Rangkuman Materi Osce
Rangkuman Materi Osce
Rangkuman Materi Osce
Nama Desi
SKENARIO KLINIK: Usia 45 th
Seorang pasien perempuan usia 45 tahun, berobat ke Poliklinik Saraf dengan keluhan sakit kepala Jenis kelamin Perempuan
berulang. Pekerjaan Karyawati swasta
Status pernikahan Menikah
Pendidikan terakhir S1
ANAMNESIS KHUSUS Riwayat Penyakit
Sekarang
Seorang pasien perempuan usia 45 tahun, berobat ke Poliklinik Saraf dengan keluhan sakit kepala Keluhan Utama Sakit kepala
berulang sejak 1 tahun y.l. Keluhan di seluruh kepala terasa berat, tengkuk terasa tegang. Keluhan Sejak kapan/onset 1 tahun y.l.
tidak semakin memberat. Keluhan bertambah jika capek, kurang tidur, dan stress. Keluhan Lokasi Seluruh kepala
berkurang jika istirahat. Riwayat trauma kepala disangkal. Durasi/frekuensi Hilang timbul
Hasil Tanda Vital Karakteristik Kepala terasa berat dan tengkuk terasa tegang
Progresif Tidak semakin memberat
KU: kesadaran compos mentis, tampak sakit ringan
Skala nyeri (bila perlu)
Tanda Vital: TD: 120/80 mmHg; N: 80x/menit; R: 18x/menit; t: 37 OC
Status neurologis: Yang memperparah Jika capek, kurang tidur, stress
Nn. Cranialis dalam batas normal Yang mengurangi Jika istirahat
Kekuatan otot dalam batas normal Usaha yang dilakukan Istirahat dan makan obat
Refleks fisiologis dalam batas normal Obat dipakai saat ini Obat bebas penghilang nyeri
Sensorik dalam batas normal Riwayat penyakit dahulu
penyakit relevan Tekanan darah tinggi (-), kencing manis (-). Riwayat kepala
D/: Tension Type Headache terbentur disangkal.
DD/: Migrain tindakan bedah/terapi lain -
Tumor otak Riwayat penyakit keluarga Tekanan darah tinggi (-), kencing manis (-).
Th/ Analgetik: Parasetamol 3x500mg atau Ibuprofen 3x400mg Riwayat pribadi (relevan)
Alkohol -
Rokok -
edukasi
Istirahat cukup, pola tidur teratur Narkoba -
Olahraga teratur Seksual Hubungan suami isteri baik
Alergi obat -
Olahraga Tidak pernah
Riwayat pekerjaan Sering lembur
Bell’s Palsy Nama Ardi
Usia 45 th
SKENARIO KLINIK: Jenis kelamin Laki-laki
Seorang pasien laki-laki usia 45 tahun, berobat ke Poliklinik dengan keluhan mulut mencong tiba-tiba saat Pekerjaan Karyawan swasta
bangun tidur pagi. Status pernikahan Menikah
Pendidikan terakhir S1
Anamnesis Khusus Riwayat Penyakit
Seorang pasien laki-laki usia 45 tahun, berobat ke Poliklinik dengan keluhan mulut mencong tiba-tiba Sekarang
saat bangun tidur pagi sejak 1 hari y.l. Kelopak mata kiri sulit menutup. Malamnya terpapar dengan Keluhan Utama Kelopak mata kiri sulit menutup dan mulut mencong
angin kencang. Keluhan lain disangkal. Riwayat trauma kepala disangkal. Sejak kapan/onset 1 hari y.l.
Lokasi Wajah kiri
Hasil Tanda Vital Durasi/frekuensi -
KU: kesadaran compos mentis, tampak sakit ringan Karakteristik -
TD: 120/80 mmHg; N: 80x/menit; R: 18x/menit; t: 37 OC Tiba-tiba saat bangun tidur pagi dan menetap
Progresif
Status Neurologis: malamnya terpapar dengan angin kencang
Asimetri wajah kiri Skala nyeri (bila perlu)
Kerut kening kiri hilang/alis mata sebelah kiri tidak terangkat
Yang memperparah -
Lagoftalmus kiri
Yang mengurangi -
Mulut mencong (sudut mulut tertarik ke kanan)
Usaha yang dilakukan -
Sulit menggembungkan pipi kiri paresis N.VII sinistra LMN
Pemeriksaan Nn. Cranialis lain dalam batas normal Keluhan lain Tidak ditemukan keluhan sakit kepala, gangguan penglihatan,
Kekuatan motorik dalam batas normal pendengaran, tersedak, bicara pelo, kelemahan tubuh,
kebas/baal
Refleks fisiologis dalam batas normal
Sensorik dalam batas normal Obat dipakai saat ini -
Riwayat penyakit dahulu
Diagnosis: Bell’s palsy sinistra penyakit relevan Tekanan darah tinggi (-), kencing manis (-). Riwayat kepala
Diagnosis banding: Stroke batang otak terbentur disangkal.
tindakan bedah/terapi lain -
Th/ Riwayat penyakit keluarga Tekanan darah tinggi (-), kencing manis (-).
non farmakoterapi Riwayat pribadi (relevan)
Massage Alkohol -
Exercise Rokok Merokok 1 bungkus/hari
Fisioterapi (pemanasan dan elektrik) setelah 1 minggu onset Narkoba -
Seksual Hubungan suami isteri baik
Farmakologi Alergi obat -
Steroid: prednisone 4mg (4x4 tablet) selama 1 minggu Olahraga Tidak pernah
Vit. B12 (mecobalamin) 3x500mg Riwayat kebiasaan Sering mengendarai sepeda motor tanpa helm dan terpapar angin
kencang
edukasi Peran yang wajib Kerut kening kiri hilang atau tidak dapat mengangkat alis mata
Jangan menggunakan kompres panas selama 1 minggu pertama setelah onset ditunjukkan kiri, kelopak mata kiri sulit menutup, mulut mencong, sulit
Jangan mengunyah permen karet menggembungkan pipi kiri
Nyeri Neuropatik
SKENARIO KLINIK: Nama Ardi
Seorang pasien laki-laki 40 tahun, berobat ke Poliklinik dengan keluhan nyeri di daerah pinggang kanan, Usia 40 th
menjalar. Jenis kelamin Laki-laki
Skenario Khusus Pekerjaan Buruh bangunan
Seorang pasien laki-laki 40 tahun, berobat ke Poliklinik dengan keluhan nyeri di daerah pinggang Status pernikahan Menikah
kanan sejak 1 minggu y.l., menjalar ke tungkai dan kaki kanan dan semakin memberat. Disertai rasa Pendidikan terakhir SMA
seperti kesetrum listrik dan kebas-kebas ditusuk-tusuk jarum. Keluhan bertambah jika berjalan/berdiri Riwayat Penyakit
lama, bungkuk, dan saat bangun tidur. Keluhan berkurang jika istirahat. Riwayat jatuh terduduk Sekarang
disangkal. Pasien sering mengangkat berat. Keluhan Utama Nyeri pinggang kanan
Sejak kapan/onset 1 minggu y.l.
