Yyyy

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 79

DOKUMEN LAPORAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI UNTUK PROYEK

PENGENDALIAN PERSEDIAAN PT. ARIEF KURNIAWAN

Nama : Anggi Yulianti Ningsi


NIM : 2021120
Kelas : PA 501

Mata kuliah :
Analisis dan Desain Sistem Akuntansi

Dosen Pengampu:
Yohanes Andri PutrantoB,S.E., M.Sc.,Ak., CA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS BISNIS DAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS PALEMBANG

2022/2023
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

I. Usulan Pengembangan Sistem Informasi Pengendalian Persediaan

I. Latar Belakang Organisasi....................................................................................

II. Ruang Lingkup Proyek Sistem..............................................................................

III. Sasaran Proyek Sistem Informasi..........................................................................

IV. Permasalahan-Permasalahan.................................................................................

V. Kebutuhan-kebutuhan Informasi Pemakai Sistem................................................

VI. Kegiatan Pengembangan Yang Akan Dilakukan..................................................

VII. Pendekatan Pengembangan Yang Akan Digunakan.............................................

VIII. Metode Penerapan Sistem Yang Akan Diusulkan................................................

IX. Metodologi Pengembangan Yang Akan Digunakan.............................................

X. Pemecahan Alternatif............................................................................................

XI. Kendala-kendala Proyek Sistem Informasi...........................................................

XII. Biaya Pengembangan Proyek Sistem Informasi....................................................

XIII. Manfaat Pengembangan Proyek Sistem Informasi...............................................

XIV. Penilaian Kelayakan Proyek Sistem Informasi.....................................................

XV. Kebutuhan Tenaga Pelaksana................................................................................

XVI. Kebutuhan Perangkat Keras..................................................................................

XVII. Jadwal Pelaksanaan...............................................................................................

II. Laporan Hasil Analisis Sistem Pengendalian Persediaan

I. Tabel Ringkasan Hasil Analisis.............................................................................

II. Alasan Melakukan Sistem Analisis Sistem...........................................................

III. Permasalahan-Permasalahan.................................................................................

IV. Identifikasi Penyebab Masalah..............................................................................

ii
V. Identifikasi Titik Keputusan..................................................................................

VI. Penelitian Yang Dilakukan....................................................................................

VII. Hasil Analisis.........................................................................................................

VIII. Kesimpulan Analisis..............................................................................................

IX. Rekomendasi Umum.............................................................................................

III.Laporan Hasil Desain Sistem Secara Umum Pengendalian Persediaan

I. Tujuan Desain Sistem Secara Umum....................................................................

II. Tekanan- Tekanan Desain.....................................................................................

III. Flowchart dan Narasi Sistem Baru .......................................................................

IV. Desain Secara Umum............................................................................................

V. Analisis Biaya dan Manfaat...................................................................................

VI. Studi Kelayakan ....................................................................................................

IV. Laporan Hasil Desain Sistem Secara Terinci Pengendalian Persediaan

I. Pendaluhuan..........................................................................................................

II. Desain Sistem Output Terinci...............................................................................

III. Desain Sistem Input Terinci..................................................................................

IV. Desain Dialog Layar Terminal..............................................................................

V. Desain Database Terinci.......................................................................................

VI. Desain Teknologi Terinci......................................................................................

VII. Desain Program Komputer....................................................................................

V. Laporan Implementasi Sistem Pengendalian Persediaan

I. Time Schedule Kegiatan Implementasi......................................................

II. Pemilihan Tempat dan Instalasi Perangkat Keras dan Lunak.....................

III. Pemerolehan Perangkat Lunak Sistem.......................................................

iii
IV. Pengetesan Sistem......................................................................................

V. Konversi Sistem.........................................................................................

VI. Pemilihan/Pelatihan Personal.....................................................................

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada “Tuhan Yang Maha Esa” atas berkat kasih dan karunianya
saya dapat dapat menyelesaikan laporan ini sebagaimana mestinya dengan baik. Laporan ini
berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Untuk Proyek Pengendalian Persediaan pada PT. Arief
Kurniawan”. Di dalam penyusunan laporan ini saya tahu bahwa hasil laporan praktik ini masih
belum cukup dikatakan sempurna karena lain hal sebagainya yang menghambat proses penyusunan
tersebut. Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Analisis dan Desain Sistem Akuntansi” . hal lainnya juga untuk menambah pengetahuan dan
memberi wawasan yang luas terkait dengan penyusunan laporan persediaan PT. Arief Kurniawan
ini bagi pembaca maupun penulis.

Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Pak Yohanes Andri Putranto B,
S.E.,M,.SC.,Ak ., CA. Selaku pengampu dosen mata kuliah Analisis dan Desain Sistem Akuntansi
yang telah menuntun dan memberikan tugas ini untuk menambah pengetahuan yang luas sesuai
dengan bidang studi yang telah saya pilih. Dan saya juga berterima kasih kepada teman-teman
sekaligus yang telah mendukung saya dalam menyelesaikan laporan ini. Besar harapan saya agar
laporan ini dapat diterima dengan baik dengan kritik maupun saran untuk membangun motivasi
dalam menyusun laporan yang lebih baik lagi.

Palembang, 31 Desember 2022

Anggi Yulianti Ningsi

v
I. Usulan Pengembangan Sistem Informasi Pengendalian Persediaan

I. Latar Belakang Organisasi

PT Arief Kurniawan didirikan pada tahun 1960 yang merupakan perusahaan bergerak
dibidang produksi alat-alat elektronik. Saat ini (1989) perusahaan memperkerjakan sebanyak
250 tenaga kerja dan mempunyai langganan sebanyak 2000 langganandengan penjualan
bersihtahun lalu sebesar Rp 950.000.000. Rata-rata order penjualan yang masuk tiap harinya
adalah sebanyak 200 order langganan. Produk yang dihasilkan oleh PT Arief Kurniawan
membutuhkan sebanyak 500 macam bahan baku dan suku cadang dari 150 pemasok.

Banyaknya tingkat persediaan P.T Arief Kurniawan dalam nilai rupiah dari tahun ke tahun
selalu meningkat, tetapi P.T Arief Kurniawan mulai merasakan beberapa gejala dengan
adanya permasalahan- permasalahan yang mengakibatkan beberapa persediaan menjadi lebih
menurun. Salah satunya Persediaan alokasi tempat seperti gudang yang kurang memadai
mengakibatkan persediaan barang dagang sering terjadinya penumpukan (over limited). Saldo
kas sering dibawah saldo yang diinginkan, mengakibatkan likuiditas perusahaan rendah dan
akibatlebih lanjut terpaksa melakukan pinjaman bank jangka pendek dengan suku bunga yang
cukuptinggi. Penurunan kenaikan tingkat penjualan ini diperkirakanakan terjadi lagi untuk
tahun-tahun mendatang bila tidak diatasi.
Adanya permasalahan-permasalahan ini, maka manajemen puncak PT Arief Kurniawan
kemudian membuat suatu kebijaksanaan untuk mengembangkan suatu sistem informasi
pengendalian persediaan dengan menggunakan sistem informasi yang ada dan dapat
digunakan sebagai manamestinya dengan perencanaan – perencanaan.

II. Ruang-Lingkup Proyek Sistem

Proyek sistem informasi pengendalian persediaan yang akan dikembangkan ini


mempunyai ruang-lingkup yang harus dikerjakan sebagai berikut:

1. Menganalisis cakupan proyek sistem dengan berbagai macam metode.

2. Mengobservasi perencanaan yang berhubungan dengan tempat dan pemasaran.

vi
3. Mendesain sistem informasi yang dapat mendukung semua operasi pengendalian tanpa
adanya kecurangan dari pihak lain.

4. Mencari informasi ini dengan sistem-sistem informasi yang lainnya agar memperoleh
cakupan yang luas.

5. Membuat program komputer untuk sistem informasi ini.

6. Menerapkan dan mengetes sistem informasi ini sampai dapat dioperasikan dengan
memuaskan.

III. Sasaran Proyek Sistem Informasi

Adapun sasaran dari sistem informasi pengendalian persediaan yang akan dikembangkan
adalah untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam P.T Arief
Kurniawan. Secara rinci sasaran yang akan dicapai dengan berikut ini :
1. Mengurangi biaya persediaan 25% dari sebelumnya.

2. Mengurangi biaya pemesanan 30% dari sebelumnya.

3. Mengurangi biaya penyimpanan 30% dari sebelumnya.

IV. Permasalahan-Permasalahan
Meskipun penurunan kenaikan tingkat persediaan juga disebabkan oleh perekonomian yang
lemah, tetapi juga tidak terlepas dari beberapa permasalahan yang terjadi di perusahaaan.
Permasalahan-permasalahan yang terjadi yang berhubungan dengan persediaan adalah sebagai
berikut:

1. Kurangnya tempat atau gudang untuk pengalokasian barang.

2. Tidak tercapainya target pasar yang ditargetkan.

3. Kesulitan mengatur waktu jadwal produksi.

V. Kebutuhan-kebutuhan Informasi Pemakai Sistem

vii
Kebutuhan-kebutuhan informasi ini harus dihasilkan oleh sistem ini dengan sebagai berikut:
1. Laporan bagi manajemen persediaan terkait yang informasi tentang status persediaan yang
tersedia(menumpuk). Informasi ini diperlukan untuk pengambilan keputusan untuk
mengukur dan mempertimbangkan berapa gudang yang harus digunakan.
2. Laporan resmi bagi perusahaan

a. Laporan persediaan barang dagang yang tersedia

Laporan ini berguna bagi manajer untuk mengevaluasi banyaknya jumlah persedian
yang ada di gudang sehingga dapat dipastikan setiap harinya.

b. Laporan pelanggan

Laporan ini berguna bagi manajer untuk mengevaluasi langganan yang tidak dapat
dipenuhi oleh perusahaan, sehingga perusahaan dapat melakukan tindakan perbaikan
di masa mendatang agar stok gudang tidak penuh.

3. Laporan pemeriksaan persediaan akhir tahun

Laporan ini berguna bagi manajer untuk mengetahui bahwa persediaan tidak menumpuk
secara fisik benar-benar ada; persediaan telah sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku
Umum yang diterapkan secara konsisten; serta persediaan yang bergerak lambat
(slowmoving), usang, dan rusak, dapat diidentifikasikan dengan cepat dan tepat.

VI. Kegiatan Pengembangan Yang Akan Dilakukan


Sesuai dengan ruang-lingkup dari proyek sistem yang dijabarkan di dalam kerangka acuan
(TOR) dan telah disetujui bersama, maka kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam
rangka pengembangan sistem informasi ini adalah:

1. Menganalisis sistem informasi perusahaan.

2. Mendesain sistem, termasuk desain perangkat lunak aplikasi.

3. Menerapkan sistem – sistem yang ada dengan efisien dan tepat.

VII.Pendekatan Pengembangan Yang Akan Digunakan

viii
Pendekatan yang akan digunakan untuk mengembangkan sistem ini adalah pendekatan
sistem, pendekatan atas-turun, pendekatan moduler, dan pendekatan berkembang, sebagai
berikut:
1. Pendekatan sistem (system approach).

Pendekatan sistem merupakan pendekatan yang memperhatikan sistem informasi sebagai


satu kesatuan yang utuh terintegrasi dengan semua kegiatan-kegiatan lain di dalam
perusahaan. Pendekatan sistem ini juga menekankan pada pencapaian sasaran dan
keseluruhan dari organisasi, tidak hanya memperhatikan sasaran dari sistem informasi saja.

2. Pendekatan atas-turun (top-down approach).

Pendekatan atas turun dimulai dari level atas organisasi (level strategic planning), yaitu
dimulaidengan mendefinisikan sasaran dan kebijakanorganisasi. Langkahselanjutnya dari
pendekatan ini adalah melakukan analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan
informasi dapat ditentukan, maka proses turun ke penentuan output, input, basis data,
prosedur-prosedur operasidan kontrol. Pendekatan atas-turun ini sesuaidenganpendekatan
sistem.

3. Pendekatan moduler (modular approach).

Pendekatan moduler memecah-mecah sistem yang rumit menjadi bagian modul-modul


yang lebih sederhana. Sebagai akibatnya, tiap-tiap modul dapat dikembangkan dalam waktu
yang tepat sesuai dengan yang direncanakan, mudah dipahami dan mudah dipelihara.

4. Pendekatan berkembang (evolutionary approach).

Pendekatan berkembang menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi


yang memerlukannya saja pada saat ini dan akan terus dikembangkan untuk periode-
periode berikutnya mengikuti kebutuhannya dan perkembangan teknologi yang ada.
Pendekatan berkembang ini menyebabkan investasi tidak terlalu mahal dan dapat
mengikuti perkembangkan teknologi dengan cepat.

ix
VIII. Metode Penerapan Sistem Yang Akan Diusulkan

Penerapan dari sistem informasi yang telah dikembangkan akan diterapkan secara paralel
dengan sebaik mungkin. Metode perubahan dari sistem manual kesistem komputerisasi yang
secara paralelini dilakukan dengan mengoperasikan sistem manual yang lama dengan
sistemkomputerisasi yang baru secara bersama-sama. Sistem manual yang lama masih tetap
beroperasi bersama-sama dengan sistem yang baru sampai saat tertentu sistem yang lama
sudah dianggap dapat ditinggalkan sepenuhnya. Metode ini dipilih karena sistem yang baru
akan menggunakan teknologi yang canggih, sehingga penerapan dari sistem yang baru tidak
terlalu mengejutkan. Disamping itu,sistem yang lama dapat digunakan sebagai pembanding
dari sistem yang lama ke sistem baru.

