Radiofotografi PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 42

Radiofotografi

Alvin Fachrully Septiano, M. Si


Content
1. Film 9. Desain kamar gelap
2. Intensifying Screen 10. Teknik substraksi
3. Kaset Radiografi 11. Prosesing film secara otomatik
4. Grid 12. Manajemen penyimpanan film radiografi
5. Proses pengolahan film secara manual
6. Prosedur sensitometri
7. Silver recovery
8. Parameter kualitas film
Film

Film radiografi merupakan media


perekam gambar setelah sinar-x
melewati suatu objek
Konstruksi Film Radiografi
Double emulsi
4
2 0,001 in = 1/40 mm
3

1 0,008 in = 1/50 mm

3
2
4 0,0004 in = 1/100 mm

Lapisan film double emulsi:


1. Film base: cellulose acetate or polyester
2. Lapisan emulsion: gelatin dan AgBr crystal
3. Lapisan perekat: gelatin dan cellulose acetat
4. Lapisan supercoating: gelatin bening
Single emulsi
4
2 0,001 in = 1/40 mm
3

1 0,008 in = 1/50 mm

Lapisan film double emulsi:


1. Film base: cellulose acetate or polyester
2. Lapisan emulsion: gelatin dan AgBr crystal
3. Lapisan perekat: gelatin dan cellulose acetat
4. Lapisan supercoating: gelatin bening
5. Prehardener/gelatin layer
• Film Base : merupakan bahan plastik transparan (polyester), tipis, tidak kaku dan kuat.
• Emulsi : sensitif thd radiasi/cahaya, terdiri dari butiran2 perak halida/perak bromida
(AgBr).
• Lapisan Perekat (adhesive) : sering disebut subbing layer, berfungsi untuk merekatkan
lapisan emulsi dengan film base.
• Supercoat : merupakan lapisan pelindung, lapisan anti abrasive. terbuat dari gelatin
murni dengan kecenderungan keras dan mengkilap, melindungi dari debu, kotoran,
goresan dan memperlambat proses kimiawi.
• Prehardener : sebagai anti yang berfungsi untuk menyerap cahaya dan mencegah
terjadinya pemantulan.
7

Intensifying Screen

Bahan yang mampu menyerap radiasi dan


memancarkannya kembali dalam
bentuk cahaya tampak.

IS bersifat luminisensi, artinya menyerap


dan mamancarkan kembali radiasi
menjadi cahaya tampak.
Luminisensi terbagi menjadi 2, yaitu fosforisensi dan
fluorosensi.

1. Fosforisensi: Radiasi diserap terlebih dahulu


kemudian baru dipancarkan menjadi cahaya
tampak. Fosforisensi memiliki after glow,
sehingga tidak dapat dipakai untuk bahan IS.

2. Fluorosensi: Radiasi yang diterima akan


langsung memancarkan cahaya tampak melalui
proses eksitasi dan ionisasi.
9

● Supercoat terbuat dari bahan selulosa asetat yang tipis dan kuat, tebalnya sekitar 5-10 μm.
Fungsinya untuk melindungi seluruh permukaan lapisan bahan fluoresensi, serta tahan terhadap
goresan.

● Phosphor Layer mengandung kristal bahan fluoresensi yang diikat oleh suatu bahan tebalnya sekitar
100-200 μm. Bahan fluoresensi yang dapat digunakan adalah kalsium tungsten, barium lead sulfat
atau rare earth.

● Lapisan Substratum digunakan untuk menempelkan lapisan fosfor dengan lapisan dasar. Lapisan
ini dibuat setipis mungkin untuk menghasilkan perlekatan yang cukup antara kedua lapisan.
Tebalnya sekitar 10-20 μm. Ada 2 jenis lapisan substratum yaitu lapisan reflektive dan lapisan
absorptive.

