LAPORAN KUKERTA TANJUNG LEBAN - Com
LAPORAN KUKERTA TANJUNG LEBAN - Com
LAPORAN KUKERTA TANJUNG LEBAN - Com
PELAKSANA:
Prof. Dr. Ashaluddin Jalil, M.S. (0022055504)
Drs. Syafrizal, M.SI (0027038505)
Yesi, S.Sos, M.Soc,Sc (0027038505)
3. Anggota 1
a. Nama Lengkap : Drs. Syafrizal, M.Si
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. NIP dan NIDN : 195810041990021000 dan 0004105804
d. Jabatan Struktural : Lektor Kelapa/IV a
e. Jabatan Fungsional : Lektor
f. Fakultas/Jurusan : FISIP/Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
g. Alamat Kantor :-
h. Telepon/Fax Kantor :-
i. Alamat Rumah :-
j. HP/Telp/Fax/E-mail : +6281276310103
[email protected]
4. Anggota 2
a. Nama Lengkap : Yesi, S.Sos, M.Soc,Sc
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP dan NIDN : 198503272019032012 dan 0027038505
d. Jabatan Struktural :
e. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
f. Fakultas/Jurusan : FISIP/Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
g. Alamat Kantor :-
h. Telepon/Fax Kantor :-
i. Alamat Rumah : Jln. Siak II, gg harmonis no 48 Sri Meranti,
2
Rumbai, Pekanbaru, Riau, Indonesia
j. HP/Telp/Fax/E-mail : +6285271544445
[email protected]
Ns. Agrina, M.Kep, Sp.Kom, Ph.D Prof. Dr. Ashaluddin Jalil, M.S.
NIP. 197608102005012002 NIP. 195505221979031003
Menyetujui:
Ketua LPPM Universitas Riau
ii
RINGKASAN KEGIATAN PENGABDIAN
iii
telah melakukan penanaman pohon yaitu pohon kelapa, pinang, dan beberapa
tanaman lengkuas, jahe disekitar sekat kanal.
Selain dua program kerja yang dijelaskan sebelumnya, program kerja
selanjutnya yaitu anggota KUKERTA melakukan patroli bersama anggota MPB
(Masyarakat Peduli Bencana). Patroli ini bertujuan untuk menemukan spot-spot
api dilahan yang ada di Desa Tanjung Leban. Pemantauan ini bertujuan untuk
mencegah terjadinya kebakaran dalam jumlah besar dan pencegahan kebakaran
secara dini. Biasanya setelah dilakukan patroli yang dilaksanakan setiap hari oleh
para anggota MPB ini tidak lupa selalu memberikan edukasi pada masyarakat
tentang menjaga lingkungan agar tidak terbakar.
Selain program kerja yang telah dijelaskan diatas, mahasiswa KUKERTA
juga ikut serta dalam acara MTQ di Desa Tanjung Leban. Dalam proses MTQ ini
juga bekerja sama dengan siswa/i SMP 03 Bandar Laksamana dan masyarakat.
Kegiatan penyuluhan tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan senam
pagi juga telah dilakukan di SDN 17 Bandar Laksamana,dimana hal ini bertujuan
agar para siswa/i bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari perilaku bersih
dan sehat. Tidak terkecuali kegiatan kemasyarakatan seperti gotong royong
dengan masyarakat, wirid tiap minggu dan persiapan untuk acara pada 17 Agustus
juga dilakukan.
iv
IDENTITAS ANGGOTA KEGIATAN PENGABDIAN
1. Dosen:
Anggota (1)
a. Nama Lengkap : Prof. Dr. Ashaluddin Jalil, M.S.
b. Jabatan struktural : Lektor Kepala/IV d
c. Jabatan Fungsional : Guru Besar
d. NIDN : 0022055504
Anggota (2)
a. Nama Lengkap : Drs. Syafrizal, M.Si
b. Jabatan struktural : Lektor Kepala/IV a
c. Jabatan Fungsional : Lektor
d. NIDN : 0004105804
Anggota (3)
a. Nama Lengkap : Yesi, S.Sos, M.Soc,Sc
b. Jabatan struktural :-
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d. NIDN : 0027038505
v
a. Nama Lengkap : Erlangga Noor
b. Fakultas : FISIP/ Sosiologi
c. NIM : 1901113095
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada kita semua sehingga laporan kegiatan yang berjudul
“Penguatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelola Lahan Gambut
Berkelanjutan di Desa Tanjung Leban Bengkalis “ yang dilaksanakan di
Kecamatan Bandar Laksamana tahun 2022 dapat terlaksana dengan baik.
Kami menyadari bahwa program kerja yang telah terlaksana tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak terkait, untuk itu kami mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ashaluddin Jalil, M.S. selaku Ketua Dosen Pembimbing
Lapangan KUKERTA Terintegrasi Abdimas di Kecamatan Bandar
Laksamana, Kabupaten Bengkalis
2. Bapak DRS. Syafrizal, M.Si selaku anggota (1) Dosen Pembimbing
Lapangan KUKERTA Teringtegrasi Abdimas di Kecamatan Bandar
Laksamana, Kabupaten Bengkalis
3. Ibu Yesi, S.Sos, M.Soc,Sc selaku anggota (2) Dosen Pembimbing
Lapangan KUKERTA Teringtegrasi Abdimas di Kecamatan Bandar
Laksamana, Kabupaten Bengkalis
4. Bapak H. Atim selaku Kepala Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar
Laksamana, Kabupaten Bengkalis
5. Bapak Muhammad Nur selaku ketua LAM (Lembaga Adat Melayu) di
Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten
Bengkalis
vii
6. Bapak Erianto selaku ketua MPB (Masyarakat Peduli Bencana) di Desa
Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis
7. Saudara Affan Afrizal selaku ketua Karang Taruna di Desa Tanjung
Leban, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis
8. Bapak Ridwan selaku ketua LKMD (Lembaga Ketahanan Masyarakat
Desa) di Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten
Bengkalis
9. Bapak Andrian selaku ketua BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) di Desa
Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis
10. Bapak Amrizal selaku ketua LINMAS (Perlindungan Masyarakat) di Desa
Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis
11. Ibu Murni selaku ketua PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) di
Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten
Bengkalis
12. Ibu Sri selaku pemilik rumah yang telah bersedia menampung kami
selama pengabdian
13. Saudara Putra selaku mood booster kami selama di posko dan kegiatan
lainnya
14. Seluruh masyarakat yang ada di Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar
Laksamana, Kabupaten Bengkalis.
viii
DAFTAR ISI
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
kelapa sawit, karet, dan lain-lain. Dan tingkat pendidikan masyarakat di Desa
ini adalah tingkat Sekolah Dasar/ sederejat dengan jumlah 671 orang. Potensi
wisata yang ada di Desa ini berupa wisata laut, dengan nama taman
manggrove yang pada awalnya tingat pemanfaatan aktif dan sekarang butuh
perawatan yang lebih lagi karena banyak lokasi yang butuh perhatian lebih.
Dari segi kesehatan terdapat dua unit puskesmas pembantu dan tiga unit
posyandu. Untuk sarana kesehatan hanya terdapat 5 orang dukun bersalin
terlatih dan 5 orang bidan serta 1 orang dukun pengobatan alternatif. Untuk
kader posyandu yang ada di Desa dalam status aktif, baik posyandu balita
ataupun posbindu lansia.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan analisis situasi yang telah dijelaskan diatas, maka
permasalahan yang mendasari kegiatan pengabdian dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Lahan gambut di Desa Tanjung Leban perlu dilakukan pengelolaan yang
lebih baik termasuk penanaman komoditas yang ramah dilahan gambut.
Kebanyakan masyarakat lebih melirik kelapa sawit untuk ditanam
dibandingkan tanaman lain yang lebih ramah, sehingga hal ini menjadi
ancaman.
2. Partisipasi masyarakat perlu ditingkatkan dalam hal pengelolaan lahan
gambut dengan upaya melibatkan berbagai sektor dalam hal pemberian
sosialisasi.
3. Kurang optimal dalam pelaksanaan program kerja oleh lembaga, ditandai
dengan tidak terjalankannya penanaman nenas dan produksi dodol nenas.
berkelanjutan.
2
2. Meningkatkan sekaligus memberikan edukasi peneglolaan komoditas
3
BAB II
RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
4
Melayu), siswa/i SDN
07 Bandar Laksamana,
dan Masyarakat.
Tambah 4. Sosialiasasi PHBS Sabtu, Rizky Dianda S.
(Perilaku Hidup Bersih 16 Juli 2022
an Wina Pertiwi
dan Sehat) pada siswa/i
SDN 07 Bandar
Laksamana: cuci
tangan yang baik dan
benar serta senam pagi
5. Melakukan pendataan Senin, Denny Kosika
dan pemeriksaan 18 Juli 2022
Triva Septi W.
kesehatan lansia di
Posyandu Lansia: cek
tensi, tinggi badan,
berat badan, tes gula
darah
6. Gotong royong Minggu, Semua Anggota
bersama karang taruna 17 Juli 2022
menyambut perayaan
hari kemerdekaan RI Sabtu,
Ke-77 9 Juli 2022
Gotong royong
bersama membersihkan
mesjid Al- Mujahiddin
7. Melakukan kegiatan Kamis, Semua Anggota
wirid mingguan dan 14 Juli 2022
bulanan bersama Jumat,
masyarakat desa. 15 Juli 2022
Sabtu,
17 Juli 2022
5
selatan berbatasan langsung dengan Mandau, sebelah timur
berbatasan dengan sepahat dan sebelah barat berbatasan langsung
dengan pelintung dumai. Desa Tanjung Leban merupakan salah
satu desa yang sering terkena atau terjadinya kebakaran hutan
akibat dari lahan gambut yang mudah terbakar di daerah tersebut,
sehingga membuat para pemerintah desa untuk membuaat suatu
organisasi atau kelompok yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya kebakaran yang Bernama Masyarakat Peduli Api
(MPA) yang sekarang berganti nama menjadi Masyarakat Peduli
Bencana (MPB) dimana tugas MPB kali ini tidak hanya fokus
pada pencegahan Api saja tetapi para organisasi ini harus cepat
tanggap Ketika adanya terjadi bencana di Desa Tanjung Leban
tersebut. Karena desa ini sangat rentan terhadap terjadinya
bencana seperti kebakaran hutan maka kami para mahasiswa tim
kukerta sangat ingin ikut serta dalam patroli tersebut atau
bekolaborasi dengan organisasi tersebut guna mengetahui gimana
mereka dalam melakukan patroli dalam pencegahan api tersebut.
Untuk menunjang kinerja dari Masyarakat Peduli Bencana (MPB)
maka pemerintah setempat membuat kegiatan patroli dan
membangun Menara pemantau api yang mana kegiatan patroli ini
dillakukan setiap hari pengecekan dengan satuu hari nya
berjumlah dua orang dan berganti ganti tiap hari nya Ketika
melakukan patroli tersebut, pemerintah setempat juga
membangun Menara pemantau api dimana Ketika ada spot api
yang ada di Desa Tanjung Leban tersebut maka akan langsung
terdeteksi dimana titik spot api nya berada sehingga memudahkan
para masyarakat dam tim MPB dalam melkaukan antisipasi
kebakaran hutan tersebut.
Pada tanggal 20 Juli 2022, kami dari kelompok kukerta
terintegrasi abdimas tanjung leban Univeritas Riau 2022
melakukan diskusi bersama ketua MPA membahas tentang jadwal
keikut sertaan turun dalam kegiatan patroli kebakaran hutan.
6
Diskusi tersebut dilaksanakan setelah maghrib sekitar pukul 19.45
WIB kami bersama anggota kukerta bersama sama pergi ke
kediaman ketua MPA yaitu Bapak Erianto di Desa Tanjung Leban
yang mana berdekatan dengan posko MPA sendiri. Sebelumnya
pada sehari sebelumnya kami sudah menghubungi Bapak Erianto
sendiri untuk bertemu mengenai diskusi patroli yang dilakukan,
namun pada saat itu Bapak Erianto memiliki pekerjaan yang
mengharuskan beliau ke Dumai siang itu juga. Pada keesokan
harinya kami mencoba menghubungi Pak Erianto lagi, akhirnya
Bapak Erianto memberi kabar bahwasanya malam ini ia sudah
dirumah dan memberikan kabar lagi jika beliau sudah bisa di
temui. Pada saat maghrib kami mendapatkan telepon dari Bapak
Erianto bahwasanya kami sudah bisa menemuinya dirumahnya.
Dengan begitu kami bersama – sama menuju rumah Pak Erianto
yang tidak jauh jarakanya dari posko kami, hanyak berjarak 4 – 5
rumah saja. Di depan rumah Pak Erianto sendiri terdapat warung
yang menjual barang harian, seperti minyak goreng, sarden,
segala macam mie, shampoo, sabun, sikat gigi, sabun cuci piring
dan makanan ringan lannya, yang mana itu adalah milik isteri Pak
Erianto sedniri untuk memenuhi biaya kehidupan sehari – hari.
Pak Erianto memiliki 3 orang anak yaitu 2 orang anak laki – laki
dan 1 orang anak perempuan. Pak Erianto memiliki seorang istri
dan tinggal bersama ketiga anaknya dirumah yang ia bangun dari
penghasilannya sendiri. Malam itu kami mendiskusi mengenai
jadwal untuk ikut serta turun dalam kegiatan patroli kebakaran
hutan. Kami disuguhkan teh manis hangat dan beberapa cemilan
seperti kue kering dan kukis yang disajikan oleh anak perempuan
Pak Erianto. Salah satu anak Pak Erianto yang paling kecil
ternyata adalah salah satu murid SD yang dimana kami
melakukan sosialisasi PHBS beberapa waktu sebelumnya
disekolah tersebut, senangnya sosok anak Pak Erianto ini
mengenali kami. Pada saat membahas tentang ikutserta patroli,
7
Pak Erianto juga memberitahukan bahwa pada saat kami
ikutserta nanti akan dilaksanakan patroli gabungan bersama
Bhabinkamtibmas, Babinsa, Anggota MPA dan Anggota
Manggala Agni Daops Siak yang mana akan dilaksanakan pada
tanggal 23 Juli 2022 di hari Sabtu pagi. Selain mendiskusikan
tanggal untuk patroli itu kami juga membahas tentang sejarah dari
MPB sendiri dan bagaimana perkembangan MPB dari tahun ke
tahun. MPB sendiri terbentuk pada tahun 2005 yang mana
awalnya bernama MPA yaitu Masyarakat Peduli Api. Pada
awalnya masyarakat yang ikut dalam MPA adalah masyarakat
yang bekerja secara sukarela tanpa ada dibayar. Namun pada saat
itu masyarakat sangan peduli dengan lingkungan mereka yang
sering terjadi kebakaran lahan kebun sawit yang membuat
masyarakat tersiksa. Pada tahun 2009 barulah anggota MPA
diberi gaji oleh desa sebesar Rp 55.000.000 pertahun dan dibagi
sebanyak anggota. Lembaga ini dibentuk karena kebekaran yang
terus terusan terjadi dan pada awalnya MPA ini hanya
beranggotan 10 orang saja tetapi seiring berjalannya waktu sudah
mualai banyak anggota setelah dibuka pendaftaran dan sekarang
tercatat ada 16 anggota. Seiring berjalannya waktu, pada tahun
2019 nama MPA diganti dengan MPB yaitu Masyarakat Peduli
Bencana, yang mana pada MPB ini masyarakat yang bergabung
sudah diberi gaji.
