Bahan Ajar Dasar-Dasar Penyuluhan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

BAHAN AJAR

DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN

Disampaikan pada diklat dasar penyuluh pertanian

Oleh:
Soleh Wahyudi, SST, M.I.Kom
Widyaiswara Ahli Muda

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) BINUANG
KALIMANTAN SELATAN
2022
Bahan Ajar Diklat Dasar-Dasar Penyuluhan 1
Pertanian
BAB I
PENDAHULUAN

Perkembangan penyuluhan pertanian di Indonesia menunjukkan perjalanan


waktu yang cukup panjang, awalnya timbulnya penyuluhan ditandai berdirinya
Botanical Garden atau sekarang disebut Kebun Raya Bogor pada tanggal 18 Mei
1817.
Pada tahun 1905 berdirilah Departemen Pertanian yang langsung
membentuk Dinas penyuluhan pertanian atau dalam istilah bahasa Belanda disebut
Landbauw Voorlichting Dienst (LVD). Adapun tujuan pembentukan dinas
penyuluhan pada saat itu sebagian besar adalah untuk memenuhi
kepentingan penjajah.Adanya istilah tanam paksa (cultur stelsel) dan kerja rodi
yang memaksa rakyat Indonesia untuk bercocok tanam diperuntukkan bagi
kepentingan Belanda.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, terjadi perubahan yang
mendasar dalam konsepsi, pengertian, tujuan dan aspek- aspek lain dalam
penyuluhan pertanian.Pada tahun 1970 sampai dengan 1980-an produk padi
meningkat, karena adanya sistem Latihan dan Kunjungan (LAKU). Pada tahun
1995 Bank Dunia, melakukan evaluasi kelemahan penyuluhan di Indonesia yaitu (1)
kurangnya partisipasi, (2) kesalahan menempatkan fokus penyuluhan, (3)
mekanisme top-down, dan (4) kurangnya koordinasi antar sektor.
Kelemahan penyuluhan pertanian di Indonesia tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satu diantaranya adalah belum adanya persepsi yang sama
tentang definisi penyuluhan pertanian. Kondisi ini mengakibatkan penyelenggaraan
penyuluhan di era reformasi sempat mengalami stagnasi atau bahkan di beberapa
daerah tidak ada lagi kelembagaan yang mengurusi penyelenggaraan penyuluhan.
Hal tersebut sangat menjadi keprihatinan bagi insan yang peduli dengan
pembangunan pertanian. Oleh karena itu, lahirlah Undang- Undang no 16 tahun
2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K).

1.2 Deskripsi Singkat


Bahan ajar ini berisikan tentang pengertian dan menjelaskan tujuan, prinsip-prinsip
sasaran serta strategi dalam penyuluhan pertanian.

Bahan Ajar Diklat Dasar-Dasar Penyuluhan 2


Pertanian
1.3 Manfaat Bahan Ajar Bagi Peserta
Dengan penyusunan bahan ajar ini, peserta diharapkan dapat memahami
pengertian dan menjelaskan tujuan, prinsip-prinsip sasaran serta strategi
dalam penyuluhan pertanian.
1.4 Tujuan Pembelajaran
a. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu memahami pengertian
dan menjelaskan tujuan, prinsip-prinsip sasaran serta strategi dalam
penyuluhan pertanian.

b. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat
1) Menjelask
2) Menjelask
3) Menjelask
4) Menjelask
1.5 Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
a. Materi Pokok :
1. Pengantar Penyuluhan Pertanian.
2. Ruang Lingkup Penyuluhan Pertanian
3. Sasaran Penyuluhan Pertanian
4. Strategi Penyuluhan Pertanian
b. Sub Materi Pokok :
1.1. Pengertian Penyuluhan Pertanian

