Gadar Medik Maternal Dan Neonatal

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

TATALAKSANA KEGAWATDARURATAN MEDIK

MATERNAL DAN NEONATAL

No. Dokumen :

SOP
No. Revisi :-

Tanggal terbit :
UPTD Kepala Puskesmas Ladja
PUSKESMAS
Halaman : 1/3
LADJA

Anastasia Ule, Amd. Kep


NIP:197806262006042027

1. Pengertian Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga atau terjadi


secara tiba-tiba, seringkali merupakan kejadian yang berbahaya
Terdapat banyak kasus kegawatdaruratan atau komplikasi yang
dapat dialami oleh ibu selama masa kehamilan, persalinan,
maupun postpartum dan juga pada 0 – 30 hari pada bayi baru
lahir di antaranya (a) perdarahan obstetri, (b) eklampsia, (c)
emboli paru, (d) emboli air ketuban, (e) prolapsus talipusat,(f)
retensio plasenta, (g) distosia bahu,
(h) inversio uteri, (i) ruptura uteri, (j) asfiksia neonatorum,(k)
ikterus neonatorum, (l) hipotermi dan hipertermi pada bayi baru
lahir, (m) kejang pada bayi baru lahir, dan lain sebagainya.
Berikut akan dijelaskan menganai satu dari sekian kasus
kegawatan maternal dan satu kasus
kegawatan neonatal.
2. Tujuan 1. Mencegah angka kematian ibu dan bayi

2. Mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi


3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Ladja

tentang Pelayanan Klinis


4. Referensi 1. Permenkes RI nomor 5 tahun 2014, Kemenkes RI.
2. Hanifa Wiknjosastro, 2002. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal: Jakarta

Uraian Bidan Dokter


Kegiatan
1. Penilaian Awal untuk mendapatkan
informasi yang sangat penting berkaitan
dengan kasus
2. Pastikan jalan nafas bebas

3. Pemberian oksigen dengan kecepatan 6-8


5. Prosedur liter / menit. Intubasi maupun ventilasi
tekanan positif hanya dilakukan kalau ada
indikasi yang jelas
4. Pemberian cairan intavena

5. Pasang kateter kandungkemih jika diperlukan


6. Pemberian obat-obatan emergensi sesuai
indikasi
7. Penanganan masalah utama Penyebab
utama kasus kegawatdaruratan kasus harus
ditentukan diagnosisnya dan ditangani
sampai tuntas secepatnya setelah kondisi
pasien memungkinkan untuk segera ditindak
8. Rujukan apabila tidak memadai untuk
menyelesaika
kasus dengan tindakan klinik yang adekuat,
maka kasus harus dirujuk ke fasilitas
kesehatan lain yang lebih lengkap. Sebaiknya
sebelum pasien dirujuk, fasilitas kesehatan
yang akan menerima rujukan dihubungi dan
diberitahu terlebih dahulu sehingga
persiapan penanganan ataupun perawatan
inap telah dilakukan dan diyakini rujukan
kasus tidak akan ditolak.
1. KIA
6. Unit
2. PONED
Terkait
3. Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai