sebagai penerima pelayanan. 4. 1Menempatkan tim teknis pada

setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam lingkup Pemerintah Kota Makassar untuk

efisiensi dan efektivitas pelayanan. Di dalam penyelenggraan pelayanan umum sesuai pada

tugas pokok dan fungsi DPMPTSP Kota Makassar yang didukung dengan SDM sumberdaya

manusia serta sarana prasarana yang memenuhi. Jumlah total SumberDayaMmanusia pada

DPMPTSP Kota Makassar berjumlah 123 orang yang terdiri dari ASN sejumlah 76 orang

serta tenaga kontrak seumlah 47 dengan berbagai jenjang pendidikanya (Tabel 3.1).

Berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 59 orang laki-laki dan 64 orang perempuan.

1Sedangkan pada Tabel 3.2 dapat dilihat klasifikasi tingkat pangkat/golongan pegawai

pada DPMPTSP Kota Makassar dan pada Tabel 3.3 disajikan klasifikasi tingkat jabatan

pegawai pada DPMPTSP Kota Makassar. a.Susunan organisasi Susunan organisai 2Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, terdiri atas: a. Kepala Dinas b.

Sekretariat, terdiri atas : 1. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan 2. Subbagian Keuangan

3. Subbagian Umum dan Kepegawaian c. 5Bidang Kebijakan, Advokasi, Pengaduan, Data

dan Sistem Informasi Layanan 1. Seksi Kebijakan dan Advokasi 2. Seksi pelaporan serta
Layanan Informasi 3. Seksi Pengelolaan Data serta Sistem Informasi Layanan d. Bidang

Perencanaan, Pengembangan dan 16Promosi Penanaman Modal, terdiri atas : 1. Seksi

Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal 2. Seksi Promosi Penanaman

Modal e. Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, terdiri dari : 1. Seksi

Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanaan 15Penanaman Modal 2. Seksi Pembinaan

Pelaksanaan Penanaman Modal f. Bidang Pelaksanaan Pelayanan Perizinan dan

Nonperizinan A, sebagai berikut : 1. Pelayanan Perizinan serta Nonperizinan A/I 2.

Pelayanan Perizinan serta Nonperizinan A/II 3. Pelayanan Perizinan serta Nonperizinan A/III

g. Bidang 25Pelaksanaan Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan B, sebagai berikut : 1.

Pelayanan Perizinan serta Nonperizinan B/I 2. Pelayanan Perizinan serta Nonperizinan B/II

3. Pelayanan Perizinan serta Nonperizinan B/III h. Bidang Pelaksaan Pelayanan Perizinan

dan Nonperizinan C, sebagai berikut: 1. Pelayanan Perizinan serta Nonperizinan C/I 2.

Pelayanan Perizinan serta Nonperizinan C/II 3. Pelayanan Perizinan serta Nonperizinan C/III

i. Kelompok Jabatan Fungsional j. Unit Pelaksana Teknis (UPT). C. HASIL PENELITIAN

Efektivitas kinerja pegawai pada kantor DMPTSP Kota Makassar menurut T. R. Mitchell

dalam Sedarmayanti dapat diukur dari 5 sub Indikator yaitu: 21kualitas kerja, ketepatan

waktu, inisiatif, kemampuan dan komunikasi. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan

telaah dokumen maka hasil penelitian dari Efektivitas Kinerja Pegawai Pada Kantor

DPMPTSP Kota Makassar terdapat 5 sub indikator kinerja yang menjadi indikator

digunakan dalam mengukur efektivitas kinerja pegawai menurut sub Indikator tersebut. 1.

Kualitas kerja Dilihat dari pengetahuan dan ketelitian dalam pelaksanaan dan penyelesaian

tugas oleh pegawai pada kantor DPMPTSP Kota makassar, serta tingkat komitmen

terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas, untuk dapat menunjang visi dan misi suatu

organisasi. a. Pengetahuan yang dimiliki selama bekerja Sebagian besar dari para pegawai

dapat membuahkan 18performansi yang efektif jika mereka mempunyai kemampuan,

keterampilan serta perilaku (Knowledge, skill dan attitude) yang baik dan bisa diterapkan

secara bersama, Seperti yang dikatakan oleh NIA selaku Kepala Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian berikut : “Mengenai wawasan dan pengetahuan pegawai disini memang


harus memiliki wawasan dan pengetahuan di bidang masing-masing, jadi pegawai disini

menggunakan grid-grid kalau dia sarjana ditempatkan di grid 6 atau 7, sistem kinerjanya

disini kalau SMA di sejajarakan juga dengan SMA. Kalau dari segi kesesuaian pendidikan,

ada yang tidak sesuai pendidikan tapi bisa ikut pelatihan (hasil wawancara dengan NIA,

pada tanggal 10\12\2020).” Berdasarkan hasil wawancara diatas bahwa pegawai di kantor

2Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Tepadu Satu sudah sesuai dengan penempatana

bidang kerja masing-masing.seperti yang dikatakan oleh MAG selaku Kepala Seksi Sistem

Informasi, Dokumentasi, Evaluasi dan Pelaporan Perizinan berikut: “Seperti pada latar

belakang pendidikan yang di butuhkan di bagian perizian bisa PNS, itu boleh dari SMA, S1,

S2, dan S3, kalau jurusannya teknik sipil bisa urus menyangkut ke tata ruangan bisa IMB

juga walapaun dasarnya bukan di situ, bisa ikut pelatihan sesuai bidang nanti diberikan

sertifikat. Kalau masalah kesesuaian dengan disiplin ilmu ada namanya pelatihan ataupun

pengalaman, karena dalam ASN tidak ada yang melarang kalau tidak terlalu spesifik disiplin

ilmunya, seperi juga sayakan sarjana ekonomi tapi di tempatkan di bagian sistem informasi

tapi saya sudah sering ikut pelatihan dan juga tentunya ada pengalaman, rata-rata pegawai

disini sudah mampu menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan bidang kerja

masing-masing (hasil wawancara dengan MAG pada tanggal 14/12/2020).” seperti yang

dikatakan oleh I selaku pegawai bidang Layanan Informasi dan Pengaduan berikut: “Kalau

saya bidang kerjaku tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, karena saya sarjana

ekonomi tapi di tempatakan di bagian informasi, contohnya saja sekarang menteri bukan

orang kesehatan jadi meneteri kesehatan, tapi ada namanya pelatihan multi pelayanan saya

pernah ikut pelatihan servis excellence ada sertifikatnya pelatihan ini di adakan oleh kantor