1.2. Tujuan Penyuluhan Pertanian

1.3. Prinsip Penyuluhan Pertanian

1.4. Filosofi Penyuluhan Pertanian

2.1. Ruang Lingkup Penyuluhan Pertanian

3.1. Sasaran penyuluhan pertanian

4.1. Strategi penyuluhanpertanian

1.6 Petunjuk Belajar


a. Bahan ajar “Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian” pada Diklat Dasar Terampil
bagi Penyuluh Pertanian ini memuat serangkaian kegiatan belajar, yang
disusun untuk melayani kegiatan belajar peserta dan memudahkan setiap

Bahan Ajar Diklat Dasar-Dasar Penyuluhan 3


Pertanian
peserta untuk menguasai unit pembelajaran secara sistematis dan bertahap,
guna mencapai tujuan pembelajaran.
b. Bahan ajar ini digunakan dengan bimbingan pelatih kepada peserta secara
bertahap sesuai urutan atau langkah kegiatan dalam pencapaian tujuan
pembelajaran, dilengkapi dengan petunjuk bagi pelatih dan bagi peserta yang
memuat rencana pengajaran modul serta perincian dari kegiatan belajar yang
harus dilakukan oleh peserta dan pelatih.
c. Pada setiap sub pokok bahasan diproses dalam periode waktu yang berurutan,
karena setiap sub pokok bahasan saling terkait dan merupakan satu bagian
utuh.
d. Materi dari setiap sub pokok bahasan dapat diperkaya atau dimodifikasi sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan yang sedang dan atau yang akan
terjadi. Pada penyajian, pelatih agar memanfatkan semaksimal mungkin
pertukaran pendapat, baik diantara peserta sendiri maupun antara peserta dan
pelatih.

Bahan Ajar Diklat Dasar-Dasar Penyuluhan 4


Pertanian
BAB II
PENGANTAR PENYULUHAN PERTANIAN

Indikator keberhasilan : setelah mengikuti diklat ini beserta diharapkan mampu


menjelaskan pengertian dan tujuan penyuluhan pertanian

2.1. Pengertian Penyuluhan Pertanian


Pengertian penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu sosial yang
mempelajari system dan proses perubahan pada individu serta masyarakat
agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang
diharapkan (Setiana. L. 2005).
Dalam UU RI No. 16, tentang SP3K, Tahun 2006 disebutkan bahwa
sistem penyuluhan pertanian merupakan seluruh rangkaian pengembangan
kemampuan, pengetahuan, keterampilan serta sikap pelaku utama (pelaku
kegiatan pertanian) dan pelaku usaha melalui penyuluhan. Penyuluhan
pertanian adalah suatu proses pembelajaran bagi pelaku utama (pelaku
kegiatan pertanian) serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong
dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,
permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan
produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta
meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Pengertian tersebut mengandung makna bahwa didalam proses
pembelajaran inheren adanya proses-proses lain yang terjadi secara simultan,
yaitu:
a. Proses komunikasi persuasif,
b. Proses pemberdayaan,
c. Proses pertukaran informasi timbal-balik antara penyuluh dan sasaran (pelaku
utama maupun pelaku usaha).

2.2. Tujuan Penyuluhan Pertanian


Penyuluhan pertanian mempunyai dua tujuan yang akan dicapai yaitu :
tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka pendek adalah
menumbuhkan perubahan-perubahan yang lebih terarah pada usaha tani yang
meliputi: perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap dan tindakan petani
keluarganya melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Tujuan jangka panjang yaitu meningkatkan taraf hidup dan
meningkatkan kesejahteraan petani yang diarahkan pada terwujudnya
perbaikan teknis bertani (better farming), perbaikan usahatani (better business),

Bahan Ajar Diklat Dasar-Dasar Penyuluhan 5


Pertanian
dan perbaikan kehidupan petani dan masyarakatnya (better living).
Dari pengalaman pembangunan pertanian yang telah dilaksanakan di Indonesia
selama tiga-dasawarsa terakhir, menunjukkan bahwa, untuk mencapai ketiga
bentuk perbaikan yang disebutkan di atas masih memerlukan perbaikan-
perbaikan lain yang menyangkut (Deptan, 2002):

a. Perbaikan kelembagaan pertanian (better organization)


b. Perbaikan kehidupan masyarakat (better community),
c. Perbaikan usaha dan lingkungan hidup (better enviroment)

