Permohonan Pengecualian Amdal KLHK

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 38

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting PT. Merapi Anugrah Mandiri


2. Foto situasi sungai
3. Arahan Penyusunan Dokumen Lingkungan Kegiatan Pertambangan Pasir Batu yang
dikeluarkan oleh:
Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Direktorat Pencegahan
Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor: S720/PDLUK/PAVI/PLAY/7/2021 tanggal 27 Juli 2021.
4. Rapat Penapisan Dokumen yang diadakan di:
Dinas Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Barat tanggal 17 Januari 2023 yang tertuang
dalam Berita Acara Rapat Penapisan dan Penetapan Jenis Dokumen Lingkungan Hidup dan
Persetujuan Teknis
5. Klarifikasi Status Kawasan Hutan dan PIPPIB Lokasi Kegiatan Ekplorasi dan Studi Kelayakan
pada Wilayah Izin Usaha Pertambangan yang dikeluarkan oleh:
Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera Barat No. 522.1/3847/PRPH-2022 tanggal 23 November
2022
6. Rekomendasi, Teknis Permohonan Izin Pengusahaan Sumber Daya Air Untuk Kegiatan
Penambangan Mineral Bukan Logam/Batuan Sirtu di Sungai Batang Gasan Gadang, yang
dikeluarkan oleh:
Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang KemenPUPR No. HK.D5.03/BWSS/193 tanggal 29
Januari 2021.
7. Persetujuan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Batuan Kepada PT. Merapi Anugrah
Mandiri di Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat, yang dikeluarkan oleh:
Gubernur Sumatera Barat No. 570/305-Periz/DPM&PTSP /II/2020 tanggal 3 Februari 2020.
8. Surat Keterangan Kesesuaian Ruang Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang
dikeluarkan oleh:
Dinas PUPR Kabupaten Padang Pariaman No. 650/1948/TR-DPUPR/XII-2019 tanggal 30
Desember 2019.
Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting PT. Merapi Anugrah Mandiri