IX. Metodologi Pengembangan Yang Akan Digunakan

Sistem ini akan dikembangkan dengan menggunakan metodologi pengembangan sistem yang
sudah terbukti keunggulannya, yaitu analisis dan desain terstruktur (structured analysis and
design). Metodologi ini menggunakan alat-alat terstruktur sebagai berikut ini:

1. Kamus data (data dictionary).

2. Bagan terstruktur (structured chart).

3. Arus perusahaan (Flow chart).

X. Pemecahan Alternatif
Kami mengusulkan dua pemecahan alternatif untuk sistem informasi ini, yaitu:

Alternatif I

Metode pengolahan data yang akan digunakan adalah direct processing pemakaian tunggal
(single user) untuk masing-masing departemen yang terlibat, yaitu sebanyak 3 buah
departemen. Tiap-tiap departemen menggunakan sebuah komputer mikro tersendiri yang
masing-masing dilengkapi dengan hard disk dan dot matrix printer.

Proses- proses yang dilakukan oleh tiap-tiap departemen tersebut adalah sebagai berikut ini:

1. Proses perbaikan prosedur pembuatan laporan penyimpanan oleh divisi terkait

x
persediaan.

2. Proses perbaikan komitmen divisi terkait dalam kontrak kerja dengan pemasok oleh
divisi persediaan.
3. Proses merekam tiap transaksi yang terjadi pada setiap divisi terkait biaya pemesanan.

Alternatif II

Metode pengolahan data yang akan digunakan adalah direct processing dengan perangkat
keras yang menggunakan teknologi DDP Network dengan topology berbentuk star network.
File server akan diletakkan di bagian akuntansi dan masing-masing workstation akan
diletakkan pada tiap-tiap departemen yang membutuhkannya, sebanyak 3 workstation.
Pembagian proses untuk tiap-tiap departemen sama dengan ada yang di alternatif 1.

XI. Kendala – Kendala Proyek Sistem Informasi

Sistem informasi yang di rencanakan akan mengikuti kendala – kendala yang telah
ditetapkan oleh manajemen dan oleh peraturan – peraturan di luar organisasi yang mengikat.
Kendala – kendala ini meliputi penggunaan dana, lamanya waktu pengembangan, struktur
organisasi yang ada serta peraturan – peraturan di prinsip akuntansi Indonesia sebagai
berikut ini
1. Dana
Besarnya dana yang disediakan untuk mengembangkan sistem informasi pengendalian
persediaan ini adalah harus tidak diperkenankan melebihi dari Rp. 40.000.000(empat
puluh juta rupiah)
2. Waktu
Semua proyek – proyek sistem informasi yang di rencanakan harus telah selesai dan siap
dioperasikan dengan baik paling lama 1 tahun sejak usulan ini telah disetujui dan
mempunyai umur ekonomis paling sedikit 2 tahun danpaling lama 5 tahun.
3. Struktur Organisasi
Pengembangan sistem ini tidak akan merubah totalstruktur organisasi yang telah ada.
Perubahan – perubahan struktur organisasi terbatas pada pembentukan departemen baru
yang dianggap perlu saja. Penghapusan departemen yang telah ada tidak akan di lakukan

xi
dengan mempertimbangkan departemen yang ada.

4. Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)


Metode yang digunakan dan penyajian laporan – laporan yang berhubungan dengan
akuntansi yang akan di hasilkan oleh sistem informasi harus sesuai dengan prinsip
akuntansi Indonesia yang berlaku lazim.

XII. Biaya Pengembangan Proyek Sistem Informasi


Alternatif I
Besarnya biaya untuk alternatif ke I adalah sebagai berikut ini:
No Biaya Sediaan Total
1. Biaya Pemesanan:
a. Biaya administrasi dan penempatan Rp. 3.400.000
order
b. Biaya pemilihan vendor / pemasok Rp. 2.100.000
c. Biaya kemasan Rp. 1.500.000
d. Biaya pengangkutan Rp. 900.000
e. Biaya penerimaan barang Rp. 3.030.000
f. Biaya penyelesaian pembayaran atas Rp. 1.600.000
barang yang telah dipesan

xii
2. Biaya Penyiapan Pabrik:
a. Biaya mesin Rp. 4.300.000
Alternatif II
b. Biaya tenaga kerja Rp. 3.550.000
c. Biaya penjadwalan Rp. 2.000.000
d. Biaya ekspedisi Rp. 1.800.000
3. Biaya Penyimpanan:
a. Biaya sewa gudang Rp. 5.500.000
b. Biaya gaji pelaksana gudang Rp. 1.400.000
c. Biaya administrasi gudang Rp. 1.300.000
d. Biaya listrik Rp. 700.000
e. Biaya modal yang tertanam dalam Rp. 3.050.000
persediaan (sediaan ketinggalan
jaman)
f. Biaya asuransi Rp. 600.000
g. Biaya kerusakan (biaya kehilangan) Rp. 210.000
4. Biaya Kehabisan Sediaan:
a. Biaya kehilangan pelanggan Rp. 850.000
b. Biaya kehilangan barang atau Rp. 150.000
penjualan
c. Biaya pemesanan khusus Rp. 300.000
d. Biaya ekspedisi Rp. 250.000
e. Biaya operasi Rp. 550.000
f. Biaya selisih harga Rp. 400.000
g. Biaya tambahan pengeluaran Rp. 450.000
Total Rp. 39.890.000

Besarnya biaya untuk alternatif ke II adalah sebagai berikut ini:

No Biaya Sediaan Total


1. Biaya Pemesanan:

13
g. Biaya administrasi dan penempatan Rp. 3.100.000
order
h. Biaya pemilihan vendor / pemasok Rp. 2.000.000

14
i. Biaya kemasan Rp. 1.050.000
j. Biaya pengangkutan Rp. 650.000
k. Biaya penerimaan barang Rp. 3.000.000
l. Biaya penyelesaian pembayaran atas Rp. 1.200.000
barang yang telah dipesan
2. Biaya Penyiapan Pabrik:
e. Biaya mesin Rp. 5.000.000
f. Biaya tenaga kerja Rp. 850.000
g. Biaya penjadwalan Rp. 650.000
h. Biaya ekspedisi Rp. 600.000
3. Biaya Penyimpanan:
h. Biaya sewa Gudang Rp. 5.300.000
i. Biaya gaji pelaksana Gudang Rp. 1.500.000
j. Biaya administrasi Gudang Rp. 1.200.000
k. Biaya listrik Rp. 600.000
l. Biaya modal yang tertanam dalam Rp. 3.000.000
persediaan (sediaan ketinggalan
jaman)
m. Biaya asuransi Rp. 500.000
n. Biaya kerusakan (biaya kehilangan) Rp. 200.000
4. Biaya Kehabisan Sediaan:
h. Biaya kehilangan pelanggan Rp. 750.000
i. Biaya kehilangan barang atau Rp. 100.000
penjualan
j. Biaya pemesanan khusus Rp. 250.000
k. Biaya ekspedisi Rp. 450.000
l. Biaya operasi Rp. 500.000
m. Biaya selisih harga Rp. 300.000
n. Biaya tambahan pengeluaran Rp. 450.000
Total Rp. 33.200.000

15 |
XIII. Manfaat Pengembangan Proyek Sistem Informasi Alternatif I
Alternatif I

Besarnya Manfaat Untuk Alternatif Ke I adalah sebagai berikut ini:

No. Keuntungan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4


1. Keuntungan Berwujud 5.000.000 5.000.000 6.000.000 6.000.000
- Pengurangan Biaya
Persediaan
- Pengurangan 3.150.000 3.150.000 2.000.000 2.500.000
Kesalahan Dalam
Proses
- Pengurangan biaya 3.000.000 3.000.000 4.000.000 3.000.000
operasi
2. Keuntungan Tak
Berwujud
- Kualitas
persediaan 2.000.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000
3. Total 13.150.000 13.150.000 14.500.000 14.500.000

Alternatif II

Besarnya Manfaat Untuk Alternatif Ke II adalah sebagai berikut ini:


No. Keuntungan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
1. Keuntungan Berwujud 4.500.000 4.500.000 6.500.000 6.000.000
- Pengurangan Biaya
Persediaan
- Pengurangan 1.250.000 1.250.000 2.650.000 2.750.000
Kesalahan Dalam
Proses
- Pengurangan biaya 3.650.000 3.650.000 2.650.000 3.000.000
operasi
2. Keuntungan Tak
Berwujud

16 |
- Kualitas
persediaan 1.500.000 1.500.000 1.450.000 2.450.000
3. Total 10.900.000 10.900.000 13.250.000 14.200.000

XIV. Penilaian Kelayakan Proyek Sistem Informasi


Untuk masing-masing alternatip yang di usulkan akan di nilai kelayakannya dan alternatif
yang paling layak adalah yang akan dipilih. Penilaian kelayakan yang akan dilakukan
meliputi kelayakan semua aspek, yaitu kelayakan teknik, operasi, jadwal, ekonomi, dan
hukum.
A. Kelayakan Teknik

ItemPenilaian Alternatip I Alternatip II


Kemudahan Cukup Cukup
Pengoperasian Sistem
Ketersediaan Mudah Mudah
Teknologi
B. Kelayakan Operasi

ItemPenilaian Alternatif I Alternatif II


Kemampuan Sistem Baik Baik
Menghasilkan
Informasi
Kemampuan Pengendalian Cukup Cukup
Operasi
Sistem
Efisiensi dari Sistem Cukup Cukup
C. Kelayakan Jadwal

ItemPenilaian Kendala Alternatif I Alternatif II


Waktu 1 tahun 4,5 Bulan 5 Bulan
Pengembangan
Sistem
Probabilitas - 100% 100%
Selesai
D. Kelayakan Ekonomi
17 |
ItemPenilaian Kendala Alternatif I Alternatif II
Dana yang Rp.40.000.000 Rp. 39.890.000 Rp. 33.200.000
dikeluarkan
Payback Period 4,5 Bulan 5 Bulan
ROI 77,76% 136,1904%
NPV I = 30% Rp. 227.720 Rp. 31.944.335
IRR 30% 44%

E. Kelayakan Hukum
Alternatip I dan alternatip II, kedua-duanya tidak akan melanggar hukum atau
peraturan-peraturan yang berlaku baik yang telah dite tapkan oleh pemerintah maupun
di dalam perusahaan sendiri.
Dari penilaian kelayakan ini, maka hasilnya untuk ke lima kelayakan yang dinilai
adalah sebagai berikut:
Penilaian Kelayakan Alternatif I Alternatif II
Kelayakan Teknik Layak Layak
Kelayakan Operasi Layak Lebih Layak
Kelayakan Jadwal Layak Layak
Kelayakan Ekonomi Layak Lebih layak
Kelayakan Hukum Layak Layak

Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa alternatip II lebih layak


diperhitungkandibandingkan dengan alternatip I. Oleh sebab itu, saya lebih
mengusulkan pada pemecahan dengan alternatip II.

XV. Kebutuhan Tenaga Pelaksana


Banyaknya tenaga yang akan melaksanakan proyek ini kami sesuaikan dengan ruang lingkup
proyek yang akan dikerjakan. Lamanya mereka terlibat di dalam proyek ini juga didasarkan pada
pekerjaan yang harus ditangani di proyek ini (lihat butir XVIII). Tenaga tenaga pelaksana ini
kami pilihkan sesuai dengan keahlian dan pengalamanan mereka di bidangnya masing-masing
yang ada hubungannya dengan proyek ini. Tenaga-tenaga pelaksana ini adalah:

18 |
No Kode Nama Jabatan Alternatif Alternatif
Urut. I (Waktu II (Waktu
Minggu) Minggu)
1. AK1 Ir. Koordinator 12 16
Harianto (Analisis
Sistem Senior)
2. BS1 Dr. Analisis Sistem 6 8
Pangetsu Senior
3. BS2 Farid Analisis Sistem 6 8
MBA Senior
4. CS1 Salim, Analisis Sistem 8 12
M.Sc Yunior
5. CS2 Ir. Analisis Sistem 8 12
Yulianto Yunior
6. DP1 Ir. Wahyu Programmer 8 12
7. DP2 Sigit B.E Programmer 8 12
8. DP3 Nono Programmer 8 12
B.Sc

XVI. Kebutuhan Perangkat Keras


Untuk masing – masing alternatip yang di usulkan konfigurasi perangkat keras yang
dibutuhkan adalah sebagai berikut ini

Alternatif I
No Pembelian Biaya
1. Mesin Pabrik Rp. 4.000.000
Total Rp. 4.300.000
Alternatif 2
No Pembelian Biaya
1. Mesin Pabrik Rp. 5.000.000
Total Rp. 5.000.000

XVII. Jadwal Pelaksanaan


Karena waktu untuk masing – masing kegiatan mempunyai unsur probabilitas, maka waktu
yang di taksir sebagai berikut:
19 |
Jadwal Pelaksanaan Alternatip I
(Bulan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Analisis Sistem
Desain Sistem
Umum dan
Rinci
Pengadaan
Perangkat Keras
Pemasangan
dan Pengetesan
Perangkat Keras
Pembuatan
Program
Computer
Mengetes
Program
Computer
Mengetes dan
Mengoperasikan
Sistem

Jadwal Pelaksanaan Alternatip II

(Bulan)

20 |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Analisis Sistem
Desain Sistem
Umum dan
Rinci
Pengadaan
Perangkat Keras
Pemasangan
dan Pengetesan
Perangkat Keras
Pembuatan
Program
Computer
Mengetes
Program
Computer
Mengetes dan
Mengoperasikan
Sistem

21 |
II. Laporan Hasil Analisis Sistem Pengendalian Persediaan

I. Tabel Ringkasan Hasil Analisis


Masalah dan Identifikasi Output/Informasi
Titik Keputusan Penyebab Masalah
Masalah Dibutuhkan
 Kurangnya alokasi  Membuat gudang  Kurangnya dana  Laporan data
gudang. yang lebih perusahaan untuk persediaan yang
memadai sesuai membuat gudang lebih jelas.
dengan baru PT. Arief
kebutuhan Kurniawan
aktivitas sehingga
produksi. perusahaan tidak
mampu membuat
gudang baru
untuk persediaan
PT. Arief
Kurniawan.
 Sistem aplikasi  Penggunaan  Kurangnya dana  Laporan persediaan
penelitian yang belum aplikasi perusahaan untuk yang lebih jelas.
memadai. persediaan seperti membuat  Laporan stok
aplikasi Stock membuat gudang persediaan.
Mobile Inventory baru.