Hasil Tanda Vital Lokasi Pinggang kanan menjalar ke tungkai kanan – kaki kanan
KU: kesadaran compos mentis, tampak sakit sedang Durasi/frekuensi
TD: 120/80 mmHg; N: 80x/menit; R: 18x/menit; t: 37 OC Karakteristik Disertai rasa seperti kesetrum listrik dan kebas-kebas ditusuk-
Status Neurologis: tusuk jarum
Laseque dextra positif Progresif Semakin memberat
Kekuatan motorik dalam batas normal Skala nyeri (bila perlu)
Refleks fisiologis dalam batas normal Yang memperparah Jika berjalan/berdiri lama, bungkuk, dan saat bangun tidur
Sensorik: hipestesi di daerah medial dan lateral tungkai kanan bawah
Yang mengurangi Jika istirahat
Usaha yang dilakukan Istirahat dan makan obat
pemeriksaan penunjang : Rontgen LS AP/lat dan MRI LS (lumbo-sacral)
Diagnosis: HNP LS (herniasi nucleus pulposus lumbo-sacral) Obat dipakai saat ini Obat bebas penghilang nyeri
Jenis nyeri: nyeri neuropatik perifer Riwayat penyakit dahulu
penyakit relevan Riwayat jatuh terduduk disangkal
Th/ non farmakoterapi tindakan bedah/terapi lain -
Bed rest Riwayat penyakit keluarga -
Fisioterapi Riwayat pribadi (relevan)
Korset lumbal Alkohol -
Rokok Merokok 1 bungkus/hari
Farmako Narkoba -
NSAID: ibuprofen 3x400mg atau natrium diklofenak 2x50mg Seksual Hubungan suami isteri baik
Analgetik adjuvant: amitriptilin 2x12,5mg atau gabapentin 3x100mg Alergi obat -
Olahraga Tidak pernah
edukasi Riwayat pekerjaan Sering mengangkat barang berat
Hindari mengangkat barang berat Peran yang wajib Saat pasien berjalan ke tempat tidur tertatih sambil memegang
Hindari posisi salah seperti membungkuk, dsb ditunjukkan pinggang kanan, wajah meringis menahan nyeri
Vertigo
SKENARIO KLINIK: Nama Nita
Seorang pasien perempuan usia 37 tahun, berobat ke Poliklinik Saraf dengan keluhan Usia 37 th
pusing berputar. Jenis kelamin Perempuan
Pekerjaan Karyawati swasta
Anamnesis Khusus Status pernikahan Menikah
Seorang pasien perempuan usia 37 tahun, berobat ke Poliklinik Saraf dengan keluhan Pendidikan terakhir S1
pusing berputar sejak 1 hari y.l. Keluhan pusing dirasakan berputar terhadap ruangan, Riwayat Penyakit Sekarang
mendadak, terutama bila terdapat perubahan posisi kepala. Keluhan disertai keringat dingin ● Keluhan Utama Pusing berputar
dan mual. Keluhan bersifat hilang timbul. Tidak terdapat gangguan pendengaran, riwayat ● Sejak kapan/onset 1 hari y.l.
trauma kepala dan penggunaan obat. ● Lokasi
● Durasi/frekuensi Hilang timbul, mendadak
Hasil Tanda Vital ● Karakteristik Berputar terhadap ruangan, disertai keringat dingin dan mual
KU: kesadaran compos mentis, tampak sakit sedang ● Progresif
Tanda Vital: TD: 120/80 mmHg; N: 80x/menit; R: 18x/menit; t: 37 OC ● Skala nyeri (bila perlu)
Status neurologis: ● Yang memperparah Perubahan posisi kepala
Nn. Cranialis dalam batas normal ● Yang mengurangi -
Kekuatan otot dalam batas normal ● Usaha yang dilakukan Tutup mata dan tiduran
Refleks fisiologis dalam batas normal ● Obat dipakai saat ini Tidak ada
Sensorik dalam batas normal Riwayat penyakit dahulu
Tes Dix–HallPike : saat kepala dimiringkan ke kanan dan kiri : vertigo (+), mual (+), ● penyakit relevan Sakit telinga/pendengaran berkurang disangkal. Tekanan darah tinggi (-),
nistagmus horizontal (+), fatique (+) kencing manis (-). Riwayat kepala terbentur disangkal.
● tindakan bedah/terapi lain -
D/: Benign paroxysmal positional vertigo Riwayat penyakit keluarga Tekanan darah tinggi (-), kencing manis (-).
Tipe vertigo vestibuler perifer Riwayat pribadi (relevan)
Th/ farmakoterapi ● Alkohol -
Betahistin 3x12mg – 2x24mg atau dimenhidrinat 3x1tablet ● Rokok -
● Narkoba -
edukasi ● Seksual Hubungan suami isteri baik
Vestibular exercise/rehabilitation ● Alergi obat -
● Olahraga Tidak pernah
Riwayat pekerjaan
Peran yang wajib ditunjukkan
Ekstremitas: dalam batas normal
Psikiatri- Gangguan Stres Pasca Trauma Diagnosis: :Gangguan stres pasca trauma
Diagnosis Banding 1: Reaksi stres akut
SKENARIO KLINIK:
Diagnosis Banding 2: Gangguan penyesuaian
Seorang laki-laki 30 tahun diantar keluarganya ke praktek dokter umum dengan keluhan
sering mengalami mimpi-mimpi buruk farmakoterapi
Anamnesis Sertraline 50 mg 1 x ½-1 tab
a. Sejak kapan gejala ini timbul ? Imipramine 25mg 1-2 x 1 tab
b. Apakah ada gejala-gejala lain ? Amitriptiline 25mg 1-2 x 1 tab
c. Apakah ada peristiwa yang mendasari timbulnya gejala ini?
d. Apakah tidur terganggu ?
e. Apakah pernah mengalami keadaan seperti ini sebelumnya ?
f. Apakah ada keluarga yang pernah mengalami keadaan yang sama ?
g. Apakah ada menggunakan zat adiktif ?
h. Apakah ada riwayat trauma kepala ?
i. Apakah ada riwayat pembedahan ?
j. Obat-obat apa yang sering dimakan ?
k. Apakah ada riwayat alergi ?
