Yyyy
Yyyy
Yyyy
Mata kuliah :
Analisis dan Desain Sistem Akuntansi
Dosen Pengampu:
Yohanes Andri PutrantoB,S.E., M.Sc.,Ak., CA
2022/2023
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
IV. Permasalahan-Permasalahan.................................................................................
X. Pemecahan Alternatif............................................................................................
III. Permasalahan-Permasalahan.................................................................................
ii
V. Identifikasi Titik Keputusan..................................................................................
I. Pendaluhuan..........................................................................................................
iii
IV. Pengetesan Sistem......................................................................................
V. Konversi Sistem.........................................................................................
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada “Tuhan Yang Maha Esa” atas berkat kasih dan karunianya
saya dapat dapat menyelesaikan laporan ini sebagaimana mestinya dengan baik. Laporan ini
berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Untuk Proyek Pengendalian Persediaan pada PT. Arief
Kurniawan”. Di dalam penyusunan laporan ini saya tahu bahwa hasil laporan praktik ini masih
belum cukup dikatakan sempurna karena lain hal sebagainya yang menghambat proses penyusunan
tersebut. Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Analisis dan Desain Sistem Akuntansi” . hal lainnya juga untuk menambah pengetahuan dan
memberi wawasan yang luas terkait dengan penyusunan laporan persediaan PT. Arief Kurniawan
ini bagi pembaca maupun penulis.
Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Pak Yohanes Andri Putranto B,
S.E.,M,.SC.,Ak ., CA. Selaku pengampu dosen mata kuliah Analisis dan Desain Sistem Akuntansi
yang telah menuntun dan memberikan tugas ini untuk menambah pengetahuan yang luas sesuai
dengan bidang studi yang telah saya pilih. Dan saya juga berterima kasih kepada teman-teman
sekaligus yang telah mendukung saya dalam menyelesaikan laporan ini. Besar harapan saya agar
laporan ini dapat diterima dengan baik dengan kritik maupun saran untuk membangun motivasi
dalam menyusun laporan yang lebih baik lagi.
v
I. Usulan Pengembangan Sistem Informasi Pengendalian Persediaan
PT Arief Kurniawan didirikan pada tahun 1960 yang merupakan perusahaan bergerak
dibidang produksi alat-alat elektronik. Saat ini (1989) perusahaan memperkerjakan sebanyak
250 tenaga kerja dan mempunyai langganan sebanyak 2000 langganandengan penjualan
bersihtahun lalu sebesar Rp 950.000.000. Rata-rata order penjualan yang masuk tiap harinya
adalah sebanyak 200 order langganan. Produk yang dihasilkan oleh PT Arief Kurniawan
membutuhkan sebanyak 500 macam bahan baku dan suku cadang dari 150 pemasok.
Banyaknya tingkat persediaan P.T Arief Kurniawan dalam nilai rupiah dari tahun ke tahun
selalu meningkat, tetapi P.T Arief Kurniawan mulai merasakan beberapa gejala dengan
adanya permasalahan- permasalahan yang mengakibatkan beberapa persediaan menjadi lebih
menurun. Salah satunya Persediaan alokasi tempat seperti gudang yang kurang memadai
mengakibatkan persediaan barang dagang sering terjadinya penumpukan (over limited). Saldo
kas sering dibawah saldo yang diinginkan, mengakibatkan likuiditas perusahaan rendah dan
akibatlebih lanjut terpaksa melakukan pinjaman bank jangka pendek dengan suku bunga yang
cukuptinggi. Penurunan kenaikan tingkat penjualan ini diperkirakanakan terjadi lagi untuk
tahun-tahun mendatang bila tidak diatasi.
Adanya permasalahan-permasalahan ini, maka manajemen puncak PT Arief Kurniawan
kemudian membuat suatu kebijaksanaan untuk mengembangkan suatu sistem informasi
pengendalian persediaan dengan menggunakan sistem informasi yang ada dan dapat
digunakan sebagai manamestinya dengan perencanaan – perencanaan.
vi
3. Mendesain sistem informasi yang dapat mendukung semua operasi pengendalian tanpa
adanya kecurangan dari pihak lain.
4. Mencari informasi ini dengan sistem-sistem informasi yang lainnya agar memperoleh
cakupan yang luas.
6. Menerapkan dan mengetes sistem informasi ini sampai dapat dioperasikan dengan
memuaskan.
Adapun sasaran dari sistem informasi pengendalian persediaan yang akan dikembangkan
adalah untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam P.T Arief
Kurniawan. Secara rinci sasaran yang akan dicapai dengan berikut ini :
1. Mengurangi biaya persediaan 25% dari sebelumnya.
IV. Permasalahan-Permasalahan
Meskipun penurunan kenaikan tingkat persediaan juga disebabkan oleh perekonomian yang
lemah, tetapi juga tidak terlepas dari beberapa permasalahan yang terjadi di perusahaaan.
Permasalahan-permasalahan yang terjadi yang berhubungan dengan persediaan adalah sebagai
berikut:
vii
Kebutuhan-kebutuhan informasi ini harus dihasilkan oleh sistem ini dengan sebagai berikut:
1. Laporan bagi manajemen persediaan terkait yang informasi tentang status persediaan yang
tersedia(menumpuk). Informasi ini diperlukan untuk pengambilan keputusan untuk
mengukur dan mempertimbangkan berapa gudang yang harus digunakan.
2. Laporan resmi bagi perusahaan
Laporan ini berguna bagi manajer untuk mengevaluasi banyaknya jumlah persedian
yang ada di gudang sehingga dapat dipastikan setiap harinya.
b. Laporan pelanggan
Laporan ini berguna bagi manajer untuk mengevaluasi langganan yang tidak dapat
dipenuhi oleh perusahaan, sehingga perusahaan dapat melakukan tindakan perbaikan
di masa mendatang agar stok gudang tidak penuh.
Laporan ini berguna bagi manajer untuk mengetahui bahwa persediaan tidak menumpuk
secara fisik benar-benar ada; persediaan telah sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku
Umum yang diterapkan secara konsisten; serta persediaan yang bergerak lambat
(slowmoving), usang, dan rusak, dapat diidentifikasikan dengan cepat dan tepat.
viii
Pendekatan yang akan digunakan untuk mengembangkan sistem ini adalah pendekatan
sistem, pendekatan atas-turun, pendekatan moduler, dan pendekatan berkembang, sebagai
berikut:
1. Pendekatan sistem (system approach).
Pendekatan atas turun dimulai dari level atas organisasi (level strategic planning), yaitu
dimulaidengan mendefinisikan sasaran dan kebijakanorganisasi. Langkahselanjutnya dari
pendekatan ini adalah melakukan analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan
informasi dapat ditentukan, maka proses turun ke penentuan output, input, basis data,
prosedur-prosedur operasidan kontrol. Pendekatan atas-turun ini sesuaidenganpendekatan
sistem.
ix
VIII. Metode Penerapan Sistem Yang Akan Diusulkan
Penerapan dari sistem informasi yang telah dikembangkan akan diterapkan secara paralel
dengan sebaik mungkin. Metode perubahan dari sistem manual kesistem komputerisasi yang
secara paralelini dilakukan dengan mengoperasikan sistem manual yang lama dengan
sistemkomputerisasi yang baru secara bersama-sama. Sistem manual yang lama masih tetap
beroperasi bersama-sama dengan sistem yang baru sampai saat tertentu sistem yang lama
sudah dianggap dapat ditinggalkan sepenuhnya. Metode ini dipilih karena sistem yang baru
akan menggunakan teknologi yang canggih, sehingga penerapan dari sistem yang baru tidak
terlalu mengejutkan. Disamping itu,sistem yang lama dapat digunakan sebagai pembanding
dari sistem yang lama ke sistem baru.