No Kriteria Dampak Lingkungan Hidup Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting Keterangan Lokasi Kegiatan Sifat Dampak
Dampak lingkungan suatu rencana usaha atau
Lokasi Wilayah kegiatan berjarak 1,0 Km dari pemukiman penduduk,
kegiatan, yang penentuannya didasarkan pada perubahan sendi-
sehingga untuk besarnya jumlah penduduk yang terkena dampak
sendi kehidupan pada masyarakat tersebut dan jumlah manusia
usaha / kegiatan disekitar lokasi usaha tidak ada.
yang terkena dampak menjadi penting bila manusia di wilayah
Serta, untuk jumlah penduduk yang merasakan manfaat dari usaha /
studi ANDAL yang terkena dampak lingkungan tetapi tidak
Besarnya jumlah penduduk yang kegiatan ini berdasarkan jumlah tenaga kerja yang diserap untuk
menikmati manfaat dari usaha atau kegiatan, jumlahnya sama
1 akan terkena dampak rencana masyarakat daerah setempat adalah sebagai berikut : Tidak Berdampak Penting
atau lebih besar dari jumlah manusia yang menikmati manfaat
usaha dan/atau kegiatan 1. Tahap Prakonstruksi : 7 Orang
dari usaha atau kegiatan di wilayah studi. Adapun yang
2. Tahap Konstruksi : 8 Orang
dimaksud dengan manfaat dari usaha atau kegiatan adalah
3. Tahap Pasca Konstruksi : 5 Orang
manusia yang secara langsung menikmati produk suatu rencana
Total Masyarakat Setempat yang menerima manfaat secara langsung
usaha atau kegiatan dan atau yang diserap secara langsung
adalah 20 Orang
sebagai tenaga kerja pada rencana usaha atau kegiatan.
Luas Wilayah Persebaran dampak lingkungan suatu rencana
Luas wilayah kegiatan berdasarkan peta WIUP panjang badan air atau
usaha atau kegiatan bersifat penting bila : rencana usaha atau
sungai yang digunakan yaitu sekitar ±2,8KM, tidak sepanjang dari hulu
2 Luas Wilayah Persebaran Dampak kegiatan mengakibatkan adanya wilayah yang mengalami Tidak Berdampak Penting
ke hilir sungai Batang Gasan. serta penggalian material sungai
perubahan mendasar dari segi intensitas dampak, atau tidak
dilakukan secara bertahap sesuai rencana kerja tahunan.
berbaliknya dampak, atau segi kumulatif dampak.
Tahap kegitan atau usaha penggalian kerikil/sirtu dibagi atas 3 yaitu :
1. Tahap Pra-Konstruksi, dimana jenis dampak yang mungkin
ditimbulkan yaitu persepsi masyarakat, Kesehatan dan
keselamatan kerja (K3), Peluang berusaha dan kesempatan kerja
warga sekitar, serta Gangguan lalu lintas, sehingga apabila dilihat
dari segi lamanya dampak berlangsung hanya bersifat sementara
dan dapat ditanggulangi.
2. Tahap Konstruksi, dimana jenis dampak yang mungkin
Dampak lingkungan suatu rencana usaha atau kegiatan dapat
ditimbulkan yaitu persepsi masyarakat, Kesehatan dan
berlangsung pada suatu tahap tertentu atau pada berbagai
keselamatan kerja (K3), Peningkatan Aliran Air Permukaan / Run
tahap dari kelangsungan usaha atau kegiatan.
Off , Gangguan Flora dan Fauna, dilihat dari segi lamanya dampak
Dengan kata lain dampak suatu usaha atau kegiatan ada yang
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung jenis dampak yang mungkin terjadi relatif singkat
3 berlangsung relatif singkat, yakni hanya pada tahap tertentu dari Tidak Berdampak Penting
berlangsung; yaitu hanya pada masa konstruksi saja dan dapat ditanggulangi
siklus usaha atau kegiatan (perencanaan, konstruksi, operasi,
dengan metode dan standar pengelolaan lingkungan hidup yang
pasca operasi); namun ada pula yang berlangsung relatif lama,
telah direncanakan.
sejak tahap konstruksi hingga masa pasca operasi usaha atau
3. Tahap Pasca Konstruksi, dimana jenis dampak yang mungkin
kegiatan.
ditimbulkan yaitu penurunan aliran air run off, pemulihan
ekosistem flora dan fauna, Kesehatan dan keselamatan kerja
(K3), demobilisasi alat tambang dan pemutusan hubungan kerja.
dilihat dari segi lamanya dampak berlangusng jenis kemukinan
dampak lingkungan yang terjadi pada tahap pasca konstruksi
hanya berlansung pada tahap tersebut dan dapat ditanggulangi
dengan metode dan standar pengelolaan yang telah
direncanakan.
No Kriteria Dampak Lingkungan Hidup Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting Keterangan Lokasi Kegiatan Sifat Dampak
Berdasarkan jenis kegiatan rencana dan atau usaha yaitu penggalian
kerikil/sirtu dimana tahapan pekerjaan hanya penggalian dan
1. Rencana usaha atau kegiatan akan menyebabkan pengangkutan sumberdaya dari lokasi ke stockpile dan hasil rapat
perubahan pada sifat-sifat fisik dan atau hayati lingkungan penapisan izin lingkungan yang telah dilakukan sebelumnya, kegiatan
yang melampaui baku mutu lingkungan menurut peraturan rencana dan atau usaha ini tidak melampaui baku mutu lingkungan,
perundang-undangan yang berlaku; dibuktikan dengan dari hasil rapat yang menyatakan tidak dikenai
Tidak Berdampak Penting
2. Rencana usaha atau kegiatan akan menyebabkan kewajiban mengajukan permohonan penerbitan persetujuan teknis
perubahan mendasar pada komponen lingkungan yang pemenuhan baku mutu air dan emisi limbah karena tidak
melampaui kriteria yang diakui, berdasarkan pertimbangan menghasilkan limbah cair dan perusahaan menyewa rumah untuk
ilmiah aktivitas pekerja tambang sehingga limbah domestic dikelola dari
rumah yang disewa serta kegiatan dan atau usaha tidak menggunakan
utilitas yang menghasilkan emisi dari sumber yang tidak bergerak.
berdasarkan keterangan tata ruang yang disampaikan oleh Dinas Tata
3. Rencana usaha atau kegiatan akan mengakibatkan spesies-
Ruang Padang Pariaman, lokasi tersebut merupakan sungai yang
spesies yang langka dan atau endemik, dan atau dilindungi
sudah tidak beralur, sehingga aliran sungai tidak menentu, dan di
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku Tidak Berdampak Penting
sekitar lokasi merupakan kebun dan sawah. serta tidak terdapat
terancam punah; atau habitat alaminya mangalami
penemuan atau laporan masyarakat sekitar terkait spesies langka atau
kerusakan.
endemik disekitar lokasi rencana penambangan.
Berdasarkan keterangan tata ruang yang disampaikan oleh Dinas Tata
Ruang Padang Pariaman, lokasi renca penambangan terdapat kawasan
4 Intensitas Dampak
lindungan sempadan sungai. namun keberadaan sempadan sungai
4. Rencana usaha atau kegiatan menimbulkan kerusakan atau pada lokasi rencana penambangan, belum memenuhi kriteria
gangguan terhadap kawasan lindung (hutan lindung, cagar sempadan sungai yang dilindungai diantaranya: 1. ruas sungai pada
alam, taman nasional, suaka margasatwa, dan sebagainya) lokasi renaca usaha tidak berdekatan dengan atau di dalam kawasan Tidak Berdampak Penting
yang telah ditetapkan menurut peraturan perundang- yang berkembang ; 2. ruas sungai pada lokasi rencana usaha belum
undangan; pernah mengalami perubahan dimensi ; 3. Bukan merupakan beksas
sungai (oxbow) ; 4. ruas sungai tidak terdapat flora dan fauna spesifik,
karena hanya ditumbuhi alang-alang ; 5. ruas sungai hanya ditumbuhi
alang-alang, tidak memiliki keanekaragaman hayati tinggi.
5. Rencana usaha atau kegiatan akan merusak atau
Disekitar wilayah kegiatan dan usaha tidak terdapat benda - benda
memusnahkan benda-benda dan bangunan peninggalan Tidak Berdampak Penting
dan bangunan peninggalan sejarah yang bernilai tinggi.
sejarah, yang bernilai tinggi;
6. Rencana usaha atau kegiatan akan mengakibatkan konflik Rencana kegiaatan dan atau usaha diupayakan mempunyai legalitas
atau kontroversi dengan masyarakat, pemerintah, daerah, operasional baik dari pemerintah maupun dari kerapatan adat nagari
atau pemerintah pusat, dan atau menimbulkan konflik atau setempat, serta memberdayakan masyarakat sekitar untuk ikut Tidak Berdampak Penting
kontroversi di kalangan masyarakat, pemerintah daerah mengambil manfaat dari kegiatan ini yaitu dengan cara
atau pemerintah pusat membukankesempatan bekerja.
Lokasi rencana kegiatan merupakan sungai yang tidak mempunyai alur
7. Rencana usaha atau kegiatan mengubah atau memodifikasi
dengan sebaran yang berpindah pindah, sehingga tidak terdapat areal Tidak Berdampak Penting
areal yang mempunyai nilai keindahan alami yang tinggi;
yang mempunyai nilai keindahan alami yang tinggi
Foto Situasi Sungai
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT
DINAS PENANAMAN MODAL
DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
Jl.Setia Budi No.15.Telp.0751-811341 Fax.0751-811342 http://dpmptsp.sumbarprov.go.id
PADANG

KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT


NOMOR : 570/305-Periz/DPM&PTSP/II/2020

TENTANG

PERSETUJUAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN EKSPLORASI BATUAN


KEPADA PT. MERAPI ANUGRAH MANDIRI
DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah, pemberian persetujuan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Batuan merupakan
kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi;

b. bahwa sesuai ketentuan Pasal 29 ayat (1) Peraturan Pemerintah 23 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Kegiatan Pertambangan Mineral dan Batubara sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 Tentang
Perubahan Keempat Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, bahwa Izin Usaha
Pertambangan (IUP) Eksplorasi diberikan kepada pemohon yang telah mendapatkan
WIUP dan memenuhi persyaratan;

c. bahwa PT. Merapi Anugrah Mandiri telah memperoleh Wilayah Izin Usaha Pertambangan
(WIUP) berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor : 570/222-PERIZ/DPM&PTSP/I/2020
tanggal 24 Januari 2020 untuk komoditas Batuan, berlokasi di Nagari Gasan Gadang,
Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat dengan
luas 55 (lima puluh lima) hektar;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan


huruf c, perlu memberikan Persetujuan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Batuan
Kepada PT. Merapi Anugrah Mandiri di Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera
Barat dan menetapkannya dengan Keputusan Gubernur Sumatera Barat;

Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang–Undang Darurat


Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah - Daerah Swatantra Tingkat I
Sumatera Barat, Jambi dan Riau Sebagai Undang–Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1646);

2. Undang–Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok – Pokok Agraria
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2013);

UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 ayat 1 :


"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE.
3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4959);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang - Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);

5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara
RepublikIndonesia Nomor 5601);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5110);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha


Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5111), sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017
tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6012);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5285);

9. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 43 Tahun 2015 tentang Tata
Cara Evaluasi Penerbitan Izin Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara;

10. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 11 Tahun 2018 tentang Tata
Cara Pemberian Wilayah, Perizinan, dan Pelaporan Pada Kegiatan Usaha Pertambangan
Mineral dan Batubara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018);

11. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2012 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 69);

12. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 2 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Barat sebagaimana telah diubah
Peraturan Gubernur Nomor 15 Tahun 2017;

13. Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 570-54-2017 tentang Pendelegasian


Wewenang Penyelenggaraan Pelayanan dan Penandatanganan Jenis Perizinan dan Non
Perizinan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Gubernur Nomor 570-422-2017;

14. Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor : 570/222-PERIZ/DPM&PTSP/I/2020 tentang


Penetapan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Batuan An. PT. Merapi Anugrah Mandiri di
Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat;

UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 ayat 1 :


"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE.
Memperhatikan : Surat Direktur PT. Merapi Anugrah Mandiri Nomor : 25/SP-MAM/I-2020 tanggal 29 Januari
2020 perihal Permohonan Izin IUP Eksplorasi Batuan PT. Merapi Anugrah Mandiri;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Memberikan persetujuan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi Batuan kepada :

Nama : PT. MERAPI ANUGRAH MANDIRI


Alamat : Komplek Trisandi Indah III Blok A No. 1 Kelurahan Sungai Sapih,
Kecamatan Kuranji, Kota Padang
NPWP : 81.459.344.8-201.000
Direktur : YUHANAS SURAHMAN
NIK : 1371090706730001
Komoditas : Batuan (Pasir dan Batu)
Lokasi Penambangan : Nagari Gasan Gadang, Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten
Padang Pariaman
Provinsi : Sumatera Barat
Luas areal : 55 (lima puluh lima) hektar
Kode Wilayah : 2113055402020007

dengan peta dan daftar koordinat IUP Eksplorasi sebagaimana tercantum dalam lampiran I
dan II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

Pemegang saham perusahaan :


1. Nama :
YUHANAS SURAHMAN
No. NIK :
13710907067300017
Alamat :
Komplek Trisandi Indah III Blok A No. 1 Kelurahan Sungai
Sapih, Kecamatan Kuranji, Kota Padang
Nilai/persentasi saham : 150 saham
2. Nama : MIRA DESRITA
No. NIK : 1371095012720008
Alamat : Komplek Trisandi Indah III Blok A No. 1 Kelurahan Sungai
Sapih, Kecamatan Kuranji, Kota Padang
Nilai/persentasi saham : 100 lembar saham
3. Nama : ADILA NASHIRA YUHANAS
No. NIK : 1371095401050001
Alamat : Komplek Trisandi Indah III Blok A No. 1 Kelurahan Sungai
Sapih, Kecamatan Kuranji, Kota Padang
Nilai/persentasi saham : 50 lembar saham
KEDUA : Pemegang IUP Eksplorasi Batuan mempunyai hak untuk melakukan kegiatan penyelidikan
umum, eksplorasi dan studi kelayakan dalam WIUP untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun (sesuai
dengan komoditas tambang sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun
2009), terhitung mulai tanggal ditetapkannya Keputusan ini.
KETIGA : IUP Eksplorasi Batuan ini dilarang dipindahtangankan kepada pihak lain tanpa persetujuan
Gubernur.
KEEMPAT : PT. Merapi Anugrah Mandiri sebagai pemegang IUP Eksplorasi Batuan dalam melaksanakan
kegiatannya mempunyai hak dan kewajiban sebagaimana tercantum dalam lampiran III yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 ayat 1 :