Status Psikiatri
1. penampilan umum : Pasien , laki-laki,memakai pakaian cukup rapi, raut wajah
terlihat cemas dan tegang,
2. perilaku dan aktivitas psikomotor: normoaktif, sesekali meremas-remas tangannya
sendiri, mudah terkejut
3. Tingkat kesadaran: compos mentis, GCS E4 V5 M6
4. Mood dan afek: disforik (tidak menyenangkan ), appropriate
5. Pembicaraan: Arus biasa, nada suara biasa, produktivitas biasa, isi relevan
6. Gangguan persepsi: tidak dijumpai adanya halusinasi, ilusi
7. Bentuk pikiran: Reality Testing Ability baik
8. Isi pikiran: preokupasi tentang peristiwa kecelakaan bus yang menimpa o.s
9. Orientasi: baik
10. Daya ingat: baik
11. Konsentrasi dan perhatian: terganggu
12. Visuospasial: baik
13. Pikiran abstrak: baik
14. Pengendalian impuls:baik
15. Penilaian terhadap realitas dan tilikan: tilikan derajat 6
INSTRUKSI KHUSUS
1. Sejak kapan keluhan utama dialami? Th/ farmakoterapi
2. Apakah sulit untuk masuk tidur, terbangun-bangun atau terlalu cepat bangunnya? Zolpidem 1x1 malam
3. Apakah ada gejala –gejala depresi atau cemas ? Diazepam 5 mg 1x1 malam
4. Apakah sudah mendapat pengobatan ? Estazolam 2 mg malam
5. Apakah pernah mengalami penyakit yang sama dahulu?
edukasi
6. Apakah ada obat-obatan yang sering dipakai?
Menganjurkan pasien untuk masuk ke tempat tidur pada jam yang sama
7. Apakah ada menderita penyakit fisik ?
8. Apakah memiliki riwayat alergi ? Batasi penggunaan kamar tidur hanya untuk tidur
9. Apakah ada menggunkan zat-zat adiktif , termasuk kopi ? Hentikan konsumsi kopi, alkohol rokok atau stimulan lainnya
10. Apakah pernah mengalami trauma kepala ? Hindari tidur di siang hari
11. Apakah pernah mengalami pembedahan ? Hindari menonton televisi, main games di gadget di kamar tidur
12. Apakah ada stresor psikososial : hal yang menyebabkan pasien berubah ? Mandi air hangat 20 menit sebelum tidur
Relaksasi rutin di malam hari
pemeriksaan status mental Buat kondisi kamar tidur yang nyaman, suhu yang sejuk, kamar yang bersih
1. Menilai Penampilan umum : pakaian rapi, kesan dapat merawat diri
2. Menilai Perilaku dan aktivitas psikomotor: normoaktif
3. Memeriksa & Menilai Tingkat kesadaran: compos mentis, GCS E4 V5 M6
4. Memeriksa & Menilai Mood dan afek; mood euthymic, afek : appropriate
5. Menilai Pembicaraan: Arus biasa, nada suara biasa, produktivitas biasa, isi relevan.
6. Memeriksa & Menilai Gangguan persepsi: tidak dijumpai halusinasi dan ilusi
7. Memeriksa & Menilai Bentuk pikiran: Reality Testing Ability baik,
8. Menilai Isi pikiran: Waham kebesaran (+) yakin dirinya artis terkenal
9. Memeriksa & Menilai Orientasi: orientasi baik
10. Memeriksa & Menilai Daya ingat: daya ingat baik
11. Memeriksa & Menilai Konsentrasi dan perhatian: terganggu
12. Memeriksa & Menilai Visuospasial: baik
13. Memeriksa & Menilai Pikiran abstrak: baik
14. Menilai Pengendalian impuls: baik
15. Memeriksa & Menilai Penilaian terhadap realitas dan tilikan: tilikan derajat 4
11) Ketika tanda pada selang mencapai jalan masuk ke lubang hidung, hentikan
insersi selang dan periksa penempatannya: minta pasien membuka mulut untuk
melihat slang, Aspirasi dengan spuit dan pantau drainase lambung, tarik udara ke
dalam spuit sebanyak 10-20 ml masukkan ke selang dan dorong udara sambil
mendengarkan lambung dengan stetoskop jika terdengar gemuruh
mencegah tertusuknya dinding posterior dari vena, sorong masuk ± 1 mm. Tarik
Syok hipovolemik stylet perlahan dan darah harus terlihat masuk kedalam iv-catheter, hal ini
memberi konfirmasi bahwa iv-catheter berada dalam vena.
SKENARIO KLINIK: 7) Sorong masuk iv-catheter kedalam vena dengan perlahan, bebaskan torniket,
Seorang laki-laki usia 50 tahun dibawa ke IGD rumah sakit dengan keluhan utama nyeri masukkan stylet kedalam kantong sampah benda tajam.
pada kaki kanan, sebelumnya pasien mengalami kecelakaan. Pasien terlihat lemah dan
8) Hubungkan dengan set infus dan lakukan flush iv-catheter untuk memastikan
pucat.
patensi dan mudahnya aliran tanpa adanya rasa sakit, resistensi, dan timbulnya
pembengkakan, Fixasi iv-catheter dengan moisture-permeable transparent
Dari pemeriksaan ditemukan : dressing ( supaya bila ada phlebitis atau dislodge dapat terlihat), bila tidak ada
Airway clear dapat digunakan plester dengan cara fiksasi silang ( bentuk pita)
Breathing : frekuensi nafas 24 x/I suara nafas vesikuler suara tambahan tidak dijumpai,
Circulation : akral dingin, pucat, basah, Tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi Nadi
120x/m, t/v kecil halus,
Disabilities : kesadaran alert/ kompos mentis, pupil isokor reflek cahaya (+), 3mm/3mm
Exposure : dijumpai jejas kemerahan, oedem dan nyeri di daerah paha,
1. Menghubungkan cairan infus dengan infus set ( periksa jangan ada udara pada
selang infus)
2. Letakkan pasien pada posisi yang nyaman, sebaiknya lengan pasien disangga dengan
bantal kecil, Identifikasi vena yang akan dikanulasi, vena daerah ante-cubital
(punggung tangan) kiri ( v.basilica atau v. cephalica)
3. Pasang torniket pada lengan bagian proximal dari daerah vena yang akan dikanulasi,
(nadi arteri radialis harus tetap teraba), Minta pasien untuk buka tutup genggaman
tangan ( memperbesar pengisian vena)
4. Desinfeksi bagian kulit dengan larutan chlorhexidine atau alcohol 70%,
biarkan sampai kering dan jangan raba atau sentuh lagi bagian tersebut.