Sistem ini akan dikembangkan dengan menggunakan metodologi pengembangan sistem yang
sudah terbukti keunggulannya, yaitu analisis dan desain terstruktur (structured analysis and
design). Metodologi ini menggunakan alat-alat terstruktur sebagai berikut ini:
X. Pemecahan Alternatif
Kami mengusulkan dua pemecahan alternatif untuk sistem informasi ini, yaitu:
Alternatif I
Metode pengolahan data yang akan digunakan adalah direct processing pemakaian tunggal
(single user) untuk masing-masing departemen yang terlibat, yaitu sebanyak 3 buah
departemen. Tiap-tiap departemen menggunakan sebuah komputer mikro tersendiri yang
masing-masing dilengkapi dengan hard disk dan dot matrix printer.
Proses- proses yang dilakukan oleh tiap-tiap departemen tersebut adalah sebagai berikut ini:
x
persediaan.
2. Proses perbaikan komitmen divisi terkait dalam kontrak kerja dengan pemasok oleh
divisi persediaan.
3. Proses merekam tiap transaksi yang terjadi pada setiap divisi terkait biaya pemesanan.
Alternatif II
Metode pengolahan data yang akan digunakan adalah direct processing dengan perangkat
keras yang menggunakan teknologi DDP Network dengan topology berbentuk star network.
File server akan diletakkan di bagian akuntansi dan masing-masing workstation akan
diletakkan pada tiap-tiap departemen yang membutuhkannya, sebanyak 3 workstation.
Pembagian proses untuk tiap-tiap departemen sama dengan ada yang di alternatif 1.
Sistem informasi yang di rencanakan akan mengikuti kendala – kendala yang telah
ditetapkan oleh manajemen dan oleh peraturan – peraturan di luar organisasi yang mengikat.
Kendala – kendala ini meliputi penggunaan dana, lamanya waktu pengembangan, struktur
organisasi yang ada serta peraturan – peraturan di prinsip akuntansi Indonesia sebagai
berikut ini
1. Dana
Besarnya dana yang disediakan untuk mengembangkan sistem informasi pengendalian
persediaan ini adalah harus tidak diperkenankan melebihi dari Rp. 40.000.000(empat
puluh juta rupiah)
2. Waktu
Semua proyek – proyek sistem informasi yang di rencanakan harus telah selesai dan siap
dioperasikan dengan baik paling lama 1 tahun sejak usulan ini telah disetujui dan
mempunyai umur ekonomis paling sedikit 2 tahun danpaling lama 5 tahun.
3. Struktur Organisasi
Pengembangan sistem ini tidak akan merubah totalstruktur organisasi yang telah ada.
Perubahan – perubahan struktur organisasi terbatas pada pembentukan departemen baru
yang dianggap perlu saja. Penghapusan departemen yang telah ada tidak akan di lakukan
xi
dengan mempertimbangkan departemen yang ada.
xii
2. Biaya Penyiapan Pabrik:
a. Biaya mesin Rp. 4.300.000
Alternatif II
b. Biaya tenaga kerja Rp. 3.550.000
c. Biaya penjadwalan Rp. 2.000.000
d. Biaya ekspedisi Rp. 1.800.000
3. Biaya Penyimpanan:
a. Biaya sewa gudang Rp. 5.500.000
b. Biaya gaji pelaksana gudang Rp. 1.400.000
c. Biaya administrasi gudang Rp. 1.300.000
d. Biaya listrik Rp. 700.000
e. Biaya modal yang tertanam dalam Rp. 3.050.000
persediaan (sediaan ketinggalan
jaman)
f. Biaya asuransi Rp. 600.000
g. Biaya kerusakan (biaya kehilangan) Rp. 210.000
4. Biaya Kehabisan Sediaan:
a. Biaya kehilangan pelanggan Rp. 850.000
b. Biaya kehilangan barang atau Rp. 150.000
penjualan
c. Biaya pemesanan khusus Rp. 300.000
d. Biaya ekspedisi Rp. 250.000
e. Biaya operasi Rp. 550.000
f. Biaya selisih harga Rp. 400.000
g. Biaya tambahan pengeluaran Rp. 450.000
Total Rp. 39.890.000
13
g. Biaya administrasi dan penempatan Rp. 3.100.000
order
h. Biaya pemilihan vendor / pemasok Rp. 2.000.000
14
i. Biaya kemasan Rp. 1.050.000
j. Biaya pengangkutan Rp. 650.000
k. Biaya penerimaan barang Rp. 3.000.000
l. Biaya penyelesaian pembayaran atas Rp. 1.200.000
barang yang telah dipesan
2. Biaya Penyiapan Pabrik:
e. Biaya mesin Rp. 5.000.000
f. Biaya tenaga kerja Rp. 850.000
g. Biaya penjadwalan Rp. 650.000
h. Biaya ekspedisi Rp. 600.000
3. Biaya Penyimpanan:
h. Biaya sewa Gudang Rp. 5.300.000
i. Biaya gaji pelaksana Gudang Rp. 1.500.000
j. Biaya administrasi Gudang Rp. 1.200.000
k. Biaya listrik Rp. 600.000
l. Biaya modal yang tertanam dalam Rp. 3.000.000
persediaan (sediaan ketinggalan
jaman)
m. Biaya asuransi Rp. 500.000
n. Biaya kerusakan (biaya kehilangan) Rp. 200.000
4. Biaya Kehabisan Sediaan:
h. Biaya kehilangan pelanggan Rp. 750.000
i. Biaya kehilangan barang atau Rp. 100.000
penjualan
j. Biaya pemesanan khusus Rp. 250.000
k. Biaya ekspedisi Rp. 450.000
l. Biaya operasi Rp. 500.000
m. Biaya selisih harga Rp. 300.000
n. Biaya tambahan pengeluaran Rp. 450.000
Total Rp. 33.200.000
15 |
XIII. Manfaat Pengembangan Proyek Sistem Informasi Alternatif I
Alternatif I
Alternatif II
16 |
- Kualitas
persediaan 1.500.000 1.500.000 1.450.000 2.450.000
3. Total 10.900.000 10.900.000 13.250.000 14.200.000
E. Kelayakan Hukum
Alternatip I dan alternatip II, kedua-duanya tidak akan melanggar hukum atau
peraturan-peraturan yang berlaku baik yang telah dite tapkan oleh pemerintah maupun
di dalam perusahaan sendiri.
Dari penilaian kelayakan ini, maka hasilnya untuk ke lima kelayakan yang dinilai
adalah sebagai berikut:
Penilaian Kelayakan Alternatif I Alternatif II
Kelayakan Teknik Layak Layak
Kelayakan Operasi Layak Lebih Layak
Kelayakan Jadwal Layak Layak
Kelayakan Ekonomi Layak Lebih layak
Kelayakan Hukum Layak Layak
18 |
No Kode Nama Jabatan Alternatif Alternatif
Urut. I (Waktu II (Waktu
Minggu) Minggu)
1. AK1 Ir. Koordinator 12 16
Harianto (Analisis
Sistem Senior)
2. BS1 Dr. Analisis Sistem 6 8
Pangetsu Senior
3. BS2 Farid Analisis Sistem 6 8
MBA Senior
4. CS1 Salim, Analisis Sistem 8 12
M.Sc Yunior
5. CS2 Ir. Analisis Sistem 8 12
Yulianto Yunior
6. DP1 Ir. Wahyu Programmer 8 12
7. DP2 Sigit B.E Programmer 8 12
8. DP3 Nono Programmer 8 12
B.Sc
Alternatif I
No Pembelian Biaya
1. Mesin Pabrik Rp. 4.000.000
Total Rp. 4.300.000
Alternatif 2
No Pembelian Biaya
1. Mesin Pabrik Rp. 5.000.000
Total Rp. 5.000.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Analisis Sistem
Desain Sistem
Umum dan
Rinci
Pengadaan
Perangkat Keras
Pemasangan
dan Pengetesan
Perangkat Keras
Pembuatan
Program
Computer
Mengetes
Program
Computer
Mengetes dan
Mengoperasikan
Sistem
(Bulan)
20 |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Analisis Sistem
Desain Sistem
Umum dan
Rinci
Pengadaan
Perangkat Keras
Pemasangan
dan Pengetesan
Perangkat Keras
Pembuatan
Program
Computer
Mengetes
Program
Computer
Mengetes dan
Mengoperasikan
Sistem
21 |
II. Laporan Hasil Analisis Sistem Pengendalian Persediaan
II. Permasalahan-permasalahan
24 |
V. Penelitian Yang Dilakukan
Dapat mengidentifikasikan apa penyebab dari masalah dan dimana terjadinya masalah
tersebut. Untuk menjawab pertanyaan mengapa masalah ini terjadi dan apakah benar
masalah ini terjadi, maka saya perlu melakukan penelitian yang terinci. Penelitian ini
dimaksudkan untuk mengumpulkan fakta atau data. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan teknik pengumpulan fakta yang kami gunakan adalah pengamatan atau
observasi dengan menggunakan sampling.