(hasil wawancara dengan I pada tanggal 14/12/2020).” Berdasarkan hasil wawancara di atas

tentang kesesuaian kerja dan kemampuan kerja pegawai sudah mampu menyelesaikan

tugas yang diberikan sesuai dengan bidang kerja masing-masing walaupun ada yang tidak

sesuai dengan latar belakang pendidikannya, pegawai pada kantor DPMPTSP kota

Makassar tidak mempermasalahakan dengan latar belakang pendidikan pegawai, karena

pegawai yang tidak sesuai dengan disiplin ilmunya akan di ikutkan pelatihan sesuai bidang
kerja masing-masing pegawai. b. Komitmen kerja Pegawai DPMPTS harus memiliki

komitmen kerja 4Komitman tersebut ditunjukkan oleh individu (pegawai) melalui

keterlibatan dirinya pada organisasi, khususnya ia meyakini atau mempercayai tujuan dan

nilai organisasi, berupaya untuk menolong usaha instansi untu mencapai tujuan atau

target, dan mempertahankan diri untuk tetap menjadi pegawai atau karyawan di dalam

organisasi. Seperti yang dikatakan oleh NIA selaku Kepala Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian berikut: “Disini kami menegaskan kepada para pegawai lainnya untuk bisa

bertindak secara professional dalam bekerja artinya bisa membedakan mana yang menjadi

pekerjaan kantor dengan permasalahan pribadinya agar pekerjaan kantor yang dilakukan

tidak terbengkalai dan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tentunya kepentingan

dinas itu di sesuaiakan juga dengan pekerjaan pegawai dan apa-apa yang akan dikerjakan

berdasarkan tugas pokok masing-masing (hasil wawancara dengan NIA pada tanggal

15/12/2020).” Dari hasil wawancara di atas dapat di katakana bahwa pegawai di DPMPTS

dalam bekerja lebih dituntut lebih professional dan lebih mementingkan dinas di banding

kepentingan pribadinya. Sejalan dengan pendapat tersebut adapun pernyataan oleh H

selaku pegawai Bidang Sistem Informasi, Dokumentasi, Evaluasi dan Pelaporan berikut:

“Sebagai seorang pegawai perlu mengedepankan kepentingkan instansi di bandingkan

dengan kepentingan pribadi, karena hal tersebut sudah menjadi tutntutan kerja setiap

pegawai (hasil wawancara dengan H pada tangga 15/12/2020).” Dari hasil wawancara di

atas dapat katakan bahwa komitmen kerja pegawai DPMPTS dalam melaksanakan

tugasnya perlu mengedepankan kepentingan instansi di bandingkan dengan kepentingan

pribadi. c. Ketelitian dalam bekerja Dalam bekerja ketelitian sangat di butuhkan untuk

mencapai hasil pekerjaan yang maksimal dan menghinadari kesalahan-kesalahan yang

akan terjadi pada instansi atau organisasi selama melaksanakan tugas. Seperti yang

dikatakan oleh MAG selaku Kepala Seksi Sistem Informasi, Dokumentasi, Evaluasi dan

Pelaporan Perizinan berikut: “Setiap pegawai harus selalu teliti dalam menyelesaikan tugas

untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang akan terjadi dan juga harus sesuai dengan

SP (standar pelayanan) dan SOP (standar oprasional pelayanan) yang berlaku di DPMPTSP,
karena untuk memenuhi indikator layanan publik harus ada SP dan SOP, karena di

DPMPTSP ada pelayanan publik ada izin yang keluar tentunya harus mempunyai SP dan

tiap izin ada jangka waktu kerja, jadi tiap izin harus ada SP, SOP dan pengaduan juga harus

mengikuti ketentuan yang berlaku kalau ada masyarakat yang mengadu harus di layani

sampai pengaduan tersebut selesai (hasil wawancara dengan MAG pada tanggal

14/12/2020).” Dari hasil wawancara di atas dapat dikatakan ketelitian pegawai dalam

menyelesaikan tugasnya, disetiap adanya perizinan harus sesuai dengan SP (Standar

Pelayanan), SOP (Standar Operasional Prosedur) dan pengaduan. Sejalan dengan pendapat

tersebut adapaun pernyataan oleh I selaku Pegawai bidang Layanan Informasi dan

Pengaduan berikut: “iya memang ketelitian dalam bekerja sangat penting karena disini

menangani berbagai izin baik itu izin masuk atau keluar dan harus mengikuti SP dan SOP

yang berlaku di kantor ini tentunya juga ada SOP pengaduan (hasil wawancara dengan I

pada tanggal 14/12/2020).” Dari hasil wawancara di atas dapat di katakan bahwa ketelitian

dalam bekerja sangat penting karena dalam menangani berbagai jenis izin harus sesuai

dengan SP dan SOP yang berlaku di DPMPTSP. 2. Ketepatan waktu Dapat dilihat dari waktu

penyelesaian dalam mengerjakan tugas dengan target waktu yang telah ditentukan

sebelumnya. Ketepatan waktu sangat berguna diperhatikan dalam suatu organisasi, karena

menyangkut kepercayaan dari pelanggan atau pengguna. Pegawai DPMPTS yang

menjalankan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan akan membuat organisasi

mampu berkembang karena pengguna telah mempercayai organisasi berdasarkan

ketepatan waktu dalam pelayanan. a. Waktu penyelesaian pekerjaan Waktu dalam

menyelesaikan pekerjaan merupakan faktor utama, secara sederhana pengelolaan waktu

dikenal juga dengan istilah manajemen waktu. Manajemen waktu merupakan rangkaian

rencana dan pengendalian secara sadar pada waktu yang dihabiskan untuk suatu kegiatan

tertentu, utamanya untuk menaikkan tingkat efektivitas, efesiensi, dan produktivitas.

Sepeerti yang dikatakan oleh MAG selaku Kepala Seksi Sistem Informasi, Dokumentasi,

Evaluasi dan Pelaporan Perizinan berikut: “jadi dek disini itu ada 17 jenis izin, semua punya

SOP jadi mulai dari izin IMB(izin mendirikan bangunan) sampai dengan izin TGD (tanda
daftar gudang) semua ada prosedurnya, jadi kalau waktu penyelesaian setiap izin itu beda-

beda tergantung kalau sesuai dengan SOP pasti tepat waktu tapi kalau berkasnya tidak

lengkap pasti di tolak makanya harus memenuhi ketentuan yang berlaku di 2Dinas

penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu kota Makassar, sejauh ini

penyelesaian setiap izin semua sudah mengikuti SOP, maka dari itu dinas terus berupaya

agar setiap izin yang di terbitkan tepat waktu (hasil wawancara dengan MAG pada tanggl

14/12/2020).” Dari wawancara di atas dapat dikatakan bahwa waktu penyelesaian setiap

izin sudah sesuai dengan SOP yang berlaku di DMPTSP dan standar pelayanan pada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan terpadu Satu Pintu Kota Makassar telah berjalan dan

terlaksana dengan baik sesuai dengan standar pelayanan yang seharusnya. Dan pada

prakteknya para pegawai yang terkait dengan bagian ini telah memenuhi standar

pelayanan dan meberikan pelayanan yang relevan dengan kebutuhan penerima layanan.