8
“tapi masyarakat yang bergabung MPB ni dak
ini je kerja mereka, kalau saya ni kalau sdang tak
ade shift mah saye jadi kuli, buat nambah
nambah kebutuhan hidup lah, soalnye anak saye
3 ni sekolah ketigenye, yang sulung tu mau tamat
sekolah nak saye kuliahkan juga. Rumah ni juga
duit sisa – sisa yang dihabiskan sebulah lah tu
dikumpulkan haa tebangunlah rumah sederhana
ni, kan yang penting bisa dihuni ee”
9
diberikan shift setiap harinya agar bisa bergantiang, jadi di setiap
harinya akan berbeda masyarakat yang akan patroli.
10
membawa kantong plastik berisi air untuk membuat puntung
rokok yang sudah dipakai, sehingga tidak menyebabkan
terpancing api dilahan gambut tersebut.
11
Sebelum pulang tidak lupa kami ikut membersihkan gelas dan
piring yang dipakai untuk menjamu kami tadi. Stelah itu kami
berpamitan dengan Pak Erianto beserta keluarganya. Selesai
kegiatan tersebut kami kembali ke posko untuk beristirahat karena
akan melakukan kegiatan diesokan pagi harinya.
12
yang ikut patroli hanya cowok cowok saja sebab yang dijelaskan
oleh bapak Hariyanto kegiatan patroli ini membutuhkan tenaga
yang ekstra dan kuat karna kita akan dihadapi dengan cuaca yang
sangaat panas terik dan harus memasuki hutan hutan guna melihat
spot spot api sesuai dengan apa yang sudah ada di tetapkan di titik
koordinat, maka dari itu kami memutuskan bahwa para
mahasiswa yang cewek untuk tetap aja berada dalam posko.
Akhrnya setelah melakukan briefing, pukul 08.20 kami pun
berangkat melakukan patroli. Setelah melakukan cek spot api di
beberapa tempat dan menelusuri masuk ke dalam hutan akhirnya
kami para mahasiswa kukerta dibawa sama pak Hariyanto ke
tempat Menara pemantau api dimana dijelaskan sama pak
Hariyanto bahwa di Desa Tanjung Leban memiliki satu Menara
pemantau api dan satu lagi ada di desa sebelah yaitu di desa
sepahat. Menara pemantau api ini memiliki tinggi yang kurang
lebih 45 meter sehingga Ketika ada spot api yang muncul di Desa
Tanjung Leban maka dapat diketahui langsung dari Menara
pemantau api tersebut.
13
api tersebut supaya kami para mahasiswa juga tau gimana
keadaan di atas Menara tersebut, sebelum naik ke atas Menara
tersebut tim MPB coba menelpon dan memberitahu pada
petugas yang ada di atas Menara tersebut apakah aman untuk
kami naik ke atas tersebut dan ternyata Ketika kami para
mahasiswa tim kukerta hendak naik ke atas tersebut bahwa ada
salah satu teman kami yang memiliki phobia ketinggian
sehingga membuat dia ragu untuk naik ke atas tersebut, setelah
di Yakini sama bapak Hariyanto bahwa semua baik baik saja
akhirnya membuat diri nya jadi memutuskan ikut untuk naik.
Setelah hendak sampai pada puncak Menara tersebut maka
teman kami tadi yang takut sempat berhenti dan memutuskan
untuk tidak naik sampai atas Menara tersebut, sedangkan kami
yang lainnya sudah sampai ke atas Menara tersebut, sehingga
kami para rombongan yang naik untuk coba menolong dia
sampai ke atas Menara tersebut degan menyakini nya dan
memberitahu beberapa hal seperti jangan lihat ke bawah saat
hendak naik dan liat ke atas saja tapi dia tetap ragu dan
memutuskan untuk tetap di situ dan tidak melanjuti naik sampai
ke atas Menara tersebut. Akhirnya setelah hampir 10 menit
bernegosiasi dan mencoba menyakini nya membuat diri nya
perlahan lahan mau untuk mencoba naik sampai ujung atas
Menara tersebut dan di bantu dengan Pak Hariyanto.
14
15
Gambar: Keadaan diatas Menara pemancar
16
“Dulu disini nih di desa ini dek tahun 2013
hancur hancur nya kali desa ni kebakaran hutan
besar kali pokoknya hancur kali desa ni sampai
gosong gosong rasanya muka kami nih gara
madamin kebakaran ni sampai berapa hari kami
engga tidur gara kebakaran tu pokok nya tahun
tuh hancur kali lah desa ni”
17
perkenalan seperti asal kami dari mana dan dari jurusan apaa.
Setelah selesai melakukan briefing kami pun di beri air aqua
untuk persiapan dan persediaan saat melakukan patroli nanti
karena cuaca saat melakukan patroli nanti terik siang panas.
Akhinya pun pada pukul 13.45 kami berangkat untuk melakukan
patroli bersama 1 anggota Bhabinkamtibmas polri, 1 anggota
Babinsa TNI, 2 anggota Manggala Agni Daops Siak. Setelah
melakukan patroli sekitar 20 menit akhirnya kami berhenti di
sekitaran kanal kanal yang ada di desa tersebut untuk diukur
kedalaman nya guna mengetahui kedalaman air kanal dan kami
melakukan foto foto berupa bukti dari titik koordinat yang sudah
dibuat dan dikirim ke pusat untuk sebagai laporan dari pada tim
gabungan patroli kebakaran tersebut
18
Gambar: Kegiatan Patroli Kebakaran Bersama Tim Gabungan
19
gatal gatal pada kulit kami ketika dalam melakukan pengecekan
kanal tersebut.
20
ketika terjadinya suatu kebakaran sehingga kelak itu bisa
dijadikan suatu bekal ilmu bermanfaat bagi kami.
b. Persiapan
Rumah runding adalah sebutan untuk semacam pendopo
berbentuk seperti rumah dua lantai terbuat dari kayu yang
sudah di furnish yang berada di Kecamatan Bandar Laksamana
tepatnya di Desa Tanjung Leban, pada lantai pertama rumah
runding terdapat semacam aula yang digunakan untuk
berkumpul dan berdiskusi mengenai restorasi lahan gambut
dengan tamu yang datang dari berbagai daerah, tamu tamu
yang datang bukan sembarangan orang mulai dari mahasiswa
yang sekedar menyelesaikan tugas KKN, mahasiswa yang
melakukan penelitian, NGO (non-governmental organization)
21
baik dari dalam maupun luar negeri sebut saja salah satu NGO
yaitu CIFOR (Center for International Forestry Research)
pernah datang berdiskusi dan melakukan penelitiannya di
rumah runding ini, bahkan salah satu profesor ternama dari
Universitas Riau yaitu Prof Ashaluddin jalil kerap berkunjung
ke rumah runding untuk berdiskusi dan bertukar pikiran
dengan masyarakat dan tokoh masyarakat di Desa Tanjung
Leban mengenai restorasi lahan gambut. di lantai pertama
rumah runding juga terdapat dapur untuk memasak, di dapur
ini sudah disediakan kompor, tabung gas dan alat alat untuk
memasak lainnya, pada lantai pertama rumah runding juga
terdapat dua kamar mandi yang keduanya berfungsi dan dapat
digunakan dengan baik, kemudian pada lantai kedua terdapat
ruangan yang dapat dimanfaatkan untuk berkumpul, beribadah
atau sekedar meluruskan badan, pada ruangan ini terdapat foto
foto awal mula pendirian rumah runding hingga rumah runding
berdiri dengan kokoh seperti sekarang, terdapat juga foto foto
ajakan kepada masyarakat untuk selalu peduli dan selalu
merawat serta menjaga tumbuhan dan lahan gambut, kemudian
dilantai kedua ini juga terdapat dua ruangan kosong yang dapat
dimanfaatkan jika dibutuhkan.
Rumah runding dibangun di atas lahan gambut, sebenarnya
sebagian besar wilayah Desa Tanjung Leban terdiri dari lahan
gambut yang mana kita ketahui lahan gambut ini merupakan
lahan yang sangat berpotensi mudah terbakar, dibeberapa
kasus yang terjadi kebakaran lahan gambut banyak diakibatkan
karena cuaca yang sangat panas kemudian hanya karena
puntung rokok saja itu bisa menyebabkan kebakaran, selain itu
tanah gambut juga merupakan tanah yang kurang subur jika
dibandingkan dengan tanah yang lain seperti tanah humus.
Pembangunan rumah runding menjadi sebuah gerakan yang
patut dicontoh oleh daerah lain, karena di sekitar rumah
22
runding terdapat puluhan jenis pepohonan dan tumbuh
tumbuhan yang sangat subur dan dapat tumbuh kokoh
menjulang tinggi, padahal pohon pohon itu tumbuh di tanah
gambut yang kita tahu tidak sesubur seperti jenis tanah tanah
yang lain.
23
Disekitar rumah runding terdapat banyak sekali jenis pohon
mulai dari pohon yang sering dijumpai hingga pohon yang
jarang atau sulit dijumpai, pohon pohon ini ada yang tumbuh
sendiri dan ada juga yang sengaja ditanam guna merevitalisasi
dan peremajaan tanaman tanaman yang ada di sekitar rumah
runding. Jenis pohon yang ada di rumah runding sekarang
jumlahnya puluhan bahkan mungkin sebentar lagi jika
dilakukan penanaman pohon jenis baru jumlah nya bisa
mencapai ratusan jenis.
24
untuk memberikan nama pada pohon pohon yang ada di sekitar
rumah runding menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa
latin melihat dari banyaknya jenis pohon yang ada di rumah
runding tentunya masih banyak yang belum tau nama nama
dari setiap jenis pohon yang ada di rumah runding, dan
menurut kami jika kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik
akan sangat berguna bagi siapa saja yang datang ke rumah
runding, pemberian nama pohon juga berguna untuk
menambah pengetahuan dan dapat meningkatkan kecintaan
kepada tanaman terutama pohon pohon yang berguna untuk
menjaga lahan gambut, sebelumnya kegiatan penamaan nama
pohon sudah pernah dilakukan dirumah runding namun itu
hanya berbentuk seperti spanduk yang ditempel yag berisi poto
poto pohon dan nama dari jenis pohon tersebut, setelah kami
melihat poto yang ada di spanduk kami merasa itu kurang
efektif karena poto yang ada di spanduk kurang detail
menjelaskan jenis pohonnya, hanya memberi nama dan poto
batang pohon, kami merasa banyak orang ketika melihat poto
di spanduk itu kemudian melihat pohon yang asli bnyak yang
tidak sesuai jenis pohon dan namanya, kami saja yang melihat
spanduk trus dicoba melihat pohon asli nya bnyak diantara
kami yang lupa atau keliru, dan bnyak poto yang di masukan di
spanduk itu poto pohon ketika masih kecil atau baru tumbuh,
kemudian ketika pohon sudah tumbuh besar dan tinggi
tentunya sudah tidak sesuai lagi dengan foto yang ada di
spanduk.
25
Gambar: Spanduk nama pohon di rumah runding
Dari spanduk terlihat beberapa foto pohon yang masih kecil
dan di bawahnya ada nama dari pohon tersebut, dapat dilihat
dari spanduk tesebut kurang menjelaskan jenis pohon yang
ada, melihat dari hal itu maka kami dari tim kukerta
terintegrasi abdimas Desa Tanjung Leban berinisiatif untuk
memberi nama pohon, sebelum muncul ide memberi nama
pohon ini dari kami ternyata DPL kami yaitu Prof Aje, begitu
beliau sering disapa. Beliau sudah lebih dulu berkonsultasi
kepada Pak Nur selaku pengurus rumah runding sekaligus
tokoh masyarakat Desa Tanjung Leban perihal penamaan
pohon ini, jadi bisa dikatakan penamaan pohon di rumah
runding ini merupakan special request kegiatan dari DPL
kami, sebelum keberangkatan ke Desa Tanjung Leban pun
kami sebenarnya sudah menyiapkan alat dan bahan untuk
membuat nama nama pohon di rumah runding ini.
26
bercerita banyak mengenai awal mula pembentukan rumah
runding suka duka bliau dalam mengelola rumah runding
beliau juga menyambut dengan baik rencana kegiatan yang
akan kami lakukan.
27
Esok harinya bertepatan pada tanggal 21 Juli 2022 hari rabu
pukul 10.00 WIB kami bergerak ke rumah runding dengan
menggunakan sepeda motor, sepeda motor yang kami gunakan
berjumlah lima buah, satu buah sepeda motor mengangkut dua
orang. Pak Nur dengan sepeda motor kebanggaannya yang
bermerk MegaPro berwarna biru dengan tambahan warna
hitam dibelakangnya memandu kami sampai ke rumah
runding, jalan yang kami lalui menuju rumah runding ternyata
jalan timbunan, berdebu, bnyak kerikil. Sekitar 10 menit
akhirnya kami tiba di rumah runding, setibanya di rumah
runding kami langsung diajak Pak Nur untuk melihat pohon
pohon di belakang rumah runding.
28
membawa catatan nama pohon apa saja yang akan kami cetak
dan nantinya akan kami cat di papan yang sudah kami pesan
sebelumnya.
29
ngecat papan menggunakan cat kayu berwarna kuning, dan dua
orang lagi mengecat dengan cara menyemprot dengan pilox
papan yang sudah di cat menggunakan cat kayu dan di lapisi
menggunakan kertas print yang sudah di gunting sesuai huruf
tadi, proses pengguntingan hingga pengecatan ini memakan
waktu cukup lama, hingga pukul 22.00 WIB langit mulai
gelap, proses pengecatan blum selesai, bintang bintang yang
tadinya menemani malam kami satu demi satu mulai
menghilang, malam terasa semakin dingin, dan perlahan air
tuhan mulai turun membasahi permukaan bumi, dengan
secepat kilat kami mengangkat papan papan yang sudah dicat
dan berbagai peralatan yang kemungkinan terkena air hujan
kedalam posko, hujan semakin deras dan seperti tak ingin
berhenti malam itu, akhirnya proses pengecatan kami lanjutkan
di dalam posko, untungnya hanya tinggal sedikit papan kayu
yang belum di cat, sekitar pukul 00.30 WIB proses pengecatan
pun selesai, setelah selesai kami merapikan peralatan yang tadi
digunakan biar tidak terlalu berantakan, setelah itu kami
bersiap untuk istirahat karena bsok pagi pagi ada kegiatan lain
yang harus kami lakukan.
30
dan pemuda yang ada disekitar rumah runding untuk turut
berpartisipasi memasang nama pohon.