 Tidak Tercapainya  Mengatur Produk  Daya saing produk  Laporan yang


target pasar yang agar menjadi yang dimiliki menjadi tolak ukur
diinginkan. lebih efisien kurang menarik perbandingan antara
dalam konsumen pemasaran
memasarkan sehingga perusahaan dengan
produksi. konsumen tersebut perusahaan lainnya.
 Menciptakan tidak berminat
daya tarik untuk membeli
dibidang produk yang
pemasaran. dimiliki oleh
perusahaan
PT.Arief
22 |
Kurniawan.

I. Alasan Melakukan Analisis Sistem

PT. Arief Kurniawan akan mengembangkan sistem informasi pengendalian persediaan


sesuai dengan apa yang ingin mereka rencanakan. Sistem informasi ini perlu
dikembangkan karena adanya beberapa permasalahan yang perlu diatasi oleh perusahaan.
Permasalahan ini menyebabkan perusahaan kekurangan alokasi gudang yang cukup
memadai karena alokasi gudang yang kurang efektif sehingga barang yang dimiliki
perusahaan menumpuk. Hal ini juga dapat terjadi karena sistem aplikasi persediaan kurang
memadai dan terjadinya miss komunikasi. Permasalahan lain, yaitu tidak tercapainya target
yang tidak diinginkan. Hal ini dikarenakan kurangnya aktivitas produksi yang kurang
menarik. Maka dari itu, diperlukanlah sistem analisis desain tersebut untuk mencakupi
perusahaan yang akan dikembangka oleh PT Arief Kurniawan.

II. Permasalahan-permasalahan

Permasalahan-permasalahan yang terjadi ini telah diutarakan di tahap perencanaan sistem,


yaitu sebagai berikut ini :
1.. Kurangnya alokasi gudang.
2.. Sistem aplikasi penelitian yang belum memadai.
3.. Tidak tercapainya target pasar yang diinginkan.

III. Identifikasi Penyebab Masalah


Permasalahan-permasalan yang dapat diidentifikasikan tidak akan terjadi dengan
sendirinya, tetapi mesti ada yang menyebabkannya. Adapun penyebab dari masalah-
masalah :
a. Kurangnya alokasi gudang.
Identifikasi ini disebabkan karena adanya pemasok yang mengirimkan persediaan
produk PT. Arief Kurniawan terlalu padat sehingga perusahaan kekurangan
pengalokasian tempat gudang yang cukup besar.
b. Sistem aplikasi penelitian yang belum memadai.
Masalah ini kami identifikasi disebabkan karena terjadinya sistem aplikasi yang belum
terlalu mengikuti era globalisasi yang baru ini. Seharusnya perusaaan perlu
23 |
menyediakan sistem yang lama ke yang baru agar sistem ini dapat berkembang dengan
pesat dan mendukung persediaan- persediaan lainnya.

c. Tidak Tercapainya target pasar yang diinginkan.


Hal ini dapat terjadi oleh penyebab masalah-masalah yang mampu kami identifikasi
adalah sebagai berikut.
1. Barang persediaan yang kurang menarik.
2. Terjadi miss komunikasi antar produsen dan konsumen.
3. Barang persediaan yang cacat.

IV. Identifikasi Titik Keputusan


Berdasarkan pada dokumen yang dimiliki PT. Arief Kurniawan, titik-titik keputusan yang
dapat diambil di dalam terjadinya penyebab masalah ini. Titik keputusan menunjukkan
suatu kondisi yang menyebabkan sesuatu terjadi. Dengan mengindentifikasi titik-titik
keputusan ini, tujuanya dapat melacak dari mana penyebab-penyebab masalah tersebut
terjadi.
1. Penyebab masalah adalah Kurangnya alokasi gudang.
Titik keputusan yang mengakibatkan terjadinya sebab masalah ini adalah
“Kurangnya dana perusahaan” untuk membuat gudang baru PT. Arief
Kurniawan sehingga perusahaan tidak mampu membuat gudang baru untuk
persediaan PT. Arief Kurniawan.
2. Penyebab masalah adalah Sistem aplikasi penelitian yang belum memadai. Titik
keputusan dapat menggunakan aplikasi persediaan. Titik keputusan ini dapat
mengakibatkan penyalahgunaan teknologi.
3. Penyebab masalah adalah Tidak tercapainya target pasar yang diinginkan. Dan titik
keputusn yang dapat diambil Mengatur Produk agar menjadi lebih efisien
dalam memasarkan produksi dan menciptakan daya tarik dibidang pemasaran.
Dengan demikian, titik-titik keputusan penyebab masalah yang dapat kami
identifikasi.

24 |
V. Penelitian Yang Dilakukan
Dapat mengidentifikasikan apa penyebab dari masalah dan dimana terjadinya masalah
tersebut. Untuk menjawab pertanyaan mengapa masalah ini terjadi dan apakah benar
masalah ini terjadi, maka saya perlu melakukan penelitian yang terinci. Penelitian ini
dimaksudkan untuk mengumpulkan fakta atau data. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan teknik pengumpulan fakta yang kami gunakan adalah pengamatan atau
observasi dengan menggunakan sampling.

Kegiatan Yang
Tanggal Lokasi Peneliti
Penelitian Diwawancarai/Diamati
18-08-1995 Observasi Bagian order Ir. Pranata Ibu Mariana
penanganan penjualan
hubungan
dengan
persediaan ke
gudang.
20-08-1995 Observasi Bagian Dr.Devi Ibu Dita
penanganan pemasok
hubungan
dengan
pemasok.
24-08-1995 Observasi Bagian Gudang Kevin Jonathan Bapak Hafiz
proses
penyimpanan
tata letak
gudang

25 |
VI. Hasil Analisis
Dari hasil penelitian yang telah dikumpulkan dan telah kami analisis, maka kami dapat
memberikan hasil sebagai berikut ini.

 Analisis Distribusi Pekerjaan


Adapun Tugas dan tanggung jawab untuk setiap petugas atau personil PT. Arief Kurniawan
telah diterapkan dengan baik. Hal ini dapat diketahui dari obeservasi deskripsi pekerjaan
yang telah dibuat untuk masing-masing petugas dan dari hasil observasi juga menunjukkan
peran dan tugas tanggung jawab masing-masing dengan baik.

 Analisis Pengukuran Pekerjaan


Berikut terkait infomasi waktu rata-rata yang terjadi dan waktu standar untuk melakukan
suatu kegiatan pekerjaan. Waktu standar ini merupakan waktu efektif yang seharusnya harus
dilakukan dan ditentukan dengan cara time and motion studi (studi waktu dan gerak).

Waktu Rata-rata (menit)


Yang Diamati
Terjadi Standar Keterangan
Penanganan hubungan
hubungan dengan 10 Menit 10 Efisien
persediaan ke gudang
Penanganan hubungan
20 Menit 6 Cukup Efisien
dengan pemasok.
Proses penyimpanan
10 Menit 8 Cukup efisien
tata letak gudang

26 |
 Analisis Keandalan
Hasil lain yang dapat diperoleh dari observasi dan pengambilan sampling adalah
sebagai berikut. Untuk proses penanganan hubungan dengan pemasok, para petugas
atau staf melakukannya dengan tidak andal dan banyak membuat kesalahan-kesalahan
sehingga membuat pekerjaan menjadi tidak efektif dan kurang efisien. Besarnya tingkat
kesalahan yang kami observasi selama 4-5 hari dalam proses penanganan hubungan
dengan pemasok adalah rata-rata 15,00% dengan perincian sebagai berikut ini.

Banyaknya
Yang Diamati Banyaknya Kegiatan Tingkat Kesalahan
Kesalahan
Ibu Dita 150 10 8,00%

Banyaknya Banyaknya Tingkat


Yang Diamati
Kegiatan Kesalahan Kesalahan
60 9 15,00%

Untuk proses pembuatan order penjualan, para petugas atau staf melakukannnya cukup
handal dan tidak terlalu banyak membuat kesalahan, sehingga hasil pekerjaan kurang
efektif dan efisien. Kesalahan ini terjadi karena bagian gudang tidak mengonfirmasi
terlebih dahulu dengan bagian pemasok terkait ketersediaan barang, apakah sudah
barang yang ada digunang sudah overlimited. Besarnya tingkat kesalahan yang kami
observasi selama 4-5 hari dalam proses penanganan hubungan dengan pemasok adalah
rata-rata 7,40% dengan perincian sebagai berikut ini.

Untuk proses penyimpanan barang ke gudang, para personil staf atau petugas
melakukannnya tidak cukup andal dan membuat beberapa kesalahan sehingga membuat
pekerjaan menjadi tidak efektif dan efisien. Kesalahan ini terjadi karena bagian gudang
mengeluarkan stok persediaan yang cukup banyak dan tidak tertata dengan sebaik
mungkin akibatnya persediaan lama terpendam di gudang dan bisa mengalami
kerusakan dan membuat gudang menjadi lebih penuh. apalagi bertumupkan dengan
barang-barang lainnya yang berada diluar persediaan. Besarnya tingkat kesalahan yang

27 |
kami observasi selama 4-5 hari dalam proses penanganan hubungan dengan pemasok
adalah rata-rata 10,0% dengan perincian sebagai berikut ini.

Banyaknya Banyaknya Tingkat


Yang Diamati
Kegiatan Kesalahan Kesalahan
Ibu Dita 50 8 10,0%

 Analisis Dokumen
Dokumen-dokumen yang digunakan di sistem ini adalah Laporan data persediaan yang
lebih jelas, Laporan stok persediaan, Laporan yang menjadi tolak ukur perbandingan
antara pemasaran perusahaan dengan perusahaan lainnya. Untuk sistem lama, semua
dokumen ini dan tembusannya sudah efektif dan memang diperlukan dan dapat
dikembangkan dengan efektif.

 Analisis Laporan dan Kebutuhan Informasi


Laporan yang dihasilkan oleh sistem lama adalah laporan data pemasok dan lapporan
stok persediaan. Laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh pemakai sistem belum
dihasilkan oleh sistem lama.

 Analisis Teknologi
Teknologi yang digunakan di sistem lama adalah petugas-petugas yang mengoperasikan
sistem dan peralatan-peralatan serta perlengkapan-perlengkapan mengenai perusahaan
dan lainnya. Teknologi yang akan dianalisis saat ini hanya untuk petugas saja, sedang
untuk perlengkapan dan peralatan yang akan analisis untuk keperluan desain sistem
yang baru. Jumlah petugas yang menangani pengorderan order lang, pembuatan order
penjualan, pembuatan faktur, pembuatan dokumen pengiriman dan pembuatan laporan
mempunyai beban yang berlebihan.

VII. Kesimpulan Analisis


Pada hasil analis perusaahan PT.Arief Kurniawan ini persediaan yang terjadi di dalam
perusahaan masih belum efektif sehingga diperlukan sistem analis yang membuat
perusahaan menjadi lebih berkembang dengan adanya permasalahan-permasalahan,titik

28 |
keputusan, analisis terkait cakupan perusahaan dan bagaimana cara mengatasi
permasalahan tersebut.

VIII. Rekomendasi Umum


Setelah melakukan analisis sistem ini, kami rekomendasi yang dpat diambil adalah
dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya. Masalah-masalah ini akan dapat diatasi dengan
sistem baru yang telah direncanakan sesuai dengan target yang ingin dicapai. Jika hasil
analisis ini telah disetujui oleh manajemen, maka kami akan melanjutkan ke tahap
berikutnya, yaitu tahap desain sistem secara umum untuk menggambarkan bagaimana
sistem yang baru ini dengan berbagai persoalan dengan mengatasi masalah-masalah
yang ada dan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan informasi yang diinginkan.

IX. Lampiran-Lampiran
 Notulensi
Adapun observasi yang dapat dilakukan pada hari Sabtu 2 Juli 2022 dengan mendatangi
langsung bagian bagian gudang perusahaan tersebut. Kegiatan observasi tersebut
sebagaimana dilakukan :

1. Observasi dalam penangangan gudang


Didalam observasi ini yang diamati adalah apa saja jenis persediaan yang telah diorder
oleh perusaahaan kepada pemasok, dan setelah dilakukan observasi banyak pembelian
yang mengakibatkan peumpukan persediaan sehingga gudang menjadi kurang efektif
(sempit)
2. Observasi penanganan hubungan dengan pemasok
Didalam observasi ini yang diamati adalah jenis produk persediaan yang telah diterima
apakah perlu disusun dan ditempatkan pada tempat khusus. Dari hasil observasi yang telah
dilakukan, banyak ditemukan barang persediaan yang perlu disusun dan ditempatkan pada
tempat khusus, justru ditempatkan pada tempat yang kurang baik dalam menyimpan
persediaan khusus tersebut.
3. Observasi proses penyimpanan tata letak gudang
Dalam observasi ini yang dilihat adalah bagaimana tata letak gudang dalam menempatkan
persediaan barang. Dan ternyata masih banyak tata letak gudang yang tidak baik bahkan
tidak layak untuk dijadikan sebagai tempat penyimpanan persediaan.
29 |
 FlowChart PT.Arief Kurniawan

 Narasi PT.Arief Kurniawan

Unit yang Inventory Control, Bagian Pembelian, Pemasok, Bagian


Terlibat Penerimaan, Bagian Hutang Usaha, Gudang, dan Bagian
Pengeluaran Kas
Dokumen yang Daftar Sediaan vang Harus Dibeli, Permintaan Pembelian, Pesanan
Digunakan Pembelian,
Slip Pengepakan, Faktur, Laporan Penerimaan, Bukti Kas Keluar,
dan Cek
Catatan yang Kartu Hutang dan Kartu Sediaan
Digunakan
Uraian Invetory Control
Prosedur • Melakukan pengecekan sediaan untuk menentukan status
sediaan dan sediaan yang harus dibeli.
• Membuat dokumen Daftar Sediaan yang Harus Dibeli
berdasarkan hasil pengecekan.
• Membuat dokumen Permintaan Pembelian sebanyak 2 rangkap
berdasarkan Daftar Sediaan yang Harus Dibeli.
• Memberikan Permintaan Pembelian ke-1 ke Bagian Pembelian
dan mengarsipkan urut tanggal Permintaan Pembelian ke-2.