5. Buka iv-catheter yang sdh dipilih ukurannya, pegang dengan posisi bevel
stylet menghadap keatas
6. Pegang tangan pasien dengan tangan kiri, gunakan ibu jari menekan dan fiksasi
(untuk stabilisasi) distal vena yang akan dikanulasi, Pegang iv-catheter sejajar vena,
dan membentuk sudut 100-300 dengan permukaan kulit, lakukan insersi (tusukan).
Bila iv- catheter sudah masuk yang ditandai dengan adanya darah yang masuk
kedalam chamber (flash back), kemudian datarkan iv-catheter untuk mencegah
tertusuknya
jalan dengan catatan pasien harus balik kembali memeriksakan darah rutinnya 24 jam
DHF kemudian. Bila 24 jam kemudian :
- Hb, Ht normal tetapi trombosit turun < 100.000 maka disarankan rawat inap, atau
SKENARIO KLINIK: - Hb, Ht meningkat, trombosit > 100.000 tetap disarankan rawat inap, atau
Seorang wanita, 30 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan utama demam 3 hari ini, demam Hb, Ht meningkat dan trombosit < 100.000 disarankan rawat inap
tiba-tiba, bersifat naik turun, tetapi tidak pernah mencapai suhu normal. Demam turun bila pasien
minum obat paracetamol. Demam diserta nyeri kepala terutama di dahi sampai ke belakang mata.
Mual muntah tidak dijumpai. Riwayat perdarahan spontan seperti mimisan, gusi berdarah, bintik-
bintik merah di kulit, BAK merah dan BAB hitam tidak dijumpai.
Rumple lead
Cara :
Peserta memasang manset, manset dipompa untuk mengukur tekanan darah lebih dahulu
(Tekanan Darah : 120/80). Oleh karena TD 120/80 maka untuk rumple lead manset di pompa
kan kembali ke level 100 mmHg, lalu di kunci dan dibiarkan selama 10 menit. Setelah 10 menit
manset dikempiskan (kunci dibuka), dan biarkan warna kulit pada tangan kembali normal
setelah itu di evaluasi hasil rumple lead tersebut. Yaitu dengan memperhatikan ptekie yang
terjadi pada daerah 3 jari di bawah fossa cubiti.
Interpretasi : dalam diameter 1 inchi atau 2,5 cm dijumpai ptekie > 10 maka rumple lead positif.
Bila kurang dari itu rumplead negatif. Pada pasien ini dijumpai ptekie sebangayk 25 buah.
pemeriksaan penunjang.
Edukasi :minum yang banyak, untuk menjaga cairan tetap tidak terjadi dehidrasi dan
hemokonsentrasi. Bila minum tidak bisa, atau muntah2, maka disarankan untuk mendapatkan
cairan intravena (diinfus). Selain itu ok Hb dan Hematokrit normal dan trombosit > 100.000 dan
tidak ada muntah serta makan minum masih bisa maka pada pasien ini masih boleh berobat
Hipertiroid
SKENARIO KLINIK:
Seorang wanita berusia 20 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sering berdebar-
debar, berkeringat dan cemas yang sudah dialaminya selama 2 minggu ini.
1. Anamnesis: Nama :A
- Berapa lama (2 minggu) Rentang usia : 20 tahun
- Keluhan berdasarkan index Wayne dan New castle : Sesak nafas, mudah lelah, Jenis kelamin :P
senang hawa dingin, keringat berlebihan, gugup, nafsu makan meningkat, Pekerjaan : Mahasiswi
berat badan turun Status pernikahan : Belum kawin
- Keluhan BAB diare Pendidikan : Kuliah
- Tempat tinggal selama ini apakah di wilayah endemik goiter terakhir
- RPT: Penyakit gondok sebelumnya, riwayat operasi gondok sebelumnya
- RPO : Levotiroksin, PTU, Methimazole Riwayat penyakit sekarang
- Riwayat keluarga (-) Keluhan utama : Jantung berdebar-debar
Sejak kapan : 2 minggu ini
Perjalanan penyakit : -
Pemeriksaan Fisik: - Keluhan lain terkait keluhan utama : Sesak nafas, mudah lelah, senang hawa
- Mata: Eksoftalmus (+) dingin, keringat berlebihan, gugup, nafsu makan meningkat, berat badan
- Leher : Pembesaran struma (+), difuse / nodul, nyeri (-), bruit (+) turun
- Jantung : Takikardia (+) - Keluhan BAB diare
- Ekstremitas superior : tremor (+) Riwayat pengobatan sekarang: -
Terapi farmakologi:
- Propil Thiouracil (PTU) 100 mg
- Atau Methimazol 30 mg
Pyelonefritis tanpa komplikasi Th/ farmakoterapi
Obat oral golongan fuoroquinolon atau trimetoprim/sulfametoxazol
contoh : Levofloxacin 1x250-500 mg selama 7-10 hari, ciprofloxacin 2x500 mg selama 7-
SKENARIO KLINIK:
10 hari, cotrimoxazol 2x960mg selama 14 hari
Seorang wanita, 40 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan utama nyeri pinggang kanan
contoh :
disertai demam.
R/ Levofloxacyn tab 250 mg No X S 1 dd
tab 1
Anamnesis:
Nama Ny. S
- Berapa lama (3 hari)
Usia 40 tahun
- Lokasi (pinggang kanan, menjalar ke perut bagian depan)
Jenis kelamin Wanita
- Hal yang memperberat : nyeri bertambah berat pada saat diketok pinggang Pekerjaan Ibu rumah tangga
- Hal yang memperingan : nyeri berkurang setelah makan obat paracetamoll Status pernikahan Kawin
- Nyeri perut bagian bawah pusat juga dijumpai Pendidikan terakhir SD
- Mual dijumpai, muntah tidak dijumpai
Riwayat Penyakit
- Demam menggigil sejak 3 hari yang lalu, bersifat naik turun, turun bila minum paracetamol Sekarang
- Buang air kecil nyeri, anyang2an, dan rasa tidak puas sekitar 10 hari ini Keluhan Utama Nyeri pinggang kanan
- Pasien sering kali menahan2 BAK dan minum kurang.
Sejak kapan/onset 3 hari yang lalu, semakin lama semakin nyeri disertai demam
- RPT: -
menggigil, nyeri juga dirasakan di perut bawah pusat, mual
- RPO : Paracetamol
dijumpai, muntah tidak dijumpai. Nafsu makan berkurang, minum
- Riwayat keluarga (-) tetap mau dan tidak dimuntahkan. BAK nyeri, anyang-anyangan,
tersendat-sendat, dan tidak puas sekitar 10 hari ini. Pasien sering
kali menahan-nahan BAK dan kurang minum sebelum keluhan ini
Hasil Pemeriksaan Fisik
ada. Keluhan nyeri pinggang baru pertama kali, belum pernah
KU : tampak lemah sebelumnya.