Gambar: Sekat kanal yang sudah mengalami Gambar: Revegetasi bibit kelapa dan pinang
pengikisan tanah di rumah runding restorasi disekat kanal rumah runding restorasi gambut
gambut
31
Dari data survei lokasi oleh tim kukerta (Kuliah Kerja
Nyata) Desa Tanjung Leban rumah runding ini memiliki lebih
kurang 26 jenis pohon yang telah ditanam secara suka relawan
oleh salah satu tokoh masyarakat Desa Tanjung Leban sebagai
pemilik lahan yaitu Bapak Muhammad Nur dan bantuan dari
masyarakat setempat yang bersama-sama kerja bakti dalam
proses penanaman pohon ini. Jenis-jenis pohon tersebut
diantaranya adalah: batang nibung (Oncosperma tigillarium),
kayu balam (Palaqium burchii H.J.L), rambutan (Nephelium
lappaceum), kayu ramin (Gonystylus bancanus), jambu air
(Syzygium aqueum), kayu gaharu (Aquilaria malaccensis),
bambu (Bambusoideae), Kayu aren (Arenga pinnata),
geronggang (Cratoxillon arborescens Bl.,) vanili (Vanilla
planifolia), mengkudu (Morinda citrifolia), jelutung (Dyera
costulata), bintangor (Calophyllum doiscurii), meranti bakau
(Shorea uliginosa Foxw), meranti bunga (Shorea leprosula),
mahang (Macaranga hypoleuca), kelat putih (Ilex cimosa),
pulai (Alstonia scholaris) mangga golek (Mangifera indica L),
tenggek burung (Euodia redleyi), kayu ara (Ficus carica L),
karet (Hevea brasiliensis), karet merah (Ficus elastica), kelat
merah, pohon leban (Vitex pinnata), dan pisang-pisang.
Gambar: Pengenalan Nama-Nama Jenis Pohon Dirumah Runding Bersama Bapak H.Atim
Selaku Kepala Desa Tanjung Leban 32
Dipagi minggu yang cerah itu kami tim kukerta (Kuliah
Kerja Nyata) berangkat pukul 06:30 WIB dari posko kerumah
runding restorasi gambut yang jaraknya lebih kurang 9,2 km.
jarak yang lumayan jauh ini kami tempuh menggunakan
kendaraan sepeda motor untuk melanjutkan pengabdian kami
di desa ini. Suasananya sangat mendukung dikarenakan adanya
sinar matahari diujung timur yang indah dan menghangatkan
tubuh, tumbuh-tumbuhan hijaupun tampak segar, dan burung-
burungpun berterbangan diatas sana. Disepanjang perjalanan
jalan besar terdapat banyaknya hamparan tumbuhan sawit yang
panjang menjuntai seolah menyentuh birunya langit. Penduduk
Desa Tanjung Leban pada saat ini sudah banyak beranjak
profesi dari petani nenas menjadi petani sawit, dikarenakan
peluang pendapatan yang cukup besar sehingga memunculkan
keserakahan masyarakat setempat tanpa memikirkan kondisi
lingkungan serta menunjang krisis ekologi di Desa Tanjung
Leban. Sebenarnya selain menjadi mata pencaharian dan
penunjang ekonomi penduduk desa hal ini juga memiliki sisi
negative karena Desa Tanjung Leban identik dengan lahan
gambut yang merupakan lahan yang berpotensi sangat mudah
terbakar, apalagi ditanami tumbuhan sawit yang marak
membuat tanah gambut cepat kering dan inilah salah satu
ancaman yang akan berpotensi terjadinya karhutla (kebakaran
hutan dan lahan). Perkebunan sawit disini memiliki usia yang
cukup tua yaitu lebih kurang 15-20 tahun. Namun berbeda
dengan lahan biasanya kalua dilahan gambut, tumbuhan sawit
ini ketika sudah mulai berumur batang sudah mulai tinggidan
mengarah kesamping atau miring, hal ini disebabkan oleh
33
lahan gambut yang sebenarnya tidak cocok untuk
membudidayakan tumbuhan sawit.
34
kegiatan yang sudah kami lakukan tadi malam dan tidak lupa
untuk berdo’a kepada Tuhan Yang Maha Esa supaya kegiatan
berjalan lancar dan sukses. Waktu menunjukkan pukul 07.30
WIB para tamu undangan sudah berangsur-angsur datang yaitu
Bapak Nur sebagai ketua LAM (Lembaga Adat Melayu)
sekaligus beliau merupakan tokoh masyarakat, Bapak Jais
yang merupakan ketua RT 3 dusun bakti dan beliau sebagai
perwakilan pemerintah desa, siswa-siswi SDN 07 Bandar
Laksamana kelas 5 dan 6 serta mayarakat sekitar.
c. Pelaksanaan
Kami menyambut hangat para tamu undangan dengan
mengawali kegiatan dengan pembacaan doa yang dipimpin
oleh Indra Prayoga yang merupakan mahasiswa kukerta
(Kuliah Kerja Nyata) Desa Tanjung Leban dari Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), jurusan Pendidikan
jasmani Kesehatan dan rekreasi (Penjaskesrek). Kemudian
dilanjutkan kata sambutan oleh perwakilan pemerintah desa
yaitu Bapak Jais yang merupakan ketua RT 3 dusun bakti .
“Saya sangat berterima kasih banyak sudah diundang di acara
penyuluhan lahan gambut dan pemasangan papan nama
ilmiah pohon dirumah runding ini kemudian saya pribadi juga
mewakilkan permintaan maaf kepada mahasiswa KKN UNRI
karena adanya pemerintah desa yang berhalangan hadir
dihari ini mungkin karena adanya kesibukan yang lain. Jika
berbicara mengenai lahan gambut ini merupakan lahan yang
mudah dan sangat berpotensi terbakar dan hanya beberapa
jenis tanaman yang dapat tumbuh subur di lahan gambut ini.
Dahulu penduduk Desa Tanjung Leban banyak sekali
berprofesi sebagai petani nenas, karena tumbuhan nenas
sangat cocok untuk dibudidayakan di lahan gambut, namun
sangat disayangkan karena banyaknya petani nanas membuat
penampungan buah nanas yang melimpah sehingga membuat
35
anjlok harga nenas. Seiring berkembangnya zaman penduduk
desa malah alih profesi menjadi petani sawit, bukan sedikit
tumbuhan sawit disini, banyak sekali. mulai dari desa Sepahat
sebelum Desa Tanjung Leban memisahkan diri dan menjadi
desa yang mandiri. Sampai ke dusun bukit Sembilan (dusun air
raja). Masyarakat disana banyak memiliki kebun sawit yang
ditanam dengan marak. Saya harap semoga melalui kegiatan
penyuluhan lahan gambut dan pemasangan nama-nama ilmiah
pohon dirumah runding ini dapat meningkatkan rasa empati
dan cinta kita terhadap kesadaran terhadap lingkungan sekitar
kita.
Demikian yang dikatakan oleh bapak Jais selaku ketua RT
3 dusun bakti. Dari sejak tahun 1980-an, lahan gambut sudah
mulai dimanfaatkan oleh penduduk lokal untuk budidaya
tanaman. Namun budidaya ini masih terbatas dalam skala kecil
di bagian tepi kubah gambut karena keterbatasan pengetahuan
terkait karakteristik lahan gambut yang berbeda dengan lahan
pertanian lainnya. Kebun kelapa sawit di Desa Tanjung Leban
ini dapat dikatakan sebagai awal pemanfaatan lahan gambut
sebagai pergantian perkebunan buah nanas. Padahal tingkat
emisi gas rumah kaca tersebut tertinggi dihasilkan oleh kebun
kelapa sawit. Selain meningkatkan emisi gas rumah kaca,
ternyata perkebunan sawit juga membawa dampak negatif
lainnya seperti pencemaran lingkungan yang mengancam
warga sekitar.
Kegiatan selanjutnya adalah kata sambutan dari bapak
Muhammad Nur selaku ketua LAM (Lembaga Adat Melayu),
beliau juga sekaligus tokoh masyarakat dan pemilik lahan
dirumah runding restorasi gambut dan mangrove (3RGM).
“Lahan gambut di Desa Tanjung Leban ini sangat berpotensi
akan terjadinya karhutla (kebakaran hutan dan lahan) jika
masyarakat tersebut acuh terhadap lingkungan. Namun
36
faktanya tingkat kesadaran masyarakat Desa Tanjung Leban
akan kepedulian terhadap lingkungan memang masih sangat
minim. Buktinya saja masih adanya bencana alam yang terjadi
di desa ini yaitu kebakaran lahan gambut seluas 2 hektar yang
terjadi 2 hari yang lalu. Anggota MPA mengatakan spot api
erdeteksi tidak jauh dari sekitar rumah runding restorasi
gambut. Penyebabnya diduga dari puntung rokok yang
dibuang secara sembarangan oleh orang yang tidak
bertanggung jawab. Padahal mereka sudah tahu bahwa desa
ini identik dengan lahan gambut apalagi lahannya gambut
didesa ini mudah kering dikarenakan banyaknya masyarakat
yang membudidayakan tumbuhan kelapa sawit yang
berpotensi cepat terbakar jika terkena api. Dan alhamdulillah
pada tahun 2021 dibagunlah pondok kerja/rumah runding
restorasi gambut di Desa Tanjung Leban dan bermitra dengan
Lembaga Badan Restorasi Gambut (BRG) bersama
pemerintah kecamatan Bandar Laksamana”
Ujar bapak Muhammad Nur, pria berusia 68 tahun dan
biasanya orang-orang memanggilnya dengan nama bapak Nur,
Bapak Muhammad Nur ini juga merupakan tokoh masyarakat
yang sangat berperan penting di Desa Tanjung Leban ini.
Selain itu beliau juga merupaakan ketua LAM (Lembaga Adat
Melayu). Bapak Muhammad Nur adalah sosok yang dituakan,
beliau juga disegani oleh masyarakat sekitar serta apa yang
beliau katakan selalu didengar oleh siapapun. Beliau juga
merupakan salah satu guru di SDN 07 Bandar Laksamana.
Bapak Muhammad Nur sangat disukai oleh siswa-siswi SDN
07 Bandar Laksamana karena keramahannya dan pribadinya
juga asik. Beliau merupakan salah satu sukarelawan yang mau
membantu pembangunan rumah runding restorasi gambut
dilahan miliknya. Beliau sangat rajin membersihkan rumah
runding restorasi gambut ini setiap minggunya, dan juga
37
melakukan pencobaan penanaman bibit jenis-jenis pohon
untuk mengetahui tingkat kesuburan beberapa jenis pohon
yang cocok untuk ditanam dan dibudidayakan di lahan gambut.
Kami kagum mendengarkan bapak Nur berbicara, menurut
kami beliau orangnya sangat baik hati dan dermawan. Beliau
ikhlas mengerjakan sesuatu seperti melakukan penanaman
Kembali di lingkungan restorasi gambut tanpa imbalan dan
pamrih, dengan tujuan beliau adalah mengembalikan fungsi
ekologi gambut yang menurutnya sudah rusak. Dalam
kekaguman itu, di benak fikiran yang masih meraba-raba,
bingung dengan perasaan ingin bertanya tetapi sungguh ragu
soal jenis tumbuhan apa saja yang pernah bapak Nur coba
tanam di lahan gambut? Apakah semua tumbuhan yang
ditanamnya berhasil ata sebaliknya. Namun karena rasa
penasaran yang menggebu-gebu maka perwakilan kami
mahasiswi kukerta (Kuliah Kerja Nyata) Bernama Adella Fitri
Frilista dari fakultas keguruan dan ilmu Pendidikan (FKIP),
jurusan Pendidikan biologi bertanya kepada beliau:
“Maaf sebelumnya pak, kalau boleh tau, jenis tumbuhan apa
saja yang pernah bapak coba tanam di lahan gambut ini
pak?”
Bapak Muhammad Nur menjawab dengan semangat:
“Banyak sekali, sampai lupa saya apa apa saja. Beberapa
bulan yang lalu saya pernah mencoba menanam tumbuhan
pohon pisang di sekat kanal rumah runding ini, karena saya
melihat tepi kanalnya sudah terjadi pengikisan tanah. Namun
dalam kurun beberapa hari saja bibit pisang tersebut mati.”
Selain itu saya coba tanam meranti bakau di belakang rumah
runding dan ternyata tumbuhan tersebut tumbuh dengan cepat.
Berarti meranti bakau sangat cocok ditanam di lahan gambut
padahal saya jarang atau tidak ada memelihara bibit pohon
meranti bakau itu, tapi pohonnya tumbuh menjulang tinggi
38
memanjang. Namun kalau tumbuhan meranti bakau ini saya
tanam di sekat kanal mungkin itu bukan ide yang baik karena
batangnya yang menjulang tinggi dan akarnya yang besar
dapat merusak sekat kanal”
Akhirnya rasa penasaran dan ketidaktahuan kami terjawab.
Dari yang dijelaskan oleh bapak Nur tadi dapat diartikan
ternyata benar bahwa dilahan gambut tidak bisa sembarangan
menanam tumbuhan, benar-benar harus pandai memilih dan
mencoba tumbuhan mana yang cocok untuk ditanam apalagi
untuk dibudidayakan. hal ini disebabkan oleh tidak optimalnya
pembusukan organik yang terjadi dilahan ini sehingga
menyebabkan tingginya Ph (kadar keasaman),kurangnya unsur
zat hara serta oksigen yang terkandung didalamnya sehingga
kurang subur.
Kemudian kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti, yaitu
sosialisasi atau penyuluhan yang bersifat edukasi mengenaai
lahan gambut oleh kelompok kukerta (Kuliah Kerja Nyata)
yang disampaikan oleh mahasiwa Universitas Riau yang
diwakilkan oleh Erlangga Noor sebagai pemateri pertama yang
berasal dari fakultas ilmu social dan politik, jurusan sosiologi.
Setelah itu dilanjutkan oleh Adella Fitri Frilista sebagai
pemateri kedua yang berasal dari fakultas keguruan dan ilmu
Pendidikan, jurusan Pendidikan biologi. Selama ini belum
pernah dilakukan kegiatan sosialisasi untuk siswa/siswi SDN
07 Bandar Laksamana terkait pengelolaan lahan gambut dalam
kegiatan usaha tani dan cinta lingkungan. Tujuan kami
memberikan penyuluhan mengenai lahan gambut kepada
siswa-siswi SDN 07 Bandar Laksamana kelas 5 dan 6 adalah
untuk mengetahui peluang dalam pengelolaan lahan gambut
dan menunjang rasa kepedulian terhadap lingkungan sejak
dini.
39
Bagi pihak sekolah kagiatan ini dirasa sangat penting
diketahui oleh para siswa fungsi serta pengelolaan pertanian
yang benar pada lahan gambut. Selain itu, Siswa-siswi SDN 07
Bandar Laksamana ini sebagian besar adalah anak-anak petani
yang ada di Desa Tanjung Leban, dimana sepulang sekolah
sebagian besar dari mereka membantu orang tuanya di kebun.
Pada kegiatan sosialisasi atau penyuluhan mengenai lahan
gambut ini awalnya lebih fokus tentang pentingnya
mengetahui definisi dan fungsi lahan gambut, serta bagaimana
cara yang benar diatas lahan gambut dalam menanan bibit
tumbuhan contohnya menanan bibit kelapa dan bibit pinang
yang akan dipraktekkan besok hari senin tanggal 25 juli 2022
langusng bersama siswa-siswi SDN 07 Bandar Laksamana dan
ketua LAM (Lembaga Adat Melayu), perwakilan pemerintah
desa, serta kami juga membawa masyarakat sekitar.
Sebelumnya siswa siswi SDN 07 Bandar Laksamana selama
ini belum mengetahui definisi, fungsi dan cara bertani serta
menanam bibit tumbuhan yang benar di atas lahan gambut,
karena Sebagian besar dari siswa-siswi ini mengakui, kegiatan
awal yang dilakukan oleh orang tua mereka sebelum mulai
kegiatan bercocok tanam diatas lahan gambut yaitu bagaimana
cara mengeringkan air gambut, serta kegiatan penyuluhan
terakhir adalah bagaimana cara menjaga dan melestarikan
keasrian lahan gambut dengan benar.
Materi pada kegiatan penyuluhan pertama ini yaitu
menjelaskan apa itu definisi lahan gambut secara teoritis.
Sebelum materi ini dijelaskan secara rinci, pemateri bertanya
kepada siswa-siswi SDN 07 Bandar Laksamana untuk menguji
tingkat pemahaman dan tanggapan mengenai apa itu definisi
dari lahan gambut itu sendiri. Maing-masing siswa-siswi
memberikan jawaban dan tanggapan yang berbeda-beda.
Bahkan rata-rata Sebagian dari mereka masih salah pengertian
40
atau tidak tahu menahu tentang apa itu lahan gambut. Lahan
gambut merupakan ekosistem lahan basah yang tergenang air
sehingga materi-materi tanaman tidak bisa membusuk
sepenuhnya. Hal ini membuat produksi bahan organik menjadi
lebih banyak dari proses pembusukan yang terjadi sehingga
terjadi akumulasi bahan gambut. Menurut Andriesse (1992)
gambut adalah tanah organik (organic soils) bukan berarti
bahwa tanah organik adalah tanah gambut, dan sebagian petani
menyebut tanah gambut karena warnanya hitam yang berbeda
dengan tanah lainnya. Setelah pemateri menyampaikan
mengenai apa itu definisi lahan gambut secara teoritis, siswa-
siswi baru mengerti mengenai konsep definisi lahan gambut.
Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi kedua
yaitu membahas mengenai apa saja fungsi dari lahan gambut
ini. Pada hakikatnya lahan gambut memegang peranan yang
sangat penting dalam upaya mengatasi perubahan iklim yang
cukup ekstrim pada saat ini. Padahal luas lahan gambut hanya
sekitar 5% dari total seluruh wilayah dari permukaan bumi,
namun keberadaannya mampu menyerap karbon dengan
jumlah yang cukup besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut
dalam skala dunia dapat menyimpan 30% karbon agar tidak
terlepas ke atmosfer yang mampu disimpan oleh hutan. Oleh
sebab itu lahan gambut harus di Kelola da dijaga dengan baik.
Jika lahan gambut terbakar, maka ada banyak CO2 (karbon
dioksida) dan zat-zat lainnya yang terlepas ke atmosfer serta
sangat berpengaruh dalam kontribusi perubahan iklim. Di Desa
Tanjung Leban sudah mendirikan lembaga yang mengambil
alih fungsi sebagai kegiatan pencegahan, penanggulangan dan
kegiatan pasca kebakaran berupa rehabilitasi hutan bekas areal
terbakar yaitu MPA (Masyarakat Peduli Api) dan sekarang
sudah diganti namnaya dengan MPB (Masyarakat Peduli
Bencana). Selain berfungsi sebagai penyimpan karbon, lahan
41
gambut juga bermanfaat menampung air pada saat musim
hujan dan melepaskan secara perlahan-lahan saat musim
kemarau.sehingga dapat mencegah banjir saat musim hujan
dan mencegah kekeringan saat musim kemarau.
Setelah penyampaian materi kedua, siswa-siswi baru
memahami mengenai fungsi dari lahan gambut, dimana lahan
gambut harus selalu dijaga supaya tidak terjadinya perubahan
iklim secara global yang sangat berpengaruh pada kehidupan
seluruh makhluk hidup yang berada di atas permukaan bumi
ini, serrta sebagai tempat cadangan dan resapan air sewaktu
musim hujan agar tidak terjadi banjir. Kemudian dilanjutkan
dengan materi ketiga yaitu bagaimana cara menanam bibit
tumbuhan di atas laham gambut dengan benar yaitu; Untuk
lahan yang keropong atau kosong pada bagian bawah (di
bawah permukaan), hal pertama yang harus dilakukan dalam
penanaman adalah memadatkan tanah gambut di sekitar lubang
tanamnya. Setelah pelepasan polybagnya, bibit harus ditanam
dalam posisi tegak berdiri pada lubang tanam sampai sebatas
leher akar atau kurang lebih 3 cm di atas polybag. Kemudian,
lubang tanam ditutup dengan top soil (tanah gambut) yang
diambil dari sekitar lubang tanam dengan cara menekan atau
memadatkan media/tanah gambut secara perlahan sehingga
benar-benar telah memadat. Dengan cara ini, batang bibit serta
akar dapat tumbuh dengan kuat.
Selanjutnya penyuluhuan mengenai bagaimana cara
menjaga dan melestarikan keasrian lahan gambut. Badan
Restorasi Gambut Indonesia menerapkan strategi 3R untuk
merestorasi gambut. 3R tersebut adalah Rewetting,
Revegetation, dan Revitalization. Pemulihan lahan gambut
tentu tidak dapat berjalan begitu saja. Diperlukan langkah-
langkah yang tepat untuk sampai pada kondisi lahan gambut
yang baik. Bagaimana strategi 3R yang diterapkan oleh Badan
42
Restorasi Gambut? Pertama, pembasahan gambut (rewetting)
berfungsi untuk mengembalikan kelembapannya. Penataan air
pada tahap ini dapat dilakukan dengan membangun sekat kanal
(canal blocking), penimbunan saluran (back filling), sumur
bor, dan/atau penahan air yang berfungsi menyimpan air di
sungai atau kanal. Kedua, ketika sudah kembali lembap, lahan
gambut dapat kembali ditanami (revegetasi) dengan tanaman
yang tidak mengganggu siklus air dalam ekosistem gambut.
Proses vegetasi akan menjaga keberlangsungan ekosistem
gambut dan juga memperkokoh sekat kanal, serta melindungi
lahan gambut agar tidak terkikis aliran air kanal. Restorasi
lahan gambut tidak hanya berhenti pada pemulihan ekologi dan
revegetasi, tetapi juga harus memikirkan pemberdayaan
ekonomi masyarakat lokal (revitalisasi). Pelaku restorasi harus
senantiasa berdiskusi dengan warga untuk mencari cara dalam
meningkatkan taraf kehidupan melalui pengolahan lahan
gambut, seperti penanaman sagu, karet, kopi, dan kelapa atau
menggalakkan perikanan dan pariwisata alam.
43
Berakhir penyuluhan mengenai bagaimana cara menjaga
dan melestarikan keasrian lahan gambut tadi selanjutnya para
mahasiswa kukerta (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Riau
menghimbau kepada seluruh para tamu undangan dan
melakukan kegiatan pemasangan papan nama ilmiah pohon
dirumah runding restorasi gambut dengan tujuan untuk sebagai
perwujudan dalam pergerakan menunjang sikap cinta terhadap
lingkungan lahan gambut serta memberikan edukasi kepada
siswa-siswi SDN 07 Bandar Laksamana dari usia dini untuk
mengenal lahan gambut serta mengetahu bagaimana potensi
lahan dalam memperngaruhi lingkunagn disekitar kita. Bukan
hanya untuk siswa-siswi SDN 07 Bandar Laksamana namun
juga untuk masyarakat Desa Tanjung Leban supaya lebih
meningkatkan rasa empati terhadap kondisi lingkungan lahan
gambut yang mereka tempati guna keberlangsungan hidup
yang nyaman. Kegiatan pemasangan nama pohon sebelumnya
sudah dipersiapkan dari hari sebelumnya yaitu mempersiapkan
alat dan bahan untuk setiap 26 jenis pohon sesuai data survei
kelompok kukerta (Kuliah Kerja Nyata) kemarin, serta sudah
memberikan petunjuk berupa kertas kecil yang berisi nama
pohon untuk tujuan menandai nama dan jenis pohon sebelum
dipasangkan papan nama ilmiahnya. Selanjutnya kelompok
kukerta (Kuliah Kerja Nyata) dengan perwakilan desa,
masyarakat, siswa-siswi SDN 07 Bandar Laksamana serta
bapak Muhammad Nur sebagai actor yang sangat berperan
penting terhadap rumah runding restorasi gambut sebagai
seorang pemilik lahan mengesahkan acara penyuluhan
mengenai lahan gambut dan pemasangan pemasangan papan
nama ilmiah pohon dirumah runding restorasi gambut ini.
Mereka juga ikut andil dalam kegiatan pemasangan papan
nama ilmiah pohon ini dengan raut wajah yang gembira
sehingga dapat ditemui terwujudnya rasa kekeluargaan dan
44
kepedulian terhadap sesama serta lingkungan. Pemasangan
pertama dilakukan oleh bapak Muhammad Nur yaitu
pemasangan papan nama ilmiah pohon pulai (Alstonia
scholaris)
45
Gambar.10. Pemasangan papan nama ilmiah Gambar.11. Pemasangan papan nama ilmiah
dengan bapak Muhammad Nur serta siswa-siswi dengan bapak Jais ketua RT 3 dusun bakti
SDN 07 Bandar Laksamana
Gambar.11. Pemasangan papan nama ilmiah Gambar.12. Pemasangan papan nama ilmiah
dengan bapak Sukri salah satu warga RT 1 dengan ibu sal selaku masyarakat sekitar
46
tanggal 25 agustus 2022. Kegiatan selanjutnya ditutup dengan
do’a serta makan bersama-sama untuk menjaga tali
silahturahmi antar sesama mausia. Kami kelompok kukerta
(Kuliah Kerja Nyata) Universitas Riau Desa Tanjung Leban
tahun 2022 berharap semoga kegiatan ini dapat bermanfaat
untuk penduduk Desa Tanjung Leban, serta penduduk Desa
Tanjung Leban dapat meningkatkan perwujudan rasa peduli
dan cintanya terhadap lingkungan melalui kegiatan ini, serta
dapat memberikan edukasi yang baik untuk siswa-siswi SDN
07 Bandar Laksamana sejak dini. Dan melalui kegiatan ini
semoga masyarakat Desa Tanjung Leban dapat
mengembalikan fungsi ekologi gambut yang sudah rusak.
Ternyata sangat penting untuk menjaga lingkungan dan
keseimbangan ekosistem di sekitar kita, kita tidak boleh cuek
atau acuh tak acuh sebab dunia ini bukan cuma punya manusia,
tapi seluruh makhluk hidup yang ada. Maka harapan yang
dijaga juga harus memikirkan semua. Sebagai manusia yang
mendapatkan beragam kebaikan dari lingkungan, sudah
seharusnya masalah lingkungan menjadi tanggung jawab kita
bersama. Langkah kecil yang dilakukan bersama-sama
tentunya akan menghasilkan dampak yang luar biasa. Yuk,
dengan bersama-sama kita harus menjaga keasrian lingkungan,
dukung peningkatan ekonomi komunitas, dan bersama kita
perangi kerusakan lingkungan!
47
Desa Tanjung Leban dahulu adalah kawasan yang dipenuhi
oleh hutan, 95% wilayahnya adalah hutan. Mata pencaharian
masyarakat bergantung pada pemanfaatan hutan dan nelayan
laut, namun menurut informasi yang kami dapatkan dari tokoh
masyarakat Pak Nur atau selaku pemilik posko tempat kami
tinggal selama melaksanakan kukerta disini, sejak masuknya
perusahaan-perusahaan di wilayah Tanjung Leban perkiraan
tahun 1980-an dan perlahan hutan pun mulai berkurang,
puncaknya terjadi pada tahun 2005 bersamaan dengan mulai
marak-maraknya tanaman sawit.
Orang-orang yang memiliki lahan kosong yang berisi
semak belukar pun mulai menebas, menimbun, dan
memperbaiki lahan yang kemudian diganti dengan sawit
padahal wilayah itu sebenarnya adalah lahan gambut. Dimana
lahan gambut ini ketika di keringkan ia justru berpotensi untuk
terbakar, maka tak heran pada beberapa tahun yang lalu
Tanjung Leban pernah berkali-kali mengalami kebakaran. Dan
menurut informasi dari hasil wawancara yang kami lakukan
bersama bapak Erianto selaku ketua MPB (Masyarakat Peduli
Bencana) puncak kebakaran di wilayah ini mencakap seluruh
desa bahkan hampir menutup jalanan sebagai tempat lalu
lintas, yang mana ini menyebabkan kesusahannya pemadam
kebakaran untuk menuju titik pusat kebakaran, bahkan banyak
dari pihak-pihak luar yang menyoroti bencana ini hingga
datangnya wartawan untuk meliput, dan puncak kebakaran itu
terjadi pada tahun 2013. Bersyukur itu merupakan kali terakhir
terjadinya kebakaran dengan jumlah lahan yang sangat besar
dan di harapkan tidak akan ada lagi kebakaran di tahun-tahun
berikutnya.
Menurut sumber berita online yang kami baca dari RiauPos
dan GoRiau kebakaran yang terjadi dikawasan Tanjung Leban
ini menyebar hingga ke desa-desa lainnya, dan karena
48
kebakaran yang terus meluas Humas dari PT Mapala Rabnam
menurunkan 100 orang petugas regu pemadam kebakaran
untuk turun ke lokasi dan juga di upayakan dengan
pemadaman dari udara menggunakan helikopter. Kebakaran
yang terjadi hingga Ahad (16/6) telah membakar sekitar 600
Ha lahan yang meliputi Desa Tanjung Leban, Sepahat, dan
Bukit Kerikil. Umumnya lahan tersebut merupakan milik
masyarakat serta milik perusahaan perkebunan. Sedangkan
total kebakaran yang telah terjadi ini menghabiskan lebih
2.000 Ha sejak Maret lalu. Akibat kebakaran tersebut asap
tebal menyelimuti seluruh kawasan Kabupaten Bengkalis yang
menyebabkan jarak pandang yang mulai terganggu. Begitu
pula dengan aktivitas pelayaran yang mulai terganggu akibat
asap yang juga menyelimuti perairan selat Bengkalis.
Semenjak adanya sawit masyarakat mulai beralih kesana
dan meninggalkan nenas yang sebenarnya lebih baik ditanam
dilahan gambut ini, dimana bisa kita lihat sendiri kebanyakan
pohon sawit yang ada dikawasan Tanjung Leban ini tumbuh
dengan tidak maksimal karena harus menggunakan perawatan
ekstra berbeda dengan sawit pada lahan biasanya, kebanyakan
sawit yang ada di sini ketika sudah mulai tinggi kebanyak
tumbuh dengan miring, karena memang lahan gambut ini yang
tidak cocok untuk ditanami sawit, tutur masyarakat. Meskipun
sudah di tanam dengan dalam akarnya namun tetap tidak
maksimal karena memang bukan domisili sawit tersebut yang
untuk di tanam di lahan ini. Di tambah lagi jika ingin bertani
sawit juga harus merogok kantong lebih dalam jika ingin
mendapatkan hasil yang baik, untuk pemupukannya pun juga
harus rutin. Saat ini cukup jarang dilihat pemandangan
kawasan hutan yang rimbun, justru sebaliknya sejauh mata
memandang dikanan dan kiri lebih banyak dilihat tanaman
sawit dengan usia sekitar 15-20 tahun.
49
Ada yang menarik dari Desa Tanjung Leban, pada tahun
2020 di tetapkan sebagai salah satu daerah fokus restorasi
gambut, simbol-simbol restorasi gambut terlihat dari
dibangunnya beberapa insfrastruktur, di antaranya sekat kanal
dan Rumah Runding yang bermitra dengan BRG (Badan
Restorasi Gambut).
Yang mana Rumah Runding ini nantinya akan di gunakan
sebagai pusat sains dan tempat berunding para pemerhati
lingkungan dan riset belajar restorasi gambut oleh berbagai
pihak. Lalu rencananya juga akan adanya Laboratorium Riset
Restorasi Gambut (LRRG) berskala Nasional di Desa Tanjung
Leban. Kawasan Rumah Runding memiliki sekitar 2440 Ha,
yang mana tepat di sekelilingnya di tumbuhi oleh pohon-pohon
hutan.
Keberadaan Rumah Runding ini tidak terlepas dari adanya
Pak Nur selaku tokoh masyarakat sekaligus pengelola dari
Rumah Runding dan beliau lah yang menjadi aktor penting
dalam kegiatan penanaman tersebut. Tanpa imbalan dan
pamrih beliau dengan ikhlas hati melakukannya dengan tujuan
mengembalikan fungsi ekologi gambut yang menurutnya
sudah rusak.
Seiring berkembangnya zaman tak banyak lagi orang yang
peduli dengan isu tersebut padahal jika semakin banyak pohon
yang kita tanam maka fungsi ekologi akan terus terjaga.
Sebaliknya jika mereka lebih banyak menanam sawit, maka
lahan gambut akan semakin kering dan berpotensi rawan
terbakar bahkan kekurangan air, maka hal ini perlu untuk di
respon dengan upaya yang kami lakukan adalah melakukan
penanaman pohon di kawasan Rumah Runding khususnya di
tepi sekat kanal guna mengurangi terjadinya abrasi dan
kegiatan yang kami lakukan ini bermitra dengan SDN 07
Bandar Laksamana, khususnya kelas V dan VI, dengan jumlah
50
siswa-siswi sekitar 20 orang. Kami juga melakukan koordinasi
terlebih dahulu dengan Pak Nur yang juga selaku guru dari
sekolah tersebut dan direspon dengan sangat baik serta positif.
Kami berencana untuk mengajarkan bagaimana caranya
untuk bisa cinta lingkungan kepada anak-anak Desa Tanjung
Leban dan disertai dengan aksi peduli lingkungan yaitu
penanaman pohon, kami berpendapat bahwa untuk bisa
menjaga Desa Tanjung Leban diperlukannya penguatan sikap-
sikap peduli terhadap lingkungan khususnya kepada generasi
muda karena mereka lah yang kelak akan membangun Tanjung
Leban yang jauh lebih baik untuk masa depan. Sebelum
melaksanakan program kegiatan ini tentunya kami sudah
melakukan perencanaan terlebih dahulu, mulai dari
pengecekan lokasi 3RGM, peninjauan lokasi, persiapan
penanaman, serta tahap pelaksanaannya.
Tahap Persiapan
51
Survei ke lokasi 3RGM
Kamis, 8 Juli 2022, tepatnya hari kedua kami saat berada di
Desa Tanjung Leban kami melakukan survei ke lokasi 3RGM
didampingi oleh Bapak H. Atim selaku Kepala Desa Tanjung
Leban. Selepas zuhur sebelum menuju ke lokasi kami
melakukan pertemuan singkat terlebih dahulu untuk
perkenalan dan membahas proker-poker apa saja yang akan
tim kukerta lakukan selama berada di Desa Tanjung Leban ini.
Pertemuan singkat ini dilakukan oleh kedua tim baik yang
berposko di rumah Kepala Desa dan tim yang dari Posko
Rumah Pak Nur.
Secara bergantian kami menjelaskan program kerja apa saja
yang akan kami lakukan, dan beliau memberikan saran serta
masukan terkait program kerja yang akan dilakukan serta
upaya-upaya untuk mempermudah kami dalam melakukan
pelaksanaannya di lapangan nanti.
Kami juga diarahkan untuk melaksanakan program kerja
yang sederhana tapi bermanfaat untuk masyarakat Desa
Tanjung Leban dimana semenjak Covid-19 tidak ada tim
kukerta yang melakukan pengabdian ke Desa Tanjung Leban,
jadi Bapak Kepala Desa berharap besar kepada tim kukerta
baik tim satu dan tim dua untuk bisa saling bekerja sama, baik
antara tim kukerta, masyarakat, dan pemerintahan Desa
Tanjung Leban. Dari pertemuan singkat ini kami juga
memberitahukan kepada Kepala Desa bahwasannya kami akan
mengadakan pertemuan dan rapat dengan pemerintahan Desa
Tanjung Leban dengan tujuan mempererat silaturahmi dan
mengenal pemerintahan desa dan mengetahui apa dan siapa
saja yang bisa dihubungi saat melakukan program kerja selama
tim kukerta berada di Desa Tanjung Leban.
Dengan menggunakan sepeda motor milik pribadi kami
melakukan perjalanan ke Rumah Runding bersama dengan
52
kedua kelompok yang di bimbing oleh DPL yang sama,
dengan jumlah 10 orang perkelompoknya, terdiri dari 4 laki-
laki dan 6 perempuan. Karena kendaraan kelompok dua yang
kurang, dan kebetulan Pak Kades pergi dengan mengendarai
mobil pribadi, akhirnya 4 perempuan dari kelompok mereka
menumpang bersama Pak Kades. Dan selama perjalanan
menuju ke lokasi banyak kami jumpai monyet-monyet yang
bergelantungan dipohon, mulai dari monyet yang kecil sampai
yang sudah besar, bahkan monyet-monyet itu sampai ke
jalanan karena masih banyaknya hutan-hutan rindang di
sekeliling jalan, yang membuat kami tertawa riang.
Jarak yang kami tempuh dari posko kukerta menuju ke
Rumah Runding ini bisa dikatakan lumayan jauh, dengan
diawali oleh jalanan aspal sejauh 5 km dan dilanjutkan dengan
jalan tanah 2 km, yang kami tempuh selama kurang lebih 20
menitan karena jalah tanah yang kami lalui dipenuhi dengan
batuan kerikil sehingga tidak memungkinkan kendaraan yang
melewati untuk bisa melaju kencang karena bisa saja membuat
pengendara menjadi kehilangan keseimbangan dan tumbang
atau mungkin saja mengalami ban bocor, di tambah lagi
kondisi jalan menuju lokasi yang bisa di bilang di keliling
hutan kiri dan kanan akan menyulitkan jika terjadi sesuatu di
jalan untuk mencari pertolongan, karena minimnya warga yang
lalu lalang di kawasan tersebut, paling-paling hanya orang
yang memang memiliki keperluan saja yang melewati jalan
tersebut seperti orang-orang yang hendak memancing,
berkebun, atau sekedar meramban rumput untuk makanan
lembu.
53
Gambar: Dokumentasi Foto Bersama Kepala Desa Tanjung
Leban di Lokasi 3RGM
54
iya tentu saja untuk saat ini ada perubahan, beberapa tanaman
yang sudah mati dan ada juga yang baru ditambahkan. Jenis
tanaman yang ada di sini beragam mulai dari tanaman
Geronggang, Vanilli, Mengkudu, Jelutung, Bintangor, Jambu
air, Meranti Bakau dan Meranti Bunga, Tanaman Pisang-
pisang, Kelat Putih dan Kelat Merah, Mahang, Mahoni, Pulai,
Mangga Golek, Kayu Ara, Tenggek Burung, Karet, dan masih
ada jenis-jenis lain yang belum di ketahui namanya.
55
menampung audiens kurang lebih 300 orang, dengan halaman
yang luas dan bisa dijadikan sebagai tempat berolahraga,
dengan di samping kirinya ada sekolah TK dan PAUD yang di
lengkapi dengan arena bermain seperti ayunan, seluncuran, dan
jungkat-jungkit. Di lengkapi juga dengan sebuah lapangan
badminton yang bisa digunakan oleh masyarakat Desa Tanjung
Leban.
56
Tingkat Desa Tanjung Leban yang ke-XIII di akhir bulan Juli
mendatang.
57
menuju ke masjid, empat orang laki-laki dari tim kukerta kami
saling bekerja sama untuk bisa memasang spanduk tersebut
dengan baik, bermodalkan dengan tali raffia hitam maka
spanduk itu pun sudak bisa terlihat di sana, dan tak lupa pula
salah seorang dari tim yang melakukan sesi dokumentasi untuk
dimasukkan ke Instragram kukerta kami.
Peninjauan Lokasi Pelaksanaan Program Kerja Penanaman
58
Gambar: Lokasi Tempat Penanaman Pohon di tepi Kanal
Rumah Runding
59
Gambar: Kondisi Tepi Kanal yang Mengalami Abrasi
60
butuh tindakan yang khusus, abrasi bukan lah permasalahan
desa semata, namun juga menjadi masalah oleh pihak-pihak
lainnya, jika hal ini terus disepelekan maka akan semakin
parah. Tindakan pencegahan abrasi ini tidak cukup dengan
hanya melakukan penanaman tapi harus ada tindakan lainnya
seperti membuat dinding beton atau permanen. Setelah di
tinjau kembali abrasi juga di sebabkan karena adanya pihak-
pihak yang tidak bertanggung jawab ketika berkunjung ke
kawasan Rumah Runding untuk berenang ataupun mencuci
kaki dan tangannya lah pinggiran kanal tersebut, dan terjadilah
runtuhan atau abrasi karena tanah gambut sangat rentan runtuh
walapun hanya di pijak atau terkena gelombang air yang kecil
yang akan mengakibatkan abrasi tanah gambut.
Keunikan lainnya yang terjadi pada tanah gambut ini
karena tanah gambut ialah gabungan dari pelapukan kayu-kayu
dan dedaunan kering yang menyatu bersama tanah, tanah
gambut juga rawan terjadinya kebakaran karena saat musim
kemarau dan terjadinya suasana yang panas hingga ke
kedalaman dari tanah itu sendiri karena sifat dari tanah gambut
ini yang seperti spons, itulah faktor dan sebabnya mengapa
sedikit saja terkena panas yang kuat tanah gambut langsung
terbakar dan susah untuk di padamkan jika sudah menyebar
sampai ke kedalaman tanahnya dan tanah gambut juga sulit
untuk di tanami pohon-pohon hanya pohon tertentu yang bisa
hidup di tanah gambut khususnya di tepian sekat kanal, dan
karena kandungan kadar asamnya yang tinggi kita harus benar-
benar memperhatikan jenis tanaman apa yang cocok untuk di
tanam di lokasi tersebut, karena jika kita hanya sekedar
menanam saja maka itu hanya menjadi usaha yang sia-sia.
61
b. Tahap Pelaksanaan
Mempersiapkan alat dan bahan untuk pelaksanaan program
kerja
62
mendapatkan bambu lidi ini karena masih termasuk jenis yang
langka di Desa Tanjung Leban.
Kami menyarankan untuk melakukan penanaman bambu
besar atau aur kuning, namun Pak Nur selaku pengelolah
Rumah Runding tidak setuju karena bambu besar atau aur
kuning terlalu rindang dan tidak cocok untuk di tanam di depan
rumah dan akan menjadi semak atau menutupi pandangan
Rumah Runding dan memiliki resiko yang sangat tinggi
sebagai tempat sarang hewan buas seperti ular, berbeda dengan
bambu lidi tadi, namun karena kesulitan untuk mendapatkan
bambu lidi Pak Nur dan tim kukerta mengambil tumbuhan atau
bibit yang mudah di jumpai di Desa Tanjung Leban atau bibit
yang mudah tumbuh namun cocok sebagai penahan abrasi
seperti Kelapa, Pinang, Jambu, dan ada juga Kayu Ara (Ficus
caraca L). Kami juga mempersiapkan peralatan untuk
melakukan penanaman, peralatan tersebut kami pinjam dari
Pak Nur yaitu cangkul dan parang, kemudian kepada Pak H.
Atim kami meminjam cangkul, parang, teko air dan gelas
untuk minum kami selama melakukan kegiatan.
Kami mencari bibit-bibit yang di butuhkan di rumah Pak
Nur, dan beliau juga menolong kami untuk mencari bibit yang
di butuhkan, dengan di dampingi juga oleh bang Putra selaku
anak dari Pak Nur kami merasa sangat terbantu sekali dimana
masyarakat desa yang mengenal baik beliau jadi memudahkan
urusan kami untuk mencari bibit-bibit pohon tersebut. Bang
Putra juga tau dengan lokasi-lokasi mana saja yang banyak
tanaman yang kami butuhkan. Sebelum melakukan penanaman
kami juga membawa sapu ijuk untuk membersihkan halaman
dan tempat-tempat yang menjadi lokasi tempat penanaman.
63
Gambar: Pengecekan Bibit-Bibit dari Kebun Masyarakat
64
Pelaksanaan program kerja Penanaman
65
untuk pergi duluan, dan mereka setelahnya, dan kami tentu
saja dengan senang hati untuk selalu mengiyakan permintaan
mereka untuk menyuruh kami mandi duluan.
66
dedaunan kering yang berjatuhan, dan kelompok kedua
membantu mencari tanah yang akan di isi untuk polybag, pot
bunga, dan ban-ban mobil untuk ditanami bunga atau tanaman
obat supaya mempercantik Rumah Runding sehingga terlihat
nyaman di mata dan juga memberikan manfaat.
67
karena sumber hama berasal dari tunggul atau akar pohon yang
lama di situlah mereka bersarang, namun kami hanya
membersihkannya saja tidak untuk di bakar, pengumpulan
ranting, tunggul, batang pohon, dan sampah-sampah lainnya
kami kumpulkan disatu titik supaya tidak berserakan, karena
Pak Nur berpesan untuk tidak melakukan perapian disana
karena kondisi tanah gambut yang sangat sensitive jika
terdapat api kecil saja, di khawatirkan akan menyebar ke
sekitarnya.
Gambar: Proses Pemindahan Tanah ke Pot dan Pengawasan Kayu-Kayu dan Akar-
Akar dari Lokasi Penanaman
68
tanah yang bagus untuk di isi dalam polybag tadi untuk di
letakkan di depan jalan masuk ke Rumah Runding, di sini kami
juga mengalami kendala saat mencari tanah karena di area
Rumah Runding sulit di jumpai tanah yang bagus dan cocok,
namun dengan usaha dan kekompokan dari tim kukerta
akhirnya di jumpai tanah yang tidak jauh dari lokasi Rumah
Runding. Kami saling bekerjasama dan gotong royong untuk
mempercepat dan memperingan pelaksanaan program kerja
ini. Tak lupa untuk mengecek kembali tanah yang sudah
diambil karena di takutkan tanah tersebut ada tunggul atau pun
ada akar kayu yang akan menghambat perkembangan
pertumbuhan bibit yang akan kami tanam nantinya.