Kegiatan Yang
Tanggal Lokasi Peneliti
Penelitian Diwawancarai/Diamati
18-08-1995 Observasi Bagian order Ir. Pranata Ibu Mariana
penanganan penjualan
hubungan
dengan
persediaan ke
gudang.
20-08-1995 Observasi Bagian Dr.Devi Ibu Dita
penanganan pemasok
hubungan
dengan
pemasok.
24-08-1995 Observasi Bagian Gudang Kevin Jonathan Bapak Hafiz
proses
penyimpanan
tata letak
gudang
25 |
VI. Hasil Analisis
Dari hasil penelitian yang telah dikumpulkan dan telah kami analisis, maka kami dapat
memberikan hasil sebagai berikut ini.
26 |
Analisis Keandalan
Hasil lain yang dapat diperoleh dari observasi dan pengambilan sampling adalah
sebagai berikut. Untuk proses penanganan hubungan dengan pemasok, para petugas
atau staf melakukannya dengan tidak andal dan banyak membuat kesalahan-kesalahan
sehingga membuat pekerjaan menjadi tidak efektif dan kurang efisien. Besarnya tingkat
kesalahan yang kami observasi selama 4-5 hari dalam proses penanganan hubungan
dengan pemasok adalah rata-rata 15,00% dengan perincian sebagai berikut ini.
Banyaknya
Yang Diamati Banyaknya Kegiatan Tingkat Kesalahan
Kesalahan
Ibu Dita 150 10 8,00%
Untuk proses pembuatan order penjualan, para petugas atau staf melakukannnya cukup
handal dan tidak terlalu banyak membuat kesalahan, sehingga hasil pekerjaan kurang
efektif dan efisien. Kesalahan ini terjadi karena bagian gudang tidak mengonfirmasi
terlebih dahulu dengan bagian pemasok terkait ketersediaan barang, apakah sudah
barang yang ada digunang sudah overlimited. Besarnya tingkat kesalahan yang kami
observasi selama 4-5 hari dalam proses penanganan hubungan dengan pemasok adalah
rata-rata 7,40% dengan perincian sebagai berikut ini.
Untuk proses penyimpanan barang ke gudang, para personil staf atau petugas
melakukannnya tidak cukup andal dan membuat beberapa kesalahan sehingga membuat
pekerjaan menjadi tidak efektif dan efisien. Kesalahan ini terjadi karena bagian gudang
mengeluarkan stok persediaan yang cukup banyak dan tidak tertata dengan sebaik
mungkin akibatnya persediaan lama terpendam di gudang dan bisa mengalami
kerusakan dan membuat gudang menjadi lebih penuh. apalagi bertumupkan dengan
barang-barang lainnya yang berada diluar persediaan. Besarnya tingkat kesalahan yang
27 |
kami observasi selama 4-5 hari dalam proses penanganan hubungan dengan pemasok
adalah rata-rata 10,0% dengan perincian sebagai berikut ini.
Analisis Dokumen
Dokumen-dokumen yang digunakan di sistem ini adalah Laporan data persediaan yang
lebih jelas, Laporan stok persediaan, Laporan yang menjadi tolak ukur perbandingan
antara pemasaran perusahaan dengan perusahaan lainnya. Untuk sistem lama, semua
dokumen ini dan tembusannya sudah efektif dan memang diperlukan dan dapat
dikembangkan dengan efektif.
Analisis Teknologi
Teknologi yang digunakan di sistem lama adalah petugas-petugas yang mengoperasikan
sistem dan peralatan-peralatan serta perlengkapan-perlengkapan mengenai perusahaan
dan lainnya. Teknologi yang akan dianalisis saat ini hanya untuk petugas saja, sedang
untuk perlengkapan dan peralatan yang akan analisis untuk keperluan desain sistem
yang baru. Jumlah petugas yang menangani pengorderan order lang, pembuatan order
penjualan, pembuatan faktur, pembuatan dokumen pengiriman dan pembuatan laporan
mempunyai beban yang berlebihan.
28 |
keputusan, analisis terkait cakupan perusahaan dan bagaimana cara mengatasi
permasalahan tersebut.
IX. Lampiran-Lampiran
Notulensi
Adapun observasi yang dapat dilakukan pada hari Sabtu 2 Juli 2022 dengan mendatangi
langsung bagian bagian gudang perusahaan tersebut. Kegiatan observasi tersebut
sebagaimana dilakukan :
Bagian Pembelian
• Menerima Permintaan Pembelian ke-1 dari Invento v Control.
30 |
• Membuat dokumen Pesanan Pembelian sebanyak 4 rangkap
berdasarkan Permintaan Pembelian ke-1.
• Mengirimkan Pesanan Pembelian ke-1 ke Pemasok.
• Memberikan Pesanan Pembelian ke-2 ke Bagian Hutang Usaha.
• Memberikan Pesanan Pembelian ke-3 ke Bagian Penerimaan.
• Mengarsipkan urut tanggal Pesanan Pembelian ke-4.
Pemasok
• Menerima Pesanan Pembelian ke-1 dari Bagian Pembelian.
• Menyiapkan sediaan yang dipesan oleh Bagian Pembelian PT
Arief Kurniawan.
• Mengirimkan sediaan ke bersama dengan dokumen Slip
Pengepakan ke Bagian Penerimaan PT Arief Kurniawan.
• Mengirimkan Faktur ke Bagian Hutang Usaha PT Arief Kurniawan
setelah barang diterima.
• Menerima Cek dari Bagian Pengeluaran Kas PT Arief Kurniawan
atas pelunasan Faktur.
Bagian Penerimaan
• Menerima Pesanan Pembelian ke-3 dari Bagian Pembelian.
• Menerima sediaan bersama dengan Slip Pengepakan dari
Pemasok.
• Membuat dokumen Laporan Penerimaan sebanvak 3 rangkap
setelah mencocokkan sediaan dengan Pesanan Pembelian ke-3
dan Slip Pengepakan.
• Memberikan sediaan bersama dengan Laporan Penerimaan ke-3
ke Gudang.
• Memberikan Laporan Penerimaan ke-1 dan Slip Pengepakan ke
Bagian Hutang Usaha.
• Mengarsipkan urut tanggal Laporan Penerimaan ke-2 dan
Pesanan Pembelian ke-3.
31 |
• Menerima Faktur dari Pemasok.
• Menyetujui Faktur dari Pemasok setelah dilakukan cek silang
dengan Pesanan Pembelian ke-2, Laporan Penerimaan ke-1, dan
Slip Pengepakan. Kemudian Faktur dicatat pada Kartu Hutang.