● Lapisan reflektif berfungsi untuk memantulkan kembali cahaya menuju ke film. Sedangkan bila
menggunakan lapisan absorptive cahaya akan diserap oleh zat warna pada lapisan ini.

● Lapisan Base berfungsi sebagai penyokong untuk lapisan lain. Terbuat dari polyester, cardboard dan
plastik. Tebalnya sekitar 200-400 μm. Sifatnya tidak mempengaruhi bahan fluoresensi, tidak
berkerut dan tembus sinar-X.
Kaset Radiografi
Sebuah kotak pipih yang kedap
cahaya. Kaset juga berfungsi sebagai
tempat meletakkan film saat hendak
di eksposi sinar-X

Fungsi kaset
1. Melindungi Film dan Intensifying
Screen dari cahaya dan tekanan
mekanis
2. Menjaga posisi Film dan
Intensifying Screen
11
Grid
• Grid adalah suatu alat bantu pemeriksaan
yang terdiri dari lempengan garis-gari logam yang
bernomor atom tinggi (biasanya timbal).

• Disusun berjajar satu sama lain dan


dipisahkan oleh bahan penyekat atau interspace
material yang dapat ditembus sinar-x.

• Pemanfaatan grid ini terutama digunakan


pada organ-organ manusia yang memiliki nomor
atom tinggi.

• Grid berfungsi untuk menyerap radiasi


hambur yang tidak searah yang berasal dari objek
yang dieksposi
12

1. Grid linear 2. Grid focus

Grid linear ini disebut juga grid paralel Grid fokus adalah grid yang garis timbalnya
karena lempengan –lempengan timbal berangsur-angsur miring dari pusat ke tepi
yang satu dengan yangn lain tersusun sehingga titik perpotongannya bertemu di
paralel.
titik fokus. Grid jenis ini menutupi
kekirangan grid jenis linear .
3. Pseudo/fokus grid 4. Grid silang

Grid jenis ini seperti konstruksi linear akan Grid silang merupakan dua garis paralel yang
tetapi ketinggian lempengan timbalnya dari seolah-olah ditimpuk menyilang dengan garis
tepi ke tengah.semakin tinggi,sehingga sinar lempengan dengan timbale saling tegak
oblik masih dapat melewati grid untuk lurus,sehingga sangat efektif menyerap radiasi
sampai ke film hambur
14
Pengolahan Film (Manual)

Developing Rinsing Fixing Washing Drying


Pembangkitan (Developing)

Proses mengubah gambar laten yang terbentuk


akibat paparan sinar-X menjadi gambar yang
terlihat pada film radiografi. Larutan developing
mengandung bahan kimia yang bereaksi dengan
kristal perak halida yang terpapar untuk membentuk
perak metalik hitam, yang membentuk gambar pada
film
Bahan Penyusun Cairan Developing

1. Metol atau hydroquinone: Bahan ini berfungsi 4. Potassium bromide: Bahan ini berfungsi untuk
sebagai agen pengembang utama dan menstabilkan reaksi pengembangan dan mencegah
mempercepat reaksi kimia antara kristal perak munculnya bintik-bintik hitam pada film
halida dan larutan pengembang. radiografi.

2. Sodium sulfite: Bahan ini berfungsi untuk 5. Potassium metabisulfite: Bahan ini berfungsi
memelihara kestabilan larutan pengembang dan sebagai agen penghilang oksidator, yang
mencegah oksidasi dari bahan kimia lain dalam membantu mencegah oksidasi dari bahan kimia
larutan pengembang. lain dalam larutan pengembang.

3. Sodium carbonate: Bahan ini berfungsi untuk


menyeimbangkan pH dalam larutan pengembang.
Rinsing

Rinsing adalah proses mencuci film radiografi


setelah langkah developing untuk menghilangkan
larutan developer yang tersisa pada film. Rinsing
membantu menghentikan proses developing dan
mencegah overdeveloping pada film.

