Makalah Kerajaan Kutai

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

KERAJAAN KUTAI

DISUSUN OLEH

ADELIA PUTRIANINGSIH
ALFIRA JULIANTY
ARY ERNITA
AVELIA IRNAWAN

X PHT 2
SEKOLAHBAB 1BAB 1
MENENGAH KEJURUAN NEGERI 8
MAKASSAR
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Kerajaan Hindu merupakan pelopor berdirinya Negara hindu di Indonesia. Banyak kerajaan-
kerajaan hindu di Indonesia. Sejak masuknya budaya hindu ini Zaman Prasejarah mulai berganti
menjadi Zaman Sejarah. Kerajaan hindu di Indonesia mempunyai sejarahnya masing-masing,
seperti Kerajaan Kutai. Agar lebih memahami Kerajaan Kutai, kita harus mempelajari sejarah-
sejarah Kerajaan Kutai.

Tujuan Penulisan

 Tujuan dari penulisan dari makalah ini, yaitu :

1.      Mengetahui sejarah kerajaan kutai

2.      Mengetahui letak kerajaan kutai

3.      Mengetahui peninggalan sejarah kerajaan kutai

4.      Mengetahui kehidupan politik, sosial dan budaya, serta ekonomi

5.      Mengetahui masa keruntuhanya kerajaan kutai

6.      Mengetahui nama raja-raja kerajaan kutai

  Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat penulis sampaikan, antara lain :

1.      Bagaimanakah sejarah kerajaan kutai ?

2.      Dimanakah letak kerajaan kutai ?

3.      Apa saja peninggalan sejarah kerajaan kutai ?

4.      Bagaimanakah kehidupan politik, sosial dan budaya, serta ekonomi ?

5.      Bagaimanakah masa keruntuhanya kerajaan kutai ?

6.      Siapa sajakah nama raja-raja kerajaan kutai ?

BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah Kerajaan Kutai 
  Kerajaan Kutai (Kutai Martadipura) adalah kerajaan bercorak hindu yang terletak di muara
Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu Sungai Mahakam. Kerajaan Kutai berdiri sekitar
abad ke-4. Nama kerajaan ini disesuaikan dengan nama daerah tempat penemuan prasasti, yaitu
daerah Kutai. Hal ini disebabkan, karena setiap prasasti yang ditemukan tidak ada yang
menyebutkan nama dari kerajaan tersebut. Wilayah Kerajaan Kutai mencakup wilayah yang
cukup luas, yaitu hampir menguasai seluruh wilayah Kalimantan Timur. Bahkan pada masa
kejayaannya Kerajaan Kutai hampir manguasai sebagian wilayah Kalimantan.

Letak Kerajaan Kutai


            Kerajaan kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia. Kerajaan ini terletak ditepi sungai
Mahakam di Muarakaman, Kalimantan Timur, dekat kota Tenggarong.   

 Peninggalan Sejarah Kerajaan Kutai


Di abad 21 sekarang ini, beberapa peninggalan sejarah Kerajaan Kutai masih bisa kita temukan
di Museum Mulawarman yang letaknya ada di Kota Tenggarong, Kutai Kartanegara. Jika Anda
suatu saat berkunjung ke kota itu, sempatkanlah diri Anda untuk menengok bukti kebesaran dari
kerajaan kutai. Saya sendiri beberapa waktu lalu berkunjung ke sana. Dengan tiket masuk Rp.
2.000, saya telah berhasil menikmati bukti eksotika masa lampau dengan melihat beberapa
penginggalan kerajaan kutai. Apa saja peninggalannya yaitu sebagai berikut :

1.      Prasasti Yupa. Prasasti Yupa adalah salah satu peninggalan sejarah kerajaan kutai yang
paling tua. benda bersejarah satu ini merupakan bukti terkuat adanya kerajaan hindu yang
bercokol di atas tanah Kalimantan. Sedikitnya ada 7 prasasti yupa yang hingga kini masih tetap
ada.

2.      Ketopong Sultan. Ketopong adalah mahkota Sultan Kerajaan Kutai yang terbuat dari emas.
Beratnya 1,98 kg dan saat ini disimpan di Musium Nasional di Jakarta. Ketopong sultan kutai
ditemukan pada 1890 di daerah Muara Kaman, Kutai Kartanegara. Di Musium Mulawarman
sendiri, ketopong yang dipajang adalah ketopong tiruan.