Bagian Pembelian
• Menerima Permintaan Pembelian ke-1 dari Invento v Control.
30 |
• Membuat dokumen Pesanan Pembelian sebanyak 4 rangkap
berdasarkan Permintaan Pembelian ke-1.
• Mengirimkan Pesanan Pembelian ke-1 ke Pemasok.
• Memberikan Pesanan Pembelian ke-2 ke Bagian Hutang Usaha.
• Memberikan Pesanan Pembelian ke-3 ke Bagian Penerimaan.
• Mengarsipkan urut tanggal Pesanan Pembelian ke-4.

Pemasok
• Menerima Pesanan Pembelian ke-1 dari Bagian Pembelian.
• Menyiapkan sediaan yang dipesan oleh Bagian Pembelian PT
Arief Kurniawan.
• Mengirimkan sediaan ke bersama dengan dokumen Slip
Pengepakan ke Bagian Penerimaan PT Arief Kurniawan.
• Mengirimkan Faktur ke Bagian Hutang Usaha PT Arief Kurniawan
setelah barang diterima.
• Menerima Cek dari Bagian Pengeluaran Kas PT Arief Kurniawan
atas pelunasan Faktur.

Bagian Penerimaan
• Menerima Pesanan Pembelian ke-3 dari Bagian Pembelian.
• Menerima sediaan bersama dengan Slip Pengepakan dari
Pemasok.
• Membuat dokumen Laporan Penerimaan sebanvak 3 rangkap
setelah mencocokkan sediaan dengan Pesanan Pembelian ke-3
dan Slip Pengepakan.
• Memberikan sediaan bersama dengan Laporan Penerimaan ke-3
ke Gudang.
• Memberikan Laporan Penerimaan ke-1 dan Slip Pengepakan ke
Bagian Hutang Usaha.
• Mengarsipkan urut tanggal Laporan Penerimaan ke-2 dan
Pesanan Pembelian ke-3.

Bagian Hutang Usaha


• Menerima Pesanan Pembelian ke-2 dari Bagian Pembelian.
• Menerima Laporan Penerimaan ke-1 dan Slip Pengepakan dari
Bagian Penerimaan.

31 |
• Menerima Faktur dari Pemasok.
• Menyetujui Faktur dari Pemasok setelah dilakukan cek silang
dengan Pesanan Pembelian ke-2, Laporan Penerimaan ke-1, dan
Slip Pengepakan. Kemudian Faktur dicatat pada Kartu Hutang.
• Pada saat pelunasan hutang, Membuat Bukti Kas Keluar
sebanvak 2 rangkap berdasarkan Faktur, Laporan Penerimaan ke-
1, Slip Pengepakan, dan Pesanan Pembelian ke-2.
• Memberikan Bukti Kas Keluar ke-1 ke Bagian Pengeluara Kas.
• Mengarsipkan Bukti Kas Keluar ke-2 urut tanggal.

Gudang
• Menerima Sediaan bersama dengan Laporan Penerimaan ke-3
dari Bagian Penerimaan.
• Mencatat Sediaan ke Kartu Sediaan berdasarkan Laporan
Penerimaan ke-3.

Bagian Pengeluaran Kas


• Menerima Bukti Kas Keluar ke-1 dari Bagian Hutang Usaha.
• Menerbitkan Cek berdasarkan Bukti Kas Keluar ke-1.
• Menyerahkan Cek kepada Pemasok.
• Mengarsipkan Bukti Kas Keluar ke-1 urut tanggal.

X. Laporan Hasil Desain Sistem Secara Umum Pengendalian Persediaan

I. Tujuan Desain Sistem Secara Umum


Tujuan dari sistem secara umum ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum terkait
sistem yang baru kepada user dan manajemen dengan sistem yang baru yang dapat diusulkan.
Desain sistem secara umum ini merupakan salah satu persiapan dari desain terinci. Desain
secara umum ini juga mengidentifikasi komponen-komponen sistem informasi yang akan di
desain secara rinci. Tahap desain sistem secara umum ini Dapat dilakukan setelah tahap
analisis sistem selesai, lalu dilakukanlah desain dan hasil analisis tinggal disetujui oleh pihak
manajemen yang terkait. Seperti halnya seorang arsitek yang sedang membuat rancangan
pembangunan tempat tinggal dengan tahapan analisis terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan
membuat sketsa secara garis besar kepada pihak yang bersangkutan. Desain terinci
32 |yang
memuat potongan-potongan gambar dengan ukuran-ukuran yang terinci sesuai dengan
komponennya masing-masing dan desain secara umum ini disetujui oleh pihak yang
bersangkutan.

II. Tekanan-Tekanan Desain

Tekanan-tekanan desain (design forces) adalah tekanan-tekanan (forces) yang harus


dipertimbangkan dalam mendesain suatu sistem informasi supaya dapat mengena sasarannya.
Supaya sukses, kami akan mempertimbangkan design forces yang ada dan bagaimana
tekanan- tekanan ini mempengaruhi proyek sistem informasi. Sepuluh macam desain forces
akan kami pertimbangkan dalam mendesain sistem informasi ini.

1. Integrasi
Integrasi dari sistem informasi ini akan dicapai dengan diterapkanya teknologi LAN.
Semua data akan terkumpul dalam database di file server LAN dan akan tersedia untuk
semua proses yang membutuhkannya. Dengan integrasi ini, maka input yang telah
dimasukkan oleh bagian lainnya, cukup mengambilnya dari database di file server,
sehingga mempercepat proses pemasukan data. Sebagai contohnya adalah proses
pembuatan faktur di sistem baru ini,bagian billing tidak perlu memasukkan kembali
data order penjualan, karena data ini sudah dimasukkan pada waktu terjadi order dan
sudah tersimpan difile “order penjualan” di file server. Demikian juga dengan proses
merekamkan transaksi penjualan, data penjualan sudah tidak perlu dimasukkan kembali,
tetapi dapat diambil dari file “order penjualan”.

2. Jalur pemakai/sistem
Sistem informasi yang kami desain,kami usahakan supaya dapat menyediakan jalur
anatara pemakai dengan sistem yang menyenangkan, luwes, konsisten dan mudah
dikontrol oleh pemakai sistem. Jalur pemakai/sistem yang tersedia adalah :

a. Query Language
Kami akan menggunakan paket DBMS untuk memanipulasi database. User dapat
mengoperasikan sistem lewat program-program aplikasi.. Selain itu, dengan
menggunakan DBMS, user dapat juga mengakses database lewat query language.
Dengan query language ini, maka user dapat berkomunikasi langsung dengan33sistem
|
untuk memanipulasi database tanpa lewat pro- gram aplikasi. Hal ini sangat berguna
pada kasus-kasus tertentu yang tidak tersedia program aplikasinya, tetapi informasi
mende- sak dari database sangat diperlukan. Dengan query language ini melalui
perintah-perintah pendek dan mudah diingat, masalah ini dapat diatasi. Kami
nantinya juga akan mengadakan training kepada user dan manajemen tentang cara
mengoperasikan query language ini.
b. Desain layar.
Desain layar akan kami lakukan pada tahap desain secara rinci. Supaya didapatkan
jalur pemakai/sistem yang baik, desain layar akan dibuat sejelas mungkin, urutan
informasi yang ditampilkan tidak melompat-lompat, mudah diikuti dan hanya akan
berisi dengan informasi yang relevan saja.

c. Umpan balik.

Semua proses akan didesain untuk menghasilkan waktu respon yang paling optimal
(paling cepat). Untuk response time yang lebih dari 10 detik akan kami tampilkan
berita bahwa sistem sedang melakukan proses, sehingga sistem yang macet dapat
diketahui.

d. Bantuan.
Bantuan akan kami sediakan pada proses memasukkan input yang berupa kode-kode,
seperti misalnya kode langganan, kode barang dan kode rekening. User yang lupa
arau ragu-ragu terhadap kode-kode yang akan dimasukkan ke sistem, dapat menekan
suatu tombol tertentu (misalnya tombol F1) di keyboard dan bantuan tentang kode-
kode yang ada akan ditampilkan. Selan- jutnya user dapat memilih kode yang
dikehendaki dengan mudah dan langsung dapat masuk ke sistem.

e. Pengendalian kesalahan.
GIGO (Garbage In Garbage Out) merupakan istilah yang populer di pengolahan data,
yaitu sampah yang masuk, sampah pula yang keluar. Untuk mencegah GIGO dan
kesalahan- kesalahan lainnya baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja,
maka kesala- han- kesalahan akan dicegah, dideteksi dan harus dibetulkan.

f. Desain workstation.
Untuk kenyamanan kerja dan mengurangi kelelahan dari user maka workstation akan
kami desain sesuai dengan ergonomics yang baik.
34 |
3. Tantangan-tantangan persaingan

Sistem informasi yang didesain juga ditujukan untuk dapat meng hadapi tantangan-
tantanganpersaingan, yaitu dengan cara sebagai berikut ini.

a. Sistem informasi ini akan menyediakan pelayanan yang lebih baik kepada
langganan, dengan mempercepat proses order dan mengurangi kesalahan-kesalahan
yang terjadi.

b. Sistem informasi akan menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh


menajemen untuk mengatasi persaingan - persaingan dan merebut kesempatan-
kesempatan pangsa pasar yang ada.

c. Sistem informasi akan dapat meningkatkan produktivitas pekerja dan manajemen.


4. Kualitas dan kegunaan informasi

Informasi harus berguna dan berkualitas. Informasi dikatakan berkualitas dan berguna
bila tepat pada waktunya, tepat nilainya dan relevan. Informasi yang tepat pada
waktunya sangat tergan tung dari mereka yang mengoperasikan sistem untuk menghasil
kan informasi ini. Desain dari sistem untuk membuat informasi yang tepat waktunya
hanya dapat kami lakukan dengan merancang proses penghasil informasi tersebut
secepat mungkin. Untuk dapat menghasilkan informasi yang tepat nilainya sistem
informasi akan kami desain dengan memasukkan pengendalian-pengendalian yang
dapat mengarahkan ke hasil informasi yang tepat nilainya ini. Kami juga telah
melakukan analisis tentang kebutuhan-kebutuhan informasi bagi para pemakai,
sehingga informasi yang akan dihasil kan oleh sistem akan relevan.

5. Kebutuhan-kebutuhan sistem
Semua kebutuhan-kebutuhan sistem telah kami pertimbangkan dalam desain sistem,
meliputi sebagai berikut ini :

a. Keandalan Sistem
Sistem akan dapat diandalkan untuk melakukan proses yang dapat dipercaya,
karena akan dipasang dengan pengendalian-pengendalian.

b. Ketersediaan
Sistem informasi akan mudah diakses baik oleh user maupun oleh manajemen
karena telah dipertimbangkan faktor-faktor jalur pemakai/sistem.
35 |
c. Keluwesan
Sistem informasi ini dirancang secara terstruktur, sehingga mudah beradaptasi
sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang meningkat.
d. Skedul instalasi
Sampai dengan diterapkannya sistem informasi ini nantinya, batas waktu
pengembangan sistem akan tetap dapat kami laku- kan tepat pada waktunya sesuai
dengan yang direncanakan.

e. Umur diharapkan dan potensi pertumbuhan


Umur sistem akan dapat bertahan minimum 5 tahun dan mampu bertahan bila terjadi
perubahan-perubahan yang cukup signifikan.

f. Kemudahan dipelihara
Sistem informasi ini dirancang secara terstruktur dengan dokumentasi yang lengkap,
sehingga mudah dipelihara.

6. Kebutuhan-kebutuhan pengolahan data.

Semua kebutuhan-kebutuhan pengolahan data juga akan dapat ditangani oleh sistem
informasi yang sedang didesain ini, meliputi kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut ini.

a. Volume

Semua volume normal dan volume puncak akan dapat ditangani oleh sistem
informasi tanpa terjadi penundaan-penundaan.

b. Hambatan waktu pengolahan

Waktu mulai data dimasukkan sampai informasi dihasilkan akan berada dalam
waktu yang dapat diterima.

c. Permintaan perhitungan.

Model-model matematika akan digunakan dalam sistem informa si ini untuk


menghasilkan informasi yang dibutuhkan, seperti misalnya model pembukuan dan
model umur piutang.

36 |
7. Faktor-faktor organisasi

Sistem informasi ini didesain dengan memperhatikan faktor-faktor organisasi yang ada
di PT Arief Kurniawan. Sistem informasi ini dapat mendukung operasi perusahaan
untuk dapat mencapai tujuannya. PT Arief Kurniawan mempunyai sifat organisasi peru-
sahaan besar dengan tujuan pencapaian laba yang maksimal Sistem informasi ini juga
akan dapat menyediakan informasi kepada manajer-manajer fungsional, khususnya
kepada manajer pemasaran dan penjualan sesuai dengan tipe organisasi ini yaitu
organisasi fungsional. Gayu manajemen organisasi PT Arief Kurni awan adalah
demokratik, sehingga penerapan teknologi LAN dengan pengolahan yang tersebar juga
sesuai dengan gaya manajemen ini.