"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE.
KELIMA : PT. Merapi Anugrah Mandiri sebagai Pemegang IUP Eksplorasi Batuan harus menyampaikan
rencana kerja dan anggaran biaya kepada Gubernur Sumatera Barat cq. Dinas Energi dan
Sumberdaya Mineral Provinsi Sumatera Barat paling lambat 60 (enam puluh) hari kerja
setelah ditetapkannya Keputusan ini.
KEENAM : Pemegang IUP Eksplorasi Batuan harus memulai aktivitas di lapangan paling lambat 90
(sembilan puluh) hari kerja setelah disetujui rencana kerja dan anggaran biaya sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KELIMA.
KETUJUH : IUP Eksplorasi Batuan ini dapat dihentikan sementara, dicabut, atau dibatalkan, apabila
pemegang IUP Eksplorasi tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KEEMPAT dan KELIMA serta melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KETIGA.
KEDELAPAN : Keputusan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Padang
pada tanggal 03 Februari 2020

An. GUBERNUR SUMATERA BARAT


KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL
DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU,

Tembusan disampaikan kepada yth,


1. Menteri ESDM di Jakarta
2. Menteri Keuangan di Jakarta;
3. Gubernur Sumatera Barat di Padang ( sebagai laporan );
4. Bupati Padang Pariaman;
5. Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM di Jakarta;
6. Inspektur Jenderal Kementerian ESDM di Jakarta;
7. Direktur Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan di Jakarta;
8. Direktur Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan di Jakarta;
9. Direktur Jenderal Pendapatan Daerah di Jakarta;
10. Kepala Dinas ESDM Provinsi Sumatera Barat di Padang;
11. Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Sumatera Barat di Padang;
12. Kepala Dinas Penanaman Modal & PTSP Kabupaten Padang Pariaman;
13. Pertinggal.

UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 ayat 1 :


"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE.
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT
NOMOR : 570/305-Periz/DPM&PTSP/II/2020
TANGGAL : 03 FEBRUARI 2020
TENTANG : PERSETUJUAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN EKSPLORASI
BATUAN KEPADA PT. MERAPI ANUGRAH MANDIRI DI
KABUPATEN PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA
BARAT

KOORDINAT IZIN USAHA PERTAMBANGAN ESKPLORASI


Nama Pemohon : PT. MERAPI ANUGRAH MANDIRI
Kode Wilayah : 2113055402020007
Lokasi Kegiatan :
- Nagari : Gasan Gadang
- Kecamatan : Batang Gasan
- Kabupaten : Padang Paariaman
- Provinsi : Sumatera Barat
Bahan Galian : Batuan (Pasir dan Batu )
Luas areal : 55 (lima puluh lima) hektare

Bujur Timur Lintang


No. Titik
Koordinat ø ' " ø ' "

1 99 58 51.44 - 26 4.21 LS

2 99 59 6.37 - 26 4.21 LS

3 99 59 6.37 - 26 7.03 LS

4 99 59 13.64 - 26 7.03 LS

5 99 59 13.64 - 26 9.00 LS

6 99 59 16.07 - 26 9.00 LS

7 99 59 16.07 - 26 11.46 LS

8 99 59 29.66 - 26 11.46 LS

9 99 59 29.66 - 26 8.76 LS

10 99 59 35.79 - 26 8.76 LS

11 99 59 35.79 - 26 7.37 LS

12 99 59 38.90 - 26 7.37 LS

13 99 59 38.90 - 26 6.04 LS

14 99 59 43.01 - 26 6.04 LS

15 99 59 43.01 - 26 3.99 LS

16 99 59 47.83 - 26 3.99 LS

UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 ayat 1 :


"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE.
17 99 59 47.83 - 26 0.73 LS