2.3. Prinsip Penyuluhan Pertanian


Prinsip penyuluhan pertanian sesungguhnya adalah suatu upaya yang harus
dilakukan untuk mewujutkan paling tidak 13 azas yang telah dirumuskan dalam
Undang- Undang no 16 tahun 2006, sebagai berikut :
1. Penyuluhan berazaskan demokrasi
2. Penyuluhan berazasakan manfaat
3. Penyuluhan berazaskan kesetaraan
4. Penyuluhan berazaskan keterpaduan
5. Penyuluhan berazaskan keseimbangan
6. Penyuluhan yang berazaskan keterbukaan
7. Penyuluhan berazaskan kerjasama
8. Penyuluhan berazaskan partisipatif
9. Penyuluhan berazaskan kemitraan
10. Penyuluhan berazaskan keberlanjutan
11. Penyuluhan berazaskan berkeadilan
12. Penyuluhan berazaskan pemerataan
13. Penyuluhan berazaskan bertanggung gugat

2.4. Filosofis Penyuluhan Pertanian


Ada empat hal penting yang harus diperhatikan sehubungan dengan
filosofi penyuluhan pertanian, yaitu :
1. Penyuluh harus bekerjasama dengan masyarakat, dan bukan bekerja untuk
masyarakat
2. Penyuluh tidak boleh menciptakan ketergantungan, tetapi justru harus
mampu mendorong kemandirian
3. Penyuluhan harus selalu mengacu pada terwujudnya kesejahteraan hidup
masyarakat
4. Penyuluhan harus mengacu pada peningkatan harkat dan martabat manusia
sebagai individu, kelompok, dan masyarakat umumnya.
Bahan Ajar Diklat Dasar-Dasar Penyuluhan 6
Pertanian
2.5. Rangkuman
Penyuluhan pertanian adalah suatu proses pembelajaran bagi pelaku
utama (pelaku kegiatan pertanian) serta pelaku usaha agar mereka mau dan
mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi
pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk
meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan
kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
Penyuluhan pertanian harus memiliki : (1) pengertian yang jelas
tentang perubahan perilaku yang harus dihasilkan, (2) pengertian tentang
bagaimana caranya orang belajar, (3) pengertian yang jelas tentang
bagaimana caranya mengajar.
Tujuan penyuluhan adalah mengubah perilaku ( pengetahuan,
ketrampilan, sikap) petani agar dapat bertani lebih baik (better farming),
berusahatani lebih menguntungkan (better business), hidup lebih sejahtera
(better living) dan bermasyarakat lebih baik ( better community).
Ada empat hal penting yang harus diperhatikan sehubungan dengan
filosofi penyuluhan pertanian, yaitu :
1. Penyuluh harus bekerjasama dengan masyarakat, dan bukan bekerja
untuk masyarakat
2. Penyuluh tidak boleh menciptakan ketergantungan, tetapi justru harus
mampu mendorong kemandirian
3. Penyuluhan harus selalu mengacu pada terwujudnya kesejahteraan hidup
masyarakat;
4. Penyuluhan harus mengacu pada peningkatan harkat dan martabat
manusia sebagai individu, kelompok, dan masyarakat umumnya

2.6. Latihan
1. Jelaskan yang dimaksud pengertian penyuluhan pertanian menurut
Undang-Undang SP3K ?
2. Jelaskan tujuan penyuluhan pertanian .
3. Jelaskan prinsip-prinsip penyuluhan pertanian.
4. Jelaskan yang dimaksud dengan filosofi penyuluhan pertanian.