8. Faktor-faktor manusia
Sistem informasi ini juga didesain dengan memperhatikan faktor faktor manusia yang
terlibat dengannya. Sistem informasi akan dapat membantu bukan menyulitkan manusia
yang terlibat, sehingga personil-personil ini akan merasa bersahat dengan sistem
informasi.

9. Kebutuhan biaya-efektivitas
Tidak hanya pada tahap perencanaan sistem saja diperhitungkan tentang biaya dan
efektivitas dari sistem informasi yang akan dikembangkan. Akan tetapi pada tahap
desain ini juga akan dide- sain suatu sistem informasi yang akan menghasilkan manfaat
atau efektivitas yang lebih besar dari biaya yang akan dikeluarkannya. Pada tahap
desain secara umum, terdapat beberapa perubahan- perubahan dari asumsi-asumsi yang
telah dibuat di perencanaan sistem. Di tahap perencanaan sistem diperkirakan
penggunaan dari workstation adalah sebanyak 4 buah, tetapi pada tahap desain secara
umum ini diperlukan workstation sebanyak 8 buah, sehingga analisis biaya-manfaat
perlu kami lakukan kembali.

10. Kebutuhan-kebutuhan kelayakan


Lima macam kelayakan, yaitu kelayakan teknik, kelayakan ekono- mi, kelayakan
hukum, kelayakan operasi dan kelayakan skedul juga akan kami nilai kembali di tahap
desain sistem ini.

37 |
III. FlowChart dan Narasi Baru

 FlowChart sistem yang baru

38 |
 Narasi

Unit yang terlibat Inventory Control, Bagian Pembelian, Pemasok, Bagian Penerimaan, dan Bagian gudang.

Dokumen yang Daftar Sediaan yang harus dibeli, Permintaan Pembelian, Pesanan Pembelian, Slip Pengepakan,
digunakan Faktur, Laporan Penerimaan,Kartu Sediaan.
Catatan yang Kartu Sediaan
digunakan
Uraian Prosedur Inventory Control
 Melakukan pengecekan sediaan untuk menentukan status sediaan dan persediaan yang
harus dibeli.
 Membuat dokumen daftar sediaan yang harus dibeli.
 Membuat dokumen permintaan pembelian berdasarkan daftar sediaan yang harus dibeli.
 Memberikan permintaan pembelian kebagian pembelian rangkap 3 dan mengarsipkan
urut tanggal.
Bagian Pembelian
 Menerima permintaan pembelian pertama dari inventory control.
 Membuat pesanan pembelian rangkap 3 berdasarkan permintaan pembelian dengan urut
tanggal.
 Mengirimkan pesanan pembelian ke-1 ke pemasok.
 Memberikan pesanan pembelian ke-2 dan ke-3 ke bagian penerimaan.
 Mengarsipkan urut tanggal pesanan pembelian.

Bagian Pemasok
 Menerima pesanan pembelian ke-1 ke bagian pembelian.
 Menyiapkan sediaan yang dipesan oleh Bagian pembelian PT Arief Kurniawan.
 Mengirimkan sediaan bersama dengan dokumen slip pengepakan dan faktur.

Bagian Penerimaan
 Menerima pesanan pembelian ke-2 dan ke-3 dari bagian pembelian.
 Menerima sediaan bersama dengan slip pengepakan dari pemasok.
 Membuat dokumen laporan penerimaan sebanyak 3 rangkap setelah mencocokan
sediaan dan pesanan pembelian dan juga slip pengepakan.
 Memberikan sediaan bersama dengan laporan penerimaan sedian rangkap 3 ke
bagian gudang.
Bagian Gudang
 Menerima sediaan bersama dengan laporan penerimaan ke-3 dari bagian
penerimaan.
 Mencatat kartu sediaan berdasarkan laporan penerimaan ke-3 urut tanggal.

39 |
 Input
Adapun jenis input yang digunakan didalam flowchart :
1. Flowchart Dokumen :
Bagan alur dokumen ini berguna untuk menelusuri alur dari satu bagian ke bagian
lain.
Dokumen tersebut dapat dipersiapkan dengan tulisan tangan atau dicetak dengan computer.
2. Flowchart Beberapa tembusan dari dokumen:
Digambarkan dengan cara menumpuk simbol dokumen dan mencetak nomor dokumen
dibagian depan sudut kanan atas.

 Model
Adapun jenis model yang digunakan di dalam flowchart
1.Simbol pemrosesan :
 Pemrosesan dengan computer

 Proses manual

 Output :
1.Output Jurnal : dipergunakan apapun di dalam bagan alir program dokumen.

Bagan Alir Sistem Proses Pengecekan

Proses

40 |

File File
Pembeli

Bagan Alir Sistem Proses Pembuatan Pesanan

Proses Pembuatan
Pesanan

File Order File


Penjualan Persediaaan

41 |
Bagan Alir Sistem Proses Penyiapan Sediaan

Proses
Penyiapan

File Order File File


Penjualan Faktur Persediaan

42 |
Bagan Alir Sistem Proses Membuat
Laporan Penerimaan

Proses Pembuatan
Laporan Penerimaan

File
Persediaan File
Langganan

43 |
IV. Desain Secara Umum

A. Model

Model dari sistem informasi yang akan diusulkan dan disajikan dalam bentuk physical
dan logical Physical system akan yang akan digambar di bagan alir sistem. Logical
model akan digambar dengan menggunakan diagram arus data yang dilengkapidengan
kamus data Tiap-tiap kamus data akan menerangkan secara rinci data yang mengalir dalam
diagram arus data. Physical system akan menunjukkan bagaimana nantinya sistem ini
secara fisik akan diterapkan. Logical model akan menunjukkan bagaimana secara logika
fungsi-fungsi sistem informasi akan berkerja. Metode pengolahan data yang akan
digunakan di sistem in adalah pengolahan data tersebar dan metode pengolahan data
langsung Metode pengolahan data tersebar memungkinkan tiap-tiap departemen untuk
memasukkan data sendiri, mengolah dan bahkan menghasilkan laporan sendiri.
Metode pengolahan langsung mempunyai karakteristik, yaitu semua transaksi yang terjadi
akan segera langsung digunakan untuk memutakhirkan file induk, sehingga setiap saat
akan dapat dihasilkan informasi yang terakhir (mutakhir) Langkah-langkah untuk
menerapkan metode-metode ini dalam model sistem informasi disebut dengan prosedur.
Prosedur adalah urut urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan
apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, kapan diker jakan dan bagaimana
dikerjakannya. Secara fisik, model dari sistem informasi yang diusulkan tampak pada
halaman berikut ini. Model dari sistem informasi secara fisik ini digambarkan dalam bentuk
document flowchart yang melibatkan beberapa departemen di PT Arief Kurniawan.
Pengolahan data di departemen PDE akan digambarkan tersendiri dalam bentuk bagan alir
sistem di halaman selanjutnya, yang terdiri dari 6 macam proses pengolahan data.

44 |
B. Output
Output (keluaran) adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Output
dapat berupa hasil dari media keras (seperti misalnya kertas, microfilm) atau hasil di
media lunak (berupa tampilan di layar video). Tipe output yaitu output intern yaitu
output yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan manajemen. Dan output ekstern
adalah output yang didistribusikan kepada pihak luar yang membutuhkannya. Bentuk
atau format dari output dapat berupa keterangan- keterangan (narrative), tabelatau
grafik. Yang paling banyak dihasilkan adalah output yang berbentuk tabel. Langkah-
langkah desain output secara umum yaitu:
a. Menentukan kebutuhan output dari sistem informasi.
b. Menentukan parameter dari desain output tersebut.

C. Input

Alat dari input dapat digolongkan kedalam golongan yaitu alat input langsung dan alat
input tidak langsung. Proses dari input dapat melibatkan dua atau tiga tahapan utama,
yaitu data capture (penangkapan data), data preparation (penyiapan data), dan data entry
(pemasukan data). Ada dua tipe input yaitu input internal dan eksternal.

Langkah-langkah desain input secara umum yaitu :


1. Menentukan kebutuhan input dari sistem informasi.
2. Menentukan parameter dari desain input tersebut.

D. Database

Daftar database yang didesain


Untuk Proyek : PT ARIEF KURNIAWAN
Nomor Proyek : AA-BB-01-00
Sistem : Pengendalian Persediaan
Tahap : Desain Secara Umum

No Nama file Tipe file Media file Organisasi Field kunci


file
D1 Langganan Induk Hard Disk Indeks Kode
Langganan
D2 Order Transaksi Hard Disk Indeks Nomor
Penjualan Order
D3 Back order Transaksi Hard Disk Indeks NO + KB
D4 Persediaan Induk Hard Disk Indeks Kode
Barang
45 |
D5 Buku besar Induk Hard Disk Indeks Kode
Rekening
D6 Jurnal Transaksi Hard Disk Indeks Tanggal
Transaksi +
Kode Batch
No. Formulir : F-105

E. Teknologi
1. Teknologi Perangkat Keras
Teknologi ini dapat digunakan untuk menerima input,menyimpan dan mengakses
data. Tekonologi ini juga menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian daripada sistem secara keseluruhan. Teknologi perangkat keras komputer
juga terdiri dari :
a. Alat masukan
Alat masukan (input device/ input unit/input equipment) adalah alat yang digunakan
untuk menerima masukan Alat masukan (input) selain untuk memasukkan data juga
untuk memasukkan program. Alat input dapat digolongkan kedalam dua golongan,
yaitu alat input langsung (online input) dan alat input tidak langsung (off-line input).
Macam-macam alat input seperti keyboard,mouse,censor, dan sebagainya.
b. Alat Pemroses
Alat pemroses adalah alat dimana instruksi-instruksi program diproses untuk
mengolah data yang dimasukkan lewat alat input yang hasilnya akan ditampilkan di
alat output. Alat pemroses terdiri dari central processor atau CPU (Central Processing
Unit) dan main memory
c. Alat Output
Output yang dihasilkan dari pengolahan data dapat digolongkan k dalam 4 macam
bentuk, yaitu sebagai berikut ini.
1. Tulisan, terdiri dari huruf, kata, angka, karakter khusus dan simbol-simbol lain.
2. Image, di dalam suatu bentuk grafik atau gambar.
3. Suara, dalam bentuk musik atau omongan.
4. Bentuk yang dapat dibaca oleh mesin (machine-readable form), dalam
46 |
bentuk simbol yang hanya dapat dibaca dan dimengerti oleh komputer.

d. Alat Luaran
Alat luaran (media output), adalah alat yang digunakan untuk mengeluarkan hasil dari
pemrosesan data, bisa berupa monitor, printer, speaker dll.

e. Alat Simpanan luar (Hardisk), media ini berfungsi untuk menyimpan data secara
permanen yang nantinya bisa dibaca kembali, bisa berupa harddisk, flashdisk, CD,
DVD dan yang sudah mulai ditinggalkan adalah disket.

2. Teknologi Perangkat Lunak

a. Perangkat lunak sistem operasi (operating system), yaitu program yang ditulis
untuk mengendalikan dan mengkoordinasi kegiatan dari sistem komputer. contoh
sistem operasi : DOS, Unix, Windows 95
b. Perangkat lunak bahasa (language software), yaitu program yang digunakan untuk
menterjemahkan instruksi-instruksi yang ditulis dalam bahasa pemrograman ke
dalam bahasa mesin supaya dapat dimengerti oleh komputer. contoh bahasa
pemrograman di antaranya : Basic
c. Perangkat lunak aplikasi (application software), yaitu program yang ditulis
dan diterjemahkan oleh language software untuk menyelesaikan suatu aplikasi
tertentu. Contoh aplikasi media seperti Winamp.

3. Teknologi Komunikasi Data


Kemajuan teknologi komunikasi sekarang mempunyai pengaruh pada perkembangan
pengolahan data: Data dari satu tempat dapat dikirim ke tempat lain dengan alat
telekomunikasi. Data perlu dikirim dari satu tempat ke tempat lain dengan beberapa
alasan :
1. Transaksi sering terjadi pada suatu tempat yang berbeda dengan tempu pengolahan
datanya atau tempat dimana data tersebut akan digunakan Sehingga data perlu
dikirim ke tempat pengolahan dan dikirim lagi ke tempat yang membutuhkan
informasi dari data tersebut.
47 |
2. Kadang-kadang lebih efisien atau lebih murah mengirim data lewat jal yang
membutuhkan informasi dari data tersebut. komunikasi, lebih-lebih bila data telah
diorganisasikan melalui komputer dibandingkan dengan cara pengiriman biasa.
3. Suatu organisasi yang mempunyai beberapa tempat pengolahan data, data dan
suatu tempat pengolahan yang sibuk dapat membagi tugasnya dengan
mengirimkan data ke tempat pengolahan lain yang kurang sibuk.

4. Alat-alat yang mahal, seperti misalnya alat pencetak grafik atau printer bet
kecepatan tinggi, cukup di satu lokasi saja, sehingga lebih hemat.

a. Transmisi data
Transmisi data merupakan proses pengiriman data dari satu sumber
kepenerima data.
b. Media transmisi
Media transmisi yang menghubungkan antara pengirim dan penerima
informasi data.
c. Kapasitas channel transmisi
Kapasitas channel transmisi adalah suatu kapasitas atau ukuran suatu data yang
dapat dikirimkan melalui media transmisi. Dalam kapasitas pengiriman data
dinyatakan dalam bps (byte per second).

4. Perangkat Keras Komunikasi Data


a. Teknologi Network LAN
Teknologi Network LAN akan digunakan pada sistem informasi ini. Unit
organisasi yang terlibat dengan jaringan komputer ini adalah bagian pengolahan
data elektronik, bagian order penjualan, bagian kredit, bagian billing/akuntansi dan
bagian pengiriman File server dan sebuah workstation untuk mencetak laporan-
laporan akan diletakkan di bagian PDE.
b. Adapun Komponen Network

 Switches

Switch adalah perangkat Multi-Input Multi-Output (MIMO) yang memungkinkan


paket untuk perjalanan dari satu node ke yang lain.

48 |
 Routers

Router adalah perangkat khusus yang memungkinkan paket untuk perjalanan dari
satu jaringan lapisan-3 ke yang lain. Router memungkinkan komunikasi antara dua
node pada berbagai jaringan lapisan-3 yang tidak langsung terhubung satu sama
lain.

 Firewall

Firewall digunakan untuk mengatur traffic ke dan dari host atau jaringan. Firewall
dapat berupa perangkat khusus yang menghubungkan dua jaringan atau
mekanisme penyaringan berbasis software yang diimplementasikan pada sistem
operasi.

 Load balancers

Load balancer dapat berupa perangkat software-based atau perangkat hardware-


based yang memungkinkan traffic untuk merata didistribusikan di beberapa server.

c. Topologi Network dapat dilihat seperti gambar berikut ini:

F. Pengendalian
Untuk Proyek : PT ARIEF KURNIAWAN
Nomor Proyek : AB-BC-01-01
Sistem : Pengendalian Persediaan
Kategori Pengendalian Macam Pengendalian Dibutuhkan Deskripsi Pengendalian

49 |
Pengendalian - Pemisahan tugas dan tanggung - Wewenang transaksi dan
Organisasi jawabantar departemen penyimpangan aktiva dipisahakan
gudang hanya boleh mengeluarkan
barang bila ada surat permintaan
barang yang sudah ditanda tangani
oleh manajer penjualan.

- Pemisahan tugas dan tanggung - Fungsi pengontrol data, operator,


jawabdalam departemen PDE. dan pustakawan data dipisahkan.
Pengendalian - Dokumen daftar rekening - Dokumentasi ini diperlukan untuk
dokumentasi - Dokumen Program mengoperasikan sistem, pelatihan
karyawan, acuan bila sistem akan
- Dokumen data dimodifikasi dan lain sebagainya.

- Dokumen operasi

- Dokumentasi system

Tahap : Desain Secara Umum


Pengendalian - Penggunaan alat alat pengaman - Harus disediakan alat pemadam
Keamanan fisik kebakaran, stabilaizer ,dan
sebagainya.
Pengendalian pada tahap - Nomor urut dokumen dasar - Supaya dokumen dasar yang hilang
penangkapandata dapat diketahui.

Pencegahan - Record Locking - Mencegah terjadi proses konkurensi


kesalahan kesalahan akibat penggunaan record yang
pengolahan bersamaan waktunya untuk file yang
sama oleh pemakai yang berbeda
beda.
Tahap menyediakan media - Menyelenggarakan sistem penyimpanan - Laporan yang menggunakan media
laporan Diambil dari untuk media laporan tercetak. tercetak di PT.Arief Kurniawan
direncanakan untuk faktur,sehingga
lembar faktur ini tidak boleh dapat
diambil sembarangan oleh yang tidak
berhak.
Diambil dari No. Formulir 108,F-109,F-110,F-111

V. Analisis Biaya dan Manfaat

Metode pengolahan data yang akan digunakan adalah direct processing dengan perangkat
keras yang menggunakan teknologi DDP Network (LAN) dengan topology berbentuk star
50 |
network File server akan diletakkan di bagian PDE dan masing-masing workstation dile
takkan pada tiap tiap proses yang membutuhkannya, sebanyak 8 workstation Karena jumlah
workstation berubah dari yan direncana kan di tahap sebelumnya, berarti biaya
pengembangan sistem infor masi ini juga berubah (manfaatnya diasumsikan tetap), maka
perlu kami lakukan kembali analisis biaya/manfaat. Besarnya biaya manfaat untuk
pengembangan sistem ini adalah:
1. Biaya pengadaan (procurement cost)
a. Biaya pembelian perangkat keras Rp. 50.000.000
b. Biaya instalansi perangkat keras Rp. 600.000
c. Biaya manajemen dan staff Rp. 1.100.000
Total biaya pengadaan Rp. 51.700.000
2. Biaya persiapan operasi (start-up cost)
a. Biaya pembelian perangkat lunak sistem Rp. 1.000.000
b. Biaya reorganisasi Rp. 400.000
c. Biaya manajemen dan staff Rp. 1.000.000
Total biaya persiapan operasi Rp. 2.400.000
3. Biaya proyek (project-related cost)
A. Biaya konsultan
a. Analisis senior (8 bulan/orang × 3.000.000) Rp. 24.000.000
b. . Analisis junior (6 bulan/orang × 2.000.000) Rp. 12.000.000
c. Pemograman (9 bulan/orang × 1.700.000) Rp. 15.300.000
Total biaya konsultan Rp. 51.300.000

B. Tahap analisis sistem


a. Biaya untuk mengumpulkan data Rp. 100.000
b. Biaya dokumentasi (Kertas,Fotocopy) Rp. 200.000
c. Biaya rapat Rp. 500.000
d. Biaya manajemen dan staff Rp.1.200.000
Total biaya tahap analisis sistem Rp. 2.000.000

C. Tahap desain sistem


a. Biaya dokumentasi (Kertas,Fotocopy) Rp. 500.000
b. Biaya rapat Rp. 500.000
51 |
c. Biaya manajemen dan staff Rp.1.200.000
Total biaya tahap desain sistem Rp.1.120.000

D. Tahap Penerapan sistem


a. Biaya pembuatan formulir baru Rp. 900.000
b. Biaya konversi data Rp. 750.000
c. Biaya latihan personel Rp. 1.000.000
d. Biaya manajemen dan staff Rp. 1.000.000
Total biaya tahap perencanaan Rp. 3.650.000
Total Biaya Pengembangan Sistem Rp. 112.170.000

4. Biaya operasi dan biaya perawatan


a. Biaya personil (Operator,bagian administrasi) Rp. 700.000
b. Biaya overhead (Listrik,supplies) Rp. 1.100.000
c. Biaya perawatan perangkat keras (reparasi,service) Rp. 1.300.000
d. Biaya manajemen yang terlibat dalam operasi sistem Rp. 1.000.000
Total biaya operasi dan perawatan Rp. 4.100.000

1. Keuntungan berujud
a. Pengurangan-pengurangan biaya operasi Rp. 1.000.000
b. Pengurangan-pengurangan kesalahan proses Rp. 3.000.000
c. Peningkatan penjualan Rp. 4.500.000
d. Pengurangan biaya persediaan Rp. 15.000.000
e. Pengurangan kredit tak tertagih Rp. 3.000.000

Total keuntungan berujud Rp. 26.500.000

2. Keuntungan tak berujud


a. Peningkatan pelayanan kepada pelanggan Rp. 2.600.000
52 |
b. Peningkatan kepuasan kerja personil Rp. 3.000.000
c. Peningkatan keputusan manajemen lebih baik Rp. 2.600.000
Total keuntungan tak berujud

Analisis biaya atau manfaat dari proyek sistem informasi ini sebagai berikut:

Payback period = 2 tahun 5,15667 bulan

ROI = 81,77874%

NPV ( I : 25% ) = Rp 9.134,240 IRR

IRR = 29,62403%

Secara ekonomis, proyek ini masih menguntungkan dan dapat diterima.

VI. Studi Kelayakan

Penilaian kelayakan yang akan dilakukan meliputi kelayakan semua aspek, yaitu kelayakan
teknik, operasi, jadual, ekonomi dan hukum Semua aspek kelayakan ini masih tetap sama
dengan yang dinilai pada tahap perencanaan sistem, kecuali penilaian terhadap
kelayakan ekonomi.

A. Kelayakan Teknik

Item penilaian Penilaian


Kelayakan

Ketersediaan teknologi di pasaran Mudah

Kemudahanan dioperasikan Mudah

B. Kelayakan operasi

Item penilaian Penilaian


Kelayakan

Kemampuan personil Mampu

Kemampuan sistem menghasilkan informasi Baik


53 |
Kemampuan pengendalian operasi sistem Baik

Efisiensi dari sistem Baik

C. Kelayakan jadual

Item penilaian Kendala Waktu Pengerjaan

Waktu pengembangan 1 tahun 39 minggu


sistem
Probabilitas selesai 100%

Dari waktu yang diberikan untuk menyelesaikan proyek ini, yaitu tidak boleh lebih
dari satutahun (52 minggu), probabilitas untuk menyelesaikan proyek sebesar 100%.
Kelayakan jadual untuk proyek ini adalah layak.

D. Kelayakan ekonomi
Item penilaian Kendala Proyek Sistem

Dana yang dikeluarkan Rp 100.000.000 Rp 95.500.000

Payback period 2 th 5,15667 bln

ROI 81,77874%
I= 25%
NPV Rp 9.134.240,

IRR 29,62403%

Secara ekonomi, proyek ini layak untuk dikembangkan, yaitu tidak melebih dana yang
dianggarkan, mempunyai hasil balik yang positip (NPV lebih besar dari nol) dan
mempunyai IRR yang lebih besar dan tingkat pengembalian disyaratkan.

E. Kelayakan hukum

Proyek ini tidak akan melanggar hukum atau peraturan-peraturan yang berlaku baik
yang telah ditetapkan oleh pemerintah maupun didalam perusahaan sendiri Dari
penilaian kelayakan ini, maka hasainya untuk ke lima kelayakan yang 54dinilai
|
adalah semuanya layak.

XI. Laporan Hasil Desain Sistem Secara Terinci Pengendalian Persediaan

I. Pendahuluan
Desain sistem terinci ini merupakan kelanjutan dari desain sistem secara umum yang
telah disetujui oleh manajemen. Di tahap desain terinci, kami akan menggambarkan
bagaimana dan seperti apa secara terinci komponen-komponen utama dari sistem informasi
pengendalian pemasaran dan penjualan ini. Langkah utama yang kami lakukan adalah
mendesain bentuk- bentuk laporan yang dibutuhkan, Berikutnya kami mendesain bentuk-
bentuk input berupa dokumen dasar yang akan digunakan di sistem informasi ini berserta
kode-kode input yang digunakan. Kemudian kami mulai mendesain bentuk- bentuk
tampilan dari dialog layar terminal yang merupakan kombinasi input dan output di layar
terminal. Selanjutnya yang kami desain secara terinci adalah struktur dari masing-masing
file database yang digunakan, kapasitas teknologi simpanan luar dan rancang bangun dari
program komputer.

II. Desain Output Terinci


Sebanyak 14 macam bentuk output telah kami desain secara rinci. Output ini terdiri dari 2
buah berupa output dokumen dan 12 buah berupa laporan-laporan yang dibutuhkan oleh
manajemen. Daftar dari output-output ini dapat dilihat di formulir F-102 di laporan desain
secara umum. Periode dari output-output ini bervariasi, ada yang harian, mingguan dan
bulanan. Semua output ini dicetak menggunakan alat output printer. Semua output kami
desain sesuai dengan pedoman desain output yang baik, yaitu sebagai berikut ini.
1. Untuk laporan formal, output yang baik dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu:
a. Judul laporan
b. Tubuh laporan.
c. Catatan kaki laporan yang dapat berisi ringkasan, subtotal
2. Digunakan spasi baris yang cukup, sehingga laporan mudah dibaca grandtotal.
3. Laporan akan berisi dengan keterangan-keterangan yang diperlu kan yang mungkin
akan ditanyakan oleh pemakai laporan bila keterangan-keterangan tersebut tidak ada.

4. Laporan untuk tingkat manajemen yang lebih tinggi akan lebih tersaring dan untuk
tingkat manajemen yang lebih rendah aka lebih terinci.
55 |
5. Laporan sederhana tetapi jelas.
6. Laporan diungkapkan dalam bentuk dan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami
oleh pemakainya.

7. Isi laporan akurat.


8. Bentuk-bentuk laporan adalah standar, sehingga tidak menyebabkan kebingungan bagi
mereka yang menggunakannya
9. Laporan yang dihasilkan semuanya akan berguna
10. Biaya pembuatan laporan sudah dipertimbangkan.

Untuk mendesain output terinci ini kami menggunakan dua buah alat desain sistem, yaitu
bagan tata letak printer (printer layout chart) untuk menggambarkan sketsa bentuk output di
printer dan kamus data output untuk menjelaskan secara rinci tentang data yang akan
disajikan di output. Adapun output-output yang telah kami desain berserta letaknya di
laporan ini adalah sebagai berikut:

 Tabulasi Output Halaman Letak


Kode Output Nama Output Periode Printer Kamus Data
Layout Chart Output
DO-001 Dokumen order Harian 5 6
Penjualan
L-001 Laporan order Mingguan 9 10
penjualan
L-002 Laporan back-order Harian 11 12
berdasarkan barang
L-003 Laporan back- order Harian 13 14
berdasarkan order
penjualan

Output berupa dokumen faktur dicetak di atas kertas yang sudah tak terlebih dahulu oleh
percetakan (preprinted form) Desain dari bentuk kertas tercetak faktur ini tampak pada
halaman berikut.

