Tugas Individu Rumusan Nilai Bela Negara
Tugas Individu Rumusan Nilai Bela Negara
Tugas Individu Rumusan Nilai Bela Negara
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan
kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI
Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang
dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.
Pengertian perlu disampaikan kepada peserta Latsar CPNS agar para peserta memahami subtansi
modul sehingga para peserta memiliki cara pandang sebagai warga Negara yang berwawasan
kebangsaan. Pengetahuan tentang wawasan kebangsaan yang selama ini telah didapatkan para
CPNS melalui pendidikan formal perlu dimantapkan sebagai konsekwensi menjadi abdi negara.
1. Pancasila
Naskah Undang-Undang Dasar 1945 dirancang sejak 29 Mei sampai 16 Juli 1945 oleh
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada masa itu Ir
Soekarno menyampaikan gagasan dasar pembentukan negara yang beliau sebut Pancasila.
Gagasan itu disampaikan dihadapan panitia BPUPKI pada siang perdana mereka tanggal 28 Mei
1945 dan berlangsung hingga tanggal 1 Juni 1945.
Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharmma Mangrwa dilontarkan secara lebih nyata
masa Majapahit sebenarnya telah dimulai sejak masa Wisnuwarddhana, ketika aliran Tantrayana
mencapai puncak tertinggi perkembangannya, karenanya Narayya Wisnuwarddhana
didharmakan pada dua loka di Waleri bersifat Siwa dan di Jajaghu (Candi Jago) bersifat Buddha.
Juga putra mahkota Kertanegara (Nararyya Murddhaja) ditahbiskan sebagai JINA =
Jnyanabajreswara atau Jnyaneswarabajra. Inilah fakta bahwa Singhasari merupaakn embrio yang
menjiwai keberadaan dan keberlangsungan kerjaan Majapahit. Perumusan Bhinneka Tunggal Ika
Tan Hana Dharmma Mangrwa oleh Mpu Tantular pada dasarnya adalah sebuah pernyataan daya
kreatif dalam paya mengatasi keanekaragaman kepercayaan dan keagamaan,
Sesuai makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dapat diuraikan Bhinna- Ika-Tunggal-Ia
berarti berbeda-beda tetapi pada hakekatnya satu. Sebab meskipun secara keseluruhannya
memiliki perbedaan tetapi pada hakekatnya satu, satu bangsa dan negara Republik Indonesia.
Lambang NKRI Garuda Pancasila dengan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditetapkan Peraturan
Pemerintah nomor 66 Tahun 1951, pada tanggal 17 Oktober diundangkan pada tanggal 28
Oktober 1951 tentang Lambang Negara.
Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat dipisahkan dari
persitiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, karena melalui peristiwa proklamasi
tersebut bangsa Indonesia berhasil mendirikan negara sekaligus menyatakan kepada dunia luar
(bangsa lain) bahwa sejak saat itu telah ada negara baru yaitu Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Apabila ditinjau dari sudut hukum tata negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 belum sempurna sebagai negara, mengingat
saat itu Negara Kesatuan Republik Indonesia baru sebagian memiliki unsur konstitutif berdirinya
negara. Untuk itu PPKI dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah melengkapi persyaratan
berdirinya negara yaitu berupa pemerintah yang berdaulat dengan mengangkat Presiden dan
Wakil Presiden, sehingga PPKI disebut sebagai pembentuk negara. Disamping itu PPKI juga
telah menetapkan UUD 1945, dasar negara dan tujuannya.
1. Bendera
Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera Negara
adalah Sang Merah Putih. Bendera Negara Sang Merah Putih berbentuk empat persegi panjang
dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga) dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan bagian
bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama. Bendera Negara yang dikibarkan
pada Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan
Timur Nomor 56 Jakarta disebut Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih. Bendera
Pusaka Sang Saka Merah Putih disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional Jakarta.
2. Bahasa
Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bahasa Indonesia
adalah bahasa resmi nasional yang digunakandi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam Pasal 36
Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 bersumber dari bahasa
yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan yang
dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban bangsa. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai
jati diri bangsa, kebanggaan nasional, sarana pemersatu berbagai suku bangsa, serta sarana
komunikasi antardaerah dan antarbudaya daerah.) Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara
berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, pengantar pendidikan, komunikasi tingkat nasional,
pengembangan kebudayaan nasional, transaksi dan dokumentasi niaga, serta sarana
pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan bahasa media massa.
3. Lambang Negara
4. Lagu Kebangsaan
Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Lagu
Kebangsaan adalah Indonesia Raya. Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang digubah oleh
Wage Rudolf Supratman.