KK Binaan Nicky Aurelia F Revisi
KK Binaan Nicky Aurelia F Revisi
KK Binaan Nicky Aurelia F Revisi
OLEH :
Nicky Aurelia F.
NIM. 190550008
Tanggal
Mengetahui,
Pembimbing Lahan
(Geriyanti Amd.keb)
Pembimbing Akademik
PENDAHULUAN
3.1. Pengkajian
Tanggal : 16 Juni 2022
Jam : 20.00 WIB
3.3.1 Pengumpulan Data
1. Nama Kepala Keluarga: Baharil Hikam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 29 tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Madura
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Penghasilan perbulan : <1000.000
Alamat : Dusun Kojuk Desa Sukokerto Kecamatan Sukowono
Total 2
Total 2 4/3
Total 4 1/3
Total 2 4/3
lalu.
b. Menganjurkan keluarga untuk menjaga pola kebersihan pada anak saat bermain
seperti memakai sandal saat bermain
E/ ibu mengerti dan mau melakukan anjuran yang di berikan
c. Menganjurkan untuk terus memantu anak dalam pemberian PMT yang telah di
berikan
E/ ibu mengerti anjuran yang di berikan dan sudah memberikan susu dan telur
kepada anak
d. Menganjurkan ibu untuk tetap menstimulasi tumbuh kembang anak
E/ ibu mengerti dan sudah melakukan stimulasi kepada anak
e. Menjelaskan tentang covid-19 dan bahaya dari covid-19
E/ ibu mengerti penjelasan tentang covid-19 dan bahaya dari covid-19
f. Menjadwalkan pertemuan berikutnya
E/ pertemuan ulang tanggl 30 Juni 2022
CATATAN PERKEMBANGAN 2
Tanggal : Kamis, 30 Juni 2022
Jam : 18.30 WIB
DATA SUBJEKTIF
Keluarga Tn. B mengatakan anaknya sudah mau mencoret-coret di kertas dan
anaknya sudah mau minum susu
Pola makan anak
c. Frekuensi : 3x sehari
d. Komposisi :
Pagi : nasi, sayur kelor, dan sosis
Siang: susu, nasi, sayur kelor
Malam: susu, nasi dan telur
DATA OBJEKTIF
BB: 9 kg
TB: 85 cm
ANALISA
1. Keluarga dengan balita gizi kurang
Dasar: tidak ada peningkatan berat badan pada balita
2. Keluarga dengan perkembangan balita tidak sesuai
Dasar: setelah balita dilakukan evaluasi menggunakan kuesioner KPSP hanya
didapatkan skor 7 (Meragukan) tidak ada peningkatan
3. Tingkat pengetahuan keluarga mengenai PHBS yang kurang
Dasar: hasil skor PHBS menunjukkan jumlah skor sebanyak 6
4. Tingkat pengetahuan keluarga tentang pencegahan covid-19 masih kurang
Dasar: jumlah skor sebanyak 7 (cukup)
PLANNING-EVALUASI
a. Mengevaluasi materi penyuluhan yang lalu
E/ ibu sudah sedikit mengerti dan mau melakukan seperti menggunakan masker
b. Menganjurkan untuk terus memantau pola makan anak
E/ ibu mengerti anjuran yang di berikan dan sudah memberikan makanan sesuai
anjuran
c. Menganjurkan ibu untuk tetap menstimulasi tumbuh kembang anak
E/ ibu mengerti dan sudah melakukan stimulasi kepada anak dengan belajar
menyusun kalimat
d. Menjadwalkan pertemuan berikutnya
Pada tanggal 16 Juni 2022 dilakukan pengakajian keluarga pada Tn. B pada
pengkajian tersebut ditemukan balita usia 4 th dengan berat badan 9 kg dan tinggi
badan 85 cm. dari hasil tersebut maka dapat dikelompokkan balita dengan status gizi
kurang karena dalam indikator BB/TB anak balita tersebut masuk kedalam kelompok
severly wasted. Faktor penyebab status gizi kurang pada anak balita Tn. B yaitu
karena penyakit kelainan yang di derita oleh anak tersebut. Hal ini sesuai dengan
pernyataan (Septikasari, 2018) yaitu Sedangkan infeksi menyebabkan rusaknya
beberapa fungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap zat-zat makanan secara
baik.
Tidak terpenuhinya zat gizi juga berdampak pada perkembangan otak di masa
kritis pertumbuhannya yang menyebabkan penurunan kecerdasan (Septikasari, 2018).
Hal ini dapat terlihat dari balita Tn B bahwa adanya keterlambatan dalam
perkembangan balita.
Deteksi dini perkembangan anak dilakukan dengan cara pemeriksaan
perkembangan secara berkala, apakah sesuai dengan umur atau telah terjadi
penyimpangan dari perkembangan normal. Dalam pengkajian pertama yang
dilakukan pada tanggal 16 juni 2022 ditemukan skor KPSP adalah 7, dimana dalam
melakukan pengkajian dilakukan stimulasi tumbuh kembang yaitu dengan mengukur
stimulasi anak menggunakan skor KPSP. Usia balita A/n Fatimatuz, adalah 49 bulan,
untuk stimulasi skor KPSP menggunakan KPSP pada anak berusia 49 bulan.