18 99 59 53.31 - 26 0.73 LS

19 99 59 53.31 - 25 58.35 LS

20 99 59 56.23 - 25 58.35 LS

21 99 59 56.23 - 25 55.55 LS

22 100 0 6.22 - 25 55.55 LS

23 100 0 6.22 - 25 53.61 LS

24 100 0 12.72 - 25 53.61 LS

25 100 0 12.72 - 25 51.24 LS

26 100 0 24.14 - 25 51.24 LS

27 100 0 24.14 - 25 49.63 LS

28 100 0 32.74 - 25 49.63 LS

29 100 0 32.74 - 25 47.90 LS

30 100 0 37.14 - 25 47.90 LS

31 100 0 37.14 - 25 52.10 LS

32 100 0 33.09 - 25 52.10 LS

33 100 0 33.09 - 25 53.83 LS

34 100 0 24.19 - 25 53.83 LS

35 100 0 24.19 - 25 55.76 LS

36 100 0 14.60 - 25 55.76 LS

37 100 0 14.60 - 25 59.83 LS

38 100 0 0.51 - 25 59.83 LS

39 100 0 0.51 - 26 0.94 LS

40 99 59 57.59 - 26 0.94 LS

41 99 59 57.59 - 26 3.87 LS

42 99 59 54.52 - 26 3.87 LS

43 99 59 54.52 - 26 7.72 LS

44 99 59 50.07 - 26 7.72 LS

UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 ayat 1 :


"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE.
45 99 59 50.07 - 26 9.15 LS

46 99 59 43.62 - 26 9.15 LS

47 99 59 43.62 - 26 10.39 LS

48 99 59 39.50 - 26 10.39 LS

49 99 59 39.50 - 26 13.31 LS

50 99 59 35.29 - 26 13.31 LS

51 99 59 35.29 - 26 15.53 LS

52 99 59 11.91 - 26 15.53 LS

53 99 59 11.91 - 26 10.99 LS

54 99 59 9.93 - 26 10.99 LS

55 99 59 9.93 - 26 9.40 LS

56 99 59 3.95 - 26 9.40 LS

57 99 59 3.95 - 26 11.44 LS

58 99 58 51.44 - 26 11.44 LS

UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 ayat 1 :


"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE.
UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 ayat 1 :
"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE.
LAMPIRAN III : KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT
NOMOR : 570/305-Periz/DPM&PTSP/II/2020
TANGGAL : 03 FEBRUARI 2020
TENTANG : PERSETUJUAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN EKSPLORASI BATUAN
KEPADA PT. MERAPI ANUGRAH MANDIRI DI KABUPATEN PADANG
PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT

HAK DAN KEWAJIBAN PEMEGANG IUP EKSPLORASI BATUAN


A. HAK
1. Memasuki Wilayah izin Usaha Pertambangan sesuai dengan peta dan daftar koordinat;
2. Melaksanakan kegiatan IUP Eksplorasi (Penyelidikan Umum, eksplorasi, studi kelayakan dan Izin
Lingkungan) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Membangun fasilitas penunjang kegiatan IUP Eksplorasi (Penyelidikan Umum, eksplorasi, study
kelayakan dan Izin Lingkungan) di dalam Wilayah Izin Usaha Pertambangan;
4. Dapat mengajukan permohonan untuk sewaktu-waktu menghentikan kegiatan eksplorasi di setiap
bagian atau beberapa bagian Wilayah Izin Usaha Pertambangan dengan alasan bahwa kelanjutan
dari kegiatan eksplorasi tersebut tidak layak atau praktis secara komersial maupun dalam keadaan
kahar keadaan yang menghalangi sehingga menimbulkan penghentian sebagian atau seluruh
kegiatan usaha pertambangan;
5. Mengajukan permohonan pengusahaan mineral lain yang bukan merupakan asosiasi mineral utama
yang diketemukan dalam WIUP;
6. Mengajukan pernyataan tidak berminat terhadap penguasaan mineral lain yang bukan merupakan
asosiasi mineral utama yang diketemukan dalam WIUP;
7. Memanfaatkan sarana dan prasarana umum untuk keperluan kegiatan IUP eksplorasi (Penyelidikan
umum, Eksplorasi, studi kelayakan dan Izin Lingkungan) setelah memenuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan;
8. Mengajukan permohonan tertulis untuk melanjutkan atau tidak melanjutkan ke tahap kegiatan IUP
Operasi Produksi pada sebagian atau beberapa wilayah dalam WIUP.