 Desain Output
Adapun desain contoh output yang telah dilakukan :
56 |
Dokumen Order Penjualan

Kamus Data Desain Output


No Nama Output Data Tipe Lebar Jangkauan Keterangan
Nilai
1. Tanggal D 8 Tanggal transaksi.
2. Jenis Barang C 11 Jenis barang yang
masuk atau keluar.
3 Ukuran/Tipe N 11 Ukuran yang
diperlukan.
4. Jumlah barang N 11 Jumlah barang yang
dibutuhkan.
5. Harga Satuan N 11 Harga satuan pada
persediaan.
6. Tanggal diperlukan D 5 Tanggal diperlukan.
7. No Faktur N 5 Nomor faktur
perusahaan.
8. Keterangan C 10 Untuk lebih mudah

57 |
memahami
maknanya.
9. Dari bagian C 20 Bagian gudang.

Laporan Order Penjualan

Kamus Data Desain Output


No Nama Output Data Tipe Lebar Jangkauan Keterangan
Nilai
3. Tanggal D 8 Tanggal transaksi.
4. Jenis Barang C 11 Jenis barang yang
masuk atau keluar.
3 Ukuran/Tipe N 11 Ukuran yang
diperlukan.
4. Jumlah barang N 11 Jumlah barang yang
dibutuhkan.
5. Harga Satuan N 11 Harga satuan pada
persediaan.
6. Tanggal diperlukan D 5 Tanggal diperlukan.
7. No Faktur N 5 Nomor faktur
perusahaan.
58 |
8. Keterangan C 10 Untuk lebih mudah
memahami
maknanya.
9. Dari bagian C 20 Bagian gudang.

Laporan Back-Order Berdasarkan Barang

Kamus Data Desain Output


No Nama Input Data Tipe Lebar Jangkauan Keterangan
Nilai
1. Tanggal D 8 Tanggal transaksi.
2. Jenis Barang C 11 Jenis barang yang
masuk atau keluar.
3. Ukuran/Tipe N 11 Ukuran yang
diperlukan.
4. Jumlah barang N 11 Jumlah barang yang
dibutuhkan.
5. Harga Satuan N 11 Harga satuan pada
persediaan.
6. Tanggal diperlukan D 5 Tanggal diperlukan.
59 |
7. No Faktur N 5 Nomor faktur

perusahaan.
8. Keterangan C 10 Untuk lebih mudah
memahami
maknanya.
9. Dari bagian C 20 Bagian gudang.

Laporan Back-Order Berdasarkan Penjualan

Kamus Data Desain Output

No Nama Input Data Tipe Lebar Jangkauan Keterangan


Nilai
1. Tanggal D 8 Tanggal transaksi.
2. Jenis Barang C 11 Jenis barang yang
masuk atau keluar.
3. Ukuran/Tipe N 11 Ukuran yang
diperlukan.
4. Jumlah barang N 11 Jumlah barang yang
dibutuhkan.
5. Harga Satuan N 11 Harga satuan pada
persediaan.
60 |
6. Tanggal diperlukan D 5 Tanggal diperlukan.
7. No Faktur N 5 Nomor faktur

perusahaan.
8. Keterangan C 10 Untuk lebih mudah
memahami
maknanya.
9. Dari bagian C 20 Bagian gudang.

III. Desain Input Terinci


 Input yang digunakan

Desain input terinci ini meliputi desain dari bentuk dokumen- Jokumen dasar yang akan
digunakan untuk menangkap data input berserta dengan semua kode-kode yang
digunakan. Dokumen dasar ini sangat penting di sistem informasi. Data yang salah tercatat
di dokumen dasar akan mengakibatkan output yang dihasilkan sistem aformasi juga salah.
Oleh sebab itu desain dokumen dasar ini kami kukan dengan sebaik mungkin mengikuti
petunjuk-petunjuk desain yang baik sebagai berikut ini.
1. Ukuran dari dokumen dasar.
Ukuran dari dokumen akan menggunakan ukuran dari kertas yang standar dan banyak
dijual. Ukuran kertas yang akan digunakan adalah kelipatan dari ukuran kuarto (8 1/2"
x 11").
2. Jadul dokumen dasar.
Dokumen dasar mempunyai judul yang dapat menunjukkan jenis dan kegunaan dari
dokumen dasar tersebut dan nama perusahaan.
3. Nomor dokumen dasar.
Nomor dokumen dasar dapat digunakan untuk menunjukkan keunikannya. Nomor
dokumen dasar akan diletakkan di pojok bawah kiri.
4. Nomor urut dokumen dasar.
Disamping nomor dokumen dasar, nomor urut dari masing-masing dokumen dasar
biasanya dicantumkan di pojok kanan atas. Nomor urut ini sangat perlu untuk tujuan
pengendalian (dapat diketahui bila ada dokumen dasar yang hilang bila nomornya
meloncat). untuk pelacakan pemeriksaan dan untuk pengarsipan.

61 |
5. Nomor dan jumlah halaman. Dokumen dasar yang terdiri lebih dari satu halaman,
maka tiap-tiap halaman akan diberi nomor dan jumlah halamannya, supaya bila ada
halaman yang hilang dapat diketahui.

6. Pembagian area. sehingga untuk mencarinya guna pengisian atau pencarian data.
Pembagian area ini meliputi area judul, area hala man, area kontrol, area organisasi,
area obyek, area tubuh, area berita, area otorisasi, area jumlah dan area nomer.
7. Caption. Caption adalah kata-kata yang dicetak di dokumen dasar untuk menunjukkan
siapa yang harus mengisi dan data apa yang harus diisikan. Macam-macam dari
caption yang akan digunakan adalah box caption, yaitu dengan menyediakan kotak-
kotak tempat pengi sian dan blocked spaces caption, yaitu dengan menyediakan blok
blok ruang kosong untuk tiap-tiap karakter nilai data.
8. Instruksi di dalam dokumen dasar
Dokumen dasar yang baik harus bersifat self-instruction, artinya harus berisi instruksi-
instruksi yang jelas bagi pengisi untuk menu liskan data tanpa harus bertanya lagi.
Kami sudah mendesain dua buah bentuk dari dokumen dasar yang akan digunakan di
sistem informasi ini. Dokumen-dokumen dasar ini adalah dokumen dasar order
langganan (untuk mencatat data order dari langganan) dan dokumen dasar batch cover
sheet (untuk mencatat data ringkasan transaksi penjualan yang akan dijurnal dan
dipostingkan ke buku besar).

 Desain input
Adapun desain input yang telah dilakukan:

62 |
Kamus Data Desain Input

No Nama Input Data Tipe Lebar Jangkauan Keterangan


Nilai
1. Tanggal D 8 Tanggal transaksi.
2. Jenis Barang C 11 Jenis barang yang
masuk atau keluar.
3. Ukuran/Tipe N 11 Ukuran yang
diperlukan.
4. Jumlah barang N 11 Jumlah barang yang
dibutuhkan.
5. Harga Satuan N 11 Harga satuan pada
persediaan.
6. Tanggal diperlukan D 5 Tanggal diperlukan.
7. No Faktur N 5 Nomor faktur
perusahaan.
8. Keterangan C 10 Untuk lebih mudah
memahami
maknanya.
9. Dari bagian C 20 Bagian gudang.
10. Dokumen Order C - Dokumen yang
Penjualan diperlukan.
11. Laporan Order C - Laporan yang
Penjualan diperkiraan
persediaan.
12. Laporan Back-Order C - Laporan yang
Berdasarkan Barang diperkiraan
persediaan barang.
13. Laporan Back-Order C - Laporan yang
Berdasarkan diperkiraan
Penjualan Persediaan
63 |
penjualan

IV. Desain Dialog Layar Terminal

 Struktur menu program

V. Desain Database Terinci

 Tabulasi dalam file-file dalam database


PT Arief Kurniawan mempunyai suatu database yang umum berada di file server Database
ini akan digunakan oleh semua aplikasi bersama-sama. Database untuk aplikasi sistem
pengendalian pemasa- ran dan penjualan ini terdiri dari beberapa file seperti yang telah
diidentifikasikan di desain sistem secara umum (formulir F-105) Semua file-file database
untuk sistem ini terletak di media simpanan fuar hard disk. File-file database yang akan
didesain strukturnya secara terinci adalah sebagai berikut ini.

64 |
No/kode file Nama file
DI Langganan

D2 Order Penjualan

D3 Back Order

D4 Persediaan

D5 Transaksi Barang

D6 Piutang Dagang

D7 Buku Besar

D8 Buku Besar

Struktur dari file dapat didesain berdasarkan arus data masuk dan arus data keluar yang
mempengaruhi file tersebut.

65 |
 Kamus data untuk setiap file
No Nama Input Data Tipe Lebar Jangkauan Keterangan
Nilai
1. Tanggal D 8 Tanggal transaksi.
2. Jenis Barang C 11 Jenis barang yang
masuk atau keluar.
3. Ukuran/Tipe N 11 Ukuran yang
diperlukan.
4. Jumlah barang N 11 Jumlah barang yang
dibutuhkan.
5. Harga Satuan N 11 Harga satuan pada
persediaan.
6. Tanggal diperlukan D 5 Tanggal diperlukan.
7. No Faktur N 5 Nomor faktur
perusahaan.
8. Keterangan C 10 Untuk lebih mudah
memahami
maknanya.
9. Dari bagian C 20 Bagian gudang.
10. Dokumen Order C - Dokumen yang
Penjualan diperlukan.
11. Laporan Order C - Laporan yang
Penjualan diperkiraan
persediaan.
12. Laporan Back-Order C - Laporan yang
Berdasarkan Barang diperkiraan
persediaan barang.

66 |
13. Laporan Back-Order C - Laporan yang
Berdasarkan diperkiraan
Penjualan persediaan
penjualan.

VI. Desain Teknologi Terinci

Desain teknologi terinci yang akan dilakukan pada tahap ini adalah mendesain kapasitas dari
simpanan luar yang akan digunakan untuk database dan perangkat-perangkat lunaknya.
Semua data trans aksi akan tetap disimpan di simpanan luar selama periode yang kapasitas
simpanan luar yang dibutuhkan dapat dihitung sebagai dunginkan oleh manajemen, yaitu
selama setengah tahun. Besarnya berikut ini.

 Tabulasi yang berisi nama file-file

File Panjang Volume Kejadian Besar file


record
1 hari 180 hari
Langganan 120 - 2000 1 240000
Order penjualan 86 250 45000 1 387000
Order penjualan 33 250 45000 10 14850000
Overlay
Back order 37 10 1800 1 66600
Persediaan 79 - 250 1 19750
Transaksi barang 52 250 45000 10 23400000
Piutang dagang 51 250 45000 1 2295000
Buku besar 52 - 100 1 52000
Jurnal 37 1 180 7 46620
Total 44830070

Semua file yang digunakan diindeks dan besarnya file indeks diambil sebesar 30% dari
besarnya file data, sehingga besarnya seluruh file data termasuk file indeksnya adalah
44839970 + 30% x 44839970- 58291961 byte 55,59 MB. Sebagai cadangan pertumbuhan file

d masa mendatang diambil sebesar 100% dari besarnya file semula, sehingga kapasitas
67 |
simpanan luar yang diperlukan untuk file data dan indeksnya adalah sebesar 2 x 55,59 MB =
111,18 MB. Besarnya perangkat lunak aplikasi dan perangkat lunak sistem diperkirakan odak
lebih dari 5 MB, sehingga total keseluruhan kapasitas simpanan har yang dibutuhkan adalah
116,18 MB. Kapasitas ini telah sesuai dengan yang diperkirakan di tahap desain secara
umum, yaitu sebesar 120 MB.

VII. Desain Program Komputer

 Tabulasi program atau proses yang menggunakan program komputer.


Desain program komputer ini yang akan dilakukan adalah secara yaitu program akan
dipecah-pecah menjadi modul-modul kecil yang mudah dibuat, mudah dites, mudah
dilacak jika terjadi kesalahan dan mudah dimodifikasi. Dimana program-program
komputer akan dibuat berdasarkan proses-proses di DAD. Tiap-tiap program dibuat
berdasarkan satu atau lebih proses di DAD. Jika beberapa proses di DAD dapat dilakukan
secara otomatis, maka dapat diwakili dengan sebuah program Proses-proses DAD yang
dapat dikerjakan secara otomatis berada di dalam batas otomatis (automatic boundary).
DAD dengan batas otomatis untuk sistem pengendalian PT Arief Kurniawan dapat dilihat
pada halaman selanjutnya ini.

68 |
Jenjang dari masing-masing program dengan modul-modul sesuai dengan batas-batas
otomatis DAD dapat digambarkan sebagai berikut ini. Tiap-tiap program ini dapat
dipecah-pecah kembali ke dalam modul-modul yang lebih kecil. Untuk Program Order
dapat terdiri

dari tiga modul utama yang sudah tampak di DAD, yaitu modul
Dapatkan data'mengecek pemenuhan
faktur
order", modul "merekamkan back order" dan modul "membuat order penjualan". dari masing-
masing modul program selanjutnya dapat digambarkan di bagan IPO menggunakan
pseudocode. Algorith ma dari modul-modul program ini dapat dilihat di dokumen yang
terpisah yang ikut disertakan dengan dokumen hasil desain sistem terinci ini. Dokumen ini
adalah dokumen manual teknik (technical manual).
masukkan data
faktur
 Bagan terstruktur untuk setiap program yang teridentifikasi

Program Mencetak
Faktur

dapatkan
data
order
penjualan Cetak faktur

Memasukkan data baca dataorder


Cari di
nomor order penjualan dari file
file order
penjuala
n rekam data faktur

69 |
XII. Laporan Implementasi Sistem Untuk Proyek Pengendalian Persediaan

I. Time Schedule Kegiatan Implementasi

Time Schecule Kegiatan Implementasi merupakan Rencana Alokasi waktu untuk


menyelesaikan masing-masing item proyek dari implementasi sistem infromasi persediaa PT
Arief Kurniawan dengan secara keseluruhan, rentan waktu yang di tetapkan untuk
menjelaskan proyek pengendalian persediaan. Schecule harian, schecule mingguan, schecule
bulanan, tahun dan waktu tertentu. Berikut ini schedule time dari proyek sistem pengendalian
persediaan PT Arief Kurniawan :

No Kegiatan Minggu Keterangan


Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pemilihan dan Penyekatan dan
persiapan tempat pengecatan tempat,
serta
membutuhkan AC.
2 Pengadaan Mempersiapkan
perangkat keras atau mengadaakan
dan lunak terlebih dahulu
pendukung perangkat keras
perangkat keras dan perangkat
lunak yang harus
diterapkan.
70 |
3 Instalasi Menginstal terlebih
perangkat keras dahulu perangkat
dan perangkat keras dan
lunak perangkat lunak.
4 Pembuatan Membuat dan
perangkat lunak menganalisa
kebutuhan.
bertujuan untuk
mengetahui
program seperti
apa saja yang ingin
dibuat atau
dibutuhkan.
5 Pengetesan sistem Tes sistem ini
dilakukan untuk
memeriksa
kekompakan
atau
hubungan antara
komponen dari
sistem informasi.
6 Konversi sistem Konversi sistem
digunakan untuk
mengoperasikan
sistem baru dalam
rangka
menggantikan
sistem yang lama.
7 Pemilihan/ Pemilihan personil
perekrutan dilakukan dengan
personil pengalaman ilmu
pengalaman
bekerja.