• Pada saat pelunasan hutang, Membuat Bukti Kas Keluar
sebanvak 2 rangkap berdasarkan Faktur, Laporan Penerimaan ke-
1, Slip Pengepakan, dan Pesanan Pembelian ke-2.
• Memberikan Bukti Kas Keluar ke-1 ke Bagian Pengeluara Kas.
• Mengarsipkan Bukti Kas Keluar ke-2 urut tanggal.
Gudang
• Menerima Sediaan bersama dengan Laporan Penerimaan ke-3
dari Bagian Penerimaan.
• Mencatat Sediaan ke Kartu Sediaan berdasarkan Laporan
Penerimaan ke-3.
1. Integrasi
Integrasi dari sistem informasi ini akan dicapai dengan diterapkanya teknologi LAN.
Semua data akan terkumpul dalam database di file server LAN dan akan tersedia untuk
semua proses yang membutuhkannya. Dengan integrasi ini, maka input yang telah
dimasukkan oleh bagian lainnya, cukup mengambilnya dari database di file server,
sehingga mempercepat proses pemasukan data. Sebagai contohnya adalah proses
pembuatan faktur di sistem baru ini,bagian billing tidak perlu memasukkan kembali
data order penjualan, karena data ini sudah dimasukkan pada waktu terjadi order dan
sudah tersimpan difile “order penjualan” di file server. Demikian juga dengan proses
merekamkan transaksi penjualan, data penjualan sudah tidak perlu dimasukkan kembali,
tetapi dapat diambil dari file “order penjualan”.
2. Jalur pemakai/sistem
Sistem informasi yang kami desain,kami usahakan supaya dapat menyediakan jalur
anatara pemakai dengan sistem yang menyenangkan, luwes, konsisten dan mudah
dikontrol oleh pemakai sistem. Jalur pemakai/sistem yang tersedia adalah :
a. Query Language
Kami akan menggunakan paket DBMS untuk memanipulasi database. User dapat
mengoperasikan sistem lewat program-program aplikasi.. Selain itu, dengan
menggunakan DBMS, user dapat juga mengakses database lewat query language.
Dengan query language ini, maka user dapat berkomunikasi langsung dengan33sistem
|
untuk memanipulasi database tanpa lewat pro- gram aplikasi. Hal ini sangat berguna
pada kasus-kasus tertentu yang tidak tersedia program aplikasinya, tetapi informasi
mende- sak dari database sangat diperlukan. Dengan query language ini melalui
perintah-perintah pendek dan mudah diingat, masalah ini dapat diatasi. Kami
nantinya juga akan mengadakan training kepada user dan manajemen tentang cara
mengoperasikan query language ini.
b. Desain layar.
Desain layar akan kami lakukan pada tahap desain secara rinci. Supaya didapatkan
jalur pemakai/sistem yang baik, desain layar akan dibuat sejelas mungkin, urutan
informasi yang ditampilkan tidak melompat-lompat, mudah diikuti dan hanya akan
berisi dengan informasi yang relevan saja.
c. Umpan balik.
Semua proses akan didesain untuk menghasilkan waktu respon yang paling optimal
(paling cepat). Untuk response time yang lebih dari 10 detik akan kami tampilkan
berita bahwa sistem sedang melakukan proses, sehingga sistem yang macet dapat
diketahui.
d. Bantuan.
Bantuan akan kami sediakan pada proses memasukkan input yang berupa kode-kode,
seperti misalnya kode langganan, kode barang dan kode rekening. User yang lupa
arau ragu-ragu terhadap kode-kode yang akan dimasukkan ke sistem, dapat menekan
suatu tombol tertentu (misalnya tombol F1) di keyboard dan bantuan tentang kode-
kode yang ada akan ditampilkan. Selan- jutnya user dapat memilih kode yang
dikehendaki dengan mudah dan langsung dapat masuk ke sistem.
e. Pengendalian kesalahan.
GIGO (Garbage In Garbage Out) merupakan istilah yang populer di pengolahan data,
yaitu sampah yang masuk, sampah pula yang keluar. Untuk mencegah GIGO dan
kesalahan- kesalahan lainnya baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja,
maka kesala- han- kesalahan akan dicegah, dideteksi dan harus dibetulkan.
f. Desain workstation.
Untuk kenyamanan kerja dan mengurangi kelelahan dari user maka workstation akan
kami desain sesuai dengan ergonomics yang baik.
34 |
3. Tantangan-tantangan persaingan
Sistem informasi yang didesain juga ditujukan untuk dapat meng hadapi tantangan-
tantanganpersaingan, yaitu dengan cara sebagai berikut ini.
a. Sistem informasi ini akan menyediakan pelayanan yang lebih baik kepada
langganan, dengan mempercepat proses order dan mengurangi kesalahan-kesalahan
yang terjadi.
Informasi harus berguna dan berkualitas. Informasi dikatakan berkualitas dan berguna
bila tepat pada waktunya, tepat nilainya dan relevan. Informasi yang tepat pada
waktunya sangat tergan tung dari mereka yang mengoperasikan sistem untuk menghasil
kan informasi ini. Desain dari sistem untuk membuat informasi yang tepat waktunya
hanya dapat kami lakukan dengan merancang proses penghasil informasi tersebut
secepat mungkin. Untuk dapat menghasilkan informasi yang tepat nilainya sistem
informasi akan kami desain dengan memasukkan pengendalian-pengendalian yang
dapat mengarahkan ke hasil informasi yang tepat nilainya ini. Kami juga telah
melakukan analisis tentang kebutuhan-kebutuhan informasi bagi para pemakai,
sehingga informasi yang akan dihasil kan oleh sistem akan relevan.
5. Kebutuhan-kebutuhan sistem
Semua kebutuhan-kebutuhan sistem telah kami pertimbangkan dalam desain sistem,
meliputi sebagai berikut ini :
a. Keandalan Sistem
Sistem akan dapat diandalkan untuk melakukan proses yang dapat dipercaya,
karena akan dipasang dengan pengendalian-pengendalian.
b. Ketersediaan
Sistem informasi akan mudah diakses baik oleh user maupun oleh manajemen
karena telah dipertimbangkan faktor-faktor jalur pemakai/sistem.
35 |
c. Keluwesan
Sistem informasi ini dirancang secara terstruktur, sehingga mudah beradaptasi
sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang meningkat.
d. Skedul instalasi
Sampai dengan diterapkannya sistem informasi ini nantinya, batas waktu
pengembangan sistem akan tetap dapat kami laku- kan tepat pada waktunya sesuai
dengan yang direncanakan.
f. Kemudahan dipelihara
Sistem informasi ini dirancang secara terstruktur dengan dokumentasi yang lengkap,
sehingga mudah dipelihara.
Semua kebutuhan-kebutuhan pengolahan data juga akan dapat ditangani oleh sistem
informasi yang sedang didesain ini, meliputi kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut ini.
a. Volume
Semua volume normal dan volume puncak akan dapat ditangani oleh sistem
informasi tanpa terjadi penundaan-penundaan.
Waktu mulai data dimasukkan sampai informasi dihasilkan akan berada dalam
waktu yang dapat diterima.
c. Permintaan perhitungan.
36 |
7. Faktor-faktor organisasi
Sistem informasi ini didesain dengan memperhatikan faktor-faktor organisasi yang ada
di PT Arief Kurniawan. Sistem informasi ini dapat mendukung operasi perusahaan
untuk dapat mencapai tujuannya. PT Arief Kurniawan mempunyai sifat organisasi peru-
sahaan besar dengan tujuan pencapaian laba yang maksimal Sistem informasi ini juga
akan dapat menyediakan informasi kepada manajer-manajer fungsional, khususnya
kepada manajer pemasaran dan penjualan sesuai dengan tipe organisasi ini yaitu
organisasi fungsional. Gayu manajemen organisasi PT Arief Kurni awan adalah
demokratik, sehingga penerapan teknologi LAN dengan pengolahan yang tersebar juga
sesuai dengan gaya manajemen ini.
