Mencari Dan Menciptakan Peluang Wirausaha

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MENCARI DAN MENCIPTAKAN PELUANG WIRAUSAHA

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan

DOSEN PENGAMPU
Dimas Ardika Miftah Farid, S.Pd., M. Pd

Nama Kelompok
Dina Ardilah Aprilia Putri (195000018)
Abdiyatul Hasanah (195000029)
Yusnita Dewi Qur’ani (195000030)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS PEDAGOGIK DAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas
rahmat dan hidayah-Nya maka kami dapat menyelesaikan
penyusunan tugas makalah “Mencari Dan Menciptakan Peluang
Wirausaha” sholawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada
nabi Muhammad SAW.
Penulisan Makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Kewirausahaan. Oleh karena
itu pada kesempatan kali ini kami memberikan rasa terima kasih
kepada:
1. Allah SWT.
2. Dosen pengampuh mata kuliah Kewirausahaan, Bapak
Dimas Ardika Miftah Farid, S.Pd., M. Pd
3. Rekan-rekan dan semua pihak yang secara langsung atau
tidak langsung memberikan bantuan kepada kami dalam
menyelesaikan masalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan dari pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
makalah ini.
Waalaikumsalam Wr. Wb

Surabaya, 14 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan masalah................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................1
BAB II............................................................................................................2
A. Motivasi Wirausaha.............................................................................2
B. Cara Menciptakan Peluang Wirausaha................................................4
BAB III..........................................................................................................9
A. Kesimpulan..........................................................................................9
B. Saran....................................................................................................9

ii
BAB I
A. Latar Belakang
Seorang wirausahawan memiliki kepekaan khusus terhadap peluang
yang diciptakan melalui inovasi untuk mendapatkan nilai tambah,
seorang wirausaha tidak pernah menunggu peluang yang muncul, tetapi
lebih menciptakan banyak peluang dan pengamatan terhadap perubahan
yang dapat ditetapkan secarasistematis dalam tindakan dunia usaha
berupa bentuk produk dan jasa. Perubahan kondisi apapun bagi orang
yang memiliki jiwa wirausaha dengan pengamatan yang jeli, tetap dapat
menciptakan peluang usaha baru. Peluang usaha adalah suatu kejadian
dimana seseorang atau sekelompok mendapatkan suatu kesempatan
untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis. Peluang juga digaris bawahi,
bahwa peluang usaha baru adalah sebuah ruang kreasi yang independent
dan mandiri dan bukanlah sebuah kegiatan yang ikut-ikutan demi
mengikuti sebuah trend dan gaya hidup semata.
Seorang wirausahawan harus memiliki pemikiran kreatif dan
inovatif untuk mendapatkan hasil yang maksimal supaya tidak ada
kendala dalam membuka usaha dan pemilihan bisnis yang tepat dengan
modal yang dimiliki oleh calon wirausahawan. Peluang usaha yang telah
diambil tentu akan memiliki konsekuensi bagi pengambil keputusan jika
berhasil dapat dikatakan mendapat keuntungan, namun jika gagal maka
itu bagian dari resiko yang harus dihadapi. Namun demikian, hal itu
dapat dijadikan pengalaman yang sangat berharga.