Bahan kimia yang umumnya terkandung dalam


cairan rinsing adalah air murni atau larutan asam
asetat 1% dalam air.
Fixing

Fixing adalah proses membuat gambar pada film


radiografi permanen dengan menghilangkan kristal
perak halida yang tidak terpapar atau tidak
terdevelop. Larutan fixing mengandung bahan
kimia yang melarutkan kristal perak halida yang
tidak terpapar, sehingga hanya kristal perak metalik
hitam yang membentuk gambar.
Beberapa bahan kimia yang umumnya terkandung dalam cairan fixing adalah:

✓ Ammonium thiosulfate: Bahan ini berfungsi


sebagai agen penghilang sisa kristal perak halida
yang belum teroksidasi pada film
✓ Acetic acid atau sulfuric acid: Bahan ini
berfungsi untuk menyeimbangkan pH dalam
larutan fixing dan mencegah terjadinya reaksi
kimia yang tidak diinginkan.
Washing

Washing adalah proses mencuci film radiografi setelah


langkah fixing untuk menghilangkan bahan kimia yang
tersisa pada film. Washing memastikan bahwa film telah
dibersihkan secara menyeluruh dan siap untuk
diinterpretasi dan didiagnosis.

Bahan yang digunakan adalah Air


Drying

Drying adalah langkah terakhir dalam


proses pengolahan film radiografi secara
manual. Film radiografi dikeringkan di
lingkungan bebas debu untuk mencegah
partikel debu menempel pada permukaan
film, yang dapat mengganggu kualitas
gambar.
Prosedur Sensitometri
Prosedur sensitometri adalah suatu metode pengukuran karakteristik sensitivitas film
radiografi atau sensor digital terhadap radiasi dengan tujuan untuk mengetahui nilai
sensitivitas, kontras, dan kebisingan pada gambar radiografi.

Sensitometri dapat membantu dalam menentukan


nilai eksposisi yang tepat untuk menghasilkan
gambar radiografi yang berkualitas tinggi dan
detail, serta membantu dalam memeriksa kualitas
film radiografi dan sensor digital.
Langkah Prosedur Sensitometri

Eksposi Film
1

Melakukan Pengukuran
2 Densitas

Memploting Kurva
3 Karakteristik
Kurva Karakteristik
Kurva karakteristik radiografi adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara
intensitas radiasi yang diterima oleh sebuah film radiografi dengan densitas optik yang
dihasilkan pada film tersebut setelah diproses dengan cairan developer dan cairan
fixing. Kurva karakteristik radiografi biasanya terdiri dari dua bagian yaitu:

1. Bagian linear atau bagian eksposisi: Bagian ini menunjukkan bahwa intensitas
radiasi yang diterima oleh film radiografi secara langsung berpengaruh pada
densitas optic.
2. Bagian tak-linear atau bagian jenuh: Bagian ini menunjukkan bahwa setelah
intensitas radiasi mencapai suatu nilai tertentu, densitas optik yang terbentuk
pada film tidak akan meningkat lagi.
Silver Recovery
Silver Recovery adalah suatu proses pengambilan perak dari sampah radiografi,
yaitu fixer bekas dan film bekas.

Ada dua metode untuk melakukan silver recovery, yaitu:


▪Metode Elektrolisa
▪Metode Metal Exchange
Metode Elektrolisa

Metode ini dilakukan dengan memasukan dua elektroda


kedalam cairan fixer. Bahan untuk anoda digunakan
carbon dan katoda dipakai stainless steel. Apabila kedua
elektroda tersebut diberi beda tegangan maka logam
perak akan mengendap dan melapisi batang katoda.

Metode ini mempunyai dua penggunaan, yaitu:


1. Arus Rendah
Diberi beda potensial tidak boleh lebih dari 0,5 volt
dengan besar arus 40-800mA. Karena, jika arus besar
laju pengendapan cepat tetapi kemungkinan terjadi
sulfidasi.

