Struktur Organisasi Madukismo
Struktur Organisasi Madukismo
Struktur Organisasi Madukismo
Laporan Magang
Disusun oleh :
Risna Novitasari
15211029
Laporan Magang
Disusun oleh :
Risna Novitasari
15211029
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan berkat
Tidak lupa shalawat serta salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad
Laporan tugas akhir yang berjudul “Proses Produksi Spritus Di Pabrik Gula
Madukismo Bantul” yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi
Diploma III Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia pada
jurusan manajemen.
Laporan tugas akhir ini bisa selesai atas bimbingan, arahan serta bantuan dari
kepada:
1. Kepada Allah SWT dari segala-Nya atas semua karunia, kesempatan dan
nikmat-Nya.
2. Keluarga penulis yaitu Bapak, Ibu, Kakak dan adik yang selalu memberikan
3. Ibu Dra Sri Mulyani, M.Si., CFP., QWP selaku Ketua Program D3 Fakultas
v
4. Ibu Rr. Siti Muslikhah, SE., M.Sc selaku Pembimbing Akademik yang telah
5. Ibu Khoirina Noor Anindya, SE., M. Sc. selaku Dosen Pembimbing yang
telah memebrikan bimbingan dan arahan dalam menyusun laporan tugas akhir
6. Bapak dan ibu dosen Diploma III Universitas Islam Indonsia yang telah
vi
Dalam laporan tugas akhir ini Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
laporan tugas akhir masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis
memberikan saran dan kritik yang berguna untuk menyempurnakan laporan tugas
akhir. Semoga laporan tugas akhir ini bermanfaat bagi semua pihak. Amin.
Risna Novitasari
vii
DAFTAR ISI
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
Molase merupakan salah satu produk utama setelah gula pasir, yang
dihasilkan dari bermacam - macam tingkat pengolahan tebu menjadi gula. Hal ini
tidak terlepas dari fungsi gula sebagai sumber pemanis dalam berbagai makanan
gula yang ada di Indonesia, hingga saat ini gula menjadi salah satu bahan pokok
yaitu Pabrik Gula Purwodadi, Pabrik Gula Pangka, Pabrik Gula Prajekan, Pabrik
Gula Demak Ijo, Pabrik Gula Jatiroto, Pabrik Gula Cukir, Pabrik Gula Candi
Baru, Pabrik Gula Jombang, Pabrik Gula Rejoagung, Pabrik Gula Tasikmadu,
tahun 1955 atas prakarsa Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan telah diresmikan
oleh Presiden Ir. Soekarno. Pabrik Gula Madukismo atau sering disebut PG
Madukismo mulai memproduksi gula pada tahun 1958 dan Pabrik Spritus
1
Setiap perusahaan, baik itu perusahaan manufaktur maupun perusahaan
perdagangan haruslah tetap menjaga persediaan yang cukup agar kegiatan operasi
perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan efisien, yang perlu diperhatikan
dalam hal ini adalah agar bahan baku yang dibutuhkan hendaknya cukup tersedia
persediaan itu jangan terlalu besar sehingga modal yang tertanam dalam
atau pengendalian atas persediaan, karena kegiatan ini dapat membantu agar dapat
tercapai suatu tingkat efisiensi penggunaan dalam persediaan, tetapi tidak akan
dapat melenyapkan sama sekali resiko yang timbul akibat adanya persediaan yang
terlalu besar atau terlalu kecil, melainkan hanya mengurangi resiko tersebut.
masalah yang sangat penting, karena jumlah persediaan akan menentukan atau
unsur yang terkait dalam kegiatan persediaan dan penggunaan bahan baku
sehingga semua kegiatan perusahaan dapat bekerja secara efektif sesuai dengan
2
produksi pihak perusahaan harus mampu mengawasi semua persediaan bahan
pengawasan persediaan dan menyusun laporan tugas akhir dengan judul “Proses
Bantul.
Bantul.
3
1.4 Bidang Magang
Production Planning and Control atau Perencanaan dan pengawasan yang sering
Email : http://www.madubaru.comyr.com/
4
Peta lokasi magang :
dalam waktu 1 bulan (4 minggu). Rincian dan jadwal magang secara rinci dapat
5
Tabel 1.1 Rincian dan Jadwal Pelaksana Magang
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Survey Lokasi
Magang
2 Pembuatan
Term of
reference (TOR)
3 Pelaksanaan
Magang
4 Pengumpulan
Data
5 Bimbingan
Laporan
Magang
6 Penyusunan
Laporan
Magang
7 Ujian Magang
8 Ujian
Kompetensi
6
1.7 Sistematika Penulisan Laporan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi dasar pemikiran yang menjelaskan tentang pokok pikiran pada saat
menyusun penulisan karya ilmiah yang akan dibahas. Pendahuluan berisi tentang
magang berisi tentang inti masalah yang akan dicapai dalam penulisan karya
ilmiah, target magang berisi tentang penjelasan yang dicapai pada saat menyusun
penulisan karya ilmiah, bidang magang yang berisi tentang tempat atau bagaian
magang yang akan dilaksanakan pada saat magang, lokasi magang berisi tentang
akan dibahas.