B. Rumusan masalah

C. Tujuan

1
BAB II
A. Motivasi Wirausaha
Motivasi berwirausaha merupakan keseluruhan daya penggerak di
dalam diri seorang entrepreneur yang menimbulkan kegiatan
entrepreneur yang menjamin kelangsungan dari kegiatan entrepreneur
dan yang memberi arah pada kegiatan entrepreneur tersebut sehingga
tujuan yang dikehendaki dapat tercapai (Venesaar, 2006). Motivasi
berwirausaha adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk
melakukan aktivitas berwirausaha demi mencapai tujuan wirausaha
(Koranti, 2013). Menurut Ratnawati & Kuswardani (2010) motivasi
berwirausaha adalah keadaan yang mendorong, menggerakkan dan
mengarahkan keinginan individu untuk melakukan kegiatan
kewirausahaan, dengan cara mandiri, percaya pada diri sendiri,
berorientasi ke masa depan, berani mengambil resiko, kreatif dan
menilai tinggi hasrat inovasi. Entrepreneurial Motivation atau motivasi
berwirausaha melibatkan motivasi yang diarahkan pada tujuan
kewirausahaan (tujuan yang melibatkan kesadaran dan eksploitasi
peluang bisnis) (Wibowo dan Ardianti, 2014).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
berwirausaha adalah keadaan yang mendorong, menggerakkan dan
mengarahkan keinginan individu untuk melakukan kegiatan wirausaha,
dengan cara mandiri, percaya pada diri sendiri, berorientasi ke masa
depan, mengambil resiko, kreatif dan menilai tinggi hasrat inovasi, serta
berorientasi laba dan keuntungan.
Venesaar (2006) menjelaskan bahwa motivasi seseorang menjadi
wirausaha dibagi dalam tiga dimensi, yaitu ambition for freedom
(ambisi kemandirian), self- realisation (realisasi diri), pushing factors
(faktor pendorong). Berikut dimensi motivasi beserta indikatornya:
a. Ambition for freedom (Ambisi kemandirian)

1. Aktivitas lebih bebas

2. Memiliki usaha sendiri


2
3. Menjadi lebih dihormati

4. Terdepan dalam menerapkan ide baru

5. Mengembangkan hobi dalam bisnis

b. Self-realisation (Realisasi diri)

1. Memperoleh posisi yang lebih baik di masyarakat

2. Merasakan tantangan

3. Memotivasi dan memimpin orang lain

4. Melanjutkan tradisi keluarga

5. Mengimplementasikan ide atau berinovasi

c. Pushing factors (Faktor pendorong)

1. Memperoleh pendapatan yang lebih baik

2. Tidak puas dengan pekerjaan

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi


berwirausaha adalah ambisi untuk mandiri, realisasi diri, dan faktor
pendorong.

Faktor-faktor Motivasi Berwirausaha terdiri dari:


a. Faktor pertama, berjiwa bebas (kebebasan bekerja). Mayoritas
pengusaha memakai kebebasannya guna menyusun kehidupan
serta sikap kerja pribadinya secara fleksibel dengan rela
meninggalkan pekerjaan di industri lain sebab mereka
menginginkan agar dapat menjadi pemimpin badan usaha yang
didirikannya sendiri. Kenyataannya, banyak pengusaha tidak
mengutamakan fleksibilitas di satu sisi saja. Namun, mereka
menghargai kebebasan dalam karir kewirausahaan, misalnya
dalam hal mengerjakan urusan mereka dengan metode sendiri,
memungut laba sendiri, serta mengendalikan agenda sendiri
(Santosa, 2016).

3
b. Faktor kedua, Pendidikan Kewirausahaan. Untuk mahasiswa
yang merupakan calon lulusan perguruan tinggi diharapkan
untuk tidak hanya berorientasi sebagai pencari kerja akan tetapi
harus mempersiapkan diri sebagai pencipta pekerjaan serta
mahasiswa dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan mereka
(Anggraini Puji Lestari, 2019).
c. Faktor ketiga, adalah lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga
sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya seseorang. Apabila
lingkungan keluarga memberikan dorongan kepada anak mereka
yang ingin berwirausaha, maka akan memberikan pengaruh
terhadap motivasi mahasiswa dalam berwirausaha. Studi yang
dilakukan Rudi Santoso dan Candraningrat (2017) yang
menghasilkan temuan bahwa salah satu faktor eksternal
mempengaruhi mahasiswa untuk berwirausaha adalah peran
keluarga, hal ini berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa
untuk berwirausaha baik.
B. Cara Menciptakan Peluang Wirausaha