B. KEWAJIBAN
1. Memilih yuridiksi pada Pengadilan Negeri Kabupaten /Kota di lokasi tempat dimana WIUP berada;
2. Mendirikan kantor perwakilan di lokasi tempat dimana WIUP berada;
3. Melaporkan Rencana Investasi;
4. Menempatkan sejumlah dana sebagai jaminan pelaksanaan untuk kegiatan eksplorasi dalam bentuk
deposito berjangka pada Bank Pemerintah / Bank Pemerintah Daerah;
5. Menyampaikan RKAB selambat-lambatnya pada bulan Maret setiap tahun yang meliputi rencana
tahun depan dan realisasi kegiatan setiap tahun berjalan kepada Gubernur cq. Kepala Dinas ESDM
Provinsi Sumatera Barat, dengan tembusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Gubernur
Sumatera Barat;
6. Menyampaikan laporan kegiatan triwulan yang harus diserahkan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh)
hari setelah akhir dari triwulan secara berkala ke Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Provinsi
Sumatera Barat dan Gubernur Sumatera Barat;
7. Menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) setiap 6 (enam) bulan atau per-
semester kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera
Barat;
8. Apabila ketentuan batas waktu penyampaian RKAB dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada
angka 5 (lima) dan 6 (enam) tersebut di atas terlampaui, maka kepada pemegang IUP eksplorasi
akan diberikan peringatan tertulis;
9. Menyampaikan Rencana Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat sekitar wilayah
pertambangan sebagai bagian dari RKAB kepada Gubernur Sumatera Barat cq. Kepala Dinas Energi
dan Sumberdaya Mineral Provinsi Sumatera Barat;
10. Memenuhi ketentuan perpajakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
11. Membayar iuran tetap setiap tahun sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
12. Menyusun AMDAL atau UKL/UPL sesuai ketentuan peraturan perundang-undang dan merupakan
bagian dari dokumen pascatambang perundang-undangan;

UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 ayat 1 :


"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE.
13. Menyusun dokumen reklamasi dan dokumen pascatambang berdasarkan pada dokumen studi
kelayakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
14. Menyusun dokumen rencana pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat;
15. Menempatkan dana jaminan reklamasi dan pasca tambang sesuai ketentuan paraturan perundang-
undangan;
16. Mengangkat seorang Kepala Teknik Tambang yang bertanggung jawab atas Kegiatan IUP
Eksplorasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan serta pengelolaan Lingkungan
Pertambangan;
17. Permohonan Peningkatan IUP Eksplorasi untuk IUP Operasi Produksi harus dilakukan paling lambat
3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya masa izin ini dengan dilengkapi persyaratan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
18. Kelalaian atas ketentuan tersebut pada angka 17, mengakibatkan IUP Eksplorasi berakhir menurut
hukum dan segala usaha pertambangan dihentikan.
19. Dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak berakhirnya keputusan ini Pemegang IUP
harus mengangkat keluar segala sesuatu yang menjadi miliknya, kecuali benda-benda/bangunan-
bangunan yang dipergunakan untuk kepentingan umum;
20. Menerapkan kaidah pertambangan yang baik;
21. Mengelola keuangan sesuai dengan sistem akuntansi Indonesia;
22. Memasang Plang Nama Perusahaan, Patok Wilayah Eksplorasi, melakukan Pemberdayaan
masyarakat setempat secara berkala dan menerapkan Good Mining Practices pada setiap tahapan
kegiatan;
23. Melaporkan dan menjaga kelestarian fungsi dan daya dukung sumber daya air yang bersangkutan
sesuai dengan ketentuan peratuaran perundang-undangan;
24. Mengutamakan pemanfaatan tenaga kerja setempat, barang, dan jasa dalam negeri sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
25. Mengikutsertakan seoptimal mungkin pengusaha lokal yang ada di daerah tersebut;
26. Mengutamakan penggunaan perusahaan jasa pertambangan lokal dan/atau nasional serta
menyampaikan data dan pelaksanaan penggunaan usaha jasa penunjang secara berkala atau
sewaktu-waktu apabila diperlukan;

UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 ayat 1 :


"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai