Perbup 69 2022

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

SALINAN

BUPATI SUMEDANG
PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN BUPATI SUMEDANG

NOMOR 69 TAHUN 2022

TENTANG

PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG


NOMOR 15 TAHUN 2021 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN PERKOTAAN
JATINANGOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUMEDANG,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 ayat (2) dan


Pasal 17 Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 15
Tahun 2021 tentang Pengelolaan Kawasan Perkotaan
Jatinangor, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang
Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten
Sumedang Nomor 15 Tahun 2021 tentang Pengelolaan
Kawasan Perkotaan Jatinangor;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun
1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta
dan Kabupaten Subang dengan Mengubah Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi
Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2851);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
4. Undang-Undang ...
-2-

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5059) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2022 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6757);
7. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6573);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 77, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6042);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2009 tentang
Pedoman Pengelolaan Kawasan Perkotaan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5004);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6178);

11. Peraturan ...


-3-

11. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang


Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 31, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6633);
12. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 136);
13. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2018 tentang
Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Cekungan
Bandung (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 91);
14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun
2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2010, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Barat Nomor 86);
15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Pembangunan dan
Pengembangan Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan di
Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2014, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Barat Nomor 172);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2
Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Kabupaten Sumedang tahun 2005-
2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang
Tahun 2008 Nomor 2);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 12
Tahun 2012 tentang Penataan Wilayah Kecamatan di
Kabupaten Sumedang (Lembaran Daerah Kabupaten
Sumedang Tahun 2012 Nomor 12, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 6);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 4
Tahun 2018 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Sumedang Tahun 2018-2038 (Lembaran
Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Nomor 4,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang
Nomor 1);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 5
Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Tahun 2018-2023 (Lembaran Daerah
Kabupaten Sumedang Tahun 2019 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 4);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 5 Tahun
2021 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2021 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang
Nomor 18);
21. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 15
Tahun 2021 tentang Pengelolaan Kawasan Perkotaan
Jatinangor (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang
Tahun 2021 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Sumedang Nomor 26);

MEMUTUSKAN ...
-4-

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN


PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 15
TAHUN 2021 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN
PERKOTAAN JATINANGOR.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah Kabupaten adalah Daerah Kabupaten
Sumedang.
2. Bupati adalah Bupati Sumedang.
3. Pemerintah Daerah Kabupaten adalah Bupati sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang
memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah otonom.
4. Perangkat Daerah Kabupaten adalah unsur
pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah.
5. Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan Perkotaan
Jatinangor adalah tim yang dibentuk oleh Bupati untuk
mengakselerasi dan mengoordinasikan pengelolaan
Kawasan Perkotaan Jatinangor mulai dari perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian pembangunan di
Kawasan Perkotaan Jatinangor.
6. Perencanaan adalah suatu proses untuk
menentukan tindakan masa depan yang tepat,
melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia.
7. Kawasan Perkotaan adalah wilayah yang mempunyai
kegiatan utama bukan pertanian, dengan susunan fungsi
kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan,
pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
8. Pengendalian adalah serangkaian kegiatan manajemen
pembangunan Kawasan Perkotaan yang dimaksudkan
untuk menjamin agar program/kegiatan pembangunan
dan pengelolaan Kawasan Perkotaan yang dilaksanakan
sesuai dengan rencana yang ditetapkan serta untuk
mewujudkan tertib tata ruang Kawasan Perkotaan.
9. Pengelolaan Kawasan Perkotaan adalah serangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian dan pelaporan dalam upaya pencapaian
tujuan pembangunan Kawasan Perkotaan secara efektif
dan efisien.
10. Masyarakat adalah orang seseorang, kelompok orang
termasuk masyarakat hukum adat, atau badan hukum
yang bermukim di Kawasan Perkotaan.

BAB II ...
-5-

BAB II
KEANGGOTAAN TIM KOORDINASI PENGELOLAAN
KAWASAN PERKOTAAN JATINANGOR

Pasal 2
Keanggotaan Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan
Perkotaan Jatinangor terdiri dari:
a. Perangkat Daerah Kabupaten; dan
b. gugus tugas.

BAB III
STRUKTUR ORGANISASI TIM KOORDINASI
PENGELOLAAN KAWASAN PERKOTAAN JATINANGOR

Pasal 3
(1) Struktur organisasi Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan
Perkotaan terdiri atas:
a. ketua : Sekretaris Daerah Kabupaten;
b. sekretaris : Kepala Perangkat Daerah Kabupaten
yang menyelenggarakan fungsi
penunjang urusan pemerintahan
bidang perencanaan Daerah
Kabupaten;
c. Perangkat Daerah Kabupaten; dan
d. gugus tugas.
(2) Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan Perkotaan dalam
pelaksanaan tugasnya difasilitasi oleh Sekretariat, yang
merupakan unsur dari Perangkat Daerah Kabupaten yang
menyelenggarakan fungsi penunjang urusan
pemerintahan bidang perencanaan Daerah Kabupaten.
(3) Struktur organisasi Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan
Perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB IV
TUGAS, FUNGSI DAN WEWENANG TIM KOORDINASI
PENGELOLAAN KAWASAN PERKOTAAN JATINANGOR

Bagian Kesatu
Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan Perkotaan

Pasal 4
(1) Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan Perkotaan
bertugas:
a. melaksanakan kebijakan Bupati, Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat yang
berkaitan dengan Pengelolaan Kawasan Perkotaan;
b. mengoptimalkan peran serta Masyarakat serta
badan usaha dalam pembangunan kawasan; dan
c. melaksanakan koordinasi dalam rangka
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah Kabupaten.

(2) Tugas ...


-6-

(2) Tugas Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan Perkotaan


dalam mengoptimalkan peran serta Masyarakat serta
badan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b, meliputi:
a. menyusun rencana, memfasilitasi dan
menggerakkan Masyarakat dan dunia usaha; dan
b. menginventarisasi potensi Masyarakat dan dunia
usaha.

Bagian Kedua
Fungsi Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan Perkotaan

Pasal 5
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 4,
Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan Perkotaan mempunyai
fungsi:
a. penggalian dan pendayagunaan sumber daya yang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan;
b. penjaringan aspirasi Masyarakat dan badan usaha
Kawasan Perkotaan;
c. pengembangan informasi Kawasan Perkotaan;
d. pemberian pertimbangan kepada Bupati dalam
kebijakan operasional, implementasi kebijakan, dan
pemberdayaan Masyarakat; dan
e. perumusan dan pemberian rekomendasi terhadap
Perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
pembangunan, serta isu strategis Kawasan Perkotaan.

Bagian Ketiga
Wewenang Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan Perkotaan

Pasal 6
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana
dimaksud Pasal 4 dan Pasal 5, Tim Koordinasi Pengelolaan
Kawasan Perkotaan berwenang:
a. menetapkan keputusan sesuai dengan tugas dan
fungsi Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan Perkotaan
berkaitan dengan penggalian sumberdaya Masyarakat
dan badan usaha sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. mengumpulkan, mengolah dan menyajikan informasi
tentang Kawasan Perkotaan;
c. merumuskan rancangan kebijakan mengenai
Kawasan Perkotaan untuk disampaikan kepada Bupati;
dan
d. menggalang partisipasi Masyarakat dalam
membangun Kawasan Perkotaan, pemeliharaan fasilitas
dan utilitas kota.

Bagian ...
-7-

Bagian Keempat
Tugas, Fungsi dan Wewenang Ketua Tim Koordinasi
Pengelolaan Kawasan Perkotaan

Pasal 7
Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan Perkotaan dalam
pelaksanaan tugasnya dipimpin oleh ketua.

Pasal 8
(1) Ketua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 mempunyai
tugas:
a. melaksanakan penjabaran dan penyelarasan arah
kebijakan ke dalam strategi dan target pengelolaan
yang telah ditetapkan;
b. melaksanakan koordinasi dalam Pengelolaan Kawasan
Perkotaan; dan
c. melaksanakan pembinaan dan Pengendalian
terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Perangkat
Daerah Kabupaten dan gugus tugas.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), ketua mempunyai fungsi:
a. pengoordinasian penyusunan Perencanaan;
b. pengoordinasian pelaksanaan tugas Tim Koordinasi
Pengelolaan Kawasan Perkotaan;
c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan; dan
d. pembinaan Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan
Perkotaan.
(3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ketua berwenang:
a. menetapkan keputusan;
b. menentukan dan/atau mengambil kebijakan umum
Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan Perkotaan;
c. melakukan pembagian tugas dan wewenang setiap
pelaksana;
d. mengesahkan program kerja;
e. memberikan masukan dan pertimbangan kepada
Perangkat Daerah Kabupaten dan gugus tugas; dan
f. meminta pertanggungjawaban dan laporan berkala
setiap triwulan dari Perangkat Daerah Kabupaten dan
gugus tugas atas kegiatan Pengelolaan Kawasan
Perkotaan.

Bagian Kelima
Tugas Sekretaris Tim Koordinasi

Pasal 9
Ketua Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan Perkotaan
dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh sekretaris.

Pasal 10
Sekretaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, bertugas:
a. membantu ketua dalam melaksanakan penjabaran dan
penyelarasan arah kebijakan ke dalam strategi dan target
pengelolaan yang telah ditetapkan;

b. membantu ...
-8-

b. membantu ketua dalam melaksanakan koordinasi dalam


Pengelolaan Kawasan Perkotaan;
c. membantu ketua dalam melaksanakan pembinaan dan
Pengendalian terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi
Perangkat Daerah Kabupaten dan gugus tugas; dan
d. memberi dukungan administrasi dan fasilitasi kepada Tim
Pengelolaan Kawasan Perkotaan.

Bagian Keenam
Tugas Perangkat Daerah Kabupaten

Pasal 11
Perangkat Daerah Kabupaten melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan khususnya pelaksanaan tugas yang
berlokasi di Kawasan Perkotaan.

Bagian Ketujuh
Tugas Pokok dan Fungsi Gugus Tugas

Pasal 12
Gugus tugas sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (1) huruf d
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada ketua.

