Remaja Pemuda Teladan - 28 Juli 2021
Remaja Pemuda Teladan - 28 Juli 2021
Remaja Pemuda Teladan - 28 Juli 2021
Susunan acara :
1. SALAM PEMBUKA
2. LAGU
3. PERKENALAN
4. LAGU
5. RENUNGAN + DOA
6. LAGU
7. TANYA JAWAB
8. LAGU
9. TANYA JAWAB
10. LAGU
11. KESIMPULAN
12. KATA PENUTUP
TANYA JAWAB
A. Semakin Terasing
Di film, TV, dan majalah, kaum muda digambarkan selalu dikelilingi sekelompok
teman yang bersahabat sejak masa sekolah sampai dewasa. Bagi sebagian besar
remaja kenyataannya tidak seperti itu. Peneliti Barbara Schneider dan David
Stevenson, yang menganalisis wawancara dengan ribuan anak muda di Amerika
Serikat, mendapati bahwa ”relatif sedikit siswa yang secara konsisten memiliki sahabat
karib yang sama atau sekelompok kecil sahabat seiring dengan berlalunya waktu”.
Banyak anak muda ”tidak mempunyai hubungan dekat dengan orang lain dan tidak
mempunyai banyak sahabat yang nyaman diajak bicara tentang berbagai masalah atau
diajak berbagi ide”, kata Schneider dan Stevenson. Kalaupun punya sahabat, para
remaja tampaknya tidak banyak waktu untuk digunakan bersama. Sebuah penelitian
besar-besaran di Amerika Serikat mendapati bahwa kebanyakan remaja menggunakan
kira-kira 10 persen dari waktu mereka untuk bertemu langsung dengan teman-teman,
namun hingga 20 persen dari waktu mereka digunakan seorang diri—lebih banyak
dibanding waktu bersama keluarga atau teman. Mereka makan sendirian, bepergian
sendirian, mencari hiburan sendirian.
Tren mengasingkan diri ini bertambah parah seiring dengan maraknya peralatan
elektronik. Misalnya, pada tahun 2006, majalah Time melaporkan bahwa anak-anak
muda di Amerika antara usia 8 dan 18 tahun menggunakan, rata-rata, enam setengah
jam sehari dengan mata terpaku pada TV, telinga disumbat earphone, atau tangan
memegang joystick video-game atau papan ketik komputer. Tentu saja, generasi ini
bukan yang pertama menghabiskan waktu berjam-jam untuk menikmati musik atau
bermain game. (Matius 11:16, 17) Namun, banyaknya jumlah waktu yang sekarang
digunakan bersama peralatan elektronik ketimbang untuk berinteraksi dengan keluarga
bisa merusak. Peneliti Schneider dan Stevenson mengatakan, ”Anak muda melaporkan
bahwa mereka memiliki harga diri yang lebih rendah, lebih tidak bahagia, lebih sedikit
menikmati apa yang sedang mereka lakukan, dan merasa kurang aktif sewaktu berada
sendirian.”
1. Gideon
Bisakah Anda berpikir tentang seseorang yang paling tidak berkualitas daripada
Gideon? Yang mengaku dia adalah suku yang terkecil dari suku-suku Israel? Allah tahu
hal itu, dan Dia tidak mencari yang kuat dan berkuasa atau yang cakap berbicara. Ia
memanggil yang terkecil di mata dunia agar Dial ah yang paling dimuliakan.
Jangan pernah berpikir bahwa Allah memperhitungkan potensi dengan ukuran atau
kekuatan. Dia melihat hati (1 Samuel 16: 7). Tiga ratus orang Gideon, yang terdiri dari
petani dan gembala menghadapi 135 ribu tentara Midian. Karena Gideon taat, Tuhan
memberi kemenangan.
2. Daud
Daud disebut sebagai seorang yang berkenan dihati Allah (Kisah Para Rasul 113: 22),
namun nyatanya dia adalah seorang pezinah dan pembunuh. Untungnya, seperti
tulisan pemazmur, bahwa Allah tidak berurusan dengan kita sesuai dengan dosa-dosa
kita, atau membalas kita sesuai dengan kejahatan kita (Mazmur 103: 10). Allah
memulihkan Raja Daud setelah dia mengungkapkan doa pertobatannya.
“Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku
menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan
tahirkanlah aku dari dosaku!" (Mazmur 51: 1-2)
Daud yang dulunya hanyalah seorang gembala yang rendah hati diangkat Allah
menjadi raja atas Israel.
3. Musa
Banyak tokoh-tokoh Alkitab berasal dari latar belakang seorang pembunuh, seperti
halnya Musa, yang harus menjalani hidup setelah membunuh seorang warga Mesir dan
seorang gembala yang berkelana selama 40 tahun di padang gurun. Musa juga bukan
ahli komunikasi seperti apa yang dia katakana kepada Tuhan, “Ah, Tuhan, aku ini
tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hama-
Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.”
Tuhan memilih Musa meskipun Dia tahu bahwa laki-laki ini tidak memiliki kemampuan
untuk menjalankan perintah seperti yang disuruhkan kepada-Nya. Dari latar belakang
pembunuh, lalu melarikan diri, kemudian kembali ke Mesir dan dipilih untuk memimpin
bangsa Israel keluar dari tanah perbudakan. Itulah yang dilakukannya.
