Sma Negeri 1 Gondangwetan: Resensi Novel Dengan Tema Bernuansa Islami

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

RESENSI NOVEL DENGAN TEMA BERNUANSA ISLAMI

Disusun oleh:

Nama : Rizqi Putra Agung

. Kelas : XI IPS 4

. No absen :29

SMA NEGERI 1 GONDANGWETAN


JALAN RAYA BROMO NOMOR 33 GONDANGWETAN, PASURUAN KODE POS:
67174 TELEPON :(0343)441331 , E-MAIL: [email protected], Website
: http://www.sman1gondangwetan.sch.id

RESENSI NOVEL
"AISYAH"

Wanita yang Hadir dalam Mimpi Rasulullah

IDENTITAS BUKU
Judul buku resensi : “AISYAH” wanita yang hadir dalam mimpi rasulullah
Penerbit : Kaysa Media (Puspa Swara Grup) Anggota IKAPI
Penulis : Sibel eraslan
Tahun terbit : 2015
Jumlah halaman : 473 halaman
Penerjemah : Akhmad Nur Ikhwan Taqwim
Nomor edisi terbit : ISBN 978-979-1479-89-9
KELEBIHAN BUKU
Kelebihan dari novel ini adalah dalam novel ini menggunakan pencerita dengan kata
ganti orang pertama tunggal “aku” itu artinya aisyah sendiri yang menceritakan
kisahnya bukan melalui perantara orang lain maka dari itu ketika kita membaca novel
ini seakan-akan dekat dengan tokoh utamanya, selain itu juga pada novel ini
bercerita tentang aisyah dari sejak kecil sampai kisah rumah tangganya dengan
rasulullah buka diceritakan dari sisi agamanya saja akan tetapi diceritakan kisah
aisyah sebagai seorang pribadi yang luar biasa.
KELEMAHAN BUKU
Kelemahannya adalah adanya bahasa-bahasa yang digunakan yang merupakan
bahasa yang sulit dimengerti oleh pembaca sehingga ada beberapa cerita yang
memerlukan suatu pemahaman secara mendalam.
RIWAYAT HIDUP PENULIS BUKU
Nama penulis:Sibel Eraslan
Kelahiran: 1967,Uskudar,Istanbul,Turki
Nama orang tua: Selcuk Eraslan
Pendidikan:Istanbul University Faculty of Law (1989),İstanbul Üsküdar High School
LATAR BELAKANG PENULISAN BUKU
Sibel Eraslan merupakan penulis asal Turki yang pandai menuliskan sejarah dalam
kemasan yang asik untuk dibaca. Series novelnya yang terkenal dan menjadi best
seller adalah mengenai 4 wanita penghuni Surga yaitu Fatimah, Khadijah, Asiyah dan
Maryam. Saat terbitan awal di Turki, novel ini langsung dicetak dalam jumlah yang
sangat besar dan menjadi buku terlaris dalam periode yang singkat.
Membaca karya Sibel Eraslan akan membuat kita lebih menghargai sejarah,
mengingat perjuangan-perjuangan para wanita hebat serta merenungkan dan
membandingkan kembali peristiwa masa lalu dengan kehidupan masa kini.
Semuanya dikemas dengan manis dan menyentuh hati.
SINOPSIS ATAU RINGKASAN CERITA
Kisah awalnya dimulai dari masa kecil aisyah yang lahir dari keluarga pedagang yang
sukses, masa kecil aisyah terbilang bahagia. Kehidupan keluarganya mulai terguncang
ketika Muhammad menyatakan dirinya sebagai rasul dan nabi di mekah. Abu bakar,
ayahnya, termasuk yang pertama kali masuk islam. Sebagai pemeluk islam, tekanan
dan siksaan kerap menghantui keluarga aisyah. Dan aisyah adalah salah satu saksi
atas seluruh perlakuan kaum quraisy kepada umat muslim, termasuk kepada
keluarganya.
Kisah pun berlanjut hingga dirinya menikah dengan Rasulullah dan pada akhirnya
harus hidup sebagai Ibunda kaum Mukmin sepeninggal Rasulullah. Di antara masa
itu, berbagai cobaan datang menerpa Aisyah. Dari mulai peristiwa kalung yang
membuatnya mendapat fitnah besar hingga keputusannya datang ke Basra yang
akhirnya memunculkan Perang Jamal.

Lima Waktu Aisyah


Lima waktu yang menceritakan kisah tentang Aisyah, dimulai dari masa kecil Aisyah,
ketika menjadi istri Rasulullah, ketika Rasulullah wafat serta kisah ketika
sepeninggalnya Rasulullah.

Subuh
Waktu subuh menceritakan tentang masa kecil Aisyah serta Asma, kakak perempuan
dan sahabat rahasia Aisyah. Aisyah adalah seorang yang terlahir dikeluarga yang
terpandang karena keberhasilan ayahnya yaitu Abu Bakar dalam berdagang. Aisyah
memiliki masa kecil yang bahagia. Dikisahkan ketika kepergian Abu Bakar untuk
berdagang selama itu pula Aisyah sibuk menunggu beliau, kerinduan kepada
seseorang yang amat Aisyah cintai.
Dan ketika Abu Bakar kembali dari perjalanan dagangnya, Aisyah menunggu beliau di
dekat pintu masuk kota tempat yang paling depan untuk menunggu kafilah dagang
tiba. Hal yang pertama dicari oleh Abu Bakar ialah Aisyah.
Pada masa kecil Aisyah juga merupakan masa dimana risalah kerasulan yang
diemban oleh Muhammad SAW. Setelah mendengar hal tersebut, Abu Bakar
menyatakan keIslamannya. Abu Bakar adalah orang kedua yang masuk Islam setelah
Khadijah. Kemudian seluruh keluarga Abu Bakar mengikuti jejaknya dengan memeluk
Islam, kecuali satu orang yaitu Ayahnya atau kakek Aisyah yang bernama Abu Khuafa.
Asma, Kakak Perempuan dan Sahabat Rahasia Aisyah.
''Asma itu sangat tulus. Seperti yang pernah aku katakan, kami tak mengenal kata
saudara angkat maupun perbedaan perlakuan. Bahkan, Asma lebih mirip dengan
ibuku daripada aku sendiri. Berkat kecocokan hubungan di antara keduanya, aku
besar sebagai seorang anak dengan dua ibu.
Selama masa kecil, aku mungkin seperti sebuah perahu yang dilindungi dua
pelabuhan. Didikan ketat dari ibuku, ketika bersatu dengan kelembutan perlindungan
kakak ku, membuat perahuku seakan-akan selalu berada dalam keberuntungan
akibat kerasnya badai-badai takdir. Asma selalu menjadi sosok yang mempersiapkan
jalan, sementara aku adalah pejalan kaki yang kedua matanya selalu terpaku dengan
jalan-jalan dari awal.
Dia selalu menjadi pendukung. Jika dia adalah ide, aku adalah tindakan. Jika dia
adalah niat, aku adalah lompatan. Jika dia adalah busur, aku adalah anak panah.''

Zuhur
Sampai waktu hakikat materi terbuka, zuhur merupakan waktu yang paling sulit.
Ujian, cobaan, dan bukti-bukti kebenaran akan muncul. Bersama dengan penjelasan
terhadap ajakan islam datanglah masa-masa sulit yang segera terjadi. Perlahan kian
meninggalkan kemewahan yang dimiliki, Abu Bakar menggunakan seluruh apa yang
ada dalam telapak tangannya untuk membebaskan budak-budak yang berada dalam
lingkup kesengsaraan, salah satu nya adalah Bilal yang kelak menjadi seorang
muadzin pertama di Madinah. Kediaman Aisyah berubah menjadi sebuah tempat
bagi para budak, sahabat serta mereka yang membutuhkan pertolongan. Seketika
pun Aisyah dan Asma menjadi perawat bagi mereka semua.
Pada waktu ini pula masa sulit Rasulullah dalam berdakwah mulai mengalami
kesulitan di Mekah, hari yang begitu sulit hingga para kaum kafir menyatakan bahwa
akan memboikot kaum muslimin. Tempat-tempat dikosongkan, kaum Muslimin
dipaksa meninggalkan rumah-rumah mereka hingga ke sebuah tempat yang disebut
Sibli Abu Thalib. Tak hanya itu, Rasulullah telah kehilangan sesorang yang amat ia
cintai dan yang selalu mendukunya yaitu Khadijah. Para durjana yang mengetahui
kesedihan tengah menimpa Rasulullah tak ingin kehilangan kesempatan ini. Ketika
ejekan dan tekanan semakin bertambah, terjadilah peristiwa ''Isra Mikraj''.
Selang beberapa waktu kemudian, pada hari yang telah ditentukan Rasulullah
mempersunting Aisyah pada usianya yang ke enam belas tahun. Aisyah adalah
wanita yang hadir dalam mimpi Rasulullah. Dan setelah pernikahan berlangsung,
harapan semuanya adalah berharap hari-hari kesedihan selama di Mekah akan
segera berakhir.
Karena kebencian kaum musyrik kian memuncak sebagian kaum mukmin telah
berhijrah ke Madinah, yang tersisa di Mekah hanya Rasulullah dan beberapa kaum
mukmin. Rombongan hijrah yang pertama berangkat ke Madinah telah diterima
dengan baik. Kekhawatiran kaum musyrik terhadap perkembangannya menjadikan
pengawalan yang sangat ketat terhadap kaum mikmin yang masih tersisa di Mekah,
hingga suatu malam Rasulullah mendapat pesan dari Malaikat bahwa ia akan
dibunuh oleh kaum musyrik dan segera mengambil langkah.