Pasal 13
(1) Gugus tugas sebagaimana dimaksud Pasal 12
mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan menggerakkan Masyarakat
dan dunia usaha;
b. membantu menginventarisasi data potensi Masyarakat
dan dunia usaha;
c. membantu penyusunan rencana pembangunan
Kawasan Perkotaan; dan
d. membantu pelaksanaan monitoring dan evaluasi
Pengelolaan Kawasan Perkotaan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) mempunyai fungsi pengoptimalan peran serta
Masyarakat serta badan usaha dalam pembangunan
Kawasan Perkotaan.

BAB V
GUGUS TUGAS

Bagian Kesatu
Keanggotaan

Pasal 14
(1) Anggota gugus tugas berjumlah paling banyak 7 (tujuh)
orang.
(2) Keanggotaan gugus tugas terdiri atas unsur Masyarakat
pemerhati Kawasan Perkotaan.

(3) Keanggotaan ...


-9-

(3) Keanggotaan gugus tugas tidak berasal dari aparatur


sipil negara, anggota kepolisian Negara republik
indonesia/tentara nasional Indonesia, dan anggota
partai politik.

Bagian Kedua
Mekanisme Pengisian Keanggotaan

Pasal 15
(1) Pengisian keanggotaan gugus tugas dilakukan melalui
pengajuan oleh Ketua Tim Koordinasi Pengelolaan
Kawasan Perkotaan kepada Bupati untuk memperoleh
persetujuan.
(2) Keanggotaan Gugus tugas ditetapkan dengan Keputusan
Bupati.

Bagian Ketiga
Masa Jabatan

Pasal 16
(1) Masa jabatan anggota gugus tugas selama 5 (lima)
tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) periode
masa jabatan.
(2) Sebelum masa jabatannya habis anggota gugus tugas
dapat berhenti karena mengundurkan diri, meninggal
dunia, berhalangan tetap atau diberhentikan.
(3) Dalam hal anggota gugus tugas mengundurkan diri wajib
mengajukan surat pengunduran diri.

Bagian Keempat
Mekanisme Pemberhentian Keanggotaan

Pasal 17
(1) Pemberhentian keanggotaan gugus tugas sesuai dengan
waktu berakhirnya periode masa jabatan gugus tugas
atau sewaktu-waktu sesuai hasil evaluasi kinerja anggota
gugus tugas atas rekomendasi Ketua Tim Koordinasi
Pengelolaan Kawasan Perkotaan.
(2) Pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
anggota Gugus Tugas dapat diberhentikan sementara
apabila ditetapkan sebagai terdakwa dalam perkara
tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5
(lima) tahun atau lebih.
(3) Dalam hal anggota gugus tugas ditetapkan sebagai
terdakwa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
dikemudian hari tidak terbukti bersalah sesuai putusan
pengadilan dengan berkekuatan hukum tetap dapat
diangkat kembali melaksanakan tugas sampai masa
jabatan habis.

BAB VI ...
- 10 -

BAB VI
PENDANAAN

Pasal 18
Sumber pendanaan untuk Pengelolaan Kawasan Perkotaan
Jatinangor bersumber dari:
a. anggaran pendapatan dan belanja Daerah Kabupaten;
dan
b. sumber pendanaan lainnya yang sah, yaitu dari:
1. anggaran pendapatan dan belanja negara;
2. anggaran pendapatan dan belanja Daerah Provinsi;
3. dana tanggung jawab sosial dan lingkungan
perusahan (Corporate Social Responsibility) dari
berbagai badan usaha yang ada di Kawasan Perkotaan,
atas kesepakatan dengan forum tanggung jawab sosial
dan lingkungan perusahaan dan program bina
lingkungan;
4. hibah dari berbagai pihak yang sah dan tidak
mengikat; dan
5. partisipasi Masyarakat sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.

Pasal 19
Pengelolaan dana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 20
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
- 11 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Sumedang.

Ditetapkan di Sumedang
pada tanggal 25 Januari 2022

BUPATI SUMEDANG,

ttd

DONY AHMAD MUNIR

Diundangkan di Sumedang
pada tanggal 25 Januari 2022

SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN SUMEDANG,

ttd

HERMAN SURYATMAN

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2022 NOMOR 69

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA
KABUPATEN SUMEDANG,

DODI YOHANDI, S.H., M.Kn.


NIP. 19650129 199803 1 001
LAMPIRAN
PERATURAN BUPATI SUMEDANG
NOMOR 69 TAHUN 2022
TENTANG
PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN
SUMEDANG NOMOR 15 TAHUN 2021 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN
PERKOTAAN JATINANGOR

STRUKTUR ORGANISASI TIM KOORDINASI PENGELOLAAN KAWASAN PERKOTAAN JATINANGOR

KETUA

SEKRETARIAT

GUGUS TUGAS PERANGKAT DAERAH


KABUPATEN

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA BUPATI SUMEDANG,
KABUPATEN SUMEDANG,
ttd

DONY AHMAD MUNIR


DODI YOHANDI, S.H., M.Kn.
NIP. 19650129 199803 1 001

Anda mungkin juga menyukai