Perbup 69 2022
Perbup 69 2022
Perbup 69 2022
BUPATI SUMEDANG
PROVINSI JAWA BARAT
TENTANG
BUPATI SUMEDANG,
MEMUTUSKAN ...
-4-
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah Kabupaten adalah Daerah Kabupaten
Sumedang.
2. Bupati adalah Bupati Sumedang.
3. Pemerintah Daerah Kabupaten adalah Bupati sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang
memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah otonom.
4. Perangkat Daerah Kabupaten adalah unsur
pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah.
5. Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan Perkotaan
Jatinangor adalah tim yang dibentuk oleh Bupati untuk
mengakselerasi dan mengoordinasikan pengelolaan
Kawasan Perkotaan Jatinangor mulai dari perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian pembangunan di
Kawasan Perkotaan Jatinangor.
6. Perencanaan adalah suatu proses untuk
menentukan tindakan masa depan yang tepat,
melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia.
7. Kawasan Perkotaan adalah wilayah yang mempunyai
kegiatan utama bukan pertanian, dengan susunan fungsi
kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan,
pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
8. Pengendalian adalah serangkaian kegiatan manajemen
pembangunan Kawasan Perkotaan yang dimaksudkan
untuk menjamin agar program/kegiatan pembangunan
dan pengelolaan Kawasan Perkotaan yang dilaksanakan
sesuai dengan rencana yang ditetapkan serta untuk
mewujudkan tertib tata ruang Kawasan Perkotaan.
9. Pengelolaan Kawasan Perkotaan adalah serangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian dan pelaporan dalam upaya pencapaian
tujuan pembangunan Kawasan Perkotaan secara efektif
dan efisien.
10. Masyarakat adalah orang seseorang, kelompok orang
termasuk masyarakat hukum adat, atau badan hukum
yang bermukim di Kawasan Perkotaan.
BAB II ...
-5-
BAB II
KEANGGOTAAN TIM KOORDINASI PENGELOLAAN
KAWASAN PERKOTAAN JATINANGOR
Pasal 2
Keanggotaan Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan
Perkotaan Jatinangor terdiri dari:
a. Perangkat Daerah Kabupaten; dan
b. gugus tugas.
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI TIM KOORDINASI
PENGELOLAAN KAWASAN PERKOTAAN JATINANGOR
Pasal 3
(1) Struktur organisasi Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan
Perkotaan terdiri atas:
a. ketua : Sekretaris Daerah Kabupaten;
b. sekretaris : Kepala Perangkat Daerah Kabupaten
yang menyelenggarakan fungsi
penunjang urusan pemerintahan
bidang perencanaan Daerah
Kabupaten;
c. Perangkat Daerah Kabupaten; dan
d. gugus tugas.
(2) Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan Perkotaan dalam
pelaksanaan tugasnya difasilitasi oleh Sekretariat, yang
merupakan unsur dari Perangkat Daerah Kabupaten yang
menyelenggarakan fungsi penunjang urusan
pemerintahan bidang perencanaan Daerah Kabupaten.
(3) Struktur organisasi Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan
Perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
BAB IV
TUGAS, FUNGSI DAN WEWENANG TIM KOORDINASI
PENGELOLAAN KAWASAN PERKOTAAN JATINANGOR
Bagian Kesatu
Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan Perkotaan
Pasal 4
(1) Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan Perkotaan
bertugas:
a. melaksanakan kebijakan Bupati, Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat yang
berkaitan dengan Pengelolaan Kawasan Perkotaan;
b. mengoptimalkan peran serta Masyarakat serta
badan usaha dalam pembangunan kawasan; dan
c. melaksanakan koordinasi dalam rangka
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah Kabupaten.
Bagian Kedua
Fungsi Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan Perkotaan
Pasal 5
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 4,
Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan Perkotaan mempunyai
fungsi:
a. penggalian dan pendayagunaan sumber daya yang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan;
b. penjaringan aspirasi Masyarakat dan badan usaha
Kawasan Perkotaan;
c. pengembangan informasi Kawasan Perkotaan;
d. pemberian pertimbangan kepada Bupati dalam
kebijakan operasional, implementasi kebijakan, dan
pemberdayaan Masyarakat; dan
e. perumusan dan pemberian rekomendasi terhadap
Perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
pembangunan, serta isu strategis Kawasan Perkotaan.
Bagian Ketiga
Wewenang Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan Perkotaan
Pasal 6
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana
dimaksud Pasal 4 dan Pasal 5, Tim Koordinasi Pengelolaan
Kawasan Perkotaan berwenang:
a. menetapkan keputusan sesuai dengan tugas dan
fungsi Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan Perkotaan
berkaitan dengan penggalian sumberdaya Masyarakat
dan badan usaha sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. mengumpulkan, mengolah dan menyajikan informasi
tentang Kawasan Perkotaan;
c. merumuskan rancangan kebijakan mengenai
Kawasan Perkotaan untuk disampaikan kepada Bupati;
dan
d. menggalang partisipasi Masyarakat dalam
membangun Kawasan Perkotaan, pemeliharaan fasilitas
dan utilitas kota.
Bagian ...
-7-
Bagian Keempat
Tugas, Fungsi dan Wewenang Ketua Tim Koordinasi
Pengelolaan Kawasan Perkotaan
Pasal 7
Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan Perkotaan dalam
pelaksanaan tugasnya dipimpin oleh ketua.