   1890 oleh seorang penduduk di sekitar Danau Lipan, Muara Kaman. Kalung Ciwa sendiri
hingga saat ini masih digunakan sebagai perhiasan kerajaan dan dipakai oleh sultan saat ada
pesta penobatan sultan baru.

4. Kalung Uncal. Kalung Uncal adalah kalung emas seberat 170 gram yang dihiasi liontin
berelief cerita ramayana.  Kalung ini menjadi atribut kerajaan Kutai Martadipura dan mulai
digunakan oleh Sultan Kutai Kartanegara pasca Kutai Martadipura berhasil di taklukan. Adapun
berdasar penelitian para ahli, kalung uncal sendiri diperkirakan berasal dari India (Unchele). Di
dunia, saat ini hanya ada 2 kalung uncal, satu berada di India dan satunya lagi ada di Museum
Mulawarman, Kota Tenggarong.

5.      Kura-Kura Emas. Peninggalan sejarah kerajaan kutai yang menurut saya cukup unik adalah
kura-kura emas. Benda ini sekarang ada di Musium Mulawarman. Ukurannya sebesar setengah
kepalan tangan. Dan berdasarkan label yang tertera di dalam etalasenya, benda unik ini
ditemukan di daerah Long Lalang, daerah yang terletak di hulu sungai Mahakam. Adapun
berdasar riwayat, benda ini diketahui merupakan persembahan dari seorang pangeran dari
Kerajaan di China bagi sang putri raja Kutai, Aji Bidara Putih. Sang Pangeran memberikan
beberapa benda unik pada kerajaan sebagai bukti kesungguhannya yang ingin mempersunting
sang putri.

6.      Pedang Sultan Kutai. Pedang Sultan Kutai terbuat dari emas padat. Pada gagang pedang
terukir gambar seekor harimau yang sedang siap menerkam, sementara pada ujung sarung
pedang dihiasi dengan seekor buaya. Pedang Sultan Kutai saat ini dapat Anda lihat di Museum
Nasional, Jakarta.

7.      Tali Juwita. Tali juwita adalah peninggalan kerajaan kutai yang menyimbolkan 7 muara
dan 3 anak sungai (sungai Kelinjau, Belayan dan Kedang Pahu) yang dimiliki sungai mahakam.
Tali juwita terbuat dari benang yang banyaknya 21 helai dan biasanyan digunakan dalam upacara
adat Bepelas.

8.      Keris Bukit. Kang Keris bukit kang adalah keris yang digunakan oleh Permaisuri Aji Putri
Karang Melenu, permaisuri Raja Kutai Kartanegara yang pertama. Berdasarkan legenda,
permaisuri ini adalah putri yang ditemukan dalam sebuah gong yang hanyut di atas balai bambu.
Dalam gong tersebut, selain ada seorang bayu perempuan, di dalamnya juga terdapat sebuah
telur ayam dan sebuah keris, keris bukit kang.

9.       Kelambu Kuning. Ada beberapa benda peninggalan kerajaan yang dipercaya memiliki

       kekuatan magis oleh masyarakat adat Kutai hingga saat ini. benda-benda ini ditempatkan
dalam            kelambu kuning untuk menghindari tuah dan bala yang bisa ditimbulkannya.
Beberapa benda               peninggalan sejarah kerajaan kutai tersebut antara lain kelengkang besi 
tajau, gong raden galuh, gong bende, arca singa, sangkoh piatu, serta Keliau Aji Siti Berawan.

10.  Singgasana Sultan. Singgasana sultan merupakan peninggalan sejarah kerajaan kutai yang
masih tetap terjaga hingga kini. Benda tersebut terletak di Museum Mulawarman. Dahulu
Setinggil / Singgasana ini digunakan oleh Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sultan Aji
Muhammad Parikesit, dan raja-raja kerajaan kutai sebelumnya. Singgasana ini juga dilengkapi
dengan payung, umbul-umbul, dan peraduan pengantin Kutai Keraton.

Kehidupan Politik
Sejak muncul dan berkembangnya Pengaruh Hindu di Kaltim, terjadi perubahan dalam tata
pemerintahan, yatu dari sistem pemerintahan kepala suku menjadi sistem pemerintahan Raja atau
feodal. Raja-raja yang pernah berkuasa pada kerajaan Kutai adalah sebagai berikut:

         Kudungga. Raja ini adalah Founding Father kerajaan Kutai, ada yang unik pada nama raja
pertama ini, karena nama Kudungga merupakan nama Lokal atau nama yang belum dipengaruhi
oleh budaya Hindu. Hal ini kemudian melahirkan persepsi para ahli bahwa pada masa kekuasaan
Raja Kudungga, pengaruh Hindu baru masuk ke Nusantara, kedudukan Kudungga pada awalnya
adalah seorang kepala suku. Dengan masuknya pengaruh Hindu, ia megubah struktur
pemerintahannya menjadi kerajaan dan mengangkat dirinya mejadi raja, sehingga pergantian raja
dilakukan secara turun temurun.

        Aswawarman. Prasasti Yupa menyatakan bahwa Raja aswawarman merupakan raja yang
cakap dan kuat. Pada masa pemerintahannya, wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai diperluas lagi.
Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan upacara Asmawedha. Upacara-upacara ini pernah
dilakukan di India pada masa pemerintahan raja Samudragupta, ketika ingin memperluas
wilayahnya. Dalam upacara itu dilaksanakan  pelepasan kuda dengan tujuan untuk menentukan
batas kekuasaan kerajaan Kutai. Dengan kata lain, sampai dimana ditemukan tapak kaki kuda,
maka sampai disitulan batas kerajaan Kutai. Pelepasan kuda-kuda itu diikuti oleh prajurit
kerajaan Kutai.

         Mulawarman. Raja ini adalah Putra dari raja Aswawarman, ia membawa Kerajaan Kutai ke
puncak kejayaan. Pada masa kekuasaannya Kutai mengalami masa gemilang. Rakyat hidup
tentram dan sejahtera. Dengan keadaan seperti itulah akhirnya Raja Mulawarman mengadakan
upacara korban emas yang amat banyak.

Kehidupan Sosial dan Budaya


Berdasarkan isi prasasti-prasasti Kutai, dapat diketahui bahwa pada abad ke -4 M di daerah Kutai
terdapat suatu masyarakat Indonesiayang telah banyak menerima pengaruh hindu. Masyarakat
tersebut telah dapat mendirikan suatu kerajaan yang teratur rapi menurut pola pemerintahan di
India. Masyarakat Indonesia menerima unsur-unsur dari luar dan mengembangkannya sesuai
dengan tradisi bangsa Indonesia.

Kehidupan budaya masyarakat Kutai sebagai berikut :

1.      Masyarakat Kutai adalah masyarakat yang menjaga akar tradisi budaya nenek moyangnya.

2.      Masyarakat yang sangat tanggap terhadap perubahan dan kemajuan kebudayaan.

3.      Menjunjung tingi semangat keagamaan dalam kehidupan kebudayaannya.


Kehidupan Ekonomi
Letak geografis Kerajaan Kutai berada pada jalur perdagangan antara Cina dan India. Kerajaan
Kutai menjadi tempat yang menarik untuk disinggahi para pedagang. Hal tersebut
memperlihatkan bahwa kegiatan perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat
Kutai, disamping pertanian.

Keterangan tertulis pada prasasti yang mengatakan bahwa Raja Mulawarman pernah
memberikan hartanya berupa minyak dan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.