Bahan Ajar Diklat Dasar-Dasar Penyuluhan 7


Pertanian
BAB III
RUANG LINGKUP PENYULUHAN PERTANIAN

Indicator keberhasilan: setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat menjelaskan


ruang lingkup penyuluhan pertanian

3.1. Ruang Lingkup


Ruang lingkup penyuluhan pertanian mencakup :
1. Penyuluhan Pertanian sebagai Kegiatan Agribisnis.
Memenuhi kebutuhan pangan merupakan tugas yang terus menerus
dihadapi oleh suatu negara dan penduduknya. Apabila kebutuhan pangan
tersebut terpenuhi, maka baru dapat dihasilkan kehidupan. Dengan demikian
kegiatan pertanian yang efisien memainkan peranan yang penting.
Penyuluh pertanian harus mempersiapkan diri dengan program-
program pembelajaran yang bertujuan untuk :
a. mengurangi biaya pemasaran produksi pertanian,
b. memperluas jangkauan pemasaran produksi pertanian, dan
c. membantu masyarakat memahami sistem pemasaran.
2. Penyuluhan Pertanian sebagai Kegiatan Keluarga Tani.
Keluarga tani selalu menghadapi perubahan yang menyangkut produksi,
harga barang dan jasa , perubahan pekerjaan dan kependudukan. Keadaan
ini mempengaruhi usahanya, kehidupannya dan jenis pekerjaannya yang
terbuka baginya.
3. Penyuluhan Pertanian sebagai Bagian dari Pembangunan Masyarakat
Masyarakat dapat diperbaiki dan dikembangkan. sumberdayanya .Untuk
mengembangkan sumberdaya mereka dengan baik., penyuluh pertanian akan
berhadapan dengan tiga jenis sumberdaya :
a. Alam : tanah, air, iklim, mineral, dll
b. Manusia : masyarakat dengan sikapnya, keterampilan dan bakatnya
c. Kelembagaan :sekolah, tempat beribadah, pasar, instansi pemerintah
dan organisasi masyarakat lainnya yang memenuhi kepentingan
masyarakat.
4. Penyuluhan Pertanian sebagai Upaya Berkelanjutan.
Terdapat lima aspek yang saling mempengaruhi pembangunan pertanian
yang berkelanjutan, yakni :
a. Praktek usahatani yang berkelanjutan
b. Proses belajar praktek usahatani tersebut
c. Kegiatan fasilitas proses belajar tersebut
d. Kelembagaan yang mendukung kegiatan fasilitas meliputi pasar, ilmu
Bahan Ajar Diklat Dasar-Dasar Penyuluhan 8
Pertanian
pengetahuan, penyuluhan pertanian, jaringan inovasi dan lain-lain
e. Kerangka kebijaksanaan yang menunjang berupa peraturan, subsidi, dll.

5. Penyuluhan Pertanian sebagai Upaya Pengembangan SDM


Dalam menjalankan usahataninya, para petani menjalankan peranannya
sebagai juru tani, manajer dan juga manusia. Sebagai juru tani para petani
memelihara tanaman dan hewan ternak untuk mendapatkan hasilnya yang
berfaedah. Sejalan dengan berkembangnya pertanian, tugas sebagai juru tani
juga berkembang misalnya memupuk, mengatur irigasi dengan lebih baik,
melakukan pengendalian hama terpadu dan menerapkan cara-cara baru
lainnya.

3.2. Rangkuman
Dalam proses penyuluhan terdapat beberapa unsur penyuluhan antara lain:
penyuluh, materi penyuluhan, media penyuluhan, metode penyuluhan, sasaran
penyuluhan dan tujuan penyuluhan. Ruang lingkup penyuluhan pertanian
mencakup : (1) Penyuluhan Pertanian sebagai Kegiatan Agribisnis, (2)
Penyuluhan Pertanian sebagai Kegiatan Keluarga Tani, (3) Penyuluhan
Pertanian sebagai Bagian dari Pembangunan Masyarakat , (4) Penyuluhan
Pertanian sebagai Upaya Berkelanjutan, (5) 22.
3.3. Latihan