Pasal 8
(1) Ketua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 mempunyai
tugas:
a. melaksanakan penjabaran dan penyelarasan arah
kebijakan ke dalam strategi dan target pengelolaan
yang telah ditetapkan;
b. melaksanakan koordinasi dalam Pengelolaan Kawasan
Perkotaan; dan
c. melaksanakan pembinaan dan Pengendalian
terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Perangkat
Daerah Kabupaten dan gugus tugas.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), ketua mempunyai fungsi:
a. pengoordinasian penyusunan Perencanaan;
b. pengoordinasian pelaksanaan tugas Tim Koordinasi
Pengelolaan Kawasan Perkotaan;
c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan; dan
d. pembinaan Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan
Perkotaan.
(3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ketua berwenang:
a. menetapkan keputusan;
b. menentukan dan/atau mengambil kebijakan umum
Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan Perkotaan;
c. melakukan pembagian tugas dan wewenang setiap
pelaksana;
d. mengesahkan program kerja;
e. memberikan masukan dan pertimbangan kepada
Perangkat Daerah Kabupaten dan gugus tugas; dan
f. meminta pertanggungjawaban dan laporan berkala
setiap triwulan dari Perangkat Daerah Kabupaten dan
gugus tugas atas kegiatan Pengelolaan Kawasan
Perkotaan.
Bagian Kelima
Tugas Sekretaris Tim Koordinasi
Pasal 9
Ketua Tim Koordinasi Pengelolaan Kawasan Perkotaan
dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh sekretaris.
Pasal 10
Sekretaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, bertugas:
a. membantu ketua dalam melaksanakan penjabaran dan
penyelarasan arah kebijakan ke dalam strategi dan target
pengelolaan yang telah ditetapkan;
b. membantu ...
-8-
Bagian Keenam
Tugas Perangkat Daerah Kabupaten
Pasal 11
Perangkat Daerah Kabupaten melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan khususnya pelaksanaan tugas yang
berlokasi di Kawasan Perkotaan.
Bagian Ketujuh
Tugas Pokok dan Fungsi Gugus Tugas
Pasal 12
Gugus tugas sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (1) huruf d
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada ketua.
Pasal 13
(1) Gugus tugas sebagaimana dimaksud Pasal 12
mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan menggerakkan Masyarakat
dan dunia usaha;
b. membantu menginventarisasi data potensi Masyarakat
dan dunia usaha;
c. membantu penyusunan rencana pembangunan
Kawasan Perkotaan; dan
d. membantu pelaksanaan monitoring dan evaluasi
Pengelolaan Kawasan Perkotaan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) mempunyai fungsi pengoptimalan peran serta
Masyarakat serta badan usaha dalam pembangunan
Kawasan Perkotaan.
BAB V
GUGUS TUGAS
Bagian Kesatu
Keanggotaan
Pasal 14
(1) Anggota gugus tugas berjumlah paling banyak 7 (tujuh)
orang.
(2) Keanggotaan gugus tugas terdiri atas unsur Masyarakat
pemerhati Kawasan Perkotaan.
Bagian Kedua
Mekanisme Pengisian Keanggotaan
Pasal 15
(1) Pengisian keanggotaan gugus tugas dilakukan melalui
pengajuan oleh Ketua Tim Koordinasi Pengelolaan
Kawasan Perkotaan kepada Bupati untuk memperoleh
persetujuan.
(2) Keanggotaan Gugus tugas ditetapkan dengan Keputusan
Bupati.
Bagian Ketiga
Masa Jabatan
Pasal 16
(1) Masa jabatan anggota gugus tugas selama 5 (lima)
tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) periode
masa jabatan.
(2) Sebelum masa jabatannya habis anggota gugus tugas
dapat berhenti karena mengundurkan diri, meninggal
dunia, berhalangan tetap atau diberhentikan.
(3) Dalam hal anggota gugus tugas mengundurkan diri wajib
mengajukan surat pengunduran diri.
Bagian Keempat
Mekanisme Pemberhentian Keanggotaan
Pasal 17
(1) Pemberhentian keanggotaan gugus tugas sesuai dengan
waktu berakhirnya periode masa jabatan gugus tugas
atau sewaktu-waktu sesuai hasil evaluasi kinerja anggota
gugus tugas atas rekomendasi Ketua Tim Koordinasi
Pengelolaan Kawasan Perkotaan.
(2) Pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
anggota Gugus Tugas dapat diberhentikan sementara
apabila ditetapkan sebagai terdakwa dalam perkara
tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5
(lima) tahun atau lebih.
(3) Dalam hal anggota gugus tugas ditetapkan sebagai
terdakwa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
dikemudian hari tidak terbukti bersalah sesuai putusan
pengadilan dengan berkekuatan hukum tetap dapat
diangkat kembali melaksanakan tugas sampai masa
jabatan habis.
BAB VI ...
- 10 -
BAB VI
PENDANAAN
Pasal 18
Sumber pendanaan untuk Pengelolaan Kawasan Perkotaan
Jatinangor bersumber dari:
a. anggaran pendapatan dan belanja Daerah Kabupaten;
dan
b. sumber pendanaan lainnya yang sah, yaitu dari:
1. anggaran pendapatan dan belanja negara;
2. anggaran pendapatan dan belanja Daerah Provinsi;
3. dana tanggung jawab sosial dan lingkungan
perusahan (Corporate Social Responsibility) dari
berbagai badan usaha yang ada di Kawasan Perkotaan,
atas kesepakatan dengan forum tanggung jawab sosial
dan lingkungan perusahaan dan program bina
lingkungan;
4. hibah dari berbagai pihak yang sah dan tidak
mengikat; dan
5. partisipasi Masyarakat sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
Pasal 19
Pengelolaan dana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 20
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
- 11 -
Ditetapkan di Sumedang
pada tanggal 25 Januari 2022
BUPATI SUMEDANG,
ttd
Diundangkan di Sumedang
pada tanggal 25 Januari 2022
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN SUMEDANG,
ttd
HERMAN SURYATMAN
KETUA
SEKRETARIAT