Berisi berbagai teori untuk menguraikan inti masalah seperti proses produksi
dilakukan. Biasanya menggunakan teori yang sudah ada atau pendapat dari
7
BAB III ANALISIS DESKRIPTIF
Berisi data umum dan data khusus. Data umum berisi tentang sejarah
ditemukan pada saat magang sesuai dengan inti masalah yang dibahas.
Berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisi tentang hasil dari inti
masalah yang didapat sesuai dengan landasan teori. Saran berisi tentang masukan
untuk PS Madukismo.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
menjadi berbagai produk atau jasa. Menurut Pontas Pardede (2009) menyatakan
kegiatan yang mengolah berbagai jenis sumber daya untuk membuat barang atau
bentuk untuk menambah manfaat atau menciptakan manfaat baru dari suatu
memaksimalkan output barang dan jasa dengan input sumber daya minimal.
9
2. Productivity (meningkatkan efektifitas)
barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan standard an kualitas yang
ditentukan.
Fungsi manajemen operasi menurut Heizer dan Render (2009), terdiri dari
10
1. Perancanaan meliputi seluruh kegiatan mulai dari penentuan barang atau jasa
sumber daya yang akan di olah penentuan jumlah dan jenis serta penataan
penenetuan cara dan teknik pengolahan yang akan digunakan, penentuan ciri-
ciri dan sifat yang harus dimiliki oleh barang atau jasa yang dihasilkan serta
2. Pengorganisasian
3. Penelaah
produksi.
4. Pengawasan
agar berbagai kegiatan yang sudah dilakukan dan sedang dilaksanakan itu
sudah sesuai apa yang telah direncanakan dalam kegiatan operasi dan
11
2.2 Produksi
guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam
daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produk
dalam ilmu ekonomi berupa tanah, tenaga kerja, skill (organization, managerial,
dan skills).
Dalam suatu perusahaan proses produksi sangatlah penting, proses ini sangat
sebagai berikut:
4. Meningkatkan keuntungan.
12
2.2.3 Proses Produksi
sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada
diubah untuk memperoleh suatu hasil. Menurut Assauri (1995) produksi adalah
Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun
teknik menambah kegunaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor
produksi yang ada. Melihat kedua definisi diatas, dapat diambil kesimpulan
kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada
seperti : tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi
kebutuhan manusia.
Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses
jasa-jasa administrasi (Ahyari,2002). Proses produksi dilihat dari arus atau flow
bahan mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran
titik dalam proses. Pada umumnya, industri yang cocok dengan tipe ini adalah
13
yang memiliki karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah besar,
produk bukan atas dasar aliran terus-menerus dalam proses produk ini.
lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses, sehingga
Perbedaan pokok antara kedua proses ini adalah pada lamanya waktu set up
waktu set up yang lama karena proses ini memproduksi secara terus menerus
memerlukan waktu yang lebih lama karena proses ini memproduksi berbagai
2.3.1 Pengawasan
apa yang sudah dilaksanakan, menilai dan mengoreksi bila perlu dengan maksud
14
Prinsip-prinsip pengawasan, pengawasan merupakan suatu kegiatan yang
lancar.
Dalam hal ini ada empat prinsip-prinsip yang menjadi pengawasan, menurut :
a. Cepat
b. Fleksibel
statis atau kaku harus diselesaikan. Sebab pengawasan yang bersifat statis
keancaran organisasi,
c. Ekonomis
jalan pemecahannya. Oleh sebab itu dalam setiap pengawasan harus dapat
15
2.3.2 Persediaan
persediaan para pengusaha akan dihadapkan pada suatu resiko bahwa perusahaan
dipenuhi maka sama saja perusahaan melepaskan konsumen begitu saja dan
daya tertahan yang digunakan untuk proses lebih lanjut. Sumber daya tertahan ini
suatu periode usaha yang normal atau persediaan barang-barang yang masih
dalam pengerjaan proses produksi atau bahan mentah yang menunggu proses
produksi.