Tanda Vital:TD: 120/80 mmHg; N: 100x/menit; R: 20x/menit; t: 39,5 OC Lokasi Pinggang kanan dan perut bawah pusat
Kepala/leher: dbn
Durasi/frekuensi Nyeri terus menerus
Toraks: dbn
Karakteristik Nyeri akan bertambah ketika pinggang diketok ataupun perut
Abdomen: nyeri tekan supra pubik
dibawah pusat ditekan
Pinggang: nyeri ketok sudut kostovertebrae (+) kanan
Progresi Nyeri akan bertambah ketika pinggang diketok ataupun perut
Ekstremitas: dbn
dibawah pusat ditekan
Skala nyeri (bila perlu) Vas score 5
pemeriksaan penunjang.
Hasil Darah rutin : Yang memperparah Ketika diketok/ditekan
Hb : 12 gr/dl, Lekosit : 12.000/mm3, Trombosit : 368.000 /mm3. Yang mengurangi -
Usaha yang dilakukan Minum paracetamoll dibeli di warung, dan perut diberikan
Hasil urinalisa : kompres hangat pada pinggang dan perutnya.
Protein : +1, Reduksi : -, Urobilinogen : -, Bilirubin : - Obat dipakai saat ini Paracetamol
Sedimen : Eritrosit : 8-10 /lp, Lekosit : 40-60 /lp, silinder lekosit : 10-20/lp, silinder eritrosit : -/lp Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga -
Diagnosis: Pyelonefritis tanpa komplikasi Riwayat pribadi (relevan) Alkohol (-), rokok (-), Narkoba (-), seksual(-), Alergi Obat (-)
Diagnosis Banding 1: Pyelonefritis dengan komplikasi Alergi obat -
Diagnosis Banding 2: Cholecystitis Pertanyaan wajib oleh PS Saya sakit apa ya dok?
Diagnosis Banding 3: Spondilosis Lumbalis Peran yang wajib Kedinginan, lemas, sesekali memegang pinggang kanannya
ditunjukkan
Ruptur tendon achilles
SKENARIO KLINIK:
Seorang pria usia 43 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri pada tumit kaki kanan.
Lampiran foto/ilustrasi
penyakit relevan -
tindakan bedah/terapi lain -
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat pribadi (relevan)
Alkohol -
Rokok -
Narkoba -
Seksual -
Alergi obat -
Pertanyaan wajib oleh PS Ada tulang saya yang patah? Kenapa pergelangan kaki kanan
saya sulit digerakkan keatas?
Peran yang wajib Kesakitan, Kesulitan berjalan dan gelisah
ditunjukkan
Foto untuk molase Sama dengan foto diatas
Fraktur Klavikula
SKENARIO KLINIK:
Seorang laki-laki 31 tahun datang ke IGD dengan keluhan utama nyeri pada bahu kiri.
Primary survey clear
Pemeriksaan penunjang.
Status Lokalis:
Genitalia:
Inspeksi: vulva : dbn
Inspekulo: vagina licin, tampak darah di oui tidak mengalir, ostium uteri internum tertutup.
VT : porsio tertutup, nyeri goyang (-), uterus lebih besar biasa setinggi simfisis pubis, lunak (+),
cavum douglasi tidak menonjol.
pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan Laboratorium:
Darah rutin: Hb: 9 gr%, lekosit 10.000/mm 3, trombosit 150.000/mm3
USG: uterus ukuran 10x6 cm, tampak penebalan endometrium, Janin maupun gestasional sac
tidak terlihat.
Lampiran foto/ilustrasi: USG abortus komplet
Th/ farmakoterapi
R/ Sulfas ferosus 300 mg tab no VI
S 2 dd tab I
Vaginosis Bakterialis S1 dd tab IV single dose
Alternatif:
R/ Clindamycin 300 mg tab no XIV
SKENARIO KLINIK:
S2 dd tab I
Seorang wanita 32 tahun, P1A0, datang ke puskesmas dengan keluhan keputihan. Nama Ny. N
Usia 32 tahun
Anamnesis Jenis kelamin Perempuan
Pekerjaan Ibu rumah tangga
Seorang wanita 32 tahun, P1A0, irt, istri Tn. A. Pekerjaan supir bus antar kota datang ke
Status pernikahan Nikah
puskesmas mengeluhkan keputihan sejak 1 bulan terakhir warna kekuningan disertai rasa gatal Pendidikan terakhir SMA
dan berbau amis, sudah pernah berobat ke puskesmas, tp keluhan tidak berkurang. Keluhan Riwayat Penyakit Sekarang
hilang timbul ● Keluhan Utama Keputihan
● Sejak kapan/onset 1 bulan terakhir
Tanda Vital:
● Lokasi Bibr kemaluan
Sensorium:compos mentisanemia (-)
● Durasi/frekuensi 1 bulan terakhir/setiap hari
TD:120/80 mmHg;Icterus (-)
● Karakteristik Keputihan
N: 80x /menit; cyanosis (-)
● Progresi Semakin berat
R:20x/menit;dypsnoe (-)
● Skala nyeri (bila perlu) Tidak ada
t:37OC oedema (-)
● Yang memperparah Tidak ada
Hasil Pemeriksaan Fisik:
● Yang mengurangi Dicuci dengan air sirih
Kepala/leher: dbn
● Usaha yang dilakukan Mencuci vagina dengan air sirih
Toraks: dbn
● Obat dipakai saat ini CTM
Abdomen: dbn
Ekstremitas: superior/inferior : acral hangat
Status Lokalis:
Genitalia:
Inspeksi : vulva: cairan warna keputihan di vulva
Riwayat penyakit dahulu Tidak ada
Inspekulo: vagina dbn, cervix dbn, flour albus (+) keputihan, berbau ● penyakit relevan
VT: Porsio licin, uterus AF besar biasa. Adneksa/ovarium: tidak teraba ● tindakan bedah/terapi lain
Riwayat penyakit keluarga Tidak ada
pemeriksaan penunjang. Riwayat pribadi (relevan)
Pemeriksaan Lab: dbn ● Alkohol Tidak
swab vagina : clue cell (+), pH vagina > 4,5 ● Rokok Tidak
Lampiran foto/ilustrasi: gambaran mikroskopis dengan clue cell (+) ● Narkoba Tidak ada
● Seksual Aktif
● Alergi obat Tidak ada
Diagnosis:Vaginosis bakterialis
Pertanyaan wajib oleh PS Apakah penyakit saya bisa sembuh?
Diagnosis Banding 1:Candidiasis vaginalis
Apakah bisa berulang?