8. Faktor-faktor manusia
Sistem informasi ini juga didesain dengan memperhatikan faktor faktor manusia yang
terlibat dengannya. Sistem informasi akan dapat membantu bukan menyulitkan manusia
yang terlibat, sehingga personil-personil ini akan merasa bersahat dengan sistem
informasi.
9. Kebutuhan biaya-efektivitas
Tidak hanya pada tahap perencanaan sistem saja diperhitungkan tentang biaya dan
efektivitas dari sistem informasi yang akan dikembangkan. Akan tetapi pada tahap
desain ini juga akan dide- sain suatu sistem informasi yang akan menghasilkan manfaat
atau efektivitas yang lebih besar dari biaya yang akan dikeluarkannya. Pada tahap
desain secara umum, terdapat beberapa perubahan- perubahan dari asumsi-asumsi yang
telah dibuat di perencanaan sistem. Di tahap perencanaan sistem diperkirakan
penggunaan dari workstation adalah sebanyak 4 buah, tetapi pada tahap desain secara
umum ini diperlukan workstation sebanyak 8 buah, sehingga analisis biaya-manfaat
perlu kami lakukan kembali.
37 |
III. FlowChart dan Narasi Baru
38 |
Narasi
Unit yang terlibat Inventory Control, Bagian Pembelian, Pemasok, Bagian Penerimaan, dan Bagian gudang.
Dokumen yang Daftar Sediaan yang harus dibeli, Permintaan Pembelian, Pesanan Pembelian, Slip Pengepakan,
digunakan Faktur, Laporan Penerimaan,Kartu Sediaan.
Catatan yang Kartu Sediaan
digunakan
Uraian Prosedur Inventory Control
Melakukan pengecekan sediaan untuk menentukan status sediaan dan persediaan yang
harus dibeli.
Membuat dokumen daftar sediaan yang harus dibeli.
Membuat dokumen permintaan pembelian berdasarkan daftar sediaan yang harus dibeli.
Memberikan permintaan pembelian kebagian pembelian rangkap 3 dan mengarsipkan
urut tanggal.
Bagian Pembelian
Menerima permintaan pembelian pertama dari inventory control.
Membuat pesanan pembelian rangkap 3 berdasarkan permintaan pembelian dengan urut
tanggal.
Mengirimkan pesanan pembelian ke-1 ke pemasok.
Memberikan pesanan pembelian ke-2 dan ke-3 ke bagian penerimaan.
Mengarsipkan urut tanggal pesanan pembelian.
Bagian Pemasok
Menerima pesanan pembelian ke-1 ke bagian pembelian.
Menyiapkan sediaan yang dipesan oleh Bagian pembelian PT Arief Kurniawan.
Mengirimkan sediaan bersama dengan dokumen slip pengepakan dan faktur.
Bagian Penerimaan
Menerima pesanan pembelian ke-2 dan ke-3 dari bagian pembelian.
Menerima sediaan bersama dengan slip pengepakan dari pemasok.
Membuat dokumen laporan penerimaan sebanyak 3 rangkap setelah mencocokan
sediaan dan pesanan pembelian dan juga slip pengepakan.
Memberikan sediaan bersama dengan laporan penerimaan sedian rangkap 3 ke
bagian gudang.
Bagian Gudang
Menerima sediaan bersama dengan laporan penerimaan ke-3 dari bagian
penerimaan.
Mencatat kartu sediaan berdasarkan laporan penerimaan ke-3 urut tanggal.
39 |
Input
Adapun jenis input yang digunakan didalam flowchart :
1. Flowchart Dokumen :
Bagan alur dokumen ini berguna untuk menelusuri alur dari satu bagian ke bagian
lain.
Dokumen tersebut dapat dipersiapkan dengan tulisan tangan atau dicetak dengan computer.
2. Flowchart Beberapa tembusan dari dokumen:
Digambarkan dengan cara menumpuk simbol dokumen dan mencetak nomor dokumen
dibagian depan sudut kanan atas.
Model
Adapun jenis model yang digunakan di dalam flowchart
1.Simbol pemrosesan :
Pemrosesan dengan computer
Proses manual
Output :
1.Output Jurnal : dipergunakan apapun di dalam bagan alir program dokumen.
Proses
40 |
File File
Pembeli
Proses Pembuatan
Pesanan
41 |
Bagan Alir Sistem Proses Penyiapan Sediaan
Proses
Penyiapan
42 |
Bagan Alir Sistem Proses Membuat
Laporan Penerimaan
Proses Pembuatan
Laporan Penerimaan
File
Persediaan File
Langganan
43 |
IV. Desain Secara Umum
A. Model
Model dari sistem informasi yang akan diusulkan dan disajikan dalam bentuk physical
dan logical Physical system akan yang akan digambar di bagan alir sistem. Logical
model akan digambar dengan menggunakan diagram arus data yang dilengkapidengan
kamus data Tiap-tiap kamus data akan menerangkan secara rinci data yang mengalir dalam
diagram arus data. Physical system akan menunjukkan bagaimana nantinya sistem ini
secara fisik akan diterapkan. Logical model akan menunjukkan bagaimana secara logika
fungsi-fungsi sistem informasi akan berkerja. Metode pengolahan data yang akan
digunakan di sistem in adalah pengolahan data tersebar dan metode pengolahan data
langsung Metode pengolahan data tersebar memungkinkan tiap-tiap departemen untuk
memasukkan data sendiri, mengolah dan bahkan menghasilkan laporan sendiri.
Metode pengolahan langsung mempunyai karakteristik, yaitu semua transaksi yang terjadi
akan segera langsung digunakan untuk memutakhirkan file induk, sehingga setiap saat
akan dapat dihasilkan informasi yang terakhir (mutakhir) Langkah-langkah untuk
menerapkan metode-metode ini dalam model sistem informasi disebut dengan prosedur.
Prosedur adalah urut urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan
apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, kapan diker jakan dan bagaimana
dikerjakannya. Secara fisik, model dari sistem informasi yang diusulkan tampak pada
halaman berikut ini. Model dari sistem informasi secara fisik ini digambarkan dalam bentuk
document flowchart yang melibatkan beberapa departemen di PT Arief Kurniawan.
Pengolahan data di departemen PDE akan digambarkan tersendiri dalam bentuk bagan alir
sistem di halaman selanjutnya, yang terdiri dari 6 macam proses pengolahan data.
44 |
B. Output
Output (keluaran) adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Output
dapat berupa hasil dari media keras (seperti misalnya kertas, microfilm) atau hasil di
media lunak (berupa tampilan di layar video). Tipe output yaitu output intern yaitu
output yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan manajemen. Dan output ekstern
adalah output yang didistribusikan kepada pihak luar yang membutuhkannya. Bentuk
atau format dari output dapat berupa keterangan- keterangan (narrative), tabelatau
grafik. Yang paling banyak dihasilkan adalah output yang berbentuk tabel. Langkah-
langkah desain output secara umum yaitu:
a. Menentukan kebutuhan output dari sistem informasi.
b. Menentukan parameter dari desain output tersebut.
C. Input
Alat dari input dapat digolongkan kedalam golongan yaitu alat input langsung dan alat
input tidak langsung. Proses dari input dapat melibatkan dua atau tiga tahapan utama,
yaitu data capture (penangkapan data), data preparation (penyiapan data), dan data entry
(pemasukan data). Ada dua tipe input yaitu input internal dan eksternal.
D. Database
E. Teknologi
1. Teknologi Perangkat Keras
Teknologi ini dapat digunakan untuk menerima input,menyimpan dan mengakses
data. Tekonologi ini juga menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian daripada sistem secara keseluruhan. Teknologi perangkat keras komputer
juga terdiri dari :
a. Alat masukan
Alat masukan (input device/ input unit/input equipment) adalah alat yang digunakan
untuk menerima masukan Alat masukan (input) selain untuk memasukkan data juga
untuk memasukkan program. Alat input dapat digolongkan kedalam dua golongan,
yaitu alat input langsung (online input) dan alat input tidak langsung (off-line input).
Macam-macam alat input seperti keyboard,mouse,censor, dan sebagainya.
b. Alat Pemroses
Alat pemroses adalah alat dimana instruksi-instruksi program diproses untuk
mengolah data yang dimasukkan lewat alat input yang hasilnya akan ditampilkan di
alat output. Alat pemroses terdiri dari central processor atau CPU (Central Processing
Unit) dan main memory
c. Alat Output
Output yang dihasilkan dari pengolahan data dapat digolongkan k dalam 4 macam
bentuk, yaitu sebagai berikut ini.
1. Tulisan, terdiri dari huruf, kata, angka, karakter khusus dan simbol-simbol lain.
2. Image, di dalam suatu bentuk grafik atau gambar.
3. Suara, dalam bentuk musik atau omongan.
4. Bentuk yang dapat dibaca oleh mesin (machine-readable form), dalam
46 |
bentuk simbol yang hanya dapat dibaca dan dimengerti oleh komputer.
d. Alat Luaran
Alat luaran (media output), adalah alat yang digunakan untuk mengeluarkan hasil dari
pemrosesan data, bisa berupa monitor, printer, speaker dll.
e. Alat Simpanan luar (Hardisk), media ini berfungsi untuk menyimpan data secara
permanen yang nantinya bisa dibaca kembali, bisa berupa harddisk, flashdisk, CD,
DVD dan yang sudah mulai ditinggalkan adalah disket.
a. Perangkat lunak sistem operasi (operating system), yaitu program yang ditulis
untuk mengendalikan dan mengkoordinasi kegiatan dari sistem komputer. contoh
sistem operasi : DOS, Unix, Windows 95
b. Perangkat lunak bahasa (language software), yaitu program yang digunakan untuk
menterjemahkan instruksi-instruksi yang ditulis dalam bahasa pemrograman ke
dalam bahasa mesin supaya dapat dimengerti oleh komputer. contoh bahasa
pemrograman di antaranya : Basic
c. Perangkat lunak aplikasi (application software), yaitu program yang ditulis
dan diterjemahkan oleh language software untuk menyelesaikan suatu aplikasi
tertentu. Contoh aplikasi media seperti Winamp.
4. Alat-alat yang mahal, seperti misalnya alat pencetak grafik atau printer bet
kecepatan tinggi, cukup di satu lokasi saja, sehingga lebih hemat.
a. Transmisi data
Transmisi data merupakan proses pengiriman data dari satu sumber
kepenerima data.
b. Media transmisi
Media transmisi yang menghubungkan antara pengirim dan penerima
informasi data.
c. Kapasitas channel transmisi
Kapasitas channel transmisi adalah suatu kapasitas atau ukuran suatu data yang
dapat dikirimkan melalui media transmisi. Dalam kapasitas pengiriman data
dinyatakan dalam bps (byte per second).
Switches
48 |
Routers
Router adalah perangkat khusus yang memungkinkan paket untuk perjalanan dari
satu jaringan lapisan-3 ke yang lain. Router memungkinkan komunikasi antara dua
node pada berbagai jaringan lapisan-3 yang tidak langsung terhubung satu sama
lain.
Firewall
Firewall digunakan untuk mengatur traffic ke dan dari host atau jaringan. Firewall
dapat berupa perangkat khusus yang menghubungkan dua jaringan atau
mekanisme penyaringan berbasis software yang diimplementasikan pada sistem
operasi.
Load balancers
F. Pengendalian
Untuk Proyek : PT ARIEF KURNIAWAN
Nomor Proyek : AB-BC-01-01
Sistem : Pengendalian Persediaan
Kategori Pengendalian Macam Pengendalian Dibutuhkan Deskripsi Pengendalian
49 |
Pengendalian - Pemisahan tugas dan tanggung - Wewenang transaksi dan
Organisasi jawabantar departemen penyimpangan aktiva dipisahakan
gudang hanya boleh mengeluarkan
barang bila ada surat permintaan
barang yang sudah ditanda tangani
oleh manajer penjualan.
- Dokumen operasi
- Dokumentasi system
Metode pengolahan data yang akan digunakan adalah direct processing dengan perangkat
keras yang menggunakan teknologi DDP Network (LAN) dengan topology berbentuk star
50 |
network File server akan diletakkan di bagian PDE dan masing-masing workstation dile
takkan pada tiap tiap proses yang membutuhkannya, sebanyak 8 workstation Karena jumlah
workstation berubah dari yan direncana kan di tahap sebelumnya, berarti biaya
pengembangan sistem infor masi ini juga berubah (manfaatnya diasumsikan tetap), maka
perlu kami lakukan kembali analisis biaya/manfaat. Besarnya biaya manfaat untuk
pengembangan sistem ini adalah:
1. Biaya pengadaan (procurement cost)
a. Biaya pembelian perangkat keras Rp. 50.000.000
b. Biaya instalansi perangkat keras Rp. 600.000
c. Biaya manajemen dan staff Rp. 1.100.000
Total biaya pengadaan Rp. 51.700.000
2. Biaya persiapan operasi (start-up cost)
a. Biaya pembelian perangkat lunak sistem Rp. 1.000.000
b. Biaya reorganisasi Rp. 400.000
c. Biaya manajemen dan staff Rp. 1.000.000
Total biaya persiapan operasi Rp. 2.400.000
3. Biaya proyek (project-related cost)
A. Biaya konsultan
a. Analisis senior (8 bulan/orang × 3.000.000) Rp. 24.000.000
b. . Analisis junior (6 bulan/orang × 2.000.000) Rp. 12.000.000
c. Pemograman (9 bulan/orang × 1.700.000) Rp. 15.300.000
Total biaya konsultan Rp. 51.300.000
1. Keuntungan berujud
a. Pengurangan-pengurangan biaya operasi Rp. 1.000.000
b. Pengurangan-pengurangan kesalahan proses Rp. 3.000.000
c. Peningkatan penjualan Rp. 4.500.000
d. Pengurangan biaya persediaan Rp. 15.000.000
e. Pengurangan kredit tak tertagih Rp. 3.000.000
Analisis biaya atau manfaat dari proyek sistem informasi ini sebagai berikut:
ROI = 81,77874%
IRR = 29,62403%
Penilaian kelayakan yang akan dilakukan meliputi kelayakan semua aspek, yaitu kelayakan
teknik, operasi, jadual, ekonomi dan hukum Semua aspek kelayakan ini masih tetap sama
dengan yang dinilai pada tahap perencanaan sistem, kecuali penilaian terhadap
kelayakan ekonomi.
A. Kelayakan Teknik
B. Kelayakan operasi
C. Kelayakan jadual
Dari waktu yang diberikan untuk menyelesaikan proyek ini, yaitu tidak boleh lebih
dari satutahun (52 minggu), probabilitas untuk menyelesaikan proyek sebesar 100%.
Kelayakan jadual untuk proyek ini adalah layak.
D. Kelayakan ekonomi
Item penilaian Kendala Proyek Sistem
ROI 81,77874%
I= 25%
NPV Rp 9.134.240,
IRR 29,62403%
Secara ekonomi, proyek ini layak untuk dikembangkan, yaitu tidak melebih dana yang
dianggarkan, mempunyai hasil balik yang positip (NPV lebih besar dari nol) dan
mempunyai IRR yang lebih besar dan tingkat pengembalian disyaratkan.
E. Kelayakan hukum
Proyek ini tidak akan melanggar hukum atau peraturan-peraturan yang berlaku baik
yang telah ditetapkan oleh pemerintah maupun didalam perusahaan sendiri Dari
penilaian kelayakan ini, maka hasainya untuk ke lima kelayakan yang 54dinilai
|
adalah semuanya layak.
I. Pendahuluan
Desain sistem terinci ini merupakan kelanjutan dari desain sistem secara umum yang
telah disetujui oleh manajemen. Di tahap desain terinci, kami akan menggambarkan
bagaimana dan seperti apa secara terinci komponen-komponen utama dari sistem informasi
pengendalian pemasaran dan penjualan ini. Langkah utama yang kami lakukan adalah
mendesain bentuk- bentuk laporan yang dibutuhkan, Berikutnya kami mendesain bentuk-
bentuk input berupa dokumen dasar yang akan digunakan di sistem informasi ini berserta
kode-kode input yang digunakan. Kemudian kami mulai mendesain bentuk- bentuk
tampilan dari dialog layar terminal yang merupakan kombinasi input dan output di layar
terminal. Selanjutnya yang kami desain secara terinci adalah struktur dari masing-masing
file database yang digunakan, kapasitas teknologi simpanan luar dan rancang bangun dari
program komputer.
4. Laporan untuk tingkat manajemen yang lebih tinggi akan lebih tersaring dan untuk
tingkat manajemen yang lebih rendah aka lebih terinci.
55 |
5. Laporan sederhana tetapi jelas.
6. Laporan diungkapkan dalam bentuk dan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami
oleh pemakainya.
Untuk mendesain output terinci ini kami menggunakan dua buah alat desain sistem, yaitu
bagan tata letak printer (printer layout chart) untuk menggambarkan sketsa bentuk output di
printer dan kamus data output untuk menjelaskan secara rinci tentang data yang akan
disajikan di output. Adapun output-output yang telah kami desain berserta letaknya di
laporan ini adalah sebagai berikut:
Output berupa dokumen faktur dicetak di atas kertas yang sudah tak terlebih dahulu oleh
percetakan (preprinted form) Desain dari bentuk kertas tercetak faktur ini tampak pada
halaman berikut.
Desain Output
Adapun desain contoh output yang telah dilakukan :
56 |
Dokumen Order Penjualan
57 |
memahami
maknanya.
9. Dari bagian C 20 Bagian gudang.
perusahaan.
8. Keterangan C 10 Untuk lebih mudah
memahami
maknanya.
9. Dari bagian C 20 Bagian gudang.
perusahaan.
8. Keterangan C 10 Untuk lebih mudah
memahami
maknanya.
9. Dari bagian C 20 Bagian gudang.
Desain input terinci ini meliputi desain dari bentuk dokumen- Jokumen dasar yang akan
digunakan untuk menangkap data input berserta dengan semua kode-kode yang
digunakan. Dokumen dasar ini sangat penting di sistem informasi. Data yang salah tercatat
di dokumen dasar akan mengakibatkan output yang dihasilkan sistem aformasi juga salah.
Oleh sebab itu desain dokumen dasar ini kami kukan dengan sebaik mungkin mengikuti
petunjuk-petunjuk desain yang baik sebagai berikut ini.
1. Ukuran dari dokumen dasar.
Ukuran dari dokumen akan menggunakan ukuran dari kertas yang standar dan banyak
dijual. Ukuran kertas yang akan digunakan adalah kelipatan dari ukuran kuarto (8 1/2"
x 11").
2. Jadul dokumen dasar.
Dokumen dasar mempunyai judul yang dapat menunjukkan jenis dan kegunaan dari
dokumen dasar tersebut dan nama perusahaan.
3. Nomor dokumen dasar.
Nomor dokumen dasar dapat digunakan untuk menunjukkan keunikannya. Nomor
dokumen dasar akan diletakkan di pojok bawah kiri.
4. Nomor urut dokumen dasar.
Disamping nomor dokumen dasar, nomor urut dari masing-masing dokumen dasar
biasanya dicantumkan di pojok kanan atas. Nomor urut ini sangat perlu untuk tujuan
pengendalian (dapat diketahui bila ada dokumen dasar yang hilang bila nomornya
meloncat). untuk pelacakan pemeriksaan dan untuk pengarsipan.
61 |
5. Nomor dan jumlah halaman. Dokumen dasar yang terdiri lebih dari satu halaman,
maka tiap-tiap halaman akan diberi nomor dan jumlah halamannya, supaya bila ada
halaman yang hilang dapat diketahui.
6. Pembagian area. sehingga untuk mencarinya guna pengisian atau pencarian data.
Pembagian area ini meliputi area judul, area hala man, area kontrol, area organisasi,
area obyek, area tubuh, area berita, area otorisasi, area jumlah dan area nomer.
7. Caption. Caption adalah kata-kata yang dicetak di dokumen dasar untuk menunjukkan
siapa yang harus mengisi dan data apa yang harus diisikan. Macam-macam dari
caption yang akan digunakan adalah box caption, yaitu dengan menyediakan kotak-
kotak tempat pengi sian dan blocked spaces caption, yaitu dengan menyediakan blok
blok ruang kosong untuk tiap-tiap karakter nilai data.
8. Instruksi di dalam dokumen dasar
Dokumen dasar yang baik harus bersifat self-instruction, artinya harus berisi instruksi-
instruksi yang jelas bagi pengisi untuk menu liskan data tanpa harus bertanya lagi.
Kami sudah mendesain dua buah bentuk dari dokumen dasar yang akan digunakan di
sistem informasi ini. Dokumen-dokumen dasar ini adalah dokumen dasar order
langganan (untuk mencatat data order dari langganan) dan dokumen dasar batch cover
sheet (untuk mencatat data ringkasan transaksi penjualan yang akan dijurnal dan
dipostingkan ke buku besar).
Desain input
Adapun desain input yang telah dilakukan:
62 |
Kamus Data Desain Input
64 |
No/kode file Nama file
DI Langganan
D2 Order Penjualan
D3 Back Order
D4 Persediaan
D5 Transaksi Barang
D6 Piutang Dagang
D7 Buku Besar
D8 Buku Besar
Struktur dari file dapat didesain berdasarkan arus data masuk dan arus data keluar yang
mempengaruhi file tersebut.
65 |
Kamus data untuk setiap file
No Nama Input Data Tipe Lebar Jangkauan Keterangan
Nilai
1. Tanggal D 8 Tanggal transaksi.
2. Jenis Barang C 11 Jenis barang yang
masuk atau keluar.
3. Ukuran/Tipe N 11 Ukuran yang
diperlukan.
4. Jumlah barang N 11 Jumlah barang yang
dibutuhkan.
5. Harga Satuan N 11 Harga satuan pada
persediaan.
6. Tanggal diperlukan D 5 Tanggal diperlukan.
7. No Faktur N 5 Nomor faktur
perusahaan.
8. Keterangan C 10 Untuk lebih mudah
memahami
maknanya.
9. Dari bagian C 20 Bagian gudang.
10. Dokumen Order C - Dokumen yang
Penjualan diperlukan.
11. Laporan Order C - Laporan yang
Penjualan diperkiraan
persediaan.
12. Laporan Back-Order C - Laporan yang
Berdasarkan Barang diperkiraan
persediaan barang.
66 |
13. Laporan Back-Order C - Laporan yang
Berdasarkan diperkiraan
Penjualan persediaan
penjualan.
Desain teknologi terinci yang akan dilakukan pada tahap ini adalah mendesain kapasitas dari
simpanan luar yang akan digunakan untuk database dan perangkat-perangkat lunaknya.
Semua data trans aksi akan tetap disimpan di simpanan luar selama periode yang kapasitas
simpanan luar yang dibutuhkan dapat dihitung sebagai dunginkan oleh manajemen, yaitu
selama setengah tahun. Besarnya berikut ini.