Seperti yang katakan oleh H selaku pengguna layanan izin usaha Perdagangan “Ya kalau

prosedur dan pelayanannya sangat bagus karena sudah online, ini surat yang saya buat

sudah lama cuman baru saya urus lagi, saya ingin menanyakan status surat yang saya buat

inikan saya masuk internet tanggal 26 november 2020 yang saya mau tanyakan bagimana

statusnya, kalau statusnya disini dengan di rumah kan beda, apa yang kekurangan

pokoknya kekurangan lah menurut saya, yang saya liat statusnya di internet masih dalam

proses (hasil wawancara dengan H pada tanggal 16/12/2020).” Sejalan dengan pendapat

tersebut adapun pernyataan oleh N selaku pengguna layanan izin usaha perdagangan

berikut: “Standar pelayannannya sudah baik dan juga prosedur sudah sangat jelas apalagi

sekarangkan sudah melalui online jadi sangat mudah untuk mengurus izin di sini dek,

waktu penyelesaiannya izinnya perlu ditingkatkan lagi (hasil wawancara dengan N pada

tanggal 16/12/2020).” Seperti yang dikatakan oleh AH Pegawai Bidang Pendaftaran dan

Verifikasi Berkas Perizinan berikut: “Kalau mengenai waktu penyelesaian itu kami tidak bisa

katakan tepat waktu karena ada bilang 2 minggu cepat ada 3 minggu tergantung dari

persayaratan juga kalau misalkan ada berkas yang kurang nanti di masukkan ke backoffice

di situ akan di masukkan persyaratan yang kurang. Kalau sejauh ini menurut saya belum
tepat waktu, itu tergantung si pemohon juga sebenarnya kalau berkas-berkas sudah

lengkap tentunya akan di proses, itumi biasa lama terbit surat izin yang di buat si pemohon

karna syarat-syaratnya tidak di penuhi dan kami selaku pegawai disini tentunya berusaha

semaksimal mugkin untuk memenuhi kebutuhan layanan publik (hasil wawancara dengan

AH pada tanggal 17/12/2020).” Dari wawancara di atas dapat di katakana bahwa

kemudahan untuk mengurus izin sesuai dengan standar pelayanan sudah sangat baik

karena sudah online, namun waktu penyelesaian izinnya masih kurang efektif karena masi

ada masyarakat yang tertunda izinnya. Tapi pegawai DPMPTSP terus berupaya untuk

meningkatkan kinerja pelayanannya. Adapun laporan pengaduan DPMPTSP sejak

2019-2020 : Laporan pengaduan DPMPTSP tahun 2019 Bulan oktober (izin belum selesai) 1.

Jenis izin SIUP (surat izin usaha perdagangan ) 8 izin belum selesai 2. Jenis izin SIUP (surat

izin usaha perdagangan ) 1 izin belum selesai keterangan barkode tidak terbaca. 3. Jenis

izin SIUP (surat izin usaha perdagangan) 1 izin belum selesai keterangan mempertanyakan

soal keterangan bangunan lama bisa dipakai sebagai pengganti IMB Laporan pengaduan

DPMPTSP tahun 2020 bulan januari (izin belum selesai) 1. jenis izin TDG (tanda daftar

gudang ) 1 izin belum selesai 2. jenis izin SIUP 19(surat izin usaha perdagangan ) sebanyak

16 izin belum selesai dan 4 izin ditolak 3. jenis izin IMB (izin memndirikan bangunan)

sebanyak 2 izin belum selesai 4. jenis izin ALKES (alat kesehatan) 1 izin belum selesai bulan

februari (izin belum selesai) 5. jenis izin SIUP (surat izin usaha perdagangan) sebanyak 7 izin

belum selesai Bulan maret (izin belum selesai) 1. jenis izin SIUP (surat usaha perdagangan)

sebanyak 10 izin belum selesai 2. jenis izin OPRS RS (izin operasi rumah sakit) 1 izin belum

selesai 3. jenis izin IUI (izin usaha industry) 1 izin belum selesai untuk laporan pengaduan

tahun 2019 ada 10 jenis izin SIUP dari laporan pengaduan tahun 2020 sejak januari sampai

dengan maret paling banyak izin belum selesai pada izin SIUP sebanyak 33 izin belum

selesai dari bulan januari sampai maret dan 4 izin SIUP di tolak, izin IMB 2, izin TGD 1, izizn

ALKES 1, izin OPRS RS 1, dan izin IUI 1. Sesuai dengan pernyataan oleh MAG selaku kepala

seksi sistem informasi Dokumen, Evaluasi, dan Pelaporan Perizinan sebagai berikut: “Dari

jumlah pengaduan tersebut semua terselesaikan dengan baik sesuai dengan mekanisme
pengaduan yang diterapkan dari unit pengaduan layanan, jadi disini itu memiliki prosedur

penanganan dari keluhan masyarakat penerima layanan. jadi pengaduan masyarakat itu

bisa masuk melalui surat, bisa juga datang langsung, telepon, E-mail, E-lapor juga

disediakan Kotak pengaduan ada ji itu depan kotaknya dek, jadi penerima layanan itu

dapat menyampaikan melalui masukan yang diberikan dan semua keluhan layanan

direspon dengan baik sesuai prosedur penyelesaian yang ada disini, begitu dek (hasil

wawancara dengan MAG pada 18/12/2020).” Sejalan dengan pendapat oleh I selaku

pegawai bidang Layanan Informasi dan Pengaduan berikut: “Dicari apa yang di adukan

pemohon terus di cari izinnya, kalau izin di tolak itukan waktu mereka mendaftar di sistem

bisa di cek izinnya jadi kalau izinnya di tolak ada keterangan izinnya di tolak karena apa,

biasa kalau online terbatas atau lama dek, kan biasa itu masyarakat mau cepat responnya.