Diagnosis Banding 2:Trichomoniasis vaginalis
tatalaksana farmakoterapi
R/ Metronidazole 500 mg 2x1 tab no XIV
S 2 dd tab I
Atau
R/ Metronidazole 500 mg 1x4 tab no IV
Th/ non farmakoterapi
Vulvitis Pasien disarankan untuk menghindari zat/bahan yang dapat menyebabkan alergi tersebut.
Untuk mengurangi rasa gatal, vulva dibersihkan dengan air dingin sekaligus mencegah vulva
SKENARIO KLINIK: menjadi kering.
Seorang wanita 28 tahun, P1A0, dating ke puskesmas dengan keluhan gatal-gatal dan panas pada
bibir kemaluan. farmakoterapi
1. Topikal:
Anamnesis Khusus R/ Hydrocortisone cream tube I
Sue
Seorang wanita 28 tahun, P1A0, irt, istri Tn. A. Pekerjaan supir bus antar kota datang ke
Disertai pemberian oral:
puskesmas mengeluhkan gatal dan rasa panas di bibir kemaluan. Dialami lebih kurang 1 bulan R/ ChlorTriMethon 2 mg tab IX
terakhir. Keputihan (+), warna putih jernih, sudah pernah berobat ke puskesmas, tp keluhan tidak S3 dd tab I
berkurang. Os sebulan terakhir memakai pembalut tipis (pantyliner) sebagai pengalas pakaian Atau
dalam. Keluhan gatal berkurang pada saat pasien mencuci kemaluan dengan air dingin. R/ Cetirizine tab VI
S2 dd tab I
Tanda Vital:
Sensorium: compos mentis
edukasi
TD:120 /80 mmHg; anemia (-)
Vulvitis umumnya disebabkan karena alergi dan iritasi pada vulva akibat zat/bahan yang dapat
N: 80x /menit; Icterus (-) menimbulkan alergi seperti sabun, shampoo, parfum, bedak, sanitary wear, pakaian dalam dari
R:20x /menit; cyanosis (-)
bahan sintetis
t: 37OC dypsnoe (-)
Pasien dengan vulvitis mempunyai keluhan utama yaitu gatal didaerah vulva yang akan
oedema (-) mengganggu aktifitas sehari-hari. Kepada pasien diterangkan kemungkinan penyebab vulvitis
Hasil Pemeriksaan Fisik:
adalah alergi dan diberi pengetahuan agar menjaga kebersihan diri, menghindari memakai pakaian
Kepala/leher: dbn yang ketat dan dianjurkan untuk memakai pakaian dalam terbuat dari katun yang dapat menyerap
Toraks: dbn keringat. Keluhan gatal jangan digaruk karena akan menyebabkan iritasi dan infeks pada vulva.
Abdomen: dbn Selain itu pasien diberikan obat medikamentosa untuk menyembuhkan penyakitnya. Pasien
Ekstremitas: superior/inferior : dbn disarankan untuk kontrol ulang bila keluhan tetap berlanjut setelah pengobatan.
Status Lokalis:
Genitalia:
Inspeksi : vulva: hiperemis, oedema dan sebagian tampak ada bercak tebal warna keputihan.
Palpasi : nyeri raba pada vulva
Inspekulo: vagina dbn, cervix dbn, flour albus (+) putih jernih, tidak berbau
VT: Porsio licin, uterus AF besar biasa. Adneksa/ovarium: tidak teraba
pemeriksaan penunjang.
Jenis pemeriksaan lain:
Pemeriksaan Lab: dbn
swab vulva :KOH: (-)
Lampiran foto/ilustrasi: gambaran mikroskopis dengan hypha dan flagella (-)
Diagnosis: Vulvitis
Diagnosis Banding 1: Vulvitis
Diagnosis Banding 2: Lichen sclerosis
Diagnosis Banding 3: carcinoma vulva
Nama Ny. A
Usia 28 tahun
Jenis kelamin Perempuan
Pekerjaan Ibu rumah tangga
Status pernikahan Nikah
Pendidikan terakhir SMA
Riwayat Penyakit Sekarang
● Keluhan Utama Rasa gatal dan panas di bibir kemaluan
● Sejak kapan/onset 1 bulan terakhir
SKENARIO KLINIK:
Seorang laki-laki , 35 tahun datang ke instalasi gawat darurat dengan keluhan sesak nafas yang semakin
memberat sejak 2 hari sebelumnya. Nama Husin
Usia 35 Thn
Hasil Pemeriksaan Fisik KU: Jenis kelamin Laki-laki
Composmentis Pekerjaan Pabrik pupuk bagian pencampuran
Tanda Vital: TD: 140/90 mmHg; N: 110x/menit; R: 26x/menit; t: 37 OC Status pernikahan Menikah
Berat badan: 55 kg, TB: 165 cm Pendidikan terakhir SMA
Pemeriksaan fisik didapatkan penggunaan otot bantu nafas (+) Riwayat Penyakit
Pemeriksaan fisik paru: Sekarang
Inspeksi: simetris saat statis dan dinamis Keluhan Utama Sesak nafas yang semakin memberat
Palpasi: fremitus kanan sama dengan kiri Sejak kapan/onset 1 minggu yang lalu
Perkusi: sonor dikedua lapangan paru Lokasi Pernafasan/dada
Auskultasi: vesikuler dikedua lapangan paru, ronchi tidak ada, mengi dikedua lapang Durasi/frekuensi Serangan asma dalam waktu 3 bulan ini muncul hampir setiap
Pemeriksaan penunjang: hari
APE: 450ml/detik Karakteristik Sesak nafas terutama muncul waktu menjelang Subuh atau saat
Saturasi O2 (pulse oksimetri): 93% pasien pulang kerja terlambat.