1. Jelaskan yang dimaksud Penyuluhan Pertanian sebagai Kegiatan Agribisnis,


2. Jelaskan yang dimaksud Penyuluhan Pertanian sebagai Kegiatan Keluarga
Tani
3. Jelaskan yang dimaksud Penyuluhan Pertanian sebagai Bagian dari
Pembangunan Masyarakat
4. Jelaskan yang dimaksud Penyuluhan Pertanian sebagai Upaya
Berkelanjutan
5. Jelaskan yang dimaksud Penyuluhan Pertanian sebagai Upaya
Pengembangan SDM

Bahan Ajar Diklat Dasar-Dasar Penyuluhan 9


Pertanian
BAB IV
SASARAN PENYULUHAN PERTANIAN

Indicator keberhasilan: setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat menjelaskan


Sasaran penyuluhan pertanian

4.1. Sasaran Penyuluhan


UU RI No. 16, tentang Sistem Penyuluhan Prtanian, Perikanan dan
Kehutanan, BAB III pasal 5, mengatakan bahwa sasaran penyuluhan pertanian
adalah :

1. Pihak yang paling berhak memperoleh manfaat penyuluhan meliputi sasaran


utama dan sasaran antara.
2. Sasaran utama penyuluhan yaitu pelaku utama dan pelaku usaha.
3. Sasaran antara penyuluhan yaitu pemangku kepentingan lainnya yang meliputi
kelompok atau lembaga pemerhati pertanian, perikanan, dan kehutanan serta
generasi muda dan tokoh masyarakat.
4.2. Rangkuman
Sasaran penyuluhan pertanian adalah :
Pihak yang paling berhak memperoleh manfaat penyuluhan meliputi sasaran
utama dan sasaran antara. Sasaran utama penyuluhan yaitu pelaku utama dan
pelaku usaha. Sasaran antara penyuluhan yaitu pemangku kepentingan lainnya
yang meliputi kelompok atau lembaga pemerhati pertanian, serta generasi muda
dan tokoh masyarakat.

Pemilihan sasaran penyuluhan harus tepat agar materi yang disampaikan


sesuai dengan kebutuhan dan dapat memecahkan prmasalahan yang dihadapi.

4.3. Latihan

1. Siapakah sasaran penyuluhan pertanian menurut Undang-Undang


Sistem Penyuluhan Pertnian, Perikanan, dan Kehutanan ?
2. Apa dampak yang dihasilkan jika penyuluhan tidak tepat sasaran ?

Bahan Ajar Diklat Dasar-Dasar Penyuluhan 10


Pertanian
BAB V
STRATEGI PENYULUHAN PERTANIAN

Indicator keberhasilan: setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat menjelaskan


strategi penyuluhan pertanian

5.1. Strategi
sebelum merumuskan suatu strategi yang ingin di terapkan, setiap
kegiatan penyuluhan pertanian perlu untuk selalu mengingat peranan penyuluhan
sebagai perantara atau penghubung antara “kegiatan penelitian
pertanian”(yang selalu berupaya menemukan dan mengembangkan teknologi
pertanian) dan “penerapan teknologi” yang dilaksanakan petani sebagai pengguna
hasil-hasil penelitian seperti terlihat dalam skema pada Gambar di bawah
ini.
Informasi
pemecahan masalah-masalah
yang dihadapi petani

PENELITIAN PENYULUHAN PENERAPAN


PERTANIAN PERTANIAN TEKNOLOGI

Informasi
tentang masalah-masalah
yang dihadapi petani

Gambar 1. Penyuluhan Pertanian Sebagai Jembatan Penghubung Antara Penelitian


dan Penerapan teknologi.
Sehubungan dengan adanya keterkaitan antara: penelitian, penyuluhan dan
kegiatan petani tersebut, lebih lanjut dapat di gambarkan tentang model-model
keterkaitan dan pihak-pihak yang perlu dilibatkan di dalamnya.