Kalau datang langsung kan masyarakat akan langsung mengetahui apa- apa yang perlu di

lengkapi, makanya kami di sini sebagai pegawai terus mengupayakan supaya masrakat itu

terlayani dengan baik dek (hasil wawancara dengan H pada tanggal 14/12/2020).” Dari

hasil wawancara di atas dapat di katakan unit pengaduan layanan pada 2Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan terpadu Satu Pintu Kota Makassar cukup tanggap dan memberikan

respon yang baik bagi penerima layanan. Setiap pengaduan ditangani sesuai dengan

prosedur penanganan keluhan yang telah ditetapkan oleh dinas perizinan. 3. Inisiatif Dilihat

dari kesadaran diri pegawai dalam melakukan tugas serta masalah yang dihadapinya, tanpa

bergantung pada orang lain. Pegawai yang memiliki inisiatif memiliki peran yang sangat

dominan dalam sebuah organisasi karena, pegawai yang memiliki inisiatif tinggi ialah

pegawai yang memiliki ide-ide atau gagasan baru dalam organisasi, ide-ide tersebut

digunakan untuk menyelesaikan masalah kerja yang dihadapi. a. Menghasilkan ide-ide

kreatif dalam bekerja Kreatif memperlihatkan jalan berpikir seseorang didalam

memecahkan suatu masalah. Kreatif dimulai dari berpikir untuk menemukan ide atau

gagasan . Ide itu bisa jadi merupakan ide yang sederhana, tetapi efektif dalam

memecahkan suatu permasalahan. Berikut hasil wawancara dengan oleh INA selaku Kepala

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian “Jadi, pasti bawahan itu punya ide untuk memajukan
organisasi atau perusahaan tapi terkadang hanya di tampung ada juga yang dilaksanakan,

tergantung juga dari modal kalau bisa dilaksanakan tentunya akan dilaksanakan, begitupun

juga kalau ada masalah yang dihadapi, kalau tidak selesai di tingkat kepala seksi masuk di

kepala bidang kalau tidak selesai lanjut ke sekretaris dan nanti sekertaris yang melapor

langsung ke kepala dinas. Tapi kalau masalahnya bisa di tangani di tingkat kepala seksi

maka permasalahan hanya sampai di situ tidak lanjut lagi (hasil wawancara dengan NIA

pada tanggal 14\12\2020).” Dari hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa untuk

memajukan organisasi tentunya setiap pegawai punya ide-ide kreatif namun ide tersebut

kadang hanya di tampung tetapi ada juga dilaksanakan tapi disesuaikan juga dengan

modal yang dimiliki oleh dinas. b. Perencanaan tujuan Perencanaan tujuan kerja merupakan

sebuah proses dalam menyiapkan usaha dalam melakukan suatu pekerjaan secara

sistematis dan masuk akal, sampai pekerjaan tersebut selesai dan membuahkan hasil yang

diinginkan bersama. Seperi yang dikatakan oleh MAG selaku Kepala Seksi Sistem Informasi,

Dokumentasi, Evaluasi dan Pelaporan Perizinan berikut: “jadi ada 9 target yang ingin di

capai di sini tentunya untuk mencapai tujuan kinerja organisasi diantaranya itu terwujudnya

organisasi pemerintah yang tertib efisien dan efektif, tersedianya sarana dan prasarana

dalam pelayanan pengelolaan SKPD, terwujudnya aparatur yang disiplin. tersedianya

aparatur pelayanan yang memiliki kapasitas di bidang pelayanan, tersedianya laporan

keuangan yang akuntabel, terwujudnya pelayanan publik yang cepat dan berkualitas,

jumlah permohonan rekomendasi izin yang di proses sesuai aturan, terwujudnya keinginan

masyarakat dan dan pelaku usaha untuk mendapatkan informasi terkait perizinan dan

menciptakan iklim investasi yang kondusif. Alhamdulillah semua target yang ingin di capai

sudah terealisasi (hasil wawancara dengan MAG pada tanggal 18/12/2020).” Dari hasil

wawancara di atas dapat di katakan bahwa untuk mencapai kinerja organisasi yang efektif

dan efesien harus mempunyai target, dari 9 target yang di tentukan oleh DPMPTSP semua

sudah tercapai. Sejalan yang di katakana ibu ANK selaku Pegawai di DMPTSP sebagai

berikut. “Tentunya untuk mencapai kinerja yang efektif dan efisien harus mencapai target

yang telah di tentukan dinas, makanya setiap tahun itu harus membuat Laporan
Akuntabilitas Kinerja Pegawai Pemerintah (LAKIP), ada Program Utamanya juga, Program

Peningkatan Pelayanan Perizinan, Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi

Investasi, Program Pengolahan Perizinan Teknis, dan Program Penyediaan Data dan

Informasi Perizinan inimi Program-Program yang sudah mencapai kategori tinggi (hasil

wawancara dengan ANK pada tanggal 18/12/2020).” Dari hasil wawancara di atas dapat di

katakan bahwa kinerja DPMPTS sudah 20efektif dan efisien dalam hal mencapai pencapaian

tujuan program berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pegawai Pemerintahan yang di

dalamnya sudah terdapat program yang utama yaitu Program Peningkatan Pelayanan

Perizinan dan lainnya. 4. Kemampuan Dilihat dari kemampuan seorang pegawai dalam

menyelesaikan suatu tugas yang telah ditentukan sehingga mencapai daya guna dan hasil

yang maksimal. Selain itu, seorang pegawai harus memiliki pengalaman kerja sehingga

pegawai dapat menempatkan diri secara tepat serta mampu menghadapi tantanagan

dengan penuh tanggung jawab serta berkomuikasi dengan baik dengan berbagai pihak

untuk tetap menjaga 11produktivitas kinerja dan menghasilkan individu yang kompeten

dalam bidangnya masing-masing, seperti dalam hal : a. Kemampuan Menyelesaikan

pekerjaan Kemampuan atau keterampilan kerja merupakan kecakapan seseorang

(pengetahuan atau penguasaan) atas teknis pelaksanaan tugas yag diberikan. 23Istilah

kemampuan kerja atau kinerja merupakan istilah dari performance. Sebaiknya pemberian

tugas kepada pegawai lebih disesuaikan dengan kemampuan dan keterampilan pegawai

agar kesalahan dalam setiap hasil kerja pegawai bisa kita hindari akibat ketidakpahaman

pegawai akan tugasnya yang tidak sesuai dengan kemampuan mereka. Seperti yang

dikatakan oleh NIA selaku Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian berikut: “Didalam

melakukan aktifitas pelaksanaan pekerjaan umumnya pegawai disini baik PNS maupun Non

PNS sudah memahami dan mampu melaksanakan pekerjaanya sendiri sesuai dengan

tupoksinya serta bidang kerja masing-masing (hasil wawancara dengan NIA pada tangal

10/12/2020).” Lanjutan yang dikatakan Ibu NIA sebagai berikut : “Pekerjaan yang dilakukan

para pegawai telah berjalan dengan maksimal ini dibuktikan dengan sebuah penghargaan

yang diberikan sebagi dinas PMPTSP terbaik 2020, pengahargaan yang diraih tentunya
pegawai harus ditutut selalu berinovasi apalagai perizinan merupakan pelayanan dasar

masyarakat. Sehingga dinas terus berbenah untuk mengingkatkan pelayanan terutama di

tengah pademi. Kenyamanan dan keamanan masyarakat tetap menajadi perhatian (hasil

wawancara dengan NIA pada tanggal 10/12/2020).” Berdasarkan hasil wawancara diatas

dapat dikatakan bahwa didalam bekerja pegawai Kantor 2Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Makassar sudah mampu untuk melaksanakan pekerjaan

20yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dan juga adanya penghargaan yang

di terima sebagai DPMPTSP terbaik 2020 untuk meningkatkan .pelayanan masyarakat.