2. Arus Tinggi
Tegangan 0,5v dan arus mencapai 3A/m2 yang disertai
agitasi untuk menghindari sulfidasi.
Metode Metal Exchange

Proses dimana ion logam lain, seperti ion tembaga atau


ion timbal, digunakan untuk menggantikan ion perak
dalam larutan sehingga ion perak dapat dipisahkan dari
larutan dan kemudian dipulihkan.

Senyawa kimia yang paling umum digunakan


untuk metal exchange adalah natrium sulfida
(Na2S)
Parameter Kualitas Citra
Sebuah acuan atau tolak ukur yang dapat digunakan untuk menetapkan keadaan
atau kondisi

Faktor Parameter

> Densitas : tingkat derajat kehitaman suatu gambarn radiografi.


> Kontras : perbedaan gambaran antara derajat kehitaman dan putih akibat adanya
perbedaan daya absorbsi objek terhadap sinar-x.
> Detail : kualitas radiograf berdasarkan ketajaman dilihat dari garis luar yang
membentuk gambar dan kontras antara beberapa struktur yang terekam.

> faktor pemaparan


- Faktor eksposi
- ketebalan jaringan
- tipe film yang di gunakan
Desain Kamar Gelap
Fungsi kamar gelap :
• Mengisi (loading) dan mengeluarkan (Unloading) film dari kaset
• Memasukkan film pada automatic processor
• Tempat pemeliharaan kaset, IS, dan automatic processor
• Tempat penyimpanan unexposed film
• Tempat membuat duplikasi dan substraksi film
• Tempat melakukan silver recovery
Lokasi kamar gelap : Kontruksi kamar gelap :
• Ditempatkan ditempat yang 1. Ukuran
strategis sehingga mudah dicapai dari Luas 3 x 3 m2 tinggi 2,75 m
kamar-kamar pemotretan
• Berdekatan dengan kamar sortir 2. Lantai
film - Bahan tidak mudah keropos
• Dekat dengan ruang arsip - Tahan terhadap cairan pencuci film
- Tidak licin jika basah

3. Dinding
- Warna terang
- Memantulkan cahaya
- Mudah dibersihkan

4. Langit-langit
- Dicat dengan cat yang tidak mudah
mengelupas
Ventilasi kamar gelap : Pintu kamar gelap :
• Dianjurkan pakai AC / Fan Exhaust 1. Syarat
• Suhu ruangan diharapkan 18°- 20°C ✓ Memenuhi syarat proteksi radiasi
✓ Menjamin tidak ada kebocoran
Proteksi radiasi : cahaya
• Alasan : ✓ Petugas dapat masuk dan keluar
- Terdapat karyawan bekerja didalamnya tanpa mengganggu kelangsungan
- Terdapat film tersimpan proses pencucian film.
- Dekat dengan sumber radiasi
• Syarat Proteksi Radiasi untuk dinding Kamar
Gelap.
- Ketebalan dinding dibuat ekuivalen 2mm Pb
contoh :
1. Tembok biasa dengan ketebalan 20-25 cm
2. Dinding beton cor setebal 15 cm
3. Tembok biasa dapat dilapisi Plat Pb 2 mm
2. Bentuk-bentuk Kamar Gelap :

A. Sistem 1 pintu
Keuntungan :
- Biaya lebih murah
- Tidak memerlukan tempat
yg lebih luas
Kelemahan :
jika dibuka cahaya langsung masuk
Jika seorang petugas akan masuk
hrs menunggu sampai pengolahan
film yg sedang berlangsung selesai
Harus selalu dikunci dari dalam
34

B. Sistem 2 Pintu

Keuntungan :
Dapat terhindar cahaya masuk
meskipun salah satu pintu terbuka

Kelemahan :
1. Masih memerlukan interlock
untuk menghindari kedua pintu
sama-sama terbuka
2. Memerlukan tempat yang lebih
luas
35

C. Sistem Labirynth
Keuntungan :
1. Tidak memerlukan daun pintu
2. Dapat berfungsi sebagai
ventilasi
3. Petugas dapat masuk dan
keluar kamar gelap tanpa
mengganggu aktivitas
didalamnya.