Ali adalah seseorang yang rela menggantikan posisi Rasulullah untuk mengelabui
para kaum musyrik, dan diwaktu yang bersamaan Rasulullah bersama Abu Bakar
segera berangkat ke Madinah untuk hijrah.
Ashar
''Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.''
Pada waktu ashar ini dakwah Rasulullah di Madinah mengalami perkembangan.
Penyebaran agama Islam di Madinah, turunya perintah puasa, keutamaan berpuasa
serta pahala yang didapatkan jika berpuasa. Pada waktu ashar pula pondasi
penguatan agama Islam mulai diteguhkan, melalui Perang Badar yang direncanakan
oleh Abu Jahal yang secara pasukan kaum mukmin akan kalah. Namun, Rasulullah
sedang memerangi kaum musyrik. Hingga dengan kuasa Allah, kaum mukmin
memenangkan Perang Badar tersebut.
Tak hanya Perang Badar, setelah itu terjadi lagi Perang Uhud. Namun, dalam perang
ini kaum mukmin mengalami kekalahan. Beberapa pasukan serta sahabat menjadi
syuhada, serta Perang Khandaq. Khandaq merupakan peperangan yang menguji
keyakinan, kesabaran, syahadat, dan kegigihan.
Diceritakan bagaimana sikap pencemburunya Aisyah, serta lemah lembutnya
perlakuan Rasulullah terhadapnya baik ketika sedang suci ataupun ketika sedang
haid. Hingga suatu hari, Aisyah mendapat fitnah yang keji. Hal itu membuat Aisyah
pun terpaksa harus pulang sementara ke rumah ayahnya yaitu Abu Bakar. Aisyah
begitu terpukul dengan fitnah ini. Ia tak menjelaskan kebenaran kepada siapapun
kecuali kepada Allah. Allah lah yang mengetahui segala sesuatu. Aisyah telah
berserah diri kepada Allah. Hingga dengan kuasaNya, Allah menunjukan kebenaran
terhadap Aisyah. Allah memberikan pembenaran kepada Rasulullah bahwa Aisyah
tidak bersalah.

Maghrib
Ketika kaum muslim di Madinah semakin menguat, kelompok-kelompok Muslim yang
berada di wilayah-wilayah jauh juga menginginkan ada seorang pemimpin yang
dapat menunjukan cara dalam hal mengelola tatalaksana kota. Pemerintahan Islam
yang berpusat di Madinah perlahan meluas ke seluruh wilayah sekitarnya. Melalui
para sahabatnya, Rasulullah mengutus untuk melakukan penyebaran agama Islam ke
berbagai negeri.
Pada akhir bulan Ramadhan, Tahun kesepuluh hijriah merupakan awal sejarah ketika
Kakbah hanya khusus bagi kaum Muslimin. Pada waktu ini pula Rasulullah
melaksanakan haji wada' bersama Muslimin yang datang dari berbagai tempat. Dan
saat itulah Rasulullah menyampaikan khutbah bagi kaum Muslimin. Dalam fase ini
telah diceritakan para istri Rasulullah, dimulai dari Khadijah, Saudah binti Zam'ah,
Hafsah, Zainab binti Khuzaymah, Ummu Salamah, Juwariyah, Zainab binti Jahsy,
Ummu Habibah, Maimunah bin al-Harits, Shafiyah binti Huyay.
Pada waktu ini pula Aisyah telah kehilangan separuh jiwanya, Rasulullah wafat
dipangkuan Aisyah.
''Hari itu seakan-akan tanah berbalik".
Madinah menjerit.
Seakan-akan tirai menutupi kedua mataku. Hanya suara gaung yang terdengar
ditelingaku. Di tengah gaung, kami tak sadarkan diri. Kakiku yang menahan tubuh
seperti jatuh berkeping-keping ke tanah.
Ayah dan Ali menangis di tempat mereka berlutut sambil saling berpelukan.
''Engkau sangat indah ketika masih hidup... Ketika wafat pun engkau sangat indah ya
Rasulullah...''
Wafatnya Rasulullah benar-benar mengguncang umat Islam. Namun, kematian ini
takan pernah menjadi penyebab pengingkaran dasar agama Islam, penyerahan dan
kemurtadan. Rasulullah telah mengabdikan seluruh kehidupannya untuk Islam dan
berdiri tegaknya Islam.

Isya
Waktu Isya adalah fase dimana setelah wafatnya Rasulullah. Pada masa ini pula telah
terjadi perpindahan kepemimpinan, dimulai dari khalifah Abu Bakar. Setelah Abu
Bakar wafat dan dimakamkan disebelah Rasulullah, khalifah digantikan oleh Umar
bin Khatab. Setelah Umar bin Khatab wafat dan dimakamkan disebelah Rasulullah
dan Abu Bakar, khalifah selanjutnya digantikan oleh Ustman bin Affan. Dan setelah
Ustman bin Affan, khalifah selanjutnya digantikan oleh Ali bin Abi Thalib.

Anda mungkin juga menyukai