Peluang usaha adalah suatu kejadian dimana sesorang atau


sekelompok mendaptkan suatu kesempatan untuk menjalanka suatu
usaha atau bisnis. Sebuah peluang usaha itu, esensinya adalah asas
manfaat. Semua kondisi yang di tawarkan kepada anda, adalah
penawaran terhadap sebuah aktifitas bisnis yang pantas untuk anda
geluti dan tentu saja bias memberikan keuntungan yang luar biasa
kepada anda. Jika peluang usaha yang dimaksud benar-benar di
manfaatkan dan di kemas sedemikian rupa sehingga bias memberikan
manfaat yang di harapkan. Perlu juga di garis bawahi, bahwa peluang
usaha baru adalah sebuah ruang kreasi yang independent dan mandiri.
Adapun peluang wirausaha dapat didapatkan melalui

1. Ide kewirausahaan
Menurut Zimmerer (1996), ide-ide yang berasal dari
wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan

4
riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar
sekaligus menjadi peluang usaha.
Wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko
yang mungkin terjadi dengan cara :
a. Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif
b. Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin
c. Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
2. Inovasi
Inovasi adalah kemampun yang dimiki seorang keriwira
usahaan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan
persoalan-persoalan dan peluang untuk menigkatkan kebutuhan
dalam kehidupan. Inovasi sendiri dapat menciptakan nilai suatu
barang.
Proses inovasi :
a. Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep
b. Menguraikan masalah-masalah
c. Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan
d. Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
e. Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang
berhubungan
f. Mencari pemecahan sementara
g. Meneliti pemecahan dengan hati-hati
h. Wirausahawan melihat adanya kebutuhan
i. Bergerak terus jika semuanya baik
j. Mencapai keberhasilan.
3. Sumber Peluang Potensial
Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka
wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang
secara terus-menerus. Proses penjaringan ide atau disebut screening
merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial
menjadi produk dan jasa riil.

5
Adapun langkah dalam penjaringan ide dapat dilakukan
sebagai berikut:

a. Menciptakan produk baru dan berbeda.


Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi
pembeli, untuk itu wirausaha harus benar-benar mengenal prilaku
konsumen di pasar.
Ada dua unsure pasar yang perlu diperhatikan :
1) Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
2) Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa.

Kemampuan untuk memperoleh peluang, sangat bergantung


pada kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar, yang
meliputi aspek :

1) Analisis demografi pasar.


2) Analisis sifat serta tingkah laku pesaing
3) Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kefakuman pesaing
yang dapat dianggap dapat menciptakan peluang.
b. Mengamati Pintu Peluang
Wira usaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki
pesaing, misalnya:
1) Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru.
2) Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru,
3) Dukungan keuangan
4) Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar.
c. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam.
Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah
dan kualitas produk yang di hasilkan memadai atau tidak. Analisis
Spesifikasi Produk & Proses Produksi salah satu teknik yang
berguna dalam menganalisis produk adalah analisis nilai atau
rekayasa nilai. Tujuan analisis nilai adalah untuk mencari cara
yang tidak terlalu mahal untuk mencapai pelaksanaan fungsional
yang lebih baik. Analisa produk adalah aktivitas untuk
6
menganalisa macam dan jumlah produk yang harus dibuat,
berdasarkan pertimbangan kelayakan teknis dan ekonomis
(Sastrowinoto, Suyatno). Hasil riset pasar akan memberikan
gambaran umum mengenai produk yang harus di buat sehingga
selanjutnya perlu dibuat rancangan produk yang dimaksud
lengkap dengan spesifikasi teknisnya.
d. Menaksir biaya awal Yaitu biaya awal yang diperlukan oleh
usaha baru.
e. Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi.
Resiko pesaing,kemampuan dan kesediaan pesaing untuk
mempertahankan posisipasamya:
1) Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan
pesaing
2) Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam
pengembangan produknya
3) Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi
pengembangan produk baru.
4) Resiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan
produk. Sedangkan resiko financial adalah kegagalan yang
timbul akibat ketidak cukupan dana.

Dalam berwirausaha tentu saja diliputi dengan kemampuan dan


bekal pengetahuan yang dimiliki untuk berwirausaha.
 Menurut Wirasasmita kemampuan kewirausahaan meliputi :
a. Self knowledge (pengetahuan tentang usaha)
b. Imagination (imajinasi,ide & sukses dimasa lalu)
c. Practical Knowledge (pengetahuan praktis)
d. Search Skill (berkresai dan berimajinasi)
e. Foresight (berpandangan jauh kedepan)
f. Computation Skill (berhitung dan memprediksi)
g. Comunication Skill (berkomunikasi, bergaul dan berhubungan
dengan orang lain)
 Bekal pengetahuan yang harus dimiliki :

7
a. Tentang bidang usaha yang dimasuki dan lingkungan usaha yang
ada disekitarnya.
b. Tentang peran dan tanggung jawab
c. Tentang kepribadian dan kemampuan diri
d. Tentang manajemen dan organisasi bisnis
 Menurut Ronald .J Ebert bekal ketrampilan,yaitu :
a. Keterampilan Teknis
b. Keterampilan Hubungan Manusia
c. Keterampilan Konseptual
d. Keterampilan Membuat Keputusan
e. Keterampilan Manajemen Waktu
 10 kompetensi yang harus dimiliki wirausaha
a. Mengenal Bisnis Anda
b. Mengetahui Dasar Manajemen Bisnis
c. Memiliki Sikap yang Tepat
d. Memiliki Modal Yang Cukup
e. Mengelola Keuangan Secara Efektif
f. Mengatur Waktu Secara Efisien
g. Mengelola Orang
h. Memuaskan Pelanggan dengan Menyediakan Produk Berkualitas
Tinggi
i. Mengetahui Cara Bersaing
j. Fotokopi dengan Peraturan dan Dokumen

8
BAB III
A. Kesimpulan
Motivasi berwirausaha adalah keadaan yang mendorong,
menggerakkan dan mengarahkan keinginan individu untuk
melakukan kegiatan wirausaha, dengan cara mandiri, percaya pada
diri sendiri, berorientasi ke masa depan, mengambil resiko, kreatif
dan menilai tinggi hasrat inovasi, serta berorientasi laba dan
keuntungan.
Ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan
peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu
menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang
usaha. Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka
wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang
secara terus-menerus. Proses penjaringan ide atau disebut screening
merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial
menjadi produk dan jasa riil.

B. Saran

Disarankan bagi pembaca yang nantinya akan memulai


berwirausaha untuk meneladani dan dapat mencontoh sikap,
karakteristik, dan sebagainya dari apa yang tertulis di pembahasan
datas. Seorang wirausaha memang perlu untuk menghadapi sebuah
resiko, karena dari proses resiko itu sendiri nantinya akan membawa
sesuatu yang besar dan juga semangat, kerja keras, serta tidak putus
asa terhadap sikap yang sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha
agar terus berkarya dengan usaha yang di jalankannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Venesaar, Ene. (2006). Students’ Attitudes and Intentions toward


Entrepreneurship at Tallinn University of Technology. TUTWPE Working
Papers. (154), 97-114

Koranti, Komsi. (2013). Analisis Pengaruh Faktor Eksternal Dan Internal


Terhadap Minat Berwirausaha. Jurnal PESAT Vol. 5 No.1

Ratnawati, D & Kuswardani, I. (2010). Kematangan Vokasional dan


Motivasi Berwirausaha Pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK.
Jurnal Psikohumanika, (III) No. 1.

Wibowo, B. D., & R. R. Ardianti. (2014). Entrepreneurial Motivation


Pengusaha Sektor Formal Dan Sektor Informal Di Jawa Timur. AGORA
Vol 2, No. 1.

Santoso, S. (2016). Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Anggraini Puji Lestari, F. (2019). Faktor-faktor yang Mempengaruhi


Keberhasilan Berwirausaha. Jurnal Riset Inspirasi Manajemen Dan
Kewirausahaan, 3(2), 65–69.

Santoso, Rudi. Candraningrat. Binawati. (2017). Elemen Kecerdasan


wirausaha untuk meningkatkan kinerja industri kecil dan menengah (IKM)
di Surabaya. Vol: 10. No:1. Journal Unesa Bisma.

Zimmerer, W.T. (1996). Entrepreneurship and The New Venture


Formation. New Jersey : Prentice Hall International, Inc.

10

Anda mungkin juga menyukai