Sehingga tujuan yang diinginkan organisasi akan tercapai sesuai dengan hasil yang

maksimal dan menjadi dasar suatu keberhasilan seseorang dalam mengerjakan

pekerjaanya. Seperti yang di katakana ANK selaku pegawai Bidang Perencanaan dan

Pelaporan berikut: “Tentunya selaku pegawai disini kami selalu di tutut untuk selalu bekerja

secara professional Kami di sini pegawai kalau tidak sesuai disiplin ilmunya akan di ikutkan

pelatihan sesuai dengan bidang masing-masing seperti pelatihan pelayanan prima,

pelatihan keuangan, pelatihan kepegawaian, bimtek inovasi dan bimtek ketataruangan

(hasil wawancara dengan ANK pada tanggal 18/12/2020).” Dari hasil wawancara di atas

dapat di katakan pegawai yang tidak sesuai di siplin ilmu harus mengikuti pelatihan-

pelatihan sesuai bidang maing-masing karena dengan pegawai mengikuti pelatihan

tersebut tentunya akan mengingkatkan kinerja pegawai di DPMPTSP b. Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja yaitu suatu dasar ataupun acuan seorang pegawai dalam menempatkan

diri secara tepat kondisi, mapu mengambil resiko, mampu menjumpai tantangan penuh

dengan tanggung jawab dan bisa berkomunikasi dengan baik dengan berbagai pihak agar

tetap menjaga produktivitas, kinerja serta menghasilkan seseorang yang kompeten dalam

bidangnya. Seperti yang dikatakan oleh NIA selaku Kepala Subbagian umum dan

kepegawaian berikut: “Pengalaman kerja setiap orang itu beda-beda, ada yang 10 tahun

ada yang lebih dari itu, tentunya ini menjadi dasar dan acuan untuk meningkatkan kinerja

pegawai agar oranisasi lebih efektif dan efisien, dari pengalaman kerja seseorang disitumi

di liat kinerjanya apakah dia mampu atau tidak dalam meyelesaikan tugas yang di berikan
oleh atasan atau sebaliknya, yang saya liat disini rata-rata pegawai sudah mampu

melaksanakan tugas sesuai dengan bidang kerja masing-masing (hasil wawancara dengan

NIA pada tanggal 10/12/2020).” Berdasarkan wawancara di atas dapat dikatakan bahwa

pengalam kerja sangat berpengaruh untuk meningkatkan kinerja organisasi dan tentunya

sudah menjadi dasar dan acuan agar organisasi lebih efektif dan efisien dalam menjalani

roda pemerintahan dan pegawai DPMPTS sudah mampu melaksanakan tugasnya sesuai

dengan bidang pekerjaan masisng-masing. Sejalan dengan yang dikatakan oleh MAG

selaku Kepala Seksi Sistem Informasi, Dokumentasi, Evaluasi dan Pelaporan Perizinan

berikut: “Tentunya pengalaman kerja itu sangat penting untuk memajukan instansi dan

pada kenyataannya menujukkan makin lama tenaga kerja bekerja, maka makin banyak juga

pengalaman yang didapat tentunya dengan pengalaman kerja yang dimiliki pegawai, pasti

bisa menyelesaikan tugas yang di bebankan (hasil wawancara dengan MAG pada tanggal

11/12/2020).” Dari hasil wawancara di atas dapat dikatakan bahwa pengalam kerja yang di

miliki pegawai sangat berdampak untuk kemajuan organisasi karena dengan pengalaman

kerja yang dimiliki, pegawai mampu menyeleaikan pekerjaannya. 5. Komunikasi Dilihat dari

bagaimana seorang pegawai dalam meberikan keterbukaan atau kejelasan informasi serta

kejelasan prosedur pelayanan guna menunjang kualitas pemberian layanan informasi di

dalam suatu organisasi. a. Keterbukaan informasi Keterbukaan informasi dalam suatu

instansi atau organisasi sangat penting 14memberikan keuntungan baik bagi masyarakat

maupun badan publik. 9bentuk transparansi dan tanggungjawab badan publik terhadap

masyarakat sebagai pengguna informasi publik dalam mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang baik. Seperi yang dikatakan Bapak AMGG selaku pegawai bidang seksi

layanan informasi dan pengaduan berikut : “keterbukaan informasi perizinan ini saya rasa

sudah sangat jelasmi dek, ini aplikasi perizinan online bisami diakses melalui

http://www.dpmptsp-bintang5.makassar.go.id/index.php, bisami melakukan registrasi

pendaftaran online pada website tersebut. Pemohon juga dapat memonitoring

perkembangan dari prosedur perizinan dari jarak jauh hingga jarak dekat sehingga

memudahkan masyarakat tanpa harusmi lagi datang disini secara rutin untuk memantau,
coba kita lihat di depan itu jarangmi ada orang yang datang karena itu kami sudah adakan

ini melalui online (hasil wawancara dengan AMGG pada tanggal 16/12/2020).” Dari hasil

wawancara di atas dapat dikatakan bahwa keterbukaan informasi di DPMPTS sudah jelas

dan tidak perlu lagi datang ke kantor untuk memantau izin yang ingin di buat karena sudah

bisa di akses oleh masyarakat yang ingin membuat izin. Sejalan dengan pendapat ibu N

selaku pengguna layanan di DPMPTS “Pemberian informasinya mengenai prosedur serta

apa saja yag diperlukan untuk membuat surat izin sudah jelas dek karena sudah online jadi

tidak perlu lagi mengulur waktu untuk datang memantau surat yang dibuat di kantor ini,

seperti inikan surat yang saya ingin buat itu sudah adami izinnya cuman saya mau

efektivkan lagi dek (hasil wawancara dengan N pada 16/12/2020).” Dari hasil wawancara

dapat disimpulkan bahwa penyediaan informasi bagi para pengguna layanan sudah masuk

kategori sangat baik karena pengguna dari layanan tidak perlu lagi datang memantau surat

izin yang di buat, karena sudah melalui online. b. Kejelasan prosedur pelayanan Artinya

adanya kejelasan dalam hal prosedur serta alur pelayanan, persyaratan pelayanan baik

teknis atupun administratif, unit kerja pejabat yang bertanggung jawab dan bertanggung

jawab dalam meberi pelayanan, rincian 3biaya atau tarif pelayanan dan tata cara

pembayaraan serta jangka waktu pelayanan. Seperti yang dikatakan oleh MAG selaku

Kepala Seksi sistem informasi, dokumentasi evaluasi dan pelaporan perizinan berikut:

“Kejelasan prosedurnya dan rincian biaya itu sudah di atur 7Peraturan Daerah Kota