Menurut Freddy (1996) Persediaan adalah merupakan salah satu unsur yang
paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus menerus diperoleh
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa persediaan adalah suatu
barang atau bahan baik itu bahan mentah, bahan setengah jadi maupun bahan jadi
yang dengan sengaja disimpan untuk menunjang kelancaran produksi dan untuk
16
2.3.3 Fungsi Persediaaan
perusahaan.
a) Fungsi Independensi
tidak dapat diduga dengan tepat, demikian pula dengan pasokan dari
dapat berjalan tanpa tergantung pada kedua hal ini (independen) , maka
b) Fungsi ekonomis
atau sesuai permintaan. Pada kasus tersebut(dan biaya set upbesar sekali),
17
maka biaya set up ini mesti dibebankan pada setiap unit yang diproduksi,
sehingga jumlah produksi yang berbeda membuat biaya produksi per unit
juga akan berbeda, maka perlu ditentukan jumlah produksi yang optimal.
c) Fungsi antisipasi
diperlukan sediaan produk jadi agar tak terjadi stock out. Keadaan yang
ini adalah bila suatu ketika diperkirakan pasokan bahan baku akan terjadi
d) Fungsi fleksibilitas
Bila dalam proses produksi atas beberapa tahapan proses operasi dan
kemudian terjadi kerusakan pada satu tahapan proses operasi, maka akan
Hal ini adalah dengan adanya sediaan barang jadi, maka waktu untuk
Dalam jenis manufaktur persediaan terdiri dari tiga jenis, menurut Heizer
(2005) yaitu :
18
a. Bahan baku
jadi.
jadi.
c. Barang jadi
Yaitu yang merupakan hasil akhir proses transformasi yang siap dipasarkan
pada konsumen.
Yaitu persediaan yang akan dibeli tetapi tidak akan diproses terlebih dahulu.
Persediaan ini dapat digunakan untuk memisahkan para pemasok dari proses
produksi.
Yaitu bahan baku atau komponen yang sudah mengalami beberapa perubahan
perbaikan atau operasi yang diperlukan untuk menjaga agar permesinan dan
Yaitu prduk yang sudah selesai produksi dan menunggu pengiriman barang.
19
2.3.4 Pengawasan persediaan
satu dengan kegiatan lainnya dalam seluruh operasi produksi perusahaan tersebut
sesuai dengan apa yang telah direncanakan lebih dahulu baik waktu, kuantitas,
sebagai suatu kegiatan untuk menentukan tingkat dan komposisi dari pada
komposisi parts, bahan baku dan barang hasil atau produk, sehingga perusahaan
produk jasa, pengawasan diutamakan sedikit pada material dan banyak pada jasa
pasokan karena konsumsi sering kali bersamaan dengan pengadaan jasa sehingga
20
b. Menjaga agar supaya pembentukan persediaan tidak terlalu besar atau
1. Pengawasan fisik
2. Pengawasan akuntansi
persediaan.
produk yang direncanakan. Hal ini penting untuk menjaga agar tidak
21
2.4 METODE PENGAWASAN PERSEDIAAN
2.4.1 EOQ
atau jumlah pembelian yang paling ekonomis untuk dilaksanakan padasetiap kali
yang paling ekonomis yaitu sejumlah barang yang akan dapat diperoleh dengan
Heizerdan Render (2015) EOQ adalah salah satu teknik pengendalian persediaan
yang paling sering digunakan, teknik ini relatif mudah digunakan tetapi
persediaan yang dipesan tiba dalam satu kelompok dalam satu waktu.
persediaan).
22
Dengan Rumus perhitungan EOQ :
EOQ =
Keterangan :
23
kekurangan bahan (Stock Out) karena permintaan yang diluar dugaan, selain itu
Menurut Martono dan Harjito (2008), bahwa reorder point adalah saat harus
diadakan pesanan lagi sehingga penerimaan bahan yang dipesan tepat pada waktu
persediaan diatas safety stock sama dengan nol. Sedangkan menurut Heizer dan
Reinder (2015) titik pemesanan ulang (Reorder Point), yaitu tingkat persediaan di
bahan yang dipakai selama lead time. Semakin lama lead time semakin
besar pula jumlah beban yang diperlukan pemakaian selama Lead Time.
2) Tingkat pemakaian bahan rata-rata per hari atau satuan waktu lainya.