Kelemahan :
1. Memerlukan tempat yg lebih
luas
2. Barang-barang yg lebih besar
tidak dapat secara leluasa
masuk
36

D. Sistem pintu Putar

Keuntungan :
1. Cahaya masuk betul-betul
dapat terhindar
2. Petugas dapat masuk dan
keluar kamar gelap tanpa
mengganggu aktivitas didlmnya

Kelemahan :
1. Memerlukan daun pintu yang
lebih luas
2. Barang-barang yang lebih
besar tidak dapat secara
leluasa masuk
3. Memerlukan daun pintu yang
lebih rumit
37

Teknik Substraksi
Suatu teknik untuk menghilangkan atau mengurangi
gambaran yang tidak diinginkan pada radiograf. Teknik
ini digunakan pada pemeriksaan-pemeriksaan yang
menggunakan media kontras seperti pada pemeriksaan
angiografi.

Langkah-Langkah

1. 2 original radiograf dengan posisi pasien yang sama.


Salah satu radiograf memiliki informasi yang tidak
dimiliki oleh radiograf yang lain
2. Film positif dibuat dari salah satu dari radiograf
original
3. Radiograf original yang lain disuperimposisikan
dengan film positif
4. Dilakukan penyinaran dari kombinasi diatas
38

Persyaratan Original Film Karakteristik Mask


1. Memiliki patient position yang sama 1. Disebut juga subtraction mask film
2. Memiliki kontras yang sama 2. Single side emulsion film
3. Memiliki tingkat unsharpness yang sama 3. Memiliki density range yang terbatas

Film Positif/ MASK Menentukan exposure time


1. Mask merupakan film positif yang dibuat 1. Densitometer, dengan cara menentukan
dari salah satu radiograf original midrange density: ½ (Dmax-Dmin).
2. Radiograf yang dibuat mask harus dipilih Kemudian lihat grafik untuk
dari salah satu original, tetapi biasanya menentukan waktu eksposi
dipilih dari radiograf yang “tidak terdapat 2. Produksi series stepwedge image, dari
kontras media”/ foto polos berbagai waktu exposi untuk kemudian
ditentukan waktu eksposi dengan cara
menyuperimposisikannya dengan film
original
39

Proses produksi final


1. Mask harus benar-benar superimposisi dengan original film (yg ada
kontrasnya)
2. Pastikan sisi emulsi yang kontak
3. Untuk final print, ada 2 jenis film yang digunakan yaitu yang memiliki
gradien rata-rata 1 dan 1,75 (memiliki karakteristik kontras tinggi tapi
mottle noise juga tinggi).

Pembuatan substraksi radiografi dapat dilakukan dengan menggunakan


metode radiografi(screen methode), fotografi maupun elektronik(digital), tetapi
pada dasarnya konsepnya pembuatan bayangan substraksi sama.
Manajemen Penyimpanan Film
Penyimpanan Diruang Gelap
1. Disimpan diatas Meja Kering
2. Posisikan keadaan tegak
3. Box Film pastikan selalu tertutup

Penyimpanan Diruang Pemeriksaan


1. Pastikan telah di dalam kaset
2. Tidak terpapar radiasi
3. Pisahkan Film Baru dan lama
Penyimpanan Film Di Gudang
1. Sirkulasi Udara atau Ventilasi baik
2. Disusun Menurut Expired Date
3. Disimpan Dalam Keadaan Berdiri
Menghindari Mark Pressure
4. Box Film Senantiasa Tertutup

Dampak Penyimpanan Film Yang Tidak Baik


1. Fog
2. Sensitifitas Film Menurun
3. Kontras Film Menurun
42

Anda mungkin juga menyukai