Makassar Nomor 5 Tahun 2012, dan ada terdapat Sembilan unsur pelayanan dari

pesyaratan pelayanan sampai 26penanganan pengaduan, saran dan masukan dari ke 9

unsur ini semua sudah sangat baik, dari ke 9 unsur ini yang nantinya menjadi penilaian dari

masyarakat pengguna layanan karena kami disini setiap tahun mengadakan survey indek

kepuasan masyaraka yang tentunya masyarakat akan menilai kinerja pelayanan di kantor

ini, nanti saya perlihatkan IKM nya dari tahun-ketahun tapi sejauh ini sudah sangat baikmi

dek (hasil wawancara dengan MAG pada tanggal 14/12/2020).” Dari hasil wawancara di

atas dapat di katakan bahwa kinerja pelayanan di DPMPTSP sudah sangat baik kejelasan

prosedur pelayanan dan rincian biaya atau tariff pelayanan sudah elas 7di atur dalam
Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 5 Tahun 2012 tentang Retribusi Perizinan Tertentu

Sejalan dengan pendapat yang dikatakan oleh I selaku Pegawai bidang Seksi Layanan

Informasi dan Pengaduan berikut: “Kepastian waktu penyelesainan setiap izin itu tegantung

juga dari kelengkapan berkas dari si pembuat izin kalau sudah lengkap tentunya izinnya

juga cepat di proses tapi kalau tidak lengkap pasti di tolak (hasil wawancara dengan I pada

tanggal 14/12/2020).” Dari hasil wawancara di atas dapat dikatakan bahwa kejelasan

prosedur pelayanan yang ada di 2Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan terpadu satu

pintu kota Makassar sudah sangat baik dengan adanya program peningkatan pelayanan

perizinan yang di dukung oleh kegiatan yaitu pelaksanaan indek kepuasan masyarakat

yang di adakan tiap tahun untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap

pelayanan perizinan dan juga sebagai dasar dalam merumuskan kebijakan pengembangan

pelayanan publik. D. PEMBAHASAN Pembahasan merupakan isi dari hasil analisis data dan

fakta yang didapatkan dilapangan serta sesuai dengan teori yang di guanakan, dalam

penelitian ini peneliti menggunakan T. R. Mitchell dalam Sedarmayanti. Teori tersebut

digunakan untuk mengukur sejauh mana efektivitas kinerja pegawai melalui beberapa

indikator diantaranya kualitas kerja, ketepatan waktu, inisiatif, kemampuan dan

komunikasi.. Berdasarkan dari hasil penelitian tentang efektivitas kinerja pegawai pada

kantor 2dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu kota Makassar peneliti

menemukan hal sebagai berikut: 1. Hasil kerja Berdasarkan teori yang digunakan oleh

peneliti dengan menggunakan teori Mitchell dalam sedarmayanti dilihat dari pengetahuan

dan ketelitian dalam pelaksanaan dan penyelesaian tugas oleh pegawai pada kantor

DPMPTSP Kota makassar, serta tingkat komitmen terhadap pelaksanaan dan penyelesaian

tugas, untuk dapat menunjang visi dan misi suatu organisasi. Berdasarkan hasil wawancara

yang dilakukan oleh informan Pada kantor 2dinas penanaman modal dan pelayanan

terpadu satu pintu kota Makassar pegawai sudah mampu menyelesaikan tugas yang

diberikan sesuai dengan bidang kerja masing-masing. pegawai pada kantor dinas

penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu kota Makassar tidak

mempermasalahakan dengan latar belakang pendidikan pegawai, karena pegawai yang


tidak sesuai dengan disiplin ilmunya akan di ikutkan pelatihan sesuai bidang kerja masing-

masing pegawai. Jika di liat dari LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)

Capaian target Kinerja 9 Sasaran Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Kota Makassar pada tahun 2019 seluruhnya berkategori tinggi. Yang di mana

terdapat program utama yaitu program peningkatan pelayanan perizinan, program

peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi, program pengolahan perizinan teknis,

program pengolahan perizinan teknis, dan program penyediaan data dan informasi

perizinan inilah rogram-program yang telah mencapai kategori tinggi atau 89,84%.

Berdasarkn hasil wawancara dan observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa pada

indikator hasil kerja, Pegawai 2Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kota Makassar bisa dikatakan efektif jika di lihat dari capaian target kinerjanya yaitu 89,

84% berada pada kategori tinggi dan juga pegawai di DPMPTSP tidak mempermasalhkan

latar belakang pendidikan dengan bidang kerjanya karena pegawai yang tidak sesuai

bidang kerja akan di ikutkan pelatihan sesuai dengan bidangnya masing-masing 2.

Ketepatan waktu Menyelesaikan pekerjaan atau manajemen waktu 2dinas penanaman

modal dan pelayanan terpadu satu pintu kota Makassar untuk menghasilkan kinerja yang

baik harus bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Berdasarkan hasil wawancara yang di

lakukan oleh informan waktu penyelesaian setiap izin sudah sesuai dengan standar

oprasional pelayanan (SOP) yang berlaku di DMPTSP dan standar pelayanan pada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan terpadu Satu Pintu Kota Makassar telah berjalan dan

terlaksana dengan baik sesuai dengan standar pelayanan yang seharusnya meskipun ada

beberapa pengaduan yang di terima, telah selesaikan sesuai dengan prosedur pengaduan

yang berlaku. Dan pada prakteknya para pegawai yang terkait dengan bagian ini telah

memenuhi standar pelayanan dan meberikan pelayanan yang relevan dengan kebutuhan

penerima layanan. Hal ini juga di dukung dengan jumlah perizinan dan non perizinan yang

diterbitkan sesuai SOP berdasarkan jumlah izin yang diverifikasi sebanyak 5.361 dokumen

terdiri dari izin IMB, Izin lingkungan (IPLC dan B3), SPPL, KRK dan siteplan. Berlakunya

Perwali Nomor 30 Tahun 2019 maka, seluruh izin teknis telah dilimpahkan ke DPMPTSP
sehingga jumlah izin teknis dan non teknis yang diterbitkan sesuai SOP juga bertambah.

