Kasus Pembelajaran Bahasa Indonesia
Kasus Pembelajaran Bahasa Indonesia
Kasus Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pak Ramli guru kelas VII SMP Bangsa. Ketika Pak Ramli memasuki
kelas, siswa bergegas ke tempat duduknya masing-masing. Kemudian Pak
Ramli mengucapkan salam. Ketika melihat seorang siswa yang sedang
membaca buku, Pak Ramli menanyakan judul buku yang dibacanya, lalu
meminta siswa untuk berhenti membaca dan melanjutkannya setelah
pelajaran selesai. Selanjutnya Pak Ramli menyampaikan bahwa setelah
siswa mendengarkan sebuah dongeng, mereka diminta untuk
menceritakan kembali dongeng tersebut dengan bahasa sendiri. Pak Ramli
memulai pembelajaran dengan tanya jawab tentang manfaat belajar
menceritakan dongeng dengan bahasa sendiri(motivasi). Pada saat ada
seorang siswa yang menyampaikan pendapatnya yang bagus, Pak Ramli
memberi pujian terhadap siswa tersebut. Ketika ada jawaban siswa yang
belum tepat, Pak Ramli meminta siswa lain untuk menanggapi jawaban
temannya.
Pak Ramli menjelaskan pengertian unsur-unsur sebuah cerita.
Dengan menggunakan chart, Pak Ramli menjelaskan bahwa setiap
dongeng terdiri dari unsur pelaku, setting, alur cerita, sudut pandang
pengarang, dan gaya bahasa. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa
penokohan terbagi menjadi dua yaitu protagononis dan antagonis; setting
dibagi dua yaitu setting waktu dan setting tempat; alur terbagi menjadi
alur maju, alur mundur, dan alur renggang. Pengertian tersebut dijelaskan
tanpa menggunakan contoh. Dengan tidak memberikan kesempatan
bertanya, Pak Ramli langsung memberikan tugas kelompok untuk
mengidentifikasi unsur-unsur sebuah dongeng yang disampaikan dengan
menggunakan tape recorder. Karena tidak ada yang bertanya tentang
tugas yang diberikan, Pak Ramli langsung memutar rekaman dongeng
“Malin Kundang”. Ketika siswa sedang mendengarkan cerita, Pak Ramli
memberi komentar terhadap isi dongeng dan selalu mengatakan “Ini
bagian yang penting, yang perlu diingat”.
Setelah dongeng berakhir, siswa sibuk mengerjakan tugas secara
kelompok. Pak Ramli berkeliling melihat pekerjaan siswa. Pada setiap
kelompok, Pak Ramli berhenti cukup lama karena perlu memberikan
penjelasan tentang tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Hampir setiap
kelompok mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
Setelah selesai mengerjakan tugas kelompok, salah seorang anggota dari
setiap kelompok diminta untuk menceritakan kembali dongeng yang
sudah didengarnya. Hampir semua kelompok belum dapat
mengidentifikasi unsur-unsur dongeng tersebut.
Setelah membaca kasus pembelajaran dengan KD: Menceritakan
kembali cerita yang dibaca dan didengar, di atas, maka diskusikan hal-hal
berikut:
1. Rangkaian proses pembelajaran dari awal sampai akhir, yang terdiri
dari:
a. Suasana awal pembelajaran
Suasana awal pembelajaran adalah siswa bergegas ke tempat
duduknya masing-masing.
b. Cara membuka pelajaran
Cara membuka proses pembelajaran yang digunakan pak Ramli
adalah dimulai dengan salam.
c. Apersepsi yang digunakan
Pak Ramli memulai pembelajaran dengan tanya jawab tentang
manfaat belajar menceritakan dongeng dengan bahasa sendiri.
d. Tujuan pembelajaran yang disampaikan
Siswa diharapkan mampu mengidentifikasi unsur-unsur cerita
dalam sebuah dongeng. Kemudian siswa mampu menceritakan
kembali isi dari dongeng yang didengar dengan menggunakan
bahasa sendiri
e. Materi/topik yang dibelajarkan
Unsur-unsur dongeng.
f. Media yang digunakan
Media visual dan media audio
g. LKPD yang digunakan
Tidak ada, Pak Ramli hanya memberikan tugas kelompok
untuk mengidentifikasi unsur-unsur sebuah dongeng yang
disampaikan dengan menggunakan tape recorder.
h. Metode/Pendekatan/Strategi yang digunakan
Metode diskusi, tanya jawab, latihan, demonstrasi.
i. Evaluasi yang digunakan
Pak Ramli memberikan tugas kelompok untuk
mengidentifikasi unsur-unsur sebuah dongeng yang
disampaikan dengan menggunakan tape recorder.
2. Berdasarkan kelemahan tersebut, identifikasi masalah yang menjadi
factor kelemahan proses pembelajaran dalam kasus tersebut!
Saat pak Ramli menjelaskan mengenai unsur-unsur dalam
dongeng tersebut, beliau tidak memberikan contoh yang
menyebabkan siswa masih meraba-raba, seperti apa itu unsur
pelaku, setting, alur cerita, sudut pandang pengarang, dan
gaya bahasa.
Kemudian Pak Ramli juga tidak memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya, padahal bisa saja ada siswa yang
belum mengerti mengenai materi yang disampaikan. Hal ini
disebabkan kurangnya kesadaran guru untuk melihat kondisi
siswa dalam memahami materi atau pelajaran yang diberikan.
Dari segi siswa. Siswa yang ada di kelas kurang aktif dalam
pembelajaran. Dimana, saat pak Ramli memberikan
kesempatan untuk menanyakan sistematika tugas, siswa
hanya diam saja.
3. Susunlah langkah-langkah alternatif pemecahan dan solusi untuk
perbaikan proses pembelajarannya!