Setelah melakukan penanam tak lupa untuk langsung
membersihkan peralatan yang sudah di gunakan tadi seperti
cangkul, parang, dan sapu halaman, karena alat-alat tersebut
sangat kotor dan sebagian teman-teman yang lain juga
langsung membersihkan tubuh dilanjutkan dengan beristirahat
ditangga teras Rumah Runding sambil meminum teh es yang
telah kami bawa dari rumah.
69
Setelah kurang lebih 15 menit berlalu dan langitpun mulai
menunjukan redupnya cahaya menandakan sudah sore, kami
bergegas untuk pulang namun tidak lupa untuk berdoa karena
sudah melaksanakan kegiatan ini dengan lancar, barulah kami
melakukan perjalanan untuk pulang ke posko dan sebelum itu
tak lupa untuk mengembalikan alat-alat yang kami pinjam
kemarin baik di rumah pak kades mau pun rumah Pak Nur,
setelah itu barulah kami meluncur ke posko dan melanjutkan
kegiatan lainnya.
c. Evaluasi dan Tahap Pasca Pelaksanaan
Kamis pada tanggal 24 Juli 2022, bertepatan dengan
pelaksanaan program kerja utama lainnya yaitu penamaan
pohon yang ada di Rumah Runding, di situ kami sekaligus
melakukan kegiatan evaluasi terhadap program kerja yang
telah kami lakukan beberapa hari yang lalu mengenai
penanaman sample pohon untuk upaya pencegahan abrasi di
tepiaan sekat kanal. Dimana dari yang di lihat banyak pohon
yang sudah hidup dan mulai segar dan ada juga pohon yang
masih dalam tahap proses karena masih sedikit layu, dan upaya
yang kami lakukan juga jika ada tumbuhan yang mati kami
lakukan penanaman kembali.
70
Gambar: Dokumentasi proses penanaman pohon
71
2.2.4 Program Kerja Kesehatan di Desa Tanjung Leban
Penanggung jawab laporan: Rizky Dianda Saputra dan Triva
Septi Wahyuni
72
madu-madu diproduksi untuk dijual ke daerah lain. Madu yang
dihasilkan adalah madu malievera dan madu Kelulut, masyarakat
mengatakan bahwa madu kelulut adalah madu yang sering dan
dipercayai bisa sebagai obat. Selain itu juga ada tambak udang,
kami berkunjung kesana dimana disana tgempat ternak udang
yang jika sudah dipanen akan di distribusikan ke daerah lain. dan
masih banyak lagi potensi-potensi alam yang dimiliki Desa
Tanjung leban.
73
1. Kegiatan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
Penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) sudah
sebaiknya menjadi kebiasaan dalam kehidupan kita sehari-
sehari. Meski terlihat sederhana, pada kenyataannya, banyak
orang yang masih kurang dalam memperhatikan pentingnya
PHBS bagi kesehatan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan
sekitar. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) adalah
gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup
dan kesehatan masyarakat. PHBS dapat diterapkan di
lingkungan rumah tangga, sekolah, tempat kerja, maupun
masyarakat umum.
Dikarenakan lingkungan sekolah dan anak-anak sekolah di
SDN 07 Bandar Laksamana kurang bersih dan kurang
menerapkan perilaku PHBS, maka kami ingin melakukan
sosialisasi terkait PHBS tersebut. Adapun hal-hal yang akan
kami lakukan dalam kegiatan tersbut adalah :
74
Persiapan Sebelum Melakukan Sosialisasi Phbs Di Sdn 07
Bandar Laksamana
75
kegiatan belajar dan mengajar seperti biasa, kemudian guru itu
menimpalakan dengan pertanyaan “memang ada apa?”. Angga
selaku ketua kami menjawab pertanyaannya, “kami memiliki
proker mengenai sosialisasi PHBS yang rencananya akan kami
lakukan di sekolah ini” kemudian guru tersebut mengangguk
mengerti sambil berkata “ hoo yasudah, besok saja datang
kesini lagi, ibu lanjut pergi dulu ya”, kemuadian ibu tersebut
pergi meninggalkan SD dengan mobilnya, setelah kepergian
mobil tersebut, kami pun berkumpul terlebih dahulu sambil
berteduh di sekitaran SD, kami berbincang tentang bagaimana
schedule yang telah kami susun, setelah beberapa
perbincangan, kami memutuskan untuk menggeser beberapa
kegiatan yang telah kami rencanakan, dan setelah
perbincangan tesebut kami ingin mengelilingi sekolah terlebih
dahulu guna mengetahui bagaimana dan kegiatan apa saja yang
dapat kami lakukan.
Dari survey yang kami lakukan, kami mendapati wastafel
cuci tangan yang berada di luar kelas yang tidak memiliki
sabun dan kain untuk lap sehabis cuci tangan, dan kami
mendapati bangunan yang rusak, temboknya sudah pada
bolong, dan atap yang bolong bolong juga, ternyata bangunan
tersebut merupakan bekas toilet yang sudah tidak terpakai.
Setelah semua area sekolah kami kelilingi, akhirnya kami
memutuskan untuk kembali ke posko terlebih dahulu untuk
mengganti pakaian agar lebih santai, dan melakukan kegiatan
yang lainnya terlebih dahulu dan melanjutkan rencana
sosialisasi PHBS ke esokan harinya.
76
Gambar: Foto Bersama di SDN 07 Bandar Laksamana
77
dilarang oleh gurunya dan kami memutuskan untuk kembali ke
ruang guru agar anak-anak dapat kembali belajar tanpa adanya
gangguan dari kami, dan setelah sekian lama menunggu
akhirnya para guru yang mengajar akhirnya masuk ke dalam
ruang guru dan beristirahat di mejanya masing-masing, dan
kami pun diizinkan untuk memulai diskusi oleh perwakilan
guru disana, diskusi dibuka oleh wakil ketua kami yaitu Indra
Prayoga dan dilanjutkan penyampaian proker oleh ketua kami
Erlangga Noor, pada saat diskusi ada hal menurut kami lucu
yaitu anak-anak SD tersebut mengintip dari celah pintu dan
kaca jendela karena saking penasaran dan ingin berinteraksi
dengan kami.
Singkat cerita setelah beberapa lama kami berdiskusi
akhirnya kami mendapatkan hasil yaitu, kegiatan akan kami
lakukan pada hari Sabtu, dikarenakan hari sabtu merupakan
jadwal olahraga seluruh kelas dan merukan hari bebas untuk
anak-anak SD, dan kami pun diminta untuk menyediakan
senam baru untuk anak-anak sd dan menyediakan sabun cuci
tangan untuk melengkapi washtafel yang telah ada, dan lebih
mengajari anak kelas 1-3 cara hidup yang sehat dikarenakan
anak-anak tersebut masih belum terlalu mengerti bagaimana
hidup bersih, dan semua itu kami sanggupi. Setelah semua
perbincangan kami pun izin untuk kembali ke posko
mempersiapkan kegiatan untuk besok, pada pukul 11:30 kami
kembali ke posko bersama sama,
Pada saat perjalanan pulang ada yang singgah ke warung
terlebih dahulu untuk jajan dan ada juga yang membeli bahan
bahan yang akan dimasak untuk makan siang. Sesampai di
posko kami langsung beberes, mengganti pakaian dan dan
masak untuk menyiapkan makan siang, kami membagi bagi
pekerjaan bersama-sama, 2 orang cewe masak, 2 orang cewe
membersihkan posko seperti menyapu dan mengepel lantai, 2
78
orang lagi bekerja setelah makan nanti seperti menyuci piring,
menyapu lantai sehabis makan, 2 orang cowo pergi membeli
air minum galon dikarenakan kami memiliki 2 buah galon
yang harus diisi, dan 2 orang lagi menimba air sumur karena
pompa air kami rusak. Setelah semua selesai pada pukul 14:00
kami makan siang bergurau bersama-sama sampai tak terasa
waktu telah menunjukan pukul 14:30 dan kami pun
membereskan posko terlebih dahulu, sehabis itu kami
memutuskan untuk melakukan proker selanjutnya yaitu
penanaman pohon.
Pada pukul 17:00 kami selesai melakukan penanaman dan
di perjalanan pulang kami memutuskan untuk berbelanjan
kebutuhan untuk kegiatan ke esokan hari terlebih dahulu,
sesampai di posko, kami rapat terlebih dahulu, untuk
membicarakan bagaimana kegiatan kami keesokan harinya,
setelah rapat yang cukup lama kami memutuskan menambah
beberapa kegiatan yaitu games dan juga quiz yang akan di
berikan ke pada anak-anak SD. Dari hasil rapat itu juga kami
membagi bagi bagi penanggung jawab perkegiatan untuk
keesokan harinya. Alifa, Wina, dan Denny menjadi
penanggung jawab di bagian senam, Triva, Irsa, dan Dela
menjadi penanggung jawab di bagian sosialisasi PHBS, indra,
Risky, dan Tedy menjadi penanggung jawab di bagian games,
dan Angga, Alifa dan Triva menjadi penanggung jawab di
bagian quiz. Setelah rapat selesai kami pun berkumpul antar pj
pj kegiatan untuk mendiskusikan apa apa saja yang diperlukan
untuk kegiatan tersebut seperti materi, games, pertanyaan,
perlengkapan, senam, dan lain lain. Tak terasa waktu telah
menunjukan pukul 18:30, kami pun bersih-bersih badan,
mandi, mengganti pakaian, dan sholat. Setelah semua selesai,
kami pergi ke warung makan yang masih buka, sambil makan
kami briefing untuk kegiatan besok, dan memberitahukan hasil
79
diskusi antar pj kegiatan. Pada pukul 20:00 kami kembali ke
posko dan menyiapkan diri masing-masing untuk kegiatan
besok harinya, ada yang menghafal materi, ada yang
menghafal gerakan senam, dan lain lain. Sampe pada akhirnya
sudah ada yang kecapean karena sudah beraktifitas seharian
memilih untuk tidur, dan ada juga yang asik mengobrol di
gazebo luar dan ada juga yang memanfaatkan waktu istirahat
untuk menelfon keluarga, pacar, teman, dan lain lain.
80
Gambar: Kegiatan Senam yang Dilaksanakan di SDN 07
Bandar Laksamana
Sebelum senam dimulai kami menertibkan barisan murid
terlebih dahulu, dengan memberikan jarak antar murid masing
masing 1 meter agar tidak bertabrakan saat melakukan senam,
pada pukul 08:00 kami memulai senam, diawali dengan senam
yang biasanya dilakukan di sekolah yang dipimpin oleh
perwakilan dari murid kelas 4-6 di depan barisan, dan ikuti
oleh murid lainya dan juga kami mengikuti senam tersebut,
senam tersebut dilakukan sekitar 10 menit, setelah senam
tersebut selesai, dilanjutkan dengan senam baru yang akan
kami berikan kepada murid-murid dengan member jeda
istirahat sekitar 5 menit, senam dipimpin oleh alifa, wina, dan
denny sebagai instruktur di depan dan kami sisanya berada
pada barisan samping samping murid, dapat dilihat murid
murid sangat bahagia dikarenakan adanya hal baru yang kami
berikan, senam yang kami buat berdurasi sekitar 10 menit dan
murid-murid meminta untuk mengulanginya sekali lagi karena
mereka kegirangan dengan senam yang kami berikan karena
dapat dibilang seru dan unik bagi mereka dan juga hal tersebut
merupakan hal yang baru bagi murid-murid SD.
Kami sangat senang karena dapat melihat murid murid
bahagia mengikuti gerakan senam kami dan ada juga beberapa
murid yang bertingkah konyol yang membuat kami tertawa
81
melihatnya, setelah sekitar 30 menit senam, terlihat beberapa
murid mulai kelelahan dan ada juga beberapa yang masih
semangat untuk mengikuti kegiatan selanjutnya, melihat
keadaan tersebut kami ber inisiatif untuk membelikan
minuman untuk murid-murid, karena melihat kondisi ada
beberapa murid yang tidak membawa air minum dari rumah
dan melihat galon yang disediakan sekolah masih kosong,
sambil meng istirahatkan murid murid, rizky dan angga pergi
membeli 3 kardus air mineral ukuran 100 Ml.
82
anak-anak, dengan system permainan, murid murid
membentuk lingkaran dengan saling berpegangan tangan,
murid-murid yang berpegangan tangan ini di ibaratkan sebagai
pagar pembatas antara kucing dan tikus, jumlah masing-
masing kucing dan tikus di seimbangkan yaitu 5 kucing dan 5
tikus, yang kebagian menjadi kucing akan berada pada posisi
luar lingkaran, sedangkan tikus berada didalam lingkaran,
aturan permainan yaitu kucing harus bisa mendapatkan tikus
yang berada didalam lingkaran dengan rintangan pagar yang
akan menghalangi mereka masuk kedalam lingkaran tersebut,
kucing di berikan kesempatan sekitar 3-5 menit untuk dapat
menangkap tikus, jika waktu habis dan ternyata masih ada
tikus yang tersisa makan kucing dinyatakan kalah, tetapi jika
semua tikus yang ada telah tertangkap oleh kucing maka pihak
kucing akan dinyatakan menang. Games dilaksanakan serentak
3 tersebut dengan masing masing kelompok di dampingi oleh
3-4 mahasiswa, games berjalan dengan lancar sampai games
tersebut berulang ulang sampe 3 ronde, karena bergantian
menjadi tikus dan kucing.
83
Gambar: proses Game bersama siswa/i SDN 07 Bandar
Laksamana
84
Gambar: Proses sosialisasi PHBS pada sizwa/i SDN 07 Bandar
Laksamana
85
Gambar: Praktek cuci tangan yang baik dan benar pada siswa/i
SDN 07 Bandar Laksamana
86
Evaluasi Yang Di Dapatkan Setelah Kegiatan Perilaku
87
Poskesdes tersebut terdapat satu bidan dan kader-kader
kesehatan. Di Poskesdes tersebut terdapat beberapa ruangan,
yaitu ada ruangan apotek, pemulihan, ruang KB, dan ruang
bersalin serta ada juga ruangan pribadi sebagai tempat tenaga
medis untuk beristirahat, selain itu juga ada WC khusus untuk
pasien dan untuk tenaga kesehatan.
Kegiatan rutin yang dilakukan di Poskesdes ini adalah
Posyandu balita dan Posyandu lansia, yang mana kegiatan ini
dilakukan setiap tanggal 10. Posyandu balita yang biasanya
dilakukan pada pagi hari dan posyandu lansia dilakukan pada
siang/sore harinya. Posyandu adalah wadah pemeliharaan
kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat
yang dibimbing petugas terkait (Department Kesehatan RI),
posyandu balita itu sendiri adalah sebuah pelayanan rutin
sekali sebulan yang diberikan kepada balita/anak untuk
memantau pertumbuhan anak, kegiatan yang dilakukan berupa
penimbangan berat badan dan tinggi badan, cek masalah
kesehatan dan pemberian imunisasi sesuai usia anak. Tujuan
dari posyandu balita tersebut adalah untuk mengecek apakah
berat badan anak atau tidak selama beberapa bulan terakhir dsn
untuk mengecek gizi anak baik atau tidak. Namun, pada
kegiatan posyandu balita ini kami tidak dapat ikut
berpartisipasi menjadi kader kesehatan karena kegiatan ini
sudah terlewat sehingga kami hanya bisa mengikutinya saat
akan diadakan lagi dibulan depan. Sedangkan posyandu lansia
itu adalah pemeriksaan kesehatan terkait berat badan dan tinggi
badan, cek tekanan darah, cek gula darah.