Berdasarkan hasil observasi yang di lakukan peneliti, pada penyelesaian setiap izin memang

harus mengikuti standar yang telah di tentukan oleh dinas, para pegawai yang terkait

dengan bidang ini telah memenuhi standar pelayanan dan meberikan pelayanan yang baik

kepada pengguna layanan , namun peneliti masi menemukan masyarakat yang melakukan

pengaduan di DMPTS. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi tersebut dapat

disimpulkan bahwa pada indikator ketepatan waktu bisa dikatakan cukup efektif jika di liat

dari jumlah perizinan dan non perizinan yang diterbitkan sesuai SOP yang diverifikasi

sebanyak 5.361 dokumen, meskipun ada aduan dari masyarakat tetapi dinas sudah

menyelesaikan sesuai dengan standar yang berlaku di kantor DPMPTSP. 3. Inisiatif Dilihat

dari kesadaran diri pegawai dalam melakukan tugas serta masalah yang dihadapinya, tanpa

bergantung pada orang lain. Pegawai yang memiliki inisiatif memiliki peran yang sangat

dominan dalam sebuah organisasi karena, pegawai yang memiliki inisiatif tinggi ialah

pegawai yang memiliki ide-ide atau gagasan baru dalam organisasi, ide-ide tersebut

digunakan untuk menyelesaikan masalah kerja yang dihadapi. Berdasarkan hasil wawancara

yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa untuk memajukan organisasi tentunya setiap

pegawai punya ide-ide kreatif namun ide tersebut kadang hanya di tampung oleh dinas

namun ada juga yang dilaksanakan, itu disesuaikan juga dengan modal yang dimiliki oleh

dinas, jika dilihat dari perencanann tujuan DMPTS ada 9 target yang ingin di capai di

DPMPTS terwujudnya organisasi pemerintah yang tertib efisien dan efektif, tersedianya

sarana dan prasarana dalam pelayanan pengelolaan SKPD, terwujudnya aparatur yang

disiplin. tersedianya aparatur pelayanan yang memiliki kapasitas di bidang pelayanan,

tersedianya laporan keuangan yang akuntabel, terwujudnya pelayanan publik yang cepat

dan berkualitas, jumlah permohonan rekomendasi izin yang di proses sesuai aturan,

terwujudnya keinginan masyarakat dan dan pelaku usaha untuk mendapatkan informasi

terkait perizinan dan menciptakan iklim investasi yang kondusif dari 9 target ini semua

sudah terealisasi. 4. Kemampuan Dilihat dari kemampuan seorang pegawai dalam

menyelesaikan suatu tugas yang telah ditentukan sehingga mencapai daya guna dan hasil
yang maksimal. Selain itu, seorang pegawai harus memiliki pengalaman kerja sehingga

pegawai dapat menempatkan diri secara tepat serta mampu menghadapi tantanagan

dengan penuh tanggung jawab serta berkomuikasi dengan baik dengan berbagai pihak

untuk tetap menjaga 11produktivitas kinerja dan menghasilkan individu yang kompeten

dalam bidangnya masing-masing. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa

didalam bekerja pegawai Kantor 2Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Kota Makassar sudah mampu untuk melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan

tugas dan tanggung jawabnya dan juga adanya penghargaan yang di terima sebagai

DPMPTSP terbaik 2020 untuk meningkatkan .pelayanan masyarakat. Sehingga tujuan yang

diinginkan organisasi akan tercapai sesuai dengan hasil yang maksimal dan menjadi dasar

suatu keberhasilan seseorang dalam mengerjakan pekerjaanya. Sejalan dengan observasi

yang di lakukan oleh peneliti bahwa pegawai di DPMPTS sudah mampu menyelesaikan

tugasnya sesuai dengan bidang kerja masing-masing. Berdasarkan hasil wawancara dan

observasi dapat di simpulkan bahwa baik PNS maupun Non PNS sudah memahami dan

mampu melaksanakan pekerjaanya sendiri sesuai dengan tupoksinya serta bidang kerja

masing-masing juga adanya penghargaan yang di terima sebagai DPMPTSP terbaik 2020

untuk meningkatkan .pelayanan masyarakat. 5. Komunikasi Dilihat dari bagaimana seorang

pegawai dalam meberikan keterbukaan atau kejelasan informasi serta kejelasan prosedur

pelayanan guna menunjang kualitas pemberian layanan informasi di dalam suatu

organisasi.Keterbukaan informasi dalam suatu instansi atau organisasi sangat penting

14memberikan keuntungan baik bagi masyarakat maupun badan publik. bentuk

transparansi dan tanggungjawab 6badan publik terhadap masyarakat sebagai pengguna

informasi publik dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, keterbukaan

informasi pada Dinas Penanaman Modal dan pelayanan Terpadu Satu pintu Kota Makassar

sudah sangat jelas dan bisa di akses di internet jadi penggun layanan dapat melakukan

registrasi pendaftaran online pada website tersebut. Pemohon juga dapat memonitoring

perkembangan dari prosedur perizinan dari jarak jauh hingga jarak dekat sehingga

memudahkan masyarakat tanpa harus datang ke kantor. Kemudian kejelasan prosedur


pelayanan artinya adanya 3kepastian dalam hal prosedur dan tata cara pelayanan,

persyaratan pelayanan baik teknis maupun administratif, unit kerja pejabat yang

berwenang dan bertanggung jawab dalam meberikan pelayanan, rincian biaya atau tarif

pelayanan dan tata cara pembayaran, dan jangka waktu penyelesaian pelayanan dapat

dikatakan bahwa kejelasan prosedur pelayanan yang ada di 2Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan terpadu satu pintu kota Makassar sudah sangat baik dengan adanya program

peningkatan pelayanan perizinan yang di dukung oleh kegiatan yaitu pelaksanaan indek

kepuasan masyarakat yang di adakan tiap tahun untuk mengukur tingkat kepuasan

masyarakat terhadap pelayanan perizinan dan juga sebagai dasar dalam merumuskan

kebijakan pengembangan pelayanan publik dan rincian biaya atau tariff pelayanan sudah

jelas 7di atur dalam Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 5 Tahun 2012 tentang

retribusi perizinan tertentu. Sejalan dengan hasil observasi yang di lakukan oleh peniliti

kejelasan informasi dan dan kejelasan prosedur yang ada di DPMPTS sudah sangat jelas

dengan adanya layanan online jadi masyarakat tidak perlu lagi datnag untuk mematau

surat izin yang di buat. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dapat disimpulkan

pegawai dalam meberikan keterbukaan atau kejelasan informasi serta kejelasan prosedur

pelayanan sudah efektif karena dinas sudah menyediakan layanan online, jadi penggun

layanan dapat melakukan registrasi pendaftaran online pada website tersebut.