71 |
8. Pelatihan personil Personil-personil
yang

menulis
program-program
komputer.
9. Metode Metode yang
Penerapan kerja diterapkan sesuai
dengan sistem
informasi yang
baru.

II. Pemilihan Tempat dan Instansi Perangkat Keras dan Lunak

Jika peralatan baru akan di miliki, maka tempat atau ruangan untuk peralatan ini perlu
dipersiapkan terlebih dahulu. Keamanan fisik dari tempat ini perlu juga di pertimbangkan.
Sistem komputer yang besar membutuhkan tempat dengan lingkungan yang lebih harus di
perhitungkan dan Persiapan fisik ini meliputi AC (Air Conditioner) untuk mengatur
temperature ruangan, penerangan sebagainya. Hal lainnya yang perlu di perhatikan adalah
perletakan perabot-perabot sehingga semua peralatan dapat mudah di jangkau secara efektif.
Langkah Selanjutnya setelah persiapan fisik tempat adalah menginstalasi perangkat keras
yang sudah di kirim dan menginstalasi perangkat lunak yang sudah ada.

Tahapan penginstalasi perangkat keras dan lunak di jelaskan sebagai berikut antara lain:

 Membaca panduan instalasi


Membaca panduan sangat di anjurkan agar dalam pemasangan software tidak mengalami
kesalahan dan kekeliruan dan software dapat terinstall dengan baik dan benar.
 Kendali piranti / perangkat
Kendali piranti di sini yaitu bagaimana software tersebut akan melakukan kendali terhadap
sebuah hardware yang ada pada computer. Sederhananya yaitu software yang akan di
install meminta izin untuk kendali terhdap hardware computer.

72 |
 Pengaturan Fungsi Jaringan
Jaringan computer memiliki beberapa fungsi, yaitu berbagai sumber daya, berkomunikasi
satu sama lain, dan mengakses internet untuk mendapatkan suatu informasi. Dalam
instalasi suatu software dalam setupnya biasanya akan nada permintaan software tersebut
untuk melakukan pengaturan terhadap jaringan yang ada pada computer.
 Melakukan backip data/informasi
Dalam penggunaan software/ perangkat lunak, biasanya memiliki data/informasi yang ada
pada software tersebut. Untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan sepeti
kehilangan data/informasi maka opsi untuk melakukan backup data.

III. Pemerolehan Perangkat Lunak Sistem


 Membangun dan menguji basis data :
Tujuan dari aktivitas ini adalah membangun dan menguji basisdata baru dan memodifikasi
basisdata yang lama agar bisa digunakan sistem baru.
 Menginstal dan menguji paket perangkat lunak yang baru (jika perlu)
Tujuan dari aktivitas ini adalah menginstal beberapa paket perangkat lunak baru dan
membuatnya tersedia dalam perpustakaan perangkat lunak.
 Menulis dan menguji program baru :
Tujuan dari aktivitas ini adalah menulis dan menguji seluruh program yang dikembangkan
sendiri.

Mekanisme kerja yang digunakan dalam pemrograman untuk pembuatan sistem yang
dirancang adalah sebagai berikut :
1) Menganalisa kebutuhan program
Para programmer perlu memikirkan kemudahan user menggunakan program, bagaimana
pondasinya, bentuk tampilan, dan kemungkinan-kemungkinan lain yang terkait dengan
program. Hal ini berguna agar program yang dibuat menjadi efisien untuk memenuhi
kepentingan perusahaan.

2) Memahami sistem operasi dan aplikasi lainnya


Sistem operasi penting dikuasai karena menjadi senjata bagi para programmer untuk
menentukan bahasa pemrograman yang akan dipakai.

73 |
3) Coding
Penulisan kode atau coding adalah tugas inti programmer. Coding merupakan kegiatan
menulis serangkaian kode ke dalam komputer, yang nantinya menjadi perintah untuk
sebuah program.

4) Debugging
Setelah selesai melakukan proses coding, ada satu tahapan lagi sebelum sebuah program
siap diuji coba. Para programmer biasanya melakukan pengecekan terhadap kemungkinan
adanya kesalahan pada bahasa pemrograman. Misalnya salah penulisan kode yang tidak
dapat dipahami komputer.

IV. Pengetesan Sistem

Pengetesan sistem biasanya di lakukan setelah pengetesan program. Pengetesan sistem


(system testing) di lakukan untuk memeriksa untuk memeriksa kekompakan antar komponen
sistem yang diimplementasi. Tujuan utama dari pengetesan sistem ini adalah untuk
memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen dari sistem telah berfungsi
sesuai dengan yang di harapkan. Pengetesan perlu di lakukan untuk mencari kesalahan-
kesalahan atau kelemahan-kelemahan yang mungkin masih terjadi. Pengetesan sistem
termasuk juga pengetesan program secara menyeluruh. Pada pengetesan program, masing-
masing program yang telah berjalan dengan benar dan baik bukan berarti program tersebut
juga akan dapat berjalan dengan program lainnya dalam sistem dengan baik. Kumpulan dari
semua program yang telah di integrasikan perlu di tes kembali untuk melihat apakah suatu
program dapat menerima input data dengan baik, dapat memprosesnya dengan baik dan
dapat memberikan output kepada program lainnya. Prosedur atau tahapan dalam pengetesan
sistem antara lain:

 Testing input data :


Berikut ini di sajikan berbagai pengontrolan saat input data, yaitu :
1. Character checks (Pengecekan Karakter)
Suatu tindakan untuk melihat apakah suatu field itu dapat menerima karakter
tertentu saja atau tidak.
2. Numeric Value Checcks (Pengecekan Nilai Numerik)
Ini merupakan character checks yang di khususkan pada karakter bilangan.
74 |
3. Check Digit (Digit Cek)
Sejumlah angka mempunyai check digit maka sistem akan menolak sembarang
masukan yang banyaknya angka (digit) tidak akurat.
4. Limit Test (Pengujian Batas)
Pada suatu field, kadang – kadang nilai yang harus di isikan terbatas jangkauan
nilainya.
5. Reasonablesnees Tests (Pengujian Kelogisan)
Seperti pada limit tets, tetapi pembatasannya pada hal yang logis (Beralasan).

 Testing pada saat pemrosesan data :


1. Delete Vs Reverse (Hapus Lawan Mundur)
Kita harus tahu bahwa data yang telah di masukkan, nantinya akan dapat di hapus atau
di telusuri mundur (historisnya). Ketika suatu transaksi telah diupdate (dimutakhirkan),
transaksi itu mungkin perlu di hapus atau di telusuri ke belakang (mundur). Dan
kegiatan delete atau reverse itu harus dapat berjalan dengan baik.
2. Automatically Triggered Processing (Pemrosesan Terpicu Secata Otomatis)
Jika suatu sistem mempunyai sifat automatically triggered processing, maka testing
yang di lakukan harusnya dapat meyakinkan bahwa kalkulasi atau pemrosesan telah di
lakukan dengan benar. Dalam hal ini testing di lakukan untuk meyakinkan bahwa
parameter yang tepat telah di gunakan dan ouput dari pemrosesan telah akurat.
3. Updating (Pemutakhiran)
Testing di jalankan untuk meyakinkan bahwa sistem telah di update secara benar
dengan data yang telah di masukkan. Dalam hal ini, table yang tepat telah di update
dengan informasi yang benar. Bisa jadi, ada lebih dari satu table yang di update karena
adanya satu transaksi.

 Testing ouput data :


1. Ringkasan laporan dapat di periksa sebagai hal untuk meyakinkan bahwa format dan
isi dan laporan sesuai yang dibutuhkan.
2. Yakinlah bahwa dalam laporan hal – hal yang bersifat aritmetika telah berjalan
dengan benar.

75 |
V. Konversi Sistem

Proses konversi sistem merupakan proses untuk meletakkan sistem baru supaya siap mulai
untuk dapat di gunakan. Terdapat beberapa pendekatan untuk melakukan konversi sistem,
yaitu sebagai berikut ini :

 Konversi Langsung
Konversi ini biasanya di lakukan dengan periode waktu bisnis tertentu (misalnya
bulanan, kuartalan atau tahun fiskal).
 Konversi Paralel
Pendekatan konversi parallel (parallel conversion) di lakukan dengan menoperasikan
sistem yang baru Bersama-sama dengan sistem yang lama selama suatu periode
waktu yang tertentu. Kedua sistem ini di operasikan bersama-sama untuk
meyakinkan bahwa sistem yang baru telah benar-benar beroperasi dengan sukses
sebelum sistem yang lama di hentikan. Pendekatan ini merupakan lawa dari
pendekatan konversi langsung. Kebaikan dari pendekatan ini adalah menyediakan
proteksi yang tinggi kepada orgnisasi terhadap kegagalan sistem yang baru. Jika
sistem yang baru gagal, maka sistem yang lama masih tetap beroperasi. Kelemahan
dari pendekatan ini adalah terletak pada biaya yang harus di keluarakan, biaya yang
di keluarakan akan sangat besar, karena terdiri dari biaya operasi dua buat sistem.
yaitu biaya operasi sistem lama dan biaya kompleks besar. Pada waktu kedua sistem
beriperasi secara bersama-sama, maka hasil dari sistem baru dapat di bandingkan
dengan hasil dari sistem yang lama untuk menilai apakah sistem yang baru telah
beroperasi dengan benar. Sistem yang lama akan di hentikan operasi setelah
perusahaan yakin bahwa sistem yang baru telah dapat di andalkan Sistem yang lama
dapat di hentikan dengan memilih titik perhentian yang paling tepat, misalnya pada
akhir periode-periode fiskal.
 Konversi – Percontohan
Pendekatan ini biasanya di lakukan bila beberapa sistem yang sejenis akan
diterapkan pada beberapa area terpisah (beberapa departemen, beberapa cabang atau
divisi).
 Konversi Bertahap
Pendekatan ini di lakukan dengan menerapkan masing – masing modul sistem
yang berbeda secara urut.
76 |
77 |
VI. Pemilihan/Pelatihan Personel

Personil yang dibutuhkan dan kualifikasi


Telah diketahui bahwa manusia merupakan faktor yang perlu di pertimbangkan dalam sistem
informasi, jika sistem informasi ingin sukses, maka personil - personil yang terlibat harus di
beri pengertian dan pengetahuan yang cukup tentang sistem informasi dan posisi serta tugas
mereka. Personil ini perlu di pilih terlebih dahulu. Pemilihan terhadap karyawan yang sudah
ada terlebih dahulu merupakan prioritas pertama dengan pertimbangan-pertimbangan
sebagai berikut ini :
1. Menstranfer karyawan yang ada ke posisi yang baru umumnya lebih mudah di
bandingkan dengan merekruit baru dari luar.
2. Karyawan yang ada biasanya sudah atau lebih memahami operasi dari perusahaan,
sedang karyawan yang baru masih membutuhkan waktu lama
untuk mempelajari cara – cara perusahaan beroperasi.
3. Moral karyawan akan lebih meningkat untuk posisi baru yang lebih baik, khususnya jika
menduduki posisi di sistem yang baru.

Pelatihan yang dilakukan


1) Pelatihan (Training): Personil yang masuk dalam kategori ini adalah personil-personil
yang akan mengoperasikan sistem yaitu mereka yang terlibat dalam tugas
mempersiapkan input, memproses data, mengoperasikan sistem, merawat & menjaga
sistem.

2) Pendidikan (Education): Personil-personil yang masuk dalam kategori ini adalah


mereka yang membutukan & menggunakan sistem misalnya salesman, akuntan dll.
Pendidikan ini lebih ditekankan pada bagaimana kerja dari sistem dan bagaimana cara
mengoperasikan sistem.

3) Produktivitas kerja. Dengan pelatihan sistem yang baru, produktivitas kerja karyawan akan
meningkat, kualitas dan kuantitas yang semakin baik, karena technical skill (keterampilan
teknik), human skill (keterampilan karyawan), dan managerial skill (keterampilan manajer)
karyawan akan semakin baik.

78 |
4) Meningkatkan efisiensi. Pengembangan sistem informasi dengan efisiensi juga dapat
meningkatkan efisiensi tenaga, waktu, bahan baku, dan mengurangi ausnya mesin-
mesin. Dengan begitu pemborosan akan berkurang, sehingga biaya produksi relatif kecil
dan daya saing perusahaan semakin besar.

79 |

Anda mungkin juga menyukai