Semua file yang digunakan diindeks dan besarnya file indeks diambil sebesar 30% dari
besarnya file data, sehingga besarnya seluruh file data termasuk file indeksnya adalah
44839970 + 30% x 44839970- 58291961 byte 55,59 MB. Sebagai cadangan pertumbuhan file
d masa mendatang diambil sebesar 100% dari besarnya file semula, sehingga kapasitas
67 |
simpanan luar yang diperlukan untuk file data dan indeksnya adalah sebesar 2 x 55,59 MB =
111,18 MB. Besarnya perangkat lunak aplikasi dan perangkat lunak sistem diperkirakan odak
lebih dari 5 MB, sehingga total keseluruhan kapasitas simpanan har yang dibutuhkan adalah
116,18 MB. Kapasitas ini telah sesuai dengan yang diperkirakan di tahap desain secara
umum, yaitu sebesar 120 MB.
68 |
Jenjang dari masing-masing program dengan modul-modul sesuai dengan batas-batas
otomatis DAD dapat digambarkan sebagai berikut ini. Tiap-tiap program ini dapat
dipecah-pecah kembali ke dalam modul-modul yang lebih kecil. Untuk Program Order
dapat terdiri
dari tiga modul utama yang sudah tampak di DAD, yaitu modul
Dapatkan data'mengecek pemenuhan
faktur
order", modul "merekamkan back order" dan modul "membuat order penjualan". dari masing-
masing modul program selanjutnya dapat digambarkan di bagan IPO menggunakan
pseudocode. Algorith ma dari modul-modul program ini dapat dilihat di dokumen yang
terpisah yang ikut disertakan dengan dokumen hasil desain sistem terinci ini. Dokumen ini
adalah dokumen manual teknik (technical manual).
masukkan data
faktur
Bagan terstruktur untuk setiap program yang teridentifikasi
Program Mencetak
Faktur
dapatkan
data
order
penjualan Cetak faktur
69 |
XII. Laporan Implementasi Sistem Untuk Proyek Pengendalian Persediaan
71 |
8. Pelatihan personil Personil-personil
yang
menulis
program-program
komputer.
9. Metode Metode yang
Penerapan kerja diterapkan sesuai
dengan sistem
informasi yang
baru.
Jika peralatan baru akan di miliki, maka tempat atau ruangan untuk peralatan ini perlu
dipersiapkan terlebih dahulu. Keamanan fisik dari tempat ini perlu juga di pertimbangkan.
Sistem komputer yang besar membutuhkan tempat dengan lingkungan yang lebih harus di
perhitungkan dan Persiapan fisik ini meliputi AC (Air Conditioner) untuk mengatur
temperature ruangan, penerangan sebagainya. Hal lainnya yang perlu di perhatikan adalah
perletakan perabot-perabot sehingga semua peralatan dapat mudah di jangkau secara efektif.
Langkah Selanjutnya setelah persiapan fisik tempat adalah menginstalasi perangkat keras
yang sudah di kirim dan menginstalasi perangkat lunak yang sudah ada.
Tahapan penginstalasi perangkat keras dan lunak di jelaskan sebagai berikut antara lain:
72 |
Pengaturan Fungsi Jaringan
Jaringan computer memiliki beberapa fungsi, yaitu berbagai sumber daya, berkomunikasi
satu sama lain, dan mengakses internet untuk mendapatkan suatu informasi. Dalam
instalasi suatu software dalam setupnya biasanya akan nada permintaan software tersebut
untuk melakukan pengaturan terhadap jaringan yang ada pada computer.
Melakukan backip data/informasi
Dalam penggunaan software/ perangkat lunak, biasanya memiliki data/informasi yang ada
pada software tersebut. Untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan sepeti
kehilangan data/informasi maka opsi untuk melakukan backup data.
Mekanisme kerja yang digunakan dalam pemrograman untuk pembuatan sistem yang
dirancang adalah sebagai berikut :
1) Menganalisa kebutuhan program
Para programmer perlu memikirkan kemudahan user menggunakan program, bagaimana
pondasinya, bentuk tampilan, dan kemungkinan-kemungkinan lain yang terkait dengan
program. Hal ini berguna agar program yang dibuat menjadi efisien untuk memenuhi
kepentingan perusahaan.
73 |
3) Coding
Penulisan kode atau coding adalah tugas inti programmer. Coding merupakan kegiatan
menulis serangkaian kode ke dalam komputer, yang nantinya menjadi perintah untuk
sebuah program.
4) Debugging
Setelah selesai melakukan proses coding, ada satu tahapan lagi sebelum sebuah program
siap diuji coba. Para programmer biasanya melakukan pengecekan terhadap kemungkinan
adanya kesalahan pada bahasa pemrograman. Misalnya salah penulisan kode yang tidak
dapat dipahami komputer.
75 |
V. Konversi Sistem
Proses konversi sistem merupakan proses untuk meletakkan sistem baru supaya siap mulai
untuk dapat di gunakan. Terdapat beberapa pendekatan untuk melakukan konversi sistem,
yaitu sebagai berikut ini :
Konversi Langsung
Konversi ini biasanya di lakukan dengan periode waktu bisnis tertentu (misalnya
bulanan, kuartalan atau tahun fiskal).
Konversi Paralel
Pendekatan konversi parallel (parallel conversion) di lakukan dengan menoperasikan
sistem yang baru Bersama-sama dengan sistem yang lama selama suatu periode
waktu yang tertentu. Kedua sistem ini di operasikan bersama-sama untuk
meyakinkan bahwa sistem yang baru telah benar-benar beroperasi dengan sukses
sebelum sistem yang lama di hentikan. Pendekatan ini merupakan lawa dari
pendekatan konversi langsung. Kebaikan dari pendekatan ini adalah menyediakan
proteksi yang tinggi kepada orgnisasi terhadap kegagalan sistem yang baru. Jika
sistem yang baru gagal, maka sistem yang lama masih tetap beroperasi. Kelemahan
dari pendekatan ini adalah terletak pada biaya yang harus di keluarakan, biaya yang
di keluarakan akan sangat besar, karena terdiri dari biaya operasi dua buat sistem.
yaitu biaya operasi sistem lama dan biaya kompleks besar. Pada waktu kedua sistem
beriperasi secara bersama-sama, maka hasil dari sistem baru dapat di bandingkan
dengan hasil dari sistem yang lama untuk menilai apakah sistem yang baru telah
beroperasi dengan benar. Sistem yang lama akan di hentikan operasi setelah
perusahaan yakin bahwa sistem yang baru telah dapat di andalkan Sistem yang lama
dapat di hentikan dengan memilih titik perhentian yang paling tepat, misalnya pada
akhir periode-periode fiskal.
Konversi – Percontohan
Pendekatan ini biasanya di lakukan bila beberapa sistem yang sejenis akan
diterapkan pada beberapa area terpisah (beberapa departemen, beberapa cabang atau
divisi).
Konversi Bertahap
Pendekatan ini di lakukan dengan menerapkan masing – masing modul sistem
yang berbeda secara urut.
76 |
77 |
VI. Pemilihan/Pelatihan Personel
3) Produktivitas kerja. Dengan pelatihan sistem yang baru, produktivitas kerja karyawan akan
meningkat, kualitas dan kuantitas yang semakin baik, karena technical skill (keterampilan
teknik), human skill (keterampilan karyawan), dan managerial skill (keterampilan manajer)
karyawan akan semakin baik.
78 |
4) Meningkatkan efisiensi. Pengembangan sistem informasi dengan efisiensi juga dapat
meningkatkan efisiensi tenaga, waktu, bahan baku, dan mengurangi ausnya mesin-
mesin. Dengan begitu pemborosan akan berkurang, sehingga biaya produksi relatif kecil
dan daya saing perusahaan semakin besar.
79 |