Lebih lanjut, sebagai pertimbangan penentu strategi yang akan diterapkan,


perlu diperhatikan beberapa hal yang menyangkut:
a. Kebijakan pertanian dan tujuan pembangunan
b. Identifikasi kategori Petani
c. Perumusan Strategi penyuluhan untuk penerapan teknologi
d. Pemilihan metoda penyuluhan yang diterapkan.

a. Kebijakan pertanian dan tujuan pembangunan

Bahan Ajar Diklat Dasar-Dasar Penyuluhan 11


Pertanian
Salah satu hal yang harus diingat sebelum melaksanakan penyuluhan
pertanian, adalah: perlu adanya ketegasan tentang kebijakan pertanian dalam
kaitan untuk mencapai tujuan pembangunan, baik untuk tingkat nasional,
regional, maupun di tingkat lokal.
o Alternatif teknologi pertanian yang akan diterapkan
Teknologi pertanian, pada dasarnya dapat di bedakan menjadi 4 (empat)
macam, yaitu: teknologi hemat tenaga, teknologi hemat-lahan, teknologi yang
berskala netral, dan teknologi tepat guna, yang masing-masing memiliki
karakteristik sendiri serta menuntut kondisi wilayah tertentu untuk dapat
disuluhkan dengan baik. Sehubungan dengan itu, pemilihan
strategi penyuluhan harus memperhatikan tipe-tipe teknologi pertanian
yang ingin disuluh untuk diterapkan para petani sasarannya.

o Pengkaji-ulang terhadap strategi penyuluhan

Sudah sejak lama, strategi penyuluhan yang dilaksanakan selalu mengacu


kepada teori difusi, yakni menggunakan petani lapisan atas (perintis)sebagai
sasaran utama penyuluhan.
b. Identifikasi kategori petani
Beberapa keragaman yang sering menjadi kendala penyuluhan
pertanian adalah:
1) Keragaman zona ekologi pertanian, yang sering kali hanya cocok untuk
komoditi-komoditi tertentu dan teknologi tertentu yang akan diterapkan.
2) Keragaman dalam kemampuannya untuk menyediakan sumberdaya yang
diperlukan (pengetahuan, keterampilan, dana, kelembagaan)
3) Keragaman jenis kelamin, yang bersama-sama dengan nilai-nilai sosial
budaya sering muncul sebagai kendala dalam pelaksanaan penyuluhan
pertanian.
4) Keragaman umur sasaran.

Sehubungan dengan masalah ini, strategi penyuluhan harus


memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Pemetaan wilayah penyuluhan yang akan di layani, khususnya pemetaan
wilayah berdasarkan keadaan keragaman ekologi pertaniannya.
2) Upaya melibatkan seluruh lapisan masyarakat, baik yang berkaitan dengan
kategori petani berdasarkan keinovatipannya, kemampuannya menyediakan

Bahan Ajar Diklat Dasar-Dasar Penyuluhan 12


Pertanian
sumberdaya, jenis kelamin, dan umurnya dalam kegiatan penyuluhan
pertanian.
3) Pengembangan rekomendasi teknologi yang tepat guna.

