#A Bab I
#A Bab I
#A Bab I
PENDAHULUAN
semakin meningkat. Salah satu kebutuhan tersebut adalah bahan galian industri
industri yang banyak terdapat di Papua. Salah satu perusahaan yang bergerak
dibidang penambangan Andesit adalah PT. Pro Intertech Indonesia Saoka, Papua
Barat. PT. Pro Intertech Indonesia Saoka menerapkan sistem tambang terbuka,
dengan metode Quary, dimana untuk mendapatkan bahan galian tersebut terlebih
tersebut dilakukan dengan cara peledakan. Oleh sebab itu seluruh rangkaian kerja
sangat tergantung pada faktor teknis dan faktor ekonomis. Selain harga, faktor
dengan aman. Untuk mendapatkan faktor keamanan dari kegiatan itu diperlukan
1-1
suatu perencanaan kemantapan lereng jenjang dalam menjamin keamanan dan
tambang terbuka, lereng jenjang yang tidak mantap akan menganggu kelancaran
produksi. Apabila pada tanah atau batuan ada kegiatan yang dilakukan, sehingga
Desain lereng yang stabil dan tepat dapat meningkatkan efisiensi dan
tambang. Bentuk dan dimensi lereng harus dibuat sesuai dengan hasil kajian
tambang agar dapat dicapai tingkat produksi yang optimal serta untuk
infrastruktur.
suatu kajian teknis mengenai analisis kestabilan lereng pada saat penambangan
dan pada saat akhir penambangan, baik terhadap lereng individu/tunggal maupun
1-2
1.2 Rumusan Masalah
Untuk mengetahui sejauh mana kestabilan lereng yang ada pada front
a. Adanya pengaruh air yang ada didalam tanah serta air permukaan yang
tanah/batuan.
1.2.2 Permasalahan
berikut :
a. Apa saja yang menjadi faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membuat
1-3
b. Bagaimana nilai faktor keamanan dari jenjang penambangan PT. Pro Intertech
Indonesia Saoka ?
c. Bagaimana pengaruh kondisi air tanah terhadap nilai faktor keamanan dari
luas sehingga lokasi penelitian perlu dibatasi pada jenjang front penambangan
saja, dan pembahasan hanya pada penentuan nilai faktor keamanan lereng, baik
lereng yang kemungkinan akan terjadi kelongsoran, yang mana ditinjau pada
kondisi kering dan kondisi jenuh air sehingga didapatkan perbedaan nilai
b. Untuk menentukan nilai faktor keamanan dari jenjang penambangan PT. Pro
1-4
c. Untuk melihat pengaruh kondisi air tanah terhadap nilai faktor keamanan dari
mantap.
PT. Pro Intertech Indonesia Saoka, baik dalam kondisi kering maupun kondisi
basah, maka digunakan metode Hoek & Bray serta metode Bishop.
Penelitian ini dilakukan dengan didukung oleh data dan informasi yang
Observasi lapangan
Penentuan lokasi
Interview (Wawancara)
1-5
b. Pengambilan data meliputi :
dari bench.
Tinggi Bench
Lebar Bench
mendapatkan :
Kohesi (C)
1-6
1.5.2 Teknik Pengolahan Data
teori dan persamaan yang ada, dan manual dalam penggambaran hasil
perhitungan.
masing-masing faktor.
b. Mengetahui pengaruh kondisi air tanah terhadap nilai faktor keamanan dari
jenjang penambangan.
1-7
c. Mengetahui faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu
1-8