Progresi Hampir setiap hari sesak nafas
Diagnosis: Asma akut sedang pada asma persisten sedang, asma tidak terkontrol Skala nyeri (bila perlu) (-)
Diagnosis Banding 1: Bronkitis akut Yang memperparah Posisi tiduran
Yang mengurangi (-)
Usaha yang dilakukan Menggunakan obat pelega semprot hampir setiap hari tapi tidak
1. Penatalaksanaan kegawatdaruratan asma
ada perbaikan
Oksigen untuk mencapai saturasi O2≥90% Obat dipakai saat ini Obat pelega semprot
Inhalasi agonis β-2 dalam 60 menit Riwayat penyakit dahulu
Glukokortikosteroid sistemik bila tidak ada respon segera atau pasien baru mendapatkan penyakit relevan Tifus 3 thn yang lalu
KS oral atau gejala berat tindakan bedah/terapi lain (-)
Penilaian dilakukan setelah 1 jam Riwayat penyakit keluarga Ayah dan adik pasien juga menderita asma
2. hasil pemeriksaan fisis dan tanda vital pasien setelah penatalaksanaan kegawatdaruratan Riwayat pribadi (relevan)
Sesak berkurang, TD 120/80 mmhg, FN: 76 x/menit, FP: 18 x/menit, T:36,7 C, saturasi Alkohol (-)
O2 (pulse oksimetri): 99% Rokok 2-3 batang perhari selama 5 tahun
Pemeriksaan fisis tidak ditemukan penggunaan alat bantu nafas
Narkoba (-)
Pada auskultasi tidak ditemukan mengi
Seksual (-)
APE: 550 I/detik → cari nilai prediksi
Alergi obat (-)
3. tata laksana saat pasien dipulangkan Pertanyaan wajib oleh PS (-)
Pelega : agonis β2 inhalasi
Peran yang wajib Sesak nafas
Pengontrol (pilih salah satu) ditunjukkan
o Glukokortikosteroid ihalasi dosis rendah kombinasi agonist β2 kerja lama
o Glukokortikosteroid inhalasi dosis sedang atau tinggi
o Glukokortikosteroid inhalasi dosis rendah ditambah leukotrine modifier
o Glukokortikosteroid inhalasi ditambah teofilin lepas lambat
Antibiotik (pilih salah satu):
Tuberkulosis Dewasa Asukultasi : suara napas dasar vesikuler mengeras dan terdengar suara
amforik. Suara napas tambahan ronkhi
Skenario klinik : - (Jantung) : dalam batas normal
Seorang laki-laki, usia 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan utama batuk sejak 1 - Abdomen : Hati dan limpa tidak teraba
bulan yang lalu. - Ekstremitas : dalam batas normal
Anamnesis Khusus:
Seorang laki-laki usia 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan utama batuk sejak 1 Pemeriksaan penunjang
bulan yang lalu. Hb : 10 g/dl
Perjalanan penyakit : batuk sejak 1 bulan yang lalu. Megeluarkan lendir yang kental Hct : 29%
berwarna kuning dan dalam 1 bulan ada tiga kali bercak darah. 3 hari yang lalu merasakan Lekosit : 10.000/mm3
agak susah bernapas dan dada kanan terasa nyeri. Trombosit : 260000/mm3
Keluhan lain terkait keuhan utama : demam tidak tinggi, lelah, lemah, letih, lesu dan Diff tell
berkeringat malam hari. Berat badannya menurun sebanyak 4kg selama 1 bulan terakhir o Neu : 44%
dan merasa tidak ada nafsu makan. o Limf : 40%
Riwayat pengobatan sekarang : berobat kebalai pengobatan terdekat, diberi obat antibiotika o Bas : 2%
dan OBH tetapi tidak sembuh o Eos : 3%
Riwayat penyakit dahulu : o Mo : 1%
Penyakit kronis (DM, batuk lama sebelumnya) : tidak ada Mikrobiologi : BTA = sewaktu (+), pagi (+) dan sewaktu (-)
Riwayat pengobatan penyakit terdahulu : tidak ada Rontgen toraks : bayangan berawan di segmen apical dan posterior lobus atas paru.
Riwayat Penyakit Keluarga : Tampak kaviti besar berdinding tebal di apex dikelilingi oleh bayangan opak.
Ayah adalah pasien lama BP4 dan meninggal karena penyakit paru.
Riwayat Kebiasaan Sosial : Th/ farmakologi
Olah raga : tidak rutin dilakukan Regimen terapi TB paru dewasa :
Merokok : 5 batang/hari Rifampisin 10 mg/kgBB, INH 5 mg/kgBB, Pirazinamid 30 mg/kgBB dan
Diet : pola makan biasa etambutol 25 mg/kg BB, semua ini diberikan setiap selama 2 bulan
Hubungan suami-istri normal/baik 4 bulan berikutnya : Rifampisin 10 mg/kgBB dan INH 5 mg/kgBB
Hubungan dengan tetangga dan teman baik
Nama : Nama PS sendiri
Hasil pemeriksaan fisik : Jenis kelamin : Laki-laki
- Status generalis : tampak sakit sedang, keadaran kompos mentis Usia : 30 tahun
- Berat badan : 50 kg, tinggi badan : 175 cm Pekerjaan : Buruh bangunan
- Tanda vital : Pendidikan terakhir : SMA
TD : 100/70 mmHg; RR : 27x/menit Status pernikahan : Menikah, mempunyai 2 orang anak
Nadi : 70x/menit; Suhu : 37,80C Alamat : (Sesuai alamat PS)
- Kepala : mata konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik
- Leher : kelenjar getah bening tidak membesar
- Thorax (Paru)
Inspeksi : simetris dalam keadaan statis dan dinamis
Palpasi : fremitus taktil ka=ki
Perkusi : sonor pada seluruh lapangan paru
Riwayat penyakit sekarang
Keluhan utama : batuk sejak 1 bulan yang lalu
Perjalanan penyakit : batuk sejak 1 bulan yang lalu. Megeluarkan lendir yang kental berwarna kuning dan dalam 1 bulan
ada tiga kali bercak darah. 3 hari yang lalu merasakan agak susah bernapas dan dada kanan terasa nyeri.
Keluhan lain terkait keuhan utama : demam tidak tinggi, lelah, lemah, letih, lesu dan berkeringat malam hari. Berat
badannya menurun sebanyak 4kg selama 1 bulan terakhir dan merasa tidak ada nafsu makan.
Riwayat pengobatan sekarang : berobat kebalai pengobatan terdekat, diberi obat antibiotika dan OBH tetapi tidak
sembuh
Riwayat penyakit dahulu :
Penyakit kronis (DM, batuk lama sebelumnya) : tidak ada
Riwayat pengobatan penyakit terdahulu : tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga :
Ayah adalah pasien lama BP4 dan meninggal karena penyakit paru.
SKENARIO KLINIK:
Seorang pria usia 37 tahun datang ke poli mata Rumah Sakit dengan keluhan mata kiri merah sejak
4 hari yang lalu
anamnesis
Sejak kapan mata kiri merah?
Apakah mata kiri terasa nyeri?
Apakah penglihatan mata kiri terasa buram?
Apakah ada kotoran pada mata kiri?