Besarnya bahan yang diperlukan selama Lead Time adalah jumlah hari
24
datangnya bahan yang akan dibeli agar perusahaan tidak mengalami stock out atau
ROP = d × L
dan waktu tunggu itu sendiri adalah konstan. Ketika lead time tersebut tidak
konstan persediaan tambahan, yang sering kali disebut juga persediaan pengaman
Permintaan per hari ,d, dihitung dengan membagi permintaan tahunan, D, dengan
d= D
25
BAB III
ANALISIS DESKRIPTIF
lebih 17 pabrik gula antara lain: Pabrik Gula Padokan, Ganjuran, Kedaton, Mlati,
Cebongan, Medari dan sebagainya. Tetapi pada tahun 1942, seluruh pabrik gula
hanya 12 pabrik yang dapat di operasikan. Keadaan ini terus berlangsung sampai
1945. Sejak saat itu Pemerintahan Republik Indonesia merebut semua pabrik
gula dari tangan jepang dan dibumihanguskan, hingga sampai pada tahun 1950
tujuan :
26
Pabrik Gula dan Pabrik Spritus Madukismo mulai dibangun pada tanggal 14
juni 1955 dengan membentuk persereoan terbatas dan diberi nama “ Pabrik-Pabrik
Padokan.
Peletakan batu terakhir dilakukan pada tanggal 31 Maret 1958 oleh Sri
Hamengkubuwono dan pada tanggal 29 Mei 1958 pabrik ini diresmikan oleh
dioperasikan pada tahun 1958 menyusul Pabrik Spritus (PS) Madukismo yang
Pada awal berdirinya perusahaan ini, 75% dari sahamnya dimiliki oleh Sri
atas nama Pemeritah RI. Saat ini telah berubah menjadi 65% saham dimiliki oleh
Perkembangan perusahaan :
Pada tanggal 4 Maret 1984 – 24 Februari 2004 oleh persetujuan Sri Sultan
27
PT dengan PT. RNI, salah satu BUMN milik Departemen Keuangan (DepKeu) RI
RNI sehingga kepemilikan saham menjadi 35% milik PT. RNI dan 65% milik Sri
Sultan Hamengkubuwono X.
1) Visi PT Madubaru
2) Misi PT Madubaru
values.
28
3.1.3 Strukur Organisasi PT Madubaru
Direktur
Kepala Pabrik
Spiritus
29
( 2 ) Struktur Organisasi PS Madukismo
dan Spritus yang bertanggung jawab atas jalannya proses produksi alkohol dan
Direktur
Wa Ka Madukismo
Staf Instalasi PS
Staf Pabrikasi PS
Mandor / Mandor / Mandor / Mandor / Mandor / Mandor / Mandor / Mandor / Tim Tim
Operator Operator Operator Operator Operator Operator Operator Operator Reparasi Rupa
St. St. St. St. St. St. Boiler St. Pemb. St. Keliling Rupa
Biochaol Masakan Fermentasi Destilasi Destilasi Air Limbah
30
Berikut adalah tugas dan wewenang dari masing-masing staf pada setiap bagian
PS Madukismo:
Pada bagian ini kepala pabrik memiliki tugas dan tanggung jawab dalam
Pada bagian ini wakil kepala pabrik bertugas untuk membantu tugas kepala
pabrik di bagian bidang produksi alkohol dan spritus serta memantau secara
3. Staf Pabrik
Pada bagian ini staff memiliki tugas dan tanggung jawab mengontrol dan
dan sumber daya listrik serta bertanggungjawab atas pengecekan teknologi selama
4. Dinas jaga
dengan efektif.
5. Staff Instalasi
31
6. Laborat
Bagian laborat memiliki tugas dan tanggung jawab dalam pengendalian mutu
dan mengontrol kualitas dari bahan baku , bahan setengah jadi dan produk alcohol
3.1.4 Karyawan
( 1 ) Kepegawaian
a. Karyawan Tetap
1. Karyawan Pimpinan.
2. Karyawan Pelaksana.
dengan perusahaan untuk jangka waktu tertentu. Karyawan tidak tetap terdiri dari
32
1. Karyawan Kerja Waktu Tertentu (KKWT) dalam pabrik merupakan
secara harian.
33
Pergantian Shift dilakukan seminggu sekali setiap hari minggu.
sedangkan di luar masa suling untuk pegawai yang bukan shift mengikuti jam
Pekerja yang bekerja di luar jam yang sudah ditentukan diperhitungkan sebagai
waktu lembur.
Di PT Madubaru upah atau gaji diberikan untuk karyawan dibagi menjadi 3 yaitu
2. Golongan Karyawan Tidak Tetap menerima gaji pada setiap dua minggu
sekali.
Madubaru
Nominal upah atau gaji yang diberikan oleh PT Madubaru untuk karyawan
34
(3) Jaminan Kesejahteraan Karyawan
rumah.
2. Untuk karyawan tetap yang sudah berumur 55 tahun dengan masa kerja
berlaku dengan uang pensiun sebesar 75% dari gaji pokok dari gaji
pokok dan semua dana pensiun telah dikelola oleh Dapen Nusindo.
4. Selama lima hari dalam satu minggu untuk karyawan yang telah
melakukan pekerjaan berat dan berbahaya diberikan jatah satu gelas susu.
selama musim giling atau suling ada penggantian biaya pengobatan dan
pengganti biaya pengobatan dan perawatan untuk rumah sakit kelas III
35
7. Di PT Madubaru memberikan fasilitas olahraga seperti lapangan tenis,
tenis meja, lapangan volidan sepak bola serta diberikan saran kesenian
Di Pabrik Spritus Madukismo menjual produk utama yaitu Alkohol dan Spritus,
namun ada beberapa barang yang menghasilkan nilai harga yang ekonomis.
Daftar barang yang dijual dapat dilihat secara rinci pada Tabel 3.1 Rincian Daftar
produk alkohol dan spritus. Untuk pabrik Alkohol Prima sebesar 95% keatas
36
20.000,00/liter serta PPN 10%dari cukai ditambah provenew serta Asosiasi
Alkohol namun nutuk produk Alkohol Teknis dan Spritus tidak dikenai biaya
dan Spritus menggunakan tangki atau drum-drum dengan volume isi sebesar 200
Input Transformasi
Output
37
Adapun bahan baku yang digunakan yaitu:
dari tahap pemisahan kristal gula. Warna dari tetes tebu biasanya
38
adanya pemuain dari tetes oleh panas mataari, dan untuk
pengapungan.
b) Ragi
Ragi ini dapat dijadikan bahan baku produksi spritus atau alkohol
ragi ini didatangkan dari luar negri yaitu jerman timur dan
Selain bahan baku yang telah dijelaskan diatas , ada bahan baku
c) Urea
39
masak untuk masing-masing tangki 3A dan 3B serta 5kg sekali
d) NPK
e) Asam Sulfat
masing 4 liter sekali masak karena tetes dari tangki ini akan
udara.
f) Superflok
destilasi.
setiap tangki.
ii. Mesin
40
digunakan bersifat khusus, sesuai dengan fungsinya masing-masing
dilayani.
dan barang tersebut diproduksi dalam jumlah yang besar. Urutan poses
secara terus menerus, dimana dari bahan baku sampai dengan barang
lebih lama dalam pembuatan alkohol atau spritus. Fokus dari proses
41
Tahapan proses pembuatan produksi spritus
a) Pemasakan
b) Pembibitan
c) Peragian (fermentasi)
d) Penyulingan
42
didihnya, dengan pemanasan untuk mendapatkan kadar komponen
43
v. Produk Hasil dan Limbah
1) Alkohol prima
2) Spritus
44
Limbah Industri
1. Limbah padat :
a. Pasir / lumpur
Debu yang terbawa keluar lewat cerobong asap, ditangkap dengan alat
penangkap debu (dust collector) dan ditampung dalam lori jading juga.
d. Blotong
Endapan kotoran dari nira tebu yang terjadi di Stasiun Pemurnian nira
45
2. Limbah Cair
b. Vinase (Slop)
c. Limbah Soda
46
Diagram Proses Produksi Alkohol
47
Pengawasan Persediaan Bahan Baku di PS Madukismo
a. Pengawasan fisik
b. Pengawasan akuntansi
48
setiap hari yang dilakukan dikantor gudang hasil selesai
madukismo.
membenahinya.
49
d) Saat terjadi proses produksi spritus tenaga kerja mengalami
kecelakaan kerja.
mengalami kerugian .
tetap terjaga.
50
BAB IV
4.2 Kesimpulan
2. Bahan baku utama untuk pembuatan alkohol yaitu tetes tebu atau
molasses dan ada bahan pembantu yaitu urea, NPK, Asam sulfat,
berlangsung lama. Fokus dari proses produksi ini pada produk karena
penyusutan.
51
5. Kendalaa saat proses pembuatan produksi terjadi kecelakaan ringan
4.2 Saran
dilaksanakan setahun dua kali atau sekali, tidak hanya disaat awal
masuk kerja.
keselamatannya.
52
DAFTAR PUSTAKA
53
Assauri, Sofjan. 2001. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Assauri, Sofyan. 1995. Manajemen Produksi & Operasi, Edisi Cetakan Kedua,
LPPE: Jakarta
Heizer, Jay dan Barry Render. 2009. Manajemen Operasi Buku 1 Edisi 9.
Empat
Persada
LAMPIRAN
54
55
56
57
58
59