Interpretasi dari hasil KPSP dengan jawaban 7 adalah meragukan dan
penatalaksanaan pada KPSP dengan skor KPSP 7 adalah menasehati ibu untuk selalu
menstimulasi balita. apabila jawaban ya adalah 7 atau 8 untuk interpretasi nya adalah
meragukan, tindakan yang harus dilakukan adalah menasehati ibu untuk melakukan
stimulasi lebih sering dengan penuh kasih sayang.
Kunjungan ke 2 dilakukan tanggal 24 Juni 2022, dilakukan stimulasi KPSP
ulang dengan hasil KPSP tetap 7, hal ini tidak berubah dikarenakan balita Tn. B
mengalami penyakit bawaan yg di alami sejak bayi. Hal ini sesuai dengan teori
(Septikasari, 2018) terdapat dua penyebab langsung gizi buruk, yaitu asupan gizi
yang kurang dan penyakit infeksi. Dan pada kunjungan kedua ini pola makan sudah
mulai di atur oleh keluarga Tn.B.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Anggraeni, L. D., Toby, Y. R. and Rasmada, S. (2021) ‘Analisis Asupan Zat Gizi
Terhadap Status Gizi Balita’, Faletehan Health Journal, 8(02), pp. 92–101.
doi: 10.33746/fhj.v8i02.191.
Hasyim, D. I., Puspariny, C. and Susanti, E. (2021) ‘Asuhan Kebidanan Pertumbuhan
dan Perkembangan pada Balita dengan Wasting’, Muhammadiyah Journal of
Midwifery, 2(1), p. 34. doi: 10.24853/myjm.2.1.34-39.
Khulafa’ur Rosidah, L. and Harsiwi, S. (2019) ‘HUBUNGAN STATUS GIZI
DENGAN PERKEMBANGAN BALITA USIA 1-3 TAHUN (Di Posyandu
Jaan Desa Jaan Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk)’, Jurnal
Kebidanan, 6(1), pp. 24–37.
Nyoman, I. D. and Supariasa (2012) Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
RI, K. (2020) PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 2 TAHUN 2020 TENTANG STANDAR ANTROPOMETRI ANAK,
Journal of Chemical Information and Modeling.
Rokom (2021) ‘Penurunan Prevalensi Stunting tahun 2021 sebagai Modal Menuju
Generasi Emas Indonesia 2045’, Kementerian Kesehatan RI. Available at:
sehatnergriku.kemkes.go.id.
Septikasari, M. (2018) Status Gizi Anak. Edited by S. Amalia. Yogyakarta.
Wahidin, U. (2017) ‘Literasi Keberagamaan Anak Keluarga Marjinal Binaan
Komunitas Di Kota Bogor’, Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam, 6(02),
p. 14. doi: 10.30868/ei.v6i12.182.
Wahyuni, D. (2018) Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Kemenkes RI.
Lampiran
1. Buku KIA
2. Bukti foto pendampingan
3. SAP
G. Pengorganisasian
Pembicara : Mahasiswa
Peserta : anak balita dengan status gizi kurang
H. Lembar Kuisioner
1. Status gizi balita dapat dilihat dari pengukuran tinggi badan dan berat badan.
a. Benar
b. Salah
2. Asupan gizi seimbang pada anak dapat menyebabkan gizi kurang.
a. Benar
b. Salah
3. Rutin melakukan pemeriksaan tinggi bdan dan berat badan di posyandu adalah
salah satu cara mencegah gizi kurang pada anak
a. Benar
b. Salah
4. Ubi, Kentang, jagung, nasi putih, dan rot adalah contoh makanan yang
mengandung karbohidrat
a. Benar
b. Salah
5. Telur adalah salah satu contoh makanan yang mengandung protein
a. Benar
b. Salah
6. Ibu Hamil dengan KEK dapat mempengaruhi status gizi pada anak
a. Benar
b. Salah
7. Pemberian ASI ekslusif adalah salah satu cara pencegahan gizi buruk pada
anak
a. Benar
b. Salah
8. Pemeriksaan berat badan dan tinggi badan dapat dilakukan di dukun
a. Benar
b. Salah
9. Tempe dan tahu adalah sumber protein dalam pemenuhan gizi
a. Benar
b. Salah
10. Lingkungan yang kumuh/kotor tidak mempengaruhi status gizi pada anak
a. Benar
b. Salah
I. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1. Pemateri dan peserta pada posisi yang sudah di rencanakan
2. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
3. Alat dan bahan sudah siap sebelum acara
4. Menu gizi telah tersedia
b. Evaluasi Proses
1. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah di rencanakan
2. Audience antusias dalam kegiatan penyuluhan kehadiran 80%
3. Audience mendengarkan penyuluhan dengan seksama
4. Audience tidak meninggalkan tempat penyuluhan sampai dengan acara
selesai
5. Audience aktif dalam diskusi
c. Evaluasi Hasil
1. Audience aktif dalam mengajukan pertanyaan tentang materi yang di
sampaikan
2. Audience penyuluhan dapat mengulang dan menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh
pemateri
3. 80% audience mengalami peningkatan pengetahuan tentang...
4. Bookleet