Apakah ada rasa gatal pada mata kiri
Status Oftalmologis: injeksi konjungtiva (+), nyeri tekan (-), sekret (-), papil(+)
(gambar episkleritis)
Diagnosis: Episkleritis OS
Diagnosis Banding 1: Konjungtivitis viral OS
Diagnosis Banding 2: Konjungtivitis bakterial OS
Diagnosis Banding 3: Konjungtivitis vernalis OS
Diagnosis Banding 4: Skleritis OS
Th/ farmakoterapi
Anti inflamasi non steroid 6x1 tetes/hari OD, contoh: Na Diclofenac, K Diclofenac
Antibiotik tetes mata 4x1 tetes/hari OD sebagai contoh: Chloramphenicol, Gentamisin,
Hordeolum Levofloxacin Antibiotic zalf mata 1X sehari OD sebagai contoh: Chloramphenicol, Gentamisin,
Levofloxacin
SKENARIO KLINIK:
Seorang wanita, Aini, 21 tahun datang ke poli mata Rumah Sakit dengan keluhan benjolan pada Chloramphenicol ED fls No.I
kelopak atas mata kanan S 4 dd gtt1 OD
Anamnesis
Sejak kapan benjolan tersebut timbul? Chloramphenicol EO tube No.i
Apakah benjolan bertambah besar? S 1 dd applic I OD
Apakah ada rasa nyeri?
Apakah benjolan pernah berdarah/bernanah?
Apakah pasien sudah menggunakan obat?
(gambar papil)
TH/ Farmako
Steroid tetes mata 6x1 tetes/hari ODS, sebagai contoh: Dexamethasone, Betamethasone,
Fluorometholone
Nama Tn. D
Otitis Eksterna sirkumskripta Usia 25 thn
SKENARIO KLINIK: Jenis kelamin Laki-laki
Seorang Laki-laki, usia 25 tahun, datang ke poliklinik RS dengan keluhan nyeri pada telinga kiri, dialami sejak Pekerjaan Pegawai Swasta
2 hari yang lalu. Status pernikahan Belum Menikah
Pendidikan terakhir S1
Hasil Pemeriksaan Fisik/Psikiatri Riwayat Penyakit
KU:Compos Mentis Sekarang
Tanda Vital: TD:110/70 mmHg; N:76x /menit; R: 16x /menit; t: 37 OC Keluhan Utama Nyeri telinga Kiri
Toraks:dbn Sejak kapan/onset 2 hari
Abdomen: dbn Lokasi Telinga kiri
Ekstremitas:dbn Durasi/frekuensi Terus menerus
Status Lokalis: Karakteristik Nyeri mengganggu. Sebelumnya telinga terasa gatal, lalu
Telinga : Daun Telinga : Normal, nyeri tekan tragus (+) kemudian dikorek dengan menggunakan tangan. Riwayat keluar
Liang Telinga : furunkel (+) pada 1/3 luar liang telinga, Hiperemis cairan dari telinga tidak ada. Riwayat batuk dan pilek tidak ada.
Membran timpani : Sulit dinilai Progresi Semakin memberat
Skala nyeri (bila perlu) 5
Diagnosis: Otitis Eksterna sirkumskripta Yang memperparah
Diagnosis Banding 1: Otitis eksterna difusa Yang mengurangi Minum obat anti nyeri
Diagnosis Banding 2: Tumor liang telinga Usaha yang dilakukan Beli obat di apotik
Diagnosis Banding 3: Herpes zoster otikus
Obat dipakai saat ini Asam mefenamat
Diagnosis Banding 4: Otitis media akut
terapi
a. Tampon telinga liquor burowi filter atau tampon yang dioles salep antibiotika dan
anti inflamasi dengan obat tetes telinga
b. Antibiotika
c. Anti inflamasi/kortikosteroid
d. Analgetik
edukasi
1. Hindari mengorek telinga
2. Hindari masuk air ke telinga
Rhinitis Akut
Nama Nn. S
SKENARIO KLINIK: Usia 16 thn
Seorang wanita, usia 16 tahun, datang ke poliklinik RS dengan keluhan hidung tersumbat disertai demam Jenis kelamin Perempuan
sejak 3 hari yang lalu. Pekerjaan Pelajar
terapi
a. Amoxicillin 3x500 mg atau co amoxiclav 3x625 mg
b. Oral nasal dekongestan
c. Anti inflamasi/kortikosteroid
d. Roborantia
edukasi
1. Istirahat Cukup
2. Makan dan minum teratur
Nama Poniyem
Usia 52
Jenis kelamin Perempuan
ulkus pada tungkai Pekerjaan Penjual sayur keliling
Status pernikahan Menikah
SKENARIO KLINIK: Pendidikan terakhir SD
Seorang wanita usia 52 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan luka pada maleolus medial kanan Riwayat Penyakit
yang tidak kering. Sekarang
● Keluhan Utama Nyeri dan luka
Hasil Pemeriksaan Fisik ● Sejak 1 hari smrs
KU: kapan/onset
Tanda Vital: TD:120 /80 mmHg; N: 80 /menit; R: 18 /menit; t: OC ● Lokasi Maleolus medial kanan
Kepala/leher: dbn ● Durasi/frekuensi Terus menerus
Toraks:dbn ● Karakteristik
Abdomen:dbn ● Progresi
Ekstremitas: atas dbn ● Skala nyeri 4
(bila perlu)
Status Lokalis: maleolus medial kanan ● Yang Bila luka kontak dengan benda lain
Look:swelling +, luka +, basah, eritema +, pus +, jaringan nekrotik +, dasar luka jaringan memperparah
lunak ● Yang Obat anti nyeri
Feel: nyeri +, pulsasi a.tibialis posterior +, pulsasi a.dorsalis pedis + mengurangi
Move: rom ankle dbn, rom metatarsophalangeal joint dan interphalang joint dbn ● Usaha yang
dilakukan
Jenis pemeriksaan lain. ● Obat Pct 3x500
-kultur dan tes sensitivitas bakteri dipakai saat
-pemeriksaan KGD ini
Riwayat penyakit awalnya luka dialami saat pasien mengalami KLL 2 minggu lalu dan
Lampiran foto/ilustrasi dahulu mengalami ekskoriasi pada maleolus lateral. Luka kemudian dirawat oleh
mantri kenalan, dan setelah 2 minggu tidak kering juga. Kemudian pasien
Diagnosis: Ulkus tungkai ec infeksi bakteri memutuskan untuk berobat ke dokter.
Diagnosis Banding 1:ulkus diabetik ● penyakit relevan -
● tindakan -
Th/ non farmakoterapi bedah/terapi lain
Wound toilet (evakuasi pus, nekrotomi, penutupan luka) Riwayat penyakit
keluarga
farmakoterapi Riwayat pribadi
Analgetik: (relevan)
Nsaid: cox inhibitor 2 x 7,5/15mg atau ● Alkohol -
PCT 3x 500mg atau ● Rokok -
As.Mefenamat 3x500mg dll ● Narkoba -
● Seksual -
Antibiotik broad spektrum sampai keluar hasil kultur dan tes sensitivitas ● Alergi obat -
Pertanyaan wajib Kenapa luka saya tidak kering? Apakah luka saya bisa sembuh?
oleh PS
Peran yang wajib Kesakitan saat bagian disekitar luka tersentuh
ditunjukkan
Foto untuk
molase