4. Rasul Paulus
Menganiaya umat Tuhan adalah tugas terbesar seorang Paulus di masa lalu. Sebelum
menjadi Paulus, namanya adalah Saulus yang artinya perusak. Hingga pada suatu hari
saat dia tengah dalam perjalanan menuju Damsyik untuk menganiaya umat Tuhan di
sana, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi Dia (Kisah Para Rasul 9:1-3).
Matanya dibutakan, dan akhirnya melihat kembali. Dari pengalaman itu, dia bertobat
dan memberi dirinya untuk melayani Tuhan dan mengganti namanya menjadi Paulus
yang berarti kecil atau rendah hati. Paulus adalah bapa penginjil yang paling
berpengaruh dalam kekristenan karena pelayanan dan pengorbanannya yang luar
biasa kepada Tuhan.
5. Yeremia
Saat Yeremia dipanggil oleh Allah, dia masih sangat muda. Dia mulai mencari alasan
bahwa dirinya tidak layak dengan berkata, “Ah, Tuhan Allah! Sesungguhnya aku tidak
pandai berbicara, sebab aku ini masih muda (Yeremia 1: 6)”. Ya, dalam pikiran kita dia
mengatakan hal yang jujur karena siapa yang mungkin mau mendengarkan dia
berbicara sebab pada masa itu orang muda tidak memiliki ruang untuk berbicara.
6. Timotius
a. Timotius Menerima Panggilan Tuhan Sebagai Misi Dalam Usia Muda.
Menurut penafsir Timotius menyerahkan hidupnya kepada Tuhan dan
memutuskan menjadi hamba Tuhan dalam usia sekitar 15 tahun.
b. Timotius Memiliki Karakter Teladan Meskipun Usianya Muda.
Timotius adalah anak Iman dari Rasul Paulus yang diutus untuk menggembalakan
Jemaat yang ada di Efesus yang sudah tergolong tua. (Efesus 1:3)
MeskipunTimotius masih berusia sangat muda, Paulus tidak mau kalau Timotius
yang dikasihinya direndahkan, dipandang remeh oleh Jemaat di Efesus. Paulus
menekankan agar Timotius HARUS menjadi TELADAN DALAM KARAKTER
supaya tidak ada Jemaat yang ada di Efesus MERENDAHKANNYA karena
MUDA. Persoalannya banyak orang-orang muda maunya DIHARGAI, tetapi tidak
dapat menunjukkan SIKAPNYA DEWASA yang membuatnya PANTAS UNTUK
DIHARGAI.
c. Timotius Memiliki Komitmen Yang Teguh Sebagai Saksi Tuhan.
d. Timotius Tetap Teguh Melayani Tuhan Meskipun Dalam Keadaan Sakit.
e. Timotius Siap Menempuh Segala Resiko Saat Mengikuti Paulus Sebagai Penginjil
Dalam Perjalanan Misi Kedua dan Ketiga.
f. Timotius Taat Kepada Tuhan Saat Ditugaskan Sebagai Gembala. Alkitab
mencatat Timotius pernah menggembalakan 5 Jemaat
Tuhan dapat memakai semua orang dalam segala kalangan baik anak-anak, orang
muda, orang tua dan para lansia. Tetapi Tuhan terlebih rindu kalau setiap orang
menerima panggilan-Nya dari usia muda. Karena akan lebih banyak lagi karya nyata
yang Allah kerjakan bagi dunia, ketika orang muda menyerahkan hidupnya kepada
Tuhan.
AYAT ALKITAB UNTUK ANAK MUDA MILENIAL
1. Mikha 6: 8
"Dan apa yang diminta Tuhan darimu? Untuk bertindak adil dan untuk mencintai belas
kasihan dan hidup dengan rendah hati dengan Tuhanmu."
2. Mazmur 34:18
"Tuhan dekat dengan orang yang patah hati dan menyelamatkan orang-orang yang
dihancurkan dalam roh."
3. 1 Korintus 10:13
"Tidak ada pencobaan yang menyusul kamu kecuali apa yang umum bagi umat manusia.
Dan Allah setia; Dia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui apa yang dapat kamu
tahan. Tetapi ketika kamu dicobai, dia juga akan memberikan jalan keluar sehingga kamu
dapat menanggungnya. .
4. Ulangan 31: 6
"Jadilah kuat dan berani. Jangan takut atau takut karena mereka, karena Tuhan, Allahmu,
pergi bersamamu; dia tidak akan pernah meninggalkanmu atau meninggalkanmu."
5. Filipi 4: 6-7
"Jangan cemas tentang apa pun, tetapi dalam setiap situasi, dengan doa dan permohonan,
dengan ucapan syukur, sampaikan permintaanmu kepada Tuhan. Dan kedamaian Allah,
yang melampaui semua pengertian, akan menjaga hati dan pikiranmu dalam Kristus
Yesus."
6. Yosua 1: 9
"Apakah aku tidak memerintahkanmu? Kuat dan berani. Jangan takut; jangan berkecil hati,
karena Tuhan, Allahmu akan menyertai kamu ke manapun kamu pergi."
7. 2 Timotius 1: 7
"Karena Roh yang diberikan Allah kepada kita tidak membuat kita takut, tetapi memberi kita
kekuatan, kasih, dan disiplin diri."
8. 1 Timotius 4:12
"Jangan biarkan orang lain memandang rendah dirimu karena kamu masih muda, tetapi
berikan teladan bagi orang-orang percaya dalam ucapan, perilaku, cinta, iman, dan
kemurnian."
9. Mazmur 138: 3
"Di hari ketika aku berteriak, Kau menjawabku, dan membuatku berani dengan kekuatan di
jiwaku."