Masa Keruntuhanya Kerajaan Kutai


Kerajaan Kutai berakhir pada saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas
dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa.
Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra Jawa Negarakertagama.
Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam. Sejak tahun 1735 kerajaan Kutai
Kartanegara yang semula rajanya bergelar Pangeran berubah menjadi bergelar Sultan (Sultan Aji
Muhammad Idris) dan hingga sekarang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.
Nama Raja-raja Kerajaan Kutai
Nama raja-raja kerajaan kutai yang terkenal diantarannya sebagai berikut :

1.      Maharaja Kudungga, adalah raja pertama yang berkuasa di kerajaan kutai. Nama Maharaja
Kudungga oleh para ahli sejarah ditafsirkan sebagai nama asli orang Indonesia yang belum
terpengaruh dengan nama budaya India.Dapat kita lihat, nama raja tersebut masih menggunakan
nama lokal sehingga para ahli berpendapat bahwa pada masa pemerintahan Raja Kudungga
pengaruh Hindu baru masuk ke wilayahnya. Kedudukan Raja Kudungga pada awalnya adalah
kepala suku. Dengan masuknya pengaruh Hindu, ia mengubah struktur pemerintahannya menjadi
kerajaan dan mengangkat dirinya sebagai raja, sehingga penggantian raja dilakukan secara turun
temurun.

2.      Maharaja Asmawarman. Prasasti yupa menceritakan bahwa Raja Aswawarman adalah raja
yang cakap dan kuat. Pada masa pemerintahannya, wilayah kekuasaan Kutai diperluas lagi. Hal
ini dibuktikan dengan dilakukannya Upacara Asmawedha pada masanya. Upacara-upacara ini
pernah dilakukan di India pada masa pemerintahan Raja Samudragupta ketika ingin memperluas
wilayahnya. Dalam upacara itu dilaksanakan pelepasan kuda dengan tujuan untuk menentukan
batas kekuasaan Kerajaan Kutai ( ditentukan dengan tapak kaki kuda yang nampak pada tanah
hingga tapak yang terakhir nampak disitulah batas kekuasaan Kerajaan Kutai ). Pelepasan kuda-
kuda itu diikuti oleh prajurit Kerajaan Kutai.

3.      Maharaja Mulawarman. Raja Mulawarman merupakan anak dari Raja Aswawarman yang
menjadi penerusnya. Nama Mulawarman dan Aswawarman sangat kental dengan pengaruh
bahasa Sanskerta bila dilihat dari cara penulisannya. Raja Mulawarman adalah raja terbesar dari
Kerajaan Kutai. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Kutai mengalami masa kejayaan.

     Rakyat-rakyatnya hidup tentram dan sejahtera hingga Raja Mulawarman mengadakan upacara
kurban emas yang amat banyak.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Kerajaan Kutai berada di kalimantan Timur, yaitu di sungai hulu Mahakam. Nama kerajaan ini
disesuaikan dengan nama tempat penemuan  prasasti, yaitu didaerah Kutai.

kaltim telah berdiri dan berkembang kerajaan yang mendapatkan pegaruh Hindu adalah beberapa
penemuan berupa batu bertulis atau Prasasti. Tulisan itu ada pada tujuh tiang batu yang disebut
Yupa. Yupa ini berfungsi utuk mengikat hewan Korban. Korban itu merupakan pwersembahan
rakyat kepada para Dewa yang dipujanya.

Kehidupan social dan budayanya pun sangat menjujung tinggi nilai kebudayaan yang ada.
Kehidupan ekonomi masyarakat kutai sangat makmur, dengan bukti bahwa Kerajaan Kutai
berada pada jalur perdagangan antara Cina dan India. Kerajaan Kutai menjadi tempat yang
menarik untuk disinggahi para pedagang. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan
perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai, disamping pertanian.

Keterangan tertulis pada prasasti yang mengatakan bahwa Raja Mulawarman pernah
memberikan hartanya berupa minyak dan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.

Masa keruntuhan Kerajaan Kutai runtuh ketika Raja Dharma Setia  tewas ditangan Raja Kutai
Kartanegara.  Raja Dhamarmasetia adalah anak dari Raja Mulawarman, cucu dari Raja
Asmawarman, buyut dari Raja Kudungga. Dan Raja Dharma Setia adalah Raja terakhir
diKerajaan Kutai .

SARAN
Kita sebagai masyarakat Indonesia harus mencintai budaya budaya yang ada saat ini.
Peninggalan-peninggalan yang begitu besar di Indonesia membuktikan bahwa Indonesia adalah
negeri yang kaya akan budaya. Dengan cara merawat,melestarikan dan tidak merusak budaya
yang ada itu juga merupakan bukti cinta kita terhadapan peninggalan budaya diIndonesia.

Anda mungkin juga menyukai