SOP-Hipertensi 2022 Baru

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

HIPERTENSI

No. Dokumen
: 800. /PKM-NG/I/2022
No. Revisi : 00
SOP Tanggal terbit :
Halaman
: 1/5

UPT dr.Bayu Murdalin


PUSKESMAS NIP: 19770214 1997031 004
NGULAK
1. Pengertian Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari ≥
140 mmHg dan atau diastolik ≥ 90 mmHg.

2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan penanganan Hipertensi

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Pelayanan Klinis

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilisitas Kesehatan Primer
5. Alat dan  Rekam medis
Bahan  Alat tulis
 Formulir permintaan labor
6. Diagnosis Keluhan hipertensi antara lain: sakit/nyeri kepala, gelisah, jantung berdebar-debar,
pusing, leher kaku, penglihatan kabur, dan rasa sakit di dada.Keluhan tidak spesifik
antara lain tidak nyaman kepala, mudah lelah dan impotensi.

Pemeriksaan Fisik
Pasien tampak sehat, dapat terlihat sakit ringan-berat. Tekanan darah meningkat.
Nadi tidak normal. Pada pasien dengan hipertensi, wajib diperiksa status
neurologis, akral, dan pemeriksaan fisik jantungnya (JVP, batas jantung, dan rochi).

Diagnosis Peningkatan tekanan darah akibat white coat hypertension, rasa nyeri,
Banding peningkatann tekanan intraserebral, ensefalitis, akibat obat dll

Pemeriksaan tes fungsi ginjal, gula darah, elektrolit, profil lipid, foto toraks, EKG, sesuai penyakit
penunjang penyerta : asam urat, aktivitas renin plasma, aldosteron, katekolamin urin, USG
pembuluh darah besar, USG ginjal ekokardiografi

Terapi Pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan jangka panjang. Kontrol
pengobatan dilakukan setiap 2 minggu atau 1 bulan untuk mengoptimalkan hasil
pengobatan.

a. Hipertensi tanpa compelling indication


1. Hipertensi stage-1 dapat diberikan diuretik (HCT 12.5-50 mg/hari, furosemid
2x20-80 mg/hari), atau pemberian penghambat ACE (captopril 2x25-100
mg/hari atau enalapril 1-2 x 2,5-40 mg/hari), penyekat reseptor beta
(atenolol 25-100mg/hari dosis tunggal), penghambat kalsium.
2. Hipertensi stage-2.
3. Bila target terapi tidak tercapai setelah observasi selama 2 minggu, dapat
diberikan kombinasi 2 obat, biasanya golongan diuretik, tiazid dan
penghambat ACE atau antagonis reseptor AII (losartan 1-2 x 25- 100
mg/hari) atau penyekat reseptor beta atau penghambat kalsium.
4. Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada tidaknya kontraindikasi dari
masing-masing antihipertensi diatas.Sebaiknya pilih obat hipertensi yang
diminum sekali sehari atau maksimum 2 kali sehari. (diltiazem extended
release 1x180-420 mg/hari, amlodipin 1x2,5-10 mg/hari, atau nifedipin long
acting 30-60 mg/hari) atau kombinasi.
7. Diagram
alir Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesa
fisik penunjang

Diagnosa

Terapi

Konseling
dan edukasi

8. Hal – hal Konseling dan Edukasi


yang perlu
Edukasi individu dan keluarga tentang pola hidup sehat untuk mencegah dan
diperhatikan mengontrol hipertensi seperti:
a. Gizi seimbang dan pembatasan gula, garam dan lemak (Dietary
Approaches To Stop Hypertension).
b. Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal.
c. Gaya hidup aktif/olah raga teratur.
d. Stop merokok.
e. Membatasi konsumsi alkohol (bagi yang minum).

Edukasi tentang cara minum obat di rumah, perbedaan antara obat-obatan yang
harus diminum untuk jangka panjang (misalnya untuk mengontrol tekanan darah)
dan pemakaian jangka pendek untuk menghilangkan gejala (misalnya untuk
mengatasi mengi), cara kerja tiap-tiap obat, dosis yang digunakan untuk tiap obat
dan berapa kali minum sehari.

Penjelasan penting lainnya adalah tentang pentingnya menjaga kecukupan


pasokan obat-obatan dan minum obat teratur seperti yang disarankan meskipun
tak ada gejala.
9. Unit Terkait 1. UGD
2. Poli umum
3. Poli KIA/KB
4. Pustu
5. Poskesdes
10. Dokumen -R , ugd - R ,rawat inap
Terkait

11. Rekaman
historis
no Yg perlu di rubah Isi perubahan Tgl perubahan

NO
PENATALAKSANAAN HIPERTENSI YA TIDAK

1. Apakah Petugas memanggil pasien sesuai urutan.?

2. Apakah Petugas mencocokkan identitas pasien dengan


kartu status pasien.?
3. Apakah Petugas menggali informasi tentang riwayat
penyakitnya(keluhan sakit kepala, nyeri tengkuk,
riwayat keluarga sakit darah tinggi).?
4. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik.?

5. Apakah Petugas menegakkan diagnosa.?


6. Apakah Petugas memberi resep obat anti hipertensi
yang ada di puskesmas dengan dosis yang
disesuaikan dengan tinggi rendahnya tekanan darah,
antara lain (salah satu
atau kombinasi 2 macam obat).?
7. Apakah Petugas memberi penyuluhan tentang
hipertensi dan komplikasi yang
mungkin terjadi, serta perubahan gaya hidup yang
membantu mengurangi peningkatan tekanan
darah.?
8. Apakah Petugas merujuk pasien ke Rumah Sakit bila
terjadi hipertensi emergensi./
9. Apakah Petugas merujuk pasien untuk berkonsultasi
tentang diit hipertensi di unit Gizi.?
10. Apakah Petugas mencatat semua yang telah dilakukan
dalam kartu status pasien.?
DAPTAR TILIK

No. Dokumen
: 800. /PKM-NG/I/2022
No. Revisi : 00
SOP Tanggal terbit :
Halaman
: 4/5

UPT dr.Bayu Murdalin


PUSKESMAS NIP: 19770214 1997031
NGULAK 004

Anda mungkin juga menyukai