c. Perumusan strategi penyuluhan untuk penerapan teknologi


Kulp (1977), mengemukakan pentingnya kegiatan penyuluhan yang harus
dilaksanakan pada tahapan-tahapan pembangunan pertanian yang terdiri atas 6
(enam) tahap, yaitu:
1) Tahapan pra pembangunan. Pada tahapan ini, kegiatan penyuluhan
pertanian belum dilaksanakan, tetapi sedang dipersiapkan.
2) Tahapan ekperimental. Pada tahapan ini, penyuluhan pertanian diharapkan
telah mencapai sekitar 1-20% petani sasarannya, yakni untuk dijadikan
pelaksana pengujian atau demonstrator pada kegiatan-kegiatan demonstrasi
yang dilaksanakan dan di kembangkan oleh para penyuluh pertanian.
3) Tahapan pengembangan komoditi. Pada tahapan ini, penyuluhan pertanian
diharapkan sudah harus menjangkau 20-40% petani, untuk mengadopsi
penerapan input-input baru.
4) Tahapan penerapan komoditi. Pada tahapan ini, penyuluhan
diharapkan telah menjangkau 100% petani yang dilibatkan dalam
keseluruhan proses usahatani yang mencakup: alokasi sumberdaya,
pengorganisasikan petani, pemasaran (pengendalian harga input dan harga
produk), serta upaya-upaya untuk mengubah perilaku dari petani subsistem
ke petani komersial.
5) Tahapan diversifikasi usahatani bernilai tinggi. Pada tahapan ini, penyuluhan
juga diharapkan sudah menjangkau 100% petani yang dilibatkan pada
usahatani komer
sial yang memproduksi produk-produk pertanian bernilai ekonomi tinggi.
6) Tahapan intensifikasi modal. Pada tahapan ini, penyuluhan juga diharapkan
telah menjangkau 100% petani yang dilibatkan dalam upaya pemanfaatan
lahan secara optimal dengan penggunaan modal yang semakin insentif (baik
untuk investasi maupun eksploitasi).
Di samping itu, perumusan strategi penyuluhan pertanian juga harus
diarahkan untuk meningkatkan keterlibatan kaum perempuan dan generasi
muda dalam penyuluhan pertanian.

Bahan Ajar Diklat Dasar-Dasar Penyuluhan 13


Pertanian
Khusus yang menyangkut peningkatan peran wanita/perempuan
dalam penyuluhan pertanian, perlu diperhatikan bahwa:
1) Kaum perempuan terbukti memberikan kontribusi yang besar dalam
pertanian, tetapi masih jarang dilibatkan dalam pertemuan-pertemuan
penyuluhan pertanian.
2) Kaum perempuan belum memperoleh perhatian yang sederajat dengan
kaum pria, baik dalam kegiatan penyuluhan maupun dalam pelaksanaan
seluruh kegiatan pertanian.
Sedang yang berkaitan dengan peningkatan peran generasi muda,
perlu dilaksanakan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian yang bertujuan
untuk menyiapkan mereka sebagai petani komersial yang tangguh di masa
depan. Beberapa program/kegiatan yang perlu dirancang adalah:
1) Pengembangan kepemimpinan, untuk menyiapkan mereka sebagai pelopor
pembangunan di masa depan.
2) Kewarganegaraan, untuk memupuk rasa tanggung jawab sebagai warga
negara, yang peka terhadap masalah-masalah pembangunan nasional dan
selalu sadar tentang perlunya pembangunan.
3) Pengembangan pribadi, khususnya yang berkaitan dengan perilaku,
kepercayaan diri, dan keterampilan mengemukakan pendapat melalui
latihan berorganisasi.

d. Pemilihan Metode Penyuluhan Pertanian


Bertolak dari tawaran pilihan strategi tersebut, Mardikanto (1995)
menyatakan bahwa, meskipun strategi partisipatip dapat dinilai sebagai strategi
terbaik, sesungguhnya tidak ada strategi penyuluhan yang selalu efektif dan "baik"
untuk semua kelompok sasaran, karena pilihan strategi tergantung motivasi
penyuluh dan perlu memperhatikan kondisi kelom-pok sasaran.

B. Rangkuman
Kegiatan penyuluhan pertanian adalah suatu kegiatan yang memiliki
tujuan yang jelas dan harus di capai. Oleh sebab itu, setiap pelaksanaan
penyuluhan pertanian perlu dilandasi oleh strategi kerja tertentu demi
keberhasilannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Perumusan strategi
penyuluhan pertanian juga harus diarahkan untuk meningkatkan
keterlibatan kaum perempuan dan generasi muda dalam penyuluhan pertanian.
Penentuan strategi perlu memperhatikan beberapa hal yang
menyangkut: (1) Spesifikasi tujuan penyuluhan untuk mencapai sasaran
pembangunan pertanian, (2)Identifikasi kategori Petani, (3) Perumusan Strategi
penyuluhan untuk penerapan teknologi, (4) Pemilihan metoda penyuluhan yang
diterapkan.
C. Latihan

1. Dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan perlu dibuat strategi, mengapa


?
2. Apa yang harus diperhatikan dalam menentukan strategi penyuluhan
pertanian ?
BAB VI
PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Penyuluhan pertanian adalah suatu proses pembelajaran bagi pelaku utama


(pelaku kegiatan pertanian) serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu
menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,
teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk
meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan
kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
Penyuluhan pertanian harus
memiliki:
a. Pengertian yang jelas tentang perubahan perilaku yang harus dihasilkan
atau perilaku baru apa (pengetahuan, pengertian, keterampilan, kebiasaan,
sikap, perasaan, ) dan tentang apa yang harus dihasilkan;
b. Pengertian tentang bagaimana caranya orang belajar, yaitu bagaimana
orang dapat dipengaruhi agar berubah cara berpikir dan bertindaknya.
c. Pengertian yang jelas tentang bagaimana caranya mengajar yaitu cara
mempengaruhi orang lain. Ini mencakup pengetahuan dan keterampilan
menggunakan berbagai metoda penyuluhan paling efektif untuk mengubah
perilaku orang-orang tertentu.
d. Penyuluhan pertanian haruslah memperhatikan prinsip-prinsip dan filosofi
penyuluhan
Penyuluhan pertanian harus mempunyai tujuan yang jelas agar
keberhasilan penyuluhan tercapai. Tujuan penyuluhan mencakup perubahan
prilaku pelaku utama yaitu berubahnya pengetahuan , sikap dan ketrampilan
untuk mencapai terwujudnya perbaikan teknis bertani (better farming),
perbaikan usahatani (better business), dan perbaikan kehidupan petani dan
masyarakatnya (better living).
Dalam melakukan kegiatan penyuluhan pemilihan sasaran harus tepat
dan kebutuhan petani agar dapat memecahkan permasalahan. Selain itu
strategi perlu dirancang dalam menjalankan kegiatan penyuluhan. Hal ini agar
tujuan penyuluhan yang direncanakan tercapai.

6.2. Tindak Lanjut


Dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan, penyuluh harus memahami
makna pengertian, prinsip dan tujuan penyuluhan pertanian dan siapa yang akan
menjadi sasarannya. Seorang penyuluh juga perlu menyusun strategi dalam
melaksanakan penyuluhan agar penyuluhan tersebut berhasil dan selalu
mengembangkan diri, berlatih dalam merencanakan dan melaksanakan
serta mengevaluasi penyuluhan pertanian .

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2006 . Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 16 tentang Sistem


Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan. Departemen Pertanian.
Anonim (2009). Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian
Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 25/Permentan/OT.140/5/2009 tanggal :
13 Mei 2009

Anwar, S. 2000. Kontribusi Penyuluhan Pembangunan Dalam Mendukung Otonomi


Daerah. Disajikan Seminar Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Menuju
Terwujudnya Masyarakat Madani di Bogor, 25-26 September 2004.

Mosher .T, 1966, Menggerakkan dan Membangun Pertanian, CV .Yasaguna,


Jakarta.

Margono Slamet, 1989. “Kumpulan Bacaan Penyuluhan Pertanian”.. Institut


Pertanian Bogor.

Mardikanto. T, 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret


University Press, Surakarta.

Zakaria, 2006. Modul Dasar-Dasar Penyuluhan Pertanian. Pusat Manajemen


Pelatihan Sumberdaya Manusia Pertanan, Ciawi. Bogor

Setiana L., 2005. Teknik Penyuluhan dan pemberdayaan Masyarakat. Penerbit

Graha Indonesia. Ciawi. Bogor.

Suprapto L., dan Fahrianoor, 2004. Komunikasi Penyuluhan dalam Teori dan

Praktek. Arti Bumi. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai