Tugas Minggu 8 - Kelompok 4 - Pendidikan Pancasila 1 PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

PERTEMUAN 8

Kelompok 4
Pancasila 1

Nama Kelompok :

1. Veronica Issabela Naibaho 2443019149


2. Kusuma Arindiya 2443019157
3. Roisus Syarif 2443019160
4. Vicca Desti Indriani 2443019163
5. Ayu Janatun Fitri 2443019164
6. Jhessy Widiastika 2443019175
7. Salwa Damayanti 2443019177

Fakultas Farmasi
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Tahun 2022
Judul Artikel: Protokol Kesehatan 5M dan Kesehatan Imun untuk Hadapi Varian Baru Covid-19
Link : Protokol Kesehatan 5M dan Kesehatan Imun untuk Hadapi Varian Baru Covid-19
(kemenkeu.go.id)
VEROl

Upaya untuk mengalahkan penyebaran dan penularan Covid-19 di dunia tidak mudah.
Namun, beragam upaya terus dilakukan para ahli dan penduduk global demi mengakhiri
ancaman virus corona yang terus menyerang bertubi-tubi. Di beberapa negara, termasuk
Indonesia, pemerintah membuat pendoman dan protokol kesehatan untuk menghadapi COVID-
19 dan konsisten menjaga kesehatan imun dan iman. Di negara kita, protokol kesehatan ini
dikenal dengan sebutan 5M. Protokol kesehatan 5M terdiri dari :

1. Mencuci Tangan. Rutin mencuci tangan hingga bersih adalah salah satu protokol
kesehatan yang cukup efektif untuk mencegah penularan COVID-19. Untuk hasil yang maksimal,
cucilah tangan setidaknya selama 20 detik beberapa kali sehari, terutama saat: Sebelum memasak
atau makan; Setelah menggunakan kamar mandi; Setelah menutup hidung saat batuk, atau bersin.
Untuk membunuh virus dan kuman-kuman lainnya, gunakan sabun dan air atau pembersih
tangan dengan alkohol setidaknya dengan kadar 60 persen.

2. Memakai Masker. Pada awal pandemi COVID-19 tahun lalu, Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) mengatakan bahwa penggunaan masker hanya direkomendasikan untuk orang
sakit, bukannya orang sehat. Namun, virus corona jenis SARS-CoV-2 benar-benar baru,
sehingga protokol kesehatan bisa berubah-ubah seiring bergulirnya waktu. Beberapa waktu
selang kebijakan WHO di atas, WHO akhirnya mengeluarkan imbauan agar semua orang (baik
yang sehat atau sakit) agar selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

Protokol kesehatan virus corona terkait masker pun semakin digalakkan di beberapa
negara. Di Amerika Serikat (AS), Centers for Disease Control and Prevention
(CDC), memperbarui pedoman terkait penggunaan masker. CDC mengimbau masyarakat AS
harus memakai masker meski berada di dalam rumah pada kondisi tertentu. Menurut CDC,
penggunaan masker di dalam rumah perlu dilakukan ketika: Terdapat anggota keluarga yang
terinfeksi COVID-19. Terdapat anggota keluarga yang berpotensi terkena COVID-19 karena
aktivitas di luar rumah. Merasa terjangkit atau mengalami gejala COVID-19. Ruangan sempit.
Tidak bisa menjaga jarak minimal dua meter.

3. Menjaga Jarak. Protokol kesehatan lainnya yang perlu dipatuhi adalah menjaga jarak.
Protokol kesehatan ini dimuat dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI dalam “Protokol
Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan dan
Pengendalian COVID-19.” Di sana disebutkan, menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain
untuk menghindari terkena droplets dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari
kerumunan, keramaian, dan berdesakan. Bila tidak memungkinkan melakukan jaga jarak, maka
dapat dilakukan berbagai rekayasa administrasi dan teknis lainnya. Rekayasa administrasi dapat
berupa pembatasan jumlah orang, pengaturan jadwal, dan sebagainya. Sedangkan rekayasa
teknis antara lain dapat berupa pembuatan partisi, pengaturan jalur masuk dan keluar, dan lain
sebagainya.
4. Menjauhi Kerumunan. Selain tiga hal di atas, menjauhi kerumunan merupakan protokol
kesehatan yang juga harus dilakukan. Menurut Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes),
masyarakat diminta untuk menjauhi kerumunan saat berada di luar rumah. Ingat, semakin banyak
dan sering kamu bertemu orang, maka kemungkinan terinfeksi virus corona pun semakin tinggi.

Oleh sebab itu, hindari tempat keramaian terutama bila sedang sakit atau berusia di atas 60 tahun
(lansia). Menurut riset lansia dan pengidap penyakit kronis memiliki risiko yang lebih tinggi
terserang virus corona.

5. Mengurangi Mobilitas. Virus corona penyebab COVID-19 bisa berada di mana saja. Jadi,
semakin banyak dirimu menghabiskan waktu di luar rumah, maka semakin tinggi pula terpapar
virus jahat ini. Oleh sebab itu, bila tidak ada keperluan yang mendesak, tetaplah berada di rumah.
Menurut Kemenkes, meski sehat dan tidak ada gejala penyakit, belum tentu dirimu pulang ke
rumah dengan keadaan yang masih sama. Pasalnya, virus corona dapat menyebar dan
menginfeksi seseorang dengan cepat. Selain itu diharapkan seluruh masyarakat ikut mendukung
program vaksinasi dengan mengikuti vaksinasi yang ada. Vaksinasi berfungsi menciptakan
imunitas tubuh sehingga mampu melawan infeksi virus penyebab Covid-19. Dengan imunitas
yang terbentuk, maka seseorang tidak akan jatuh pada kesakitan yang parah, dan pada gilirannya
menurunkan angka kematian.

SALWA

Hadirnya pandemi Covid-19 telah membawa perubahan terhadap dunia dengan berbagai
tantangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Di Indonesia, Covid-19

Telah menjangkiti lebih dari 1,3 juta orang sejak kasus pertama diumumkan pada bulan Maret 2020,
setidaknya 35.000 orang telah meninggal dunia. Namun, upaya untuk menghambat penyebaran virus
Covid-19 telah menghambat kegiatan perekonomian dan dampaknya.

- Cara penanganan:

a. Penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang era New Normal;

b. Pembagian masker ditempat umum;

c. Pemasangan MMT pencegahan penularan Covid-19;

d. Pembuatan hand sanitizer dan membagikanya kepada masyarakat dan fasilitas umum;

e. Pembuatan desinfektan dan penyemprotan desinfektan pada rumah warga dan fasilitas lingkungan
sekitar;

f. Pengadaan tempat cuci tangan di tiga titik dusun.

- Berikut beberapa kegiatan tambahan dilakulan antara lain:

a. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat);


b. Sosialisasi kepada anak – anak tentang PHBS;

c. Demonstrasi cuci tangan kepada anak – anak; dan

d. GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)

KUSUMA

- Program2 diatas diharapkan mampu memberikan solusi untuk penanganan covid-19

Penyuluhan adalah salah satu cara penanganan covid. Corona atau Covid-19 adalah keluarga besar
virus yang dapat menginfeksi burung dan mamalia, termasuk manusia. Menurut World Health
Organization (WHO), virus ini mengakibatkan penyakit mulai dari flu ringan hingga infeksi pernapasan
yang lebih parah seperti MERS-CoV dan SARS-CoV. Dengan menyebarnya virus tersebut kegiatan
sosialisasi sangatlah penting bagi masyarakat. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan

informasi kepada masyarakat tentang edukasi penyebaran Covid-19, sehingga mereka lebih paham
dan mengerti bagaimana mencegah, menghadapi, dan menangani kasus Covid-19 yang sampai saat ini
kasusnya semakin meningkat secara signifikan.

Kegiatan sosialisasi mendapat sambutan yang sangat positif dari masyarakat, dimana mereka sangat
membutuhkan informasi yang jelas dan benar terkait Covid-19. Tindakan pencegahan terhadap Covid-19
mulai diterapkan oleh masyarakat setelah pelaksanaan

sosialisasi. Masyarakat sadar akan penerapan dan pembiasaan perilaku hidup sehat seperti menjaga
kebersihan, disiplin memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air

bersih, menyediakan hand sanitizer dan disinfektan di rumah serta tempattempat umum, menjaga jarak
serta mengurangi aktivitas di luar rumah sebagai upaya pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19.

DAFTAR PUSTAKA:

Istiatin., Marwati, F.S., Burhanudin, A.Y. 2021, Sosialisasi dan Edukasi Program Penanganan dan
Pencegahan Penyebaran Covid-19 Guna Meredam Kepanikan Sosial di Wilayah Desa Gentan, Jurnal
BUDIMAS, 03(02): 260-269

Anda mungkin juga menyukai