Salah satu program kegiatan yang kami lakukan adalah
berpartisipasi menjadi kader kesehatan dalam pemeriksaan
kesehatan diposyandu lansia.
88
Persiapan Sebelum Kegiatan Posyandu Lansia Di
Poskesdes
89
bertempat tinggal di desa sepahat memiliki tubuh yang tinggi
dan kulit sawo matang, kak habibah sudah hampir kurang lebih
2 tahun bekerja di poskesdes tanjung leban. Ia dahulunya
adalah seorang tamatan bidan di salah satu sekolah tinggi
kesehatan yang ada di Duri. Kak Habibah mengatakan
biasanya bersama 3 kader kesehatan lainnya disini, akan tetapi
saat ini yang lain ada keperluan dan hanya bidan habibah
sendiri yang akan melakukan pemeriksaan. Kegiatan posyandu
lansia ini berlangsung dari pukul 14.00-17.00 WIB. Saat itu,
kami diberi kesempatan untuk berpatisipasi dalam kegiatan
tersebut. Kami melakukan bagian pendaftaran, mengukur
tinggi badan, melakukan pengecekan tensi dan pengecekan
gula darah.
Saat itu sudah ada beberapa lansia yang hadir dan duduk
ditempat duduk yang sudah disediakan untuk menunggu
antrian. Para lansia yang hadir rumahnya tidak jauh dari
poskesdes, karena itu banyak lansia yang datang ke poskesdes
dengan berjalan kaki da nada juga yang diantar oleh anaknya.
90
Gambar: Proses Pendaftaran dan Pencacatan Identitas Lansia
91
tersebut karena pada tanggal 10 adalah hari Raya Idul Adha
sehingga kegiatan posyandu lansia ini di undur. Dalam
pelaksanaan kegiatan posyandu lansia ini, para lansia dan
kader kesehatan tetap menaati protocol kesehatan seperti
memakai masker dan mencuci tangan.
92
mengatakan sangat senang datang ke posyandu lansia karena
dapat bertemu teman-teman sebayanya dan dapat
menyampaikan keluhannya. Nek suamiati berkulit putih dan
sangat murah tersenyum terhadap kami, senang memceritakan
kisah-kisahnya kepada kami saat melakukan penimbangan
berat badan.
93
Selanjutnya yang dilakukan kepada lansia adalah
pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan tekanan darah itu
sendiri bertujuan untuk mengukur tekanan darah lansia untuk
mendeteksi adanya tekanan darah tinggi (Hipertensi). Kami
melakukan pemeriksaan tekanan darah ini sambil mengobrol
dengan lansia, biasanya saat sedang dilakukan pemeriksaan
lansia sambil menceritakan keluhan yang ia rasakan seperti
lansia mengalami sakit kepala terus-terusan di bagian belakang
lehernya, ada lansia yang mengalami letih dan lesu, dan ada
lansia yang mengalami susah tidur.dari sebanyak 10 orang
lansia yang dilakukan pemeriksaan tekanan darah, rata-rata
lansia di Tanjung Leban yang memeriksakan kesehatannya
mengalami tekanan darah tinggi, yang mana didapatkan
tekanan darahnya yang paling tinggi adalah 200/80 MmHg.
Selain itu, kami juga sembari melakukan sosialisasi terkait
pencegahan tekanan darah tinggi ini. Kami menjelaskan
kepada lansia satu persatu setelah pemeriksaan tekanan darah
terkait cara menjaga pola makan seperti mengurangi makan-
makanan yang asin, dan menjaga pola tidur, selain itu juga
menjelaskan tanda-tanda yang dirasakan saat mengalami
tekanan darah tinggi seperti sakit kepala terus menerus pada
lansia, susah tidur dan badan lesu. hal yang paling kami ingat
pada saat ini adalah antusiasnya para lansia yang bercerita
sehingga kami dapat saling mengenal dan bersenda gurau.
Setelah pengecekan tensi hal yang kami lakukan adalah
melakukan pengecekan gula darah para lansia. Pengecekan
gula darah ini bertujuan untuk mengetahui apakah kadar gula
darah tinggi rendah. Didapatkan hasil pemeriksaan lansia
tanjung leban rata-rata gula darahnya rendah namun gula
darahnya sudah mendekati ambang batas tidak normal. Kami
juga melakukan sosialisasai cara pencegahan gula darah tinggi
pada lansia saat melakukan pemeriksaan seperti dengan
94
mengurangi konsumi gula yang berlebihan dan menjelaskan
penyakit terkait gula darah tinggi seperti Diabetes Mellitus.
Bidan habibah mengatakan biasanya lansia pada bulan
sebelumnya banyak yang mengalami gula darah tinggi, tetapi
bulan ini sudah menurun. Bidan Habibah juga berharap agar
gula darah para lansia di tanjung leban tetap terkontrol.
Kami sangat senang dengan situasi yang dirasakan saat itu,
karena dapat mengobrol dengan nenek dan kakek yang berada
disana serta menjalin silaturrahmi dengan paa lansia. Setelah
mereka selesai melakukan pemeriksaan kesehatan, setiap
lansia diberi snack yang sudah disediakan. Masing-masing
lansia mendapat snack berupa ada buah-buahan dan bubur
yang tentunya sangat menyehatkan bagi kesehatan lansia.
Kegiatan posyandu lansia pada saat itu berakhir pukul 16.00
WIB.
95
lansia mengalami tekanan darah tinggi, hal ini perlu dilakukan
terus pengontrolan karena tekanan darah tinggi ini menurut
(Wolff 2006) dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang
dan orang tersebut tidak mendapatkan pengobatan secara rutin,
maka dapat menyebabkan terjadinya kasus-kasus serius bahkan
dapat menyebabkan terjadinya kematian.
96
SDN 07 Bandar Laksamana. Sesuai kesepakatan disaat rapat
malam di Aula Kantor Desa Tanjung Leban bersama Pemuda
Karang Taruna dengan tema membahas “Persiapan
Menyambut 17 Agustus 2022” maka disepakati hasil rapat
yaitu Gotong Royong bersama yang dilakukan pada minggu
pagi 17 Juli 2022 di Lapangan Sepak Bola Desa Tanjung
Leban. Yang dilakukan pada pukul 08.00-15.00 oleh seluruh
mahasiswa KUKERTA dan Karang Taruna SDN 07 Bandar
Laksamana. Pembagian kerja dilakukan dalam kerja bakti ini
agar pekerjaan bisa cepat selesai. Dengan pembagian warga
dan pemuda yang memotong rumput menggunakan mesin
pemotong rumput dan tim yang memungut rumput kemudian
diletakkan di gerobak pengangkut rumput dan di bawa ke
pembuangan rumput yang sudah disediakan di area dekat
lapangan sepak bola. Kegiatan ini dilakukan bukan hanya
untuk menyambut kemerdekaan Republik Indonesia namun
juga untuk mempererat tali silahturahmi antar pemuda, warga
dan juga Tim Kukerta. Tim kukerta mensepakati pembagian
kerja dengan perempuan memungut rumput dan laki-laki
membawa gerobak rumput ke tempat pembuangan yang telah
disediakan. Kegiatan berlangsung dengan sangat antusias
dengan penuh semangat. Para pemuda pun bersemangat
memotong rumput yang sangat semak di sekitaran lapangan
sepak bola dengan beranggotakan 10 pemuda yang
ditugaskan untuk memotong rumput. Dan 5 pemuda
ditugaskan untuk memasang umbul-umbul disetiap sudut
lapangan sepak bola. Dipagi yang cerah itu kami sebagai tim
sangat terkejut dengan jiwa kebersamaan dan kerja sama
pemuda dan juga warga Desa Tanjung Leban. Dengan
kerjasama tim yang baik, kegiatan yang dilakukan pun terasa
lebih ringan dan mempercepat waktu yang sudah di tentukan
sebelumnya.
97
Pada tanggal 27 Juli 2022 tepatnya dihari Rabu
merupakan hari ke-21 tim Kukerta (Kuliah Kerja Nyata)
mengabdi di Desa Tanjung Leban. Tim Kukerta membantu
kegiatan PKTD (Padat Karya Tunai Desa). Padat karya tunai
desa ini merupakan program pemerintah berupa kegiatan
pemberdayaan masyarakat desa, khususnya yang marginal
dan miskin dan bersikap produktif yang mengutamakan
pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja, dan teknologo lokal
untuk menambah menambah pendapatan, mengurangi
kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dimana
pembangunan dilaksanakan oleh desa dengan tenaga kerja
masyarakat setempat dan digaji secara tunai atau mingguan.
Adapun tujuan dari program padat karya ini yaitu untuk
mengurangi pengangguran dan masyarakat miski, memupuk
rasa kebersamaan, gotong royong dan partisipasi masyarakat
juga meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan
masyarakat, mewujudkan peningkatan akses masyrakat
miskin, perempuan, anak dan kelompok marginal. Manfaat
yang di peroleh dari padat karya infrastruktur adalah
meningkatkan pendapatan khususnya bagi anggota
kelompok, meningkatkan kualitas lingkungan, dan mobilitas
warga, sertamenumbuhkembangkan perekonomian di Desa
Tanjung Leban.
98
Gambar: Proses Pembersihan Rak Al-Quran
99
Gambar: Proses Pembersihan Lantai Mesjid
100
Gambar: Proses Gotong Royong Lapangan
101
perlombaan seperti ini. Dan inilah Perlombaan
pertama kalinya yang kami adakan setelah covid,
karena sekarang di masa new normal ini. Ya semoga
perlombaan ini membangkitkan semangat masyarakat
untuk saling mensupport tim nya masing-masing
besok.”
102
Dengan memakan nasi bungkus yang berjumlah 25
bungkus yang di beli di kedai nasi Hanifah yang beralamat di
jalan Arifin Ahmad Desa Tanjung Leban. Kedai nasi Hanifah
sudah menjadi langganan untuk pemesanan nasi bungkus jika
ada acara di Desa Tanjung Leban. Dan nasi bungkus beserta
minumnya pun di bagikan ke seluruh anggota tim kukerta dan
juga Pemuda karang taruna yanbg terlibat dalam gotong
royong tersebut. Sekitar jam 12.45 kami tim kukerta dan
pemuda karang taruna sudah selesai menyantap mkanan dan
minuman yang sudah disediakan. Dan dilanjutkan dengan
Shalat di Masjid Desa Tanjung Leban secara berjamaah
dengan mengendarai motor masing masing.
103
e. Proses Kegiatan Padat Karya Tunai Desa (PKTD) Desa
Tanjung Leban
Tim KUKERTA bersama anggota PKTD (Padat Karya
Tunai Desa) melakukan kegiatan di gang sampimg rumah
Pak Nur. Dimana kegiatan ini membersihkan dan melebarkan
kembali aliran air atau GOT di sisi samping kanan dan sisi
samping kiri jalan. Dengan pembekalan alat seperti cangkul,
parang dan sekop. Kegiatan berlangsung mulai pukul 08.00-
12-00. Tim kukerta (Kuliah Kerja Nyata) mulai melakukan
pembersihan rumput-rumput dan sampah yang ada di
sekitaran aliran air dengan menggunakan alat parang dan
cangkul.
“kegiatan ini merupakan program dari pemerintah
langsung ke desa, dan kegiatan sudah menjadi
kegiatan yang sering di lakukan di desa ini. Ya seperti
memperlebar aliran air atau GOT di sekitaran jalan
maupun gang. Ya seperti yang kamu lihat ini, ini
salah satu pekerjaan yang kami lakukan ketika ada
program PKTD ini”.
Demikian ujar pak Harto yang berusia 45 tahun, selaku
anggota tim PKTD Desa Tanjung Leban. Kemudian kegiatan
dilakukan perlahan mulai dari depan jalan dilanjutkan hingga
ke belakang gang atau jalan. Semua anggota tim PKTD
begitu bersemangat melebarkan aliran air yang begitu semak
karena tidak terawat dengan baik. Kami selaku tim pembantu,
kami hanya melakukan pekerjaan yangh sekiranya dapat
kami tangani dengan benar.
Setelah membersihkan rumput yang begitu semak,
bapak-bapak tim PKTD lanjut mengambil cangkul nya untuk
langsung memperlebar sisi-sisi aliran air. Dan hari
menunjukkan pukul 10.00, kami semua beristirahat sejenak
dengan meminum minuman yang sudah disediakan. Begitu
104
juga dengan tim PKTD yang juga beristirahat dengan
berbincang-bincang santai sambil merokok dan minum
minuman yang sudah di sediakakan oleh anggota tim PKTD.
Setelah 30 menit berlalu, seluruh tim baik dari tim kukerta
maupun tim PKTD melanjutkan pekerjaannya kembali
dengan mengambil peralatan yang sudah tersedia
sebelumnya. Dengan mengambil alih pekerjaan kembali dan
bersemangat menyelesaikan kegiatan yang berlangsung.
105
ini menjadi wadah pendidikan untuk masyarakat di Desa
Tanjung Leban. Jarak kedua sekolah ini tidak begitu jauh lebih
kurang 1 km, sehingga apabila para siswa SD menamatkan
sekolahnya maka mereka tidak begitu jauh untuk proses
pendaftaran ke SMP dan masih tetap dilingkungan yang sama
yang tidak jauh berbeda.
106
rumah salah satu masyarakat desa dan menjabat sebagai ketua
LAM (Lembaga Adat Melayu). Beliau bernama Pak
Mohammad Nur, yang biasa dipanggil Pak Nur, tidak ada yang
tak kenal dengan beliau, seseorang yang dipandang baik oleh
masyarakat dan berprofesi sebagai seorang guru SD di Desa
Tanjung Leban. Beliau seorang yang dinilai tegas, dan
bersuara lantang, serta bersedia untuk meminjamkan rumahnya
menjadi posko kami. Posko kami tepat disebelah rumah Pak
Nur, dengan satu halaman. Dimana otomatis segala kegiatan
yang kami lakukan akan terpantau jelas oleh Pak Nur.
107
terhukum ruangan yang tidak begitu luas tapi kami tetap
berusaha untuk mejadikan posko nyaman untuk ditinggali.
b. Proses Kegiatan
Awal berada di posko, ada beberapa barang yang tidak
kami miliki, sehingga memaksa kami untuk pinjam kerumah
Buk Sri. Saat itu benda yang kami pinjam adalah spatula
gorengan yang menjadi alat yang kami butuhkan saat masak.
Buk Sri orang yang baik dan sangat paham dengan kebutuhan
kami dan yang kami rasakan saat disana. Dengan senang hati
beliau meminjamkan spatulanya yang akan kami pakai selama
berada di posko untuk masak. Diwaktu yang bersamaan, buk
Sri membahas mengenai pelaksanaan wirid yang dilakukan
rutin di Desa Tanjung Leban.
