Menelaah Sumbang Makan Di Minangkabau-4

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

MENELAAH SUMBANG MAKAN DI

MINANGKABAU

MAKALAH
“Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
pada Kelas XI RPL 2”

FITRI RAHMI IMAMI

PROGRAM REKAYASA PERANGKAT LUNAK


DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA BARAT
SMK NEGERI 2 PADANG PANJANG

JL.Syekh Ibrahim Musa NO.26, Ganting, Kec. Padang Panjang Timur,


Kota Padang Panjang Prov. Sumatra Barat

TAHUN 2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Menelaah Sumbang Makan Di Minangkabau


Nama : Fitri Rahmi Imami
Kelas : XI RPL 2 SMK Negeri 2 Padang Panjang

Makalah diatas, telah disahkan dalam sidang ujian makalah pada hari
Selasa, tanggal 7 Maret 2023.
Penguji
Nama Tanda Tangan
Kaprog : Khadrahman, MK
Kabid : Yunizaldi, S.Pd, M.Pd.T
Penguji 1 : Fredrick Tirtosuryo EP. S.Pd., M.sn
Penguji 2 : Zuhra Fitdini

Diketahui

KABID KAPROG

Yunizaldi, S.Pd, M.Pd.T Khadrahman, MK


NIP.19770624 200802 1 001 NIP. -

Mengetahui
Kepala Sekolah

NASRIAL, S.Pd
NIP 19670726 199203 1 005
HALAMAN PERSETUJUAN
Makalah tugas bahasa indonesia dengan judul :
Menelaah Sumbang Makan Di Minangkabau

Yang dipersiapkan oleh :

Fitri Rahmi Imami

Makalah ini telah diperiksa dan disetujui sebagai tugas mata


pelajaran bahasa indonesia pada tanggal
Padang Panjang, 7 Maret 2023
Menyetujui

PENGUJI 2 PENGUJI 1

Zuhra Fitdini Fredrick Tirtosuryo EP. S.Pd., M.sn


NIP. - NIP.19680617 199109 1 001

KEPSEK

NASRIAL,S.Pd
NIP 19670726 199203 1 005

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan penulis kemudahan,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan t epat waktu. Tanpa
pertolongannya tentunya penulis tidak bisa menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah Swt atas limpahan nikmat dan
karunianya. Penulis membuat makalah ini dengan judul "Menelaah Sumbang
Makan Di Minangkabau".
Makalah ini dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk memberikan informasi
dan pengetahuan kepada seluruh masyarakat di Indonesia terutama kepada
masyarakat di Minangkabau, makalah ini banyak memberikan informasi
mengenai sumbang atau adap-adap makan di Minangkabau, alasan penulis
mengambil topik ini yaitu karena kurangnya pengetahuan dan penerapan
masyarakat mengenai Sumbang Makan.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Fredrick
Tirtosuryo Esoputra selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Berkat tugas
yang diberikan, dapat menambah pengetahuan penulis mengenai topik ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada teman-
teman dan keluarga yang telah membantu dan mendukung penulis menyelesaikan
makalah ini. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan, sehingga dibutuhkan saran dan kritik teman-teman sekalian.

Padang Panjang, 7 Maret 2023

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................
C. Tujuan Masalah.....................................................................................................
D. Sistematika………………………………………………………………………
BAB II KAJIAN MASALAH....................................................................................
A Pengertian Sumbang .........….....………...............................................................
B.Sumbang Makan............…………..……………...................................................
C.Adap makan yang baik bagi wanita di Minangkabau............................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................................
A. Jenis Penelitian…………………………………………………………………..
B. Lokasi Objek Penelitian…………………………………………………………
C. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data…………………………………………….
D. Teknik Keabsahan Data…………………………………………………………
E. Teknik Analisis Data…………………………………………………………….
BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................................
A. Bagaimana Cara Makan Yang Baik di Minangkabau .........................................
B. Bagaimana Adap dalam Makan Bersama di Minangkau......................................
BAB V PENUTUP ....................................................................................................
A. Kesimpulan ...........................................................................................................
B. Saran .....................................................................................................................
Daftar Pustaka………………………………………………………………………
Lampiran……………………………………………………………………………
BAB I
Pendahuluan

A.Latar Belakang
Minangkabau adalah masyarakat yang sangat menjunjung tinggi seluruh
hukum adat istiadatnya, sesuai dengan pepatah Minangkabau adat basandi syarak,
syarak basandi kitabullah. Yang artinya di mana adat Minangkabau di dasarkan
oleh syariat agama islam dan syariat tersebut berdasarkan atas Al – Quran dan
Hadist. Berbicara mengenai Minangkabau sama artinya berbicara mengenai ajaran
– ajaran Islam. Bagi masyarakat Minangkabau, adat merupakan jalan kehidupan,
cara berpikir, cara berlaku, dan cara bertindak. Dari cara – cara tersebut maka
terlahirlah sebuah kebudayaan.
Minangkabau adalah masyarakat yang sangat menjunjung tinggi seluruh hukum
adat istiadatnya, sesuai dengan pepatah Minangkabau adat basandi syarak, syarak
basandi kitabullah. Yang artinya di mana adat Minangkabau di dasarkan oleh
syariat agama islam dan syariat tersebut berdasarkan atas Al – Quran dan Hadist.
Berbicara mengenai Minangkabau sama artinya berbicara mengenai ajaran –
ajaran Islam. Bagi masyarakat Minangkabau, adat merupakan jalan kehidupan,
cara berpikir, cara berlaku, dan cara bertindak. Dari cara – cara tersebut maka
terlahirlah sebuah kebudayaan.
Salah satu Sumbang dari sumbang 12 yaitu sumbang makan. Sumbang makan
di Minangkabau menjelaskan kepada kita tengtang aturan-aturan atau adap yang
harus kita lakukan saat kita sedang makan. Kita dilarang makan sa,bil berdiri,
makan sambil berbicara, hendaklah kita membaca doa sebelum makan. Saatv
makan jangan membuka mulut lebar-lebar.

B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul makalah ini maka masalah yang penulis rumuskan yaitu
sebagai berikut:
1. Apa itu Sumbang Makan?
2. Apa saja yang harus kita hindari saat sedang Makan?
3. Apa saja adap-adap atau aturan yang harus kita lakukan saat makan bersama

C. Tujuan Masalah
Makalah yang penulis buat bertujuan untuk :
1. Untuk Mengetahui tentang Sumbang Makan yang ada di Minangkabau
2. Untuk Mengetahui tentang tatacara makan bersama di minangkabau
3. Untuk Mengetahui pengaruh dari adanya Sumbang Makan.

BAB II
Kajian Teori

A. Pengertian Sumbang
Salah satu kebudayaan darah yang ada di Indonesia adalah budaya Minangkabau yang
damit dan dikembangkan oleh masyarakat Minangkabau sejak dahulu sampai sekarang
(Palung, 2014). Minangkabau merupakan salah satu budaya yang berasal dari Indonesia
yang menganut sitem Matrilinial. Segala sesuatunya mengenai hukum adat, sistem
kekerabatan di Minangkabau menggunakan sistem matrilinial. Hal ini menuntut wanita
Minangkabau untuk dapat menempatkan perannya sebagai wanita yang istimewa. Ketika
perempuan Minangkabau tidak mampu menempatkan perannya sebagai wanita
Minangkabau, ia dikatakan melanggar norma atau aturan yang ada dalam budaya
Minangkabau.
Ibrahim (2014) mengartikan sikap dan perilaku yang tidak sesuai dengan etika adat di
Minangkabau adalah sumbang. Dalam kamus besar Minangkabau Indonesia, sumbang
diartikan sebagai perilaku menyimpang dan janggal serta merupakan salah satu kaidah
hukum dalam adat Minangkabau. Sedangkan pengertian sumbang menurut adat
Minangkabau adalah sikap dan perilaku yang tidak sesuai dengan etika adat.
Sumbang menurut adat Minangkabau belum tentu sumbang menurut adat istiadat
tempat lain. Dalam kamus besar Minangkabau- Indonesia, sumbang diartikan sebagai
perilaku menyimpang dan janggal serta merupakan salah satu kaidah hukum adat
Minangkabau (Usman, 2002). Sedangkan pengertian sumbang menurut adat
Minangkabau adalah sikap dan perilaku yang tidak sesuai dengan etika adat.

B. Pengertian Sumbang Makan


Sumbang makan adalah adab dalam menyantap makanan,seorang perempuan
tidak pantas makan dengan terburu-buru,makan sambil berdiri,atau mengunyah
makanan dengan bersuara.Hendaklah seorang perempuan makan dengan tangan,
membaca doa, dan berhenti makan sebelum kenyang.
Perempuan di Minang tidak diperbolehkan mengambil makanan dengan tangan
mengenggam nasi dengan ujung jari, bawalah nasi ke dalam mulut perlan-pelan
dan membuka mulut jangan terlalu lebar. Ketika makan menggunakan sendok,
jangan samapi sendok beradu dengan gigi, sendok jangan dipermainkan sehingga
mengeluarkan bunyi diatas piring.

C. Adap makan di Minangkabau


Aspek kehidupan gadis Minangkabau dilingkupi oleh norma, nilai adat dan
agama. Peranan adat menempatkan kedudukan perempuan Minangkabau menjadi
kukuh, kuat dan anggun. Seorang anak gadis minangkabau yang sudah mengalami
pengawasan mamak dan orang tuanya akan menjadi sumarak rumah nan
gadang. Anak gadis minangkabau sebelum beranjak dewasa perlu diajarkan dulu
suatu hal yang bermanfaat hari ini untuk kehidupan dimasa mendatang.
 Di Minangkabau terdapat adap atau aturan yang harus dilakukan oleh
perempuan di Minangkabau, terutama saat mau makan maupun saat sedang
makan. Melanggar aturan ini akan berakibat hukuman malu, tidak hanya kepada
dirinya sendiri, tapi juga mamak dan keluarganya
Saat makan bersama kita juga harus duduk bersama, kita tidak boleh
menyendiri atau menjauh dari orang lain. kita makan menggunakan tangan kanan,
saat makan menggunakan sendok tidak boleh berbunyi agar tidak menggangu
orang yang sedang makan, kita hanya boleh menggambil lauk yang dekat dengan
kita, makanlah dengan tenang dan membaca doa terlebih dahulu, perempuan di
Minangkabau haruslah duduk bersimpuh(basimpuah) saat makan, dan laki-lakinya
duduk bersila(baselo).
Makanlah secukupnya, makan pelan-pelan. Dilarang makan sambil berdiri
apalagi berjalan. Sebisa mungkin tidak berbicara saat makan kecuali sangat
penting. Jangan berbunyi saat makan atau dalam bahasa Minangnya disebut
"mancapak".usahakanlah saat mau makan dahulukan orang yang lebih tua dari
kita terlebih dahulu untuk mengambil makanannya.

Di minangkabau banyak sekali aturan dan adap yang harus dilakukan oleh
masyarakat terutama perempuan. Aturan tersebut sudah ada dari dahulu dan
merupakan aturan dan adap yang telah turun temurun.
BAB III
Metodologi Penelitian

A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan oleh penulis dalam membuat makalah ini
adalah Kualitatif karena Dalam penelitian kualitatif proses dan makna lebih
banyak ditonjolkan dengan menggunakan landasan teori sebagai panduan untuk
fokus pada penelitian berdasarkan fakta yang ada di lapangan. Penelitian ini
memberikan banyak penjelasan yang juga bersumber dari buku dan kunjungan
langsung ke lapangan.

B. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu di daerah kota padang
panjang, penulis juga melakukan penelitian langsung di dalam acara Alek
Penghulu suku Sikumbang di Rumah Gadang inyiak tanam Sikumbang.

C. Informasi Penelitian
Informasi yang didapat penulis bersumber dari observasi langsung ke lapangan
dan penulis mendapatkan informasi dari referensi buku dan media internet.
BAB IV
Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian penulis, masih banyak masyarakat Minangkabau terutama


perempuan yang belum menerapkan adap atau aturan saat makan. Masyarakat
tidak terlalu memperhatikan sumbang-sumbang saat mau makan. Saat makan
yang terpikirkan hanyalah diri sendiri, mereka tidak memperdulikan orang lain.
Remaja zaman sekarang tidak banyak yang tau mengenai adap-adap saat
makan, mereka tidak memperhatikan sekitarnya, banyak juga yang tidak tau
mengenai adat dan tradisi yang di sekitarnya, bahkan ada juga yang tidak
mengetahui sukunya sendiri, karena sekarang mereka lebih memperhatikan
gadgetnya, tidak ingin tahu mengenai lingkungannya sendiri dan lebih senang
mengomentari kehidupan orang.
Penulis juga banynak mendapatkan ilmu dari hasil peneitian yang telah
dilakukanya, penulis mengetahui apa saja adap yang harus dilakukan saat makan,
apa saja yang diperbolehkan dan yang dilarang.
BAB V
Penutup

A. Kesimpulan
1. Dalam kamus besar Minangkabau Indonesia, sumbang diartikan sebagai perilaku
menyimpang dan janggal serta merupakan salah satu kaidah hukum dalam adat
Minangkabau.
2. Sumbang makan adalah adab dalam menyantap makanan,seorang perempuan
tidak pantas makan dengan terburu-buru,makan sambil berdiri,atau mengunyah
makanan dengan bersuara
3. Di Minangkabau terdapat adap atau aturan yang harus dilakukan oleh
perempuan di Minangkabau, terutama saat mau makan maupun saat sedang
makan. Melanggar aturan ini akan berakibat hukuman malu, tidak hanya
kepada dirinya sendiri, tapi juga mamak dan keluarganya.
4. Makanlah secukupnya, makan pelan-pelan. Dilarang makan sambil berdiri
apalagi berjalan. Sebisa mungkin tidak berbicara saat makan kecuali sangat
penting. Jangan berbunyi saat makan atau dalam bahasa Minangnya disebut
“mancapak”.

B. Saran
1. Untuk kedepannya sangat diharapkan bahwa masyarakat minangkabau
dapat mengikuti semua aturan dan adap saat makan.
2. Masyarakat tidak melupakan semua adat dan tradisi yang telah lama ada di
Minangkabau
3. Masyarakat Minangkabau lebih memperdulikan mengenai adat yang ada
di daerahnya dan mau mengikutinya.
DAFTAR PUSTAKA

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/psikologi/article/download/
6632/5191#:~:text=Dalam%20kamus%20besar%20Minangkabau%2D
%20Indonesia,tidak%20sesuai%20dengan%20etika%20adat.

https://scientia.id/2020/12/04/sumbang-12-untuk-puti-bungsu-minangkabau/
#:~:text=Sumbang%20Makan%20(Makan),sampai%20sendok%20beradu%20dengan
%20gigi.

https://scientia.id/2020/12/04/sumbang-12-untuk-puti-bungsu-minangkabau/
#:~:text=Sumbang%20Makan%20(Makan),sampai%20sendok%20beradu%20dengan
%20gigi.

Anda mungkin juga menyukai