Sources
http://dpmptsp.makassar.go.id/uploaded/download/files_544172.docx
1 INTERNET
2%
https://www.jogloabang.com/gaya/pp-18-2016-perangkat-daerah
2 INTERNET
2%
http://etheses.uin-malang.ac.id/1740/5/09410054_Bab_2.pdf
3 INTERNET
1%
https://makalahtentang.wordpress.com/category/manajemen/page/4/
4 INTERNET
<1%
http://dpmptsp.makassar.go.id/uploaded/media/files_625471.pdf
5 INTERNET
<1%
http://eprints.undip.ac.id/75257/4/BAB_III.pdf
6 INTERNET
<1%
https://docobook.com/skripsi-akuntabilitas-pelayanan-publik.html
7 INTERNET
<1%
http://betcipelang.ditjenpkh.pertanian.go.id/site/images/WEB_BARU/Dokumentasi/SPP_Layanan.pdf
8 INTERNET
<1%
https://bahasan.id/manfaat-keterbukaan-informasi-bagi-masyarakat/
9 INTERNET
<1%

1 https://jdih.menpan.go.id/data_puu/PERMENPANRB%20NO%2036%20TAHUN%202012.pdf
INTERNET
0 <1%

1 http://repo.darmajaya.ac.id/150/3/17.%20BAB%20II.pdf
INTERNET
1 <1%

1 https://opendata.makassar.go.id/dataset/bba185fc-ea8f-42fb-9603-9ef479f17fc7/resource/b43a7e4a-b9fd-4129-
b9c4-071db64a5f34/download/perwali-no-35-tahun-2020.pdf

2 INTERNET
<1%

1 https://www.scribd.com/document/395989244/Laporan-Pendahuluan-Polder-Kota-Makassar-28-11-2018
INTERNET
3 <1%
1 https://tribratanews.kepri.polri.go.id/2020/08/12/memahami-tentang-keterbukaan-informasi-publik/
INTERNET
4 <1%

1 https://opendata.makassar.go.id/dataset/7f42cc47-f849-4cda-8413-2fd51cea1fcb/resource/5c8923e2-a7e1-469c-
a21b-7e725485283e/download/perwali-no-32-thn-2019_compressed-1.pdf

5 INTERNET
<1%

1 https://jdih.riau.go.id/downloadProdukhukum/Pergub_No_80_Tahun_2016_Dinas_Penanaman_Modal_Dan_PTSP_Salina
n.pdf

6 INTERNET
<1%

1 https://www.academia.edu/23550474/Kebijakan_Publik_Penerapan_Kebijakan_Publik_baru_di_Makassar_Sul_Sel
INTERNET
7 <1%

1 https://www.academia.edu/43364448/PENGARUH_PENGETAHUAN_DAN_KOMPETENSI_SIKAP_KERJA_DAN_PENGALAM
AN_KERJA_TERHADAP_KINERJA_KARYAWAN_SDM

8 INTERNET
<1%

1 https://angipermana.top/surat-izin-usaha-perdagangan/
INTERNET
9 <1%

2 https://id.scribd.com/doc/87174317/Audit-Sektor-Publik
INTERNET
0 <1%

2 https://core.ac.uk/download/pdf/89564737.pdf
INTERNET
1 <1%

2 https://salamadian.com/pengertian-kreatif-dan-inovatif/
INTERNET
2 <1%

2 https://bundaliainsidi.blogspot.com/2013/03/kemampuan-kerja-karyawan.html
INTERNET
3 <1%

2 https://ainamulyana.blogspot.com/2020/11/contoh-sop-pelaksanaan-tugas-guru-dan.html
INTERNET
4 <1%
2 https://sumsel.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/06/Perbup-No-11-Tahun-2016.pdf
INTERNET
5 <1%

2 https://dpmpt.kulonprogokab.go.id/detil/509/prinsip-prinsip-pelayanan-publik
INTERNET
6 <1%

2 https://id.scribd.com/doc/305029311/DATABASEJALAN-KECAMATAN-MAKASSAR-KOTA-MAKASSAR-docx
INTERNET
7 <1%
Plagiarism Checker X - Report
Originality Assessment

Overall Similarity: 5%
Date: Feb 7, 2021
Statistics: 19 words Plagiarized / 401 Total words
Remarks: Low similarity detected, check your supervisor if changes are required.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang efektivitas kinerja

pegawai pada kantor 1Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota

Makassar maka peneliti menarik kesimpulan, sebagai berikut : 1. Hasil Kerja Pegawai

DPMPTSP Kota Makassar bisa dikatakan efektif jika di lihat dari capaian target kinerjanya

yaitu 89, 84% berada pada kategori tinggi dan juga pegawai di DPMPTS tidak

mempermasalhkan latar belakang pendidikan dengan bidang kerjanya karena pegawai

yang tidak sesuai bidang kerja akan di ikutkan pelatihan sesuai dengan bidangnya masing-

masing. 2. Ketepatan Waktu Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan di DPMPTS

bisa dikatakan cukup efektif jika di liat dari jumlah 1perizinan dan non perizinan yang

diterbitkan sesuai standar oprasional(SOP) yang diverifikasi sebanyak 5.361 dokumen,

meskipun ada aduan dari masyarakat tetapi dinas sudah menyelesaikan sesuai dengan

standar yang berlaku di kantor DPMPTSP. 3. Inisiatif Untuk memajukan organisasi tentunya

setiap pegawai punya ide-ide kreatif namun ide tersebut kadang hanya di tampung oleh

dinas namun ada juga yang dilaksanakan, namun disesuaikan juga dengan modal yang

dimiliki oleh dinas, jika dilihat dari perencanann tujuan DMPTS ada 9 target yang ingin di

capai di DPMPTS semua target sudah terealisasi. 4. Kemampuan Baik PNS maupun Non

PNS sudah memahami dan mampu melaksanakan pekerjaanya sendiri sesuai dengan

tupoksinya serta bidang kerja masing-masing. 5. Komunikasi pegawai dalam meberikan

keterbukaan atau kejelasan informasi serta kejelasan prosedur pelayanan sudah efektif

karena dinas sudah menyediakan layanan online, jadi penggun layanan dapat melakukan

registrasi pendaftaran online pada website tersebut kejelasan prosedur pelayanan yang ada

di DPMPTSP kota Makassar sudah sangat baik dengan adanya program peningkatan

pelayanan perizinan yang di dukung oleh kegiatan yaitu pelaksanaan indek kepuasan

masyarakat yang di adakan tiap tahun untuk menghitung 2tingkat kepuasan masyarakat

terhadap pelayanan perizinan. B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas dengan hasil

penelitian yang di peroleh, maka sebagai bahan masukan untuk Efektivitas Kinerja Pegawai

Pada Kantor DPMPTSP Kota Makassar sebagai berikut : 1. Pihak DPMPTSP kota Makassar

harus selalu meningkatkan kinerja pelayanananya walaupun sudah di katakan efektif,


namun dalam beberapa hal terdapat yang perlu di benahi, pada jangka watu penyelesaian

perijinan lebih di optimalkan lagi ke depannya dan sangat penting memilih pegawai yang

kompeten di bidangnya sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. 2. Pihak

pengguna layanan di DPMPTSP tentu harus jauh lebih sabar saat mengajukan perijinan. Hal

tersebut dikarenakan perijinan yang ada tidak dapat langsung selesai sehari begitu saja

terdapat jangka waktu penyelesaiannya yang telah di tetapkan. Jika terdapat adanya

penundaan waktu sekiranya dapat maklumi.


Sources
https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI_1612494308

1 INTERNET
3%
https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/237960/Prosiding-Noer-Hikmah-dan-Adjat-Sudradjat.pdf

2 INTERNET
1%

Anda mungkin juga menyukai