Wirid merupakan proses atau kegiatan dzikir dan baca Al-
Quran yang rutin dilakukan tiap minggu sesuai dengan jadwal
yang telah disepakati masing-masing dusun di Desa Tanjung
Leban. Buk sri mengatakan
“Sabtu depan kami adakan wirid dirumah salah
satu masyarakat desa sini, miko kalau nak ikut tak pe,
lebih baik, tapi rasanya minggu ini susah lah ya,
karena mau beres-beres koper dulu”
tawar beliau kepada kami saat itu. Mendengar informasi itu
kami pun langsung sampaikan pada anggota lain untuk
menyusun jadwal agar bisa ikut serta dalam wirid mingguan di
Desa Tanjung Leban.
Wirid mingguan ini, dilakukan oleh laki-laki dan
perempuan ditempat dan waktu yang terpisah. Wirid
perempuan biasanya dilakukan pada siang hari dan dirumah
salah satu warga. Sedangkan wirid laki-laki dilaksanakan
setiap malam jumat kadang di mesjid ataupun dirumah warga.
Hal yang saya kagumi adalah setiap masyakat aktif dalam
proses wirid, disetiap dusun sesuai jadwal yang telah
108
ditentukan. Jika dibandingkan dengan desa saya, Desa Tanjung
Leban lebih aktif bermasyarakat dan hal ini menjadi daya tarik
dan nilai plus desa ini.
Dihari jadwal wirid buk Sri tepatnya tanggal 9 Juli 2022,
pada jam 14:00 WIB kami tidak bisa menghadiri wirid
kelompok dikarenakan bertepatan dengan kegiatan kami untuk
melakukan gotong royong membersihkan mesjid untuk
penyambutan hari Raya Idul Adha esoknya. Dalam proses
pembersihan kami sudah izin dengan pihak mesjid. Diwaktu
yang bersamaan kami melakukan survey rumah runding,
diskusi megenai proses dan kepanitiaan Qurban, serta
melakukan survei tambak udang yang menjadi salah satu usaha
warga disana dan otomatis membuka peluang kerja bagi
masyarakat. Walaupun usaha tambak udang tersebut tidak
dimiliki oleh pihak asli orang Tanjung Leban namun usaha
tersebut juga membuka lowongan perkerjaan bagi masyarakat
desa.
Dengan kegiatan yang kami lakukan pada hari tersebut
membuat kami tidak bisa melaksanakan wirid diminggu itu
dan harus cari hari lain atau minggu depan sesuai jadwal yang
telah ditentukan. Minggu depan tepatnya tanggal 16 Juli 2022,
dengan suara lantang Buk Sri mengajak kembali untuk
mengikuti wirid yang beliau ikuti, namun karena telah berjanji
dengan Pak Kades yaitu Pak H. Atim untuk mengajar para
siswa SMP menyanyikan lagu MTQ maka kami pun
berhalangan hadir diwaktu tesebut. Dan kami akan
melaksanakan kegiatan wirid dihari lain.
Tidak jauh dari jadwal wirid kelompok Buk Sri, kami
dapatkan tawaran dari Buk Murni untuk melakukan wirid. Buk
Murni merupakan guru SDN 07 Bandar Laksmana, sekaligus
menjabat sebagai sekretaris ibu PKK dan ketua wirid dusun 3.
Saat itu kami melakukan kunjungan ke SDN 07 Bandar
109
Laksamana merupakan sekolah dasar satu-satunya di Desa
Tanjung Leban. Kunjungan pertama tepatnya pada hari Kamis,
14 Juli 2022, sebelumnya kami telah berdiskusi terlebih dahulu
untuk melakukan kegiatan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat) terhadap anggota sekolah. Dengan memakai baju PDH
seragam kami berniat untuk meminta izin pada pihak sekolah
untuk melakukan sosialisasi dan kontrak waktu, namun
sesampainya disana ternyata tidak ada orang. Kami cukup
terkejut kemana pihak sekolah dan murid lainnya. Dari
kejauhan terdapat satu mobil merah menuju kedepan gerbang
sekolah tepat didekat kami berdiri. Ternyata didalam mobil
tersebut adalah salah satu guru di SDN tersebut, beliau
mengatakan para guru sedang melaksanakan rapat di SMP
yang tak jauh dari sini.
Kami pun mengutarakan maksud dan tujuan kami, bahwa
kami akan melaksanakan kegiatan sosialisi pada anak kelas 5
SDN 07 Bandar Laksamana, dan bagaimana proses dan tata
cara untuk bisa diizinkan melaksanakan sosialisasi disini.
Beliaupun menjawab,
“Untuk sekarang tidak bisa, karena kami sedang
rapat dan melakukan pelatihan di SMP, dan para murid
pun sudah dipulangkan sejak jam 9 lalu, kalian bisa
balik lagi besok, langsung keruang guru dan kepala
sekolah, tak masalah tak ada surat, kembali saja besok”
ujar beliau.
Dengan info yang diberikan oleh guru tersebut kami pun
kembali ke posko dan lanjut kerumah runding untuk survei
tempat penanaman pohon. Setelah melakukan survei kami pun
lanjut mengajar para siswa SMP untuk latihan Mars MTQ
dirumah kades Pak H. Atim.
Malamnya tepat dimalam jumat, merupakan jadwal wirid
mingguan para laki-laki. Wirid dilakukan di mesjid dan akan
110
dilaksanakan setelah shalat isya. Namun kami sampai dimesjid
sebelum shalat isya agar bisa melaksanakan shalat isya
berjamaah. Wirid ini kami lakukan untuk mengenalkan diri
kepada masyarakat desa, dan wirid bulanan ini di laksanakan
satu bulan sekali diaman wirid di bagi menjadi dua yaitu wirid
bulanan dan wirid mingguan. Tepat setelah shalat isya wirid
dimulai wirid dibuka dan dipimpin oleh Pak Imam, wirid
diawali dengan ceramah agama oleh bapak ustad dan
dilanjutkan dengan pembacaan Yasin yang dipimpin oleh Pak
Nur sebagai pemandu dan diikuti oleh semua anggota wirid.
Yang menghadiri wirid saa itu cukup ramai, dari para anak
tingkat SD, SMP, dan remaja mesjid serta para masyarakat
tanjung leban. Selesai pembacaan Yasin ditutup dengan
pembacaan doa yang dipimpin oleh Pak Nur. Wirid malam itu
cukup Khidmat dan ramai karena umumnya semua anggota
masyarakat terlibat waktu itu, sehingga kebersamaan sangat
terasa.
111
daerah. Tak terkecuali para guru juga memperkenalkan nama
beliau dan jabatan yang beliau pegang. Disana kami
menjelaskan bahwa kami akan melakukan sosialisasi tentang
PHBS dan senam pagi pada anak kelas 5. Namun para guru
menyarankan lakukan sosialisai dan senam pagi pada semua
murid mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Saran dari para guru
pun kami terima dan kontrak waktu pada hari Sabtu, 16 Juli
2022 pada pukul 07:00 akan dilaksanakan sosialisasi dan
senam pagi dan telah dapat izin dari pihak sekolah.
Disinilah kami pertama kali bertemu Buk Murni selaku
sekretaris PKK dan ketua wirid. Selesai menjelaskan kegiatan
yang akan dilakukan kami salam-salaman dengan semua guru
yang ada disana. Dengan adanya buk Murni selaku anggota
PKK kami berinisiatif untuk menanyakan kegiatan yang akan
dilakukan dan beberapa informasi lain. Dan disini kami
ditawarkan untuk ikut wirid pengajian yang dilaksanakan pada
hari jumat siang setelah shalat jumat disalah satu rumah warga.
Wirid ini hanya dilakukan oleh ibu-ibu saja. Buk Muni
menjelaskan proses wirid kepada kami secara jelas diruang
guru tersebut. Beliau meluangkan waktu untuk kami padahal
beliau ada jadwal mengajar dikelas.
Penjelasan yang disampaikan oleh buk Murni yaitu proses
wirid, jam pelaksanaan, dan pemilihan siapa yang akan jadi
MC, baca Al-Quran, saritilawah dan pemandu baca yasin.
Kami pun dipilih dan mengajukan diri untuk memenuhi acara
wirid tersebut. Dimana yang jadi MC adalah Riska Irsalina,
Baca Al-Quran oleh Denny Kosika, dan saritilawah oleh Wina
Pertwi. Setelah pemilihan pengisian wirid Buk Murni pun
mencatat siapa saja yang akan mengisi wirid dan menjelaskan
bahwa wirid dilaksanakan setelah shalat jumat sekitar jam
14:00 WIB.
112
Setelah kesepakatan untuk mengisi wirid, kami pun
meminta kontak Buk Murni untuk informasi dimana akan
dilaksanakan wirid tersebut. Sebelum melaksanakan wirid
kami siap-siap terlebih dahulu. Kami dengan 3 motor langsung
jalan tepat pada pukul 13:45 WIB agar tidak terlambat. Sekitar
2 km dari posko kami menemukan rumah salah satu warga
yang dijadikan tempat wirid, tepat ditepi jalan setelah rumah
Pak Kades sebelah kiri. Disana terdapat rumah 5 meter dari
jalan dengan pohon jambu yang berbuah dihalamannya.
Awal sampai kami sedikit bingung dan canggung karena
baru pertama kali kami melakukan hal ini. Namun para ibu-ibu
sangat hangat menyambut kami. Sesampainya dihalaman
tersebut kami memakirkan motor dibawah pohon dan langsung
masuk sambil bersalaman dengan para ibu-ibu disana. Rumah
nya tidak begitu besar tapi bisa menampung jumlah kami yang
cukup banyak sekitar 30 orang. Terlihat kekeluargaan dan
kebersamaan antara para ibuk-ibuk. saat awal sampai disana
proses wirid cukup lama untuk dimulai karena masih ada
beberapa ibu-ibuk yang belum datang dan sound system yang
sedikit bermasalah. Dengan inisiatif dua orang diantara kami
langsung berdiri dan memperbaiki sound system tersebut
hingga suara mix terdengar jelas dan lantang.
113
Gambar: Ikut Partisipasi Wirid Yasin Umum di Desa Tanjung
Leban
114
Gambar: Menjadi Pengisi Acara Wirid Umum di Desa Tanjung
Leban
115
Kami kesana menggunakan motor secara bersama-sama.
Sampai disana kami disambut oleh tuan rumah dan disediakan
minuman teh es untuk kami. Tak lupa salah satu ibu wirid
memimpin doa yang akan diniatkan untuk almarhumah yang
telah mendahului. Selesai doa dibacakan maka kami pun izin
pamit untuk kembali kerumah masing-masing. Pengalaman ini
merupakan pengalaman pertama yang kami rasakan,
kekeluargaan dan kebersamaan terlihat di Desa Tanjung Leban
walaupun dengan anggota penduduk yang tidak begitu ramai.
Pada tanggal 14 juli 2022 kami melakukan wirid yasin
kedua dimana wirid yasin ini kami laksanakan di rumah salah
satu masyarakat yaitu di rumah Pak Imam. Rumah pak Imam
menjadi giliran rumah pertama untuk diadakan wirid untuk
bulan Juli 2022. Dalam pelaksanakan wirid Yasin kali ini
hanya dihadiri oleh 2 orang anggota KUKERTA saja, 2 orang
melakukan program lain sehingga bentrok dengan kegiatan
wirid kali ini, yang membedakan wirid Yasin mingguan dan
bulanan adalah, wirid yasin mingguan ini didahului dengan
ceramah agama oleh bapak ustad terlebih dahulu dan
dilaksanakan dirumah salah satu warga, dan diakhir acara kami
diberi makanan berupa nasi bungkus yang bisa dibawa pulang
oleh anggota wirid yang hadir saat itu.
c. Evaluasi Kegiatan
Kegiatan wirid yang dilakukan sangat menguntungkan
semua pihak, termasuk kami sebagai anggota kukerta. Dalam
proses wirid yang kami lakukan bersama masyarakat
menambah kedekatan dan kebersamaan kami dengan
msyarakat. Proses wirid yang dilakukan tiap minggu ini
menambah rasa taat kepada Allah SWT dan mempercepat
proses pengenalan dengan masyarakat. Tak hanya itu wirid ini
juga membantu agar sesama masyarakat di Desa Tanjung
Leban lebih kompak lagi.
116
117
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Laporan ini disusun dengan tujuang sebagai bentuk pertanggung
jawaban kegiatan KUKERTA (Kuliah Kerja Nyata) Terintegrasi Abdimas
Universitas Riau Tahun 2022 yang telah dilaksanakan di Desa Tanjung
Leban, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis. KUKERTA
merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan oleh mahasiswa serta bentuk partisipasi mahasiwa secara aktif
dan langsung turun ke masyarakat. Partisipasi yang dilakukan mahasiswa
KUKERTA di Desa Tanjung Leban memiliki tujuan untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lahan gambut secara
berkelanjutan. Pelaksanaan KUKERTA ini berlangsung selama 24 hari
dimulai dari tanggal 7 Juli 2022 sampai dengan 31 Juli 2022 dengan
serangkaian program kerja yang telah dilaksanakan. Dari kegiatan yang
telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan, yaitu:
1. Program kerja yang telag dirancang sesuai proposal dan telah
disesuaikan dengan situasi dan kondisi di Desa Tanjung Leban
terlaksana dengan baik walaupun ada beberapa rintangan atau
kendala yang masih bisa Mahasiswa atasi. Dimana program kerja
yang telah disusun dilaksanakan dari pagi hingga malam atau
menyesuaikan dengan keadaan dan waktu pada saat di Desa.
2. Keterlaksanaan program ini tidak terlepas dari bantuan masyarakat
Desa Tanjung Leban yang telah ikut berpartisipasi
3. Kegiatan KUKERTA yang dilaksanakan di Desa Tanjung Leban
memberikan manfaat timbal balik baik bagi Mahasiswa maupun
bagi Masyarakat. Baik Mahasiswa menambah ilmu dan rasa
tanggung jawab terhadap diri sendiri dan meningkatkan
kepeduliaan kepada sesama. Bagi masyarakat Desa Tanjung Leban
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam hal pengelolaan lahan
gambut secara berkelanjutan
118
3.2 Rekomendasi
3.2.1 Untuk Mahasiswa
a. Perlu ditingkatkan koordinasi dan kerjasama antar individu
sehingga meningkatkan kualitas program kerja
b. Mahasiswa harus dapat mengelola waktu dengan baik selama
proses KUKERTA dengan sebaik-baiknya
c. Mengutamakan kerja sama tim dalam setiap kegiatan yang
dilakukan.
119
DAFTAR PUSTAKA
Alfian, dkk. (2021). Kohesifitas Aktor Non Negara Dalam Tata Kelola Ekosistem
Gambut Berkelanjutan, 978-602-50161—2-7. Diakses 10 Agustus 2022
dari jurnal Program Studi Ilmu Administrasi – Program Pascasarjana
Universitas Riau
120
LAMPIRAN
A. Surat Keterangan Bermitra
121
122
123
124
125
126
B. Absensi Mahasiswa
127
128
129
130
131